Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..….….i

KATA PENGANTAR………………………………………………..……...ii

DAFTAR ISI………………………………………………………….……...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………........4


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………........6
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….......…..6

BAB II PEMBAHASAN.

2.1 Kronologi Masalah…………………………………….………….………….7


2.2 Proses Hukum dan Gugatan………………………….…………….………….8
2.3 Keputusan Akhir………………………………….…………….…………....9
2.3.1 Rekonvensi..........................................................................................9
2.3.2 Amar Putusan………………..…………………………….……….…...9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………….…...….…11
3.2 Saran………………………………………………………………....….….11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Merek (trademark) merupakan definisi hukum yang memberikan perlindungan daya upaya
pemulihan jika suatu tanda perdagangan digunakan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan
untuk itu. Jadi merek bisa lebih luas atau lebih sempit dari pada cap. Merek sebagai Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) pada dasarnya adalah tanda untuk mengidentifikasi dan
membedakan produk dari satu persatu perusahaan dengan perusahaan lain. Merek merupakan
mengindikasikan asal (an indication of origin) dan suatu ciri pembeda (a distinchitive character)
dari barang dan jasa suatu perusahaan dengan barang dan/atau jasa perusahaan lain. Merek
merupakan ujung tombak perdagangan barang dan jasa. Melalui merek ,pengusaha dapat
menjaga dan memberikan jaminan akan kualitas (a guard of quality) barang dan/jasa yang
dihasilkan dan mencegah tindakan persaingan (konkurensi) yang tidak jujur dari pengusaha lain
yang beritikad buruk yang bermaksud membonceng reputasinya. Sama halnya dengan hak cipta
dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainya maka hak merek juga merupakan bagian hak
atas intelektual.

Merek sebagai sarana pemasaran dan periklanan ( a marketing and adversiting device)
memberikan suatu tingkat informasi tertentu kepada konsumen mengenai barang dan/atau jasa
yang dihasilkan pengusaha. Lebih-lebih dengan perkembangan periklanan, baik nasional maupun
internasional dewasa ini dan dalam rangka perdistribusian barang dan/atau jasa membuat merek
semakin tinggi nilainya. Merek yang didukung dengan media periklanan membuat pengusaha
memiliki kemampuan untuk menstimulasi permintaan konsumen sekaligus mempertahankan
loyalitas konsumen (consumer loyality) atas produk barang dan/atau jasa yang dihasilkan. Inilah
yang menjadikan merek sebagai suatu keunggulan kompetitif (compotitve advantage) dan
keunggulan kepemilikan (owner advantages) untuk bersaing di pasar global. Merek adalah asset
ekonomi bagi pemiliknya, baik perorangan maupun perusahaan (badan hukum) yang dapat
menghasilkan keuntungan besar, tentunya bila didayagunakan dengan memeperhatikan aspek
bisnis dan proses manajemen proses yang baik. Demikian pentingnya peranan merek ini, maka
terhadapnya dilekatkan perlindungan hukum, yakni sebagai obyek terhadapnya terkait hak-hak
perorangan ataupun badan hukum. Di dalam dunia perdagangan baik produk barang atau jasa,
merek merupakan suatu hal yang penting untuk menarik perhatian konsumen selain dalam
pengemasan dan pelayanan suatu badan usaha, karena merek merupakan apa yang ada dalam
pikiran konsumen. Merek membentuk pola pikir masyarakat kepada berbagai jenis produk
barang atau jasa, dengan merek konsumen akan langsung mengenali ciri dan kualitas dari
berbagai jenis produk barang atau jasa tersebut, maka dengan demikian merek dapat dikatakan
sebagai identitas suatu produk dan dianggap penting dalam pengenalan ciri, kualitas, keunggulan
hingga pemasaran suatu produk barang atau jasa.

Permasalahan mengenai merek salah satunya mengenai sengketa merek “AYAM GEPREK
BENSU” milik Ruben Onsu Samuel dengan merek “I AM GEPREK BENSU SEDEP BENERR”
milik Yangcen. Merek penggugat yaitu merupakan merek terkenal yang sudah mempunyai
cabang di berbagai daerah di Indonesia, yang mana penggugat telah memiliki ketenaran sebagai
publik figur artis yang terkenal di Indonesia. Namun merek I AM GEPREK BENSU SEDEP
BENERR juga telah terdaftar sejak tanggal 17 april 2017, tergugat yang telah mendaftarkan
mereknya I AM GEPREK BENSU SEDEP BENERR, Merupakan tindakan untuk menjaga agar
hak merek miliknya bisa dipertahankan dan di lindungi oleh hukum, untuk menghindari
perbuatan yang mengandung itikad tidak baik yang juga membonceng, meniru serta menjiplak
ketenaran merek demi kepentingan usaha yang mengakibatkan kerugian atau menimbulkan
kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan pelanggan/konsumen.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk membahas dalam bentuk
makalah dengan judul “KASUS SENGKETA MEREK GEPREK BENSU”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kronologi permasalahan sengketa merek Geprek Bensu?
2. Apa saja gugatan yang dilayangkan oleh penggugat?
3. Bagaimana penyelesaian masalah sengketa merek Geprek Bensu?
4. Siapakah yang berhak atas Merek “Geprek Bensu”
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah mengenai sengketa merek Geprek Bensu adalah sebagai berikut:

1. Agar mengetahui kronologi masalah sengketa merek Geprek Bensu.


2. Untuk mengetahui sejarah hubungan Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu.
3. Agar mengetahui penyelesaian masalah dari sengketa merek tersebut dan hukuman atau
denda apa yang di terima oleh tergugat yang kalah dipersidangan.
4. Memberikan kesimpulan terhadap masalah sengketa merek Geprek Bensu yang sudah di
bahas.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kronologi Masalah
Pembuatan Merek “Ayam Geprek Bensu” bermula dari inisiatif Yangcent yang ingin
membuat bisnis kuliner. Benny Sujono (ayah Yangcent) menginisiasi Merek “BENSU” sebagai
singkatan nama dirinya. Selanjutnya, Benny Sujono mendirikan perusahaan PT AYAM
GEPREK BENNY SUJONO dan mendaftarkan Merek “BENSU”. Setelah mendaftarkan
perusahaan, Yangcent menjalankan bisnis kuliner dengan Merek “I Am Geprek Bensu” yang
beroperasi sejak 17 April 2017.

Jordi Onsu, adik Ruben Onsu, menawarkan diri sebagai manajer operasional dari bisnis
tersebut. Hal ini disebabkan Jordi dan Yangcent merupakan teman main. Tawaran itu diterima,
namun hanya terbatas pada pengelolaan bisnis, bukan menyangkut merek dagang tersebut.
Setelah bisnis “I Am Geprek Bensu” berkembang, Jordi Onsu merekomendasikan kakaknya,
Ruben Onsu, sebagai brand ambassador, hingga merek dagang itu berubah menjadi “I AM
GEPREK SEDEP BENERR”. Dari kerja sama itu, Ruben Onsu juga menerima keuntungan dari
Yangcent melalui sistem bagi hasil. Sampai waktu itu, Ruben tidak pernah mempermasalahkan
merek dagang yang mirip dengan namanya. Alasan Ruben Onsu tidak mempermasalahkan nama
“BENSU” karena dia tahu bahwa Yangcent telah mendaftarkan merek bisnis makanan itu.
Pendaftaran atas penggunaan nama “BENSU” tersebut diambil dari singkatan nama ayah
Yangcent, yaitu Benny Sujono.

Melalui adiknya, Ruben Onsu meminta agar satu karyawannya diperbolehkan bekerja di
bagian dapur atau quality control. Diduga, pekerja itu ditugaskan untuk mengetahui formula atau
resep dan cara memasak menu makanan di “I AM GEPREK BENSU”. Ruben Onsu mulai
membuka usaha kuliner ayam geprek, serupa dengan milik rekan bisnisnya, Yangcent.
Mengusung nama Geprek Bensu, Ruben Onsu membuka gerainya sejak Agustus 2017. Pada Juli
2019, Ruben menarik karyawannya yang bekerja di “I AM GEPREK BENSU”. Dia juga
mempromosikan merek dagang miliknya kepada masyarakat. Melihat ada kesamaan merek
dagang, Yangcent melayangkan somasi pada 31 Agustus 2017. Namun, pada 30 Mei 2018,
Ruben Onsu juga melakukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas merek
dagang “BENSU”, yang merupakan singkatan nama dirinya. Gugatan itu berlanjut pada Agustus
2019, ketika Ruben Onsu kembali memperkarakan Merek “BENSU” ke Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
2.2 Proses Hukum dan Gugatan

Penggugat yaitu Ruben Onsu sangat keberatan dengan adanya penggunaaan kata BENSU
pada merek I AM GEPREK BENSU SEDEP BENERR milik Yangcent, dengan demikian
penggugat mengajukan gugatan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri pada
tanggal 22 Agustus 2019 dalam Register Nomor 57/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst.
Dalam gugatannya, Penggugat menggugat PT Ayam Geprek Benny Sujono dan Pemerintah
Republik Indonesia, yaitu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual, serta Direktorat Merek dan Indikasi Geografis. Dalam gugatan, penggugat
menyatakan sebagai pemilik hak dan pendaftar pertama dan pemilik satu-satunya yang sah atas
merek "Bensu" di Indonesia serta mempunyai hak tunggal untuk memakai merek tersebut. Merek
BENSU telah dimohonkan PENGGUGAT sejak tanggal 3 September 2015 dan terdaftar pada
tanggal 7 Juni 2018 serta mendapatkan perlindungan sampai dengan tanggal 3 September 2025.
Nama BENSU, menurut Penggugat kata BENSU adalah singkatan nama orang terkenal yaitu
diambil dari singkatan namanya, yakni Ruben Onsu. Penggugat menyatakan , tergugat 1 telah
menggunakan merek BENSU untuk usaha kulinernya yakni "I Am Geprek Bensu Sedep
Bener/Beneerrr" yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek BENSU milik
penggugat tanpa seizinnya, dan membatalkan atau setidaknya menyatakan tidak sah Merek I AM
GEPREK SEDEP BENERR + LUKISAN, Nomor pendaftaran IDM000643531 dalam kelas 43
yang dimiliki oleh tergugat 1 serta mencoret dari daftar umum merek dan mengumumkanya pada
berita resmi merek dengan segala akibat hukumnya karena mengandung itikad tidak baik.

Namun tergugat 1 menolak dan membantah seluruh dalil-dalil yang digunakan oleh
penggugat bahwa tidak benar jika penggugat sebagai pemilik hak dan pendaftar pertama (first to
file ) merek “BENSU”. Dikarenakan pihak tergugat secara fakta telah lebih dahulu mendaftarkan
mereknya, bermula dari Yangcent dan Stefani livinus yang semula secara bersama-sama telah
berhasil menjalankan usaha bersama ingin mengembangkan usahanya dan ayah Yangcent yaitu
Benny Sudjono menyarankan membuka usaha kuliner ayam geprek, untuk menghormati ayahnya
Yangcent dan Stefani menggunakan nama ayahnya yaitu “bensu” Singkatan dari Benny Sudjono
hingga berdirinya badan hukum berdasarkan keputusan menteri hukum dan hak asasi manusia
republik Indonesia Nomor AHU-0040249.01.01 2017 tanggal 13 september 2017, saat usahanya
mulai berkembang dengan dibukanya beberapa outlet cabang baru selanjutnya Ervan Jordi Onsu
(adik penggugat) menawarkan agar penggugat yang merupakan seorang artis dapat dijadikan
ambassador atau promosi dari usaha bisnis makanan merek Ayam Geprek Bensu, tergugat 1
tertarik akan tawaran tersebut dan sepakat untuk menjadikan penggugat sebagai promosi bisnis
makananya dan memberikan golden sharae atau bagi hasil kepada penggugat.dalam waktu
sepuluh bulan bisnis Yancent berdiri dengan pesat hingga membuka 40 cabang hingga keluar
negeri, melihat perkembangan yang sangan pesat adik penggugat meminta untuk karyawanya
bekerja dibagian dapur sebagai quality control untuk mengetahui resep dari Ayam Geprek Bensu
saat karyawan tersebut sudah mengetahui resep dan mampuh memasak menu ayam geprek
penggugat menarik kembali karyawanya, dan selanjutnya pada sekitar bulan agustus 2017
penggugat membuka usaha bisnis makan merek ayam geprek bensu yang baik jenis makananya
dan/maupun logo merek usahanya sama ataupun meniru sehingga sama persis dengan nama
merek “I AM GEPREK BENSU SEDEP BENERR milik PT. Yangcent.

2.3 Keputusan Akhir

2.3.1 Rekonvensi

Maksud dan tujuan gugatan penggugat rekonvensi pada pokoknya adalah mengenai
gugatan pembatalan merek. Pertimbangan Hakim mengaju kepada pelanggaran pasal 21 ayat (1)
huruf a, ayat (2) huruf a, dan ayat (3) UndangUndang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang merek Dan
Indikasi Geografis Juncto Pasal 16 ayat (2) huruf a, ayat (3) huruf a dan ayat (4) Peraturan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Di Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang
Pendaftaran Merek, oleh karenanya permohonan pendaftaran merek-merek milik tergugat
Rekonvensi harus ditolak ataupun dibatalkan, dikarenakan terdapat persamaan merek yang pada
pokoknya atau keseluruhanya dengan milik penggugat rekonvensi /tergugat konvensi I baik pada
Tulisanya maupun pada gambar / estetika dan warna yang dominan sebagai berikut. Menimbang
bahwa dari perbandingan kedua bukti surat yang dilampirkan ternyata terlihat ada terdapat
persamaan yang kental ( atau dalam hal ini apabila tidak berlebihan, dapat dikatakan identik) dan
penggugat rekonvensi dapat membuktikan adanya transfer-transfer yang dilakukan terhadap
tergugat rekonvensi sebagai Ambasador. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan penggugat Rekonvensi /T.I.K beralasan hukum
untuk dikabulkan untuk sebagian yang akan disebutkan dalam amar putusan.

2.3.2 Amar Putusan (putusan perintah)

Putusan Nomor 56/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst

Dalam pokok perkara menolak gugatan penggugat Ruben Samuel Onsu tersebut untuk
seluruhnya, menyatakan bahwa penggugat Rekonvensi adalah pemilik dan pemakai pertama
yang sah atas merek I AM GEPREK BENSU SEDEP BENER, Menyatakan permohonan merek
atas nama Ruben Samuel Onsu adalah mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhanya dengan merek I AM GEPREK SEDEP BENERR milik PT. AYAM GEPREK
BENNY SUJONO disingkat AYAM GEPREK BENSU, dan memerintahkan kementrian Hukum
Dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia cq. Direktorat Merek Dan Indikasi Geografis (in
Casua Tergugat II Rekonvensi) untuk melaksanakan pembatalan merek-merek atas nama Ruben
Samuel Onsu tersebut, yaitu dengan mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari Indonesia,
serta menolak Gugatan Rekonvensi selain dan selebihnya. Ruben Samuel Onsu juga harus
membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.911.000.00 ( satu juta sembilan ratus sebelas ribu
rupiah).

Pada 23 April 2020, Ruben Onsu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengajuan kasasi tersebut terdaftar dengan nomor register 575
K/Pdt.Sus-HKI/2020. Namun, pengajuan kasasi ditolak pada 20 Mei 2020. Oleh karena itu,
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah berkekuatan hukum teta
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sengketa Merek Geprek Bensu melibatkan dua pihak yaitu Ruben Onsu dan pemilik I
AM GEPREK BENSU SEDEP BENERR Benny Sujono (ayah Yangcent) melalui proses yang
panjang, dimulai dari Yangcent melayangkan somasi pada 31 Agustus 2017. Namun, pada 30
Mei 2018, Ruben Onsu juga melakukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas
merek dagang “BENSU”, yang merupakan singkatan nama dirinya. Gugatan itu berlanjut pada
Agustus 2019, ketika Ruben Onsu kembali memperkarakan Merek “BENSU” ke Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dari kasus yang berjalan dan bukti kekuatan hukum bahwa PT I AM GEPREK BENSU
SEDEP BENERR milik Benny Sujono adalah pemilik dan pemakai yang sah merek Geprek
Bensu. Ruben Onsu dinyatakan kalah dalam persidangan sengketa merek. Mahkamah Agung
menolak gugatan Ruben Onsu dan melaksanakan pembatalan merek-merek atas nama Ruben
Onsu, yaitu dengan mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari Indonesia dan Ruben Onsu
di haruskan membayar sejumlah biaya perkara.

3.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Dalam menjalankan bisnis, harus berhati-hati dalam memilih nama merek dari produk atau
barang yang ingin dijual agar tidak terkena kasus yang sama seperti yang dibahas dalam
makalah ini.
2. Jika merek yang digunakan sudah dikenal banyak orang, maka sangat penting untuk
mendaftarkan merek ke Lembaga Pemerintahan yang mengatur tentang merek/hak cipta agar
tidak ada orang yang bisa mengambil alih merek yang sudah dipakai dan jika berurusan
sampai ke pengadilan maka pemilik resmi akan berpotensi besar menang dalam persidangan.
3. Dalam berbisnis, kita harus berusaha agar bisnis bisa berkembang dan maju dengan merek
yang menjadi ciri khas bisnis kita hingga dikenal banyak orang dengan tetap menjaga
kualitas dan kepercayaan pelanggan agar tidak beralih ke pesaing yang memiliki merek
dagang hampir sama dengan bisnis yang kita jalankan.
4. Lebih bijak dalam menjalankan bisnis mulai dari memperhatikan merek dagang yang dipakai
agar di kemudian hari tidak menjadi masalah besar karena banyak orang yang masih
menganggap merek itu hal sepele padahal sudah ada peraturan yang mengatur tentang Merek
Dagang.

DAFTAR PUSTAKA
https://megapolitan.kompas.com

https://www.cnnindonesia.com Kronologi Ruben Onsu kehilangan merek Geprek Bensu di meja


MA

Google Scholar: LEN Pinem, NLDS Gunadi - Jurnal Pacta Sunt Servanda, 2021
ejournal2.undiksha.ac.id

Google Scholar: A Al Maulana – respository.uinjkt.ac.id

Anda mungkin juga menyukai