Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TOPIK 6

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama: Keisya Nur Azizah


Nim: 2211100041
Prodi: D4 Keperawatan Anestesiologi

Rangkuman Konsep, Tujuan, dan Kedudukan Negara

 Konsep Negara
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada
prinsipnya setiaap warga mayaraka menjadi anggota dari suatu negara dan harus tunduk pada
kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintah yang ada di dalamnya,
masarakat ingin mewujutkan tujuan tujuan tertentu sepertti teerwujudnya kertentaraman,
ketertiban, dan kesejahteraan masyrakat. Negara Indonesia adalah Negara Hukum, yang
mempunyai tujuan untuk menciptakan tata tertib hukum dan kepastian hukum bagi jalannya
kehidupan organisasi pemerintahan di indonesia, yang berlandaskan atas hukum. Negara
Kesatua Republik Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat) tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (machtsstaat) yang secara jelas di tentukan dalam batang tubuh Undang-
Undang Dasar 1945. Agar pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur
kehidupan masayakat tidak bertindak seenaknya, maka ada system aturan tersebut
menggambarakan suatu hierakhi atau pertindakan dalam aturan yang paliing tinggi tingkatanya
sampai pada aturan yng paling rendah.

 Tujuan Negara
Berdasarkan teori tujuan negara, tujuan negara bermacam- macam, tergantung dari teori
tujuan negara itu sendiri. Menurut Naning (1983: 28) ada beberapa teori tujuan negara, antara
lain:

a. Teori kekuasaan
yang tokohnya antara lain Shang Yang, Nicollo Machiavelli dan Friederich Nietzsche.
Menurut teori ini tujuan negara Badalah untuk mencapai kekuasaan itu sendiri, tetapi
kekuasaan itu hanya merupakan alat belaka untuk mencapai tujuan negara yang sebenarnya,
yakni kebesaran dan kehormatan. Machiavelli sangat mengagung-agungkan kekuasaan,
bahkan untuk mencapai tujuan dapat menghalalkan segala cara. Semua dapat dikorbankan
demi untuk kekuasaan.

b. Teori keamanan/ketertiban
tokohnya antara lain Dante Alighieri, Thomas Hobbes, Montesquieu, dan Epicurus. Menurut
Dante, negara yang memiliki kekuasaan yang hanya sekedar sebagai alat untuk mencapai
tujuan lain yang lebih tinggi yaitu ketertiban, keamanan dan kebahagiaan, untuk mencapai
ketertiban dan perdamaian dunia, sehingga menurut Dante diperlukan adanya suatu kerajaan
dunia. Hobbes berpendapat bahwa perdamaian adalah unsur yang menjadi hakekat tujuan
negara. Montesquieu juga berpendapat bahwa negara hanya sebagai alat yang dibuat manusia
untuk melindungi dirinya dari segala macam ancaman dan bahaya. Didirikannya negara
dengan maksud untuk melindungi diri sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman dan
sentosa. Sedangkan Epicurus berpendapat bahwa terjadinya negara untuk menjamin
keamanan, ketertiban dan kepastian hidup segenap warga negaranya.

c. Teori kemerdekaan,
bahwa kemerdekaan merupakan tujuan negara. Beberapa tokoh yang mendukung teori ini
seperti Imanuel Kant, Herbert Spencer, Jean Bodin menyatakan hampir sama bahwa tujuan
didirikannya negara adalah untuk memperoleh kebanyakan lagi kebebasan dan kemerdekaan.

d. Teori kesusilaan, merupakan pendapat Plato,


bahwa negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai perorangan
maupun makhluk sosial.

e. Teori kebahagiaan,
yang menurut Montesquieu bahwa tujuan negara agar tetap memiliki wilayahnya yang akan
dimanfaatkan sebesar- besar untuk kepentingan masyarakat sehingga mereka dapat hidup
tenteram dan bahagia. Teori ini didukung oleh Hartmann, Harold J. Laski, John Stuart Mill
dan Jeremy Bentham.

f. Teori keadilan,
menurut Thomas Aquinas bahwa kekuasaan dan hukum negara itu hanya berlaku selama ia
mewujudkan keadilan untuk kebaikan bersama masyarakat, seperti yang dikehendaki oleh
Tuhan. Tokoh lain Aristoteles menghendaki agar negara menjamin kebaikan hidup warga
negaranya, karena kebaikan hidup itu idealisme dan sekaligus tujuan negara yang hanya dengan
keadilan.

g. Teori kesejahteraan
menurut teori ini yang dipelopori oleh Adam Smith, Yeremy Betham dan Herbert Spencer,
negara bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum.d h. Tujuan negara Republik
Indonesia, yang terdapat di pada alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan kehidupan
bangsa; dan (4) bikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 Kedudukan Negara
Tidak ada satu negara pun di dunia sekarang ini yang tidak mempunyai konstitusi atau undang-
undang dasar. Konstitusi menurut sejarahnya dimaksudkan untuk menentukan batas
wewenang penguasa, menjamin hak rakyat, dan mengatur jalannya pemerintahan. Konstitusi
memiliki kedudukan yang sangat penting, terutama pada masa peralihan dari negara feodal
monarki atau oligarki, yang memusatkan kekuasaan mutlak pada penguasa ke negara nasional
demokrasi, menurut Thaib, Hamidi dan Huda (2004: 17-18) konstitusi berkedudukan sebagai
benteng pemisah antara rakyat dan penguasa yang kemudian secara berangsur-angsur
mempunyai fungsi sebagai alat rakyat sebagai alat perjuangan kekuasaan melawan golongan
penguasa. Sejak itu kedudukan dan perannya dari sekedar penjaga keamanan dan kepentingan
hidup rakyat terhadap kezaliman golongan penguasa, menjadi senjata pamungkas rakyat untuk
mengakhiri kekuasaan sepihak satu golongan dalam sistem monarki dan oligarki, serta untuk
membangun tata kehidupan baru atas dasar kepentingan bersama rakyat dengan menggunakan
berbagai ideologi, seperti individualisme, liberalisme, universalisme, demokrasi dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai