“AUSTRALIA ”
Anggota Kelompok :
Pada tahun 1980 an, perkembangan ekonomi di Asia yang tergabung dalam ASEAN sangat
baik salah satu nya Australia yang menginginkan pertukaran ekonomi untuk pertimbangan dalam
kebijakan hubungan politik luar negeri. Bertepatan dengan adanya perkembangan baik di Asia,
pemerintah Australia menginginkan perekonomian Australia bisa berintegrasi hingga ke internasional
(Siboro, 2012: 82). Sehubungan keinginan Australia yang meninginkan perekonomiannya masuk
dalam pelaksanaan politik luar negeri, Austrlia mengambil langkah dengan bantuan Bob Hawke
dengan berdiskusi dan menghasilkan pembentukan APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation) yang
dibentuk pada November 1989 di Canberra. Dimana Anggota APEC terdiri dari Amerika Serikat,
Kanada, Meksiko, Chili, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Republik Cina, Thailand,
Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Papua Nugini, Australia dan Selandia
baru.
1. Dengan Jepang
2. Dengan Cina
Hubungan kerjasama Australia-Cina dianggap sebagai pelengkap dari hungan Jepang
dan Amerika Serikat. Dalam kerjasama ini Australia berperan sebagai pemasok bahan mentah
dan teknologi yang dibutuhkan Cina serta tak lupa sebagai pemasok bahan makanan utama
yaitu gandum untuk Cina. Bagi Australia hubungannya dengan Cina harus memberikan
keuntungan yang bersifat ekonomi, dan polik.
3. Dengan Korea Selatan
Hubungan antara Australia-Korea Sealatan mengalami keuntungan material ekonomi.
Hubungan kerajsama tersebut juga memperkuat ekonomi Korea Selatan untuk mencegah aksi
dari Korea Utara dan meningkatkan pencegahan krisis keamanan. Sedangkan keuntungan
yang diterima Australia dari Korea Selatan yaitu secara material. Persetujuan dagang antara
Autralia-Korea Selatan terjadi tahun 1965 kemudian diubah pada 1973 yang menghasilkan
ketetapan adanya pembicaraan antar Mneteri Perdagangan secara teratur.
4. Dengan Indonesia
Hubungan ekonomi bilateral kedua negara sangat terbatas. Hubungan antara kedua
negara sangat lambat dalam hal perdagangan. Faktor yang menyebabkan kelambatan dalam
perdagangan negra tersebut pertama Australia dan Indonesia merupakan negara yang ekspor
utamanya didominasi oleh produk pertanian dan pertambangan. Kedua, iklim politik juga
membuat para pengusaha enggan berbisnis satu sama lain. Ketiga Perbedaan filosofi politik,
sejarah, nilai budaya, dan etnis dapat menyebabkan hubungan kedua negara memburuk.
Misalnya, komentar tentang masalah rumah tangga oleh satu pihak dapat dijawab secara
berbeda oleh pihak lain. Mereka pikir yang lain punya mencampuri urusan dalam negeri suatu
negara. Keempat ketidakpedulian terhadap kondisi dan peluang bisnis antara kedua negara.
Perusahaan Australia dan Indonesia belum memanfaatkan sepenuhnya peluang bisnis satu
sama lain. Mereka lebih memilih mitra dagang dari negara lain. Misalnya, Indonesia
mendukung Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, sedangkan Australia mendukung Amerika
Serikat, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Asia Timur.
2. Australia Negara Modern Ditinjau Dari Aspek Militer Dan Pertahanan
Diplomasi Pertahanan Australia
Australia adalah salah satu negara yang menggunakan Diplomasi Pertahanan. Australia
merupakan negara yang dipandang sebagai kekuatan menengah yang memiliki ambisi dengan militer
dan birokrasi yang profesional. Dengan kekuatan menengah yang dimilikinya, Australia tertarik
membangun kemitraan untuk stabilitas keamanan. Australia pertama kali menggunakan Diplomasi
Pertahanan dalam bentuk kerja sama
Pertahanan dan militer untuk membangun rasa saling menghormati, membangun kepercayaan
dan memperluas kerja sama pertahanan dan militer intra regional, sebagai alat dan strategi penting
untuk mempromosikan pengaruh kekuatan menengah yang dimiliki. Diplomasi Pertahanan Australia
berfokus pada wilayah Asia Tenggara dan Asia pasifik seperti yang tercantum dalam Australia
Defense White Paper yang menyebutkan bahwa segala bentuk ikatan pertahanan berfokus pada
negara-negara tetangga atau regional. Diplomasi Pertahanan menjadi pilihan para pembuat kebijakan
Australia karena merupakan praktik dengan risiko yang rendah dan mampu mengurangi perselisihan.
Australia telah melakukan Diplomasi Pertahanan sejak tahun 1960an dan 1970an. Bentuk Diplomasi
Pertahanan yang dilakukan adalah pemberian bantuan pertahanan dalam jumlah yang cukup banyak
kepada negara-negara di Asia Tenggara dan negara-negara Pasifik Barat Daya. Salah satu Diplomasi
Pertahanan Australia tercermin pada program yang bernama Australia Pacific Patrol Boat Program
yang dibuat oleh Pemerintah Australia pada tahun 1983.
Kerja sama Regional Australia dengan Negara-Negara Pasifik
Hubungan dan Kerjasama Australia dengan Amerika Serikat
Hubungan Amerika Serikat dapat membantu melindungi Australia merupakan sesuatu
Yang berfungsi untuk mengatasi rasa takut Australia terhadap jepang yang berkembang pada
akhir abad ke-19. Keduanya saling melakukan hubungan timbal balik seperti Australia memerlukan
angkatan laut Amerika Serikat untuk melindunginya, dan juga senjata untuk keperluan perang
menghadapi Jepang Sebaliknya, Amerika Serikat memerlukan Australia untuk memasok keperluan
pasukannya, dan juga membutuhkan daratan Australia sebagai basis untuk melancarkan operasi-
operasi militer. Ketika Australia mendapat ancaman dari suatu kekuatan besar di Asia, hanya Amerika
Serikat yang mampu dan mau membela kedaulatan dan peradaban Australia dari kehancuran.
Melalui ANZUS, Australia dan NZ memandang Amerika Serikat sebagai jaminan keamanan
dan pilar penyangga bagi keamanan negaranya.
Pembentukan ANZUS
Inisiatif Percy C. Spender
Spender menginginkan agar Australia membentuk pakta keamanan di kawasan Pasifik. Pakta
keamanan ini sebagai usaha untuk membuat kondisi politik yang stabil di kawasan Asia-Pasifik.
Spender menyatakan bahwa bahaya yang paling besar adalah komunis dari Cina yang merupakan
basis komunis di Asia. Dikhawatirkan komunis ini menyebar ke Asia Pasifik, khususnya Asia
Tenggara. Inisiatif Spender ini didukung oleh Menlu New Zealand, Frederick W Doidge. Selanjutnya
pada bulan Februari 1951 di Cambera, Doidge bersama Spender ikut dalam pembicaraan bersama
John Foster Dulles sebagai wakil Presiden Truman untuk mendiskusikan mengenai konsep awal dari
Perjanjian ANZUS.
Bentuk Perjanjian Anzus
Inisiatif Spender yang didukung oleh Doidge untuk membuat pakta keamanan
Akhirnya tercapai dengan ditandatanganinya Pakta ANZUS pada tanggal 1 September 1951
di San Francisco. Dalam perjanjian ANZUS disebutkan untuk saling membantu dengan mencegah
para agresor yang mungkin muncul di kawasan Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat. Selain
itu terlihat jelas bahwa tujuan utama ANZUS yaitu mengkoordinasikan pertahanan bersama di
kawasan Pasifik, membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di kawasan Asia-
Pasifik terutama dari RRC dan Uni Soviet, meningkatkan kerja sama militer untuk mencegah
terjadinya agresi negara lain ke kawasan Pasifik, dan menyatakan keterikatannya dalam menghadapi
segala serangan bersenjata bersama karena ancaman terhadap salah satu anggota juga merupakan
ancaman bagi anggota yang lainnya.
1. Inggris.
Churchill (Perdana Menteri Inggris), yang isinya secara tidak langsung menyatakan bahwa
Pemerintah Inggris tidak setuju dengan adanya pakta ANZUS Alasan yang dikemukakan
Antara lain keberadaan ANZUS dikhawatirkan akan merusak hubungan baik antara Inggris.
Negara-negara Asia memandang ANZUS sebagai perkumpulan bagi negara negara yang
“English Speaking Country’ yaitu negara yang berasal dari Inggris, dan juga melihat ANZUS
Ini sebagai propaganda aliansi yang antikomunis yang dikhawatirkan akan berkembang di
Asia-Pasifik.
Perkembangan ANZUS tidak berjalan mulus, karena salah satu negara yaitu New
Zealand mengundurkan diri dari keanggotaannya. New Zealand pernah menolak kedatangan
Kapal-kapal perang Amerika Serikat yang membawa persenjataan nuklir untuk berlabuh di
Pelabuhan-pelabuhan New Zealand pada tahun 1985. Keluarnya New Zealand dari ANZUS,
secara tidak langsung mengurangi efektivitas fungsi dalam sistem pertahanan dan keamanan ANZUS.
Menanggapi situasi ini. Pemerintah Australia bersikap mendukung kebijakan “neither confirmnor
deny” yang diterapkan bagi kapal-kapal perangnya, dan mengharapkan New Zealand
Mengubah kebijakannya dalam masalah ini. Oleh karena itu, sejak akhir 1985, sistem
Pertahanan trilateral ANZUS berubah menjadi dua sistem pertahanan bilateral, yaitu tinggal
AUS (Australia and United States), sehingga keadaan ini semakin mendekatkan hubungan
2.2.4 Kerja Sama Regional Australia dengan Negara-negara Pasifik Selatan dan Pasifik
Barat daya
Dan Papua New Guinea (PNG) dijadikan sebagai fokus hubungan bilateralnya mengingat
Kedua negara ini merupakan negra tetangga tersebut. Pada tahun 1987 kedua negara
menandatangani The Joint Declaration of Principles yang atara lain berisi bahwa kedua negara akan
saling berkonsultasi jika terjadi serangan bersenjata terhadap salah satu dari mereka. Berpikir tentang
Keamanan Regional Australia, pendekatan yang dilakukan oleh Australia tidak lagi hanya begantung
pada kekuatan militer beserta perangkat keras, tetapi juga pada keuletan diplomasi, perdagangan dan
aspek-aspek lain.
2.3 Australia Negara Modern Ditinjau Dari Aspek Politik Dan Hubungan Luar Negeri
Hubungan internasional dapat didefinisikan sebagai kegiatan politik dan jenis serta aspek
Interaksi lainnya antara dua atau lebih negara. Bidang akademik hubungan internasional
adalah
Cabang ilmu politik yang berkaitan dengan studi hubungan antar negara, kebijakan luar
negeri
Negara-bangsa, dan mekanisme dan institusi, seperti organisasi internasional, organisasi antar
Multinasional di mana negara berinteraksi. Pencapaian yang tenang, tampaknya akan terus
berlanjut dimasa yang akan mendatang karena empat faktor yang saling terkait. Yaitu, pertama,
Australia dan Jepang sekarang memiliki banyak peluang untuk kerjasama operasional yang lebih
dekat untuk berbagai kemungkinan yang sangat beragam. Kedua, keprihatinan strategis timbal balik
yang telah memotivasi pencapaian tenang ini semakin meningkat, bukan memoderasi. Ketiga,
kebijakan pertahanan Amerika Serikat semakin bergantung dan menuntut dukungan dari sekutu
regionalnya. Keempat, Australia dan Jepang berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan proyeksi
kekuatan mereka dengan cara yang sama. Hubungan kerjasama ini berdampak juga terhadap kegiatan
politik di antara negara dengan semakin baiknya hubungan kerjasama di antara kedua negara
mempengaruhi setiap kebijakan yang akan dilaksanakan negara tersebut dimana membawa kepada
suatu kebijakan yang saling menguntungkan kedua negara, serta Australiadan Jepang, juga
meningkatkan dalam hubungan–hubungan diplomatic semakin mudah dilaksanakan kedua negara dan
bahkan menjadi negara yang sangat berpengaruh dikawasan asia.
Egara Persemakmuran Australia dibagi menjadi 6 negara bagian dan 2 wilayah daratan
Utama.Negara bagian adalah: New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Tasmania,
Victoria, dan Australia Barat. Dua wilayah daratan utama adalah: Australian Capital
Territory dan Northern Territory. Selain itu, ada tujuh wilayah eksternal,
Territorial. Ratu Inggris berstatus sebagai kepala negara sedangkan Perdana Menteri,
Pertimbangan kebijakan luar negeri utama dan masalah keamanan nasional, perlindungan
Global dan hal-hal konfidensial yang berkaitan dengan kegiatan intelijen. NSC diketuai oleh
Perdana menteri yang mengkoordinasikan langsung lima Departemen: Luar Negeri dan
Australia merupakan salah satu dari dua puluh kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan
GDP hampir mencapai 1,4 Triliun USD dan pendapatan per kapita 55.000 USD. Nilai ekspor
Australia mencapi 231,6 miliar dollar per tahun 2017 dengan komoditas utama energi dan sumber
daya mineral (bijih besi, batu bara, emas) dan makanan (daging sapi, gandum).