Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN PERATURAN YANG BERKAITAN

DENGAN BISNIS
Disusun oleh :
KELOMPOK – 2
1. MUHAMMAD ALI KASIM
2. M SYAH PUTRA
3. YUSNA SAYANG MARINA (2301150010001)
4. MALA FITRI (2301150010004)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
PDSKU GAYO LUES
2O23 - 2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah MANAJEMEN
dengan judul “Peraturan – peraturan yang berkaitan dengan bisnis

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Rektor Syiah Kuala, Dekan FEB, Ketua Program Studi, Dosen Wali, Dosen
Pembimbing, yang telah membimbing kami dalam menulis MAKALAH ini
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
BAB I

 ATURAN ATURAN YANG BERKAITAN DENGAN BISNIS


Organisasi bisnis bekerja berdasar pada seperangkat aturan-aturan, hukum,
kebijakan dan standar industri. Misalnya industri perbankan, penerbangan dan
pabrik penghasil perangkat medis harus selaras dengan sejumlah regulasi
pemerintah. Prinsip-prinsip pengendalian inilah yang sering kita kenal sebagai
aturan bisnis atau business rules.
Aturan bisnis merupakan salah satu sumber utama kebutuhan fungsional perangkat
lunak. Hal ini dikarenakan aturan bisnis bisa mendikte/memaksa sistem untuk
memiliki kemampuan/fungsi/fitur tertentu yang juga digunakan untuk
mengkonfirmasikan aturan-aturan itu sendiri.

Menurut Business Rules Group (1993), aturan bisnis adalah pernyataan yang
mendefinisikan atau membatasi beberapa aspek bisnis. Adanya aturan-aturan bisnis
ini dimaksudkan untuk menegaskan struktur bisnis atau untuk mengendalikan atau
mempengaruhi perilaku bisnis.
Aturan bisnis biasanya dituliskan dalam dokumentasi sederhana terkait sistem yang
dibangun dan menghubungkannya dengan spesifikasi kebutuhan fungsional.

 KEBUTUHAN PUNGSIONAL
Kebutuhan fungsional terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Kebutuhan fungsional
2. Kebutuhan non fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan semua proses apa saja yang dilakukan oleh
sistem serta menunjukan fasilitas yang dibutuhkan dalam system untuk mencapai
tujuan.
 Contoh kebutuhan fungsional

1. Sistem dapat melakukan transaksi pinjaman


2. Sistem dapat melakukan jumlah buku yang dipinjam
3. Sistem dapat menampilkan tanggal kembali secara otomatis
4. Sistem dapat mengetahui apakah buku yang dipinjam sudah dikembalikan atau
belum.
5. Sistem dapat menampilkan data peminjam yang paling sering meminjam buku

 KEBUTUHAN NON FUNGSIONAL

Sedangkan kebutuhan non fungsional adalah batasan

layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan
pengembangan proses, standarisasi dll. Dalam bahasa lain, kebutuhan non
fungsional adalah kebutuhan yang menitikberatkan pada properti prilaku yang
dimiliki oleh sistem. kebutuhan fungsional juga sering disebut sebagai batasan
layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan
pengembangan proses, standarisasi dan lain lain.

Contoh Kebutuhan Non Fungsional – Operational

1. Menggunakan OS Windows
2. Spesifikasi komputer Minimal pentium II
3. Kebutuhan RAM 256
4. Kebutuhan Hardisk 10 GB
5. Printer
 KELARIFIKASI BISNIS
Ada lima tipe aturan bisnis yaitu Facts, Constraints, Action Enablers,
Computations dan Inferences.

Facts (fakta)
Facts fakta adalah pernyataan yang benar tentang bisnis.

Contoh:
Setiap mahasiswa memiliki kode unik berupa NIM
Setiap pesananan makanan dikenakan pajak.
Constraints
Constraints artinya membatasi aksi-aksi yang boleh dilakukan oleh sistem atau
user. Kata-kata kunci dalam membuat pernyataan constraint biasanya terdiri dari
kata harus, harus tidak, tidak boleh dan hanya.
Contoh:

Hanya user yang sudah terdaftar saja yang bisa memesan paket wisata
Pemilik rekening yang berusia di bawah 17 tahun harus menyertakan surat
penjamin dan tanda pengenal orang tuanya
Quantity barang yang diinputkan harus lebih dari nol.
Ukuran file attachment hanya boleh maksimal 5 Mb.

Action Enablers adalah aturan yang memicu terjadinya beberapa aktivitas di bawah
kondisis khusus/tertentu. Pernyataan action enabler biasanya ditulis dengan situasi
“JIKA <kondisi benar atau kejadian tertentu terjadi>, MAKA <sesuatu akan
tejadi>”.
Contoh:
Jika stok barang kurang dari lima maka diberi arsir warna merah
Jika password yang dimasukkan kurang dari delapan karakter, maka keluar pesan
“Password Anda kurang dari 8 Karakter. Silakan Coba lagi”.
Jika file attachment lebih dari 5 Mb, maka keluar pesan bahwa ukuran attachment
melebih batas yang dijinkan.
Inferences sebenarnya mirip dengan action enablers yaitu harus terpenuhinya
kondisi tertentu. Hanya saja perbedaannya jika kondisi benar atau terpenuhi, maka
tidak menyebabkan sesuatu akan terjadi, melainkan menciptakan satu fakta (fact)
baru atau sepotong informasi baru.

Contoh:

Jika dalam 30 hari pesanan tidak dibayar, maka pesanan hangus.


Bahan kimia yang mengandung toksin lebih kecil dari 5 mg/kg dimasukkan
kategori berbahaya
Computations merupakan aturan-aturan bisnis yang menentukan komputasi apa
yang harus dikerjakan oleh sistem menggunakan formula matematika atau
algoritma tertentu.

Contoh:

Kekayaan Bersih = Total Aset – Total Hutang


Total Aset = Jumlah aset likuid + jumlah aset non likuid
Zakat Profesi = 2,5% dari total penghasilan
Referensi

Wiegers, K. E. (2009). Software Requirements (2nd ed.). USA: Microsoft Press.


BAB II

 PROSEDUR
Prosedur
Prosedur(procedure) merupakan metode atau cara yang baku untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu (Allen ,1990:147). prosedur diperlukan agar
pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut metode tertentu sehingga
diperoleh hasil yang seragam. sebagai contoh, apabila setiap akuntan pada
berbagai unit usaha di dalam sebuah perusahaan korporasi memiliki cara
tersendiri dalam menyusun laporan keuangan maka akan sangat sulit bagi
perusahaan untuk mendapatkan sebuah neraca konsolidasi.

Anda mungkin juga menyukai