Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IDEOLOGI INDONESIA

Dosen Pengampu: Nelson Soares, S.kom, M.Kom

Disusun oleh kelompok V

1. Emilius Gersoni Warat ( C2214201037 )


2. Engelica Ampulembang ( C2214201038 )
3. Enjel Monica ( C2214201039 )
4. Fifilian Stefania ( C2214201042 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR TAHUN
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Ideologi Indonesia ” dengan tepat waktu.
Tugas makalah kami ini untuk memenuhi mata kuliah Pancasila . Makalah ini kami
susun bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimna kita bisa membangun
wawasan tentang “Ideologi Indonesia ”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pancasila, yaitu Bapak
Nelson Soares, S.kom, M.Kom . Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman sekalian yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 21 Februari 2023

Kelompok 5

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sebuah
negara tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dankuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.

Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah
negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang
dan ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan
berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami hambatan
dalam mencapai cita-citanya. Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem
pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu
dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir
negara serta kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.
Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama diciptakan oleh Desstutt de
Tracy tahun 1976 di Perancis, telah terjadi pergeseran arti begitu rupa sehingga
ideologi dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang kompleks”. Menurut
Syamsudin (2009:98), ideologi adalah Ideologi secara etimologis ideologi berasal dari
kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Kata
idea berasal dari bahasa Yunani ideos yang berarti bentuk atau idean yang berarti
melihat, sedangkan logos berarti ilmu. Dengan demikian ideologi berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar ide-ide (the scince of ideas) atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Ide dapat di artikan cita-cita yang bersifat tetap dan
yang harus dicapai”. Berarti cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar
pandangan atau faham yang diyakini kebenarannya. Ideologi diharapkan dapat
memberikan tuntunan atau pedoman perilaku bagi warga masyarakat dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa. Inilah arti pentingnya sebuah ideologi bagi
bangsa dan negara.

Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi negara bernama Pancasila.


Pancasila menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu: Pancasila merupakan “lima
dasar atau lima asas adalah nama dari Dasar Negara Republik Indonesia”. Istilah
pancasila sudah dikenal sejak jaman Majapahit pada abad XIV, yaitu terdapat
dalam buku Negarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan
Tantular.

Ditinjau dari sejarahnya istilah “Pancasila” pertama kali disampaikan


oleh .Ir.Soekarno pada saat mengusulkan dasar Negara Indonesia. Selanjutnya,
pancasila dikenal saat ini adalah ideologi Negara Indonesia yang tertuang di
dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain, seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia menggunakan
pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk
dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan pancasila menjadi tujuan
hidup bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pancasila sebagai ideologi negara ?


2. Apa Karakteristik ideologi Pancasila ?
3. Apa saja Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ?
4. Apa saja Fungsi dan makna Pancasila sebagai ideologi Negara?

C . Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami mengapa Pancasila sebagai ideologi
negara
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja karakteristik ideologi negara
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi dan dasar Negara
4. Untuk mengetahui dan memahai apa saja fungsi dan makna Pancasila sebagai
ideologi Negara

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila sebagai ideologi negara

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan arah penyelenggaraan kehidupan


berbangsa dan bernegara sehingga terwujud dalam kehidupan yang menjunjung
tinggi Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, kesadaran akan Kesatuan, Kerakyatan serta
menjunjung tinggi nilai Keadilan. Kajian ini mengungkap dua hal. Pertama, sistem
ketatanegaraan Pancasila menempati posisi sebagai dasar dan ideologi negara yang
tidak dipersoalkan lagi, dibuktikan dengan tercantumnya Pancasila sebagai ideologi
negara dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang Pencabutan Dari
Ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila dan Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pasal 1 ketetapan MPR
tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana di maksud dalam Pembukaan
UUD 1945 ialah dasar negara dari NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten wa
dalam kehidupan bernegara. Pancasila harus dijadikan paradigma (kerangka berpikir,
sumber nilai dan orientasi arah) dalam pembangunan hukum, termasuk semua
upaya pembaruannya. Pancasila dapat digunakan sebagai sarana pemersatu dari
berbagai golongan masyarakat di Indonesia, konsep Pancasila dapat dipahami
sebagai common platform atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik.
Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan yang
berkembang, Pancasila telah mampu memosisikan dirinya sebagai tempat kembali
jika bangsa Indonesia terancam perpecahan. Implikasi dihapusnya ideologi Pancasila
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya ada pernyataan
Kemerdekaan oleh bangsa Indonesia, sehingga kalau ideologi Pancasila diubah,
berarti Pembukaan UUD 1945 Juga harus diubah, jika Pembukaan UUD 1945 diubah,
maka kemerdekaan yang pernah di nyatakan dianggap menjadi tidak ada lagi,
sehingga negara Indonesia menjadi tidak ada atau bubar.

Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi Pancasila sebagai
ideologi negara. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai platform demokratis
bagi semua golongan di Indonesia. Perkembangan doktrinal Pancasila telah
mengubahnya dari fungsi awal Pancasila sebagai platform bersama bagi ideologi
politik dan aliran pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang disampaikan oleh
Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral. Ideologi Pancasila menjadi
ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.

Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan berbeda dengan pernyataan
yang disampaikan oleh Notonagoro. Beliau melalui interpretasi filosofis memberi
status ilmiah dan resmi tentang ideologi bagi masyarakat Indonesia, yang pada
mulanya Pancasila sebagai ideologi terbuka sebuah konsensus politik menjadi
ideologi yang benar-benar komprehensif. Interpretasi ini berkembang luas, masif,
dan bahkan monolitik pada masa pemerintahan Orde Baru.

Pancasila dilihat dari sudut pandang politik merupakan sebuah konsensus politik,
yaitu suatu persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai golongan
masyarakat di Negara Indonesia. Dengan diterimanya Pancasila oleh berbagai
golongan dan aliran pemikiran, maka mereka bersedia bersatu dalam negara
kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan common
platform masyarakat Indonesia yang plural. Sudut pandang politik ini teramat
penting untuk bangsa Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya perkembangan
Pancasila sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas tidak menguntungkan
kalau dinilai dari tujuan mempersatukan bangsa.

Banyak para pihak yang sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi negara merupakan
kesepakatan bersama, common platform, dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia.
Kesepakatan bersama bahwa pancasila sebagai ideologi negara inilah yang harus kita
pertahankan dan ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bangsa yang plural ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka makna Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara Indonesia yaitu:

1. Nilai-nilai dalam Pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari


penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
2. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama
dan oleh karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan masyarakat
Indonesia.
Perwujudan Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti menjadi cita-cita
penyelenggaraan bernegara terwujud melalui Ketetapan MPR Nomor 7 Tahun 2001
mengenai Visi Indonesia Masa Depan. Dalam Ketetapan MPR tersebut menyatakan
bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas tiga visi, yaitu:

1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan


dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea kedua dan alinea keempat.
2. Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia yang berlaku sampai dengan tahun
2020.
3. Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN).

Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius, manusiawi,


demokratis, bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan upaya menjadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian merupakan ciri
dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai suatu cita-cita, nilai-nilai Pancasila
diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal, penyelenggaraan negara
hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehidupan bernegara Indonesia ini
semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.

Nilai integratif Pancasila mengandung makna bahwa Pancasila dijadikan sebagai


sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik. Masyarakat
Indonesia telah menerima Pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya sebagai
suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya disetujui
sebagai milik bersama. Pancasila dijadikan semacam social ethic dalam masyarakat
yang heterogen.

B. Karakteristik Ideologi Pancasila

Karakteristik yang dimaksud di sini adalah ciri khas yang dimiliki olehPancasila
sebagai ideologi negara, yang membedakannya dengan ideologi-ideologi yang lain.
Karakteristik ini berhubungan dengan sikap positif bangsaIndonesia yang memiliki
Pancasila. Adapun karakteristik tersebut adalah:

1. Tuhan Yang Maha Esa. Ini berarti pengakuan bangsa Indonesia


akaneksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya. Tuhan
sebagaikausa prima. Oleh karena itu sebagai umat yang berTuhan, adalah
dengansendirinya harus taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. ialah penghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku bangsa dan
bahasanya. Sebagai umat manusia kita adalah sama dihadapan TuhanYang
Maha Esa. Hal ini sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Adildan beradab berarti bahwa adil adalah perlakuan yang sama terhadap
sesama manusia, dan beradab berarti perlakuan yang sama itu sesuai
dengan derajat kemanusiaan. Atas dasar perlakuan ini maka kita
menghargai akan hak-hak asasimanusia seimbang dengan kewajiban-
kewajibannya. Dengan demikian harmoniantara hak dan kewajiban adalah
penjelmaan dari kemanusaiaan yang adil dan beradab. Adil dalam hal ini
adalah seimbang antara hak dan kewajiban. Dapatdikatakan hak timbul
karena adanya kewajiban.
3. bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa. Di dalam persatuan
itulah dapat dibina kerja sama yang harmonis. Dalam hubungan ini,maka
persatuan Indonesia kita tempatkan di atas kepentingan
sendiri.Pengorbanan untuk kepentingan bangsa, lebih ditempatkan
daripada pengorbananuntuk kepentingan pribadi. Ini tidak berarti
kehidupan pribadi itu diingkari.Sebagai umat yang takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, maka kehidupan pribadi adalah utama. Namun, demikian
tidak berarti bahwa demi kepentingan pribadi itu kepentingan bangsa
dikorbankan.

4. adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara


berdasarkan atas sistem demokrasi. Demokrasi yang dianut
adalahdemokrasi Pancasila. Hal ini sesuai dengan sila ke empat yaitu
kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Dalamrangka pelaksanaan demokrasi kita
mementingkan akan musyawarah.Musyawarah tidak didasarkan atas
kekuasaan mayoritas maupun minoritas.Keputusan Apakah Bangsa
Indonesia sekarang ini sudah menerapkan Pancasiladengan murni dan
konsekwen dihasilkan oleh musyawarah itu sendiri. Kitamenolak demokrasi
liberal.
5. adalah Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Keadilandalam
kemakmuran adalah cita-cita bangsa kita sejak masa lampau. Sistem
pemerintahan yang kita anut bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang
adildan makmur. Itulah sebabnya disarankan agar seluruh masyarakat kita
bekerjakeras dan
menghargai prestasi kerja sebagai suatu sikap hidup yang diutamakan.

Demikian secara pokok karakteristik dari Pancasila. Karakteristik yangsatu


tidak dapat dipisahkan dari yang lain, karena Pancasila itu merupakan
suatukesatuan, keutuhan yang saling berkaitan. Namun demikian keseluruhan
itu bernafaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, takwa kepada Tuhan Yang
MahaEsa.
C. Nilai- Nilai Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai


Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai iniyang
merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dankemasyarakatan.
Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerokhanian yangdidalamnya terkandung nilai-
nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilaimaterial, nilai vital, nilai
kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupunnilai religius. Nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif,artinya hakikat nilai-nilai
Pancasila adalah bersifat universal (berlaku dimanapun),sehingga dimungkinkan
dapat diterapkan pada negara lain. Jadi kalau ada suatu negara lain menggunakan
prinsip falsafah, bahwa negara berKetuhanan, berKemanusiaan, berPersatuan,
berKerakyatan, dan berKeadilan, maka Negaratersebut pada hakikatnya
menggunakan dasar filsafat dari nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila bersifat
objektif, maksudnya adalah

1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang


terdalammenunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak
karenamerupakan suatu nilai
2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan,
kenegaraanmaupun dalam kehidupan keagamaan
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari
segalasumber hukum di Indonesia.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, terkandung maksud


bahwakeberadaan nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada
bangsaIndonesia sendiri. Hal ini dapat dijelaskan, karena:
a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa
Indonesiasebagai penyebab adanya nilai-nilai tersebut
b. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia,
sehinggamerupakan jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai
atas kebenaran,kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsadan bernegara
c. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian,
yaitunilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan
nilaireligius yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia dikarenakan
bersumber pada kepribadian bangsa. Oleh karena nilai-nilai Pancasila
yang bersifat objektif dan subjektif tersebut, maka nilai-nilai Pancasila
bagi bangsaIndonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat
bagi segalatindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat
maupun kehidupan bernegara. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai
bagi manusia Indonesiadalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan
bertindak dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa
dan bernegara.Nilai-nilai Pancasila merupakannilai-nilai yang digali,
tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesiayang telah
berakar dari keyakinan hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai-
nilai Pancasila menjadi ideology yang tidak diciptakan oleh
negaramelainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatIndonesia sendiri. Sebagai nilai-nilai yang digali dari kekayaan
rohani, moraldan budaya masyarakat Indonesia sendiri, maka nilai-nilai
Pancasila akanselalu berkembang mengikuti perkembangan masyarakat
Indonesia.Sebagaiideologi yang tidak diciptakan oleh negara, menjadikan
Pancasila sebagaiideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga
Pancasila merupakan asaskerokhanian bagi tertib hukum Indonesia, dan
meliputi suasana kebatinan(Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang
Dasar 1945 serta mewujudkancita-cita hukum bagi hukum dasar
negara.Pancasila sebagai sumber nilaimengharuskan Undang-Undang
Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah, penyelenggara
negara termasuk pengurus partai dan golonganfungsional untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-
cita moral rakyat yang luhur.

D. Fungsi dan Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Bangsa Indonesia menggunakan ideologi Pancasila sebagai pedoman


hidup.Ideologi Pancasila pun menjadi identitas bangsa yang khas, sehingga mudah
dikenali.Selain menjadi pedoman hidup, ada beberapa fungsi lain dari Pancasila
sebagai ideologi sebuah negara.

Berikut akan dijelaskan beberapa fungsi sekaligus makna Pancasila dalam bentuk
ideologi.

1. Pancasila berfungsi sebagai identitas bangsa Indonesia yang diberikan kepada


seluruh masyarakat.
2. Pancasila mengarahkan seluruh bangsa Indonesia untuk bisa mencapai
tujuan, khususnya yang berkaitan dengan cita-cita bangsa.
3. Pancasila mengarahkan seluruh bangsa Indonesia untuk bisamencapai
tujuan, khususnya yang berkaitan dengan cita-cita bangsa.
4. Pancasila berfungsi memelihara, memperkuat, hingga menyatukan semua
masyarakat Indonesia.
5. Pancasila berfungsi sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi
bangsa Indonesia.

Dengan berbagai fungsi yang sudah disebutkan, Pancasila memiliki peran utama
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.Jadi, adanya Pancasila akan
mengurangi adanya konflik antaranggota masyarakat akibat berbagai
perbedaan.Selain memiliki beberapa fungsi penting, Pancasila sebagai ideologi
negara juga memiliki makna khusus.

Ada dua makna penting yang bisa didapat dari Pancasila sebagai ideologi negara.

1. Nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuhan dalam melakukan


berbagai aktivitas untuk mencapai cita-cita.
2. Nilai pada Pancasila merupakan kesepakatan bersama dan menjadi sarana
pemersatu bangsa.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan


tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian- pengertian dasar.
Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasantentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
Karakteristik ideology Pancasila merupakan ciri khas yang membedakannya dengan
ideologi yang lain. Karakteristik tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa
yang berarti pengakuan bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta
dunia dengan segala isinya. Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat
manusia apapun suku bangsa dan bahasanyasesuai dengan Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa,
keempat adalah bahwa kehidupankita dalam kemasyarakatan dan bernegara
berdasarkan atas sistem demokrasiPancasila sesuai dengan sila ke empat yaitu
kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Kelima adalahKeadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilaiKetuhanan,


Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai iniyang merupakan
nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dankemasyarakatan.

Makna Pancasila yang sudah disebutkan berkaitan dengan cita-cita yang dimiliki
bangsa Indonesia.Agar cita-cita bangsa Indonesia bisa terwujud, penting untuk
menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh
persatuan, adil, serta sejahtera.Dari berbagai penjelasan tentang Pancasila sebagai
ideologi, bisa disimpulkan bahwa negara Indonesia membutuhkan Pancasila untuk
menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan

B. Saran

Dalam makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca agar kita Sebagai
rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu Pancasila
karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara dan Mengetahuinya tidaklah cukup maka harus dipraktekan. Penerapan nilai-
nilai Pancasila bisa dimulai dari dunia pendidikan, di rumah, untuk kemudian lebih
luas di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Utama, A. S., & Dewi, S. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan
Era Reformasi

Utama, A. S., & Dewi, S. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan
Era Reformasi.
Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara.”http://ahmad Sebagai
Ideologi.”http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/
bab4- pancasila_sebagai_ideologi.pdf (diakses tanggal 20 Maret 2011)

Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar


Negara.”http://www.docstoc.com/docs/28429402/PANCASILA-SEBAGAI-
IDEOLOGI-DAN-DASAR-NEGARA( diakses tanggal 20 Maret 2011)

Amirul Nisa . ( 13 Desember 2022). Fungsi dan makna Pancasila sebagai ideologi
negara Indonesia .

Anda mungkin juga menyukai