Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MENGINPUT DATA PESERTA PEMAGANGAN

DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN CIAMIS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tahun 2023

Oleh :

Taufik Rahman
NIS. 212215146

Kompetensi Keahlian :
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI CIKONENG


Jalan Raya Cikoneng No. 144 Tlp. (0265) 773258
CIKONENG - CIAMIS
e-mail: smkpgrickn@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MENGINPUT DATA PESERTA PEMAGANGAN
DI DINAS TENAGA KERJA

Ciamis, Juni 2023

Mengetahui;
Kepala SMK PGRI Cikoneng, Guru Pembimbing,

AGUNG HERMAWAN, S.Pd. DITHA AULIA, S.Pd.

Menyetujui ;
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Pembimbing Kantor,

H. OKTA JABAL NUGRAHA, ST.,MT. KUSMAYADI, S.Sos.


NIP. 197310012003121001 NIP. 197608262008011003
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
nikmat sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Tidak lupa
shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya.
Praktik Kerja Lapangan ini dapat tersusun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, yang telah mendampingi, memberikan baik moral dan
materi dengan penuh kesabaran, memberikan dorongan dan motivasi kepada
saya selaku penulis.
2. Bapak H. Okta Jabal Nugraha, ST.,MT. selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Ciamis.
3. Bapak Agung Hermawan, S.Pd. selaku Kepala SMK PGRI Cikoneng.
4. Bapak Kusmayadi, S.Sos. selaku Pembimbing di Kantor.
5. Ibu Ditha Aulia, S.Pd. selaku Pembimbing di Sekolah.
Laporan ini telah disusun dengan memperhatikan berbagai aspek demi tersusunnya
laporan yang baik. Apabila ditemukan kekeliruan atau kesalahan dalam laporan ini penulis
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.

Ciamis, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan.................................................................. 1

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan.......................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN CIAMIS

2.1 Sejarah Dinas Tenaga Kerja................................................................................... 3

2.2 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja........................................................................... 3

2.3 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja................................................................. 4

2.4 Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja.................................................................... 5

BAB III MENGINPUT DATA PESERTA PEMAGANGAN

3.1 Menginput Data Peserta Pemagangan.................................................................. 15

3.2 Kendala Yang dihadapi.......................................................................................... 17

3.3 Cara Mengatasi Kendala ....................................................................................... 17

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 18

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dituntut untuk mempunyai keahlian


dan siap kerja, karena lulusan Sekolah Menengah Kejuruan biasanya belum diakui
oleh pihak dunia usaha atau industri. Oleh karena itu, diadakan suatu Program
Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) agar
setiap siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai suatu pengalaman
dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah
lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian direktorat pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di Sekolah Menengah Kejuruan belum
secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang di harapkan. Hal
tersebut dapat di lihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional seseorang
tidak semata-mata di ukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja,
tetapi harus di lengkapi dengan pengusaan kiat bekerja dengan baik.
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja yakni industri dan
perusahaan yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian
kejuruan. Dengan demikian, kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung
jawab mulai dari tahap perencanaan program, sampai penilaian dan penentuan
kelulusan siswa.
Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Cikoneng merupakan sekolah yang terdiri
atas dua jurusan yang salah satunya adalah Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
(OTKP). Siswa dan siswi program kompetensi keahlian OTKP ini ditempatkan di
berbagai lingkungan kantor di wilayah Ciamis dalam Praktik Kerja Lapangan,
penyusun dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tempatkan di Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Ciamis dengan harapan dapat menambah pengalaman yang lebih luas.
Selain itu, materi yang tidak ada di sekolah dapat di peroleh di Kantor.

1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Maksud dan tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, merupakan salah satu
program yang ditentukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.
Adapun maksud dan tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu :
1. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan
pengetahuan), keterampilan dan etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia
kerja.
2. Memperkokoh keserasian dan kesepadanan antara dunia kerja dengan Sekolah
Menengah Kejuruan.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang
merupakan bagian dari proses pendidikan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang dilaksanakan pada instansi-instansi pemerintah atau swasta yang
mempunyai tujuan tertentu, yaitu meningkatkan dan memperluas pengetahuan
bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA

2.1. SEJARAH SINGKAT DINAS TENAGA KERJA

Sejarah Disnaker kab ciamis, sebelum 2017, dulu masih bergabung dengan dinsos,
dengan nama dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi, yang beralamat di jalan tentara
pelajar (belakang kantor DPRD) namun krena ada kebijakan baru, maka disnaker dan
dinsos di pisahkan, terhitung mulai tanggal 2 januari 2017 disnaker kab ciamis resmi
berpindah alamat ke jalan baru komplek perkantoran no 18 Kertasari.
Sejak kepindahannya ke Kertasari, disnaker di pimpin oleh bapak Unang
Danuwarso. S. IP sebagai kepala dinas, menjabat s/d september 2019 krena memasuki
purna bakti, kemudian di gantikan oleh bapak Asep Dedi Herdiana. SE s/d januari 2022,
setelah itu di gantikan oleh bapak H. Okta Jabal Nugraha ST., MT sampai dengan
sekarang.

2.2. VISI DAN MISI DINAS TENAGA KERJA

2.2.1 VISI DINAS TENAGA KERJA

Dinas Tenaga Kerja mempunyai Visi :

Mantapnya Kemandirian Ekonomi, Sejahtera Untuk Semua.

2.2.2 MISI DINAS TENAGA KERJA

Dalam Pelaksanaan visi di atas Disnaker mempunyai Misi sebagai berikut:


a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
b. Meningkatkan ketersediaan Insfrastruktur yang mendukung
perkembangan wilayah
c. Mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi
kerakyatan, potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat
d. Meningkatkan kuantitas daya dukung lingkungan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan
e. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien
f. Memperkuat otonomi desa dalam rangka mewujudkan
kemandirian masyarakat dan desa.

3
2.3. STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN CIAMIS

KEPALA DINAS

H. OKTA JABAL NUGRAHA, ST


NIP.197310012003121001

SEKERTARIS DINAS
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL H. ENDA SUHENDAR,S.IP,MM
NIP. 197606062121013

KASUBAG PERENCAAN KASUBAG KEPEGAWAIAN KASUBAG KEUANGAN

YUPIE SRI RAHAYU,SE KUSMAYADI,Sos.,M.Si ANIE WULAN,SE,MP


NIP.19771231 200212 002 NIP.197608262008011003 NIP.19781209002122006

KABID PENEMPATAN TENAGA KABID PELATIHAN DAN KABID PERLINDUNGAN DAN


KERJA DAN TRANSMIGRASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
JAMIAN SOSSIAL

Dra. NONOK NURLINA AYI DAUD AKHIRI,S.Pd


NIP.19690520 1993122001 NIP.19830303 200901 1020 HJ. WATI KUSWATINI,S.IP,M.Si
NIP.196902201998032003

PENGANTAR KERJA
INSTRUKTUR MEDIATOR HUBUNGAN
FUAD RAMADAN,SIP.MM INDUSTRIAL
NIP.197808161999011001 IWAN HERMAWAN,ST
NIP.197806012011011 002 YUSEP MULLYANA,S.IP
NIP.19680122 2001121002

KASI TRANSMIGRASI ANALIS KEBIJAKAN

INDRA ISMAYANA,S.Sos KEPALA UPTD LELY SRI NURLELA,S.Sos


NIP.197401162005011004 NIP.19771210 200212 2 004
ADANG SOBARI,S .Ag
NIP.197509022010011003

KASUBAG TU UPTD KURSUS LATIHAN


KERJA

RYAN RINALDI,SE
NIP.19751217 2010011002

4
2.4. TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN CIAMIS

2.4.1 Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan


urusan pemerintahan bidang tenaga kerja, dan transmigrasi yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah sesuai bidang tugasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan tenaga kerja, dan transmigrasi


yang meliputi pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, penempatan
tenaga kerja, hubungan industrial, perencanaan kawasan transmigrasi,
pembangunan kawasan transmigrasi, dan pengembangan kawasan transmigrasi
sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan tenaga kerja, dan transmigrasi
yang meliputi pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, penempatan
tenaga kerja, hubungan industrial, perencanaan kawasan transmigrasi,
pembangunan kawasan transmigrasi, dan pengembangan kawasan transmigrasi
sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.4.2 Sekretaris Dinas


Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian
perencanaan dan program, serta pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan
fungsi:

a. penyelenggaraan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program kerja Dinas;

5
b. penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;
c. penyelenggaraan pengkajian dan koordinasi pengelolaan data dan informasi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas;
d. penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan;
e. penyelenggaraan pengkajian anggaran belanja;
f. penyelenggaraan pengendalian administrasi belanja;
g. penyelenggaraan pengelolaan aset/barang milik daerah;
h. penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian;
i. penyelenggaraan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;
j. penyelenggaraan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
k. penyelenggaraan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian perundang-
undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;
l. penyelenggaraan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
m. penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait;

n. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan


o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.4.3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan
koordinasi tatalaksana, kepegawaian, pengelolaan aset/barang milik daerah dan
dukungan administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir,


kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian
lainnya;
b. penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan
dan rumah tangga;

6
c. pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan,
kearsipan dan perpustakaan;
d. pengelolaan perlengkapan Dinas;
e. pelaksanaan pengelolaan rumah tangga, ketertiban, keindahan serta keamanan
kantor;
f. pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan
rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan
asset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;
g. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.4.4 Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas penyiapan dan koordinasi penyusunan


perencanaan, program dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat di
lingkungan Dinas. Sub Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugas dimaksud
menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan program kerja Dinas;


b. penyiapan, penyusunan, dan analisis bahan rencana perumusan kebijakan,
program, dan kegiatan;
c. penyiapan, pengumpulan, penyusunan, dan analisis bahan rencana anggaran;
d. pengumpulan, pengolahan, analisis data hasil pemantauan pelaksanaan
program, kegiatan, dan anggaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja, program, kegiatan, dan anggaran;
f. pelaksanaan kegiatan kehumasan dan keprotokolan meliputi pelaksanaan
publikasi, dokumentasi, urusan pemberitaan, hubungan media, dan hubungan
antar lembaga;
g. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

7
2.4.5 Sub Bagian Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi hubungan industrial, fasilitasi penyelesaian hubungan industrial dan bimbingan/
penyuluhan hubungan industrial, pelaksanaan monitoring dan pemantauan pelaksanaan
jaminan sosial tenaga kerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja. Bidang
Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan Analisa Pasar Kerja dan Bursa Kerja;


b. penyebarluasan informasi pasar kerja;
c. pelaksanaan Pendataan dan Penyusunan Data Tenaga Kerja Daerah;
d. pendayagunaan tenaga kerja pengangguran dan setengah pengangguran serta
program perluasan Kerja Daerah (PKD);
e. pendaftaran pencari kerja (Ak.1/Kartu Kuning);
f. fasilitasi bantuan kesejahteraan pengangguran, Pemberian Kerja Sementara
(PKS) dan Program Padat karya;
g. pelaksanaan pemberian rekomendasi penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara
Asing Pendatang (TKWNAP);
h. pelaksanaan pemberian rekomendasi Pendirian kantor Cabang Pengerah Tenaga
Kerja Indonesia Swasta (PTKIS);
i. pelaksanan pemberian rekomendasi dan perizinan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS);
j. penyusunan/perencanaan dan pelaksanaan penempatan/penyaluran tenaga
kerja serta rekrutment Tenaga Kerja Indonesia (TKI);
k. perluasan lapangan kerja melalui Bimbingan Teknis Usaha
Mandiri/Kewirausahaan;
l. pendaftaran/penyelesaian izin pendirian dan perpanjangan Bursa Kerja Khusus
(BKK);

8
m. pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan BKK;
n. pendataan Ketenagakerjaan;
o. monitoring dan evaluasi ketenagakerjaan;
p. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
q. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
r. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.4.6 Sub Bagian Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi pelatihan dan produktivitas
tenaga kerja.
Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanan pengkajian bahan kebijakan teknis pelatihan dan produktivitas


tenaga kerja;
b. pelaksanaan pengkajian bahan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga
kerja;
c. pelaksanaan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
d. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
e. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

9
2.4.7 Seksi Transmigrasi

Seksi Transmigrasi dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Seksi
Transmigrasi dipimpin oleh Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Seksi Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan pengerahan dan perpindahan transmigrasi, kerjasama antar daerah,
peninjauan lokasi, pelatihan calon transmigrasi, pembinaan dan monitoring
transmigrasi.
Seksi Transmigrasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menyelenggarakan fungsi:
a. penjajagan lokasi dalam rangka kerjasama antar daerah;
b. pelayanan informasi, sosialisasi dan motivasi ketransmigrasian;
c. pelayanan pendaftaran dan seleksi calon transmigran;
d. pelatihan peningkatan kompetensi calon transmigran;
e. peninjauan kesiapan lokasi transmigrasi yang akan ditempati;
f. pelayanan penampungan, akomodasi, kesehatan dan perbekalan
transmigran;
g. pelayanan pengangkutan dan pengawalan dalam proses perpindahan
transmigrasi;
h. pembinaan dan monitoring transmigran;
i. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya;
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan
tugas dan fungsinya.

10
2.4.8 Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan di
lingkungan Dinas. Sub Bagian Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas;
b. pelaksanaan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas;
c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan;
e. pelaksanaan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung Dinas
dan UPT;
f. pelaksanaan verifikasi keuangan;
g. pelaksanaan akuntansi dan penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan;
h. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan;
i. penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
j. pengelolaan aset/barang milik daerah di lingkungan Dinas;
k. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
l. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.4.8 UPTD KURSUS LATIHAN

UPTD Kursus Latihan Kerjadan UPTB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang serta urusan pemerintahan dan
penunjang urusan pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dari Dinas dan Badan
induknya.

11
UPTD Kusus Latihan Kerja dalam melaksanakan tugas dimaksud menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan kegiatan teknis operasional dari Dinas dan Badan induknya sesuai
dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kegiatan teknis penunjang sesuai dengan lingkup tugasnya.
c. Penyusunan rencana dan program kegiatan pelatihan dan ketrampilan kerja
berbasis kompetensi
d. Penyelenggaraan dan fasilitasi kegiatan bidang pelatihan dan ketrampilan kerja
berbasis kompetensi
e. Pembinaan dan pengendalian tugas-tugas pelatihan dan ketrampilan kerja
berbasis kompetensi
f. Pelaksanaan urusan administrasi umum, ketatalaksanaan, kehumasan,
kepegawaian, keuangan, dokumentasi, kearsipan, perlengkapan/aset dan rumah
tangga UPTD Balai Latihan Kerja
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPTD Balai Latihan Kerja
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsi unit kerjanya.

2.4.10 Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional dalam dinas tenaga kerja memiliki beragam tugas dan fungsi
yang bertujuan untuk mengelola dan mengawasi kegiatan yang terkait dengan tenaga
kerja,perlindungan tenaga kerja, dan pembangunan sumber daya manusia. Pejabat
Fungsional hasil penyetaraan jabatan selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (2) juga dapat ditugaskan menjadi Ketua Tim Kerja dalam
melaksanakan fungsi Kelompok Substansi. Ketua Tim Kerja memimpin Kelompok
Substansi (tim) pejabat fungsional dan pelaksana dalam melaksanakan koordinasi
penyusunan rencana, pengelolaan kegiatan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi,
pencapaian output serta pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya. Penugasan Pejabat
Fungsional dan pelaksana dalam struktur tugas dapat bekerja secara individu atau Tim
Kerja baik di dalam Dinas maupun lintas Perangkat Daerah sesuai kompetensi, keahlian
dan keterampilan. Komposisi Tim Kerja disesuaikan dengan target pencapaian kinerja
terdiri dari 1 (satu) atau lebih jenis jabatan fungsional dan pelaksana atau gabungan
diantaranya.

12
Penetapan Jabatan Fungsional sebagai Ketua Tim Kerja untuk memimpin Kelompok
Substansi ditetapkan oleh Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian atas usulan pejabat
yang berwenang. Dalam hal terjadi kekosongan Jabatan Fungsional yang ditugaskan
sebagai Ketua Tim Kerja Kelompok Substansi, maka dapat ditunjuk dari Pejabat
Administrasi atau Pejabat Fungsional lain yang memenuhi Kualifikasi dan Kompetensi
Jabatan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut
mengenai uraian fungsi Kelompok Substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Berikut ini beberapa tugas dan fungsi umum dari
jabatan fungsional dalam dinas tenaga kerja :

a. Penyusunan kebijakan: Melakukan analisis, penelitian, dan penyusunan


kebijakan terkait dengan tenaga kerja, ketenagakerjaan, dan pembangunan
sumber daya manusia. Mereka juga bertugas mengkaji dan memberikan
rekomendasi terhadap peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang ada.
b. Pengawasan dan penegakan hukum ketenagakerjaan: Melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan ketenagakerjaan, termasuk pengawasan
terhadap penggunaan tenaga kerja, upah, keamanan dan kesehatan kerja, dan
perlindungan tenaga kerja. Mereka juga bertugas menegakkan hukum
ketenagakerjaan dan memberikan sanksi kepada pelanggar.
c. Penyuluhan dan pendidikan tenaga kerja: Melakukan kegiatan penyuluhan
kepada tenaga kerja, pengusaha, dan masyarakat mengenai hak dan kewajiban
ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja, keselamatan kerja, serta upaya
peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja. Mereka juga dapat
terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi tenaga kerja.
d. Pelayanan ketenagakerjaan: Memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait
dengan perizinan ketenagakerjaan, pendaftaran tenaga kerja, pencarian kerja,
dan penempatan tenaga kerja. Mereka juga dapat memberikan bantuan dan
perlindungan kepada tenaga kerja yang mengalami masalah atau konflik
ketenagakerjaan.
e. Pengembangan sumber daya manusia: Melakukan program dan kegiatan
pengembangan sumber daya manusia, seperti program pelatihan, rekrutmen,
dan penempatan tenaga kerja. Mereka juga dapat bekerja sama dengan

13
lembaga-lembaga terkait untuk mengembangkan program-program
pembangunan tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.
f. Analisis ketenagakerjaan: Melakukan analisis data dan informasi terkait dengan
ketenagakerjaan, seperti data pengangguran, kompensasi tenaga kerja, dan tren
pasar tenaga kerja.

14
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1. MENGINPUT DATA PESERTA PEMAGANGAN

Waktu untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mulai tanggal
20 April 2023 sampai 16 Juni 2023. Praktik Kerja Lapangan di Dinas Tenaga kerja
Kabupaten Ciamis dimulai dari pukul 07.30 – 15.00 berlaku untuk hari senin sampai
hari kamis, sedangkan hari jum’at dimulai dari pukul 07.30 – 16.00 yang terdapat
jam istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB. Adapun tempat untuk melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) adalah Dinas Tenaga Kerja yang berada di Jalan Baru Komplek
Perkantoran No. 18, Kertasari.
Pada laporan ini, akan dibahas tentang proses penginputan data peserta
pemagangan dalam suatu program magang. Penginputan data peserta pemagangan
menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan keberhasilan program
magang tersebut. Laporan ini akan menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti
untuk menginput data peserta pemagangan dengan baik. Tujuan dari laporan ini
adalah menjelaskan pentingnya penginputan data peserta pemagangan,
Mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diikuti untuk menginput data peserta
pemagangan, Menjelaskan beberapa contoh informasi yang perlu diinput dalam
data peserta pemagangan.
a) Pentingnya Penginputan Data Peserta Pemagangan
Penginputan data peserta pemagangan merupakan langkah penting dalam
program magang karena informasi yang tepat dan akurat tentang peserta
pemagangan akan mempermudah manajemen dan pengawasan program.
Beberapa alasan mengapa penginputan data peserta pemagangan penting adalah
sebagai berikut:
Identifikasi Peserta: Data peserta pemagangan membantu dalam
mengidentifikasi setiap peserta secara individu. Ini memudahkan dalam pelacakan
dan pemantauan perkembangan masing-masing peserta selama program
berlangsung.
Informasi Kontak: Data peserta pemagangan harus mencakup informasi kontak
seperti alamat, nomor telepon, dan alamat email. Informasi ini diperlukan untuk

15
menghubungi peserta jika ada informasi penting atau perubahan jadwal yang perlu
disampaikan.
Informasi Keuangan: Penginputan data peserta pemagangan juga mencakup
informasi keuangan, seperti rekening bank atau metode pembayaran yang
digunakan peserta untuk menerima tunjangan atau gaji pemagangan. Hal ini
memungkinkan perusahaan atau lembaga yang menyelenggarakan program untuk
melakukan pembayaran dengan tepat waktu.
b) Langkah-langkah Penginputan Data Peserta Pemagangan
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti untuk menginput data
peserta pemagangan:
Membuat Formulir Pendaftaran: Pertama-tama, buat formulir pendaftaran yang
mencakup semua informasi yang diperlukan tentang peserta pemagangan. Formulir
ini harus mencakup informasi pribadi, informasi kontak, latar belakang pendidikan,
pengalaman kerja (jika ada), dan informasi keuangan yang relevan.
Pengumpulan Formulir Pendaftaran: Setelah formulir pendaftaran dibuat,
peserta pemagangan harus diminta untuk mengisi formulir tersebut. Pastikan
peserta pemagangan memahami dan mengisi semua bagian yang diperlukan
dengan benar.
Verifikasi Informasi: Setelah formulir pendaftaran dikumpulkan, periksa kembali
informasi yang disediakan oleh peserta pemagangan untuk memastikan keakuratan
dan kelengkapan data. Jika ada informasi yang tidak jelas atau kurang lengkap,
minta peserta untuk mengisi kembali atau member.

16
3.2. KENDALA YANG DI HADAPI

Kendala yang dihadapi selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan, diantaranya :


1. Kesalahan dalam penginputan data.
2. Ketidaklengkapan data peserta.
3. Perbedaan format atau stuktur data.
4. Masih terdapat kesalahan dalam pengetikan data.
5. Pembuatan tabel untuk penginputan data.
3.3. CARA MENGATASI KENDALA

Cara mengatasi kendala yang dihadapi selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan,
diantaranya :
1. Melakukan pemeriksaan data secara teliti sebelum menyimpannya.
2. Jika ada data yang masih kurang, upayakan untuk mendapatkan data tersebut
melalui komunikasi yang efektif dengan peserta pemagangan.
3. melakukan normalisasi data dengan membuat format yang konsisten,
menggunakan alat bantu seperti spreadsheet atau alat pengolahan data
lainnya untuk mengubah format data menjadi seragam sebelum melakukan
penginputan.
4. Lebih teliti dalam melakukan pengetikan.
5. Berusaha dan belajar mengoperasikan Microsoft Excel dengan benar.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

PKL atau Praktik Kerja Lapangan adalah program yang memberikan kesempatan
kepada peserta untuk memperoleh pengalaman praktis di dunia kerja yang relevan
dengan bidang studi mereka. Salah satu tugas yang sering dilakukan dalam PKL
adalah menginput data peserta pemagangan.
Menginput data peserta pemagangan merupakan langkah penting dalam
mengorganisir dan memelihara informasi mengenai peserta PKL. Proses ini
melibatkan pengumpulan informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon,
email, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan
menghubungi peserta.
Dalam melakukan input data peserta pemagangan, penting untuk menjaga
kerahasiaan dan privasi data. Pengelola PKL harus memastikan bahwa informasi
yang dikumpulkan hanya digunakan untuk keperluan yang relevan dengan program
PKL dan tidak disalahgunakan.
Menginput data peserta pemagangan juga mempermudah pengelolaan
administrasi, seperti membuat daftar peserta, melacak kemajuan mereka selama
PKL, dan menyampaikan informasi terkait program kepada peserta.
Dengan adanya sistem input data yang efisien dan teratur, pengelola PKL dapat
memonitor dan mengevaluasi keberhasilan program PKL, mengidentifikasi area
yang perlu diperbaiki, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan
program tersebut.
Secara keseluruhan, menginput data peserta pemagangan adalah tugas penting
dalam menjalankan program PKL. Proses ini membantu pengelola PKL dalam
mengorganisir informasi, memastikan privasi data, dan meningkatkan efisiensi
program. Dengan menggunakan sistem yang baik dan mematuhi prinsip-prinsip
pengelolaan data yang baik, program PKL dapat berjalan dengan lebih lancar dan
memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta pemagangan.

18
LAMPIRAN-LAMPIRAN

19
Lampiran 5.1 Kegiatan Menginput Data Peserta Pemagangan/Pelatihan

Gambar. 1 Proses Penginputan Data Peserta Pemagangan

Gambar. 2 Data By Name By Adress Tahun Anggaran 2023

1
Lampiran 5.2 Pelayanan AK-1

Gambar .3 Pelayanan Pembuatan AK-1

Anda mungkin juga menyukai