Bab Iv Mudlog
Bab Iv Mudlog
• Binoculer Microscope
• Fluoroscope
• Calcimetry
• Grain Size Comparator
• Mineral Comparator
• Sample tray, Probe, Pinset, Cloth bag, sample envelope, Can for geochemistry,
reaction tube.
• Cup and mortar ( penggerus untuk analisa solvent)
• Solvent :
-. Trichlorothane
-. Aceton
-. Tetrachloride
-. Chloroform
-. Phenopthaline. ( basic indicator/cement contaminted indicator )
-. HCl 10%. ( Jika tersedia 37% HCl, jadikan 10 % dengan cara :
100 ml HCl 37% + 270 ml Aquadest. Vol. akhir menjadi 370 ml)
-. Bacteriacide.
• Wax (core/side wall core sample protector)
Pengeboran dengan Lumpur “Natural Oil Based mud” (saraline), pencucian sample
dengan menggunakan Typol dan saraline.
Sebelum didiskripsi/dikeringkan dengan microwave, sample disentrifuge agar sisa-
sisa minyak terlepas dari cutting.
Pengeboran dengan Lumpur “Oil Based Mud” ( Solar ), pencucian sample dengan
menggunakan solar
Sample basah ( tanpa dicuci ) dimasukkan dalam cloth bag ( +/- 300-400 gr ) untuk
analisa Paleontology. Setiap pengembilan sample, sisa-sisa sample di penampungan
harus disemprot bersih. Sehingga sample yang berikutnya benar-benar sample baru.
Sample tanpa dicuci (unwashed), dimasukkan dalam kaleng timah ( geochemical tin).
Cara pengambilan yaitu tiap ambil sample regular, ambil pula segenggam sample tanpa
dicuci dan masukkan dalam kaleng. Setelah 30 m sample, kaleng ditutup gati kaleng
baru untuk 30 m kedalaman berikutnya dst. Komposisi terdiri dari 50% unwashed
sample, 25 % air, 25% udara. Tetesi dengan larutan Bacteriacid . Tutup rapat dan
letakkan dengan posisi terbalik. Pengambilan sample biasanya per 20 m atau 30 m
tergantung program.
Coring vertical ada 2 macam yaitu conventional core dan sleeved ( inner core barrel )
core.
Conventional core:
• Core langsung terjatuh secara gravitasional dari core barrel setelah dibuka core
catcher ( hati-hati jangan ditahan dengan tangan ).
• Dapat didiskrpsi secara general ( struktur mis interbedded, laminasi, single rock
unit)
• Diskripsi jenis lithology, structure, porosity, oil show.
• Chipping tiap meter/perubahan lithology.
• Core dipotong tiap 1 meter ( bila perlu )
Sleeved (Inner Core Barrel) Core
• Core keluar masih tetap terbungkus dalam core barrel yang terbuat dari fiber
glass ( tiap core barrel panjangnya 11 – 12 m ). Sekali coring dapat langsung 2 –
3 core barrel.
• Core dipotong-potong tiap meter
• Diskripsi secara chipping tiap satu meter.
Core Handling
• Siapkan Core Box sesuai dengan panjang core
• Berikan tanda TOP dan BOTTOM pada ujung-ujung core box dan
kedalamannya.
• Berikan tanda pada Core barrel fiberglass dengan marker merah (kanan) dan
biru(kiri) dengan anak panah kearah TOP
• Berikan kedalamannya tiap m pada ujung ujung core barrel yang akan dipotong
• Chipping tiap meter kedalamannya.
• Masukkan core barrel ke dalam core box sesuai interval kedalamannya dan
posisi TOP – BOTTOM (jangan sampai terbalik !!! ).
• Bila Recovery kurang dari 100 %, ada core yang terpotong, maka yang dianggap
hilang di bagian BOTTOM . misal: Coring 12 m dari kedalaman 800 m sampai
812 m. Jika yang terangkat 10 m, maka hasil core tersebut dari kedalaman 800
m sampai 810 m .
• Convensional core, sebelum masuk kotak dibungkus dulu dengan plastic wrap,
dilapisi dengan alluminium wrap kemudian diolesi wax cair, tunngu kering, baru
dimasukkan dalam core box..
• Rock Type
• Classification
• Color
• Hardness
• Grain Size
• Grain Shape
• Sorting
• Minerals
• Matrix pore filling
• Cement
• Visual Structure
• Visual Porosity Estimation
• Oil Show
• Fossil
• Other
• Oil In Mud
Amount, Color, Odor, Fluorescent ------ Shale Shaker and Unwashed sample
• Odor
None, Poor ( slight ), Fair, Good
• Oil Staining
Persentage under Microscope
90 – 100 % Exelent
50 – 90 % Good
30 – 50 % Fair
10 - 30 % Poor
< 10 % Trace
• Fluorescence
Percentage under UV Fluoroscope
90 – 100 % Exelent
50 – 90 % Good
10 - 50 % Fair
< 10 % Trace
Brownish orange
Orange
Gold
Yellowish orange
Yellow
Whitish Yellow
Greenish White
Yellowish White
Bluish White Light Oil
Analisa kandungan hydrocarbon pada cutting dengan reaksi kimia. Cutting kering di
gerus dan dicampur dengan larutan kimia tertentu ( Solvent ). Tiap jenis solvent
memberikan reaksi yang berbeda terutama warna. Solvent yang digunakan yaitu
Tetrachloride ( CCl4 ), Aceton (CHCl3), Chlorothene ( CH3COCH3). ( tabel solvent
analysis )
Analisa gas hydrocarbon dari Chromatograph yang terbaca pada mud-log merupakan
indikasi pertama dari karakteristik fluida dalam reservoir. Analisa rasio dari data-data
gas tersebut memberikan informasi adanya zona-zona yang menarik (zone of interest )
untuk dilakukan test produksi.