Kelompok 5 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Deteksi Kelainan Kromosom” disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Patofisiologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
1. Deteksi Kelainan Kromosom...........................................................2
2. Macam-macam Pemeriksaan mendeteksi kelainan kromosom........2
BAB III PENUTUP......................................................................................3
1. Kesimpulan.......................................................................................3
2. Saran.................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelainan kromosom adalah sebuah kondisi gangguan genetik yang sudah
terbentuk sejak perkembangan janin dalam kandungan. Kondisi ini bisa
berlangsung karena diturunkan dari orang tua atau “de novo“, yakni muncul
secara unik dari perkembangan janin itu sendiri.
Deteksi kelainan kromosom sejak dini dari bayi atau bahkan saat janin
dalam kandungan penting untuk dilakukan. Kelainan kromosom yang diketahui
sedini mungkin dapat diantisipasi dengan baik. Pasalnya kelainan kromosom
akan berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Kelainan
kromosom yang paling umum mempengaruhi bayi baru lahir adalah Down
syndrome yang terjadi pada 1 dari 500 hingga 600 kehamilan.
Kelainan kromosom merupakan kondisi kelebihan atau kekurangan
kromosom di dalam inti sel. Secara umum tersedia dua kategori pemeriksaan
yaitu tes skrining dan tes diagnostik. Dikutip Mater, salah satu tes skrining yang
dapat dilakukan adalah First Trimester Combined Screen (FTCS). Tes ini
melibatkan pemindaian ultrasound pada bayi saat usia kehamilan 11 sampai 13
minggu dan tes darah ibu pada usia kehamilan 10 hingga 13 minggu. Hasil tes
ini dapat menunjukkan tingkat risiko Down syndrome, Edward syndrome, dan
Patau Syndrome. Selain itu juga Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
kemungkinan kelainan kromosom pada janin, dokter bisa menyarankan
pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi kemungkinan tersebut. Seperti
Amniosentesis, Cvc (chorinic villus sampling), Fbs (fetal blood sampling).
B. RUMUSAN MASALAH
Apa itu deteksi kelainan kromosom?
Apa saja macam-macam pemeriksaan untuk mmendeteksi kelainan kromosom?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui tentang mendeteksi kelainan kromosom serta mengerti apa
saja pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan kromosom.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Amniosentesis
2. Cvc (chorinic villus sampling)
3. Fbs (fetal blood sampling)
1. Amniosentesis
Amniosentesis adalah pemeriksaan kelainan kromosom bayi dalam
kandungan dengan mengambil sampel cairan ketuban. Pemeriksaan ini bisa
dilakukan saat usia kehamilan sudah mencapai sekitar 15–20 minggu.
Amniosentesis bisa dilakukan untuk mendeteksi berbagai jenis kelainan
kromosom, seperti sindrom turner.
CVS dilakukan dengan mengambil sampel sel chorionic villus yang identik
dengan sel-sel janin menggunakan jarum khusus. Prosedur ini dilakukan
dengan bantuan USG. Biasanya, tes ini dilakukan pada awal kehamilan,
yaitu minggu ke-10 hingga ke-13. Tes ini juga dapat dilakukan untuk
mendeteksi adanya kelainan genetik pada janin. Hasil CVS bisa lebih cepat
daripada tes lainnya, sehingga memberi Anda lebih banyak waktu untuk
membuat keputusan tentang kehamilan. Meski begitu, tindakan CVS
berisiko menyebabkan keguguran jika dilakukan pada 23 minggu pertama
kehamilan. Potensi keguguran diperkirakan terjadi pada 1 dari 100
kehamilan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum tersedia dua kategori pemeriksaan yaitu tes skrining dan
tes diagnostik. Selain itu juga Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
kemungkinan kelainan kromosom pada janin, dokter bisa menyarankan
pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi kemungkinan tersebut. Seperti
Amniosentesis, Cvc (chorinic villus sampling), Fbs (fetal blood sampling).
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https:/www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/pentingnya-deteksi-kelainan-
kromosom-sejak-awal-hamil
https:/www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/rindi-1/cara-deteksi-dini-
kelainan-kromosom-pada-bayi
https:/www.alodokter.com/mendeteksi-kelainan-kromosom-pada-bayi-dalam-
kandungan