Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MENTORING 2

BLOK PROMOSI KESEHATAN

Disusun oleh Tutorial 11 :

1. Nabila (20220320026)
2. Tri Nurjanah (20220320032)
3. Sulistya Ihfani (20220320037)
4. Erwin Hidayat (20220320043)
5. Della Putri Angelita (20220320072)
6. Dryshe Bunga Freshtian (20220320100)
7. Fahdila Meilia Afriadani (20220320106)
8. Lili Cholillah (20220320117)
9. Umi Nurifahmiyatun H (20220320153)
10. Selvia Reecy Ananda (20220320168)
11. Iflahah Rumau (20220320170)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAJARTA

2023
1. Mengidentifikasi keadaan saat ini dari penilaian atau analisis masalah/kebutuhan
No Pertanyaan Penilaian Situasional Menjawab

1 Bagaimana situasi saat ini? Jelaskan Data (Prevalensi, Morbiditas, Mortalitas)


besarnya masalah dan bagaimana
Berdasarkan data Indonesia Drugs
hal itu berubah dari waktu ke waktu.
Report 2022 Pusat Penelitian Data dan
Informasi BNN, pada 2019,
prevalensinya sebesar 1,80 persen. Lalu
2021 sekitar 1,95 persen atau naik 0,15
persen. Total dari rentang usia 15-64
tahun, ada sekitar 4,8 juta penduduk desa
dan kota pernah memakai narkoba.

Angka ini meningkat dari tahun


sebelumnya sekitar 4,5 juta penduduk.
Pada peta rawan narkotika, ada total
8.002 kawasan. Angka ini sudah turun
dari tahun sebelumnya yang mencapai
8.691 kawasan.

Pada 2021-2022, ada 31 kasus peredaran


narkoba yang beririsan dalam kasus
TPPU dengan 36 tersangka dan aset
sitaan mencapai Rp 142,12 miliar. Pada
2022-2023, BNN mengungkap 17 kasus
TPPU dengan 20 tersangka dan total aset
sitaan senilai Rp 33,8 miliar.

Terdapat penurunan angka prevalensi di


wilayah pedesaan sebesar 0,27 persen;
sehingga turun dari 2,30 persen di 2019
menjadi 2,03 persen pada 2021.

Di Indonesia, angka prevalensi pengguna


NAPZA cenderung fluktuatif. Pada
tahun 2015, angka prevalensi
penyalahgunaan NAPZA tercatat 2,4%
dan turun pada tahun 2019 menjadi 1,8%
(BNN, 2020). Pada tahun 2018, terdapat
sebanyak 3,7 juta total kasus
penyalahgunaan NAPZA yang di mana
sebanyak 2,2 juta merupakan usia remaja
dan sisanya berasal dari kalangan
pekerja. Dilihat dari angka tersebut,
pelaku penyalahgunaan NAPZA yang
berusia remaja melebihi setengah dari
total kasus yang ada.

Laporan UNODC 2018 di dunia 250 juta


kasus 2019 5,5% dari total penduduk usia
15-54 tahun. Hasil survei BNN
menunjukkan angka meningkat pada
tahun 2018 sebesar 1,8%.

Kebijakan:

Pemberlakuan sanksi pidana mati pada


UU no 35 tahun 2009. Karena diduga
merusak secara fisik dan mental
pengguna narkoba.

2 Apa yang membuat situasi menjadi Situasi menjadi lebih buruk :


lebih baik atau lebih buruk?
a. Pergaulan bebas. Tanpa
mempertimbangkan baik dan
buruk. Hanya karena mencoba-
coba dan akhirnya ketagihan.
b. Pasar Indonesia bagus, hukum
Indonesia dapat di beli.
c. Teknologi yang berkembang
pesat

Situasi menjadi lebih baik :

a. BNN menargetkan penggiat anti


narkoba sehingga bias menyasar
lingkungan masing-masing.
b. Memberikan penyuluhan tentang
penyalahgunaan NAPZA
c. Memberikan dukungan dengan
memperhatikan perasaan,
perilaku pecandu narkoba

3 Jelaskan persepsi publik saat ini a. Persepsi masyarakat menjelaskan


tentang masalah ini? akan sulit mewujudkan karena
kurangnya partisipasi
msayarakat. Dibutuhkan
kerjasama yang solid. Beberapa
pengedar yang sudah ditangkap
dalam beberapa hari dapat
menghirup udara segar kembali.
b. Berdasarkan analisis data
sekunder, orang yang
menyalahgunakan dapat merusak
dirinya sendiri
c. Masyarakat memandang orang
yang menggunakan narkoba
seorang criminal
d. Masyarakat menilai bahwa orang
yang menggunakan narkoba
kurang iman

4 Apa masalah atau isu spesifik yang Menanggulangi Penyalahgunaan


perlu Anda fokuskan? Narkoba
2. Menganalisis dan memprioritaskan prioritas kesehatan dan menentukan akar
penyebabnya (root cause analysis)

Material People Laki-laki paling banyak


menggunakan narkoba
berusia 15-30 tahun
Jenis narkoba : Ganja, Orang awam/remaja yang
sabu-sabu, nikotin, dll tidak tau dampaknya

Penyalahgunaan
Narkoba
Lingkungan yang Transaksi melalui polisi
mendukung mereka secara diam-diam
menggunakan narkoba Akses dari mana saja

Environment Metod

3. Mengidentifikasi audiens Anda dan apa yang Anda ingin mereka ketahui dan lakukan?
( pemetaan audiens target)
Pemblokir Juara

Remaja Polisi
Orangtua Pemerintah
Kepala sekolah, kemahasiswaan, guru
Organisasi profesi
BNN
Penghindar Penguat Diam

Pengedar narkoba Masyarakat umum


Pemakai narkoba

4. Membangun SOCO (Hasil Komunikasi Menyeluruh Tunggal)


Tujun umum : menurunkan tingkat penggunaan narkoba dan pencegahan
penyalahgunaan narkoba sebanyak 15% pada tahun 2035, ciptakan lingkungan yang
bersinar (Bersih Narkoba)
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya dan dampak yang
ditimbulkan dari penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap hukum di negara ini terkait narkoba
3. Membangun generasi muda anti narkoba
4. Meningkatkan kesadaran audiens untuk menghindari hal hal negative yang
merugikan diri
5. Rencana untuk mengkomunikasikan strategi kepada audiens sasaran
Siapa audiens pemangku Presiden, BNN, Polisi, Pemerintah, Kepala
kepentingan utama Anda? sekolah, kemahasiswaan, guru, Organisasi profesi

Apa yang Anda ingin dia a. Memberikan penyuluhan dan edukasi


lakukan? tentang dampak bahaya NAPZA dan
meminta bantuan kepada BNN dll untuk
membantu mensukseskan program yang
akan dilakukan.
b. Membantu untuk memudahkan akses
rehabilitasi secara medis ataupun non
medis bagi penderita penyalahgunaan
NAPZA
c. Membuat kebijakan supaya tidak ada
oknum di dalam lapas yang mengedarkan
narkoba

Apa yang akan Menggunakan metode negosiasi untuk komunikasi


menggerakkan mereka pada pemangku kebijakan dan penyuluhan dengan
untuk bertindak dan metode ceramah untuk memberikan materi pada
melakukan apa yang Anda remaja. Adanya penyuluhan untuk diberi tambahan
inginkan? Identifikasi pengetahuan juga diharapkan meningkatkan
manfaat dan pesan utama motivasi untuk menjauhi menggunakan napza
untuk audiens Anda. karena adanya peraturan yang diberikan bisa
beruba sanksi. Dengan begitu kita bisa membantu
upaya pemerintah dalam menjadikan indonesia
sehat. Masyarakat yang terhindar dari penyakit
yang dapat terjadi seperti penyakit menular HIV
Bagaimana Anda bisa a. Menggunakan metode negosiasi dengan
menjangkau mereka? pemangku kebijakan dengan tujuan
Saluran komunikasi apa mengetahui apakah bersedia mendukung.
yang dapat Anda gunakan? b. Melakukan pemberdayaan, observasi
lingkungan, interview masyarakat

Bagaimana Anda tahu jika a. Terlihat berhasil ketika menurunnya kasus,


pesan advokasi Anda kepada meningkatnya kesadaran akan bahayanya
audiens pilihan Anda telah penyalahgunaan narkoba
berhasil? b. Pemangku kebijakan menandatangani
berkas
c. Adanya perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai