METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan lokasi
Praktikum ini dilaksanakan mulai tanggal 02 November- 16 Desember 2017,
bertempat di hatcery jurusan Budidaya Perairan, Universitas Bangka Belitung, Balunijuk.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan kolam terpal yaitu terpal
ukuran 3x4 m untuk ukura kolam 2x3 m, Bambu 50 batang, paku, palu, garagaji, paralon,
waring, serokan, dan bak besar penampungan, gunting, parang. Alat pengukur parameter
fisika kimia pada kolam yaitu salinometer, pH meter, sechidisk, roll meter, dan thermometer.
Pada tahap pengukuran lele untuk perhitungan pemberian pakan yaitu timbangan digital,
penggaris dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembesaran ikan lele yaitu
benih lele dumbo dengan bobot 9 gram dan pakan buatan komersial (kandungan protein 31-
33 %).
2. Pengisian air
Setelah kerangka bambu dan terpal terpasang kemudian diisi air dengan
menggunakan pompa air yang dialiri dari pompa/keran air semapai kedalam air
kurang lebih 75 cm.
3. Tahap peleaksanaan
3.1. Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan pada sore hari. Ukuran benih yang ditebar adalah 9
gram. Sebelum ditebar, dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu dengan cara wadah
benih diapungkan dalam wadah pemeliharaan selama kurang lebih 10-15 menit.
Aklimaisasi bertujuan untuk menyesuaikan suhu lingkungan yang ada didalam
kantong pelastik dengan suhu kolam pemeliharaan. Air dibiarkan masuk kewadah
benih secara perlahan-lahan hingga terjadi percampuran air dan kesamaan suhu. Ikan
dibiarkan keluar dari wadah benih tersebut.
3.2 Pemberian pakan
Pakan yang diberikan adalah pakan buatan (pelet) yang memiliki kandungan
protein 31%-33%. Pemberian pakan dilakukan secara terus menerus sesuai kebituhan
ikan sampai ikan tidak mau makan lagi(ad libitum). Pakan diberikan dengan frequensi
dua kali sehari yaitu pagi dan sore.
Tingkat Kelangsungan hidup ikan dapat dihitung setelah proses pemanenan.. Tingkat
Kelulushidupan ikan dapat dihitung dengan rumus :
Nt
Survival Rate= x100% (Effendi, 1997)
No
Keterangan : - SR = Tingkat Kelulushidupan (%)
- Nt = Jumlah benih pada saat pemanenan benih (ekor)
- No = Jumlah benih pada saat penebaran larva (ekor)
3. Feed Convesion Ratio (FCR)
FCR (feed conversion ratio) merupakan pengukuran kualitas pakan yangdilakukan
dengan membandingkan jumlah pakan yang diberikan denganpertambahan berat ikan yang
dihasilkan selama pemeliharaan. Untuk mengetahui FCR ikan lele maka menggunakan rumus
:
F
FCR= (Effendi,1997)
( Wt+ D )−Wo
Keterangan : FCR : Konversi Pakan
F : Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan
Wt : Berat ikan lele saat akhir penelitian
D : Berat ikan lele yang mati
Wo : Berat lele saat akan ditebar