Anda di halaman 1dari 141

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT DESA BERBASIS WEB PADA DESA SANGRAWAYANG


KECAMATAN SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi


Sistem Informasi Jenjang Sarjana

Dede mulyadi
22051180

JURUSAN SISTEM INFORMASI


INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA
SUKABUMI
2023
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN
MASYARAKAT DESA BERBASIS WEB PADA DESA SANGRAWAYANG
KECAMATAN SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada


Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana

Disusun oleh:
Dede mulyadi
22051180

JURUSAN SISTEM INFORMASI


INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA
SUKABUMI
2023
ii
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN


MASYARAKAT DESA BERBASIS WEB PADA DESA SANGRAWAYANG
KECAMATAN SIMPENAN KAB. SUKABUMI

Disusun oleh:
Dede mulyadi
22051180

Telah disetujui dan disahkan di Sukabumi sebagai Skripsi pada tanggal:

26 Juni 2023
Menyetujui,
Pembimbing Ketua
Program Studi Sistem Informasi

Aswin Hendra Gunawan, S.Kom Budi Jejen Zainal S.T., M.Kom


NIDN: 102140154 NIDN: 0413039701

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Dede Mulaydi
NIM : 22051180
Judul Skripsi : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYAN
MASYARAKAT DESA BERBASIS WEB PADA DESA
SANGRAWAYANG KECAMATAN SIMPENAN KAB. SUKABUMI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi berdasarkan hasil penelitian,


pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun
kegiatan penelitian/lampiran yang tercantum sebagai bagian dari Skripsi ini. Jika terdapat
karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber yang jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis
ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Sukabumi, 2023
Yang Membuat Pernyataan,

Materai 10.000

Dede mulyadi
NIM: 22051180

ii
ABSTRAK

Dalam era yang sangat modern ini masyarakat dituntut untuk mengetahui dan mengerti
perkembangan tentang pentingnya teknologi yang ada. Teknologi memberikan kemudahan untuk
membantu setiap kegiatan manusia baik dunia akademik, pembangunan dan lain sebagainya
terutama dibidang pemerintahan (E-government). E-government didefinisikan sebagai suatu
mekanisme interaksi baru antara pemerintah dengan masyarakat dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, dimana pemanfaatan teknologi komunikasi dengan tujuan meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Suatu penyampaian informasi menggunakan sebuah aplikasi berbasis
web akan lebih mudah dalam menerapkan e-government pada Desa Sangrawayang.
Pada saat ini Desa Sangrawayang masih menggunakan sistem manual yang pada
akhirnya masyarakat tidak dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan setiap saat, sehingga
banyak sekali informasi yang tidak diketahui. Untuk meningkatkan kualitas suatu layanan data
dan informasi, sebuah aplikasi website sangatlah dibutuhkan. Mengacu pada hal tersebut, maka
diharapkan Desa Sangrawayang menggunakan Sistem informasi pelayanan masyarakat desa
berbasis Web dengan tujuan agar dapat mempublikasikan ke masyarakat luas serta
memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang dibutuhkan setiap saat hanya dengan
menggunakan komputer Handpone berbasis Android yang sudah terkoneksi oleh internet.

Kata Kunci: E-government, Website, Sistem informasi, Komunikasi

iii
ABSTRACT

In this very modern era, people are required to know and understand developments about
the importance of existing technology. Technology makes it easy to help every human activity both
in the academic world, development and so on, especially in the field of government (E-
government). E-government is defined as a new interaction mechanism between the government
and the community and other interested parties, in which the use of communication technology is
aimed at improving the quality of public services. A delivery of information using a web-based
application will make it easier to implement e-government in Sangrawayang Village.
At this time Sangrawayang Village still uses a manual system which in the end the
community cannot obtain the information needed at any time, so there is a lot of unknown
information. To improve the quality of data and information services, a website application is
needed. Referring to this, it is hoped that Sangrawayang Village will use a Web-based information
system with the aim of being able to publish it to the wider community and make it easier for the
community to get the information they need at any time using only an Android-based cellphone
computer that is connected to the internet.

Keywords: E-government, Website, Information system, Communication

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan nikmatnya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT DESA
BERBASIS WEB PADA DESA SANGRAWAYANG”, skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan program studi S1 Sistem Informasi di Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, sehingga penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dra. Mariati Tirta Wiyata, MBA. selaku ketua Yayasan Institut Manajemen Wiyata
Indonesia.
2. Bambang Somantri, S.E., M.M. selaku pembina yayasan Institut Manajemen Wiyata
Indonesia.
3. Dr. Ryan Kurniawan, S.E., M.M. selaku rektor Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
4. Zulkarnain, S.E.,M.Si. selaku wakil rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan
Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
5. Aswin Hendra Gunawan, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
motivasi, tenaga, waktu, arahan, nasihat, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Farhan Hamdallah, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
motivasi, tenaga, waktu, arahan, nasihat, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Budi Jejen Zainal Abidin, S.T., M.Kom. selaku ketua program studi sistem informasi yang
telah memberikan waktu, tenaga, motivasi, arahan, saran dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh dosen pengajar program studi sistem informasi Institut Manajemen Wiyata
Indonesia yang telah memberikan ilmu dan membuka wawasan penulis secara luas
dalam proses pembelajaran.
9. Muhtar selaku kepala Desa Sangrawayang yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
10. Seluruh Staff Desa Sangrawayang yang telah membantu untuk memberikan informasi,
serta memberikan pengetahuan dan pengalaman baru kepada penulis.
11. Kedua orang tua saya, Istri, adik serta seluruh keluarga besar yang tak henti hentinya
memberikan dukungan, do’a dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi ini.

v
12. Teman seperjuangan mahasiswa Institut Manajemen Wiyata Indonesia angkatan 2023
khususnya program studi sistem informasi yang telah berjuang bersama-sama pada
bangku kuliah.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
semangat, dan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis, sehingga skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Sukabumi, 2023
Penulis,

Dede Mulyadi

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................................................ ii
ABSTRAK ..............................................................................................................................................iii
ABSTRACT ............................................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................x
BAB I .................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................................. 9
E. Sistematika Penulisan .............................................................................................................. 9
BAB II ................................................................................................................................................. 11
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................... 11
A. Landasan Teori....................................................................................................................... 11
1. E-Governmen ..................................................................................................................... 11
2. Sistem................................................................................................................................. 11
3. Informasi ............................................................................................................................ 16
4. Sistem Informasi ................................................................................................................ 18
5. Perancangan Sistem ........................................................................................................... 20
6. System Development Life Cycle (SDLC) .............................................................................. 21
7. Unified Modeling Language (UML) .................................................................................... 24
8. Website .............................................................................................................................. 28
9. PHP..................................................................................................................................... 32
10. XAMPP ............................................................................................................................... 33
11. Mysql.................................................................................................................................. 33
12. Basis Data ........................................................................................................................... 34
13. Internet .............................................................................................................................. 36
B. Tinjauan dan Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................................... 36
BAB III ................................................................................................................................................ 42
METODE PENELITIAN......................................................................................................................... 42
vii
A. Desain Penelitian....................................................................................................................... 42
B. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ...................................................................................... 42
1. Sumber data primer ........................................................................................................... 42
2. Sumber data sekunder ....................................................................................................... 43
C. Metode Pengembangan Dan Pendekatan Sistem ..................................................................... 43
1. Analisis ............................................................................................................................... 45
3. Contruction ........................................................................................................................ 46
BAB IV ................................................................................................................................................ 47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................................. 47
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................................................... 47
1. Profile Desa ........................................................................................................................ 47
2. Visi Misi Desa Sangrawayang ............................................................................................. 48
3. Ekosistem Ekonomi Digital Desa ........................................................................................ 49
1. Analisa Sistem........................................................................................................................ 49
i. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ................................................................................ 49
b. Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 65
c. Analisis Kebutuhan Pengguna Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Desa .................. 66
2. Perancangan Sistem Usulan .................................................................................................. 68
a. Desain Proses ..................................................................................................................... 68
b. Perancangan desain interface .......................................................................................... 116
3. Contruction.......................................................................................................................... 119
1. Implementasi desain interface ........................................................................................ 119
BAB V ............................................................................................................................................... 125
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................. 125
1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 125
2. Saran .................................................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 126

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. pengguna dari segi jenis kelamin dan usia sumber ................................................................. 3
Gambar 2. Kontribusi Pengguna Internet perWilayah Tahun 2018 sumber ....................................... 4
Gambar 3. Penetrasi Pengguna Internet berdasarkan Lokasi Penyebaran Pengguna tahun 2018
sumber ............................................................................................................................................................................. 5
Gambar 4. Penetrasi Pengguna Berdasarkan Pekerjaan tahun 2018 - bagian 1 sumber ............... 6
Gambar 5. Penetrasi Pengguna Berdasarkan Pekerjaan tahun 2018 – bagian 2 sumber ............... 7
Gambar 6. Model waterfall (Pressman, 2015) ...................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. Kantor Desa Sangrawayang ............................................................................................................. 47
Gambar 8. Peta Desa Sangrawayang ......................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 9. Alur garis Komando Ekosistem ekonomi digital Desa .......................................................... 49
Gambar 10. Bagan Use Case Diagram ................................................................................................................ 68
Gambar 11. Bagan class Diagram ..................................................................................................................... 113
Gambar 12. diagram ERD .................................................................................................................................... 115
Gambar 13. Sequence Diagram Info .......................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 14. Sequence diagram Pengaturan Surat ..................................................................................... 101
Gambar 15. Sequence diagram Pelayanan Surat ........................................................................................ 102
Gambar 16. Sequence diagram berita ............................................................................................................ 103
Gambar 17. Sequence Diagram Grosir ........................................................................................................... 104
Gambar 18. Sequence diagram pasar ............................................................................................................. 105
Gambar 19. Seguence diagram login............................................................................................................... 106
Gambar 20. Sequence diagram mitra bumdes ............................................................................................ 107
Gambar 21. Sequence diagram data penunjang ......................................................................................... 108
Gambar 22. Sequence diagram Posyandu ..................................................................................................... 109
Gambar 23. Sequence diagram Riwayat aktifitas ...................................................................................... 110
Gambar 24. Sequence diagram aktif User ..................................................................................................... 111
Gambar 25. Sequence diagram MArketplace............................................................................................... 112
Gambar 26. Login Administrator dashboard............................................................................................... 116
Gambar 27. menu user masuk aplikasi android......................................................................................... 116
Gambar 28. halaman login User aplikasi android ..................................................................................... 117
Gambar 29. Halaman Home Dashboard ........................................................................................................ 117
Gambar 30. Menu jelajah fiture apliaksi Android..................................................................................... 118
Gambar 31. Halaman Login dashboard ......................................................................................................... 119
Gambar 32. Halaman Panel Dashboard website ........................................................................................ 120
Gambar 33. halaman login user ........................................................................................................................ 121
Gambar 34. halaman menu masuk .................................................................................................................. 122
Gambar 35. Halaman home Jelajah Fitur ...................................................................................................... 123
Gambar 36. tampilan Layanan fiture .............................................................................................................. 124

ix
DAFTAR TABEL
Table 1. Class Diagram ............................................................................................................................................. 26
Table 2. Simbol use class diagram ....................................................................................................................... 27
Table 3. Simbol activity diagram .......................................................................................................................... 28
Table 4. metode pengembangan dan pendekatan sistem ......................................................................... 44
Table 5. activity diagram data Info...................................................................................................................... 50
Table 6. Activity Diagram pengolahan data pengaturan surat ................................................................ 51
Table 7. Activity Diagram pengolahan data layanan surat ........................................................................ 52
Table 8. Berita Desa................................................................................................................................................... 53
Table 9. data grosir Desa ......................................................................................................................................... 54
Table 10. data pasar Desa ....................................................................................................................................... 55
Table 11. Aktivity Diagram Login ........................................................................................................................ 56
Table 12. Aktivity Diagram Logout ..................................................................................................................... 57
Table 13. Activity Diagram data Mitra Bumdes ............................................................................................. 58
Table 14.data penunjang desa .............................................................................................................................. 59
Table 15. Aktivity diagram posyandu ................................................................................................................ 60
Table 16. data riwayat aktivitas ........................................................................................................................... 61
Table 17. data aktif user .......................................................................................................................................... 62
Table 18. Activity Diagram data Marketplace................................................................................................. 63
Table 19. aktiviti diagram melihat aplikasi ..................................................................................................... 64
Table 20. Indentifikasi masalah ........................................................................................................................... 65
Table 21 User stories kebutuhan sistem informasi Pelayanan Masyarakat Desa............................ 66
Table 22. User stories kebutuhan sistem informasi Pelayanan Masyarakat Desa........................... 68
Table 23. Use case skenario pengolahan data Info ....................................................................................... 70
Table 24. Use case skenario pengolahan data info berita pelaporan pemdes .................................. 71
Table 25. Use case skenario pengolahan data layanan surat ................................................................... 73
Table 26. Use case skenario pengolahan data ketahanan pangan ......................................................... 74
Table 27. Use case skenario pengolahan grosir dan pasar Desa ............................................................ 74
Table 28. Use case skenario pengolahan pasar Desa ................................................................................. 75
Table 29. Use case skenario login ........................................................................................................................ 76
Table 30. Use case skenerio pengolahan logout ............................................................................................ 77
Table 31. Use case skenario pengolahan mitra bumdes ............................................................................ 78
Table 32. Use case skenario pengolahan data penunjang ......................................................................... 79
Table 33. Use case skenario pengolahan data Posyandu ........................................................................... 81
Table 34. Use case skenario pengolahan Riwayat aktifitas ....................................................................... 82
Table 35. Use case skenario pengelolaan aktif user..................................................................................... 82
Table 36. Use case skenario pengolahan Marektplace ............................................................................... 83
Table 37. Use case skenario pengolahan data admin .................................................................................. 85
Table 38. Activity Diagram info ............................................................................................................................ 85
Table 39. Activity Diagram data pengaturan surat Desa............................................................................ 86
Table 40. Activity Diagram Layanan surat ....................................................................................................... 87
Table 41. Activity Diagram pengolahan berita............................................................................................... 88
Table 42. Activity Diagram data grosir desa ................................................................................................... 89
Table 43. Activity Diagram data pasar desa .................................................................................................... 90
Table 44. Activity Diagram Login......................................................................................................................... 91
x
Table 45. Activity Diagram Login......................................................................................................................... 92
Table 46. Activity Diagram Mitra Bumdes ....................................................................................................... 93
Table 47. Activity Diagram data penunjang .................................................................................................... 94
Table 48. Activity Diagram data Posyandu ...................................................................................................... 95
Table 49. Activity diagram data riwayat aktivitas ........................................................................................ 96
Table 50. Activity Diagram Forum Desa ........................................................................................................... 97
Table 51. Activity Diagram data marketplace ................................................................................................ 98
Table 52. Activity Diagram data melihat aplikasi .............................Error! Bookmark not defined.

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
E-Government menjadi suatu Sistem informasi yang sangat banyak digunakan
sekarang ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Begitu juga dengan Desa Sangrawayang yang perlu mengimplementasikan E-
Government dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi sosial yang tujuan
akhirnya diharapkan meningkatkan kualitas kinerja perangkat desa terutama
dalam lingkup pelayanan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi segenap
Masyarakatnya untuk mengetahui Informasiinformasi yang ada. Menyadari akan
besarnya manfaat E-government, Pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah
mengeluarkan kebijakan tentang penerapan E-government dalam bentuk instruksi
Presiden nomor 3 tahun 2003 1.
Menyadari akan besarnya manfaat Teknologi Informasi yang berkembang
saat ini maka diperlukannya sebuah Sistem baru yang harus diterapkan di Desa
Sangrawayang sebagai salah satu solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi
dalam pengaksesan informasi di Desa Sangrawayang yang masih menggunakan
Sistem manual. Dengan akan diterapkannya sistem E-Government diharapkan
membawa dampak yang cukup baik dan menguntungkan bagi semua pihak yang
berkepentingan. Dari sisi pengguna misalnya, seorang pengguna dapat
memperoleh informasi setiap saat, tanpa harus dibatasi jam kerja pegawai Desa
ataupun berjalan menuju kantor Desa yang jaraknya beberapa kilometer hanya
untuk mendapatkan Informasi 2.

Dengan hal yang terjadi saat ini sesuai dan dengan ketentuan yang ada maka
perlu untuk membangun sebuah Sistem Informasi dengan penerapan E–
Government yang berbasis web. Sistem E–Government berbasis Web memberikan
pelayanan pengaksesan Informasi yang ada di Desa Sangrawayang akan menjadi

1 Arifin Noor Asyikin, Rahimi Fitri, and Agus Setiyo Budi Nugroho, “Masterplan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Kantor Pemerintah Desa,” Poros Teknik 8,
no. 2 (1970): 61.
2 Arifin Noor Asyikin, Rahimi Fitri, and Agus Setiyo Budi N, “Masterplan Teknologi

Informasi Dan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4 . 1,” Poros Teknik 7, no. 2 (2015):
61–67.

1
lebih mudah , cepat, dan akurat. Dengan adanya sistem yang baru, maka dapat
meningkatkan kemajuan dan kualitas sumber daya yang ada di Desa
Sangrawayang dikarenakan informasi yang lebih mudah diketahui dan di akses
oleh masyarakat luas.
Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi yang begitu pesat,
terutama dalam bidang informasi dan komunikasi. Perkembangannya telah
banyak mempengaruhi aspek kehidupan manusia, dimana prilaku dan aktivitas
manusia yang saat ini banyak bergantung kepada perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi 3.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan
sebagai penunjang kegiatan operasional dalam meningkatkan pelayanan,
pengolahan data dan penyajian informasi 4. Pada era globalisasi saat ini
ketergantungan manusia akan informasi dan komunikasi sudah tidak dapat
dipungkiri lagi, karena informasi dan komunikasi berperan penting dalam
kehidupan manusia 5.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus menuntut sebuah
perusahaan atau instansi untuk memanfaatkan perkembangannya agar dapat
bekerja dengan cepat, tepat dan akurat baik dalam kegiatan pengolahan serta
penyajian informasi yang berkualitas. Sebuah informasi yang berkualitas adalah
informasi yang dapat dipercaya dan selalu diperbarui, karena informasi
merupakan sebuah penunjang untuk membuat keputusan dalam memecahkan
suatu masalah. Media penyajian sebuah informasi pada era globalisasi saat ini, dan
banyak digunakan oleh masyarakat luas adalah media internet Internet
merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi 6.

3 Andreas Andoyo and Ahmad Sujarwadi, “Sistem Informasi Berbasis Web Pada Desa
Tresnomaju Kecamatan Negerikaton Kab. Pesawaran,” Jurnal TAM (Technology
Acceptance Model ) 3, no. 1 (2018): 1–9.
4 Mukhsin Mukhsin, “Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Menerapkan

Sistem Informasi Desa Dalam Publikasi Informasi Desa Di Era Globalisasi,” Teknokom
3, no. 1 (2020): 7–15.
5 Hartono, Dwiarso Utomo, and Edy Mulyanto, “Electronic Government Pemberdayaan

Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web,” Jurnal Teknologi Informasi 6, no. April
(2010): 9–21.
6 Mukhsin, “Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Menerapkan Sistem

Informasi Desa Dalam Publikasi Informasi Desa Di Era Globalisasi.”

2
Internet menjadi sumber informasi terbesar yang sering digunakan oleh
masyarakat, karena secara tidak langsung internet berpengaruh besar terhadap
ilmu pengetahuan dan cara pandang hidup manusia. Peranan internet dapat
dirasakan pada berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, pendidikan,
dan politik, Indonesia merupakan salah satu negara yang memanfaatkan internet
sebagai sarana untuk memperoleh sebuah informasi 7.
Berdasarkan Laporan Hasil Survey yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018, dengan judul Penetrasi
dan Profil Pengguna Internet di Indonesia (APJII, 2018), disebutkan bahwa
penetrasi pengguna internet mencapai 171,17 juta orang dari total populasi
Indonesia yang berkisar sekitar 264,16 juta orang. Ini berarti bahwa sekitar 64,8%
pengguna internet di Indonesia telah tersentuh dengan kemajuan teknologi, tanpa
membedakan pengguna dari segi jenis kelamin dan usia, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 1 8.

Gambar 1. pengguna dari segi jenis kelamin dan usia

Sumber: (APJII) tahun 20189.

7 Rizki Dewantara et al., “Implementasi Metode Preference Selection Index Dalam


Penentuan Jaringan Dan Pemanfaatan Internet Pada Provinsi Indonesia,” Jurnal Sains
Komputer & Informatika (J-SAKTI 6, no. 2 (2022): 1226–1238.
8 Sandryones Palinggi and Erich C. Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri

E-Commerce Dan Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia,”


Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNASRISTEK) 4, no. 1 (2020): 225–232.
9 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan

Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”

3
Untuk penetrasi internet per wilayah dari seluruh pengguna internet di
Indonesia, dapat dilihat bahwa Pulau Sumatera memiliki tingkat penetrasi
mencapai 21,6% pengguna, Pulau Jawa mencapai 55,7% pengguna, Pulau
Kalimantan mencapai 6,6% pengguna, Pulau Sulawesi dan Papua mencapai 10,9%
pengguna, serta Pulau Bali dan Nusa Tenggara mencapai 5,2% pengguna. Jadi
dapat disimpulkan bahwa penetrasi pengguna internet antar Pulau di Indonesia,
masih didominasi Pulau Jawa dengan tingkat penetrasi sebesar 55,7% pengguna.
Sedangkan wilayah Pulau Bali dan Nusa Tenggara, penetrasi internet masih sangat
rendah sebesar 5,2% pengguna, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Hal ini
mungkin dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur jaringan pada daerah yang
memiliki penetrasi jaringan internet yang lebih rendah 10

Gambar 2. Kontribusi Pengguna Internet perWilayah Tahun 2018


Sumber: : (APJII) tahun 201811.

10 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan


Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”
11 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan

Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”

4
Untuk penetrasi pengguna internet berdasarkan penyebaran lokasi
pengguna, dimana terlihat bahwa di daerah Urban, tingkat pengguna internet
mencapai 74,1%, sedangkan yang tidak menggunakan internet mencapai 25,9%
dari total penduduk. Untuk daerah rural (pedesaan), tingkat pengguna internet
mencapai 61,6% pengguna, sedangkan yang tidak menggunakan internet
sebanyak 38,4% dari total penduduk di daerah rural. Ini menandakan bahwa
internet sudah sebagian besar dimanfaatkan oleh pengguna hingga ke daerah
pedesaan di seluruh wilayah Indonesia, seperti yang diperlihatkan pada Gambar
3 12.

Gambar 3. Penetrasi Pengguna Internet berdasarkan Lokasi Penyebaran Pengguna tahun 2018
sumber: : (APJII) tahun 201813.

Untuk penetrasi pengguna internet berdasarkan jenis pekerjaan, dimana


terlihat bahwa wirausaha, dan pedangang online-shop telah memaksimalkan
potensi internet hingga 100%. Ini menandakan bahwa internet telah banyak
memberikan manfaat dalam industri e- commerce guna meningkatkan profit
pendapatan, dan secara langsung dapat berimbas pada peningkatan ekonomi baik

12 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan


Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”
13 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan

Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”

5
perorangan maupun perusahaan. Adapun pemanfaatan yang kurang maksimal
terletak pada bidang pekerjaan seperti petani. Hal ini tidak mengejutkan karena
pengaruh dari perkembangan internet tidak memiliki dampak besar terhadap
bidang pekerjaan tersebut. Namun apabila bidang pekerjaan seperti petani dapat
memaksimalkan kemajuan teknologi internet dengan sangat baik, maka potensi
yang dihasilkanpun akan sangat besar. Ini menyangkut bagaimana petani mampu
meng-upgrade pengetahuan terkait bidang pekerjaan terlebih mengenai
bagaimana cara untuk meningkatkan produksi hasil panen dan bagaimana
menentukan harga pasar dari hasil panen yang ada. Pemanfaatan potensi seperti
ini mampu meningkatkan pendapatan ekonomi secara menyeluruh sehingga
tingkat kesejahteraanpun akan ikut mengalami kenaikan. Secara lengkap, Gambar
4 dan Gambar 5 memperlihatkan dampak yang terjadi dengan masuknya internet
sebagai sarana penunjang dari bidang pekerjaan 14.

Gambar 4. Penetrasi Pengguna Berdasarkan Pekerjaan tahun 2018 - bagian 1


Sumber: : (APJII) tahun 2018 15.

14 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan


Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”
15 Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan

Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”

6
Gambar 5. Penetrasi Pengguna Berdasarkan Pekerjaan tahun 2018 – bagian 2
Sumber: : (APJII) tahun 201816.

Bagi suatu perusahaan atau instansi perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu instansi
khususnya pada bagian pelayanan, dan pengolahan data. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang kini dapat dirasakan pada kalangan pemerintahan.

Sistem informasi dan Manajemen Pelayanan Desa dirancang untuk dapat


memudahkan Pelayanan Publik dan Administrasi desa, untuk membangun
jaringan kepedulian antar Warga Desa, sebagai modal bisnis untuk tingkatkan
PADes dalam database dan dapat diakses secara luas melalui media internet.
Sistem informasi dan Manajemen Pelayanan Desa berbasis web ini dianalisis dan
dirancang untuk menjadikan Desa Pintar yang mempunyai tiga pilar: Smart
Gevornance (Database Integratif), Smart Society (Kanal Pelayanan Sosial), Smart
Economy (ekosistem Ekonomi Digital) dalam pengelolaan 3 Pilar tersebut bagi
warga administrasi dan penyajian sebuah informasi bagi warga, dengan cepat,

16Palinggi and Limbongan, “Pengaruh Internet Terhadap Industri E-Commerce Dan


Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”

7
tepat, dan akurat, serta informasi yang selalu update karena sistemnya yang
berbasis online sehingga dapat dilihat dimana saja dan kapan saja tanpa batasan
ruang dan waktu selama media yang digunakan terhubung pada jaringan internet
17.

Berdasarkan permasalahan diatas maka dalam penelitian ini akan dianalisis


dan dirancang sebuah Sistem informasi dan Manajemen Pelayanan yang akan
diterapkan di Desa Sangrawayang dengan proses pengolahan data menggunakan
sistem yang terkomputerisasi berbasis website, sehingga proses input dan output
data dapat terkelola dengan efektif dan efisien, maka penulis tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN
MASYARAKAT DESA BERBASIS WEB PADA DESA SANGRAWAYANG”

B. Rumusan Masalah
Setelah mengkaji latar belakang yang telah diuraikan diatas dan pengamatan
pra penelitian, maka dapat ditarik rumusan masalah di desa Sangrawayang yaitu
bagaimana membuat sistem informasi pelayanan masyarakat Desa berbasis web
pada Desa Sangrawayang yang mampu menyajikan pelayaan publik dan
Administrasi Desa, membangun jaringan keepedulian antar warga dan Model
bisnis Partisipatif sehingga dapat diakses melalui internet, bagaimana cara
membuat aplikasi E-government agar mendapatkan akses Informasi yang akurat
dan cepat, bagaimana cara merancang sistem Informasi pelayanan masyarakat
Desa berbasis Web pada Desa Sangrawayang sehingga dapat diakses oleh siapa
pun dan dimana saja.

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, adapun tujuan yang akan dicapai
adalah:

17Jayesh Choudhary et al., “Study Development of Village As a Smart Village” 9, no. 6


(2021).

8
1. Menghasilkan sistem informasi yang dapat digunakan sebagai sarana
menyajikan pelayaan publik dan Administrasi Desa, membangun jaringan
keepedulian antar warga dan model bisnis Partisipatif sehingga dapat diakses
melalui internet Sangrawayang melalui website;
2. Terwujudnya sistem pengolahan data pemerintahan Desa yang lebih baik dan
terintegrasi karena sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem
manual;
3. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi yang telah dibangun untuk
mengolah data pemerintahan agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang
dapat diakses secara tepat dan akurat.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan apat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
a. mahasiswa menjadi mengerti sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan
tugas akhir,
b. mahaswa mendaptkan ilmu dalam dalam penelitian tersebut.
2. Bagi pemerintahan Desa
a. Mempermudah pegawai Desa dalam menyampaikan informasi yang ada;
b. Membangun jaringan kepedulian antar warga;
c. Ekosistem Ekonomi Digital Desa;
3. Bagi masyarakat
a. Mempermudah lapisan masyarakat dalam mendapatkan informasi
tentang Desa Sangrawayang;
b. Dengan adanya E-government masyarakat tidak perlu datang langsung ke
kantor kelurahan atau Desa untuk mendapatkan informasi

E. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisis latar belakang pemilihan topik, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

9
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang literatur atas teori-teori yang berkaitan dengan
topik penelitian, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka berpikir yang berisi
simpulan dari literatur yang digunakan untuk menyusun asumsi atau hipotesis.

3. BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini menguraikan tentang latar belakang organisasi objek penelitian,
pengembangan hipotesis, model penelitian, prosedur pengumpulan data,
teknik tabulasi dan analisis pengumpulan data.

4. BAB IV PERANCANGAN DAN HASIL PENELITIAN


Pada bab ini, peneliti melakukan perancangan terhadap data yang telah
dikumpulkan.

5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini, menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan penelitian
dengan membuat simpulan dan saran-saran yang dianggap perlu.

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. E-Governmen
Menurut Hartono Utomo Pengertian E-Governmen (Electronic government)
merupakan suatu proses sistem pemerintahan dengan cara memanfaatkan
atau menggunakan ICT (information, communication and technology) sebagai
alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi dan transaksi kepada
warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara Lembaga Pemerintah serta
stafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas, transparansi dan
pertanggung jawaban Pemerintah kepada Masyarakatnya. Konsep
pengembangan E-Government menentukan prioritas pengembangan E-
Government suatu Lembaga Pemerintah, menyangkut hubungan Government to
Government (G2G), Government to Business (G2B) dan Government to Citizen
(G2C) (Dalam Jurnal electronic government pemberdayaan pemerintahan dan
potensi Desa berbasis web 18.

2. Sistem
a. Pengertian Sistem
System menurut Andoyo and sujarwadi (2010) adalah suatu
rangkaian sistem yang dikelompokan dalam suatu organisasi yang terdiri
dari sekumpulan komponen baik yang berbasis computer maupun manual
yang dibuat untuk menghimpun dan menyiapkan data-data yang berisikan
informasi keluaran untuk pemakai, atau sekumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dihubungkan untuk menciptakan dan memproses
data menjadi informasi yang berguna19.
Menurut Nasution, Nasution, and Sundari (2022) Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Notasi

18 Hartono, Utomo, and Mulyanto, “Electronic Government Pemberdayaan


Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web.”
19 Hartono, Utomo, and Mulyanto, “Electronic Government Pemberdayaan

Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web.”

11
Pemodelan Unified Modeling Language (UML)”, mendefinisikan sistem
sebagai sekumpulan subsistem, yang terdiri dari komponen atau elemen
yang saling berhubungan dengan tujuan menghasilkan sebuah output yang
sesuai dengan tujuan20.
Menurut Wahyu Rusbandi 2018 sistem adalah kumpulan dari dua
atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dia juga berpendapat bahwa perusahaan adalah
sebuah sistem yang terdiri atas beberapa departemen yang bertindak
sebagai subsistem yang membentuk sistem perusahaan tersebut.
Sementara itu, pendapat lain mengatakan bahwa sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-proseduryang saling berhubungan serta
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu21.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan suatu elemen-elemen yang saling berhubungan untuk
melakukan suatu kegiatan guna menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan.

b. Karakteristik Sistem
Sistem memiliki karakteristik atau sifat tertentu. Sistem mempunyai
komponen-komponen sebagai berikut:

1) Komponen Sistem
Komponen sistem merupakan kumpulan komponen yang saling
berhubungan dan saling bekerja sama untuk membentuk suatu
kesatuan menjadi sebuah Sistem. Komponen yang ada dapat berupa
subsistem, dan subsistem tersebut merupakan sebuah sistem, yaitu
sebuah sistem yang lebih kecil dari sistem dapat menjadi
lingkungannya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa

20Wahyu Rusbandi Huni Nasution, Muhammad Irwan Padli Nasution, and Sri Suci Ayu
Sundari, “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi Manajemen,” Jurnal Inovasi
Penelitian 3, no. 4 (2022): 5893–5896.
21 Nasution, Nasution, and Sundari, “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi

Manajemen.”

12
subsistem dapat lebih komplek dari pada sistem yang menjadi
lingkungannya 22.

2) Batasan Sistem
Dengan batasan sistem inilah, seseorang dapat menilai
kompleksitas suatu sistem, Semakin sedikit batas sistem, semakin
kompleks sistem tersebut. Sebaliknya, semakin luas batas sistem,
kompleksitas sistem tersebut akan semakin sempit. Sebagai contoh, kita
ambil ilustrasi komputer. Komputer akan memproses data yang di-
input-kan oleh user melalui keyboard komputer. Pertanyaannya,
bagaimana jika user menginput data dari media inputan, seperti scanner,
barcode, sensor, dan lain-lain. Oleh karena itu, di sinilah sebuah batasan
sistem dibutuhkan, misalnya dengan memberikan batasan bahwa
sistem hanya akan menerima inputan dari keyboard 23.

3) Lingkungan Luar Sistem


Lingkungan sistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan luar
sistem (eksternal) dan lingkungan dalam sistem (internal).Lingkungan luar
sistem adalah lingkungan di luar batas-batas sistem, sedangkan lingkungan
dalam sistem adalah lingkungan yang mewadahi komponen-komponen
(subsistem) yang ada dalam sistem 24.

4) Penghubung Sistem (Interface)


Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem yang lain untuk berinteraksi membentuk
satu kesatuan, Suatu output yang dikeluarkan oleh satu subsistem akan
menjadi sebuah input untuk subsistem lainnya. 25.

22 Sri Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi (Andi Ibrahim, 2021).
23 Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.
24 Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.
25 Muhammad Dedi Irawan and Laila Hasni, “Sistem Penggajian Karyawan Pada Lkp

Grace Education Center,” Jurnal Teknologi Informasi 1, no. 2 (2018): 125.

13
5) Masukan Sistem (Input)
Menurut Irawan and Hasni (2018) masukan adalah energi yang
dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input) 26.
Menurut KE, Molaba (2016) sistem terdiri dari unsur-unsur seperti
masukan (input), pengolahan (processing). Ciri pokok sistem menurut
Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroprasi dalam suatu lingkaran,
terdiri atas unsur-unsur ditandai dengan saling berhubungan dan
mempunyai satu fungsi atau tujuan utama27.
Menurut srimulyani (2021) yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-
hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan
contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan
jasa pelanggan)28

6) Keluaran Sistem (output)


Menurut Nasution and Sundari (2012) keluaran adalah hasil dari
energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
dan sisa pembuangan 29.
Menurut Nasution and Sundari (2021) Hasil energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat
mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi.
Keluaran yang dihasilkan adalah informasi30

26 Irawan and Hasni, “Sistem Penggajian Karyawan Pada Lkp Grace Education Center.”
27 Molaba. KE, “No Title ‫مقياس مقترح لتقييم جودة‬,” ‫ مسقط‬،‫ سلطنة عمان‬،‫ معهد اإلدارة العامة‬،‫جلة اإلداري‬: 147,
no. March (2016): 11–40.
28 Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.
29 Nasution, Nasution, and Sundari, “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi

Manajemen.”
30 Nasution, Nasution, and Sundari, “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi

Manajemen.”

14
7) Pengolah Sistem
Menurut Nasution and Sundari (2012) Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran 31.
Menurut richard oliver (2021) Mempunyai Pengolahan
(processing) Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan
perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan32.

8) Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.33
Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka sistem tersebut tidak
akan berguna, suatu sistem yang berhasil merupakan sistem yang
mencapai tujuan dan sasaran.

c. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem merupakan kesatuan komponen-komponen, namun
memiliki tujuan dari sistem yang berbeda-beda. Oleh karena itu sistem
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut:

1) Sistem abstrak dan sistem fisik


Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik,
biasanya berupa pemikiran atau ide-ide contohnya seperti filsafat.
Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang secara fisik dapat
terlihat dan dapat digunakan oleh manusia contohnya komputer,
perusahaan.

31 Nasution, Nasution, and Sundari, “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi


Manajemen.”
32 richard oliver, “済無No Title No Title No Title,” Angewandte Chemie International

Edition, 6(11), 951–952. (2021): 2013–2015.


33 Irwan Dwi Arianto, “Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Di Desa

Kesamben Kecamatan Kesamben Jombang,” Dinamika Governance : Jurnal Ilmu


Administrasi Negara 8, no. 1 (2018).

15
2) Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi akibat proses alam
dan tidak dibuat oleh manusia, biasanya berupa bencana alam.
Contohnya pergerakan rotasi dan gravitasi bumi. Sedangkan sistem
buatan manusia merupakan sistem yang sengaja dirancang dan
direkayasa oleh manusia. Contohnya sistem komputer, sistem operasi,
sistem penjualan dan sebagainya.

3) Sistem tertentu dan sistem tak tertentu


Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dan hasilnya
sudah dapat diprediksi. Contohnya sistem penggajian karyawan. Sistem
tak tentu merupakan sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas. Contohnya sistem dalam pemasaran.

4) Sistem tertutup dan sistem terbuka


Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luar, dan bekerja secara otomatis. Contohnya reaksi kimia
dalam tabung yang terisolasi tertutup. Sistem terbuka merupakan
sistem yang terpengaruh dengan lingkungan luar dan saling
berhubungan menerima input dan menghasilkan sebuah output untuk
subsistem lainnya. Contohnya sistem keorganisasian.
3. Informasi
a. Pengertian Informasi
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul “Analisis
Sistem Dan Desain Sistem Informasi”, mendefinisikan bahwa informasi
merupakan kumpulan sebuah data yang diolah sehingga menghasilkan
sebuah informasi yang dapat digunakan untuk membuat sebuah 34. Maka dari
itu sebuah informasi harus akurat, relevan dan tepat waktu dalam
penyampaiannya agar dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan
menjadi lebih efektif.

34 Avin Fadilla, Helmi Kurniawan, and Kunto Yuliarso, Riset-Riset Cyberpsychology, n.d.

16
Menurut Sri Mulyani dalam bukunya yang berjudul “Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Keuangan Daerah Notasi Pemodelan Unified
Modeling Language (UML)” mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diolah yang di tunjukan untuk seseorang, organisasi atau untuk siapa saja
yang membutuhkan 35.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi


merupakan data yang telah diolah, berguna dan dibutuhkan untuk penerima
dalam hal membuat suatu keputusan maka informasi harus akurat, relevan,
dan tepat waktu dalam penyajiannya.

b. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal
seperti informasi harus relevan, akurat, tepat waktu, efisien, ekonomis, dan
dapat dipercaya. Berikut ini merupakan penjelasan dari kualitas informasi,
yaitu:

1) Relevan (Relevancy)
Informasi di katakan relevan apabila informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan untuk membantu mengevaluasi sebuah
peristiwa. Dimana tingkat relevansi informasi terhadap suatu kenyataan
dan kejadian. Informasi yang berkualitas mampu menunjukan relevansi
kejadian yang kongkrit dan dapat dibuktikan. Informasi tersebut dapat
bermanfaat secara langsung bagi penerimanya.

2) Akurat (Accuracy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan
informasi telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar
atau sesuai dan tidak adanya kesalahan (Correctness) agar informasi
tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi penerima, serta pesan yang
akan disampaikan telah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh
user (Security).

35 Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.

17
3) Tepat Waktu (Timelines)
Berbagai proses dan laporan-laporan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu karena dapat berpengaruh pada suatu pengambilan
keputusan. Kerana informasi itu harus selalu ada ketika dibutuhkan dan
selalu mempersiapkan informasi-informasi baru.

4) Ekonomi (Economy)
Informasi yang dihasilkan memiliki daya jual yang tinggi, serta
biaya operasional untuk menghasilkan informasi minimal dibawah daya
jual yang dihasilkan, informasi tersebut juga mampu memberikan
dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi
informasi.

5) Efisien (Efisiensi)
Informasi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana,
namun mampu memberikan makna dan dampak positif bagi penerima
informasi, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun
yang menerimanya.

6) Dapat dipercaya (Reliability)


Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya
dalam menyajikan sebuah informasi, sumber tersebut juga telah diuji
tingkat kejujurannya. Misalnya suatu program komputer, bisa
dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan
memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan output
tidak pernah dipengaruhi oleh nilai rupiah.

4. Sistem Informasi
a. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin, dalam bukunya yang berjudul “Analisis
Dan Desain Sistem Informasi”, mendefinisikan sistem informasi sebagai
berikut:

18
1) Suatu sistem yang dibuat dan direkayasa oleh manusia yang terdiri dari
kumpulan komponen untuk mencapai suatu tujuan yaitu menghasilkan
sebuah informasi untuk pencapaian organisasi.
2) Sekumpulan prosedur pada sebuah organisasi yang pada saat
dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan
untuk mengendalikan organisasi.

3) Sistem yang saling berhubungan dalam kebutuhan untuk mengolah data


transaksi, mendukung operasional, yang bersifat manajerial, kegiatan
strategi untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan 36.

Menurut Fatta, H A Amikom, U dalam bukunya yang berjudul “ Analisis


dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern”, mendefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan
Informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi 37.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi dan saling berhubungan guna menjalankan kegiatan operasional
sebuah perusahaan untuk pengelolaan semua data dan transaksi yang
terjadi. b. Komponen Sistem Informasi

Dalam mendukung sebuah sistem informasi dibutuhkan beberapa


komponen yang berfungsi sebagai tanda di dalam sistem informasi tersebut.
Komponen-komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Input
Input merupakan penerimaan masukan semua data yang akan
diproses lalu dimasukan ke dalam sistem informasi. Data yang
dikumpulkan dan dikonfirmasi ke suatu bentuk sehingga dapat diterima
oleh pengolahan berupa pencatatan, penyimpanan, pengujian, dan
Pengkodean.

36 Khairunnisak Nur Isnaini and Didit Suhartono, “Security Analysis of Simpel Desa
Using Mobile Security Framework and ISO 27002:2013,” INTENSIF: Jurnal Ilmiah
Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 7, no. 1 (2023): 84–105.
37 H A Fatta and U Amikom, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern (Penerbit Andi, n.d.).

19
2) Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input
atau masukan kemudian akan disimpan dalam basis data yang
selanjutnya akan diolah menjadi sebuah output. Komponen yang akan
merubah masukan menjadi keluaran terdiri dari manusia, metode dan
prosedur, peralatan komputer, serta penyimpanan data.
3) Output
Output merupakan keluaran atau hasil dari model yang telah diolah
menjadi suatu informasi yang berguna bagi penerima. Output ini
merupakan komponen yang dapat berhubungan dengan pengguna
sebagai tujuan pembuatan sistem informasi. Output dapat berupa
laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pengguna sistem informasi.
4) Teknologi
Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input,
mengelola input dan menghasilkan keluaran atau output. Bagian
teknologi meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat yang
digunakan manusia.
5) Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan
satu sama lain dan disimpan dalam perangkat keras komputer serta
diolah menggunakan perangkat lunak.
6) Kendali
Kendali merupakan tindakan yang menjaga sistem agar bisa berjalan
dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.

5. Perancangan Sistem
Menurut Indyah Hartami Santi dalam bukunya yang berjudul “ (Analisa
Perancangan Sistem)”, menyatakan bahwa tahap dimana analis sistem
membentuk sistem disebut dengan perancangan sistem. Kegiatan perancangan
sistem dikerjakan setelh tahap analis, karena seteleah kegiatan analis sistem
seorang analis sistem telah mendaptakan gambaran dengan jelas apa yang
harus dikerjakan. Tahap perancangan sistem bisa dibagi menjadi dua bagian,
yaitu dikenal dengan istilah perancangan sistem secara umum atau konseptual

20
dan perancaangan sistem secara detil atau phisik 38. dari hal tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa perencanaan sistem artinya adalah:
1. Merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem dalam daur hidup
pengembangan sistem;
2. Mendifinisikan setiap kebutuhan-kebutuhan fungsional;
3. Mempersiapkan rancangan implementasi sistem yang baru/usulan;
4. Menggambarkan sistem baru/usulan yang akan dikembangkan;
5. Mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah serta
mengkonfigurasi perangkat lunak dan keras.

Perancangan sistem merupakan suatu perancangan arsitektur,


mendefinisikan aktivitas dari sebuah rencana untuk menentukan suatu proses
yang dibutuhkan oleh pengguna sistem.

6. System Development Life Cycle (SDLC)


a. Pengertian Sistem Development Life Cycle (SDLC)
Menurut I. Joko Dewanto, dalam jurnal nya yang berjudul “System
Development Life Cycle Dengan Beberapa Pendekatannya”, mendefinisikan
System Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu susunan dari
beberapa proses yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan
sistem yang disebut dengan Information Development atau Application
Development System Development Life Cycle (SDLC) adalah siklus yang
digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang
bertujuan untuk menghasilkan sistem yang berkualitas guna menyelesaikan
masalah secara efektif Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa System Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu susunan
proses yang digunakan dalam pengembangan dan perancangan sistem yang
dapat membantu menyelesaikan sebuah masalah agar dapat mencapai tujuan
dari sebuah sistem.

38I H Santi, ANALISA PERANCANGAN SISTEMfile:///C:/Users/Sekdes


Sangrawayang/Downloads/Documents/E_government.Pdf (Penerbit NEM, 2020).

21
b. Metode SDLC (System Development Life Cycle) Model Waterfall
Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering
dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), nama model ini sebenarnya
adalah “Linear Sequential Model” dimana hal ini menggambarkan pendekatan
yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak,
dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui
tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modelling),
konstruksi (contruction), serta penyerahan sistem ke para pengguna
(deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap
yang dihasilkan 39.
Model waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar
tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang
paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). saat ini model
waterfall merupakan model pengembangan perangkat lunak yang sering
digunakan. Model pengembangan ini melakukan pendekatan secara
sistematis dan berurutan. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang
dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan
sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem
yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan
sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali
atau mengulang ke tahap sebelumnya 40. Tahap-tahap model waterfall adalah
sebagai berikut:

Gambar 6. Model waterfall (Pressman, 2015)

39 Aceng Abdul Wahid, “Analisis Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem


Informasi,” Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen STMIK, no. November
(2020): 1–5.
40 Aceng Abdul Wahid, “Analisis Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem

Informasi.”

22
Berikut ini merupakan penjelasan dari tahap model waterfall berupa,
communication, planning, modeling, construction, deployment, yaitu:
1) Communication (Project Initiation and Requirement Gathering)
Sebelum memulai pekerjaan teknis apapun, sangat penting untuk
berkomunikasi dengan klien untuk memahami dan mencapai tujuan
yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi ini adalah inisialisasi proyek,
bagaimana menganalisis masalah yang ditemukan dan
mengumpulkan data yang diperlukan, selain membantu
mendefinisikan karakteristik dan fungsi perangkat lunak.

2) Planning (Estimasi, Penjadwalan, Pemantauan)


Tahap selanjutnya adalah tahap perencanaan, yang menjelaskan
tugas teknis yang akan dilakukan, risiko yang mungkin terjadi, sumber
daya yang dibutuhkan untuk membuat sistem, produk kerja yang akan
dihasilkan, penjadwalan pekerjaan yang akan dilakukan, dan
melakukan tracking proses kerja dalam sistem.
3) Modeling (analisis dan desain)
Tahap ini merupakan tahap desain dan pemodelan arsitektur
sistem, dan berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak,
visualisasi desain antarmuka dan algoritma program. Tujuannya
adalah untuk lebih memahami gambaran besar dari pekerjaan yang
harus dilakukan.
4) Construction (code and test)

Fase construction ini adalah proses mengubah bentuk desain


menjadi kode atau bentuk bahasa yang dapat dibaca mesin. Setelah
pengkodean selesai, uji sistem dan kode yang telah buat. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan kesalahan sehingga
dapat diperbaiki kemudian.
5) Deployment (delivery, support, feedback)

Fase deployment adalah fase penyebaran perangkat lunak untuk


pelanggan, pemeliharaan perangkat lunak secara berkala, perbaikan

23
perangkat lunak, evaluasi perangkat lunak, dan pengembangan
perangkat lunak berdasarkan umpan balik yang diberikan, sehingga
sistem dapat terus berfungsi dan berkembang.

7. Unified Modeling Language (UML)


a. Pengertian Unified Modeling Language (UML)
Menurut Suendri dalam jurnal nya yang berjudul “Implementasi
Diagram UML (Unified Modeling Language) “Unified Modeling Language
(UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk
mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat
lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem
berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung
pengembangan sistem. Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah
bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi,
menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga
memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi
konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang
spesifik, skema database, dan komponen- komponen yang diperlukan dalam
sistem software (http://www.omg.org) 41.

Menurut Sri Mulyani dalam bukunya yang berjudul “Analisis Dan


Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Notasi
Pemodelan Unified Modeling Language (UML)” mendefinisikan bahwa UML
(Unified Modeling Language) merupakan sebuah teknik pengembangan
sistem berbahasa grafis untuk menggambarkan dan melakukan spesifikasi
pada 42.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML


(Unified Modeling Language) merupakan teknik untuk pengembangan

41 Suendri, “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada


Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle (Studi
Kasus: UIN Sumatera Utara Medan),” Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika 3, no. 1
(2018): 1–9.
42 Mulyani, Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.

24
sistem yang dapat digunakan untuk merancang dan mendokumentasikan
sebuah sistem.

b. Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)


Diagram UML (Unified Modeling language) terbagi kedalam dua jenis
diagram yaitu, Structure Diagram dan Behaviour Diagram dengan penjelasan
sebagai berikut:

1) Structure Diagram
Structure Diagram merupakan kumpulan dari diagram yang
digunakan untuk menggambarkan suatu struktur atau objek pada sistem
43. Berikut yang merupakan structure diagram, yaitu: a) Class diagram.
Class diagram merupakan penggambaran atribut, operation dan
constraint yang terjadi pada sistem 44. Desain model class diagram dibagi
menjadi dua bagian, bagian pertama merupakan penjabaran dari
database, sedangkan bagian kedua merupakan bagian dari modul MVC
yang memiliki class interface, class control, dan class entity. Berikut ini
merupakan simbol-simbol yang digunakan pada class diagram, yaitu:

Gambar Nama Keterangan

ClassName Menggambarkan sebuah kelas


- MemberName Class pada sistem yang terbagi
- MemberName menjadi 3 bagian, yaitu nama
class, atribut class, dan method
dari class.
Hubungan statis antara kelas,
Asosiasi menggambarkan kelas yang
memiliki atribut berupa kelas lain

43 Haviluddin, “Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ),”


Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language) 6, no. 1 (2011): 1–15.
44 Agus Waluyo and Aang Munawar, “Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan

Dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web Dengan Metode Prototyping Pada PT. Fas
Jawara,” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) 8, no. 2 (2017): 20–26.

25
atau kelas yang harus
mengetahui ekstensi kelas lain.

Asosiasi dengan makna kelas


Directed yang satu digunakan oleh kelas
association yang lain.

Gambar 7. Class Diagram

2) Behaviour Diagram
Behaviour Diagram merupakan kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan prilaku sistem dengan aktor internal atau
eksternal dengan rangkaian perubahan yang terjadi pada sistem 45.
Berikut merupakan contoh dari behaviour diagram,
yaitu:

a) Use case diagram


Use case diagram merupakan sebuah pemodelan yang
mendeskripsikan use case dan aktor untuk berinteraksi dengan sistem, use
case diagram digunakan untuk mengorganisasikan dan pemodelan dari
suatu sistem yang dibutuhkan oleh user 46. Use case diagram digambarkan
sebagai tipe interaksi antara user suatu program dengan sistem yang
dirancang.
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam proses
use case diagram, yaitu:
Gambar Nama Keterangan

Mengidentifikasikan tokoh
atau orang yang dapat
Aktor berinteraksi dengan sistem,
yang dapat menerima dan
mengirim informasi.

45Haviluddin, “Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ).”


46Anwar Fu’adi et al., “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Akademi
Komunitas Negeri Pacitan Menggunakan Diagram UML Dan EER,” Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi Asia 16, no. 1 (2022): 45–54.

26
Use case menjelaskan fungsi
Use case dari kegunaan sistem yang
akan digunakan.

Asosiasi
Asosiasi adalah penghubung
panah
antara use case dengan aktor.
terbuka

Include merupakan penunjuk


Include use case satu merupakan
<<include>>
bagian dari use case lain.

Extend merupakan penunjuk


<<extend>
Extend arah panah secara putus-putus
dari use case ke base use case.

Gambar 8. Simbol use class diagram

b) Activity diagram
Activity diagram merupakan gambaran aliran kerja yang
memodelkan aktivitas dari suatu sistem ke sistem yang lainnya, dengan
tujuan untuk menggambarkan aliran urutan aktivitas sistem yang
mempunyai aliran paralelisme, dan percabangan pada aktivitas system
47.

Berikut merupakan simbol-simbol yang digunakan pada activity


diagram, yaitu:
Gambar Nama Keterangan

47Fu’adi et al., “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Akademi


Komunitas Negeri Pacitan Menggunakan Diagram UML Dan EER.”

27
Initial merupakan titik awal
Initial
untuk memulai suatu aktivitas.

Final adalah titik akhir untuk


Final
mengakhiri aktivitas.

Aktivitas adalah gambaran suatu


Aktivitas
proses atau kegiatan.

Decision point adalah pilihan


Decision point untuk mengambil sebuah
keputusan.

Untuk mengelompokkan
Swimlane
aktivitas berdasarkan aktor.

Gambar 9. Simbol activity diagram

8. Website
a. Pengertian Website
Website atau disingkat web, dapat diartikan sekumpulan halaman yang
terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital
baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan
melalui jalur koneksi internet 48.

Website terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu website statis, website


dinamis, dan website interaktif, dapat dijelaskan sebagai berikut:

48Ahmat Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa


(Studi Kasus Desa Sugihan Kecamatan Rambang),” Jti 9, no. 1 (2017): 50–57.

28
1) Website Statis

Website statis merupakan sebuah website yang isi konten atau


informasinya jarang sekali di update. Website ini tidak memiliki sistem
pemrograman yang memungkinkan penunjang website dapat saling
berinteraksi secara langsung dengan pemilik website atau pengunjung
lain pada website tersebut 49. Contoh dari website statis seperti website
katalog, dan website profile company.
2) Website Dinamis

Website dinamis merupakan website yang isi konten dan


informasinya bersifat dinamis, dan sering diupdate. Website ini memiliki
sistem pemrograman yang dapat memungkinkan pengunjung saling
berinteraksi dengan pemilik website atau pengunjung lain yang sedang
mengakses website dengan fitur-fitur yang tersedia 50. Contoh dari
website dinamis berupa toko online dan portal berita.

3) Website Interaktif

Website interaktif merupakan website pengembangan dari website


dinamis, yang dimana website ini menggunakan komunikasi dua arah
antara pengunjung dengan pemilik website atau antara pengunjung
dengan pengunjung lainnya 51. Contoh website interaktif berupa
Facebook dan Twitter.

b. Fungsi website
Secara garis besar website berfungsi sebagai berikut:

1) Media Promosi
Fungsi website sebagai media promosi Secara umum promosi
merupakan suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan

49 Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus
Desa Sugihan Kecamatan Rambang).”
50 Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus

Desa Sugihan Kecamatan Rambang).”


51 Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus

Desa Sugihan Kecamatan Rambang).”

29
mempengaruhi orang atau pihak lain yang tadinya tidak mengenal
menjadi mengenal, sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya Karena media
promosi melalui website lebih lengkap dan mudah dari pada media
promosi offline seperti koran dan majalah 52

2) Media Pemasaran
Website sebagai media pemasaran yang cukup baik, jika
dibandingkan toko di dunia nyata, karena untuk membangun sebuah toko
online biaya relatif kecil, dan dapat beroperasi selama 24 jam walaupun
pemilik sedang istirahat atau sedang tidak ada ditempat, dan dapat
diakses dimana saja 53. Contoh kecil website sebagai media pemasaran
seperti Lazada, Toko Pedia, Shopee.

3) Media Informasi
Website sebagai media informasi berupa portal, radio, dan tv online
yang menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses
dimana saja dan kapan saja selama dapat tersambung ke internet,
sehingga jangkauannya lebih luas daripada media konvensional seperti
koran, majalah, radio dan tv lokal media informasi dan promosi
mempunyai keuntungan, salah satunya yaitu informasi yang disampaikan
lebih detail dan terstruktur jika dibandingkan dengan media promosi lain
seperti brosur, karena pada brosur biasanya hanya memuat pokok - pokok
informasi, sedangkan dalam website dapat menampilkan banyak
informasi dan pengunjung dapat berkomentar dengan adanya buku tamu
54

52 Febryantahanuji Hanu, “Pemanfaatan Website Sebagai Media Promosi Dan


Meningkatkan Peserta Didik Pada (Ma) Madrasah Aliyah Ibrohimiyyah Demak,” Jurnal
Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 2, no. 2 (2017): 142.
53 Zhixin Dong, “No TitleФормирование Парадигмальнои Теории Региональнои

Экономики,” Экономика Региона, no. Kolisch 1996 (2012): 49–56.


54 Hanu, “Pemanfaatan Website Sebagai Media Promosi Dan Meningkatkan Peserta

Didik Pada (Ma) Madrasah Aliyah Ibrohimiyyah Demak.”

30
4) Media Pendidikan
Website berfungsi sebagai media pendidikan ada adalah adanya
website yang dibangun oleh komunitas yang berisi artikel dengan
informasi yang bersifat ilmiah 55. Contoh website sebagai media
pendidikan Wikipedia.
5) Media Komunikasi
Website sebagai media komunikasi yaitu website yang dibangun
khusus untuk berkomunikasi seperti sebuah forum yang memberikan
fasilitas untuk anggotanya agar dapat saling berkomunikasi saling
bertukar informasi guna memecahkan sebuah masalah. 56 Komunikasi
merupakan cara agar suatu pesan dapat sampai pada penerima yang
disampaikan oleh pengirim atau pembawa pesan. Ketika melakukan
komunikasi, seseorang perlu menggunakan media-media komunikasi
yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat sampai pada
penerima pesan.
Agar lebih jelas, berikut adalah pengertian media komunikasi
menurut beberapa ahli.
1. Harold Lasswell (1948), menurut Laswell komunikasi merupakan
salah satu upaya untuk dapat menjawab sebuah pertanyaan yaitu apa,
siapa melalui saluran apa, pada siapa serta akan memberikan dampak
apa;
2. Blake dan Horalsen, menurut keduanya media komunikasi dapat
diartikan sebagai suatu saluran yang digunakan untuk dapat
mengantarkan pesan dari pihak pembawa pesan kepada penerima
pesan;
3. Cangara, media komunikasi merupakan suatu sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada para audiens.
Cangara berpendapat bahwa media yang sering digunakan untuk
melakukan komunikasi merupakan panca indra yang dimiliki oleh

55 Digitalisasi Usaha, Mikro Kecil, and D A N Menengah, “Digitalisasi Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Di Desa Melalui Aplikasi Kede Desa Berbasis Web” 7, no. 1 (2023): 86–
90.
56 Ananda, No Title, Https://Www.Gramedia.Com/Literasi/Media-Komunikasi/, 2023.

31
setiap manusia; Di mana, pesan akan ditangkap oleh setiap panca
indra manusia seperti mata, telinga kemudian pesan yang sampai
tersebut akan diolah untuk dijadikan sebagai suatu dasar tindakan;
4. National Education Association, media komunikasi didefinisikan oleh
lembaga ini sebagai sebuah saran dalam bentuk cetak, audio maupun
visual untuk dapat digunakan sebagai sarana dalam berkomunikasi;
5. Leslie J Briggs, menurut Briggs, media komunikasi adalah sebuah alat
yang memiliki bentuk fisik untuk dapat digunakan dalam
menyampaikan materi. Media komunikasi menurut Briggs dapat
berupa televisi, komputer, gambar, video, grafik dan lain sebagainya;
6. Badusah, berpendapat bahwa media komunikasi merupakan
perantara yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antar satu
sama lain dengan menggunakan berbagai macam media, seperti media
gambar, berita maupun media lain yang berguna untuk
menyampaikan pesan serta pandangan pengirim pesan.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai media komunikasi, maka


dapat disimpulkan, media komunikasi merupakan suatu sarana maupun
perantara atau alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu
pesan yang berasal dari pihak pembawa pesan kepada penerima pesan.

9. PHP
Menurut Andre Adhara, dkk dalam bukunya yang berjudul “Panduan
Membangun E-Learning Platform” PHP (Hypertext Prepocessor) merupakan
bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk proses penerjemah
barisan kode dalam sebuah penanganan pembuatan dan pengembangan
sebuah situs web dan bisa digunakan pada html 57
Menurut Luwis H. Laisini, dkk dalam bukunya yang berjudul “Buku Ajar
Konsef Dasar Pemprograman Website Dengan PHP” menyatakan bahwa PHP
menjadi bahasa program web yang digunkan secara luas untuk membuat
halaman web yang dinamis. Dlaam hal ini diperkuat oleh solichin (2016) yang

S.E.M.E.F.A.S.K.A.F. Andre Andhara, Panduan Membangun E-Learning Platform (Elex


57

Media Komputindo, 2022).

32
menyatakan bahwa PH menjadi salah satu bahasa pemprograman yang
digunakan sebagai pengembangan website 58.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP
merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk pembuatan
dokumen berbasis web, dimana bahasa pemrograman ini dibuat dalam
halaman HTML, dan HTML biasanya digunakan untuk membuat website.

10. XAMPP
a. Pengertian XAMPP
perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung untuk banyak
sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program 59.

b. Fungsi XAMPP
Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost). Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X (empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam
GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah
untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang dinamis 60.
c. Kelebihan Menggunakan XAMPP
Berikut ini merupakan kelebihan menggunakan XAMPP, yaitu :
1) Performa yang tidak diragukan lagi.
2) Open source.
3) Mudah dipelajari dan digunakan.
4) Kompetibel dengan berbagai macam sistem operasi.
11. Mysql
Menurut Rahmawati Oktavia ulum Faruq dalam jurnalnya yang
berjudul ’’Rancangan Aplikasi E-Agribisnis untuk meningkatkan
tanaman Holtikultura” menyatakan bahwa MYSQL MySQL adalah

58 Andoyo and Sujarwadi, “Sistem Informasi Berbasis Web Pada Desa Tresnomaju
Kecamatan Negerikaton Kab. Pesawaran.”
59 Oktavia Rahmawati and Faruq Ulum, “RANCANG BANGUN APLIKASI E-AGRIBISNIS

UNTUK” 3, no. 3 (2022): 354–365.


60 Rahmawati and Ulum, “RANCANG BANGUN APLIKASI E-AGRIBISNIS UNTUK.”

33
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa
Inggris: database management system) atau DBMS yang multi alur,
multi pengguna, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL 61.
Menurut Rahmat Josi dalam jurnalnya yang berjudul “ Penerapan
Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus Desa
Sugihan Kecamatan Rambang)” menyatakan merupakan sebuah Relational
Database Management System (RDBMS) yang bersifat open source. Perangkat
lunak database pada umumnya disandingkan dengan bahasa pemrograman
server web seperti PHP atau JSP. MySQL (My Structured Query Language)
adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering
disebut dengan DBMS (Database Management System), sifat DBMS ini ialah
open source. Selain itu MySQL juga merupakan program pengakses database
yang bersifat jaringan, sehingga bisa digunakan untuk aplikasi Multi User 62.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Mysql merupakan salah satu aplikasi yang berfungsi untuk pengolahan data
dengan fitur multithreaded, multiuser.

12. Basis Data


a. Pengertian Basis Data
Menurut Rahmat Josi dalam jurnalnya yang berjudul “ Penerapan
Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus Desa
Sugihan Kecamatan Rambang” sekumpulan data yang terorganisir untuk
mendukung banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan
mengontrol data redundant 63.

61 Rahmawati and Ulum, “RANCANG BANGUN APLIKASI E-AGRIBISNIS UNTUK.”


62 Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus
Desa Sugihan Kecamatan Rambang).”
63 Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi Kasus

Desa Sugihan Kecamatan Rambang).”

34
Menurut Achmad Solichin dalam buku yang berjudul “Pemrograman
Web dengan PHP dan MySQL”, menyatakan bahwa basis data adalah
kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperikasa menggunakan program komputer untuk
memperolah informasi dari basis data 64.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa basis
data adalah kumpulan informasi yang saling berhubungan yang dapat
diakses oleh suatu program komputer.

b. Keuntungan Sistem Basis Data


Keuntungan dari penerapan sistem basis data pada suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:

1) Mengurangi redundansi data


Mengurangi penyimpanan data yang sama pada beberapa aplikasi,
data hanya disimpan sekali.
2) Integritas Data
Karena tidak ada redundansi maka data tersimpan secara akurat.
3) Menghindari inkonsisten data
Tidak adanya redundansi data meyebabkan tidak adanya inkonsisten
data, karena update data dilakukan sekaligus.
4) Penggunaan Data Bersama
Data yang sama dapat diakses dan digunakan oleh beberapa user
secara bersama.
5) Standarisasi Data
Tidak adanya redudansi, inkonsistensi dan integrasi pada data maka
merupakan standarisasi data.
6) Keamanan Data (Sequrity Data)
Data yang tersimpanhanya dapat diakses oleh user yang mempunyai
hak akses.

64A Solichin, G Brotosaputro, and P.I.S.H.T. Utomo, Pemrograman Web Dengan PHP
Dan MySQL (Penerbit Budi Luhur, 2016).

35
7) Menyeimbangkan Kebutuhan Data
Data dibutuhkan dan ditentukan dengan prioritas suatu operasi.

13. Internet
Menurut Jonner Hasugian dalam jurnal nya yang berjudul “Pemanfaatan
Internet Studi Kasus Tentang Pola Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Internet
Oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan USU”, menyatakan bahwa internet
merupakan jaringan internasional yang dapat menghubungkan jutaan
komputer diseluruh dunia 65.
Menurut Herlina Latipa Sari, Aji Sudarsono, B. Herawan Hayadi, dalam
jurnal nya yang berjudul “Pengembangan Jaringan Local Area Network
Menggunakan Sistem Operasi Linux Red hat 9”, menyatakan bahwa internet
merupakan gabungan miliaran jaringan di seluruh penjuru dunia, sehingga
penggunanya dapat saling berhubungan tanpa adanya batasan jarak, waktu,
suku, bangsa dan dunia 66.
Menurut Yesi Susanti, Suswanto, dan Yupianto dalam jurnal yang berjudul
“Sistem Pelayanan Online Pada Asosiasi Inkindo Bengkulu”, menyatakan bahwa
internet adalah jaringan komputer yang bersifat global sebagai fasilitas
berbagai informasi dan berkomunikasi tanpa batas 67.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa internet
adalah suatu jaringan yang sangat luas dan dapat menghubungkan komputer
diseluruh dunia, untuk saling berhubungan berbagi informasi satu sama lain.
B. Tinjauan dan Hasil Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil-hasil penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam topik penelitian ini. Penelitian terdahulu telah dipilih sesuai
dengan permasalahan dalam penelitian ini, sehingga diharapkan mampu

65 Jonner Hasugian, “Pemanfaatan Internet: Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat Dan
Tujuan Penggunaan Internet Oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan USU,” Pustaha
(January 1, 2005).
66 Herlina Latipa Sari, Aji Sudarsono, and BHerawan Hayadi, “PENGEMBANGAN

JARINGAN LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX


REDHAT 9 (Studi Kasus Pada Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Ujan Mas
Kepahiang),” Jurnal Media Infotama 9, no. 1 (2013): 165–189.
67 Yupianti Yesi Susanti,Siswanto, “Sistem Pelayanan On-Line Pada Asosiasi Inkindo

Bengkulu,” Media Infotama 11, no. 2 (2015): 191–200.

36
menjelaskan maupun memberikan referensi bagi penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini. Berikut dijelaskan penelitian terdahulu yang telah dipilih:
1. Penelitian oleh Ananda aniyuhana (2023) dengan judul penelitian Analisis
Pengembangan Komponen Smart Village di Desa Limpung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan komponen smart village pada
Implementasi Prorgram smart village di Desa Limpung. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
pengambilan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen smart village
sudahditerapkan pada Program Smart Village di Desa Limpung, Kecamtan
Limpung, kabupaten Batang.

2. Penelitian oleh Siti Nurrohmah dan Rian Andrian (2023) dengan judul
Mendesain Ulang Tampilan UI Website Desa Sukamukti Menggunakan Metode
Design Thinking penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain website
desa yang informatif, menarik, mudah dibaca dan mudah diakses oleh
masyarakat luas Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
design thinking yang dipadukan dengan metode pengumpulan data berupa
obsevasi, wawancara dan studi literatur. Adapun hasil yang dimiliki setelah
menerapkan metode design thinking dalam menyusun rancangan desain
website desa yaitu adanya perubahan yang baik dalam tampilan website yang
bisa memberikan kemudahan serta kesesuaian dengan kebutuhan user dalam
mengakses nya.

3. Penelitian oleh Renny Fatmawati dan Arie Budiawan (2023) dengan Judul
Optimalisasi Digitalisasi Desa Dalam Pembangunan berkelanjutan di Kelurahan
Sabirejo penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi
digitalisasi desa dalam pembangunan berkelanjutan di Kalurahan Sambirejo
Kapanewon Prambanan Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang merupakan
suatu metode yang menggambarkan segala kegiatan untuk memecahkan
masalah, menganalisis kejadian secara sosial yang sedang diteliti oleh peneliti,
dilakukan dengan cara observasi mencari informasi, mengumpulkan dan
menyusun data secara sistematis kemudian dianalisis untuk memecahkan

37
suatu masalah tersebut. Hasil dari penelitian meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat desa melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

4. Penelitian oleh Supiyandi1, Chairul Rizal, Barany Fachri, Muhammad Eka, Ilka
Zufria (2023) dengan judul Penerapan Spiral Method Dalam Pengembangan
Sistem Informasi Desa Sebagai Keterbukaan Informasi Publik Penelitian Ini
bertujuan untuk memperoleh data tanpa memahami teknologi pengumpulan
data, sehingga tidak akan memperoleh data yang sesuai. Dalam penelitian ini,
metode spiral maka pencapaian 18 tujuan desa akan tercapai dan terlaksana
dan dapat mengintegrasikan data-data yang telah dicatat hingga dapat
membentuk laporan informasi yang secara akurat dan otomatis perangkat desa
dan mayarakat desa akan terbantu dengan keterbukaan informasi sehingga
pelayanan berbasis web yang dikembangkan akan menjadi efektif dan efesien.
Dari hasil penelitian berhasil menerapkan metode tersebut untuk
mempercepat kegiatan proses pendistribusian jadwal produksi.

5. Penelitian oleh Muhamad Abdus Shomad1, Roni Ardiansyah2, Maydiana


Irmawati3, Nia Nuraeni (2023) dengan judul Perancangan Website dan
Pelatihan Pelayanan Online Bagi Perangkat Desa Adisana Kecamatan Kebasen
Kabupaten Banyumas penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah
website yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses informasi yang
diperlukan di desa Sukatani. Pemerataan kesejahteraan di wilayah Desa
Sukatani Kecamatan Cikande belum sepenuhnya baik. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ceramah dan praktik digunakan untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan website pelayanan online
desa. Penelitian ini menghasilkan sebuah website desa dan pelayanan online
desa. Hasil dari penelitian adalah pihak desa merasa terbantu dengan
pendampingan pelatihan penggunaan website dan layanan sistem yang ada,
hanya saja masih perlu pendampingan lebih lanjut untuk cara penggunaan
layanan sistem, agar pihak desa bisa menjalankan dengan baik.

38
6. Penelitian oleh Johanes Eko Pujiantoro1, Aprilian Nurangga Saputra, Ario Mukti
Leksono, Santoso Setiawan (2023) dengan judul Perancangan Sistem Informasi
Desa (Sidesaka) Berbasis Web Pada Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen
Kabupaten Banyumas penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah website
layanan desa online atau Sistem Informasi Desa (SID) yang dapat membantu
setiap orang yang membutuhkan informasi dan layanan masyarakat di Desa
Karangsalam Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Dengan adanya
situs ini diharapkan pelayanan desa menjadi lebih optimal. Metode dalam
penelitian ini berupa ceramah dan latihan berfungsi untuk memberikan
pengetahuan untuk memahami penggunaan website layanan desa online.
Peserta juga menyambut baik diskusi untuk mempelajari lebih lanjut dan
termotivasi dalam menggunakan website layanan desa online untuk layanan
desa yang optimal. Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Desa berbasis
website dengan metode waterfall sehingga dapat membantu setiap orang yang
membutuhkan informasi dan pelayanan masyarakat di Desa Karangsalam.
Dalam perancangan sistem website ini memiliki menu berita terkini desa,
kegiatan desa, pengumuman dari desa untuk masyarakat, pengaduan, dan fitur
untuk pengajuan layanan surat menyurat seperti pembuatan KTP, Layanan
surat keterangan lahir, layanan surat keterangan kematian dan Pengajuan SKCK
sesuai dengan kebutuhan warga desa dalam bidang-bidang seperti kegiatan
masyarakat dan program desa, pengecekan dan pemutakhiran data diri,
layanan perlayanansuratan dan juga layanan pengaduan masyarakat desa.
Dengan adanya website ini diharapkan pelayanan desa menjadi lebih baik dan
optimal.

7. Penelitian oleh Nur Ambia Arma (2023) dengan judul Collaborative Goverence
Dalam Pengembangan Smart Village Desa Pangandaran penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi collaborative governance yang dilakukan desa
Pangandaran dalam mengembangkan smart village, sehingga nantinya dapat
mengkontruksi model kolaborasi berdasarkan teori penta helix. Diharapkan
dengan model kolaborasi penta helix, program smart village yang telah
dibangun dapat dikembangkan dan ditingkatkan keberhasilannya. Dari metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi

39
kasus. Karena mencoba untuk menggali secara mendalam berkaitan
collaborative governance. Teknik pengumpulan data melalui wawancara
terstruktur, observasi, dan juga dokumentasi. Sedangkan analisis data
menggunakan model interaktif Miles, Huberman dan Saldana diantaranya
melalui pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 produk yang
dilahirkan dalam pengembangan smart village desa Pangandaran, yaitu smart
governance, smart society, dan smarteconomy. Tidak ada konsep collaborative
governance peta helix sesuai teori dari Astuti,Warsono, dan Rachim, (2020).
Sebab, dalam membangun smart village di desa pangandaran, akademisi tidak
dilibatkan. Stakeholder yang terlibat hanya kementerian desa, pemerintah desa
Pangandaran, PT. Telkom, masyarakat dan Media Massa.

8. Penelitian oleh jodi Hendrawan (2023) dengan judul (digitalisasi usaha mikro
kecil dan menengah di desa melalui aplikasi kede Desa berbasis Web) penelitian
bertujuan agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada
sehingga dapat meningkatkan pengelolaan UMKM yang konvensional menajdi
tergitalisasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat, metode yang
digunakan pengumpulan data dengan mengambil data di pustaka, membaca,
mencatat, dan mengolah bahan penelitian, dari hasil penelitian tersebut
aplikasi Kede Desa (Kedes) untuk mewujudkan sistem UMKM Konvensional
menjadi UMKM Digital pada masyarakat Desa Klambir Lima Kebun dapat
disimpulkan bahwa :Dengan adnaya hasil penelitian tersedianyasuatu Sistem
dapat dimaanfaatkan pelaku UMKM pada Desa Klambir Lima Kebun dengan
membuat sistem Kede Desa berbasis web yang responsive.

9. Penelitian oleh Muhtajuddin Dani, Asep Muhidin, Supajar Butsionto, dan Edi
Triwibowo (2023) dengan judul (Membangun Sistem Informasi Administrasi
Berbasis Web di RW.024 Karangsatria, Tambun Utara Bekasi), penelitian ini
bertujuan agar agar pelayanan administrasi layanan surat ini berjalan dengan
maksimal dan semestinya tidak ada lagi keslahan dan kekeliruan dalam
melakuakn pelayanan administrasi ini, Metode yang digunakan adalah metode
yang mudah di pahami dan melalui tahapan-tahapan yang saling terkoneksi dan

40
mampu di kembangkan ketika sistem tersebut sudah dapat di
implementasikan. Metode yang digunakaan untuk membangun sistem
informasi administrasi adalah metode model waterfall, model ini sudah banyak
digunakan oleh pihak peneliti dan pengmbang saat hendak membuat sistem
baik sekala besar maupun kecil, dari hasil penelitian tersebut adalah
Pembuatan sistem informasi yang kami buat yaitu sistem informasi
administrasi Ruken warga 024 Desa Karangsatria, terdiri dari beberapa
komponen : Halaman Utama, login, Menu Profil dan informasi serta Agenda.

10. Penelitian oleh Dwi Krisbiantoro, Muhamad Imro, Andi Dwi Riyanto, Triana
Rosita Dewi (2017) dengan judul ( Implementasi XP Programming terhadap
Sistem Informasi Pelayanan Publik Administrasi Desa Berbasis Web), penelitian
ini bertujuan untuk membuat aplikasi pelayanan administrasi publik berbasis
web agar lebih efisien baik waktu dan biaya. Metode yang digunakan
menggunakan pengembangan sistem XP Programing adapun hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi dapat dibuat sesuai sesuai dengan metode
pengembangan sistem dan telah diujikan menggunakan User acceptance test
dan Blackbox dan hasilnya aplikasi dapat diterima dan mudah dalam
fungsionalitasnya.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka terdapat persamaan dan
perbandingan dengan penelitian penulis, yaitu sebagai berikut:
1. Metode pengembangan sistem menggunakan metode SDLC dengan
model waterfall;
2. Model perancangan sistem menggunakan pemodelan UML (Unified
Modeling Language) dengan use case diagram, activity diagram,
class diagram;
3. Media yang digunakan sama berbasis website.

41
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka
mendapatkan informasi atau data-data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan struktur dari konsep yang digunakan untuk
melakukan penelitian. Desain penelitian diperlukan untuk memfasilitasi kelancaran
proses penelitian, dan membuat penelitian semakin efisien dalam rangka
menghasilkan informasi secara maksimal.

B. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk membantu dalam analisis dan perancangan sistem Pelayanan
Desa berbasis web pada Pemerintahan Desa Sangrawayang. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
pengumpulan data berupa data primer yaitu Wawancara dan Observasi, dan data
sekunder yaitu berupa dokumentasi.

1. Sumber data primer


Berikut ini merupakan sumber data primer yang diperoleh dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara melakukan tanya jawab antara peneliti dan
narasumber dengan atau tidak menggunakan pedoman wawancara 68.
Aktivitas dalam wawancara dalam penelitian ini adalah dilakukannya
tanya jawab antara peneliti dengan narasumber, atau pihak yang nantinya
akan menggunakan sistem Pelayanan Desa berbasis Web Pada Pemerintahan
Desa Sangrawayang yang akan dirancang, dimana narasumber dalam
penelitian ini adalah Kepala Desa, Kepala Seksi Pemerintahan dan Kepala
Urusan Tata Usaha dan Umum, yaitu Bapak Muhtar, Bapak Restu Kencana dan

68N Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS (Deepublish, 2019).

42
Bapak Encep Setiawan, pembahasan dalam wawancara yaitu berupa proses
pengolahan data administrasi layanan surat Keluar, Profil Desa, data Lembaga,
Data BPD, Serta wawancara dilakukan dengan Ketua BUMDesa, Bapak Dadin
tentang Perekonomian yang berada di masyarakat.

b. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas terhadap suatu proses
memahami sebuah fenomena atau kejadian berdasarkan pengetahuan dan
gagasan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan digunakan
untuk melanjutkan sebuah penelitian 69.
Dalam tahap observasi ini, peneliti melakukan pengamatan langsung ke
tempat yang dijadikan objek penelitian dengan tujuan untuk mengamati dan
menganalisis kebutuhan akan sistem yang akan dirancang, agar sistem yang
dirancang dapat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan Desa
Sangrawayang.

2. Sumber data sekunder


Data yang berasal dari sumber data sekunder dalam penelitian ini
merupakan dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
berupa catatan-catatan penting mengenai objek yang diteliti, dan data yang
dihasilkan tidak berdasarkan perkiraan melainkan berdasarkan fakta dan sah 70.
Dalam dokumentasi ini aktivitas yang dilakukan adalah pengumpulan data
yang dibutuhkan untuk sistem yaitu berupa data layanan surat Keluar, Profil
Desa.

C. Metode Pengembangan Dan Pendekatan Sistem


Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode System Development Life Cycle (SDLC), dengan menggunakan model

69 Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan


Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS.
70 Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan

Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS.

43
waterfall. Pendekatan ini dipilih karena mempunyai struktur yang jelas dalam
setiap tahap perancangan dan impementasinya. Berikut ini merupakan tahap
perancangan dan pengembangan sistem menggunakan model waterfall, yaitu:

Analisis kebutuhan sistem

Gambar 10. metode pengembangan dan pendekatan sistem

Berikut ini merupakan penjelasan model Waterfall yang digunakan untuk


analisis dan perancangan sistem Pelayanan masyarakat Desa berbasis Web
pada Desa Sangrawayang, yaitu:

44
1. Analisis
Analisis yaitu berupa pengumpulan kebutuhan fungsional dalam
perancangan sistem, aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini yaitu analisis
sistem pengolahan data administrasi Desa yang sedang berjalan di Desa
Sangrawayang, berupa dokumen kegiatan, data Perangkat Desa, BPD, lembag
Desaa, Data Kependudukan dan data yang berada di Profil Desa yang
disimpan dalam file microsoft excel dan Microsoft Word lalu di print dan
diarsipkan pada lemari arsip, hal tersebut memiliki kelemahan berupa
redudansi data serta double entry dalam proses penyimpanan dan input data,
selanjutnya proses pembuatan layanan surat keluar seperti , layanan surat
keterangan, rekomendasi masih manual menggunakan File Microsoft Word.
a) Analisis sistem yang sedang berjalan yang di dapat dari hasil
wawancara, digambarkan dengan activity diagram, untuk selanjutnya
dapat dianalisa kebutuhan sistem yang akan dirancang, kebutuhan
sistem tersebut di gambarkan dengan penulisan user stories agar sistem
yang akan dirancang sesuai dengan keinginan dari user.
b) Analisis kebutuhan sistem adalah merupakan tahapan awal dan utama
untuk membuat pondasi dalam langkah pengembangan sistem Analisis
kebutuhan sistem yaitu terdiri dari kebutuhan perangkat keras,
kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan input dan kebutuhan output.
2. Desain
Pada tahap desain ini terbagi ke dalam beberapa bagian dimana desain
yang akan dilakukan pada perancangan sistem informasi pelayan
masyarakat Desa ini, adalah sebagai berikut:
a) Desain proses modeling yang akan menggambarkan alur berjalannya
sistem yang dirancang dengan menggunakan use case diagram, activity
diagram.
b) Desain data model, yang akan menggambarkan relasi tabel
menggunakan class diagram.
c) Desain interface, merancang layout untuk sistem informasi pelayan
masyarakat Desa.

45
3. Contruction
Pada tahap ini merupakan tahap dimana proses pengimplementasian
desain interface pada code program, untuk membuat aplikasi sistem
Pelayanan Desa berbasis web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP
dengan bantuan framework codeigniter, serta database menggunakan MySQL.
Setelah pembuatan aplikasi selesai selanjutnya proses testing aplikasi
untuk mengetahui adanya bug atau fitur yang tidak berfungsi sesuai dengan
fungsinya menggunakan metode testing blax box testing.

46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Profile Desa

Gambar 11. Kantor Desa Sangrawayang

Gambar 12. Peta Desa Sangrawayang

47
Desa Sangrawayang yang berada di kecamatan Simpenan Kabupaten
Sukabumi merupakan sebuah Desa transmigrasi yang di prakarsai oleh
Kemenakertrans sekitar tahun 1950-an. Penduduk yang datang adalah penduduk
yang didatangkan dari pulau jawa. Dengan mayoritas penduduk yang datang
bersuku jawa, maka masyarakat pendatang memberi nama Desa dengan nama
Sangrawayang dengan harapan penduduk Desa ini mempunyai prinsip “senang
untuk memajukan Desa”.
Luas wilayah Desa Sangrawayang adalah 1.906 Ha, dengan Jumlah Kepala
Keluarga saat ini adalah 901, dengan kualifikasi laki – laki 1.437 jiwa dan
perempuan 2.868 jiwa. Batas wilayah desa Sangrawayang Sebelah Utara Desa Loji
Kec. Simpenan, Sebelah Selatan : Desa Cihaur dan Giri Mukti Kec. Simpenan,
Sebelah Barat : Samudra Hindia, Sebelah Timur : Desa Kertajaya Kec. Simpenan.
Tingkat pendidikan penduduk dengan kualifikasi lulus SD 631 jiwa, lulus SLTP 519
jiwa, lulus SLTA 823 jiwa, Diploma 16 jiwa dan sarjana 53 jiwa, mata pencaharian
utama masyarakat di desa Sangrawayang adalah Petani dan Nelayan. (sumber :
Dokumen data kependudukan Desa Sangrawayang tahun 2023).

2. Visi Misi Desa Sangrawayang


a. Visi
“Desa yang maju religius dan mandiri untuk Desa Sangrawayang lebih
baik menuju Desa Wisata sebagai penunjang Geopark”
b. Misi
1. Dalam mewujudkan Misi Desa Sangrawayang kecamatan Simpenan
Kabupaten Sukabumi maka disusun Misi Sebagai Berikut:
2. Menjalankan tata laksana pemerintahan desa yang baik,
transfaran dan Akuntable;
3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia [SDM];
4. Pemberdayaan Sumber Daya Alam [SDA];
5. Pemberdayaan ekononomi kerakyatan melalui pengelolaan Bumdes;
6. Pelayanan kepada masyarakat yang Prima [Cepat, Tepat dan Benar];
7. Pelaksaaan pembangunan Infrastruktur yang berkesinambungan dan;
mengedepankan partisipasi aktif dan gotong royong masyarakat.

48
3. Ekosistem Ekonomi Digital Desa
Sesuai dengan PP11-2021 tentang Bumdes dan Misi Desa Sangrawayang
poin 5 yaitu Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pengelolan BUMDesa
secara digital dengan alur diagram sebagai berikut:

Gambar 13. Alur garis Komando Ekosistem ekonomi digital Desa

1. Analisa Sistem
Pada tahap analisis ini dilakukan analisis terhadap proses pengolahan data
administrasi pelayanan masyarakat Desa Sangrawayang, yaitu:

i. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan


Langkah ini merupakan tahap analisis untuk mengetahui permasalahan
yang ada dalam proses pengolahan data administrasi Desa Sangrawayang.
Berikut ini merupakan activity diagram proses bisnis pengolahan data
administrasi Desa yang dilakukan pada Pemerintahan Desa Sangrawayang,
yaitu:

49
1. Pengolahan Data Info Desa
Setiap Desa tentu memiliki administrasi yang harus dilakukan guna untuk
mengatur dalam manajemen Pemerintah Desa, data-data tersebut tentu
akan menjadi acuan berjalannya administrasi Pemerintah Desa. Pengolahan
data Info Desa sangat penting karena untuk mengetahui Informasi data
perangkat Desa dan Informasi APBDesa, pengolahan data Informasi yang
dilakuakan di Desa Sangrawayang masih menggunakan cara manual dengan
bantuan microsoft Word dan Informasi Publik berupa Banner. Berikut ini
merupakan activity diagram yang dilakukan untuk proses pengolahan data
Info Desa Sangrawayang, yaitu:

Gambar 14. activity diagram data Info

50
2. Pengolahan Data Pengaturan surat
Pengolahan data pengaturan surat yang digunakan oleh Admin Desa yang
masih menggunakan cara manual dengan bantuan membuat tample masing-
masing surat sesuai dengan jenis-jenis surat lalu di save di lokal drive untuk
untuk memudahan pembuatan surat kepada pemohon layanan surat.
Berikut ini merupakan activity diagram dari proses pengolahan data
pengaturan surat, yaitu:

Gambar 15. Activity Diagram pengolahan data pengaturan surat

51
3. pengolahan data Layanan surat
Setiap permohonan pembuatan surat dari masyarakat kepada pemerinta
Desa mempunyai beberapa tahapan diantaranya surat pengantar dari
RT/RW lalu di terima oleh Kaur Pelayanan dan dibuatkan sesuai dengan
permohon lalu di di verifikasi oleh Sekretaris desa dan ditandatangani oleh
Kepala Desa hal tersebut masih proses manual sehingga kurang efektipnya
pelayanan Desa mengenai layanan surat. Berikut ini activity diagram untuk
proses pengolahan data layanan surat, yaitu:

Gambar 16. Activity Diagram pengolahan data layanan surat

52
4) pengolahan data berita Desa
Proses selanjutnya yaitu proses penginputan data berita Desa yaitu
media publik penginputan tersebut ini dilakukan oleh masyarakat atau Desa
untuk berita yang datang dari masyarakat diVerifikasi oleh pemerintah desa
untuk di munculkan di dalam berita Desa.
Untuk memperoleh dan menginput data tersebut kaur tata usaha
mengumpulkan data dan merekap di microsoft Word. Berikut ini merupakan
activity diagram proses pengelolaan data berita Desa, yaitu:

Gambar 17. Berita Desa

53
5) Pengolahan data Grosir Desa
setiap Desa tentunya mempunyai badan usaha milik desa yang disebut
sebagai BUMDesa dari sini sudah terlihat bahwa tugas dari BUMDes untuk
perekonomian Masyarakat dan Desa, dari grosir Desa tersebut masyarakat
sebagai Konsumen dan produsen bekerja sama dengan BUMDes dalam hal
pemasaran Produk IKM dan UMKM. Berikut ini merupakan activity diagram
untuk melihat pengelolaan grosir Desa, yaitu:

Gambar 18. data grosir Desa

54
6) Pengolahan data Pasar Desa
setiap Desa tentunya mempunyai badan usaha milik desa yang disebut
sebagai BUMDesa dari sini sudah terlihat bahwa tugas dari BUMDes untuk
perekonomian Masyarakat dan Desa, dari pasar Desa tersebut masyarakat
sebagai Konsumen dalam hal pemasaran Produk IKM dan UMKM maupun
tokon atau transaksi lainnya. Berikut ini merupakan activity diagram untuk
melihat pengelolaan pasar Desa, yaitu:

Gambar 19. data pasar Desa

55
7) Pengelolaan login
Setiap aplikasi pasti mempunyai Login yaitu fungsi login adalah untuk
masuk ke menu aplikasi dengan cara memasukan username berupa Nomor
NIK dan Password masing-masing yang sebelumnya sudah mendaftar di
aplikasi setelah memasukan username dan password lalu klik masuk maka
akan terlihat isi dari aplikasi tersebut. Berikut ini merupakan activity
diagram untuk melihat pengelolaan data Login Desa, yaitu:

Gambar 20. Aktivity Diagram Login

56
8) Pengelolaan Logout
Setiap aplikasi pasti mempunyai menu Logout yaitu fungsi logout
adalah untuk keluar dari menu aplikasi dengan cara memilih menu Logout
maka actor akan keluar dari aplikasi dan Kembali ke menu Login. Berikut ini
merupakan activity diagram untuk melihat pengelolaan data Logout, yaitu:

Gambar 21. Aktivity Diagram Logout

57
9) pengelohan data mitra Bumdes
Desa Sangrawayang pada saat ini telah membentuk Bumdes nama
Bumdes Sangrawayang Mandiri yang berdiri sejak tahun 2021 dan
mempunyai legalitas Hukum (Kemenhukam) Bumdesa Sangrawayang
mandiri telah mempunyai mitra diantaranya dengan UKM Pengolahan Ikan
Asin, PT. Iconnet dan warung warung yang berda di Desa Sangrawayang, dan
sampai saat ini pemasaran hasil produk masih menggunkan manual. Berikut
ini merupakan activity diagram untuk melihat pengelolaan mitra bumdes,
yaitu:

Gambar 22. Activity Diagram data Mitra Bumdes

58
10) Pengelolaan Data penunjang
Setiap Desa tentu memiliki administrasi yang harus dilakukan guna
untuk mengatur dalam manajemen Pemerintah Desa, data-data tersebut
tentu akan menjadi acuan berjalannya administrasi Pemerintah Desa.
Dalam hal ini data penunjang administrasi desa diantaranya profil
dasboard, data warga, dan user dasboard didesa Sangrawayang masih
menggunakan cara manual dengan bantuan microsoft Word dan microsoft
exel. Berikut ini merupakan activity diagram untuk melihat pengelolaan
data penunjang Desa, yaitu:

Gambar 23.data penunjang desa

59
11) pengolahan data Posyandu
Dalam melakukan penginputan data kader posyandu maupun kegiatan
dari Posyandu masih menggunkan manual yang di tulis di buku lalu
direkap dan disimpan ke microsoft Word . Berikut ini merupakan activity
diagram proses pengolahan data Posyandu, yaitu:

Gambar 24. Aktivity diagram posyandu

60
12) Pengolahan Data Riwayat Aktivitas
Setiap Desa tentu memiliki riwayat aktivitas atau pekerjaan yang
sudah dilaksanakan atau pun masih oleh kepala Desa maupun Staff Desa
dalam proses yang harus dilakukan guna untuk mengetahui hal tersebut
Pemerintah Desa membuat buku agenda kegiatan yang belum
dilaksanakan atau pun yang sudah dilakukan dengan proses masih manual
dengan cara mengisi buku agenda kegiatan untuk tata tertibnya
administrasi desa. Berikut ini merupakan activity diagram untuk
pengelolaan data Riwayat aktivitas, yaitu:

Gambar 25. data riwayat aktivitas

61
13) Pengolahan data Aktif User
Dalam menjalankan tentunya sangat penting data Aktif User untuk
mengetahui aktif tidak nya user Statik, aktif user warga, dan aktif user
verifikasi sehingga admin bisa mengolahnya. Berikut ini merupakan
activity diagram untuk melihat pengelolaan data Aktif User, yaitu:

Gambar 26. data aktif user

62
14) pengelohan Marketplace
Marketplace Desa atau pasar online desa, sebagai solusi tata niaga dan
perekonomian desa, guna menata perdagangan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa. Secara tata niaga akan membangun tata
kelola perdagangan untuk mempertemukan penjual dan pembeli secara
online dengan efektif dan efisien, secara ekonomi mampu meningkatkan
transaksi yang berdampak pada pendapatan dan produktivitas masyarakat
desa. sistem informasi dan komuniksi perdagangan yang mempertemukan
antar pembeli dan penjual di desa dan luar desa secra online dengan
menggunakan toko online mulit vendor. Toko onlinve multivendor selain
menjual produk BUM Desa, juga menjual produk masyarakat dengan cara
mendaftar menjadi anggota penjual dan menjual produknya melalui
marketplace desa. Dengan keadaan sekarang ini di Desa Sangrawayang
masih menggunakan manual yaitu bumdes menjual IKM berupa Ikan asin
dengan cara memasarkan prodaknya kemasyarakat lewat atau mengirim
keadaerah luar Desa Sangrawayang warung Berikut ini merupakan activity
diagram pengolahan Marketplace Desa, yaitu:

Gambar 27. Activity Diagram data Marketplace

63
15) pengolahan data melihat aplikasi
proses selanjutnya yaitu data melihat aplikasi yang mempunyai
akses yaitu kepala desa dan sekretaris desa bisa melihat memantau
semua aplikasi. Berikut ini merupakan activity diagram proses
pengelolaan data berita Desa, yaitu:

Gambar 28. aktiviti diagram melihat aplikasi

64
b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperoleh dengan cara mengamati proses pengolahan
data administrasi Desa Sangrawayang, dari proses bisnis yang telah
digambarkan pada tahap analisis sistem yang sedang berjalan di Pemerintah
Desa Sangrawayang, maka peneliti dapat memperoleh beberapa permasalahan
dan dampak yang terjadi dalam proses pengolahan data administrasi yang
dilakukan di Pemerintah Desa Sangrawayang, yaitu sebagai berikut:
No. Permasalahan Dampak Solusi

1. Penggunaan file ms. word yang Proses tersebut Sebuah sistem


digunakan untuk sebagai berdampak pada informasi
penyimpanan dan pengolahan proses Pelayanan
data masih banyak memiliki pengolahan dan Pemerintah
kelemahan, seperti proses penyajian data Desa berbasis
bisnis pada Tabel 7 pengolahan menjadi lambat web yang dapat
data pelayan Desa, Pengolahan karena terdapat membantu
data posyandu Desa pada table banyak file yang proses
9, Pengolahan mitra Bumdes harus di buka. pengolahan dan
pada Tabel 12, yang disimpan penyajian data
pada file Ms. word yang dalam secara lebih
proses pembuatan tabel harus efektif dan
sesuai dengan jumlah data yang efisien.
akan di input-kan, serta dalam
proses pencarian dan penyajian
data membutuhkan waktu.

Gambar 29. Indentifikasi masalah

65
c. Analisis Kebutuhan Pengguna Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat
Desa
Adapun analisis kebutuhan pengguna dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan pengguna dalam proses administrasi data Pelayanan masayrakat
Desa. Berikut ini merupakan hasil analisis kebutuhan pengguna yang berisi
informasi apa saja yang dibutuhkan pengguna dalam sistem informasi
pelayanan Desa tersebut, yaitu:

No. Nama User Stories User Stories Child


Pengguna
Sebagai admin saya
ingin melakukan new
data Info. Agar saya
dapat membuat data
terbaru info desa baru
pada sistem.
Sebagai admin saya ingin sebagai admin saya ingin
mengelola data info Desa. dapat melakukan read.
agar saya dapat menginput Agar saya dapat mencari
1. Admin
data pada sistem dan dapat dan mengambil data
diproses oleh subsistem pada data info.
lainnya.
Sebagai admin saya
ingin melakukan update
data info. agar saya
dapat melakukan
perubahan pada data
info,
2. Admin Sebagai admin saya ingin sebagai admin saya ingin
mengelola data pengaturan dapat melakukan
surat permohonan dari pengaturan pelayan
masyarakat Desa. agar saya yang optimal, praktis,
dapat menginput data pada epesien. Agar saya dapat
sistem dan dapat diproses melayan masyarakat
oleh subsistem lainnya. dalam hal layanan surat
menyurat.
3 Admin Sebagai admin saya ingin sebagai admin saya ingin
mengelola data layanan dapat melakukan
surat. agar saya dapat pelayan yang optimal,
menginput data pada sistem praktis, epesien. Agar
dan dapat diproses oleh saya bisa memberikan
subsistem lainnya. pelayan masyarakat
yang maksimal.
Gambar 30 User stories kebutuhan sistem informasi Pelayanan Masyarakat Desa

66
No. Nama User Stories User Stories Child
Pengguna
Sebagai Kepala Desa saya
ingin dapat melihat kinerja -
tugas dan fungsinya Staff
Desa dan melihat menu Sebagai Kepala Desa
yang berjalan. Agar saya ingin dapat
dapat mengetahui kinerja mengetahui menu
Perangat Desa menu aplikasi . Agar
Sebagai kepal desa saya saya dapat
1. Kepala Desa ingin dapat memberikan mengetahui layanan
pelayanan kepda staff desa yang ada
masyarkat melalu layanan di desa.
surat menyurat. agar dapat
Sebagai kepala desa
menginput dapat diproses
saya ingin
oleh subsistem lainnya.
melakukan yang
terbaik untuk
masyarakat.
2. Sekretaris Sebagai sekretaris desa sebagai Sekretaris
Desa saya ingin mengelola dan desa saya ingin
verifikasi data desa. agar dapat melakukan
saya dapat melihat pada pelayan yang
sistem dan dapat diproses optimal, praktis,
oleh subsistem lainnya. epesien. Agar saya
dapat melayan
masyarakat dalam
hal layanan
suratmenyurat.
No. Nama User Stories User Stories Child
Pengguna
Sebagai Masyarakat saya
ingin dapat melihat info
1. Masyarakat Desa, agar saya dapat -
mengetahui info terbaru
Desa.
2. Sebagai Masyarakat saya -
ingin membuat layanan
Masyarakat
surat menyurat yang cepat
praktis.

67
No. Nama User Stories User Stories Child
Pengguna
Sebagai konsumen saya
ingin dapat melihat data
1. Konsumen produk , agar saya dapat -
mengetahui info terbaru
produk Desa.
2. Sebagai Produsen saya -
ingin memasarkan produk
Produsen
kepada konsumen yang
cepat praktis.
Gambar 31. User stories kebutuhan sistem informasi Pelayanan Masyarakat Desa

2. Perancangan Sistem Usulan


a. Desain Proses
1. Use case diagram Usulan
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Pada Gambar 10 merupakan Use Case Diagram yang
diusulkan pada Sistem Informasi pelayan di kantor Desa.

Gambar 32. Bagan Use Case Diagram

68
1) Use case skenario pengolahan info
Nama use case Pengolahan info

Aktor Admin

Deskripsi Use case ini menggambarkan


kegiatan aktor mengelola data Info

Pre-kondisi Admin melakukan login dengan


username dan password lalu
memilih salah satu data yang akan
dikelola yaitu data info
Post-kondisi Menampilkan halaman utama data
pengolahan info.
Aktor Sistem

1. Aktor memilih salah satu menu 2. Menampilkan form tampilan


yaitu data Info. menu utama data info.

Skenario pengolahan tambah data info

3. Aktor mengklik button Add data 4. Menampilkan halaman tambah


Info. data info.

5. Meng input data infi pada


halaman tambah data info.

6. Setelah meng input data maka 7. Maka secara otomatis sistem


aktor mengklik button simpan akan menyimpan data yang
untuk menyimpan data. telah di input tersebut pada
database dan ditampilkan di
halaman menu utama data info.

Skenario pengolahan edit data info

8. Aktor mengklik button edit. 9. Menampilkan halaman edit data.

10. Mengubah data yang sudah ada 11. Maka secara otomatis data
pada form data info, lalu aktor tersimpan pada database dan
menekan button simpan. tampil di halaman utama data
info.
Skenario pengolahan delete data info

69
12. Aktor memilih atau mencari 13. Maka akan muncul notifikasi
data Info yang akan dihapus lalu apakah Anda yakin akan
menekan button delete. menghapus?

14. Aktor mengklik button ya. 15. Secara otomatis sistem akan
menghapus data.

Keuntungan yang di dapat Dapat mengelola data info Desa


organisasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Frekuensi High.
Trigger Aktor dapat melakukan perintah
CRUD pada sistem untuk mengolah
data info.
Exception Tidak ada
Gambar 33. Use case skenario pengolahan data Info

2) Use case skenario pengolahan data Pengaturan surat Desa


Nama use case Pengaturan Surat

Aktor Admin

Deskripsi Use case ini dapat menggambarkan


kegiatan aktor untuk dapat mengelola
Pengaturan surat.

Pre-kondisi Admin melakukan login dengan


menggunakan username dan password
untuk dapat mengelola data
Pengaturan surat

Post-kondisi Menampilkan halaman utama menu


data Pengaturan surat.

Aktor Sistem

1. Aktor masuk pada sistem dan 2. Menampilkan menu utama untuk


memilih data menu data info data Pengaturan surat.
berita pelaporan pemdes.

Skenario pengolahan tambah data pengaturan surat

70
3. Aktor mengklik button add 4. Menampilkan halaman tambah
data untuk menambahkan data pengaturan surat.
data pengaturan surat.

5. Input data pengaturan surat 6.


Secara otomatis data info
dan mengklik button simpan pengaturan surat tersimpan
untuk dapat menyimpan data pada database dan tampil pada
info berita pelaporan pemdes halaman utama data
pengaturan surat.
7. Aktor melihat halaman utama 8. Tampilan data pengatura surat
data pengaturan surat. Desa, akan terisi secara
otomatis dari hasil add data
pengaturan surat.
Skenario pengolahan delete data pengaturan surat

9. Klik button delete pada kolom 10. Menampilkan jendela notifikasi.


action.

11. Klik button “Ya” di jendela 12. Data akan otomatis terhapus pada
notifikasi. halaman website dan database.

Keuntungan yang didapat Dapat melakukan pengolahan data


organisasi dengan cepat, tepat, dan akurat.

Frekuensi High.
Trigger Aktor dapat melakukan perintah CRUD
untuk mengelola data.

Exception Tidak ada.


Gambar 34. Use case skenario pengolahan data info berita pelaporan pemdes

71
3) Use case skenario pengolahan data Layanan surat
Nama use case Pengolahan data Layanan surat

Aktor Admin, Masyarakat


Deskripsi Use case ini menggambarkan dapat
melakukan create, update, dan delete
pada data layanan surat.

Pre-kondisi Admin melakukan login dengan


username dan password untuk dapat
mengelola data Layanan surat.

Post-kondisi Menampilkan halaman utama data


Layanan Surat.
Aktor Sistem

1. Aktor memilih button data 2. Menampilkan menu utama data


Layanan Surat pada menu data layanan surat.
Layanan Surat.
Skenario pengolahan tambah data Layanan Surat
3. Aktor mengklik button add data 4. Menampilkan halaman tambah data
untuk masuk pada form add Layanan.
data.
5. Meng input data layanan surat 6. Secara otomatis sistem dapat
yang di usulkan oleh pemohon menyimpan data pada database dan
surat pada form add data lalu menampilkan pada halaman data
isi data mengklik button pengusulan Layanan surat.
Verifikasi simpan untuk
menyimpan dan verifikasi data.
Skenario pengolahan edit data layanan surat

7. Aktor mengklik button edit data. 8. Menampilkan halaman edit data.

9. Aktor merubah data yang ada 10. Secara otomatis sistem dapat
pada form edit data apabila menyimpan data Pengusulan Surat
terdapat kesahahan data input yang telah di edit pada data base
lalu mengklik button verifikasi dan menampilkan pada halaman
simpan untuk menyimpan data. Usulan Surat Masuk.

Skenario pengolahan delete data pelayanan Surat

11. Aktor menentukan data yang 12. Maka akan muncul notifikasi apakah
akan di delete lalu menekan Anda yakin ingin menghapus data?
button delete.

72
13. Lalu aktor menekan button ya. 14. Maka secara otomatis data tersebut
terhapus.

Keuntungan yang didapat Dapat mengelola data dengan mudah,


organisasi. cepat, dan akurat, serta dalam
penyimpanan data dapat tersimpan
dengan aman.

Frekuensi High

Trigger Aktor dapat melakukan perintah CRUD


pada pengolahan data pelayanan surat.

Exception Tidak ada.


Gambar 35. Use case skenario pengolahan data layanan surat

4) Use case skenario pengolahan data Berita


Nama use case Pengolahan data Berita
Aktor Admin

Deskripsi Use case ini menggambarkan admin dapat


mengelola berita.

Pre-kondisi Admin melakukan login dengan username


dan password untuk dapat melakukan
pengelolaan data berita.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama data berita
Aktor Sistem

1.Aktor memilih fitur berita 2. Menampilkan halaman utama berita.

Skenario pengolahan tambah berita

3.Klik button add data 4. Menampilkan halaman tambah data.


5.Input data lalu klik button simpan 6. Data tersimpan secara otomatis dan
ditampilkan pada halaman utama
berita terbaru

Skenario pengolahan delete data berita

7.Klik button delete 8. Menampilkan halaman notifikasi

73
9.Klik button “Ya” untuk 10. Data terhapus
menghapus

Gambar 36. Use case skenario pengolahan data ketahanan pangan

5) Use case skenario Pengolahan grosir


Nama use case Pengolahan grosir
Aktor Admin

Deskripsi Use case ini dapat menggambarkan proses


input dan Pengolahan grosir dan pasar
Desa .
Pre-kondisi Aktor melakukan login dengan
username dan password untuk meng
input Grosir dan Pasar Desa.

Post -kondisi Menampilkan halaman utama


dari Grosir dan Pasar Desa.

Aktor Sistem

1. Aktor memilih menu 2. Menampilkan menu halaman utama


Grosir dan Pasar Desa. Grosir dan Pasar Desa.

3. Memilih Grosir dan Pasar desa 4. Menampilkan halaman Grosir desa


yang akan dan pasar desa.
dilakukan pengolahan
5. Menginputkan nama yang akan
dijual

6. Klik button simpan 7. Maka secara otomatis sistem akan


menampilkan keterangan yang
dimasukan aktor dan melakukan
persentase jumlah taransakasi
secara otomatis.

Keuntungan yang didapat Dapat melakukan jual beli dengan


organisasi. cepat, dan mengurangi kesalahan
dalam melakukan.
Frekuensi Medium.

Trigger Dapat melakukan input dan jual beli


pemasaran.
Exception Tidak ada
Gambar 37. Use case skenario pengolahan grosir dan pasar Desa

74
6) Use case skenario pengolahan data pasar Desa
Nama use case pengolahan Data Pasar Desa

Aktor Admin
Deskripsi Use case ini menggambarkan proses input
dan pengolahan data pasar Desa.

Pre-kondisi Aktor melakukan login dengan


username dan password lalu memilih
data pasar Desa.
Post -kondisi Menampilkan halaman utama dari menu
data pasar Desa.

Aktor Sistem

1. Aktor memilih menu utama 2. Menampilkan halaman menu utama


data pasar Desa. data pasar Desa.

3. Klik button data pasar Desa 4. Menampilkan halaman input pasar


pada nama pasar Desa yang Desa
akan di inputkan datanya.
5. Input pasar desa berupa 6. Data tersimpan pada database dan
nama, produk klik button tampil di halaman input pasar Desa.
simpan.

7. Klik button simpan 8. Secara otomatis data akan


tersimpan pada database dan
tampil di halaman utama pasar
Desa.
Keuntungan yang didapat Dapat dengan mudah melakukan
organisasi pendataan nama produk dan dapat
mengurangi kesalahan dalam meng
input produk, serta merekap jumlah
produk.

Frekuensi Medium.

Trigger Dapat melakukan perintah CRUD dan


melakukan rekap pasar Desa secara
otomatis.
Exception Tidak ada.
Gambar 38. Use case skenario pengolahan pasar Desa

75
7) Use case skenario login
Nama use case Login

Aktor Admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa,


Masyrakat, konsumen, produsen
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan
aktor untuk meng input username dan
password agar dapat masuk pada sistem.

Pre-kondisi Admin, Kepala desa, sekretaris,


masyarakat, konsumen, produsen
melakukan login untuk dapat mengakses
sistem.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama dalam
sistem menurut masing-masing bagian
dari aktor.
Aktor Sistem
1. Mengakses halaman login. 2. Menampilkan halaman login.
3. Menginputkan username dan 4. Jika username dan password valid maka
password. dapat login untuk masuk ke halaman
utama sistem dari masing-masing
aktor, jika username dan password tidak
valid maka login gagal atau tidak dapat
masuk pada halaman sistem.

Keuntungan yang di dapat Sistem yang dimiliki dapat lebih aman,


organisasi karena hanya user tertentu yang dapat
mengakses sistem.

Frekuensi pengguna High.


Trigger Aktor dapat masuk dan mengakses
sistem.
Exception User yang tidak terdaftar pada database
sistem tidak dapat mengakses sistem.

Gambar 39. Use case skenario login

76
8) Use Case Skenario logout
Nama use case Pengolahan logout
Aktor Admin, kepala Desa, sekretaris,
konsumen,produsen, masyarakat
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan
aktor untuk meng agar dapat keluar
pada sistem.
Pre-kondisi Admin, Kepala desa, sekretaris,
masyarakat, konsumen, produsen
melakukan logout untuk dapat keluar
dari sistem.
Post -kondisi Menampilkan halaman utama dari
logout.

Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan 2. Menampilkan halaman utama dari


memilih menu logout. logout.

Keuntungan yang didapat Dapat mengelola dan membuat laporan


organisasi stunting secara cepat, tepat, dan akurat

sehingga tidak akan terjadinya bentrok


jadwal.

Frekuensi Medium
Trigger Dapat melakukan perintah CRUD untuk
dapat mengelola data pada sistem.

Exception Tidak ada.


Gambar 40. Use case skenerio pengolahan logout

77
9) Use case skenario pengelohan mitra Bumdes
Nama use case Mitra Bumdes

Aktor Masyarakat, admin

Deskripsi Use case ini menggambarkan aktor


dapat melihat mitra Bumdes.

Pre-Kondisi Aktor melakukan login dengan


username dan password untuk dapat
melihat siapa aja mitra bumdes.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama menu
mitra bumdes.
Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan memilih 2. Menampilkan halaman utama dari


menu mitra bumdes mitra Bumdes.

Keuntungan yang didapat organisasi Dapat memudahkan dalam


pemasaran produk bumdes serta
menerima informasi.
Frekuensi Medium.

Trigger Dapat melihat mitra Bumdes secara


online dan tidak perlu takut
informasi akan hilang atau rusak.

Exception Jika tidak tersambung dengan


jaringan internet maka tidak dapat
melihat data.
Gambar 41. Use case skenario pengolahan mitra bumdes

78
10) Use case skenario pengolahan data penunjang
Nama use case Pengelolaan data penunjang

Aktor Admin

Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan


aktor yang dapat mengakses sistem
untuk melihat data penunjang.

Pre-kondisi Aktor melakukan login dengan meng


input username dan password lalu
mengklik menu untuk melihat data
penunjang.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama dari
menu data penunjang.

Aktor Sistem

1. Aktor akses pada sistem 2. Menampilkan halaman utama data


setelah itu aktor memilih penunjang.
menu data penunjang.

Keuntungan yang didapat Dapat melihat data penunjang Desa


organisasi antaranya profil dasboard, data warga,
user dasboard secara online.
Frekuensi Medium.

Trigger Dapat dengan mudah melihat data


penunjang tanpa perlu menanyakan
langsung ke desa.
Exception Jika aktor yang mengakses sistem tidak
tersambung dengan jaringan internet
maka sistem tidak dapat berjalan.

Gambar 42. Use case skenario pengolahan data penunjang

79
11) Use case skenario pengolahan data Posyandu
Nama use case Pengolahan data Posyandu

Aktor Admin

Deskripsi Use case ini dapat menggambarkan


kegiatan aktor untuk dapat mengelola
data Posyandu untuk dapat bisa
menambah, mengubah data.

Pre-kondisi Aktor melakukan login dengan


username dan password untuk dapat
mengelola data Posyandu.

Post -kondisi Menampilkan halaman menu utama


pada data Posyandu.

Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan 2. Menampilkan halaman utama


memilih menu Posyandu. Posyandu.

Skenario pengolahan tambah data Posyandu

3. Aktor mengklik button add 4. Menampilkan form add data


data untuk menambah data Posyandu.
untuk menambahkan data
Posyandu.

5. Aktor meng input data untuk 1. Secara otomatis sistem akan


Poyandu, lalu mengklik button menyimpan data pada database
simpan untuk menyimpan data dan data akan tampil pada
rombongan kelas. halaman utama data Posyandu.
Skenario input data Poyandu

7. Klik button Posyandu pada 8. Menampilkan halaman detail dari


kolom jumlah data posyandu yang dipilih

9. Klik button Add data untuk 10. Menampilkan halaman data


menampilkan data Posyadnu Posyandu

11. Klik button [+] untuk 12. Menambahkan nama Kader


menambahkan data Posyadnu yang dipilih pada halaman
posyandu pada halaman detail Posyadu dan disimpan pada
detail Posyandu database

80
Use case skenario delete data kader Posyandu

13. Klik button delete 14. Menampilkan halaman notifikasi


untuk menghapus
15. Pilih “Ya” jika ingin menghapus 16. Secara otomatis data akan terhapus
dari halaman utama Posyandu dan
database
Keuntungan yang didapat organisasi Dapat dengan mudah membuat data
kader Posyandu, dan meminimalisir
terjadinya double entry dalam meng-
input data kader pada Posyandu.
Frekuensi Medium.

Trigger Dapat melakukan perintah CRUD untuk


dapat mempermudah proses
Penginputan anggota kader Posyandu.
Exception Tidak ada.
Gambar 43. Use case skenario pengolahan data Posyandu

12) Use case skenario pengelohan riwat aktifitas


Nama use case Riwayat aktivitas

Aktor Admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa,


Masyrakat, Masyarakat Baru
Deskripsi Use case ini menggambarkan aktor
dapat melihat riwayat aktivitas yang
pernah login.
Pre-Kondisi Aktor melakukan login dengan
username dan password untuk dapat
melihat siapa aja pernah login dan
melihat Riwayat aktivitasnya.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama menu
riwayat Aktivitas.
Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan memilih 2. Menampilkan halaman utama dari


menu riwayat aktivitas riwayat aktivitas.

Keuntungan yang didapat Dapat memudahkan dalam melihat


organisasi aktivitas semua user yang pernah login.

Frekuensi Medium.

81
Trigger Dapat melihat aktivitas secara online
dan tidak perlu takut informasi akan
hilang atau rusak.

Exception Jika tidak tersambung dengan jaringan


internet maka tidak dapat melihat data.

Gambar 44. Use case skenario pengolahan Riwayat aktifitas

13) Use case pengelohan aktif User


Nama use case Aktif User

Aktor Admin

Deskripsi Use case ini menggambarkan proses


aktif user statik, aktif user warga, aktif
user verifikasi, date, jumlah aktif user,
print.
Pre-kondisi Aktor melakukan login dengan
username dan password untuk dapat
mengakses sistem.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama aktif
user
Aktor Sistem

1. Aktor masuk pada sistem dan 2. Menampilkan halaman utama aktif


memilih menu aktif user. user
Keuntungan yang didapat Diskusi informasi dengan mudah.
organisasi
Frekuensi Medium

Trigger Dapat melihat date aktif user secara


online dan tidak perlu takut informasi
akan hilang atau rusak.
Exception Jika tidak tersambung pada jaringan
internet maka sistem tidak dapat
diakses.
Gambar 45. Use case skenario pengelolaan aktif user

82
14) Use case skenario pengelohan Marketplace
Nama use case Riwayat aktivitas

Aktor Admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa,


Masyrakat, Masyarakat Baru
Deskripsi Use case ini menggambarkan aktor
dapat mengelola marketplace.

Pre-Kondisi Aktor melakukan login dengan


username dan password untuk dapat
berjualan di marketplace.
Post-kondisi Menampilkan halaman utama menu
marketplace.
Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan memilih 2. Menampilkan halaman utama dari


menu marketplace marketplace.

Keuntungan yang didapat Dapat memudahkan dalam melihat


organisasi aktivitas semua marketplace.

Frekuensi Medium.

Trigger Dapat melihat marketplace dan jual


beli secara online dan tidak perlu takut
informasi akan hilang atau rusak.

Exception Jika tidak tersambung dengan jaringan


internet maka tidak dapat melihat data.

Gambar 46. Use case skenario pengolahan Marektplace

15) Use case skenerio pengolahan data admin


Nama use case Pengolahan data admin

Aktor Admin
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan
aktor yang dapat mengelola data user.

Pre-kondisi Admin melakukan login dengan


username dan password untuk dapat
mengelola data user.

83
Post -kondisi Menampilkan halaman utama dari data
user.

Aktor Sistem

1. Aktor akses sistem dan 2. Menampilkan halaman utama data


memilih menu data admin. admin.

Skenario pengolaan tambah data admin

3. Aktor mengklik button add 4. Menampilkan form add data


data untuk menambahkan data admin.
admin.
5. Aktor meng input data pada 6. Sistem secara otomatis dapat
form add data, lalu mengklik menyimpan data pada database
button simpan untuk dan menampilkan data pada
menyimpan data. halaman utama data admin.

Skenario pengolahan edit data admin

7. Aktor mengklik button edit 8. Menampilkan halaman edit data.


untuk melakukan perubahan
pada data.
9. Aktor merubah data yang ada 10. Secara otomatis data yang telah
pada form edit, lalu mengklik diedit tersimpan pada database dan
button simpan untuk ditampilkan pada halaman utama
menyimpan data yang telah di data admin.
edit.

Skenario pengolahan delete data admin


11. Aktor mencari data yang akan 12. Menampilkan notifikasi untuk data
dihapus dan mengklik button user yang akan dihapus, apakah
delete pada kolom opsi. admin yakin akan menghapus data?

13. Jika aktor mengklik button ya 14. Data admin akan terhapus pada
halaman utama data admin dan pada
database

Keuntungan yang didapat organisasi Dapat melakukan pengolahan data


admin dengan cepat, tepat, dan akurat,
serta penyimpanan data yang aman.

Frekuensi Medium.

84
Trigger Dapat melakukan perintah CRUD untuk
dapat mengelola data.

Exception Tidak ada.


Gambar 47. Use case skenario pengolahan data admin

2. Activity Diagram Sistem Usulan


Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aktifitas yang
terjadi dalam sistem, berikut ini merupakan activity diagram sistem usulan
untuk Sistem informasi dan Manajemen Pelayanan Desa berbasis website
pada Desa Sangrawayang, yaitu:

1) Activity diagram pengolahan data Info Desa


Activity diagram untuk proses pengolahan data Info Desa
merupakan aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin, dan Masyarakat
dan bisa di lihat oleh user hal pertama yang harus dilakukan admin dan
Masyarakat harus login menggunakan username dan password, Admin
dapat mengelola data Info tersebut pada Tabel 36, berupa membuka
aplikasi memproses aplikasi, Masyarakat Berikut ini merupakan
activity diagram pengolahan data info Desa, yaitu:

Gambar 48. Activity Diagram info

85
2) Activity diagram pengolahan data Pengaturan Surat
Activity diagram untuk pengolahan data Pengaturan surat Desa,
aktor harus meng-input username dan password untuk dapat
mengakses sistem, setelah login maka sistem menampilkan halaman
utama pada data mata pelajaran, “Add data” untuk menambahkan data
pada sistem, aktor dapat melakukan “Edit” untuk mengubah data, dan
aktor dapat menekan button “Delete” untuk dapat menghapus data.
Aktor juga dapat menyimpan data dengan menekan button “Simpan”,
serta menekan button “Keluar” untuk dapat keluar dari sistem. button
“Delete” untuk menghapus data. Berikut ini merupakan activity diagram
untuk pengolahan data pengaturan surat Desa, yaitu:

Gambar 49. Activity Diagram data pengaturan surat Desa

86
3) Activity diagram pengolahan data Layanan surat
Activity diagram pada proses pengolahan data layanan Surat, aktor
harus melakukan login dengan username dan password jika username
dan password tidak valid maka akan muncul jendela notifikasi “gagal”,
namun jika username dan password valid maka aktor dapat mengakses
sistem dan memilih jenis kegiatan “Add data” untuk menambahkan data
pada sistem, aktor dapat melakukan “Edit” untuk mengubah data, dan
aktor dapat menekan button “Delete” untuk dapat menghapus data.
Aktor juga dapat menyimpan data dengan menekan button “Simpan”,
serta menekan button “Keluar” untuk dapat keluar dari sistem. Berikut
ini merupakan activity diagram untuk pengolahan data layanan surat,
yaitu:

Gambar 50. Activity Diagram Layanan surat

87
4) Activity diagram Pengolahan Berita
Activity diagram untuk pembuatan pengolahan berita, untuk dapat
membuat laporan tersebut maka aktor harus melakukan login dengan
meng-input username dan password pada menu login, jika username
dan password yang di input tidak valid maka akan muncul notifikasi
“Error”, jika username dan password valid maka aktor dapat mengakses
sistem dan dapat melakukan kegiatan berupa, memilih button “Add
data” untuk dapat mengubah data pada sistem, aktor dapat menyimpan
data dengan menekan button “Simpan”, aktor dapat menekan button
“Delete” untuk menghapus data, serta menekan button “Logout” untuk
keluar dari sistem. Berikut ini merupakan activity diagram untuk proses
pembuatan berita, yaitu:

Gambar 51. Activity Diagram pengolahan berita

88
5) Activity diagram pengolahan Grosir Desa
Activity diagram pengolahan grosir, aktor harus melakukan login
dengan menggunakan username dan password, jika username dan
password tidak valid maka akan muncul notifikasi “gagal login”,
username dan password valid maka aktor dapat mengakses sistem dan
memilih jenis kegiatan menekan button “add data” untuk menambah
data, “edit” untuk merubah data, klik button “simpan” untuk
menyimpan data, button “delete” untuk menghapus data, serta untuk
mengaktifkan data grosir sa pada saat ini yang sedang berjalan dengan
memilih button “aktifkan” pada kolom status, dan button “keluar” untuk
keluar dari halaman yang sedang dibuka. Berikut ini merupakan activity
diagram pengolahan grosir, yaitu:

Gambar 52. Activity Diagram data grosir desa

89
6) Activity diagram pengolahan Pasar Desa
Activity diagram untuk dapat melihat dan mengelola data pasar sa,
maka aktor harus melakukan login dengan meng-input username dan
password, setelah login maka sistem akan menampilkan halaman utama
dashboard data pasar desa dan aktor memilih pasar desa, maka akan
tampil halaman pasar desa, dan aktor dapat menekan button “Logout”
agar dapat keluar dari sistem. Berikut ini merupakan activity diagram
untuk mengelola data pasar desa desa, yaitu:

Gambar 53. Activity Diagram data pasar desa

90
7) Activity diagram login
Activity diagram untuk proses login merupakan hal pertama yang
harus dilakukan oleh aktor (admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Masyarakat, Konsumen, Produsen), untuk dapat mengakses sistem
dengan meng-input username dan password pada menu login. Jika
username dan password yang di input oleh aktor tidak valid maka akan
muncul notifikasi bahwa username dan password yang di input “Error”,
dan jika username dan password yang di input oleh aktor valid maka
dapat masuk atau akses pada sistem dan menuju pada halaman utama
dari hak akses user, serta user dapat mengakses menu dan fitur yang
ada sesuai dengan hak akses masing-masing. Berikut ini merupakan
activity diagram untuk proses login, yaitu:

Gambar 54. Activity Diagram Login

91
8) Activity diagram logout
Activity diagram untuk proses login merupakan hal pertama yang
harus dilakukan oleh aktor (admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Masyarakat, Konsumen, Produsen), untuk dapat mengakses sistem
dengan meng-input username dan password pada menu login. Jika
username dan password yang di input oleh aktor tidak valid maka akan
muncul notifikasi bahwa username dan password yang di input “Error”,
dan jika username dan password yang di input oleh aktor valid maka
dapat masuk atau akses pada sistem dan menuju pada halaman utama
dari hak akses user, serta user dapat mengakses menu dan fitur yang
ada sesuai dengan hak akses masing-masing. Berikut ini merupakan
activity diagram untuk proses login, yaitu:

Gambar 55. Activity Diagram Login

92
9) Activity diagram pengelohan mitra Bumdes
Activity diagram untuk mencari mitra bumdesa, aktor harus
melakukan login menggunakan username dan password, jika username
dan password tidak valid maka akan muncul notifikasi “Error”, dan jika
username dan password yang di input valid maka akan dapat masuk
pada halaman utama dashboard mitra bumdes lalu aktor dapat
memilih menu mitra bumdes yang sudah ikut serta dalam mitra
bumdes, dan dalam sistem aktor dapat melakukan kegiatan “melihat”
data identitas mitra bumbdes yang telah didapatkan selama proses
bermitra dan Kerjasama dengan bumdes, klik button “simpan” dari
sistem aktor menekan button “Logout”. Berikut ini merupakan activity
diagram untuk melihat pengelolaan mitra bumdes, yaitu:

Gambar 56. Activity Diagram Mitra Bumdes

93
10) Activity diagram pengolahan data penunjang
Activity diagram untuk pengolahan data penunjang, aktor harus
melakukan login dengan meng-input username dan password, jika
username dan password tidak valid maka akan muncul notifikasi
“Error”, dan jika username dan password yang di input valid maka
aktor dapat akses pada sistem untuk menampilkan halaman utama
dari data penunjang, lalu aktor dapat mengklik button “add” untuk
masuk ke halaman data penunjang, di inputkan akan tampil di menu
data pnunjang. Berikut ini merupakan activity diagram pengolahan
data penunjang, yaitu:

Gambar 57. Activity Diagram data penunjang

94
11) Activity diagram pengolahan data Posyandu
Activity diagram proses pengolahan data posyandu, user login
menggunkan username dan password, lalu memilih menu Posyandu,
pada halaman Posyandu actor dapat melakukan kegiatan “Add data”
untuk manambahkan data pada sistem, “Delete” untuk menghapus data
pada sistem, serta dapat menginputkan data posyandu pada masing-
masing Posyandu. Aktor dapat menyimpan data dengan menekan
button “Simpan”, dan menekan button “Logout” untuk dapat keluar dari
halaman data Posyandu. Baerikut ini merupakan activity diagram
pengolahan data Posyandu, yaitu:

Gambar 58. Activity Diagram data Posyandu

95
12) Activity diagram skenario pengelohan riwat aktivitas
Activity diagram untuk melihat Riwayat pengguna yang pernah
login, aktor harus melakukan login menggunakan username dan
password, jika username dan password tidak valid maka akan muncul
notifikasi “Error”, dan jika username dan password yang di input valid
maka akan dapat masuk pada halaman utama dashboard Riwayat
aktifitas lalu aktor dapat memilih menu aktifitas, dan dalam sistem
aktor dapat melakukan kegiatan melihat seluruh user yang pernak
login” untuk mencetak nilai. Dan jika aktor ingin keluar dari sistem
aktor menekan button “Logout”. Berikut ini merupakan activity
diagram untuk mengelola Riwayat aktivitas, yaitu:

Gambar 59. Activity diagram data riwayat aktivitas

96
13) Activity diagram pengelohan Aktive user
Activity diagram untuk melihat forum, aktor harus login dengan
menggunakan username dan password, jika username dan password
tidak valid maka akan muncul notifikasi “Error”, dan jika username dan
password yang di input valid maka akan dapat masuk pada halaman
dashboard simple forum, lalu akan tampil halaman forum , setelah itu
masyarakat memilih forum yang akan dibahas nanti dan klik button
“add” untuk mengisi forum sesuai kebijakan pihak desa. Jika aktor
ingin keluar dari halaman sistem maka aktor dapat menekan button
“Logout”. Berikut ini merupakan activity diagram untuk melihat dan
ikut dalam forum desa, yaitu:

Gambar 60. Activity Diagram Forum Desa

97
14) Activity diagram pengelohan Marketplace
Activity diagram untuk melihat mengelola marketplace, aktor harus
melakukan login menggunakan username dan password, jika username
dan password tidak valid maka akan muncul notifikasi “Error”, dan jika
username dan password yang di input valid maka akan dapat masuk
pada halaman utama dashboard marketplace lalu aktor dapat memilih
menu nilai, dan dalam sistem aktor dapat melakukan kegiatan melihat
kegiatan yang telah didapatkan selama berinteraksi di marketplace,
Dan jika aktor ingin keluar dari sistem aktor menekan button “Logout”.
Berikut ini merupakan activity diagram untuk melihat pengelolaan
marketplace, yaitu:

Gambar 61. Activity Diagram data marketplace

98
15) Activity diagram melihat aplikasi
Activity diagram proses melihat aplikasi oleh actor (kepala Desa),
aktor harus login menggunakan username dan password, ketika
berhasil login Sistem akan menampilkan halaman utama dari sistem
informasi pelayana desa, dan melihat aplikasi menu yang akan dilihat
dengan memilih button “view”, dan menekan button “Logout” untuk
dapat keluar dari sistem. Berikut ini merupakan activity diagram
melihat aplikasi, yaitu:

Gambar 62. Activity Diagram data melihat aplikasi

99
3. Sequence diagram
Sequence diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang
dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case,
diagambarkan pada sequence diagram berikut:
1) Sequence Info
Sequence diagram info pada gambar 13 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Masyarakat. Sequence ini
menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki
halaman utama sistem dengan melakukan login terlebih dahulu. Untuk
memulai login, aktor harus mengisikan username berupa NIK dan
password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian
data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak
sesuai akan diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan
diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem
dan halaman utama tersebut mempunyai sub Menu yaitu Info terbaru
dan Info APBDes.

Gambar 63. Sequence Diagram Info

100
2) Sequence Pengaturan Surat
Sequence diagram pengaturan surat sebagai aktor pada gambar 14 Dilakukan
oleh 1 aktor, yaitu Admin. Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang
memungkinkan aktor memasuki halaman utama sistem Pengaturan Surat
melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan
username berupa NIK dan password pada form login. Kemudian sistem akan
mengecek kesesuaian data dengan proses query database pada objek user. Jika
data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap
akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu Pengaturan Surat.

Gambar 64. Sequence diagram Pengaturan Surat

101
3) Sequence Pelayanan Surat
Sequence diagram pelayanan surat sebagai aktor pada gambar 15 Dilakukan
oleh 4 aktor, yaitu Admin, Kades, Sekdes, Masyarakat Sequence ini
menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman
utama sistem Pelayanan Surat melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai
login, aktor harus mengisikan username berupa NIK dan password pada form
login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query
database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login
gagal dan jika data lengkap akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk
halaman utama sistem yaitu Menu/Dasboard, 4 aktor tersebut mempunyai
tugas dan fungsi masing-masing , admin sebagai pengelola/ pengendali surat,
kades sekdes tim pemantau, masyarakat sebagai penerima manfaat atau
pengguna layanan surat.

Gambar 65. Sequence diagram Pelayanan Surat

102
4) Sequence Berita
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 16 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin, Kades, Sekdes, Masyarakat Sequence ini menggambarkan aliran
pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman utama sistem Berita
melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan
username berupa NIK dan password pada form login. Kemudian sistem akan
mengecek kesesuaian data dengan proses query database pada objek user. Jika
data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap
akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu/Dasboard Berita.

Gambar 66. Sequence diagram berita

103
5) Sequence Grosir
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 17 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin, Kades, Sekdes, Konsumen, Produsen Sequence ini
menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman
utama sistem Grosir melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login,
aktor harus mengisikan username berupa NIK dan password pada form login.
Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query
database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login
gagal dan jika data lengkap akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk
halaman utama sistem yaitu Menu/Dasboard Grosir.

Gambar 67. Sequence Diagram Grosir

104
6) Sequence Pasar
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 18 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin, Kades, Sekdes, Konsumen, Produsen Sequence ini
menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman
utama sistem Pasar melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login,
aktor harus mengisikan username berupa NIK dan password pada form login.
Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query
database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login
gagal dan jika data lengkap akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk
halaman utama sistem yaitu Menu/Dasboard Pasar.

Gambar 68. Sequence diagram pasar

105
7) Sequence Login
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 19 Dilakukan oleh 6 aktor,
yaitu Admin, Kades, Sekdes, Konsumen, Produsen, Masyarakat Sequence ini
menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman
utama sistem melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login, aktor
harus mengisikan username berupa NIK dan password pada form login.
Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query
database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login
gagal dan jika data lengkap akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk
halaman utama sistem yaitu Menu/Dasboard.

Gambar 69. Seguence diagram login

106
8) Sequence Mitra Bumdes
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 20 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin, Kades, Sekdes, Produsen Sequence ini menggambarkan aliran
pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman utama sistem Mitra
Bumdes melakukan login terlebih dahulu. Untuk memulai login, aktor harus
mengisikan username berupa NIK dan password pada form login. Kemudian
sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query database pada
objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi Login gagal dan jika
data lengkap akan diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman
utama sistem yaitu Menu/Dasboard.

Gambar 70. Sequence diagram mitra bumdes

107
9) Sequence Data Penunjang
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 21 Dilakukan oleh 1 aktor,
yaitu Admin Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan
aktor memasuki halaman utama sistem Data Penunjang melakukan login
terlebih dahulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan username
berupa NIK dan password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek
kesesuaian data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak
sesuai akan diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan
diberikan konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu/Dasboard Data Penunjang.

Gambar 71. Sequence diagram data penunjang

108
10) Sequence Posyandu
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 22 Dilakukan oleh 1 aktor,
yaitu Admin Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan
aktor memasuki halaman utama sistem Posyandu melakukan login terlebih
dahulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan username berupa NIK
dan password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian
data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan
diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan diberikan
konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu/Dasboard Posyandu.

Gambar 72. Sequence diagram Posyandu

109
11) Sequence Riwayat Aktifitas
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 23 Dilakukan oleh 4 aktor,
yaitu Admin Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan
aktor memasuki halaman utama sistem Grosir melakukan login terlebih dahulu.
Untuk memulai login, aktor harus mengisikan username berupa NIK dan
password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data
dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan
diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan diberikan
konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu/Dasboard Riwayat Aktifitas.

Gambar 73. Sequence diagram Riwayat aktifitas

110
12) Sequence Aktif User
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 24 Dilakukan oleh 1 aktor,
yaitu Admin, Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan
aktor memasuki halaman utama sistem melakukan login terlebih dahulu. Untuk
memulai login, aktor harus mengisikan username berupa NIK dan password
pada form login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian data dengan
proses query database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan diberikan
konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan diberikan konfirmasi Login
sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu Menu/Dasboard Aktif User.

Gambar 74. Sequence diagram aktif User

111
13) Sequence Marketplace
Sequence diagram Berita sebagai aktor pada gambar 25 Dilakukan oleh 1 aktor,
yaitu Admin, Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan
aktor memasuki halaman utama sistem Marketplace melakukan login terlebih
dahulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan username berupa NIK
dan password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek kesesuaian
data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak sesuai akan
diberikan konfirmasi Login gagal dan jika data lengkap akan diberikan
konfirmasi Login sukses lalu masuk halaman utama sistem yaitu
Menu/Dasboard Marketplace.

Gambar 75. Sequence diagram MArketplace

112
4. Class Diagram Usulan
Class Diagram merupakan menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem,
pada sistem pelayanan masyarakat Desa terlihat pada Gambar tabl 76.

Gambar 76. Bagan class Diagram

113
5. Diagram Entity Relationship Diagram (ERD)
suatu diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data,
dipergunakan untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas
atau objek yang terlihat beserta atributnya.ERD umumnya digunakan
untuk merancang sebuah basis data relasional. Mulai dari nama tabel,
atribut, hingga derajat relasi. Jika rancangan ERD benar, maka basis data
yang akan dibuat juga akan benar (tepat pembuatannya). Seperti trlihat
pada gambar. Gambar tabel 77. Entity Relationship Diagram (ERD)
Diagram pada pada gambar tabel 77 merupakan basis data.

114
Gambar 77. diagram ERD

115
b. Perancangan desain interface
Berikut ini merupakan desain interface untuk sistem informasi pelayanan
masyarakat Desa Sangrawayang yang diusulkan Aplikasi Dashboard dan
aplikasi Android, yaitu:
a. Tampilan menu Halaman Login administrator Dashboard
HEADER

Warga Terlibat, Desa Kuat! Selamat Datang !


Ambil bagian dalam Masukkan NIK dan password yang sudah
terdaftar untuk mengakses Dashboard Web
pembangunan desa dengan Desa Sangrawayang.

#Digitalisasi Desa NIK

Sangrawayang
Password

▪ Biarkan saya tetap masuk

Masuk

Gambar 78. Login Administrator dashboard

b. Tampilan Menu user Masuk aplikasi Android


Selamat Datang !
Untuk masuk , pastikan desamu sudah berlangganan Simpel Desa
Sangrawayang

NIK
Masukan NIK yang sudah terdaftar

Password

Masukan Password

Lupa Password

Masuk
Belum Punya akun Simpeldesa? Daftar Disini

Gambar 79. menu user masuk aplikasi android

116
c. Tampilan menu login user Aplikasi Android

HEADER
Jelajah Fitur >
Pelayanan Desa Lebih Kanal Gotong Royong Ekosistem Ekonomi
Simpel Warga yang Maju

Daftar

Masuk
Footer
Gambar 80. halaman login User aplikasi android

d. Tampilan menu halaman home Dashboard


HEADER

MENU

Dashboard
Data Penunjang
Pengaturan Layanan surat
Info
Berita
Laporan Pemdes
Grafik
Data Profil Posyandu
Posyandu
Laporan Stunting
Layanan surat
Ketahanan Pangan
Grosir Desa
Pasar Desa
Simpel Forum
Mitra Bumdes Total jumlah penduduk Total jumlah usia

Riwayat Aktifitas
Aktif User
Marketplace

FOOTER

Gambar 81. Halaman Home Dashboard

117
e. Tampilan halaman menu Jelajah Fitur Apliaksi Android

HEADER

Produk dan layanan

Berita
surat Pembayaran
Desa

lapor Desa
DLL
Sehat

Info
Desa Donasi

Beranda Forum Poin Profil


FOOTER

Gambar 82. Menu jelajah fiture apliaksi Android

118
3. Contruction
Dalam rencana penyajian sistem Pelayanan masyarakat Desa Sangrawayang,
penulis membuat sebuah rancangan website Desa yang terintegrasi dengan Apliksi
Mobile yang diharapkan dapat membantu dan memudahkan masyarakat dalam
mengakses informasi yang ada pada Desa Sangrawayang.
1. Implementasi desain interface
a. Tampilan Halaman Login administrator Dashboard
Halaman login merupakan halaman yang berfungsi untuk menentukan
user menuju menu Admin, User, dengan menginputkan username,
password, dan level sesuai dengan user yang akan masuk pada sistem
yang selanjutkan menekan button login untuk proses login, jika username
dan password yang di inputkan tidak sesuai dengan data yang ada pada
database maka login tidak akan bisa login. tampilan halaman Login
dashboard sebagai berikut:

Gambar 83. Halaman Login dashboard

119
b. Tampilan Panel Administrator
didalam panel tersebut terdapat Sub Menu Data Penunjang terdiri
Dari Pengaturan layanan surat, Info, Berita, lapor Pemdes, Gafik. Sub
menu Data Profil Posyandu terdiri dari Posyandu, Laporan Stunting Sub
Menu layanan surat, Ketahanan pangan, Pasar Desa, Simpel Donor, Simpel
donasi, Simpel Forum, Mitra Bumdes, Riwayat Aktivitas, Aktif user,
Marketplace. tampilan halaman panel Admistrator dashboard website
sebagai berikut:

Gambar 84. Halaman Panel Dashboard website

120
c. Tampilan halaman user
Setiap kali mengunjungi Aplikasi android akan tampil 2 Opsi login
User dan Opsi Jelajah Fitur, serta Jelajah Fitur ini semua masayarakat yang
di Mobile nya terdapat aplikasi semua bisa melihat Info dan berita Desa.
Tampilan halaman user sebagai berikut:

Gambar 85. halaman login user

121
d. Tampilan Menu user Masuk aplikasi Android
Setelah masuk kehalaman user akan ada menu selamat datang dan
meminta memasukan NIK dan Password yang telah terdaftar di database
data penduduk dengan tampilan menu pada gambar 34.

Gambar 86. halaman menu masuk

122
e. Tampilan halaman menu Jelajah Fitur
Tampilan menu tersebut terdapat sub Produk dan layanan, Berita
Desa terbaru, Produk Pasar Desa, Beranda, forum Poin dan Profil.

Gambar 87. Halaman home Jelajah Fitur

123
f. Tampilan layanan Fitur
Tampilan layanan fitur tersebut mempunyai sub menu Pelayanan,
Sosial, Ekonomi, dan Pengembangan IDM dari seb menu tersebut
mempunyai menu masing-masih diantranya: Infografis, Aspirasi BPD,
Lapor, Berita Desa, layanan surat, Info Desa, Panuk Buton, Donasi, Desa
Sehat, Desa Mart, Pembayaran, Grosir Desa, Pasar Desa, Tani Desa, Loker
Desa, SimpelJek.

Gambar 88. tampilan Layanan fiture

124
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
➢ Permasalahan yang ada di Desa Sangrawayang mengenai terbatasnya akses
Informasi dan belum adanya akses yang cukup luas kepada masyarakat, bahkan
masyarakat yang ingin mengetahui dan membutuhkan Informasi mereka harus
datang langsung ke lokasi atau ke kantor Desa Sangrawayang.
➢ Dengan adanya penerapan system informasi E-Government pada Desa
Sangrawayang, maka penyampaian informasi yang dilakukan dari pihak Desa
kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien.
➢ Dengan adanya e-government maka informasi yang ada dapat diakses setiap saat
secara online oleh semua masyarakat Desa Sangrawayang yang memungkinkan
penyediaan data selalu mutakhir.

2. Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut :
➢ Perlu disosialisasikannya kepada masyarakat agar dapat diterapkan
➢ Kepada masyarakat khususnya yang ada di Desa Sangrawayang untuk bisa
mengakses Informasi yang telah disediakan sehingga masyarakat mengetahui
informasi-informasi yang dibutuhkan yang ada pada Desa Sangrawayang.
➢ Dalam penerapan E-government perlu dievaluasi secara terus menerus sehingga
dapat diketahui bagian manakah yang tidak berjalan secara optimal.

125
DAFTAR PUSTAKA

Aceng Abdul Wahid. “Analisis Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem


Informasi.” Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen STMIK, no. November
(2020): 1–5.
Ananda. No Title. Https://Www.Gramedia.Com/Literasi/Media-Komunikasi/, 2023.
Andoyo, Andreas, and Ahmad Sujarwadi. “Sistem Informasi Berbasis Web Pada Desa
Tresnomaju Kecamatan Negerikaton Kab. Pesawaran.” Jurnal TAM (Technology
Acceptance Model ) 3, no. 1 (2018): 1–9.
Andre Andhara, S.E.M.E.F.A.S.K.A.F. Panduan Membangun E-Learning Platform. Elex
Media Komputindo, 2022.
Arianto, Irwan Dwi. “Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Di Desa
Kesamben Kecamatan Kesamben Jombang.” Dinamika Governance : Jurnal Ilmu
Administrasi Negara 8, no. 1 (2018).
Asyikin, Arifin Noor, Rahimi Fitri, and Agus Setiyo Budi N. “Masterplan Teknologi
Informasi Dan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4 . 1.” Poros Teknik 7, no. 2
(2015): 61–67.
Asyikin, Arifin Noor, Rahimi Fitri, and Agus Setiyo Budi Nugroho. “Masterplan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Kantor Pemerintah Desa.” Poros
Teknik 8, no. 2 (1970): 61.
Choudhary, Jayesh, Suraj Dasharath Kale, Sushil Padmakar Patode, Rushikesh Sarjerao
Kamble, Sandesh Ramesh Aatkhile, Civil Engineer, Civil Engineer, Civil Engineer,
and Civil Engineer. “Study Development of Village As a Smart Village” 9, no. 6
(2021).
Dewantara, Rizki, Pandu Adi Cakranegara, Ahmad Jurnaidi Wahidin, Arianto
Muditomo, I Gede, and Iwan Sudipa. “Implementasi Metode Preference Selection
Index Dalam Penentuan Jaringan Dan Pemanfaatan Internet Pada Provinsi
Indonesia.” Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI 6, no. 2 (2022): 1226–
1238.
Dong, Zhixin. “No TitleФормирование Парадигмальнои Теории Региональнои
Экономики.” Экономика Региона, no. Kolisch 1996 (2012): 49–56.
Duli, N. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan

126
Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Deepublish, 2019.
Fadilla, Avin, Helmi Kurniawan, and Kunto Yuliarso. Riset-Riset Cyberpsychology, n.d.
Fatta, H A, and U Amikom. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Penerbit Andi, n.d.
Fu’adi, Anwar, Agus Prianggono, Akademi Komunitas, Negeri Pacitan,
Anwar@aknpacitan Ac Id, and Agus@aknpacitan Ac Id. “Analisa Dan
Perancangan Sistem Informasi Akademik Akademi Komunitas Negeri Pacitan
Menggunakan Diagram UML Dan EER.” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia 16,
no. 1 (2022): 45–54.
Hanu, Febryantahanuji. “Pemanfaatan Website Sebagai Media Promosi Dan
Meningkatkan Peserta Didik Pada (Ma) Madrasah Aliyah Ibrohimiyyah Demak.”
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 2, no. 2 (2017): 142.
Hartono, Dwiarso Utomo, and Edy Mulyanto. “Electronic Government Pemberdayaan
Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web.” Jurnal Teknologi Informasi 6, no.
April (2010): 9–21.
Hasugian, Jonner. “Pemanfaatan Internet: Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat Dan
Tujuan Penggunaan Internet Oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan USU.” Pustaha
(January 1, 2005).
Haviluddin. “Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ).”
Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language) 6, no. 1 (2011): 1–15.
Irawan, Muhammad Dedi, and Laila Hasni. “Sistem Penggajian Karyawan Pada Lkp
Grace Education Center.” Jurnal Teknologi Informasi 1, no. 2 (2018): 125.
Isnaini, Khairunnisak Nur, and Didit Suhartono. “Security Analysis of Simpel Desa
Using Mobile Security Framework and ISO 27002:2013.” INTENSIF: Jurnal Ilmiah
Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi 7, no. 1 (2023): 84–105.
Josi, Ahmat. “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa (Studi
Kasus Desa Sugihan Kecamatan Rambang).” Jti 9, no. 1 (2017): 50–57.

KE, Molaba. “No Title ،‫ سلطنة عمان‬،‫ معهد اإلدارة العامة‬،‫” جلة اإلداري‬.‫مقياس مقترح لتقييم جودة‬
147 :‫مسقط‬, no. March (2016): 11–40.
Latipa Sari, Herlina, Aji Sudarsono, and BHerawan Hayadi. “PENGEMBANGAN
JARINGAN LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX
REDHAT 9 (Studi Kasus Pada Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Ujan Mas

127
Kepahiang).” Jurnal Media Infotama 9, no. 1 (2013): 165–189.
Mukhsin, Mukhsin. “Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Menerapkan
Sistem Informasi Desa Dalam Publikasi Informasi Desa Di Era Globalisasi.”
Teknokom 3, no. 1 (2020): 7–15.
Mulyani, Sri. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi. Andi Ibrahim, 2021.
Nasution, Wahyu Rusbandi Huni, Muhammad Irwan Padli Nasution, and Sri Suci Ayu
Sundari. “9 Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi Manajemen.” Jurnal Inovasi
Penelitian 3, no. 4 (2022): 5893–5896.
Palinggi, Sandryones, and Erich C. Limbongan. “Pengaruh Internet Terhadap Industri
E-Commerce Dan Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia.”
Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNASRISTEK) 4, no. 1 (2020): 225–232.
Rahmawati, Oktavia, and Faruq Ulum. “RANCANG BANGUN APLIKASI E-AGRIBISNIS
UNTUK” 3, no. 3 (2022): 354–365.

richard oliver. “済無No Title No Title No Title.” Angewandte Chemie International


Edition, 6(11), 951–952. (2021): 2013–2015.
Santi, I H. ANALISA PERANCANGAN SISTEMfile:///C:/Users/Sekdes
Sangrawayang/Downloads/Documents/E_government.Pdf. Penerbit NEM, 2020.
Solichin, A, G Brotosaputro, and P.I.S.H.T. Utomo. Pemrograman Web Dengan PHP Dan
MySQL. Penerbit Budi Luhur, 2016.
Suendri. “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada
Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle
(Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan).” Jurnal Ilmu Komputer dan
Informatika 3, no. 1 (2018): 1–9.
Usaha, Digitalisasi, Mikro Kecil, and D A N Menengah. “Digitalisasi Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Di Desa Melalui Aplikasi Kede Desa Berbasis Web” 7, no. 1
(2023): 86–90.
Waluyo, Agus, and Aang Munawar. “Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan
Dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web Dengan Metode Prototyping Pada PT. Fas
Jawara.” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer) 8, no. 2 (2017): 20–26.
Yesi Susanti,Siswanto, Yupianti. “Sistem Pelayanan On-Line Pada Asosiasi Inkindo
Bengkulu.” Media Infotama 11, no. 2 (2015): 191–200.

128

Anda mungkin juga menyukai