Menghadapi masalah ini, Sayyid Quthbi, seorang ‘ulama kontemporer, menyeru agar
seluruh manusia hidup dibawah naungan Alqur’an, agar hidup terarah dan tidak antah
berantah.
Pantas saja, karena Al-qur’an adalah kitab yang paling lengkap dan sempurna, aktual
dan universal, menyeluruh untuk semua lapisan, laki-laki atau perempuan, anak atau dewasa,
orang arab atau non arab, orang kaya atau orang miskin, orang kuat atau orang lemah, pejabat
atau rakyat,
Banyak solusi yang ditata indah dan tertulis rapih didalam Al-qur’an, lengkap untuk
seluruh kebutuhan hidup, baik hidup berkeluarga, bermasyrakat, atau bahkan berbangsa dan
bernegara.
Maka jika harapan kita adalah menjadi insan yang berkarakter baik dan terarah, jadilah
Alqur’an sebagai “Way Of Life” (Pedoman dalam kehidupan)
Sejalan dan sejalin dengan firman alloh QS. Yunus : 57
Para kaum saruangan yang sering kita dengar dengan istilah “Santri”, pasti sering
mendengar bahwa pada lafadz ( ) huruf nida, yaitu huruf ( )
untuk memanggil yang jauh atau seperti jauh , Alfiyah Ibnu malik bersenandung :
Intinya ayat ini ditujukan untuk yang jauh, atau yang dekat namun perlu tekanan
untuk memanggil, ini berarti menyeluruh untuk seluruh umat manusia, yang tak dibatasi oleh
status sosial, warna kulit, suku bangsa bahkan agama.
Alqur’an dan apa yang dikandungnya, adalah ayat-ayat nasihat untuk memperbaiki karakter
dan akhlak dalam kehidupan, obat hati dari kesyirikan, kebodohan, dan segala penyakit
perusak peradaban.