Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PROFESI ANESTESI PADA TORAKOTOMI

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

445/048/SPO/BLUD 1/3
BLUD RSUD SCHOLOO
KEYEN RSUD-SS/X/2017

STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
01 November 2022
OPERASIONAL

PENGERTIAN Torakotomi pada umumnya dilakukan pada pasien dengan penyakit


dasar gangguan pernapasan dengan cara membuka rongga paru pada
posisi supine atau lateral dekubitus dengan menggunakan tehnik
anestesi ven>lasi satu paru maupun ven>lasi biasa. Semua hal tersebut
memiliki potensi untuk memperburuk fungsi respirasi, fungsi
kardiovaskuler serta keseimbangan ven>lasi-perfusi
TUJUAN 1. Memperbaiki fungsi respirasi selama periode pra anestesi
2. Mempertahankan fungsi respirasi dan kardiovaskuler serta
mencegah terjadinya mis match ven>lasi dan perfusi
3. Mencegah terjadinya 'Blow out stump aIerniasi Jantung' serta en
elolaan n eri asca o erasi
KEBIJAKAN KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN
NOMOR: 445/007/PED/BLUD RSUD-SS/X/2017 TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN ANESTESIOLOGI DI BLUD RSUD
SCHOLOO KEYEN
KABUPATEN SORONG SELATAN
PROSEDUR 1 Persiapan di ruang rawat inap sesuai protap, ditambah dengan
pemeriksaan spirometri dan analisa gas darah, konsultasi ke
pulmonolog, kardiolog dan fisioterapi
2. Persiapan khusus untuk op>malisasi fungsi pernapasan: stop
rokok, pemberian obat-obat bronkodilator, mukoli>k dan
ekspetoran, fisioterapi dada dan usaha-usaha lain untuk
mengencerkan dan mengeluarkan sputum
3 Pas>kan tersedia ruang perawatan di R. ICU dan ven>lator untuk
pasca anestesi
4 Premedikasi seda>f dan opioid diberikan di kamar operasi
5 Serah terima pasien dari perawat ruang rawat inap ke perawat OK
disertai catatan medik, askep, informed consent, obat/infus dan
peralatan lain
6. Persiapan di kamar operasi sesuai protap ditambah dengan
persiapan ETT double lumen (DLET) atau single lumen, kit untuk
pemasangan CVC, kit untuk pemasangan kanulasi arteri dan kit
untuk kateterisasi epidural bila diperlukan
7. Terlentangkan pasien di meja operasi, pasang monitor, ukur
tanda vital, dan lakukan pemeriksaan fisik ulang
8. Berikan premedikasi dengan Obat terpilih
9. Pre oksigenasi dengan oksigen 6-8 L/mnt lewat sungkup
muka
10. Induksi dengan Obat intravena ter ilih sesuai dosis
PELAYANAN PROFESI ANESTESI PADA TORAKOTOMI
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

445/048/SPO/BLUD
BLUD RSUD SCHOLOO
KEYEN RSUD-SS/X/2017
11. Intubasi menggunakan ETT dengan fasilitas pelumpuh otot
12. Cek posisi ETT, lakukan test venQlasi dua paru dan venQlasi
satu paru bila menggunakan DLET, setelah semua baik fiksasi
13. Pemeliharaan dengan N20 bila perlu, dalam 02 + isoflurane/
sevoflurane, napas kendali dengan fasilitas pelumpuh otot non
depolar
14. Pasang canulasi vena sentral, kanulasi arteri serta kateter
epidural bila diperlukan, sebagai sarana tatalaksana nyeri
1 5. Atur posisi sesuai kebutuhan operator: supine atau lateral
dekubitus
16. Monitor tanda vital, balans cairan, posisi ETT dan kedalaman
anestesi sesering mungkin
17. Pengakhiran anestesi: Anestesi diberikan tetap dalam hingga
operasi selesai dan posisi pasien kembali terlentang
18. Bila menggunakan DLET, ekstubasi DLET dan ganQ dengan ET
single lumen
19. Pasca operasi pasien dikirim ke ICU dengan oksigen transport,
Jackson Rees dan monitor transport dengan ETT tetap terpasang

20.
Alur Kegiatan

- Infiltrasi anestesi
- Ekstubasi lokal Pengakhir
ICU DLET - Intercosta an
- Intubasi ET anestesi
PELAYANAN PROFESI ANESTESI PADA TORAKOTOMI
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

445/048/SPO/BLUD 3/3
BLUD RSUD SCHOLOO
KEYEN RSUD-SS/X/2017
UNIT TERKAIT 1 . SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif
2. SMF Bedah
3. Instalasi Perawatan Intensif
4. SMF Interna
5. SMF Paru
6. SMF Kardiologi
7. Ruan Rawat Ina

Anda mungkin juga menyukai