Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Landasan Belajar Fisika
Dosen Pengampuh: Dr. Supriyono Koes Handayanto, M.Pd, M.A
Oleh; Karolus Boromeus Mura_230321806997
Judul Artikel : Mengidentifikasi Profil Pembelajaran Fisika dan Perannya dalam
Efikasi Diri Belajar Fisika Mahasiswa Universitas Taiwan A. Pendahuluan Salah satu isu yang menjadi permasalahan penting dalam penelitian dibidang Pendidikan adalah memahami pengalaman yang ditimbulkan oleh siswa seperti konsep pembelajaran atau efikasi diri akademik (Ashwin dan Trigwell 2012; Trigwell dkk. 2013). Konsepsi pembelajaran individu dibangun berdasarkan pengalaman belajar mereka di masa lalu (Entwistle dan Peterson 2004), dan efikasi diri akademis mereka dapat dibentuk melalui berbagai pengalaman belajar intra dan antar pribadi (Bandura 1997). Di bidang pendidikan sains, beberapa penelitian telah mengeksplorasi pengaruh signifikan konsep belajar sains siswa terhadap efikasi diri belajar sains (Chiou dan Liang 2012; Lin dan Tsai 2013a, b; Tsai et al . 2011 ) . Dalam studi-studi tersebut, para peneliti juga berpendapat bahwa konsep belajar siswa merupakan salah satu pengaruh penting terhadap efikasi diri/tingkat kepercayaan diri terhadap akademis mahasiswa. 1. Tinjauan literatur a. Konsep Pembelajaran. Pembelajaran merupakan variasi pengalaman belajar individu, yang secara teoritis berakar pada penelitian fenomenografi (Marton et al. 1997). Dengan kata lain, konsepsi pembelajaran mengacu pada apa yang dipersepsikan atau ditafsirkan oleh peserta didik mengenai pembelajaran b. Klasifikasi Konsepsi Pembelajaran. Studi secara umum mengkarakterisasi konsep pembelajaran yang teridentifikasi ke dalam dua orientasi luas termasuk orientasi reproduktif dan konstruktif (misalnya, Cano 2005; Ferla dkk. 2008; Lindblom Ylanne dan Lonka 2000; Purdie dan Hattie 2002). Dalam penelitian Brownlee et al. (2009), ditemukannya kategori ketiga (yaitu, transisi) dari konsep pembelajaran c. Konsepsi Kritis Pembelajaran Fisika di Kalangan Mahasiswa di Taiwan. Pertama adalah konsep “pengujian”, konsepsi “menghitung dan mempraktikkan” pemahaman konsep. d. Efikasi Diri, berasal dari teori kognitif sosial yang mengacu pada percaya diri seseorang dalam menangani tugas, tantangan, dan konteks tertentu (Bandura 1997). Efikasi diri akademis dapat didefinisikan sebagai penilaian seseorang terhadap kemampuan mereka sendiri untuk melakukan tugas pembelajaran tertentu atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai jenis kinerja tertentu (Bandura 1994) e. Hubungan Antara Konsep Pembelajaran dan Konsep kepercayaan diri secara akademik. Konsep kepercayaan diri masiswa memiliki hubungan dengan konsep belajar pada diri mahsiswa dimana siswa/mahasiswa yang memandang pembelajaran sebagai upaya mencari pemahaman (konstruktif) dan cenderung merasa dirinya lebih efektif, sedangkan siswa yang menyamakan pembelajaran sebagai hafalan (reproduktif) cenderung merasa kurang percaya diri. 2. Tujuan Penelitian
a. Mengidentifikasi profil pembelajaran fisika ditinjau dari tiga
kunci utama mengenai konsepsi pembelajaran fisika pada mahasiswa di Taiwan.
b. Menguji Tingkat kepercayaan diri (self-eficiacy) mahasiswa di
Taiwan dalam pembelajaran fisika terhadap profil pembelajaran fisika yang berbeda. B. Pembahasan 1. Metode Penelitian yang digunakan adalah jenis metode Deskriptif kualitatif dimana peneliti hanya menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Instrument ini kemudian divalidasi melalui 2 tahap validasi yakni PLP dan PLSE. 2. Pada penelitian ini terdapat 250 partisipan yang berasal dari jurusan fisika dari 2 universitas yang berbeda di Taiwan. 3. Prosedur Penelitian Intrumen-instumen (kuesioner) tersebut kemudian diberikan kepada responden secara bersamaan di 2 universitas yang berbeda di Taiwan. Para peserta diberikan waktu selama 30 menit untuk mengisi instrument (kuesnioner) tersebut. Walaupun 2 instrumen tersebut diberikan di waktu yang berbeda, namun proses pengumpulan data mempinyai tenggang waktu dua bulan untuk memperoleh data yang lengkap dari mahasiswa/responden kedua universitas tersebut. Penelitian dimulai dari mencari tau konsep kritis pembelajaran fisika dari partisipan. Kemudian, menguji tingkat kepercayaan diri mahasiswa dalam pembelajaran fisika, Dari kedua prosedur tesebut, peneliti kemudian memperoleh data untuk dianalisis. C. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan: a. Hasil analisis klaster terhadap tiga konsepsi pembelajaran fisika kritis mampu mengkarakterisasi siswa melalui salah satu dari tiga profil klaster, yaitu profil reproduktif, transisi, dan konstruktif. b. Hasil analisis klaster kembali memberikan bukti bahwa ketiga konsepsi pembelajaran fisika siswa dapat membentuk profil pembelajaran fisika yang berbeda. c. Selain itu, ketiga profil pembelajaran menunjukkan tingkat efikasi diri yang berbeda pada lima dimensi PLSE. Pertama, tampaknya hanya mereka yang menganut konsep Pemahaman pembelajaran fisika (yaitu, profil konstruktif) yang cenderung menganggap diri mereka memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi di lima dimensi PLSE dibandingkan mereka yang sangat menekankan konsep pembelajaran fisika reproduksi tentang pengujian dan penghitungan dan berlatih (yaitu, profil reproduksi). d. Berkenaan dengan dimensi PLSE dalam penerapan sehari-hari dan komunikasi sains, siswa dengan profil konstruktif menunjukkan efikasi diri yang lebih kuat dibandingkan siswa dengan profil transisi. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya a. Misalnya, penelitian ini dibatasi untuk menyelidiki pembelajaran fisika mahasiswa sarjana Taiwan b. Masalah ini mungkin perlu ditelusuri lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang berbeda. Pertanyaan; 1. Bagaimana cara menguji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini? 2. Apakah jenis penelitian ini dapat diterapkan menggunakan metode kuantitatif?
Penerapan Model Pembelajaran Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Siswa Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Siswa SMA N 1 Sungai Penuh