Anda di halaman 1dari 3

Peradaban manusia kini semakin terjerumus dalam krisis multi-dimensi yang rumit

dan kompleks, perkembangan teknologi memang telah berhasil memajukan peradaban


manusia.
Namun, akhlak dan karakter baik bangsa, kini mulai hilang ditelan zaman, kalah di
terkam teknologi yang semakin canggih, hingga tenggelam diseret arus globalisasi yang
semakin deras, tradisi dan karakter generasi ini sangatlah menghawatirkan.
Faktaya saja, budaya barat yang penuh maksiat dan munkarot, seakan sudah jadi
penduan umat, mencuri seakan sudah jadi pekerjaan, kumpul kebo seakan sudah jadi hal
wajar, suap-menyuap seakan sudah jadi perkara halal, zina jadi trendy, minum khomr
dianggap picu ekspresi, anak-anak dijual beli, orang tua di musuhi, guru di dzolimi, bahkan
sering kita dengar, kasus pembunuhan seakan jadi kebanggaan pribadi.
MIRIS..
Pantas saja, firman Alloh yang berisi peringatan, terbingkai alam QS. An-Nisa : 09

Menghadapi masalah ini, Sayyid Quthbi, seorang ‘ulama kontemporer, menyeru agar
seluruh manusia hidup dibawah naungan Alqur’an, agar hidup terarah dan tidak antah
berantah.
Pantas saja, karena Al-qur’an adalah kitab yang paling lengkap dan sempurna, aktual
dan universal, menyeluruh untuk semua lapisan, laki-laki atau perempuan, anak atau dewasa,
orang arab atau non arab, orang kaya atau orang miskin, orang kuat atau orang lemah, pejabat
atau rakyat,
Banyak solusi yang ditata indah dan tertulis rapih didalam Al-qur’an, lengkap untuk
seluruh kebutuhan hidup, baik hidup berkeluarga, bermasyrakat, atau bahkan berbangsa dan
bernegara.
Maka jika harapan kita adalah menjadi insan yang berkarakter baik dan terarah, jadilah
Alqur’an sebagai “Way Of Life” (Pedoman dalam kehidupan)
Sejalan dan sejalin dengan firman alloh QS. Yunus : 57

Para kaum saruangan yang sering kita dengar dengan istilah “Santri”, pasti sering
mendengar bahwa pada lafadz ( ) huruf nida, yaitu huruf ( )
untuk memanggil yang jauh atau seperti jauh , Alfiyah Ibnu malik bersenandung :

Intinya ayat ini ditujukan untuk yang jauh, atau yang dekat namun perlu tekanan
untuk memanggil, ini berarti menyeluruh untuk seluruh umat manusia, yang tak dibatasi oleh
status sosial, warna kulit, suku bangsa bahkan agama.
Alqur’an dan apa yang dikandungnya, adalah ayat-ayat nasihat untuk memperbaiki karakter
dan akhlak dalam kehidupan, obat hati dari kesyirikan, kebodohan, dan segala penyakit
perusak peradaban.

Hadirin Walhadiroh, generasi berakhlakul karimah, yang semoga hobinya membaca


kalamulloh, yang semoga idolanya rosululloh, Amin.
Syeikh Al-Gozali mengatakan : “Al-qur’an itu Rosul hidup, jika engkau bertanya, ia
akan menjawab, jika engkau mendengarnya, engkau akan selamat”
hebatnya lagi, Al-qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Yang
diakui sebagai manusia yang paling berpengaruh dalam segala aspek baik kehidupan, tidak
heran jika beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”
Inilah salah satu misi nabi yang mesti kita teruskan dengan berpegang pada kalam-
kalam Alloh yang menjadi mukjizat termulia nabi, yaitu Al-qur’an.
Oleh karena itu, jika karakter peradaban ingin lebih baik, kembalilah pada Al-qur’an, sang
pedoman menakjubkan yang tak kan rapuh dimakan waktu, tak pernah punah ditelan masa.
Tentunya, dalam segala aspek kehidupan, berkeluarga, bermasyarakat, utamanya
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai