Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA SAMA

(SUB KONTRAKTOR)
NOMOR : GLM - KAI / KS / 01 / 03 / 2019

Pada hari ini Senin, tanggal 18 Maret 2019 bertempat di Samarinda, kami yang bertanda
tangan di bawah ini :

Nama : Sri Kuncoro Agung W, S.T.


Jabatan : Pemegang Kuasa Direktur Utama
Alamat : Jl. Kidang Dalam No.7, Malabar, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat
40262
Bertindak untuk dan atas nama PT. GALATIA MAS. Yang selanjutnya disebut sebagai
Pihak 1 (Pihak Pertama).

Nama : H. Anshori, SE,MM.


Jabatan : Direktur Operasional
NPWP : 70.155.085.7-722.001
Alamat : Jl. Jend. Sudirman 52-53 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Bertindak untuk dan atas nama PT. KAYUPHORIA AGRO INTERNASIONAL sebagai
Sub Kontraktor. Yang selanjutnya disebut Pihak 2 (Pihak Kedua).

Pihak 1 dan Pihak 2 (yang selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para
Pihak”), terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pihak Pertama memiliki Perjanjian Kerja Sama /Persetujuan Kuasa Penambangan


Batubara dengan PT. Galatia Mas yang ditandatangani pada tanggal
……………………. Dengan target produksi 3 (tiga) bulan pertama yaitu tanggal 25
Maret 2019 – 25 Juni 2019 adalah 100.000 MT (seratus ribu metrik ton). PT. Galatia
Mas adalah pemegang Kuasa Off Take Batubara sebanyak 1.000.000 MT (satu juta
metric ton) dari CV. Arjuna yang merupakan Pemegang Izin Usaha Penambangan
Operasional Produksi dengan No IUP OP : 545/189/HK-KS/IV/2011 yang berlokasi di
Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Terlampir copy
legalitas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini) berkehendak untuk
bekerja sama dengan Pihak Kedua.

2. Pihak Kedua berkehendak untuk bekerja sama dengan Pihak Pertama untuk
melakukan Pelaksana Kerjasama Sub Kontraktor Penambangan batubara termasuk di
dalamnya kewajiban untuk backfilling reklamasi.
Para Pihak sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian ini dengan ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1
LINGKUP KERJASAMA

Para Pihak telah sepakat dan setuju untuk mengadakan suatu kerjasama dalam pelimpahan
pekerjaan milik Pihak 1 kepada Pihak 2 (Sub Kontraktor) dalam menjalankan pekerjaan
sebagai berikut :

Nama Pekerjaan : Penambangan Batubara (termasuk backfilling reklamasi)


Lokasi : Konsesi KP CV.Arjuna, di Kelurahan Makroman, Kecamatan
Sambutan, Kota Samarinda (Peta Lokasi terlampir)
Harga Tunggulan : Harga kerjasama Rp. 135.000,- /MT (seratus tiga puluh lima
ribu rupiah per metric ton) batubara tersedia di stockroom
tambang (termasuk backfilling reklamasi).
Final SR : Para Pihak sepakat penambangan dilakukan dengan
ketentuan Final Stripping Ratio (SR) : 5 (Lima).
Target maksimal : Produksi 100.000,- MT (seratus ribu metrik ton)

Pasal 2
PENDANAAN

Kedua belah pihak akan bertanggung jawab dari segi pendanaan yang diatur dengan
beberapa ketentuan di bawah ini:

1. Seluruh biaya pengerjaan penambangan di lokasi sampai dengan batubara berada


di stockroom tambang termasuk di dalamya backfilling reklamasi, yang meliputi
alat berat, Tim Penambang, makan pekerja Sub Kontraktor, Solar adalah beban
Pihak 2 (Sub Kontraktor).
2. Penyediaan solar penambangan dilakukan oleh Pihak 1 (Pertama) dimana
nantinya biaya tersebut akan dipotongkan pada pembayaran ke Pihak 2 (Sub
Kontraktor).
3. Penyediaan bangunan untuk workshop, mess untuk kru tambang, kantor kerja,
adalah tanggung jawab dan beban beban Pihak 2 (Sub Kontraktor).
4. Segala kelebihan biaya kerjasama diluar harga tunggulan Rp. 135.000,-/MT
(seratus tiga puluh lima ribu rupiah per metrik ton) menjadi tanggung jawab
Pihak 2 (Sub Kontraktor).

Pasal 3
KOMPENSASI

3.1. Pihak 2 (Kedua) akan mendapatkan kompensasi dari Pihak 1 (Pertama) berupa :
- Pembayaran untuk seluruh pekerjaan dari persiapan sampai dengan penyelesaian proyek
penambangan serta pengawasannya, yang akan dibayarkan penuh 100% setiap 5.500
MT (lima ribu lima ratus metric ton) pengiriman batubara tersedia di stockroom
tambang termauk di dalamnya backfilling reklamasi.
- Apabila perjanjian berakhir karena sesuatu hal sudah disepakati bersama Kedua Belah
Pihak, maka Pihak 2 (Kedua) berhak atas pembayaran penuh senilai batubara pada
pengiriman terakhir ke stockroom tambang yang belum terbayar Pihak 1 (Pertama)
yang sudah termasuk pengerjaan backfilling reklamasi.

3.2. Pihak 1 (Pertama) akan mendapatkan kompensasi dari Pihak 2 (Kedua) berupa :
- Pengerjaan Penambangan sampai backfilling reklamasi serta pengawasan penambangan
sesuai dengan standar produksi nasional, keamanan dan keselamatan serta mengacu
kepada target waktu yang telah disepakati bersama untuk target produksi maksimal
100.000 MT (seratus ribu metrik ton). Kedua belah pihak sepakat bahwa target
produksi batubara sampai stockroom tambang minimal adalah 15.000 MT/bulan
(Lima belas ribu metrik ton per bulan)

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Kedua belah Pihak akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya berkaitan pelaksanaan
proyek penambangan, sebagai berikut :

PIHAK 1 (Pertama)

1. Pihak 1 (Pertama) yang berhak menentukan item pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh Pihak 2 (Kedua), adapun lokasi dan jadwal penambangan terdapat pada
lampiran.
2. Pihak 1 (Pertama) berhak memperoleh informasi yang berhubungan dengan hasil
kegiatan penambangan batubara di lahan yang diperjanjikan.
3. Pihak 1 (Pertama) bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan kondisi sosial
masyarakat di sekitar wilayah penambangan dan yang berkaitan dengan Pemilik
Konsesi KP, pemerintahan.
4. Pihak 1 (Pertama) wajib menyediakan solar yang baik untuk produksi yang nantinya
akan dipotongkan ke pembayaran Pihak 2 (Kedua) secara tepat waktu.
5. Pihak 1 (Pertama) menjamin bahwa area yang dikerjakan merupakan area tidak
tumpang tindih kerja sama penambangan batu bara dengan pihak lain.

PIHAK 2 (Kedua)

1. Pihak 2 (Kedua) berhak atas pembayaran tepat waktu atas batubara yang sudah
sampai di stockroom tambang setiap kali selesai pengiriman sebanyak 5.500 MT
(Lima ribu lima ratus metric ton)
2. Pihak 2 (Kedua) berhak atas penyediaan solar yang tepat waktu dari Pihak 1
(Pertama).
3. Pihak 2 (Kedua) berhak atas dukungan penuh dari Pihak 1 (Pertama) atas jaminan
keamanan dan kelancaran dari segi sosial masyarakat, pemilik Konsesi Tambang
(KP), Pemerintah.
4. Pihak 2 (Kedua) bertanggung jawab penuh untuk produksi batubara secara efektif
dan efisien untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan.
5. Pihak 2 (Kedua) harus membuat perencanaan dan penjadwalan penambangan melalui
pengawasan dan petunjuk Pihak 1 (Pertama).
6. Pihak 2 (Kedua) berkewajiban melaksanakan seluruh jadwal pekerjaan sesuai dengan
target waktu yang telah ditentukan.
7. Pihak 2 (Kedua) melakukan quality management untuk menjamin kualitas batubara.
8. Pihak 2 (Kedua) Berkewajiban menyediakan :
- Bangunan untuk Workshop
- Mess untuk Kru Tambang
- Kantor Kerja Pihak 2 (Sub Kontraktor)
9. Pihak 2 (Kedua) wajib mentaati semua peraturan tata tertib penambangan / pekerjaan
yang diberikan oleh Pihak 1 (Pertama).
10. Pihak 2 (Kedua) berkewajiban menyediakan Alat berat dan sarana untuk
Tahap 1 (satu fleet) sbb :
a. 1 (satu) EXA PC 400
b. 1 (satu) EXA PC 200
c. 1 (satu) Dozer SS 85
d. 4 (empat) Dump Truck Scania
e. 2 (dua) Tower Lamp
f. 1 (satu) Pompa Multiflow ex. 10”
g. 1 (satu) Tangki Timbun Solar
h. 2 (dua) set Tools Maintenance Alat
i. 1 (satu) Mobil Sarana
j. Crew (Mechanic) + Operator + Admin
1 (satu) Tim Penambang (Supervisor + Foreman)
k. Meal (makan minum) untuk Pekerja

Untuk Tahap 2  1 (Satu) Fleet lagi sbb:


a. 1 (satu) EXA PC 400
b. 6 (enam) Dump Truck untuk Hauling
c. 1 (satu) Dozer untuk Maintenance hauling
d. 1 (satu) EXA PC 200

Pasal 5
JANGKA WAKTU

Kedua Pihak sepakat bahwa pelaksanaan pekerjaan akan dimulai efektif sejak tanggal 25
Maret 2019 – 25 Juni 2019 atau sampai dengan terpenuhinya target produksi 100.000 MT
(seratus ribu metrik ton) batubara tersedia di stockroom tambang termasuk di dalamnya
backfilling reklamasi, mana yang lebih dahulu tercapai. Evaluasi atas kerja sama ini
dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali.
Pasal 6
PENGALIHAN PEKERJAAN

Kedua belah Pihak sepakat untuk tidak mengalihkan perjanjian kerjasama ini kepada pihak
manapun, kecuali dengan persetujuan Pihak 1 (Pertama).

Pasal 7
KETENTUAN PERJANJIAN

1. Pelanggaran perjanjian (target waktu) pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati


akan berakibat pengurangan jumlah nominal dari total nilai yang didapat oleh Pihak 2
(Kedua) sebesar 2% (dua persen) per pembayaran dari target yang ditentukan Pihak 1
(Pertama).
2. Apabila pada saat perjanjian ini berakhir dan/ atau dibatalkan, masih terdapat
kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing – masing pihak, maka ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian ini tetap berlaku sampai diselesaikannya hak dan
kewajiban masing-masing pihak.

Pasal 8
TAMBAHAN PERJANJIAN / ADDENDUM

Apabila ada beberapa pasal tambahan setelah ditandatangani dan berlakunya perjanjian ini,
maka perjanjian tambahan akan diberlakukan sebagai Addendum (perjanjian tambahan)
setelah disepakati oleh masing-masing pihak terkait.

Pasal 9
PENYELESAIAN SENGKETA

Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai penyelesaian secara
musyawarah untuk mufakat, masing-masing pihak sepakat untuk menempuh jalur hukum
yang berlaku. Perjanjian ini tunduk pada peratuhan hukum yang berlaku di Indonesia.

Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Para Pihak berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini dengan pemberitahuan sebelumnya
secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jatuhnya masa
pengakhiran dengan disertai alasan yang jelas dan atas kesepakatan bersama antara
kedua belah pihak.
2. Pengakhiran perjanjian akan ditindaklanjuti dengan pemenuhan hak dan kewajiban Para
Pihak.
3. Berakhirnya perjanjian akan disertai penyelesaian hak dan kewajiban Para Pihak.

Pasal 11
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure adalah peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan tertunda/terhentinya


pelaksanaan pekerjaan seperti bencana alam, tanah longsor, banjir, kebakaran,
pemogokan kerja umum, wabah/epidemi, subversi/sabotase/huru-hara. Unjuk rasa /
penghadangan masyarakat setempat dan / atau pemogokan / hambatan / peristiwa lain
yang tidak disebutkan tidak dapat dikategorikan sebagai Force Majeure, kecuali
ditetapkan dengan peraturan pemerintah (government regulation), dimana semuanya
menyebabkan terhambatnya / terganggunya / terhentinya produksi dan distribusi
Batubara.

2. Apabila terjadi Force Majeure, para pihak akan berunding kembali dalam semangat
kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
3. Segala Kerugian akibat adanya Force Majeure menjadi tanggung jawab masing-masing
pihak.
4. Setelah terjadi Force Majeure tersebut, kedua belah pihak tetap dapat melanjutkan
Perjanjian ini setelah dimusyawarahkan kembali.

Pasal 12
PERPANJANGAN PERJANJIAN

1. Apabila Para Pihak berkehendak untuk memperpanjang Perjanjian ini setelah masa
Perjanjian selesai, maka Para Pihak akan mengadakan peninjauan kembali dan
penyesuaian berdasarkan kondisi yang ada dengan tidak menutup kemungkinan bahwa
Perjanjian tetap diperpanjang dengan kondisi-kondisi dan persyaratan-persyaratan yang
sama.
2. Perpanjangan Perjanjian akan dituangkan dalam addendum atau perjanjian tambahan .

Pasal 13
PEMBERITAHUAN

1. Segala pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lainnya dalam rangka pelaksanaan
Perjanjian ini wajib dibuat secara tertulis serta dapat diserahkan secara langsung maupun
dikirimkan melalui faksimili atau surat tercatat dan ditujukan pada alamat:

Jika ditujukan pada Pihak 1 (Pertama),


SRI KUNCORO AGUNG W, S.T.
PT. GALATIA MAS
Jl. Kidang Dalam No.7, Malabar, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
Telp. ……………………………..
EMAIL : …………………………

Jika ditujukan pada Pihak Kedua,


H.ANSHORI,SE.MM
PT. KAYUPHORIA AGRO INTERNASIONAL
Jl. Jend. Sudirman 52-53 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Telp …………………………………
EMAIL : …………………………..

2. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas dianggap telah diberikan pada
(i) tanggal tanda terima pemberitahuan, apabila diserahkan secara langsung; (ii) tanggal
faksimili sebagaimana dibuktikan dengan tanda telah terkirimnya faksimili; atau (iii) 3
(tiga) hari setelah tanggal pengiriman surat melalui pos sebagaimana dibuktikan melalui
cap pos pada surat yang bersangkutan.

Pasal 14
KETERPISAHAN

Apabila salah satu atau lebih dari ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tidak sah,
melanggar hukum atau tidak dapat dilaksanakan menurut hukum atau keputusan yang
berlaku, maka keabsahan, legalitas dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan lainnya yang
terkandung dalam Perjanjian ini tidak akan terpengaruh atau terhalang kecuali ditentukan
sebaliknya oleh pihak yang berwenang. Para Pihak wajib membuat dokumen-dokumen
tambahan guna memberlakukan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian yang dinyatakan tidak
sah, melanggar hukum atau tidak dapat dilaksanakan. Apabila ketentuan-ketentuan tersebut
tidak dapat diganti maka Para Pihak dapat memilih untuk meneruskan Perjanjian ini tanpa
ketentuan-ketentuan tersebut atau mengakhiri Perjanjian ini.

Pasal 16
PENUTUP

1. Para Pihak dengan ini bersepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal
1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) ayat (2), (3), dan (4) yang
mensyaratkan keputusan pengadilan untuk mengakhiri berlakunya suatu kontrak secara
sepihak.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan dengan kekuatan hukum
yang sama, selanjutnya masing-masing pihak menerima satu berkas Perjanjian yang telah
ditandatangani oleh masing-masing pihak yang berwenang.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. GALATIA MAS PT. KAYUPHORIA AGRO INTERNASIONAL

SRI KUNCORO AGUNG, S.T. H.ANSHORI,SE.MM.


Kuasa Direktur Utama Direktur Operasional

Anda mungkin juga menyukai