Anda di halaman 1dari 37

created by m.

thamrin
parenrengi 2
 P2K3 adalah wadah kerjasama antara
unsur pimpinan perusahaan dan tenaga
kerja dalam menangani masalah K3 di
perusahaan.
 Untuk meringankan beban tugas
pengusaha/pengurus khususnya dalam
bidang K3, perlu dibentuk P2K3.
Manfaat :
 Mengembangkan kerjasama bidang K3.

 Meningkatkan kesadaran tenaga kerja tentang K3.

 Forum komunikasi dalam bidang K3.

 Menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan


penyakit akibat kerja.
1. Undang-Undang No. 3 Tahun 1951
2. Undang-undang No. 1 tahun 1970 (pasal 10)
3. Undang-undang No. 13 tahun 2003 (psl. 86 dan 87)
4. Peraturan Menteri Tenaga No. PER.03/MEN/1984 tentang
Pengawasan Ketenagakerjaan Terpadu.
5. Permen No. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina K3 serta
Pembentukan P2K3
6. Permen No. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban&Wewenang Ahli K3.
Bab V Pembinaan
Pasal 9
 Pengurus wajib menjelaskan thd tiap tenaga
kerja baru tentang:
1. Kondisi dan bahaya2 yang dpt terjadi di tmp kerja.
2. Semua pengamanan dan alat2 perlindungan yang
ada di tmp kerja.
3. APD.
4. Cara2 dan sikap yg aman dlm pekerjaannya.
Bab VI Panitia Pembina K3
Pasal 10
 Menakertrans berwenang membentuk P2K3.

 Tugas P2K3 yaitu memberi pertimbangan dan


membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan serta memberikan informasi yg
efektif kpd tenaga kerja.
 Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu
pengusaha/pengurus wajib membentuk P2K3.
 Keanggotaan P2K3 bersifat Bipartit terdiri dari unsur
pengusaha & pekerja yang susunannya terdiri dari
Ketua, Sekretaris dan anggota.
 Ketua P2K3 adalah Pemimpin Perusahaan.
 Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 dari perusahaan yang
bersangkutan.
 P2K3 dibentuk oleh pengusaha atau pengurus dan
disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja.
 Menyampaikan laporan kegiatan P2K3 sekurang-
kurangnya 3 bulan sekali kepada Menteri.
 Panitia Pembina K3 ialah suatu badan yg
dibentuk disuatu perusahaan utk membantu
melaksanakan dan menangani usaha-usaha K3 yg
keanggotaannya terdiri dari unsur pengusaha dan
tenaga kerja.
● Sifat; Fungsional & Periodik
● Bentuk disesuaikan dengan :
- Kebutuhan
- Struktur organisasi perusahaan
● Syarat pembentukan
- Jumlah tenaga kerja > 100 orang
- Jumlah tenaga kerja < 100 orang dengan tingkat
bahaya besar
- Jumlah tenaga kerja < 100 orang dalam
kelompok individu kecil
● Dibentuk oleh pengusaha/pengurus dan disahkan
oleh Menteri Tenaga Kerja.
 Syarat Keanggotaan :
- Jumlah tenaga kerja > 100 orang, maka jumlah anggota
sekurang-kurangnya 12 orang, terdiri 6 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 6 orang mewakili tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja antara50 – 100 orang, maka jumlah
anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri dari 3 orang
mewakili pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili
tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja < 50 orang dengan takut bahaya,
maka jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang,
terdiri 3 orang mewakili pengusaha/pengurus dan 3
orang mewakili tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja < 50 orang dalam kelompok individu
kecil, maka jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang
yaitu mewakili perusahaan.
Perusahaan

an
Pelantikan/Pengukuh
Membentu
k P2K3

Disnakertrans

Surat
Keputusan
Pengesahan
P2K3
a) Ketua
 Memimpin rapat pleno P2K3.
 Menentukan langkah policy utk tercapainya pelaks.
progam2 P2K3.
 Mempertanggung jwbkan pelaks.K3 di perush kpd
Depnakertrans.
 Mempertanggung jwbkan program2 P2K3 dan pelaks.
Kpd Direksi.
 Monitoring dan evaluasi pelaks. Program K3 di perush.
b) Wakil Ketua
c) Sekretaris
 Mencatat data2 yg berhub dgn K3.
 Bantuan/saran yg diperlukan oleh seksi-seksi P2K3, demi suksesnya
program K3.
 Membuat laporan unsafe act dan condition di tempat kerja.
d) Anggota
 Melaks. Program yg telah ditetapkan sesuai dgn seksi masing2.
 Melaporkan kpd Ketua atas keg. yg telah dilaksanakan
Tugas Pokok
• Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3
kepada pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta
maupun tidak)

Fungsi
• Menghimpun dan mengolah data K3

• Mendorong peningkatan
- Penyuluhan K3
- Inspeksi K3
- Latihan K3
- Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja, higiene
perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
1. Menghimpun dan mengolah data Hiperkes
a) Data laporan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
b) Data Kecelakaan Kerja
c) Data kegiatan kesehatan kerja lainnya
1. Pemeriksaan Kesehatan Kerja
2. Pengecekan / Pengujian Lingkungan Kerja
3. Monitoring Biologi
4. Monitoring Ergonomi
5. Monitoring Psikologi
6. Penyediaan APD
7. Penyelenggaraan Makan di tempat kerja
8. P3k
9. Penyuluhan dan Pelatihan Kesehatan Kerja
10. Lain-lain.
Lampiran 1 :
DATA PAK TENAGA KERJA YANG BERKUNJUNG KE PELAYANAN KESEHATAN KERJA MAUPUN DARI HASIL
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DAN KHUSUS

Jumlah Kasus Keterangan


Nomor
Jenis Penyakit Jumlah (ditulis untuk yang
Lama Baru
diduga PAK)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. SALURAN PERNAFASAN

1.1. Infeksi saluran pernafasan bagian atas termasuk influensa,


Tonsilitas, Pharingitis, Laringitis, Sinusitis, Thinitis dan lain–
lain.

Infeksi saluran pernafasan lain termasuk Bronchitis, Pleuritis,


1.2. Pneumonia, Asma dan lain-lain.

Tuberkulosa (TB)

1.3.

2. SALURAN PENCERNAAN

2.1. Gastritis/Tukak Lambung


2.2. Kolera
2.3. Diare, Dysentri
2.4. Typus perut, paratyphus
2.5. Radang hati
2.6. Lainnya sebutkan ...........................
Jumlah Keterangan
Jumlah
NOMOR Data Kecelakaan Kasus (Penyebab utama
Laki-laki Wanita kecelakaan)
A. BAGIAN TUBUH YANG CIDERA
1 Kepala
2 Mata
3 Telinga
4 Badan
5 Lengan
6 Tangan
7 Telapak dan jari tangan
8 Paha
9 Kaki
10 Telapak dan jari kaki
11 Organ tubuh bagian dalam

B. CORAK KECELAKAAN
1 Terbentur, tertusuk, tersayat
2 Terpukul
3 Terjepit, tertimbun, tenggelam
4 Jatuh dari ketinggian yang sama
5 dan tergelincir
6 Jatuh darai ketinggian berbeda
7 Keracunan
8 Tersentuh arus listrik
9 Lain-lain

C. AKIBAT KECELAKAAN
1 Jumlah korban yang mati
2 Jumlah korban yang cacat tetap
Jumlah korban sementara tidak
3 mampu bekerja
4 Jumlah hari kerja yang hilang
Jumlah korban yang langsung
5 mampu bekerja kembali
JUMLAH SELURUH KECELAKAAN
Nomor Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Keterangan

1 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga a. Pemeriksaan Kesehatan Awal ................ orang


Kerja b. Pemeriksan Kesehatan Berkala ................ orang
c. Pemeriksaan Kesehatan Khusus ................ orang

2 Pengukuran/pengujian lingkungan kerja a. Faktor bahaya fisik : ......... <, = / > NAB
(hasil pengukuran dilampirkan) b. Faktor bahaya kimia : ........
c. Faktor bahaya biologi : .......
d. Faktor bahaya psikologi : .......
e. Faktor bahaya ergonomi/fisiologi : ....
3 Monitoring biologis Jenis bahan kimia/sampel yang diukur : <, = / > standar
(hasil pemeriksaan dilampirkan) a.......
b........
4 Penyediaan APD a. Pelindung kepala (..........) ............... buah
b. Sepatu keselamatan
c. dst.
5 Penyelenggaraan makan di tempat kerja a. Pemeriksaan penjamah makanan ............. orang
b. Pengawasan .............. kali
6 P3K a. Pelatihan petugas P3K .............. orang
b. Pengawasan fasilitas P3K .............. kali
c. ......
7 Penyuluhan dan pelatihan kesehatan kerja Topik penyuluhan :
bagi tenaga kerja a........... ............. orang
b..
8 Pelayanan Kontrasepsi a. Suntik ............. orang
b. Pil ............. orang
c. IUD ............. orang
d. Implant ............. orang
e. Sterilisasi ............. orang
f. Lain-lain ............. orang
9. Lain-lain
 Identifikasi masalah K3
 Pendidikan & latihan K3
 Sidang-sidang K3
 Rekomendasi K3
 AuditK3
 Analisa& mengolah datakecelakaan
 Pelaporan kegiatan K3
Tugas Pokok
• Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)

Fungsi
• Menghimpun dan mengolah data K3
• Mendorong peningkatan
- Penyuluhan K3
- Inspeksi K3
- Latihan K3
- Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomi dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
Rapat P2K3 diadakan dengan para wakil bagian P2K3 dari setiap
bagian/unit kerja yang ditunjuk sebagai anggota P2K3.
Rapat P2K3 minimal dilaksanakan setiap bulan.
Rapat tersebut akan membahas antara lain :
 Masalah K3 yang diperoleh oleh para karyawan yang belum
selesai dipecahkan.
 Tindak lanjut hasil penyelidikan kecelakaan/insiden yang
terjadi di pabrik dan sekitarnya.
 Tindak lanjut hasil inspeksi/patroli dan audit yang dilakukan
periode sebelumnya.
 Peninjauan ulang program K3, Lindungan Lingkungan

 Kebutuhan pelatihan dan kompetensi para personil.

 Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3 dan Lingkungan.


• INTERN • EKSTERN
- Personil - Seminar
- Program - Lokakarya
- Operasional - Kursus
- Study Tour

• DISPNAKERTRANS
- Kunjungan Pengawas Ketenagakerjaan
- Monitoring laporan
◊ Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional.

◊ Memfollow up rekomendasi atau saran dan


perkembangan yang telah disepakati kedua
belah pihak di lini struktural.
ө KEWAJIBAN AHLI K3
- Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
- Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang
ditunjuk sesuai keputusan penunjukannya yaitu tiap 3
bulan atau ditentukan lain bagi Ahli K3 Umum serta
setiap selesai memberikan jasa bagi Ahli K3 yang
berada pada perusahaan jasa.
- Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia
perusahaan/instansi yang di dapat berhubungan dengan
jabatannya.
- Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan.
- Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan
syarat-syarat K3 di tempat kerja sesuai sengan penunjukan.
- Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi :
• Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
• Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lainnya
• Penanganan bahan-bahan
• Proses produksi
• Sifat pekerjaan
• Cara kerja
• Lingkungan kerja
 Mengevaluasi cara kerja, proses & lingkungan kerja.
 Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
 Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap K3.
 Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat
kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
 Mengembangkan penyuluhan & penelitian di bidang
keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja &
ergonomi.
 Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja &
menyelenggarakan makanan di perusahaan.
 Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
 Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
 Mengembangkan lab K3, melakukan pemeriksaan lab &
melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
 Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene
perusahaan & kesehatan kerja.
◊ safety meeting
◊ Inventarisasi permasalahan K3
◊ Identifikasi dan inventarisasi sumber
bahaya
◊ Penerapan norma K3
◊ Inspeksi secara rutin dan teratur
◊ Penyelidikan dan analisa kecelakaan
◊ Prosedur dan tata cara evakuasi
◊ Catatan dan data K3
◊ Laporan pertanggungjawaban
◊ Penelitian
→ Rekomendasi K3
→ Laporan
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan ………
Perusahaan :
Alamat :
Rekomendasi

Kemungkinan
No. Bahaya Potensial Rekomendasi
Kecelakaan
1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Kadisnaker …… Ketua P2K3

…………………………..
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Ka.Disnaker ………
Perusahaan :
Alamat :
LAPORAN

No. Tanggal Kegiatan Keterangan

1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Pimpinan Perusahaan …… Ketua P2K3

…………………………..

Anda mungkin juga menyukai