Anda di halaman 1dari 203

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

143
Lampiran 2 Surat Bukti Penelititan

144
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA
SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH, GURU IPA,
PENGELOLA LABORATORIUM SMAN 1 BOJA

1. Apa pengertian Rencana Strategis Pengelolaan


Laboratorium IPA (RENSTRA)?
2. Bagaimana Renstra Pengelolaan Laboratorium IPA
disusun atau dirumuskan?
3. Apakah dalam proses penyusunan Renstra
Pengelolaan Laboratorium IPA melibatkan
stakeholder sekolah (Kepala sekolah, Komite, Wakil
kepala sekolah, staf dan guru)?
4. Apakah pengelola Laboratorium IPA dalam
menjalankan program berdasarkan Renstra yang
telah disusun?
5. Apakah renstra Pengelolaan Laboratorium IPA yang
ada saat ini sudah mampu menjawab permasalahan
sekolah khususnya mutu Laboratorium IPA?
6. Apakah selama ini ada tim monitoring dan evaluasi
pelaksanaan renstra Pengelolaan Laboratorium IPA?
7. Apakah semua guru sudah memahami isi renstra
Pengelolaan Laboratorium IPA?
8. Di mana saja renstra/program Pengelolaan
Laboratorium IPA disosialisasikan atau dipajang?
9. Bagaimana kondisi sumber daya manusia yang ada
di sekolah ini, khususnya pada mata pelajaran
IPA ? (Pendidik, tenaga kependidikan dan laboran)
145
10. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di
laboratorium IPA ? Kelengkapan dan bagaimana
kondisinya ?
11. Kendala atau kelemahan apa yang dihadapi
laboratorium IPA dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar?
12. Potensi apa yang dapat dikembangkan pada
laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja ini ?

146
Lampiran 4

REKAP HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH, WAKIL


KEPALA SEKOLAH, GURU IPA, DAN PENGELOLA
LABORATORIUM SMAN 1 BOJA

P : Penulis
KS : Kepala Sekolah
WK : Wakil Kepala Sekolah Kurikulum
WK : Wakil Kepala Sekolah Sarpras
SARPRAS
L LAB. : Laboran Laboratorium
G1 : Guru 1
G2 : Guru 2

Hasil Wawancara
P : Apa pengertian Rencana Strategis
Pengelolaan Laboratorium IPA
(RENSTRA)?
KS : Sebuah rencana yang harus dimiliki
laboratorium sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan. Renstra ada
yang berjangka pendek ataupun yang
jangka panjang
WK KURIK : Suatu rencana baik berupa program
ataupun kegiatan laboratorium IPA
untuk jangka panjang ataupun
jangka pendek
WK SARPRAS : Renstra Pengelolaan laboratorium IPA
termasuk pada bidang Sarpras dan
Kurikulum. Sarpras menangani
masalah sarana dan prasarana yang
harus minimal ada, sedang
Kurikulum berhubungan dengan
materi yang harus dipraktekan di
laboratorium.

147
L LAB. : Program kerja yang dibuat bersama
untuk acuan mengelola laboratorium
G1 : Renstra adalah suatu perencanaan/
program kerja yang disusun untuk
mengelola laboratorium IPA agar
fungsi laboratorium bisa terwujud,
baik dari sisi sarana prasara maupun
kemanfaatan bagi pembelajar.
G2 : Suatu rencana yang dibuat oleh
sekolah untuk penggunaan
laboratorium secara efektif dan
efisien dalam rangka meningkatkan
tujuan pembelajaran mata pelajaran
masing-masing

P :Bagaimana Renstra Pengelolaan


Laboratorium IPA disusun atau
dirumuskan?
KS : Saya mengundang masing-masing
penanggungjawab laboratorium
untuk mengkoordinasikan sesuai
bidangnya untuk mengajukan
usulan-usulan, kemudian ditampung
pada team pengembang sekolah
WK KURIK : Itu dilakukan secara bersama- sama
antara Kepala Sekolah, Wakil Kepala,
Guru. Sekolah mengundang komite
bersama beberapa guru untuk
membicarakan hal tersebut.
WK SARPRAS : Renstra sekolah disusun berdasarkan
analisis SWOT dari guru-guru
pengguna laboratorium berserta
Kepala Laboratoium, kemudian di
bawa ke team pengembang sekolah.
Team pengembang memilih menjadi
program jangka panjang, menengah
dan pendek. Yang jangka pendek
kemudian dimasukkan ke RAPBS
untuk mendapat pengesahan dari
Komite Sekolah.

148
L LAB. : Semestinya Renstra disusun bersama
atas dasar analisis lingkungan,
namun selama ini hanya sebatas
dasar kebutuhan alat dan bahan
praktek.
G1 : Seharusnya renstra laboratorium IPA
disusun/ dirumuskan di awal/
sebelum membangun laboratorium,
melibatkan guru (pengguna lab),
sarpras, Kasek/Komite sehingga
dapat dirumuskan program jangka
panjang, menengahmaupun jangka
pendek.
G2 : Renstra disusun dan dibuat melalui
musyawarah guru mata pelajaran
tertentu yang mengacu pada tujuan
pembelajran yang tercantum dalam
silabus mata pelajaran masing-
masing

P :Apakah dalam proses penyusunan


Renstra Pengelolaan Laboratorium
IPA melibatkan stakeholder
sekolah (Kepala sekolah, Komite,
Wakil kepala sekolah, staf dan
guru)?
KS : Sebelumnya saya mengundang
semua waka, staf dan koordinator lab
dan perpustakaan untuk
mengkoordinir usulan-usulan
kebutuhan dibidangnya masing-
masing, kemudian dituangkan dalam
renstra sekolah sesuai skala
prioritas.
WK KURIK : Iya, semua diundang untuk
membicarakan hal tersebut.
WK SARPRAS : semua unsur sekolah terlibat

149
L LAB. : lya, semua diundang untuk
membicarakan renstra sekolah, dan
bahkan saya terlibat dalam
pengetikan renstra tersebut.
G1 : Seharusnya melibatkan stakeholder
G2 : Ya, mengingat semua stakeholder
sekolah mempunyai kepentingan
dalam rangka peningkatan tujuan
pembelajaran

P : Apakah pengelola Laboratorium IPA


dalam menjalankan program
berdasarkan Renstra yang telah
disusun?
KS : Sudah, tapi ada beberapa bagian
dalam renstra yang masih belum
operasional sehingga sulit untuk
diterjemahkan dan dijalankan.

WK KURIK : Sudah dilakukan, namun masih


banyak bagian renstra yang belum
terlaksana karena keterbatasan dana.
WK SARPRAS : Pastinya iya, masalah di lapangan ada
kendala itu pasti. Tinggal bagaimana
mensikapinya agar tetap bisa jalan
walau...%.
L LAB. : Beberapa bagian renstra sudah
dilakukan dan kendala yang dihadapi
kondisi sekolah dalam pembenahan
ruang guru yang melibatkan gedung
lab.
G1 : Seharusnya pengelola laboratorium
menjalankan tugasnya berdasarkan
renstra yang sudah ada.

150
G2 : Sudah, namum ada beberapa yang
belum terlaksana karena berbagai hal,
contohnya keterbatasan dana, dan
acuan belum jelas.

P : Apakah renstra Pengelolaan


Laboratorium IPA yang ada saat ini
sudah mampu menjawab
permasalahan sekolah khususnya
mutu Laboratorium IPA?
KS : Belum mampu menjawab persoalan-
persoalan yang semakin kompleks dan
dinamis begitu yang dihadapi oleh
sekolah. Hal tersebut dikarenakan
keterbatasan dana untuk
pengembangan laboratorium bagi
sekolah negeri. Selain itu juga
pemerintah tidak ada formasi untuk
pengangkatan tenaga
laboratorium/laboran secara khusus.
WK KURIK : Tentunya ada beberapa program
yang tidak berjalan karena
keterbatasan-keterbatasan.
WK SARPRAS : Masih jauh dari cukup

L LAB. : Sudah tapi sedikit demi sedikit. Hal ini


sudah terlihat dari perbaikan sarana
dan prasarana laboratorium.
G1 : Belum sepenuhnya bisa menjawab
permasalahan mutu laboratorium IPA,
karena acuan sebelumnya belum jelas
sehingga sulit di lihat perkembangan-
nya.

151
G2 : Belum, salah satunya adalah
penggunaan alat laboratorium dari
Pemerintah yang kebanyakan guru
belum paham cara dan prosedur
penggunaannya, hal ini membutuhkan
ketrampilan tertentu yang seyogyanya
sekolah dapat memfasilitasi tentang
ketrampilan tersebut.

P : Apakah selama ini ada tim


monitoring dan evaluasi
pelaksanaan renstra Pengelolaan
Laboratorium IPA?
KS : Yang memonitoring dan mengevaluasi
renstra adalah pengawas atau pihak
dinas. Dari internal sekolah yang
mengawasi adalah semua komponen
yang terlibat dengan renstra. Misalnya
masing-masing penanggung jawab
pengelola laboratorium. Tapi memang
belum ada evaluasi yang menyeluruh
dari masing-masing penanggung jawab
pengelola tersebut. Dan itu menjadi
kelemahan sekolah sampai dengan
saat ini.
WK KURIK : Sudah ada, namun dalam
pelaksanaannya belum efektif oleh
masing-masing pengelola
laboratorium.
WK SARPRAS : Mestinya ada, masalah jalan dan tidak
bisa dilihat dari cek list yang ada
(sesuai ISO)
L LAB. : Itu yang mengevaluasi adalah masing-
masing penanggungjawab pengelola
laboratorium.
G1 : Setahu saya monitoring dan evaluasi
yang dilakukan oleh petugas belum
efektif dan menyeluruh.
G2 : Belum secara rutin

152
P : Apakah semua guru sudah
memahami isi renstra Pengelolaan
Laboratorium IPA?
KS : Belum, sebagai kepala sekolah saya
terus melakukan sosialisasi program
sekolah termasuk program lab melalui
jam-jam pembinaan.
WK KURIK : Belum, karena kurangnya
sosialisasi renstra laboratorium
tersebut.
WK SARPRAS : Kami tidak jamin, karena pada
umumnya yang tidak pernah
menggunakan ya tidak bersinggungan.
PENGELOLA : Belum. Mungkin ini disebabkan
LAB. karena masing kurangnya sosialisasi.
G1 : Secara pribadi saya belum mengetahui
dengan detail.
G2 : Belum, karena ada beberapa guru
yang malas untuk kegiatan praktikum

P : Di mana saja renstra/program


Pengelolaan Laboratorium IPA
disosialisasikan atau dipajang?
KS : Selama ini melalui pembinaan-
pembinaan dan juga melalui beberapa
pertemuan lainnya. Memang masing-
masing guru tidak dicetakkan atau
tidak dipajang.
WK KURIK : Renstra/program pengelolaan
laboratorium selama ini menjadi
dokumen sekolah dan sosialisasi
dilakukan saat ada pertemuan-
pertemuan.
WK SARPRAS : Pada dokumen Sekolah yang setiap
tahun ada peminjam

153
L LAB. : Memang tidak dipajang itu menjadi
dokumen yang memegang mungkin
kepala laboratorium dan bendahara
sekolah. Menjadi dokumen sekolah.
G1 : Disosialisasikan, namun kurang
mengena.
G2 : Selama ini melalui sosialisasi saja.
Kalau dipasang memang tidak.

P : Bagaimana kondisi sumber daya


manusia yang ada di sekolah ini,
khususnya pada mata pelajaran
IPA ? (Pendidik, tenaga
kependidikan dan laboran)
KS : Sekolah ini memiliki sumber daya
manusia yang memadai, tenaga
pendidik dan kependidikan yang
mempunyai motivasi, disiplin, kinerja
dan dedikasi yang tinggi
WK KURIK : Bagus, sumber daya manusianya
sesuai dengan bidangnya masing-
masing
WK SARPRAS : sudah sesuai dengan kwalifikasinya
masing-masing
L LAB. : Sumber daya manusianya sudah sesaui
dengan standar yang ada. Gurunya
juga bermotivasi tinggi

154
P : Bagaimana sarana dan prasarana
yang ada di laboratorium IPA ?
Kelengkapan dan bagaimana
kondisinya ?

KS : Sekolah ini memiliki sarana


laporatorium IPA yang sudah sesuai
dengan strandar

WK SARPRAS : Sarana dan prasarana laboratorium


sudah lumayan lengkap, hanya saja
mungkin perlu pengelolaan yang lebih
untuk menjaga kondisi sarana dan
prasarana.
L LAB. : Sarana dan prasarana laboratorium di
sekolah ini sudah memenuhi standar
serta sekolah memiliki guru yang
kompeten pada bidangnya masing-
masing.

G1 : sarana dan prasarana lengkap, sudah


bisa untuk melakukan proses belajar
mengajar dengan baik, namun belum
bisa mencukupi dalam jumlah
kelompok yang banyak karena
keterbatasan jumlah alat dan bahan
laboratorium.

155
P : Kendala atau kelemahan apa yang
dihadapi laboratorium IPA dalam
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar?

WK SARPRAS :kendalanya adalah untuk menambah


peralatan laboratorium agar dapat
memenuhi kegiatan praktikum dalam
jumlah kelompok banyak belum bisa
terealisasi karena pendanaan
dilaksanakan mana yang lebih
mendesak terlebih dahulu.
L LAB. : “Anggaran dana untuk menambah
peralatan laboratorium sudah ada,
namun tidak dapat mencukupi
kebutuhan dan kadang tidak sesuai
dengan RAB dengan dana riil karena
pendanaan dilaksanakan sesuai
dengan analisis kebutuhan dan skala
prioritas”
G1 : sesuai dengan analisis silabus pada
dasarnya kegiatan laboratorium setiap
semester seharusnya dilakukan lima
hingga enam kali. Sedangkan
pelaksanaannya guru mapel IPA hanya
menggunakan tiga sampai empat kali
untuk setiap satu semester

156
P : Potensi apa yang dapat
dikembangkan pada laboratorium IPA
SMA Negeri 1 Boja ini ?

KS : tersedianya sumber dana untuk


laboraturium di sekolah ini pendanaan
dilaksanakan sesuai analisis
kebutuhan sehingga memungkinkan
adanya pengembangan pengelolaan
laboratorium
WK KURIK : Sekolah ini sebenarnya memiliki
potensi untuk mengembangkan
pengelolaan laboratorium, karena
sebenarnya sekolah memiliki struktur
kurikulum yang memberikan
keleluasaan untuk menambah jam
pembelajaran IPA yang ada atau
sesuai dengan prinsip KTSP untuk
kelas XII serta minat siswa dalam
mengikuti kegiatan praktikum IPA itu
tinggi.
WK SARPRAS : potensinya adalah minat belajar siswa
yang tinggi sehingga harus mampu
mengelola laboratorium dalam hal ini
lebih menjaga alat-alat laboratorium
agar tetap bisa digunakan untuk
praktik selanjutnya.
L LAB. : potensinya adalah adanya sumber dana
sehingga laboran dapat merencanakan
kebutuhan yang diperlukan dalam
kegiatan praktikum.

157
Lampiran 5
PEDOMAN OBSERVASI

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET DAN OBSERVASI


No Aspek Indikator Instrumen Jumlah
Instrumen
Sarana 1. Lokasi dan ruang 11
1
Prasarana laboratorium
berdasar 2. Kelengkapan alat 35
kan standar dan bahan
Permendikn laboratorium
as No.24 3. Perlengkapan 23
Tahun 2007 laboratorium
1. Penyimpanan 11
peralatan dan
bahan
laboratorium
2. Pemeliharaan 7
peralatan
laboratorium
3. Organisasi dan 18
2 Pengelolaan administrasi
laboratorium laboratorium
4. Pemanfaatan 7
laboratorium
5. Penyediaan dan 10
penyiapan alat dan
bahan yang akan
digunakan untuk
praktikum
6. Keselamatan kerja 12
laboratorium
7. Kebersihan ruang 8
dan perabot
laboratorium

158
Lampiran 6 Lembar Observasi

“Strategi Pengembangan Pengelolaan


Laboratorium IPA Di SMA Negeri 1 Boja”

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami


memohon kesediaan Bapak/Ibu memberikan informasi
untuk pengisian angket penelitian tentang Strategi
Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA Pada
SMA Negeri 1 Boja.
Angket ini bukanlah tes, tetapi semata-mata
untuk keperluan penelitian. Untuk itu, saya sangat
mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk
memberikan jawaban yang sesuai dengan Bapak/Ibu
ketahui, alami, dan rasakan.
Sebelum pengisian angket, dimohon untuk
mengisi identitas Bapak/Ibu pada lembar angket yang
sudah di sediakan. Kami sangat mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan keterangan
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya guna
memperlancar penelitian ini.

Jawaban bapak/Ibu sangat besar artinya bagi


penelitian ini, untuk itu saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya atas jasa
Bapak/Ibu.

Salatiga, Januari 2015


Peneliti

159
160
161
162
163
164
165
166
167
Lampiran 7

Tabel Alat dan Bahan Laboratorium Biologi

SKALA /
NAMA ALAT RUMUS JUM
NO BERAT / TEMPAT
/ BAHAN MOLEKUL LAH
VOLUM
1 Alat Bedah - - 3 Almari I a
Alcohol 70
2 C2H5OH 5 Lt 1 Almari IV g
%
Asam
3 H 2O 2 1 Lt 1 Almari IV g
Peroksida
4 Beker Glass - - 18 Almari II e
Beker Almari Kayu
5 - - 2
Plastic Utara
6 Benedict - 1 Lt 1 Almari IV g
7 Benedict - 2 Lt 1 Almari IV b
8 Biuret A - 1 Lt 2 Almari IV b
9 Biuret B - 1 Lt 1 Almari IV b
Blood
10 - - 1 set Almari II b
Lancet
11 Cawan Kaca - - 5 Almari I b
Eosin,
C20H6Br4O
12 Alcohol 50 gr 1 Almari IV a
5
Soluble
Eosin,
C20H6Br4N
13 Water - 1 Almari IV e
a2O5
Soluble
14 Fehling A - 1 Lt 1 Almari IV b
15 Gelas Arloji - - 6 Almari I b
Gelas
16 - 30 ml 10 Almari III d
Beaker
17 Gelas Beker - 600 ml 4 Almari I c
18 Gelas Ukur - 1 Lt 2 Almari I a
19 Gelas Ukur - 50 ml 10 Almari I a
20 Gelas Ukur - 25 ml 4 Almari I a
21 Gelas Ukur - 250 ml 9 Almari I c
Iodium
22 I2 - 1 Almari IV e
Crystal

168
SKALA /
NAMA ALAT RUMUS JUM
NO BERAT / TEMPAT
/ BAHAN MOLEKUL LAH
VOLUM
Almari Kayu
23 Kaki Tiga - - 11
Utara
Almari Kayu
24 Kasa - - 12
Utara
Kerangka Ruangan
25 - - 1
Manusia Lab. Biologi
4
Kotak
26 - - kota Almari II b
Preparat
k
27 Lugol - 1 Lt 1 Almari IV g
28 Lugol - 1 Lt 1 Almari IV b
29 Marble Chip - 1 Kg 1 Almari IV d
Microscope 3
30 - - Almari II b
Slides dus
Mikroskop
31 Monokuler - - 15 Almari II c
Siswa
Mikroskop
32 Monokuler - - 3 Almari II c
Siswa
Mikroskop
Almari III
33 Monokuler - - 15
dan Gudang
Siswa
Mortal dan Almari Kayu
34 - - 8
Alu Utara
35 Paru-paru - - 1 Almari III d
Pembakar Almari Kayu
36 - - 15
Spiritus Utara
Pembersih
Almari Kayu
37 Tabung - - 12
Utara
Reaksi
Panjang
38 Penggaris - 6 Almari III c
= 30 cm
Penjepit Almari Kayu
39 - - 10
Kayu Utara
40 Photometer - - 19 Almari III e
41 Pinset - - 1 Almari Ib
42 Pipet Tetes - uk. 34 Almari Ic

169
SKALA /
NAMA ALAT RUMUS JUM
NO BERAT / TEMPAT
/ BAHAN MOLEKUL LAH
VOLUM
Sedang
Pisau
43 - - 18 Almari I a
Bedah
Almari Kayu
44 Plat Tetes - - 13
Selatan
Rak Tabung
45 - - 13 Almari III f
Reaksi
Respiromete
46 - - 22 Almari III a
r
Spatula uk.
47 - 11 Almari I b
Besi Panjang
Spatula uk.
48 - 10 Almari I b
Kaca Sedang
Spatula uk.
49 - 6 Almari I b
Kaca Panjang
50 Stop Watch - - 2 Almari II b
Tabung
51 - - 100 Almari III g
Reaksi
Tensi Meter
52 - - 1 Almari II e
Digital
Termometer
53 - - 10 Almari II b
Alkohol
Timbangan
54 - - 3 Almari III e
3 Kaki
Timbangan
55 - - 1 Almari III e
Digital
Diatas
56 Torso Ginjal - - 7
Almari III
Torso
57 - - 1 Almari III d
Jantung
Diatas
58 Torso Kulit - - 7
Almari III
59 Torso Mata - - 1 Almari III d
Torso
60 Seluruh - - 3 Gudang
Tubuh
Torso
61 - - 1 Almari III d
Telinga

170
SKALA /
NAMA ALAT RUMUS JUM
NO BERAT / TEMPAT
/ BAHAN MOLEKUL LAH
VOLUM
Torso
Tubuh
Ruangan
62 (Tidak - - 3
Lab. Biologi
Seluruh
Keadaan)
Tungku Ruangan
- - 1
63 Sterilisasi Lab. Biologi
Sistem Alat
64 Ekskresi
Reptil - - 1 Gudang
Sistem Alat
65 Koordinasi
Amphibi - - 1 Gudang
Sistem Alat
Koordinasi
66 Burung - - 1 Gudang
Sistem Alat
67 Koordinasi
Ikan - - 1 Gudang
Sistem Alat
68 Koordinasi
Reptil - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
Makanan
69 Amfibi - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
70
Makanan
Amfibi - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
71
Makanan
Burung - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
Makanan
72 Burung - - 1 Gudang
Sistem Alat
73
Pencernaan - - 1 Gudang
171
SKALA /
NAMA ALAT RUMUS JUM
NO BERAT / TEMPAT
/ BAHAN MOLEKUL LAH
VOLUM
Makanan
Ikan
Sistem Alat
Pencernaan
74
Makanan
Ikan - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
Makanan
75 Manusia - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
76
Makanan
Reptil - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
77
Makanan
Reptil - - 1 Gudang
Sistem Alat
Pencernaan
78 Manusia - - 1 Gudang
Sistem Alat
79 Reproduksi
Amfibi - - 1 Gudang
Sistem Alat
80 Reproduksi
Burung - - 1 Gudang
Sistem Alat
Reproduksi
81 Ikan - - 1 Gudang
Sistem Alat
82 Reproduksi
Reptil - - 1 Gudang

172
Lampiran 8

Tabel Alat dan Bahan Laboratorium Fisika

SKALA /
NAMA ALAT JUM
NO PRODUSEN BERAT / KONDISI
/ BAHAN LAH
VOLUM
KIT
Elektromag 4 tidak
1 netik Pudak - 4 dus lengkap
KIT 4 tidak
2 Elektronik Pudak - 4 lengkap
KIT
3 Elektronik Pudak - 4 Unknown
KIT
Elektrostati 2 tidak
4 ka Pudak - 3 lengkap
KIT 4 tidak
5 Mekanik Pudak - 4 lengkap
KIT 4 tidak
6 Mekanika Pudak - 4 dus lengkap
11 4 tidak
7 KIT Optik Pudak - set lengkap
4 tidak
8 KIT Optik Pudak - 4 dus lengkap
PT. Mega
9 Kompas Eltra - 55 Baik
PT.
Megaguna
Lensa Ganda f : 150
10 biconvex Semesta mm 1 dus Baik
PT.
Megaguna
Lensa Ganda f : 200
11 biconvex Semesta mm 1 dus Baik
PT.
Megaguna
Lensa Ganda f : 500
12 biconvex Semesta mm 1 dus Baik
PT.
Lensa Megaguna
13 biconvex Ganda f : 50 mm 1 dus Baik

173
SKALA /
NAMA ALAT JUM
NO PRODUSEN BERAT / KONDISI
/ BAHAN LAH
VOLUM
Semesta
Lensa
14 biconvex Griffin f : 50 mm 3 Baik
Lensa f : 200
15 biconvex Griffin mm 7 Baik
Lensa f : 150
16 biconvex Griffin mm 1 dus Baik
Lensa f : 500
17 biconvex Griffin mm 7 Baik
Lensa Dobel
18 Concave Unknown f : 50 mm 1 dus Baik
Lensa Dobel
19 Concave Miken Variatif 6 dus Baik
Lensa Dobel
20 Convex Miken Variatif 5 dus Baik
mikrometer
21 skrup Tricide Brand 19 6 rusak
Multimeter
22 Digital Heles - 15 Baik
Multimeter
23 Manual - - 11 6 rusak
Neraca semua
24 Ohous Ohous US 311 gr 5 rusak
Neraca semua
25 Ohous Meganexus 311 gr 8 rusak
Neraca Tiga semua
26 kaki Lark China 2610 gr 2 rusak
Neraca Tiga semua
27 kaki Meganexus 2610 gr 3 rusak
28 Penggaris Unknown 30 cm 29 Baik
Peraga
Gelombang
29 Mikro Pudak - 1 Unknown
Peraga Hk.
30 Achimedes Unknown - - Baik
a. Spring
Balance Unknown 250 gr 10 Baik
b. Pemberat Unknown - 10 Baik
31 Peraga Pudak - 1 Unknown
174
SKALA /
NAMA ALAT JUM
NO PRODUSEN BERAT / KONDISI
/ BAHAN LAH
VOLUM
Raybox dan
Optical
Peraga Teori
32 Kinetik Gas Pudak - 1 Unknown
Perlengkapa
n Bangku 1 tidak
33 Optik Pudak - 2 lengkap
Resistance
Box /
Hambatan
34 Geser Elindo - 5 Baik
Resistance
Box /
Hambatan 11
35 Geser Elindo - dus Baik
Step Up and
Down
36 Transformer Era - 2 Unknown
37 Stop Watch Diamond - 18 1 rusak
Stopwatch
Manual /
38 Jarum Diamond - 2 2 rusak
Vibration CV. Kurnia
39 Generator Jaya - 1 Unknown
Vibration
40 Generator Pudak - 1 Unknown

175
Lampiran 9

Tabel Alat dan Bahan Laboratorium Kimia

SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
1 Acetocarmine - 25 ml 1 Almari III e Rusak
2 Acetocarmine - 25 ml 1 Almari III e Rusak
3 Active Carbon C 250 gr 4 Almari III h Baik
Alat
Reproduksi
4 Manusia - - 1 Gudang Baik
Alizarin C13H8N3O3
5 Yellow Na 10 gr 1 Almari III e Rusak
Almunium Al2(SO4)3.1
6 Sulfat 6H2O 500 gr 1 Almari III f Baik
Almunium Al2(SO4)2.
7 Sulfate 18H2O 500 gr 4 Almari III d rusak
Almunium Al2(SO4)2.1
8 Sulfate 6H2O 500 gr 1 Almari III d Baik
Alumunium
9 Foil Al 25 gr 4 Almari III g Baik
Alumunium
10 Metal Al 25 gr 4 Almari III g Baik
11 Amilum - 1 kg 1 Almari II e Baik
Ammomium
12 Sulphate (NH4)2SO4 500 gr 1 Almari III c Baik
Ammomium
13 Sulphate (NH4)2SO4 500 gr 2 Almari III c Rusak
Ammonium
14 Chlorid NH4Cl 500 gr 2 Almari III f Baik
Ammonium
15 Chloride NH4Cl 500 gr 3 Almari III f Rusak
Ammonium
16 Chloride NH4Cl 500 gr 1 Almari III f Rusak
Ammonium (NH4)2SO4.
Ferrous FeSO4.6H2
17 Sulfate O 500 gr 1 Almari III c Baik

176
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Ammonium
Iron (II) (NH4)2SO4.
Sulfate, 6 FeSO4.6H2
18 Hydrate O 500 gr 1 Almari III c Baik
Ammonium (NH4)6Mo7
19 Molybdate O24.4H2O 100 gr 1 Almari III f Baik
Ammonium (NH4)6Mo7
20 Molybdate O24.4H2O 100 gr 2 Almari III f Baik
Aniline (C6H5NH2)2
21 Sulphate .H2SO4 25 gr 1 Almari III e Baik
Audio Unkno
22 Generator - - 1 Almari VII wn
20 x 20
Balok x 20
23 Material - mm 8 Almari VI Baik
Balok
24 Material - - 4 Almari VI Baik
Bandul
25 Kubus - - 12 Almari IV Baik
Barium BaCl2. Almari Kayu
26 Chloride 2H2O 500 gr 1 Barat D2 Baik
Barium BaCl2. Almari Kayu
27 Chloride 2H2O 500 gr 1 Barat D2 Baik
Barium BaCl2.
28 Chloride 2H2O 500 gr 1 Almari III b Baik
Barium BaCl2.
29 Chloride 2H2O 500 gr 3 Almari III c Baik
Barium 1
30 Hydroxide Ba(OH)2 500 gr 2 Almari III b rusak
Barium Ba(OH)2.8
31 Hydroxide H 2O 500 gr 1 Almari III b Rusak
Barium BaCl2.
32 Klorida 2H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Barometer Unkno
33 Aneroid - - 2 Almari VII wn
Basic Meter -10 s.d. semua
34 Unit - 100 µA 28 Almari V rusak

177
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Basic Meter -10 s.d. semua
35 Unit - 100 µA 20 Almari VI rusak
Basic Meter
36 Unit - - 8 Almari VII Baik
Battery
37 Holder - - 15 Almari VI Baik
berat
Beban maks
38 Bercelah - 250 gr 10 Almari IV Baik
Almari I
39 Beker Glass - 1 lt 5 atas Baik
Almari I
40 Beker Glass - 250 ml 41 atas Baik
Almari I
41 Beker Glass - 600 ml 6 atas Baik
Almari I
42 Beker Glass - 100 ml 24 atas Baik
43 Benedict - 2 Lt 1 Almari II c Baik
44 Biuret A - 1 Lt 1 Almari II c Baik
45 Biuret B - 1 lt 2 Almari II c Baik
unkno
46 Box Peralatan - - 1 Almari VII wn
Bromothymol C27H28Br2
47 Blue O 5S 10 gr 2 Almari III e Baik
Bromothymol C27H28Br2
48 Blue O 5S 25 gr 1 Almari III e rusak
Almari Kayu
49 Buret - 50 ml 24 Barat D2 Baik
Almari Kayu
50 Buret - 100 ml 7 Barat D2 Baik
Busur
51 Penggaris - - 20 Almari VI Baik
Calsium (CH3COO)2
52 Acetate Ca 500 gr 1 Almari III d Baik
Calsium CaCl2. Almari Kayu
53 Chloride 2H2O 500 gr 1 Barat D1 rusak

178
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Calsium
54 Chloride CaCl2 500 gr 1 Almari III f Baik
Calsium
55 Chloride CaCl2 500 gr 1 Almari III h Baik
Calsium
Chloride Almari Kayu
56 (Anhydrous) CaCl2 500 gr 1 Barat D1 Baik
Calsium Almari Kayu
57 Hydroxide Ca(OH)2 500 gr 1 Barat D2 Baik
Calsium
58 Hydroxide Ca(OH)2 500 gr 3 Almari III b Baik
Calsium
59 Hydroxide Ca(OH)2 250 gr 1 Almari III f Baik
Calsium
60 Hypochlorite Ca(ClO)2 500 gr 1 Almari III c Baik
61 Calsium oxide CaO 500 gr 1 Almari III f Baik
Canada
62 Balsem - 25 ml 1 Almari III e rusak
Almari
Catudaya / Almunium 4
63 Power Supply - - 10 Barat rusak
Almari
Catudaya / Almunium
64 Power Supply - - 3 Barat Baik
65 Cawan Petri - - 92 Almari I h Baik
Cawan Ukuran Almari Kayu
66 Porcelin - Kecil 3 dus Barat Baik
Cermin f : 300
67 Cekung - mm 8 Almari VIII Baik
Cermin f : 300
68 Cekung - mm 8 Almari VIII Baik
C6H8O7.H2
69 Citric Acid O 500 gr 1 Almari III d rusak
C6H8O7.H2
70 Citric Acid O 500 gr 1 Almari III d rusak
71 Cobalt Co - 12 Almari III g Baik

179
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Cobalt (II) CoCl2.6H2
72 Chloride O 100 gr 2 Almari III f Baik
Cobalt (II)
Chloride 6 CoCl2.6H2
73 Hydrate O 100 gr 1 Almari III f Baik
Copper (II) CuCO3.Cu(
74 Carbonate OH)2H2O 500 gr 1 Almari III d Baik
Copper (II) CuSO4. Almari Kayu
75 Sulphate 5H2O 500 gr 1 Barat D1 Baik
Copper (II)
76 Sulphate CuSO4 500 gr 1 Almari III d Baik
Copper (II) CuSO4.
77 Sulphate 5H2O 500 gr 1 Almari III d Baik
Copper (II) CuSO4.
78 Sulphate 5H2O 500 gr 2 Almari III d Baik
79 Copper foil Cu 500 gr 1 Almari III g Baik
diamete
80 Corong Pisah - r : 8 cm 9 Almari VI Baik
81 Corong Pisah - d : 9 cm 23 Almari I h Baik
d : 7,5
82 Corong Pisah - cm 4 Almari I h Baik
83 Corong Pisah - 125 ml 2 Almari II e Baik
Cupper (II)
84 Oxide CuO 500 gr 1 Almari III d Baik
85 Cupper Foil Cu 500 gr 5 Almari III g Baik
86 Cupric Oxide CuO 250 gr 1 Almari III d Baik
CuSO4. Almari Kayu
87 Cupric Sulfate 5H2O 1000 gr 1 Barat D1 Baik
CuSO4.
88 Cupric Sulfate 5H2O 1 kg 3 Almari III d Baik
Darah dan
Peredaran
89 Makanan - - 1 Gudang Baik
semua
90 d-Galactose C6H12O6 100 gr 2 Almari III g rusak
91 d-Glucose, C6H12O6 500 gr 4 Almari III g semua

180
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
anhydrous rusak
Di-Sodium
Hydrogen Na2HPO4.1
92 Phospate 2H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Di-Sodium
Hydrogen
93 Phospate Na2HPO4 500 gr 1 Almari III c rusak
Di-Sodium
Hydrogen
Phospate
94 Anhydrouse Na2HPO4 500 gr 1 Almari III c Baik
4
95 Dynamometer - - 4 Almari VII rusak
C20H6Br4N
96 Eosin Dye a2O5 25 gr 1 Almari III e Baik
Epistasis/Hip
ostasis dan
97 Polimeri - - 1 Gudang Baik
98 Erlenmeyer - 125 ml 15 Almari VI Baik
99 Erlenmeyer - 250 ml 9 Almari VI Baik
100 Erlenmeyer - 250 ml 2 Almari VI Baik
101 Erlenmeyer - 250 ml 8 dus Almari I d Baik
102 Erlenmeyer - 125 ml 5 dus Almari I c Baik
103 Erlenmeyer - 250 ml 46 Almari I b Baik
Almari I
104 Erlenmeyer - 250 ml 6 atas Baik
105 Fehling A - 2 Lt 1 Almari II c Baik
106 Fehling B - 2 Lt 2 Almari II c Baik
107 Ferric Sulfate FeS 250 gr 1 Almari III d Baik
Ferrous
108 Sulfide FeS 250 gr 1 Almari III d Baik
109 Fixed Resistor - 100 Ω 8 Almari VI Baik
110 Garpu Tala - - 5 set Almari VI Baik
Gas unkno
111 Generator - - 12 Almari VIII wn

181
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
diamete
r : 8,2
112 Gelas Arloji - cm 9 dus Almari Ie Baik
113 Gelas Beker - 250 ml 15 Almari VI Baik
114 Gelas Beker - 100 ml 27 Almari VI Baik
115 Gelas Beker - 600 ml 3 Almari VI Baik
116 Gelas Beker - 1 Lt - Almari VI Baik
117 Gelas Beker - 100 ml 4 Almari VI Baik
118 Gelas Labu - 250 ml 2 Almari II e Baik
Gelas Labu
dengan side
119 arm - 50 ml 1 Almari II e Baik
120 Gelas Ukur - 250 ml 6 Almari VI Baik
1
121 Gelas Ukur - 25 ml 10 Almari I f rusak
122 Gelas ukur - 10 ml 10 Almari I f Baik
123 Gelas Ukur - 1 lt 1 Almari I f Baik
124 Gelas ukur - 250 ml 3 Almari II b Baik
125 Gelas Ukur - 100 ml 5 Almari II b Baik
126 Gelas Ukur - 250 ml 4 Almari II b Baik
127 Gelas Ukur - 250 ml 5 Almari II b Baik
128 Gelatin - 500 gr 1 Almari III g Baik
Almari Kayu
129 Glukosa C12H12O6 500 gr 1 Barat D1 rusak
Almari Kayu
130 Glukosa C6H12O6 500 gr 1 Barat D2 rusak
semua
131 Glukose C6H12O6 500 gr 2 Amari III g rusak
132 Haematoxylin C12H14O6 10 gr 2 Almari III e Baik
C10H14O6.3
133 Haematoxylin H2O 10 gr 1 Almari III e rusak
Hand Tally
134 Counter - - 6 Almari VII Baik
135 Helical Spring - - 1 Almari VII Baik

182
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
(Slinky)
Higrometer -10 s.d.
136 high and dry - 50°C 1 Almari VIII Baik
Higrometer -10 s.d.
137 high and dry - 50°C 1 Almari VIII rusak
Hydrogen
138 Peroksida H 2O 2 500 ml 6 Almari II c Baik
Almari Kayu
139 Iodine I 100 gr 1 Barat D1 Baik
Almari Kayu
140 Iodine Crystal I2 100 gr 1 Barat D2 Baik
141 Iodine Crystal I2 100 gr 1 Almari III h Baik
Iron (II)
ammonium (NH4)2Fe(S
142 Sulphate O4)2.6H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Iron (II)
143 Sulphite FeS 500 gr 1 Almari III d Baik
Iron (III)
144 Chloride FeCl3 500 gr 1 Almari III d Baik
Iron Filling
145 Coarse Fe 500 gr 2 Almari III h Baik
146 Iron Powder Fe 500 gr 2 Almari III h Baik
Jangka 1
147 Sorong - 15 Almari IV rusak
Jangka 1
148 Sorong - 1 Almari IV rusak
Almari
Kabel, Capit Almunium
149 Buaya - - - Barat Baik
Kaca Ukuran
150 Planparallel - Besar 4 Almari VI Baik
Kaca Ukuran
151 Planparallel - Kecil 10 Almari VI Baik
152 Kaca Prisma - - 9 Almari VI Baik
Almari
Almunium
153 Kaki Tiga - - 11 Barat Baik

183
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
volume
154 Kalorimeter - 125 ml 10 Almari IV Baik
155 Kalorimeter - 125 ml 12 Almari VIII Baik
Almari
Almunium 10
156 Kasa - - 19 Barat rusak
Kawat
157 Kuningan - - - Almari VII Baik
158 Kawat Nikel - - 2 rol Almari VI Baik
159 Kawat Nikrom - - 31 Almari I a Baik
Kertas
Lakmus 10
160 Universal - - kotak Almari III e Baik
161 Kertas saring - - - Almari II a Baik
Krus Porcelin Almari Kayu
162 Besar - - 2 dus Barat Baik
Kumpulan
163 Mineral - - 1 dus Almari II a Baik
164 Labu takar - 100 ml 3 dus Almari Ia Baik
165 Labu takar - 1 Lt 1 Almari If Baik
166 Labu ukur - 500 ml 5 Almari Ig Baik
167 Lamp Holder - - 15 Almari VI Baik
Larutan
168 Buffer - 500 ml 12 Almari II d Baik
169 Larutan FN - 3 Lt 1 Almari II c Baik
Lead (II) (CH3COO)2 Almari Kayu
170 Acetat Pb.3H2O 500 gr 1 Barat D1 Rusak
Lead (II) Almari Kayu
171 Nitrate Pb(NO3)2 500 gr 1 Barat D2 Baik
Pb(CH3CO
172 Lead Acetate O)2.3H2O 100 gr 5 Almari III f Baik
173 Lead Metal Pb - 1 Almari III g Baik
Lead Metal
174 Foil Pb 500 gr 1 Almari III g Baik
175 Lead Nitrat Pb(NO3)2 500 gr 2 Almari III d Baik

184
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
176 Lead Nitrat Pb(NO3)2 500 gr 1 Almari III d Baik
177 Lead Nitrate Pb(NO3)2 500 gr 1 Almari III d Baik
178 Lead Sulfate PbSO4 100 gr 2 Almari III f Baik
179 Lead Sulphate PbSO4 500 gr 1 Almari III f Baik
Lempeng Almari Kayu
180 Tetes - - 3 dus Barat Baik
181 Litmus Blue - - 4 Almari III e Baik
Litmus Paper
182 Blue - - 1 Almari III e Baik
Litmus Paper
183 Red - - 1 Almari III e Baik
184 Litmus Red - - 3 Almari III e Baik
Magnesium
185 Band Mg - 7 Almari III e Baik
Magnesium
186 Ribbon Mg - 1 Almari III g Baik
Magnesium MgSO4.7H
187 Sulfate 2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Magnesium MgSO4.7H2
188 Sulphate O 500 gr 1 Almari III c Baik
Magnesium MgSO4.7H2
189 Sulphate O 500 gr 1 Almari III g Rusak
Magnifying
190 Glass - - 60 Almari VII Baik
Manganese
191 (IV) Oxide MnO2 500 gr 1 Almari III c Baik
Manganese
192 (IV) Oxide MnO2 500 gr 1 Almari III c Baik
Manganese
193 dioxide MnO2 250 gr 1 Almari III f Baik
Almari Kayu
194 Marble Chips - 1000 gr 1 Barat D1 Baik
195 Marble Chips - 1 kg 4 Almari III h Baik
196 Mata - - 1 Gudang Baik
197 Mercuric HgCl2 100 gr 1 Almari III f Baik
185
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Chloride
198 Mercury Hg 500 gr 6 Almari III h Baik
Mercury (II)
199 Chloride HgCl2 100 gr 1 Almari III f Baik
200 Mesin Bensin - - 1 Gudang Baik
201 Mesin diesel - - 1 Gudang Baik
202 Mesin Roket - - 1 Gudang Baik
203 Mesin Uap - - 1 Gudang Baik
Methyl C14H14ON3. Almari Kayu
204 Orange 5Na 10 gr 1 Barat D1 Baik
Methyl C14H14N3N
205 Orange aO3S 10 gr 1 Almari III e Baik
Methyl C14H14N3N
206 Orange aO3S 10 gr 1 Almari III e Baik
(CH3)2NC8
Methyl H4N:NC8H4
207 Orange SO3Na 10 gr 1 Almari III e Baik
208 Methyl Red C15H15N3O2 10 gr 1 Almari III e Baik
209 Methyl Red C15H15N3O2 10 gr 1 Almari III e Baik
(CH3)2NC6
H4N:NC6H4
210 Methyl Red COOH 10 gr 1 Almari III e Baik
211 Methyl Red C15H15N3O2 10 gr 1 Almari III e Rusak
Methylene C18H18ClN3 Almari Kayu
212 Blue S. 3H2O 100 gr 1 Barat D1 Baik
Methylene C16H18C1N3
213 Blue S 25 gr 1 Almari III e Baik
Methylene C16H18ClN3
214 Blue S 100 gr 1 Almari III e Baik
Metode
215 Penyerbukan - - 1 Gudang Baik
Mikroskop
Monokuler semua
216 Siswa - 24 Almari IV rusak
217 Mini Tools - - 1 Almari VII Unkno

186
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Box wn
10
MOLMOD tidak
(Molecular 10 lengka
218 Models) - - dus Almari II a p
Mortal dan Almari Kayu
219 Alu - - 7 Barat Baik
Nickel (II) NiSO4.7H2
220 Sulfate O 500 gr 1 Almari III f Rusak
Nickel Metal
221 Foil Ni 100 gr 2 Almari III g Baik
Unkno
222 Osciloscope - - 1 Almari VII wn
Osciloscope Unkno
223 Sinar Katoda - - 1 Almari VII wn
Otot-otot
224 Manusia - - 1 Gudang Baik
H2C2O4.2H
225 Oxalic Acid 2O 500 gr 1 Almari III d Baik
C2H2O4.2H
226 Oxalic Acid 2O 500 gr 1 Almari III d Baik
227 Pegas - - 20 Almari VII Baik
Pembakar
Spiritus / Volume
228 Bunsen - 200 ml 11 Almari IV Baik
Pembersih Almari
Tabung Almunium
229 Reaksi - - 12 Barat Baik
Pencernaan
230 Makanan - - 1 Gudang Baik
231 Penjepit besi - - 12 Almari I a Baik
Almari
Almunium
232 Penjepit Kayu - - 3 Barat Baik
233 Pernafasan - - 1 Gudang Baik
Pernafasan
234 Manusia - - 1 Gudang Baik

187
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Phenolphthale Almari Kayu
235 in C20H14O4 25 gr 1 Barat D1 Baik
Phenolphthale
236 in C20H14O4 25 gr 2 Almari III e Baik
Phenolphthale
237 in C20H14O4 25 gr 1 Almari III e Baik
Phenolphthale C6H4COOC
238 in (C6H4OH)2 25 gr 1 Almari III e Baik
239 Phloroglucinol C6H6O3 10 gr 1 Almari III e Baik
C6H3(OH)3.
240 Phloroglucinol 2H2O 10 gr 1 Almari III e Rusak
241 Pignometer - 50 ml 10 Almari I c Baik
Ukuran
242 Pipet Tetes - Panjang 74 Almari I a Baik
ukuran
243 Pipet Tetes - sedang 1 dus Almari I a Baik
Almari I
244 Pipet Volum - 10 ml 5 atas Baik
245 Pisau Bedah - - 7 Almari I a Baik
Potassium
246 Bromide KBr 500 gr 1 Almari III b Rusak
Potassium
247 Bromide KBr 500 gr 2 Almari III b Baik
Potassium Almari Kayu
248 Chloride KCl 500 gr 1 Barat D1 Rusak
Potassium
249 Chloride KCl 500 gr 2 Almari III b Baik
Potassium
250 Chloride KCl 500 gr 2 Almari III b Baik
Potassium Almari Kayu
251 Chromate K2CrO4 500 gr 1 Barat D1 Baik
Potassium
252 Chromate K2CrO4 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium
253 Chromate K2CrO4 500 gr 1 Almari III b Baik
254 Potassium K2Cr2O7 500 gr 1 Almari III b Baik

188
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
dichromate
Potassium
255 dichromate K2Cr2O7 500 gr 2 Almari III b Baik
Potassium
256 dichromate K2Cr2O7 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium
257 Ferricyanide K3Fe(CN)6 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium K4Fe(CN)6.
258 Ferrocyanide 3H2O 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium
Hexacyanoferr K4Fe(CN)6.
259 ate 3H2O 500 gr 1 Almari III b Rusak
Potassium
Hexacyanoferr
260 ate (III) K3Fe(CN)6 500 gr 1 Almari III b Rusak
Potassium
Hydrogen HOOCC6H
261 Phtalate 4COOK 500 gr 1 Almari III b Rusak
Potassium
262 Iodate KIO3 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium
263 Iodate KIO3 100 gr 1 Almari III f Baik
Potassium Almari Kayu
264 Iodide KI 500 gr 1 Barat D1 Rusak
Potassium Almari Kayu 1
265 Iodide KI 500 gr 2 Barat D1 rusak
Potassium Almari Kayu
266 Iodide KI 500 gr 1 Barat D2 Baik
Potassium
267 Iodide KI 500 gr 4 Almari III b Baik
Potassium
268 Iodide KI 500 gr 1 Almari III b Rusak
Potassium
269 Iodite KIO3 500 gr 1 Almari III b Baik
Potassium
270 Permanganat KMnO4 250 gr 1 Almari III e Rusak

189
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Potassium
271 Permanganat KMnO4 500 gr 1 Almari III e Baik
Potassium COOK(CH
Sodium OH)2COON
272 Tartrate a.4H2O 500 gr 3 Almari III b Baik
10
273 Potter - - dus Almari I b Baik
274 Pyrogallic acid C6H3(OH)3 50 gr 1 Almari III e Rusak
Pyrogallol
275 Powder C6H3(OH)3 50 gr 4 Almari III e Baik
Rak Tabung Almari
Reaksi Almunium 3
276 Lubang 12 - - 17 Barat rusak
Rak Tabung Almari
Reaksi Almunium
277 Lubang 24 - - 3 Barat Baik
Unkno
278 Raksa Hg - 2 Almari III h wn
Sejarah
279 Manusia - - 1 Gudang Baik
280 Senter - - 4 Almari VII Baik
Silicone
281 grease - 100 gr 1 Almari III f Baik
Silicone High
Vacuum
282 Grease Si - 2 Almari III g Baik
8
tidak
Silinder lengka
283 Material - - 8 Almari VI p
284 Silver Nitrate AgNO3 100 gr 2 Almari III e Baik
285 Silver Nitrate AgNO3 100 gr 2 Almari III e Rusak
Sistem Alat
Ekskresi
286 Amfibi - - 1 Gudang Baik
287 Sistem Alat - - 1 Gudang Baik

190
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Ekskresi
Burung
Sistem Alat
288 Ekskresi Ikan - - 1 Gudang Baik
Sistem
Periodik
289 Unsur - - 3 Gudang Baik
Sodium 2,6
Dichlorophen
ol C12H6Cl2N
290 Hidrophenol aO2.2H2O 5 gr 3 Almari III e Baik
Sodium
Acetate CH3COON
291 Anhydrous a 500 gr 2 Almari III f Rusak
Sodium Na2CO3.10
292 Carbonat H 2O 500 gr 6 Almari III f Rusak
Sodium Na2CO3.10
293 Carbonat H 2O 500 gr 1 Almari III f Baik
Sodium Na2CO3.10
294 Carbonat H 2O 500 gr 1 Amari III f Baik
Sodium Almari Kayu
295 Chloride NaCl 500 gr 1 Barat D1 Rusak
Sodium Almari Kayu
296 Chloride NaCl 500 gr 2 Barat D1 Baik
Sodium Almari Kayu
297 Chloride NaCl 500 gr 1 Barat D2 Rusak
Sodium semua
298 Chloride NaCl 500 gr 5 Almari III a rusak
Sodium
299 Chloride NaCl 500 gr 1 Almari III a Rusak
Sodium
Chloride
300 Anhydrous CaCl2 500 gr 2 Almari III f Baik
Sodium Na3C6H5O7
301 Citrate .2H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Sodium
302 Hydrogen NaHCO3 500 gr 6 Almari III a Baik

191
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Carbonate
Sodium
Hydrogen
303 Carbonate NaHCO3 500 gr 1 Almari III a Rusak
Sodium Almari Kayu 1
304 Hydroxide NaOH 500 gr 2 Barat D1 rusak
Sodium Almari Kayu
305 Hydroxide NaOH 500 gr 1 Barat D2 Rusak
Sodium
306 Hydroxide NaOH 500 gr 6 Almari III a Baik
Sodium 6
307 Hydroxide NaOH 500 gr 8 Almari III a rusak
Sodium
308 Hydroxide NaOH 500 gr 1 Almari III a Baik
Sodium
309 Hydroxide NaOH 1 kg 1 Almari III a Rusak
310 Sodium Metal Na 100 gr 2 Almari III h Baik
Sodium
311 Oxalate (COONa)2 500 gr 1 Almari III c Baik
Sodium
312 Oxalate Na2C2O4 500 gr 1 Almari III c Baik
Sodium NaH2PO4.2 1
313 Phosphate H 2O 500 gr 2 Almari III a rusak
Sodium
Potassium C4H5O6KN
314 Tartrate a.4H2O 500 gr 3 Almari III d rusak
Sodium
Potassium C4H5O6KN semua
315 Tartrate a.4H2O 500 gr 2 Almari III d rusak
Sodium Na2SO4.10
316 Sulfate H 2O 500 gr 2 Almari III f rusak
Sodium Almari Kayu
317 Sulphate Na2SO4 500 gr 1 Barat D1 Baik
Sodium
318 Sulphate Na2SO3 500 gr 1 Almari III a rusak
Sodium
319 Sulphate Na2SO4 500 gr 1 Almari III f Baik

192
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Sodium Na2B4O7.1
320 Tetraborate 0H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Sodium Na2B4O7.1
321 Tetraborate 0H2O 250 gr 1 Almari III c Baik
Sodium Na2B4O7.1
322 Tetraborate 0H2O 500 gr 1 Almari III c rusak
Sodium Na2S2O3.5 Almari Kayu
323 Thiosulfate H 2O 500 gr 1 Barat D1 rusak
Sodium Na2S2O3.5
324 Thiosulfate H 2O 500 gr 1 Almari III a Baik
Sodium Na2S2O3.5
325 Thiosulfate H 2O 500 gr 3 Almari III a Baik
Sodium Na2S2O3.5
326 Thiosulfate H 2O 500 gr 1 Almari III a rusak
Spatula besi
dengan
327 sendok - - 18 Almari I a Baik
Spatula besi
328 tanpa sendok - - 15 Almari I a Baik
Ukuran
329 Spatula Kaca - Panjang 11 Almari I a Baik
Spectrum
Tube Power unkno
330 Suply - - 1 Almari VII wn
331 Spherometer - - 1 Almari VII Baik
332 Starch C6H10O5 500 gr 1 Almari III g Baik
Starch
333 Soluble (C6H10O5)x 500 gr 3 Almari III g Baik
Strontium SrCl2. 6 Almari Kayu
334 Chloride H 2O 250 gr 1 Barat D1 Rusak
Strontium SrCl2. 6
335 Chloride H 2O 500 gr 1 Almari III b Rusak
336 Sudan (II) C24H20N4O 25 gr 1 Almari III e Baik
337 Sudan (III) C22H16ON4 25 gr 1 Almari III e Rusak
338 Sulfur S 500 gr 4 Almari III h Baik
339 Sulphur S 500 gr 1 Almari III h Baik

193
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
340 Sulphur S 500 gr 2 Almari III h Baik
341 Switch Knife - - 8 Almari VI Baik
Tabung Pipa
U dengan side
342 arm - - 6 Almari II a Baik
Tabung Pipa
U dengan Almari Kayu
343 tempatnya - - 10 Barat D2 Baik
Tabung Pipa
U tanpa Side
344 arm - - 4 Almari II a Baik
Tabung Ukuran
345 Reaksi - Kecil 60 Almari I e Baik
346 Tabung reaksi - - 114 Almari I e Baik
Ukuran
347 Tabung reaksi - Besar 2 dus Almari I g Baik
Tabung
Reaksi
dengan side Ukuran
348 arm - Besar 1 dus Almari I e Baik
Tabung
349 sampel - - 99 Almari II b Baik
Tabung
Spektrum unkno
350 Helium - - 1 Almari VII wn
Tabung
Spektrum unkno
351 Hidrogen - - 1 Almari VII wn
Tabung
Spektrum unkno
352 Mercery - - 1 Almari VII wn
Tabung
Spektrum unkno
353 Neon - - 1 Almari VII wn
Telingan dan
Keseimbanga
354 n - - 1 Gudang Baik

194
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
Termometer -10 s.d.
355 Merah - 110 °C 5 Almari VIII Baik
Termometer -10 s.d. 3
356 Raksa - 110 °C 12 Almari VIII rusak
Termometer 0 s.d.
357 Raksa - 60°C 3 Almari VIII Baik
Termometer -30 s.d.
358 Ruang - 50°C 1 Almari VIII Baik
Termometer -10 s.d.
359 Tanah - 60°C 2 Almari VIII Baik
Termometer -10 s.d.
360 Tanah - 60°C 3 Almari VIII Baik
unkno
361 Ticker Timer - - 4 Almari VI wn
Timbangan 0,5 -
362 Digital - 1000 gr 1 Almari IV Baik
Tin (II) SnCl2.2H2
363 Chloride O 800 gr 1 Almari III d Baik
364 Tin Metal Sn - 2 Almari III g Baik
365 Tin Metal Foil Sn 250 gr 1 Almari III g Baik
tri-sodium Na3C6H5O7
366 citrate .2H2O 500 gr 1 Almari III c Baik
Troughs
Pneumatic Almari I
367 Glass - - 1 atas Baik
Universal
Indicator pH 1 –
368 Paper - 11 2 Almari III e Baik
Universal pH pH 1 – 4
369 Indicator - 11 kotak Almari III e Baik
Almari Kayu
370 Urea Co(NH2)2 - 1 Barat D1 Rusak
371 Vaseline - 500 gr 4 Almari III h Baik
372 Zinc Metal Zn 500 gr 4 Almari III g Baik
373 Zinc Metal Zn 500 gr 1 Almari III g Baik
374 Zinc Metal Zn - 1 Almari III g Baik

195
SKALA
/
NAMA ALAT / RUMUS JUML KON
NO BERAT TEMPAT
BAHAN MOLEKUL AH DISI
/
VOLUM
ZnCO4.7H2
375 Zinc Sulphate O 500 gr 1 Almari III d Baik
Zinc Sulphate ZnCO4.7H2
376 O 500 gr 1 Almari III d Rusak
377 α-Naphtol C10H7OH 100 gr 1 Almari III f Baik

196
Lampiran 10

UNDANGAN FGD

197
Lampiran 11

198
Lampiran 12

PANDUAN FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)

FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data


dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Dilakukan pada sekelompok orang untuk
memberikan pendapat tentang suatu diskusi tertentu.
FGD dapat digunakan untuk mengetahui pendapat
masyarakat.
1. Mengembangkan hipotesis peneliti untuk
ditindaklanjuti.
2. Merangsang gagas baru dan konsep-konsep
kreatif.
3. Menemukan potensi untuk menanggulangi
masalah.
4. Mengenali kesan terhadap suatu program.
5. Mempelajari bagaimana masyarakat berbicara
tentang gejala yang terdapat dalam
masyarakat.
6. Mengintepretasikan hasil penelitian kualitatif
terdahulu.
7. Melakukan evaluasi.

LANGKAH-LANGKAH
Memilih peserta
1. Tergantung pada tujuan studi.
2. Kriteria peserta disesuaikan dengan permasalah
dan tujuan penelitian.
3. Peserta harus mewakili kelompok-kelompok yang
berkaitan dengan tujuan.

199
Ukuran kelompok diskusi
1. Enam sampai sepuluh orang
2. Tidak terlalu banyak agar semua dapat
berpartisipasi.
3. Tidak terlalu sedikit sehingga gagal mendapatkan
pendapat umum.

WAKTU
1. Pelaksanaan perlu menyesuaikan dengan
kesibukan peserta.
2. Tidak lebih dari 2 jam , waktu ideal sekitar 1 jam,
lebih dari itu konsentrasi menurun.

MATERI/BAHAN DISKUSI
- Renstra pengembangan pengelolaan laboratorium
IPA di SMA Negeri 1 Boja

TEMA BAHASAN
1. Kondisi laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja
2. Strategi pengembangan pengelolaan laboratorium
dari aspek SDM, sarpras, pelaksanaan kegiatan,
dan dana.

TUJUAN
1. Peserta dapat memberikan tanggapan terhadap
instrumen analisis SWOT untuk mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal.
2. Peserta menyepakati pemberian bobot dan skor
pada masing-masing pernyataan pada analisis
SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal.
200
3. Peserta menyepakati dan merekomendasikan
rencana strategi berdasarkan analisis SWOT.

METODE
1. Melaksanakan diskusi terah dalam kelompok
sekitar 10 orang.
2. Mengisi bobot dan skor pada masing-masing
pernyataan pada analisis SWOT untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal.
3. Menyepakati pemberian bobot dan skor pada
masing-masing pernyataan pada analisis SWOT
untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal.
4. Menyepakati dan merekomendasikan rencana
strategi berdasarkan analisis SWOT.

LANGKAH-LANGKAH
1. Moderator membuka FGD
2. Fasilitator menjelaskan tema, tujuan dan
instruksi kegiatan
3. Nara sumber memberikan informasi berkaitan
dengan tema diskusi
4. Fasilitator memberikan logistic diskusi
5. Moderator memberikan kesempatan kepada
peserta untuk memulai diskusi
6. Fasilitator mengamati jalannya diskusi dengan
mengacu pada pedoman diskusi
7. Notulen mencatat hasil diskusi
8. Moderator menutup FGD

201
Lampiran 13
PANDUAN PERTANYAAN ANALISIS SWOT:
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL

Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor


Internal
Kekuatan
SDM Kualifikasi,
keterampilan kepala
laboratorium sesuai
Kompetensi manajerial
kepala laboratorium
cukup baik
Kualifikasi,
keterampilan tenaga
laboran sesuai
Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA yang
baik
Semua guru IPA (fisika,
kimia dan biologi)
berkualifikasi sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku
Kompetensi semua
guru IPA (fisika, kimia,
biologi) sesuai dengan
bidangnya masing-
masing
Tersedianya tenaga
pendidik dan
kependidikan yang
mempunyai motivasi,
disiplin, kinerja dan
dedikasi yang tinggi
Kelemahan
Belum adanya
tenaga/sumber daya
manusia yang
mengelola laboratorium
fisika dan biologi secara
khusus
Tenaga laboran belum
bersertifikat

202
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Keterampilan tenaga
laboran belum
memenuhi
kompetensinya
Kemampuan guru IPA
dalam penggunan
alat/bahan masih
terbatas
Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA belum
optimal
Sarana Kekuatan
Prasarana
Memiliki gedung
laboratorium IPA
(Fisika, Kimia, Biologi)
tersendiri
Memiliki luas
keseluruhan ruang
laboratorium IPA yang
sesuai standar
Sarana laboratorium
IPA yang sesuai standar
Alat dan bahan
praktikum IPA yang
cukup memadai
Kelemahan
Belum tertatanya alat
dan bahan
laboratorium sesuai
dengan ketentuan
Alat dan bahan
praktikum yang dapat
melayani minimal 10
kelompok belum
mencukupi
Belum lengkap POS
(Prosedur Operasional
Standar) di dalam
laboratorium IPA
Belum lengkap format
untuk
pengadministrasian di
dalam laboratorium IPA

203
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Belum tertib
administrasi dalam
pelaksanan kegiatan
praktikum
Pelaksanaan Kekuatan
Kegiatan di Adanya program kerja
Laboratorium laboratorium
Adanya jadwal kegiatan
di laboratorium
Struktur kurikulum
yang diberi keleluasaan
untuk adanya
penambahan jam IPA
(fisika, kimia dan
biologi) sesuai dengan
prinsip KTSP untuk
kelas XII
Struktur kurikulum
yang memberikan
keleluasaan untuk
adanya program lintas
minat sesuai dengan
prinsip Kurikulum
2013 untuk kelas X
dan XI
Minat siswa mengikuti
kegiatan praktikum
mata pelajaran IPA
(Fisika, kimia dan
biologi) tinggi
Kelemahan

Penggunaan
laboratorium belum
sesuai jadwal
Pemanfaatan
laboratorium oleh guru
IPA dalam
pembelajaran belum
optimal
Guru IPA belum
optimal menggunakan
metode pembelajaran
berbasis laboratorium
Adanya alat/bahan
laboratorium yang
rusak
204
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Penggunaan
laboratorium belum
sesuai POS
Belum adanya
penangan limbah kimia
Dana Kekuatan
Tersedianya sumber
dana laboratorium
Pendanaan
dilaksanakan sesuai
analisis kebutuhan
Penggunaan dana
sesuai dengan skala
prioritas
Kelemahan
Anggaran tidak
mencukupi
Tidak sesuainya RAB
dengan dana riil
Penyusunan
administrasi/laporan
kurang tertib

205
Lampiran 14

PANDUAN PERTANYAAN ANALISIS SWOT:


IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
SDM Peluang

Adanya pelatihan
pengelolaan
laboratorium oleh
Instansi terkait
Perkembangan
teknologi
komunikasi dan
informasi yang pesat
dan semakin mudah
untuk
didapatkan/diakses.
Hubungan yang
sangat baik dengan
dinas pendidikan
kabupaten/propinsi.
Tersedianya sumber
dana
Hubungan yang baik
dengan komite
sekolah
Dukungan komite
sekolah
Adanya kerjasama
dengan perguruan
tinggi dalam bidang
penelitian

206
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
Ancaman

Ketersediaan sumber
dana terbatas
Kemauan tenaga
laboran mengikuti
diklat/workshop
Kemauan guru IPA
mengikuti pelatihan
Kemauan guru
menggunakan
laboratorium sebagai
sumber belajar
belum optimal
Sarana Peluang
Prasarana
Hubungan yang
sangat baik dengan
dinas pendidikan
kabupaten/propinsi/
pusat
Dukungan komite
sekolah
Adanya sumber dana
Adanya hubungan
kerjasama yang baik
dengan pihak ketiga
Ancaman

Keterbatasan dana
untuk
pengembangan
laboratorium
Peran komite
sekolah yang belum
optimal
Hubungan
kerjasama dengan

207
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
pihak ketiga belum
optimal

Pelaksanaan Peluang
Kegiatan di
Laboratorium Tuntutan
masyarakat terhadap
lulusan yang
memiliki kompetensi
keterampilan ilmiah
Adanya kompetisi di
bidang Sains ( OSN
Sains )
Adanya gelar inovasi
Ancaman

Sekolah kompetator
Penilaian
masyarakat terhadap
kompetensi
keterampilan ilmiah
Keterbatasan
kesediaan bahan
praktikum
Dana Peluang

Adanya dana
bantuan dari
pemerintah
Adanya kerja sama
dengan masyarakat
Pengumpulan dana
dari siswa yang kena
sanksi
Ancaman

Anggaran dana tidak


sesuai kebutuhan

208
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
Kerjasama dengan
masyarakat belum
optimal
Adanya kebutuhan
yang mendesak

209
Lampiran 15
HASIL FGD ANALISIS SWOT:
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL

Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor


Internal
Kekuatan
SDM Kualifikasi,
keterampilan kepala 0,1 3
laboratorium sesuai
Kompetensi manajerial
kepala laboratorium 0,2 4
cukup baik
Kualifikasi,
keterampilan tenaga 0,1 4
laboran sesuai
Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA yang 0,2 5
baik
Semua guru IPA
(fisika, kimia dan
biologi) berkualifikasi 0,1 3
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku
Kompetensi semua
guru IPA (fisika, kimia, 0,2 4
biologi) sesuai dengan
bidangnya masing-
masing
Tersedianya tenaga
pendidik dan
kependidikan yang 0,1 4
mempunyai motivasi,
disiplin, kinerja dan
dedikasi yang tinggi
Kelemahan
Belum adanya
tenaga/sumber daya
manusia yang 0,3 4
mengelola
laboratorium fisika
dan biologi secara
khusus
Tenaga laboran belum
bersertifikat 0,1 2
Keterampilan tenaga
laboran belum 0,2 4
memenuhi
kompetensinya

210
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Kemampuan guru IPA
dalam penggunan 0,2 4
alat/bahan masih
terbatas
Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA 0,2 3
belum optimal
Sarana Kekuatan
Prasarana
Memiliki gedung 0,2 4
laboratorium IPA
(Fisika, Kimia, Biologi)
tersendiri
Memiliki luas 0,2 4
keseluruhan ruang
laboratorium IPA yang
sesuai standar
Sarana laboratorium 0,3 5
IPA yang sesuai
standar
Alat dan bahan 0,3 5
praktikum IPA yang
cukup memadai
Kelemahan
Belum tertatanya alat 0,2 4
dan bahan
laboratorium sesuai
dengan ketentuan
Alat dan bahan 0,2 4
praktikum yang dapat
melayani minimal 10
kelompok belum
mencukupi
Belum lengkapnya 0,2 5
POS (Prosedur
Operasional Standar)
di dalam laboratorium
IPA
Belum lengkap format 0,2 4
untuk
pengadministrasian di
dalam laboratorium
IPA
Belum tertib 0,2 3
administrasi dalam
pelaksanan kegiatan
praktikum

211
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Pelaksanaan Kekuatan
Kegiatan di Adanya program kerja 0,2 5
Laboratorium laboratorium
Adanya jadwal 0,2 4
kegiatan di
laboratorium
Struktur kurikulum 0,2 4
yang diberi
keleluasaan untuk
adanya penambahan
jam IPA (fisika, kimia
dan biologi) sesuai
dengan prinsip KTSP
untuk kelas XII
Struktur kurikulum 0,2 4
yang memberikan
keleluasaan untuk
adanya program lintas
minat sesuai dengan
prinsip Kurikulum
2013 untuk kelas X
dan XI
Minat siswa mengikuti 0,2 5
kegiatan praktikum
mata pelajaran IPA
(Fisika, kimia dan
biologi) tinggi
Kelemahan
Penggunaan 0,1 2
laboratorium belum
sesuai jadwal
Pemanfaatan 0,2 3
laboratorium oleh
guru IPA dalam
pembelajaran belum
optimal
Guru IPA belum 0,2 3
optimal menggunakan
metode pembelajaran
berbasis laboratorium
Adanya alat/bahan 0,2 4
laboratorium yang
rusak
Penggunaan 0,2 5
laboratorium belum
sesuai POS
Belum adanya 0,1 2
penangan limbah
kimia

212
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Internal
Dana Kekuatan
Tersedianya sumber
dana laboratorium 0,4 4
Pendanaan
dilaksanakan sesuai 0,4 3
analisis kebutuhan
Penggunaan dana
sesuai dengan skala 0,2 4
prioritas
Kelemahan
Anggaran tidak 0,4 3
mencukupi
Tidak sesuainya RAB
dengan dana riil 0,3 3
Penyusunan
administrasi/laporan 0,3 3
kurang tertib

213
Lampiran 16

HASIL FGD ANALISIS SWOT:


IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
SDM Peluang

Adanya pelatihan
pengelolaan 0,2 4
laboratorium oleh
Instansi terkait
Perkembangan
teknologi komunikasi 0,2 4
dan informasi yang
pesat dan semakin
mudah untuk
didapatkan/diakses.
Hubungan yang sangat
baik dengan dinas 0,2 3
pendidikan
kabupaten/propinsi.
Tersedianya sumber 0,1 4
dana
Hubungan yang baik
dengan komite sekolah 0,1 4
Dukungan komite
sekolah 0,1 4
Adanya kerjasama
dengan perguruan 0,1 3
tinggi dalam bidang
penelitian
Ancaman

Ketersediaan sumber 0,3 2


dana terbatas
Kemauan tenaga 0,2 3
laboran mengikuti
diklat/workshop
Kemauan guru IPA 0,2 2
mengikuti pelatihan

214
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
Kemauan guru 0,3 3
menggunakan
laboratorium sebagai
sumber belajar belum
optimal
Sarana Peluang
Prasarana
Hubungan yang sangat 0,2 2
baik dengan dinas
pendidikan
kabupaten/propinsi/
pusat
Dukungan komite 0,3 4
sekolah
Adanya sumber dana 0,3 3
Adanya hubungan 0,2 4
kerjasama yang baik
dengan pihak ketiga
Ancaman

Keterbatasan dana
untuk pengembangan 0,3 3
laboratorium
Peran komite sekolah 0,4 4
yang belum optimal
Hubungan kerjasama 0,3 2
dengan pihak ketiga
belum optimal
Pelaksanaan Peluang
Kegiatan di
Laboratorium Tuntutan 0,2 3
masyarakat terhadap
lulusan yang
memiliki kompetensi
keterampilan ilmiah
Adanya kompetisi di 0,5 4
bidang Sains ( OSN
Sains)
Adanya gelar inovasi 0,2 2

215
Aspek Faktor –Faktor Bobot Skor
Ekasternal
Ancaman

Sekolah kompetator 0,3 3


Penilaian masyarakat 0,5 2
terhadap kompetensi
keterampilan ilmiah
Keterbatasan 0,2 3
kesediaan bahan
praktikum.
Dana Peluang

Adanya dana bantuan 0,4 4


dari pemerintah
Adanya kerja sama 0,3 4
dengan masyarakat
Pengumpulan dana 0,3 3
dari siswa yang kena
sanksi
Ancaman

Anggaran dana tidak 0,5 3


sesuai kebutuhan
Kerjasama dengan 0,2 3
masyarakat belum
optimal
Adanya kebutuhan 0,3 2
yang mendesak

216
Lampiran 17 Permohonan validasi ahli

Salatiga, 15 April 2015


Kapada Yth.
Dr. Bambang Suteng S., M.Si.

Di Tempat

Dengan surat ini saya memohon agar bapak berkenan


untuk memberikan masukan draft yang berjudul
"Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA
di SMA Negeri 1 Boja Kabupaten Kendal. Selanjutnya
draft yang diuji bapak akan menjadi draft yang lebih
layak untuk pengembangan pengelolaan laboratorium
IPA.
Demikian permohonan ini dibuat dan besar harapan
saya bapak berkenan untuk menjadi penguji dari draft
rencana strategis tesebut.

Sekian dan terimakasih.

Hormat saya,

Sri Mutarsih

217
Salatiga, 15 April 2015
Kapada Yth.
Prof. Sutriyono, M.Sc.,Ph.D.

Di Tempat

Dengan surat ini saya memohon agar bapak berkenan


untuk memberikan masukan draft yang berjudul
"Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pada SMA Negeri 1 Boja Kabupaten Kendal.
Selanjutnya draft yang diuji bapak akan menjadi draft
yang lebih layak untuk pengembangan pengelolaan
laboratorium IPA.
Demikian permohonan ini dibuat dan besar harapan
saya bapak berkenan untuk menjadi penguji dari draft
rencana strategis tesebut.

Sekian dan terimakasih.

Hormat saya,

Sri Mutarsih

218
Lampiran 18 Validasi Ahli

219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
Lampiran 19 Draf Renstra Sebelum Divalidasi

DRAFT STRATEGI PENGEMBANGAN


PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
DI SMA NEGERI 1 BOJA

Oleh
Sri Mutarsih
NPM. 942013080

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015

229
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi)
merupakan salah satu fasilitas penting di sekolah
menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) untuk
menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan
pembelajaran IPA atau kegiatan ilmiah lainnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut kegiatan praktikum mestinya
sesuai dengan standar kurikulum yang digunakan.
Dalam pelaksanaannya, berbagai masalah yang
mempengaruhi capaian kegiatan yang sesuai standar
tersebut bisa muncul. Selain itu dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan kurikulum atau perubahan visi misi sekolah
sebagaimana dinyatakan dalan rencana pengembangan
sekolah, dan tuntutan peningkatan kualitas
pembelajaran IPA mengharuskan pengelolaan
laboratorium IPA dilaksanakan secara profesional dan
perlu dikembangkan.
Untuk itu diperlukan kepala laboratorium yang
memiliki kompetensi manajerial dan organisasi standar
sebagaiamana yang ditetapkan dalam Permendiknas
No. 26 Tahun 2008. Kompetensi tersebut meliputi
kemampuan merencanakan dan mengembangkan
laboratorium, mengelola kegiatan laboratorium dan
tenaga laboratorium, memantau kegiatan laboratorium
beserta sarana dan prasarana, dan mengevaluasi
kegiatan laboratorium serta aktivitas tenaga
laboratorium lainnya seperti teknisi dan laboran. Salah
230
satu kompetensi kepala laboratorium membuat rencana
pengembangan laboratorium untuk mengatasi masalah
atau mengatisipasi perubahan tersebut. Kepala
laboratorium diharapkan mampu menganalisis kondisi
laboratorium saat ini dan melihat kesenjangan dengan
yang ingin dicapai, dan bisa mencarikan alternatif
pemecahan perbedaan tersebut.
Penyusunan rencana pengembangan
laboratorium tersebut dilakukan secara bertahap terdiri
atas evaluasi diri, analisis situasi dan perumusan
strategi, pemilihan strategi dan usulan kegiatan, serta
penyusunan program pengembangan. Tersusunnya
rencana strategi pengembangan laboratorium IPA ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola
laboratorium dalam menjalankan tugasnya, sehingga
keberadaan laboratorium IPA di sekolah berfungsi
sebagaimana mestinya.

1.2 Dasar Hukum


1. Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 30 UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 yang
disempurnakan dengan Permendiknas No. 6 Tahun
231
2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL
pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 26 Tahun 2008 tentang
Standart Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
7. Visi dan Misi serta Program Kerja Pemerintahan
Daerah Kabupaten Kendal.
8. Visi dan Misi serta Program Kerja SMA Negeri 1
Boja.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan strategi pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA ini adalah sebagai acuan
bagi pengelola laboratorium dalam menjalankan
tugasnya.
Adapun tujuan penyusunan strategi
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA adalah
agar :
1. Tujuan Umum
a. Membekali kemampuan keterampilan dan sikap
ilmiah
b. Membentuk dan mengembangkan sikap ilmiah
c. Memperlancar dan meningkatkan pengelolaan
laboratorium IPA
d. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
dalam rangka mengelola laboratorium IPA
e. Melengkapi sarana prasarana dengan peralatan
yang mampu menunjang proses pembelajaran di
kelas

232
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi
laboratorium IPA sesuai dengan tujuannya.
b. Menjaga konsistensi dan kinerja pengelola
laboratorium IPA.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari para pengelola yang terkait
laboratorium IPA.
d. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan,
kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefesiensi
dalam menjalankan fungsi laboratorium IPA.
e. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
terhadap tugas dan wewenang.
f. Mengevaluasi hambatan dan kendala yang
ditemukan dalam menjalankan laboratorium IPA.

1.4 Sasaran
Sararan strategi pengembangan pengelolaan
laboratorium IPA ini adalah
1. Terpenuhinya jumlah tenaga pengelola laboratorium
sesuai dengan kebutuhan
2. Sarana prasarana dan fasilitas laboratorium IPA
memenuhi Standar Nasional Sarana Prasarana
sebagaimana Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
3. Terjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat
dan semua stakeholder
4. Terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar di
laboratorium untuk mata pelajaran IPA
5. Terlaksananya manajemen laboratorium IPA yang
optimal

233
6. Struktur organisasi yang simple dan efisien, sesuai
ketentuan yang ada.
7. Lingkungan laboratorium IPA yang aman, bersih,
sehat dan indah.

234
BAB II
PROFIL LABORATORIUM IPA
SMA NEGERI 1 BOJA

2.1 Profil SMA Negeri 1 Boja


1. Identitas Sekolah
a. Nama sekolah : SMA Negeri 1 Boja
b. Tahun berdiri : 1985
c. Status sekolah : Negeri
d. Nomor statistik sekolah : 30.4.03.24.07.015
e. Nomor kode Jawa Tengah : 03
f. Nomor satuan kerja :-
g. Nomor wajib pajak :
h. Alamat sekolah : Jl. Raya Bebengan no.
203 D Boja
Telp. (0294) 571089
Fax. (0294) 572063
Kode Pos 51381
i. Status tanah : Hak Milik Dinas P & K
j. Lokasi sekolah : Desa Bebengan
Kecamatan Boja
2. Tanah dan bangunan :
a. Luas tanah : 28.000 m2
b. Luas bangunan, terdiri dari :
1) Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang = 24 m2
2) Ruang TU : 1 ruang = 72 m2
3) Ruang Guru : 1 ruang = 108 m2
4) Ruang BK : 1 ruang = 90 m2
5) Perpustakaan : 1 ruang = 180 m2
6) Laboratorium IPA : 3 ruang = 263 m2
7) Laboratorium Bahasa : 1 ruang = 263 m2

235
8) Ruang Ketrampilan : 1 ruang = 200 m2
9) Gedung pertemuan : 1 ruang = 332 m2
10) Ruang UKS : 1 ruang = 27 m2
11) Ruang OSIS : 1 ruang = 9 m2
12) Mushola : 1 ruang = 160 m2
13) Toko koperasi guru : 1 ruang = 24 m2
14) Toko koperasi siswa : 1 ruang = 24 m2
15) Kamar kecil guru : 2 ruang = 25 m2
16) Kamar kecil siswa : 4 ruang = 25 m2
17) Parkir : 4 tempat = 69 m2
18) Ruang ISO 9001:2008 : 1 buah

3. Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2014/2015


Tabel 2.1
Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Boja Tahun Ajaran
2014/2015
Jumlah Kelas Jurusan Jenis Kelamin Jumlah
Kelas L P Siswa
MIA.1 11 28 39
9 X MIA.2 12 28 40
MIA.3 12 26 38
MIA.4 12 26 38
IIS.1 12 21 33
IIS.2 12 22 34
IIS.3 12 22 34
IIS.4 12 20 33
IBB 7 26 33
MIA.1 10 22 32
9 XI MIA.2 10 22 32
MIA.3 12 20 32
MIA.4 11 21 32
IIS.1 10 17 27
IIS.2 10 18 28
IIS.3 10 16 26
IIS.4 11 15 25
IBBU 6 17 23
IPA.1 10 17 27
9 XII IPA.2 10 18 28
IPA.3 10 16 26
IPA.4 9 17 26
IPS.1 10 20 30
IPS.2 10 20 30
IPS.3 10 19 29
IPS.4 9 19 28
BAHASA 5 15 20
27 Jumlah 275 548 823

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja, diolah

236
4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Tahun
Ajaran 2014/2015

Tabel 2.2
Jumlah Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
Negeri 1 Boja Tahun Ajaran 2014/2015
Jumlah
Guru
No Bidang Studi Ket.
Non
PNS
PNS
1 Agama Islam 3 1
2 Agama Kristen - 1
3 Agama Katholik - 1
4 Agama Hindu - -
5 Agama Budha - -
6 PPKn 2 -
7 Bahasa Indonesia 4 1
8 Matematika 5 -
9 Kimia 2 -
10 Fisika 3 - 1 KS
11 Biologi 3 -
12 Sosiologi/Antropologi 2 1
13 Sejarah 2 1
14 Geografi 2 -
15 Ekonomi 2 -
16 Komputer / TIK 2 -
17 Seni Rupa 1 -
18 Pend. Jasmani 2 1
19 Bahasa Inggris 4 1
20 Muatan Lokal - -
21 Bahasa Jawa 1 1
22 Seni Budaya 1 -
23 Bahasa Prancis 1 -
24 Bahasa Jepang 1 1
25 Keterampilan - -

237
Jumlah
Guru
No Bidang Studi Ket.
Non
PNS
PNS
26 BP/BK 3 -
1 Ka
27 Tata Usaha 3 5
TU
28 Teknisi - 1
29 Pustakawan - 2
30 Laboran - 1
31 Satpam - 2
32 Kebersihan 1 4
Jumlah 50 25
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa SMA


Negeri 1 Boja dibina oleh tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkompeten di bidangnya. Jumlah
tenaga pendidik seluruhnya 56 orang guru yang terdiri
guru berstatus PNS sebanyak 46 orang dan guru Non
PNS sebanyak 10 orang.
Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Boja
memiliki 19 orang yang terdiri 4 pegawai berstatus PNS
dan 15 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga
kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi,
teknisi, perpustakaan, laboran, satpam, dan
kebersihan.
Sumber data dari Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja,
diketahui bahwa dari tenaga pendidik (guru) PNS
maupun wiyata bhakti SMA Negeri 1 Boja berkualifikasi
pendidikan S2 sebanyak 6 orang, selebihnya semua
hampir berkualifikasi pendidikan SI, hanya tinggal 2

238
orang yang berijasah D3 dan saat ini masih menempuh
pendidikan S1.
2.2 Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja
2.2.1 Visi dan Misi Laboratorium IPA
Adapun visi laboratorium IPA adalah: Menjadikan
Laboratorium Sekolah yang Berliterasi secara
Profesional Berdaya Saing Global dengan Berakar
Budaya Bangsa.
Melalui visi ini diharapkan mampu memberikan
dorongan dan motivasi kepada pengelola dan pengguna
laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja memahami apa
yang ingin dicapainya, dan secara bersama-sama
berupaya keras untuk mencapai visi tersebut melalui
misi yang ditetapkan. Misi laboratorium IPA SMA Negeri
1 Boja antara lain:
a. Meningkatkan ketersediaan layanan
laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja, berupa
sarana prasarana dan penunjang lainnya bagi
peserta didik di sekolah guna menunjang
kelancaran proses belajar mengajar di kelas
berdasarkan kurikulum yang diterapkan di
sekolah.
b. Meningkatkan kegiatan praktikum yang
berkualitas.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan sesuai
standar nasional.
d. Meningkatkan jejaring kerjasama nasional.
e. Membekali lulusan dengan keterampilan yang
telah berteknologi tinggi agar bisa bersaing di
dunia global saat ini.

239
2.2.2 Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Penanggungjawab
Kepala Sekolah

Kepala TU

Wakasek Wakasek
Kurikulum Sarana Prasarana

Kepala Laboratorium

Penanggungjawab Penanggungjawab Penanggungjawab


Teknis Lab. Fisika Teknis Lab. Kimia Teknis Lab.Biologi

Guru Fisika Guru Kimia Guru Biologi

Laboran

Siswa

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Adapun Tugas dan Fungsi Pengelola


Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Memberi tugas kepada Kepala Labortorium,
koordinator laboratorium untuk mengoptimal-
kan fungsi laboratorium.

240
b. Memberi bimbingan, pengarahan, monitoring
dan evaluasi kepada tenaga – tenaga yang
bertugas di laboratorium.
c. Memberi motivasi pada guru – guru untuk dapat
memanfaatkan laboratorium dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyediakan dana/anggaran untuk keperluan
operasional laboratorium.
2. Tugas Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Wakil
Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
bertugas mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan
guru untuk laboratorium maupun sarana dan
prasarananya.
3. Tugas Kepala Laboratorium, membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan untuk :
a. Merencanakan kegiatan pengembangan
laboratorium.
b. Mengelola kegiatan laboratorium.
c. Membagi tugas teknisi dan laboran.
d. Memantau sarana dan prasarana.
e. Mengevalusi kinerja teknisi dan laboran serta
kegiatan laboran.
f. Menerapkan gagasan, teori, prinsip kegiatan.
g. Memanfaatkan laboratorium untuk pendidikan
dan penelitian.
h. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Penanggungjawab Teknis laboratorium, bertugas
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan,
dan suku cadang laboratorium.
241
b. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam
merencanakan bahan, peralatan, dan suku
cadang laboratorium.
c. Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku
cadang yang diperlukan laboratorium.
d. Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas
untuk perawatan dan perbaikan peralatan
laboratorium.
e. Merencanakan jadwal perawatan dan perbaikan
peralatan laboratorium.
f. Mencatat bahan, peralatan dan fasilitas
laboratorium dengan memanfaatkan peralatan
TIK.
g. Mengatur tata letak bahan, peralatan dan
fasilitas laboratorium.
h. Mengatur tata letak bahan, suku cadang dan
perkakas untuk perawatan dan perbaikan
peralatan laboratorium.
i. Menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan
laboratorium.
j. Menyiapkan paket bahan dan rangkaian yang
siap dipakai untuk kegiatan praktikum.
k. Menyiapkan penuntun praktikum.

5. Tugas Guru Mata Pelajaran/Pembimbing Praktikum


a. Mengusulkan jadwal penggunaan laboratorium
kepada penanggungjawab laboratorium.
b. Menyusun dan menggandakan penuntun
praktikum.

242
c. Melaporkan kebutuhan alat dan bahan
praktikum kepada penanggungjawab
laboratorium.
d. Mengujicoba eksperimen yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
e. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan
paktikum yang dibantu teknisi laboratorium.
f. Membimbing pelaksanaan eksperimen/
praktikum.
g. Memeriksa laporan praktikum.
h. Menilai kinerja peserta didik ketika melakukan
praktikum.
6. Laboran Laboratorium, Laboran laboratorium
membantu Kepala Sekolah dan Penanggung
jawab/Guru Pengelola Laboratorium dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menginventarisasi bahan praktikum.
b. Mencatat kegiatan praktikum.
c. Merawat ruang laboratorium.
d. Mengelola bahan dan peralatan laboratorium.
e. Melayani kegiatan praktikum.
f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium.
7. Tugas Kepala Tata Usaha
Berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium dalam
kegiatan – kegiatan laboratorium.
2.2.3 Kondisi Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja
Kondisi riil laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja
saat ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun
2007, rasio minimum ruang laboratorium IPA (Fisika,
243
Kimia, Biologi) 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas
minimumnya 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan
dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang
laboratorium 5 m2. Ruang laboratorium IPA (Fisika,
Kimia dan Biologi) memiliki fasilitas yang
memungkinkan pencahayaan memadai untuk
membaca dan mengamati objek percobaan.
SMA Negeri 1 Boja memiliki 3 gedung
laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi), dan masing-
masing laboratorium memiliki ruang dalam kondisi
baik, ruang laboratorium berukuran 8 x 15 m yang
dapat menampung satu rombongan belajar yang rata-
rata teridiri dari 32 – 34 siswa, sehingga sudah
memenuhi Standar Nasional minimum.
Berdasarkan observasi dokumentasi pada bagian
inventaris barang dan administrasi masing – masing
petugas laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)
tentang peralatan dan bahan sebagaimana sesuai
Standar Nasional Sarana dan Prasana yang dituangkan
dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 diperoleh
informasi bahwa peralatan dan bahan praktikum yang
ada cukup memadai, walaupun masih perlu adanya
penambahan jumlahnya.
Laboratorium merupakan suatu fasilitas yang
dapat mendukung Proses Belajar Mengajar (PBM)
khususnya mata pelajaran IPA (fisika, kimia dan
biologi). Dengan adanya laboratorium diharapkan
proses belajar mengajar yang dilakukan menjadi lebih
bermakna.

244
Eksistensi laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja
tidak begitu eksis, terlihat dari proses belajar mengajar
yang dilakukan guru mata pelajaran IPA yang
cenderung selalu di kelas. Ini terlepas dari sarana
prasarana yang mungkin kurang mendukung. Dalam
hal ini mungkin pengelolaan laboratorium kurang
maksimal serta sumber daya manusia belum
memahami arti pentingnya laboratorium dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan baik dalam hal sarana prasarana dan
fasilitas laboratorium ataupun sumber daya manusia.
1. Faktor Pendukung
Untuk mencapai keberhasilan proses belajar
mengajar IPA perlu ditunjang dengan faktor-faktor
yang mendukung keberhasilannya, diantaranya:
a. Berfungsinya laboratorium yang ada di
sekolah;
b. Adanya kesiapan lembaga sekolah untuk
mendukung kelancaran proses belajar
mengajar di laboratorium;
c. Tersedianya potensi sumber daya manusia
yang perlu dikembangkan (guru);
d. Kondisi lingkungan laboratorium yang kondusif
e. Tingkat kinerja, profesionalisme, disiplin SDM
tenaga pengelola laboratorium;
f. Tingkat ketercukupan tenaga pengelola
laboratorium;
g. Tingkat pendidikan (kualifikasi akademik) yang
sesuai bagi tenaga pengelola laboratorium;
h. Input peserta didik (potensi, kemampuan/
intake, kemauan, motivasi);
245
i. Tim kerja yang kompak-solid dan dinamis;
j. Tingkat ketercukupan Dana dan Anggaran
Sekolah;
k. Tingkat Dukungan dana dari pemerintah
Kabupaten Kendal;
l. Tingkat Dukungan dana pemerintah propinsi
Jawa Tengah;
m. Tingkat Dukungan dana pemerintah pusat
(Kemendiknas);
n. Tingkat Partisipasi masyarakat (Orang Tua
Siswa);
o. Tingkat Kelengkapan Sarana Prasarana
laboratorium;
p. Tingkat Variasi model pembelajaran dalam
Pelaksanaan Kurikulum;
q. Keterciptaan budaya organisasi;
r. Sistem akuntabilitas dan kinerja pengelola
laboratorium;
s. Sistem kontrol manajerial.

2. Kondisi laboratorium IPA yang diharapkan


Dengan memperhatikan kondisi pada uraian di
atas, maka pengelola laboratorium IPA di SMA
Negeri 1 Boja dalam menjalankan tugas dan
fungsinya memiliki harapan sebagai berikut :
1. Laboratorium IPA meliputi Laboratorium Fisika,
Kimia dan Biologi sebagai sarana praktik dapat
melakukan praktikum secara individual bagi
semua peserta didik pada tiap mata pelajaran
IPA dengan pengaturan media, sarana dan
jadwal pelaksanaan yang tertib.
246
2. Ruang Laboratorium IPA tersedia LCD
Proyektor, Komputer dan Internet guna
mendukung pembelajaran berbasis ICT.
3. Sarana laboratorium praktik IPA tersedia
lengkap, peserta didik praktik secara optimal
guna mendukung pencapaian kompetensi
secara maksimal.
4. Lingkungan laboratorium IPA bersih, aman,
nyaman dan indah.

247
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN DAN STRATEGIS PROGRAM

3.1 Analisis Lingkungan (SWOT)


Penyelenggaraan proses belajar mengajar yang
bermutu merupakan faktor utama dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Proses belajar mengajar
yang baik memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk melakukan pengkajian terhadap buku-buku
referensi yang tersedia di ruang perpustakaan, dan
melakukan eksperimen di ruang laboratorium. Oleh
karena itu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
di SMA Negeri 1 Boja dibutuhkan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai.
Dalam rangka mengembangkan laboratorium,
maka perlu ditingkatkannya sarana prasarana dan
pengelolaannya. Untuk mencapai dan mewujudkan hal
tersebut perlu adanya analisa SWOT (Strength,
Weakness, Oportunity, Threat) terhadap lingkungan
laboratorium IPA.
3.1.1 Lingkungan Strategik Internal
Lingkungan Internal Positip (Strength/Kekuatan):
1. Sudah mempunyai masing-masing gedung
laboratorium IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) sendir.
2. Struktur kurikulum yang diberi keleluasaan untuk
adanya penambahan jam IPA (fisika, kimia dan
biologi) sesuai dengan prinsip KTSP untuk kelas XII.
3. Struktur kurikulum yang memberikan keleluasaan
untuk adanya program lintas minat sesuai dengan
prinsip Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.

248
4. Minat siswa mengikuti kegiatan praktikum mata
pelajaran IPA (Fisika, kimia dan biologi) tinggi.
5. Semua guru IPA (fisika, kimia dan biologi)
berkualifikasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
6. Kompetensi semua guru IPA (fisika, kimia, biologi)
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
7. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang
mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan dedikasi
yang tinggi.
8. Kinerja staf pengelola laboratorium IPA yang baik.
9. Kualifikasi, keterampilan kepala laboratorium
sesuai ketentuan yang berlaku.
10. Kompetensi manajerial kepala laboratorium cukup
baik.
11. Kualifikasi, keterampilan tenaga laboran sesuai
ketentuan yang berlaku.

Lingkungan Internal Negatif (Weakness/Kelemahan):


1. Kurang/belum lengkapnya sarana dan prasarana
laboratorium IPA (fisika, kimia dan biologi) yang
memadai.
2. Fasilitas pembelajaran praktek IPA belum memadai
untuk 10 kelompok.
3. Belum adanya tenaga/sumber daya manusia yang
mengelola laboratorium IPA (fisika, kimia dan
biologi) secara khusus.
4. Keterampilan tenaga laboran belum cukup sesuai
kompetensinya.
5. Tenaga laboran belum disertifikasi.

249
6. Kemampuan guru IPA dalam menggunakan alat dan
bahan praktikum perlu ditingkatkan.
7. Belum adanya POS (Prosedur Operasional Standar)
di dalam laboratorium IPA (fisika, kimia dan biologi).
8. Belum lengkap format untuk pengadministrasian di
dalam laboratorium IPA (fisika, kimia dan biologi).
9. Belum tertib administrasi dalam pelaksanaan
kegiatan praktikum IPA (fisika, kimia dan biologi).
10. Adanya alat/bahan praktikum yang rusak untuk
mata pelajaran IPA (fisika, kimia dan biologi).
11. Belum tertatanya alat/bahan laboratorium IPA
(fisika, kimia dan biologi).

3.1.2 Lingkungan Strategik Eksternal


Lingkungan Eksternal Positip (Opportunity/Peluang):
1. Adanya pelatihan pengelolaan laboratorium oleh
Instansi terkait.
2. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
yang pesat dan semakin mudah untuk didapatkan/
diakses.
3. Hubungan yang sangat baik dengan dinas
pendidikan kabupaten/propinsi.
4. Tersedianya sumber dana dari dana BOS.
5. Hubungan yang baik dengan komite sekolah.
6. Dukungan Komite sekolah dalam pengembangan
laboratorium dan sarana prasarananya.
7. Adanya kerjasama dengan perguruan tinggi dalam
bidang penelitian.

250
Lingkungan Eksternal Negatif (Threat/Tantangan):
1. Tuntutan SK dan KD pada siswa untuk mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
2. Syarat kelulusan Ujian Sekolah dan Nasional.
3. Persaingan dalam Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
4. Lomba Olimpiade Nasional Sains tingkat
Kabupaten.
5. Tuntutan masyarakat terhadap lulusan yang
memiliki kompetensi keterampilan ilmiah.
6. Adanya Gelar inovasi.
7. Sekolah kompetator.
8. Kualitas praktikum (tidak hanya membuktikan
konsep atau teori yang sudah ada, namun dapat
menemukan konsep atau teori baru).

3.2 Strategis Program


1. Mengoptimalkan fungsi tim manajemen
laboratorium IPA sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Mengoptimalkan tim manajemen laboratorium IPA
untuk membentuk budaya organisasi.
3. Melakukan pembinaan kepada tim manajemen
laboratorium untuk membangun motivasi dan
komitmen.
4. Mengikutkan tim manajemen laboratorium
pelatihan manajemen laboratorium.
5. Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan
instansi lain dalam bidang penelitian.
6. Menyusun analisa kebutuhan sarana prasarana
dan fasilitas laboratorium IPA, selanjutnya
251
dituangkan dalam perencanaan pengadaan sesuai
dengan skala kebutuhan/prioritas.
7. Menyusun inventarisasi sarana prasarana dan
fasilitas laboratorium serta peta kondisi guna
memudahkan perencanaan, perawatan, perbaikan
dan rehabilitasi.
8. Menyusun struktur organisasi laboratorium sesuai
dengan kebutuhan.
9. Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS)
untuk semua kegiatan di laboratorium.

252
BAB IV
PROGRAM DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA

4.1 Program-program Pengelolaan Laboratorium IPA


1. Rencana Program Laboratorium Biologi
a. Rencana Jangka Pendek Laboratorium Biologi
1) Menyusun POS (Prosedur Operasional
Standar) laboratorium Biologi
2) Mengusulkan kepada sekolah untuk
rekrutmen laboran khusus yang menangani
laboratorium Biologi
3) Mengatur tatalaksana penggunaan sarana
dan prasarana laboratorium Biologi
4) Menginventarisasi ulang semua sarana
prasarana laboratorium Biologi
5) Menyusun borang – borang administrasi
kegiatan dalam laboratorium
6) Memperbaiki kerusakan - kerusakan yang
ringan sarana dan prasarana laboratorium
Biologi
b. Rencana Jangka Panjang Laboratorium Biologi
1) Laboratorium Biologi sebagai laboratorium
penelitian
2) Mendisain ulang tata letak laboratorium
Biologi.

253
Gambar 4.1 Rencana disain laboratorium Biologi
2. Rencana Program Laboratorium Fisika
a. Rencana Jangka Pendek Laboratorium Fisika
1) Menyusun POS (Prosedur Operasional
Standar) laboratorium Fisika
3) Mengusulkan kepada sekolah untuk
rekrutmen laboran khusus yang menangani
laboratorium Fisika
4) Mengatur tatalaksana penggunaan sarana
dan prasarana laboratorium Fisika
5) Menginventarisasi ulang semua sarana
prasarana laboratorium Fisika
6) Menyusun borang–borang administrasi
kegiatan dalam laboratorium
7) Memperbaiki kerusakan - kerusakan yang
ringan sarana dan prasarana laboratorium
Fisika

254
b. Rencana Jangka Panjang Laboratorium Fisika
1) Mengadakan kerjasama dengan laboratorium
perguruan tinggi untuk mengadakan
penelitian
2) Memasang jaringan internet ke laboratorium
Fisika
3) Menambah alat – alat di laboratorium Fisika,
yaitu:
Tabel 4.1
Kebutuhan Alat – alat laboratorium Fisika
Harga Jumlah
No Nama alat Satuan
(Rp) (Rp)
1 Anemometer 5 unit 400.000 2.000.000
digital
2 Kit Gelombang 5 set 1.200.000 6.000.000
dan
Termodinamika
3 Kit Listrik dan 5 set 800.000 4.000.000
Magnet
4 Kit Mekanika 5 set 1.600.000 8.000.000
5 Kit Optika 5 set 1.600.000 8.000.000
6 Catu Daya, 3A 10 400.000 4.000.000
( A) local buah
7 Catu Daya, 5A 10 400.000 4.000.000
(B ) local buah
Jumlah 36.000.000

3. Rencana Program Laboratorium Kimia


a. Rencana Jangka Pendek Laboratorium Kimia
1) Menyusun POS (Prosedur Operasional
Standar) laboratorium Kimia
3) Mengatur tatalaksana penggunaan sarana
dan prasarana laboratorium Kimia
4) Menginventarisasi ulang semua sarana
prasarana laboratorium Kimia

255
5) Menyusun borang–borang administrasi
kegiatan dalam laboratorium
6) Membuat simbol –simbol yang berhubungan
dengan keamanan dan keselamatan di dalam
laboratorium
7) Memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
ringan sarana dan prasarana laboratorium
Kimia
b. Rencana Jangka Panjang Laboratorium Kimia
1) Memperbaiki fungsi cerobong asam
2) Menjadikan laboratorium Kimia sebagai
laboratorium penelitian
3) Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi
dalam bidang penelitian
4) Pengadaan almari pendingin (kulkas)

256
4.2 Implementasi Program Pengelolaan Laboratorium IPA
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
Pengemban 1. Penyusunan program
gan kerja laboratorium
kegiatan a. Menyusun Tersusunnya jadwal Kepala Bukti fisik V V V V
laboratoriu jadwal kegiatan kegiatan praktikum Laborator
m IPA di laboratorium ium
b. Menyusun tata Tersusunnya tata Kepala Bukti fisik V
cara cara permohonan Laborator
permohonan praktikum dan ium
praktikum dan pemakaian alat dan
pemakaian alat/ bahan praktikum
bahan
praktikum
c. Menyusun form Tersusunnya form Guru Bukti fisik V V V V
evaluasi dan evaluasi dan mata
mengevaluasi mengevaluasi pelajaran
praktikum serta praktikum serta
pembuatan laporan
laporan pelaksanaan

257
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
pelaksanaan praktikum
praktikum
d. Melakukan Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
pemantauan dan pemantauan dan Laborator rekaman
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan ium pemantauan
laboratorium laboratorium dan evaluasi
kegiatan
laboratorium,
serta laporan
kegiatan
laboratorium
e. Menyusun  Tersusunnya Kepala Bukti fisik V
pedoman pedoman Laborator
petunjuk keselamatan ium
menjaga kerja
keselamatan dan  Tersusunnya
kesehatan pedoman
penggunaan
peralatan

258
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
keselamatan
kerja
f. Menyusun Tersusunnya Kepala Bukti fisik V
pedoman pedoman Laborator
penanganan penanganan limbah ium
limbah biologi biologi dan kimia
dan kimia
2. Peningkatan
pemanfaatan
laboratorium
a. Mengusulkan Terealisasinya Kurikulu Komite Laporan V V V V
kegiatan lomba kegiatan lomba m Sekolah kegiatan
karya ilmiah karya ilmiah yang
yang berbasis berbasis di
di laboratorium laboratorium
b. Mengusulkan Terealisasinya Wakil Komite Laporan V V V V
kegiatan ekstra kegiatan kepala Sekolah kegiatan
kurikuler KIR ekstrakurikuler KIR Kesiswaa
n

259
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
c. Mengusulkan Terealisasinya Kurikulu Komite Laporan V V V V
kegiatan kegiatan lomba m Sekolah kegiatan
pembuatan pembuatan alat
inovasi alat peraga
peraga/praktik laboratorium
um
Pengemban 1. Mengusulkan Terealisasainya Kepala Komite Bukti fisik V
gan Sumber penambahan usulan Sekolah Sekolah
Daya rekruitmen tenaga penambahan
Manusia laboran rekruitmen tenaga
(SDM) laboran
2. Peningkatan
keterampilan
tenaga laboran
sesuai
kompetensinya
a. Mengikutserta Terealisasinya Kepala Komite Sertifikat V
kan tenaga keikutsertakan Sekolah Sekolah Laporan
laboran dalam tenaga laboran
kegiatan dalam kegiatan

260
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
pendidikan dan diklat/workshop
pelatihan/
workshop
tentang
pengelolaan
laboratorium.
3. Peningkatan
kompetensi Guru
IPA
a. Pelatihan Tersusun jadwal Kepala Komite Laporan V
kemampuan kegiatan pelatihan laboratori Sekolah kegiatan
penggunaan um pelatihan
alat/bahan
praktikum
b. Pelatihan Tersusun jadwal Kepala Komite Laporan V
mengatasi kegiatan pelatihan laboratori Sekolah kegiatan
kecelakaan kerja um pelatihan

261
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
c. Mengadakan Tersusun jadwal Kepala Komite Laporan V
studi banding kegiatan studi laboratori Sekolah kegiatan studi
dengan instansi banding dengan um banding
terkait instansi terkait
d. Pelatihan ujicoba Terealisasinya Kepala Komite Bukti kegiatan V V V V
alat praktikum kegiatan pelatihan Sekolah Sekolah
sebelum ujicoba alat
pembelajaran praktikum melalui
MGMP sekolah
Penataan a. Menyusun Tersusunnya Kepala Bukti fisik V
Organisasi struktur struktur organisasi Sekolah
laboratoriu organisasi laboratorium yang
m laboratorium sesuai
b. Memilih Terpilihnya Kepala Bukti fisik V
personalia yang personalia yang Sekolah
tepat dalam tepat dalam
struktur struktur organisasi
organisasi laboratorium
laboratorium

262
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
c. Melaksanakan Terlaksananya Kepala Bukti fisik V
penyegaran dan penyegaran dan Sekolah
penyehatan penyehatan
organisasi organisasi
d. Menyusun Tersusunnya Kepala Bukti fisik V
mekanisme kerja mekanisme kerja Laborator
organisasi organisasi ium
e. Optimalisasi Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
kinerja staf kinerja staf Sekolah
pengelola pengelola
laboratorium laboratorium secara
optimal
Pengemban 1. Pengadaan Sarana
gan Sarana prasarana
Prasarana laboratorium
Laboratoriu a. Menganalisis Terealisasinya Kepala Dana BOS Bukti fisik V V V V
m kebutuhan alat / inventaris alat dan Laborator
bahan keperluan bahan keperluan ium
praktek mapel IPA praktek mapel IPA

263
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
b. Inventarisasi alat- Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
alat dan bahan inventaris alat dan Laborator Sekolah
keperluan praktek bahan keperluan ium
mapel IPA praktek mapel IPA
2. Penataan dan
penyimpanan alat
dan bahan praktek
mapel IPA
a. Inventarisasi Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
ulang semua alat inventarisasi alat Laborator Sekolah
dan bahan yang dan bahan yang ium
ada ada
b. Pembuatan daftar Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
inventaris daftar inventaris Laborator Sekolah
alat dan bahan ium
c. Pemberian label Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
pada alat dan pelabelan pada alat Laborator Sekolah
bahan dan bahan yang ium
ada

264
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
d. Penataan dan Terealisasinya tata Kepala Komite Bukti fisik V V V V
penyimpanan alat telak dan Laborator Sekolah
laboratorium penyimpanan alat ium
dan bahan
laboratorium
e. Penataan dan Terealisasinya tata Kepala Komite Bukti fisik V V V V
penyimpanan telak dan Laborator Sekolah
suku cadang dan penyimpanan suku ium
perkakas untuk cadang dan
perawatan dan perkakas untuk
perbaikan perawatan dan
perbaikan
3. Penggunaan dan
pemeliharaan alat
a. Menyusun Tersusunnya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
petunjuk petunjuk Laborator Sekolah
penggunaan alat penggunaan alat ium
praktikum dan bahan
praktikum

265
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN GUNG DANA UMPAN KETERCA-
JAWAB BALIK PAIAN
TAHUN KE-
1 2 3 4
b. Menyusun Terusunnya Kepala Komite Bukti fisik V
petunjuk petunjuk Laborator Sekolah
pemeliharaan alat pemeliharaan alat ium
ptaktikum dan bahan
praktikum
Pengemban Menyusun borang– Tersusunnya Kepala Komite Form V
gan borang administrasi borang-borang Laborator Sekolah
manajemen kegiatan dalam administrasi ium
laboratorium IPA kegiatan dalam
laboratorium IPA
Menyusun Anggaran Tersusunnya Kepala Bukti fisik V V V V
Laboratorium Anggaran Laborator
Laboratorium ium
Mengevaluasi dan Terlaksananya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
perbaikan program evaluasi dan Laborator Sekolah
laboratorium perbaikan program ium
laboratorium

266
4.3 Pengukuran Kinerja dan Evaluasi Kinerja
Setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
implementasi dari program kerja tahunan atau program
kerja operasional ini hendaknya dapat diukur dan
dievaluasi kinerjanya baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Tanggungjawab pimpinan selaku penentu
kebijakan sangat diperlukan karena ditangannyalah
kelancaran di setiap kegiatan ditentukan sehingga
keberhasilan sekolah sesuai yang dicita-citakan akan
terwujud.
Pengukuran dan evaluasi kinerja dapat dilakukan
oleh pihak dalam maupun luar. Pihak dalam dilakukan
oleh kepala sekolah, sedangkan pihak luar dapat
dilakukan oleh Pengawas Sekolah, dengan azas
kejujuran, keterbukaan dan pembinaan guna
meningkatkan kinerja pengelola laboratorium dalam
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA
seutuhnya secara bertanggungjawab.
Evaluasi program laboratorium IPA mulai
dirancang ketika menyusun Rencana Program dan
Kegiatan Pengembangan Pengelolaan laboratorium IPA.
Langkah-langkah dalam Evaluasi keberhasilan
pelaksanaan program laboratorium IPA adalah sebagai
berikut :
a. Penentuan bobot pada semua program dan
kegiatan.
Penentuan bobot program dan kegiatan dilakukan
bersama-sama dengan wakil kepala sekolah dan
kepala sekolah. Kegiatan tersebut perlu dinilai agar
didapatkan nilai capaian kegiatan.

267
b. Penentuan nilai capaian kegiatan dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
1. Membandingkan hasil yang dicapai (realisasi)
dengan target (rencana).
Cara ini akan sangat efektif kalau kegiatan
misalnya menghasilkan sejumlah produk atau
luaran yang bisa dihitung dan jumlahnya
banyak. Misalnya, kegiatan pembuatan
instruksi kerja yang jadi indikator adalah
jumlah instruksi kerja, sehingga nilai capaian
kegiatan (NCK) adalah (jumlah IK yang
terealiasasi/jumlah IK target) x 100 %.
2. Menentukan bobot kualitas kegiatan.
Penilaian ini dilakukan jika suatu kegiatan tidak
mempunyai produk yang bisa dihitung. Contoh
kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh seorang
teknisi, jika dihitung NCK nya dihitung dengan
cara di atas yakni terlaksana atau tidak
terlaksana maka nilainya hanya ada 2 yakni 0
atau 100. Dengan menilai kualitas kegiatan,
misalnya melalui penilaian terhadap evaluasi
pelatihan dan memberikan bobot terhadap
kualitas kegiatan seperti Tabel 1 maka kita
dapat memperoleh NCK untuk suatu pelatihan.

268
Tabel 1. Contoh bobot kualitas kerja untuk
kelompok indikator kegiatan
laboratorium mengevaluasi
keberhasilan pelaksanaan program
laboratorium IPA
No Kualitas Nilai hasil kerja
Kerja (NK)
1 Sangat Baik 80 – 100
2 Baik 70 – 79
3 Cukup 60 – 69
4 Kurang 50 – 59
5 Buruk < 50

4.4 Pelaporan Akuntabilitas Kinerja


Kegiatan dan atau kumpulan kegiatan yang
dilaksanakan oleh semua unsur pengelola laboratorium
IPA harus dilaporkan perkembangannya kepada kepala
sekolah secara akuntabel dan terukur baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk pelaporan dapat
berupa matrik yang kegiatannya disesuaikan dengan
rencana dan pelaksanaan program kerja laboratorium
IPA. Adapun matrik laporan tersebut berisi materi:
1. Judul kegiatan
2. Halaman pengesahan
3. Rencana kegiatan
4. Pelaksanaan kegiatan
5. Hasil
6. Masalah
7. Pemecahan masalah
8. Tindak lanjut
Laporan kegiatan laboratorium IPA merupakan
penentu pengambilan tindak lanjut kegiatan
mendatang. Dengan laporan yang akurat dapat
digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah

269
dilaksanakan, memecahkan masalah yang timbul, serta
langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk masa
mendatang.
Hal ini perlu ditempuh untuk mengetahui sampai
dimana keberhasilan kinerja pengelola laboratorium
dan seberapa jauh tingkat kemajuan pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA.

270
BAB V
PENUTUP

Demikian alternatif strategi pengembangan


pengelolaan laboratorium IPA disusun guna
mengefisiensi dan mengefektifkan laboratorium IPA di
SMA Negeri 1 Boja. Alternatif strategi pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA disusun agar pengelolaan
laboratorium lebih optimal. Selain itu, diharapkan
dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait
dengan pengelola dan pengguna laboratorium. Kritik
saran konstruktif kami harapkan untuk kesempurnaan
pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.

271
Lampiran 20 Renstra Setelah Divalidasi

STRATEGI PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
DI SMA NEGERI 1 BOJA

Oleh
Sri Mutarsih
NPM. 942013080

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA-FKIP
SALATIGA
2015

272
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .......................................................


DAFTAR ISI .......................................................... 273
KATA PENGANTAR ............................................... 274
BAB I PENDAHULUAN .......................................... 275
1.1 Latar Belakang ....................................... 275
1.2 Dasar Hukum ......................................... 276
1.3 Maksud dan Tujuan ............................... 277
1.4 Sasaran .................................................. 278
BAB II PROFIL LABORATORIUM IPA SMAN1 BOJA 280
2.1 Profil SMA Negeri 1 Boja ......................... 280
2.2 Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja ...... 284
2.2.1 Visi dan Misi Laboratorium IPA ............ 284
2.2.2 Struktur Organisasi Laboratorium IPA . 285
2.2.3 Kondisi Laboratorium IPA SMAN 1 Boja 288
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN DAN
STRATEGI PROGRAM ................................. 293
3.1 Analisis Lingkungan (SWOT) ................... 293
3.1.1 Analisis SWOT Laboratorium IPA
SMAN 1 Boja ....................................... 293
3.1.2 Penentuan Strategi Pengembangan
Pengelolaan Laboratorium IPA ............. 301
3.2 Strategi Program ..................................... 312
BAB IV PROGRAM DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA ......... 314
4.1 Program Pengembangan Pengelolaan
Laboratorium IPA .................................... 314
4.2 Implementasi Program Pengembangan
Pengelolaan Laboratorium IPA ................. 316
4.3 Pengukuran Kinerja dan Evaluasi Kinerja 326
4.4 Pelaporan Akuntabilitas Kinerja .............. 328
BAB V PENUTUP ................................................... 330

273
KATA PENGANTAR

Strategi pengembangan pengelolaan laboratorium


IPA di SMA Negeri 1 Boja adalah panduan atau acuan
bagi pengelola laboratorium dalam menjalankan
tugasnya untuk 4 (empat) tahun ke depan, yang
disusun antara lain berdasarkan hasil analisis SWOT
terhadap faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang dihadapi oleh laboratorium IPA SMA
Negeri 1 Boja. Analisa atas pendapat para ahli dan
pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat
sekolah juga menjadi bahan pertimbangan dalam
penyusunan strategi ini. Mengingat hal tersebut, maka
semua unit kerja, pimpinan dan staf laboratorium IPA
SMA Negeri 1 Boja harus melaksanakan srategi ini
secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada
peningkatan kinerja. Untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian Visi
Laboratorium SMA Negeri 1 Boja yaitu “Menjadikan
laboratorium sekolah yang berliterasi secara
professional berdaya saing global dengan berakar
budaya bangsa”, maka apabila diperlukan strategi ini
akan dilakukan evaluasi setiap tahun. dengan
memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan
strategis, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan
strategi termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi
dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Boja, Mei 2015


Pengelola Laboratorium SMAN 1 Boja

274
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi)
merupakan salah satu fasilitas penting di sekolah
menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) untuk
menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan
pembelajaran IPA atau kegiatan ilmiah lainnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut kegiatan praktikum mestinya
sesuai dengan standar kurikulum yang digunakan.
Dalam pelaksanaannya, berbagai masalah yang
mempengaruhi capaian kegiatan yang sesuai standar
tersebut bisa muncul. Selain itu dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan kurikulum atau perubahan visi misi sekolah
sebagaimana dinyatakan dalan rencana pengembangan
sekolah, dan tuntutan peningkatan kualitas
pembelajaran IPA mengharuskan pengelolaan
laboratorium IPA dilaksanakan secara profesional dan
perlu dikembangkan.
Untuk itu diperlukan kepala laboratorium yang
memiliki kompetensi manajerial dan organisasi standar
sebagaiamana yang ditetapkan dalam Permendiknas
No. 26 Tahun 2008. Kompetensi tersebut meliputi
kemampuan merencanakan dan mengembangkan
laboratorium, mengelola kegiatan laboratorium dan
tenaga laboratorium, memantau kegiatan laboratorium
beserta sarana dan prasarana, dan mengevaluasi
kegiatan laboratorium serta aktivitas tenaga

275
laboratorium lainnya seperti teknisi dan laboran. Salah
satu kompetensi kepala laboratorium membuat rencana
pengembangan laboratorium untuk mengatasi masalah
atau mengatisipasi perubahan tersebut. Kepala
laboratorium diharapkan mampu menganalisis kondisi
laboratorium saat ini dan melihat kesenjangan dengan
yang ingin dicapai, dan bisa mencarikan alternatif
pemecahan perbedaan tersebut.
Penyusunan rencana pengembangan
laboratorium tersebut dilakukan secara bertahap terdiri
atas evaluasi diri, analisis situasi dan perumusan
strategi, pemilihan strategi dan usulan kegiatan, serta
penyusunan program pengembangan. Tersusunnya
rencana strategi pengembangan laboratorium IPA ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola
laboratorium dalam menjalankan tugasnya, sehingga
keberadaan laboratorium IPA di sekolah berfungsi
sebagaimana mestinya.

1.2 Dasar Hukum


1. Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 30 UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana.
4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.

276
5 Permendiknas No. 24 Tahun 2006 yang
disempurnakan dengan Permendiknas No. 6 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL
pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 26 Tahun 2008 tentang
Standart Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
7 Visi dan Misi serta Program Kerja Pemerintahan
Daerah Kabupaten Kendal.
8 Visi dan Misi serta Program Kerja SMA Negeri 1
Boja.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan strategi pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA ini adalah sebagai acuan
bagi pengelola laboratorium dalam menjalankan
tugasnya.
Adapun tujuan penyusunan strategi
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA adalah
agar :
1. Tujuan Umum
a. Membekali kemampuan keterampilan dan sikap
ilmiah
b. Membentuk dan mengembangkan sikap ilmiah
c. Memperlancar dan meningkatkan pengelolaan
laboratorium IPA
d. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
dalam rangka mengelola laboratorium IPA

277
e. Melengkapi sarana prasarana dengan peralatan
yang mampu menunjang proses pembelajaran di
kelas
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi
laboratorium IPA sesuai dengan tujuannya.
b. Menjaga konsistensi dan kinerja pengelola
laboratorium IPA.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari para pengelola yang terkait
laboratorium IPA.
d. Menghindari kemungkinan terjadinya
kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan
inefesiensi dalam menjalankan fungsi
laboratorium IPA.
e. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
terhadap tugas dan wewenang.
f. Mengevaluasi hambatan dan kendala yang
ditemukan dalam menjalankan laboratorium
IPA.

1.4 Sasaran
Sararan strategi pengembangan pengelolaan
laboratorium IPA ini adalah
a. Terpenuhinya jumlah tenaga pengelola laboratorium
sesuai dengan kebutuhan
b. Sarana prasarana dan fasilitas laboratorium IPA
memenuhi Standar Nasional Sarana Prasarana
sebagaimana Permendiknas No. 24 Tahun 2007.

278
c. Terjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat
dan semua stakeholder
d. Terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar di
laboratorium untuk mata pelajaran IPA
e. Terlaksananya manajemen laboratorium IPA yang
optimal
f. Struktur organisasi yang simple dan efisien, sesuai
ketentuan yang ada.
g. Lingkungan laboratorium IPA yang aman, bersih,
sehat dan indah.

279
BAB II
PROFIL LABORATORIUM IPA
SMA NEGERI 1 BOJA

2.1 Profil SMA Negeri 1 Boja


1. Identitas Sekolah
a. Nama sekolah : SMA Negeri 1 Boja
b. Tahun berdiri : 1985
c. Status sekolah : Negeri
d. Nomor statistik sekolah : 30.4.03.24.07.015
e. Nomor kode Jawa Tengah : 03
f. Nomor satuan kerja :-
g. Nomor wajib pajak :
h. Alamat sekolah : Jl. Raya Bebengan no.
203 D Boja
Telp. (0294) 571089
Fax. (0294) 572063
Kode Pos 51381
i. Status tanah : Hak Milik Dinas P & K
j. Lokasi sekolah : Desa Bebengan
Kecamatan Boja
2 Tanah dan bangunan :
a. Luas tanah : 28.000 m2
b. Luas bangunan, terdiri dari :
1. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang = 24 m2
2. Ruang TU : 1 ruang = 72 m2
3. Ruang Guru : 1 ruang = 108 m2
4. Ruang BK : 1 ruang = 90 m2
5. Perpustakaan : 1 ruang = 180 m2
6. Laboratorium IPA : 3 ruang = 263 m2

280
7. Laboratorium Bahasa : 1 ruang = 263 m2
8. Ruang Ketrampilan : 1 ruang = 200 m2
9. Gedung pertemuan : 1 ruang = 332 m2
10. Ruang UKS : 1 ruang = 27 m2
11. Ruang OSIS : 1 ruang = 9 m2
12. Mushola : 1 ruang = 160 m2
13. Toko koperasi guru : 1 ruang = 24 m2
14. Toko koperasi siswa : 1 ruang = 24 m2
15. Kamar kecil guru : 2 ruang = 25 m2
16. Kamar kecil siswa : 4 ruang = 25 m2
17. Parkir : 4 tempat = 69 m2
18. Ruang ISO 9001:2008 : 1 buah

3 Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2014/2015


Tabel 2.1
Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Boja Tahun Ajaran 2014/2015
Jumlah Kelas Jurusan Jenis Kelamin Jumlah
Kelas L P Siswa
MIA.1 11 28 39
9 X MIA.2 12 28 40
MIA.3 12 26 38
MIA.4 12 26 38
IIS.1 12 21 33
IIS.2 12 22 34
IIS.3 12 22 34
IIS.4 12 20 33
IBB 7 26 33
MIA.1 10 22 32
9 XI MIA.2 10 22 32
MIA.3 12 20 32
MIA.4 11 21 32
IIS.1 10 17 27
IIS.2 10 18 28
IIS.3 10 16 26
IIS.4 11 15 25
IBBU 6 17 23
IPA.1 10 17 27
9 XII IPA.2 10 18 28
IPA.3 10 16 26
IPA.4 9 17 26
IPS.1 10 20 30
IPS.2 10 20 30
IPS.3 10 19 29
IPS.4 9 19 28
BAHASA 5 15 20
27 Jumlah 275 548 823
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja, diolah

281
4 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Tahun
Ajaran 2014/2015
Tabel 2.2
Jumlah Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1
Boja Tahun Ajaran 2014/2015
Jumlah Guru
No Bidang Studi Non Ket.
PNS
PNS
1 Agama Islam 3 1
2 Agama Kristen - 1
3 Agama Katholik - 1
4 Agama Hindu - -
5 Agama Budha - -
6 PPKn 2 -
7 Bahasa Indonesia 4 1
8 Matematika 5 -
9 Kimia 2 -
10 Fisika 3 - 1 KS
11 Biologi 3 -
12 Sosiologi/Antropologi 2 1
13 Sejarah 2 1
14 Geografi 2 -
15 Ekonomi 2 -
16 Komputer / TIK 2 -
17 Seni Rupa 1 -
18 Pend. Jasmani 2 1
19 Bahasa Inggris 4 1
20 Muatan Lokal - -
21 Bahasa Jawa 1 1
22 Seni Budaya 1 -
23 Bahasa Prancis 1 -
24 Bahasa Jepang 1 1
25 Keterampilan - -
26 BP/BK 3 -
27 Tata Usaha 3 5 1 Ka TU
28 Teknisi - 1

282
Jumlah Guru
No Bidang Studi Non Ket.
PNS
PNS
29 Pustakawan - 2
30 Laboran - 1
31 Satpam - 2
32 Kebersihan 1 4
Jumlah 50 25
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja, diolah

Berdasarkan Tabel 2.2 di atas, diketahui bahwa


SMA Negeri 1 Boja dibina oleh tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang berkompeten di bidangnya.
Jumlah tenaga pendidik seluruhnya 56 orang guru
yang terdiri guru berstatus PNS sebanyak 46 orang dan
guru Non PNS sebanyak 10 orang.
Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Boja
memiliki 19 orang yang terdiri 4 pegawai berstatus PNS
dan 15 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga
kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi,
teknisi, perpustakaan, laboran, satpam, dan
kebersihan.
Sumber data dari Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja,
diketahui bahwa dari tenaga pendidik (guru) PNS
maupun wiyata bhakti SMA Negeri 1 Boja berkualifikasi
pendidikan S2 sebanyak 6 orang, selebihnya semua
hampir berkualifikasi pendidikan SI, hanya tinggal 2
orang yang berijasah D3 dan saat ini masih menempuh
pendidikan S1.

283
2.2 Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja
2.2.1 Visi dan Misi Laboratorium IPA
Adapun visi laboratorium IPA adalah: Menjadikan
Laboratorium Sekolah yang Berliterasi secara
Profesional Berdaya Saing Global dengan Berakar
Budaya Bangsa.
Melalui visi ini diharapkan mampu memberikan
dorongan dan motivasi kepada pengelola dan pengguna
laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja memahami apa
yang ingin dicapainya, dan secara bersama-sama
berupaya keras untuk mencapai visi tersebut melalui
misi yang ditetapkan. Misi laboratorium IPA SMA Negeri
1 Boja antara lain:
a. Meningkatkan ketersediaan layanan laboratorium
IPA SMA Negeri 1 Boja, berupa sarana prasarana
dan penunjang lainnya bagi peserta didik di
sekolah guna menunjang kelancaran proses
belajar mengajar di kelas berdasarkan kurikulum
yang diterapkan di sekolah.
b. Meningkatkan kegiatan praktikum yang
berkualitas.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan sesuai
standar nasional.
d. Meningkatkan jejaring kerjasama nasional.
e. Membekali lulusan dengan keterampilan yang
telah berteknologi tinggi agar bisa bersaing di
dunia global saat ini.

284
2.2.2 Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Penanggungjawab
Kepala Sekolah

Kepala TU

Wakasek Wakasek
Kurikulum Sarana Prasarana

Kepala Laboratorium

Penanggungjawab Penanggungjawab Penanggungjawab


Teknis Lab. Fisika Teknis Lab. Kimia Teknis Lab.Biologi

Guru Fisika Guru Kimia Guru Biologi

Laboran

Siswa

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Adapun Tugas dan Fungsi Pengelola


Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Memberi tugas kepada Kepala Labortorium,
koordinator laboratorium untuk mengoptimal-
kan fungsi laboratorium.
b. Memberi bimbingan, pengarahan, monitoring
dan evaluasi kepada tenaga – tenaga yang
bertugas di laboratorium.

285
c. Memberi motivasi pada guru – guru untuk dapat
memanfaatkan laboratorium dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyediakan dana/anggaran untuk keperluan
operasional laboratorium.
2. Tugas Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Wakil
Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
bertugas mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan
guru untuk laboratorium maupun sarana dan
prasarananya.
3. Tugas Kepala Laboratorium, membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan untuk :
a. Merencanakan kegiatan pengembangan
laboratorium.
b. Mengelola kegiatan laboratorium.
c. Membagi tugas teknisi dan laboran.
d. Memantau sarana dan prasarana.
e. Mengevalusi kinerja teknisi dan laboran serta
kegiatan laboran.
f. Menerapkan gagasan, teori, prinsip kegiatan.
g. Memanfaatkan laboratorium untuk pendidikan
dan penelitian.
h. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Penanggungjawab Teknis laboratorium, bertugas
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan,
dan suku cadang laboratorium.
b. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam
merencanakan bahan, peralatan, dan suku
cadang laboratorium.
286
c. Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku
cadang yang diperlukan laboratorium.
d. Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas
untuk perawatan dan perbaikan peralatan
laboratorium.
e. Merencanakan jadwal perawatan dan perbaikan
peralatan laboratorium.
f. Mencatat bahan, peralatan dan fasilitas
laboratorium dengan memanfaatkan peralatan
TIK.
g. Mengatur tata letak bahan, peralatan dan
fasilitas laboratorium.
h. Mengatur tata letak bahan, suku cadang dan
perkakas untuk perawatan dan perbaikan
peralatan laboratorium.
i. Menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan
laboratorium.
j. Menyiapkan paket bahan dan rangkaian yang
siap dipakai untuk kegiatan praktikum.
k. Menyiapkan penuntun praktikum.

5. Tugas Guru Mata Pelajaran/Pembimbing Praktikum


a. Mengusulkan jadwal penggunaan laboratorium
kepada penanggungjawab laboratorium.
b. Menyusun dan menggandakan penuntun
praktikum.
c. Melaporkan kebutuhan alat dan bahan
praktikum kepada penanggungjawab
laboratorium.
d. Mengujicoba eksperimen yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
287
e. Menyiapkan alat dan bahan untuk
pelaksanaan paktikum yang dibantu teknisi
laboratorium.
f. Membimbing pelaksanaan eksperimen/
praktikum.
g. Memeriksa laporan praktikum.
h. Menilai kinerja peserta didik ketika melakukan
praktikum.
6. Laboran Laboratorium, Laboran laboratorium
membantu Kepala Sekolah dan Penanggung
jawab/Guru Pengelola Laboratorium dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menginventarisasi bahan praktikum.
b. Mencatat kegiatan praktikum.
c. Merawat ruang laboratorium.
d. Mengelola bahan dan peralatan laboratorium.
e. Melayani kegiatan praktikum.
f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium.
7. Tugas Kepala Tata Usaha
Berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium dalam
kegiatan – kegiatan laboratorium.

2.2.3 Kondisi Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja


Kondisi riil laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja
saat ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun
2007, rasio minimum ruang laboratorium IPA (Fisika,
Kimia, Biologi) 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas
minimumnya 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan
288
dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang
laboratorium 5 m2. Ruang laboratorium IPA (Fisika,
Kimia dan Biologi) memiliki fasilitas yang
memungkinkan pencahayaan memadai untuk
membaca dan mengamati objek percobaan.
SMA Negeri 1 Boja memiliki 3 gedung
laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi), dan masing-
masing laboratorium memiliki ruang dalam kondisi
baik, ruang laboratorium berukuran 8 x 15 m yang
dapat menampung satu rombongan belajar yang rata-
rata teridiri dari 32 – 34 siswa, sehingga sudah
memenuhi Standar Nasional minimum.
Berdasarkan observasi dokumentasi pada bagian
inventaris barang dan administrasi masing – masing
petugas laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)
tentang peralatan dan bahan sebagaimana sesuai
Standar Nasional Sarana dan Prasana yang dituangkan
dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 diperoleh
informasi bahwa peralatan dan bahan praktikum yang
ada cukup memadai, walaupun masih perlu adanya
penambahan jumlahnya.
Laboratorium merupakan suatu fasilitas yang
dapat mendukung Proses Belajar Mengajar (PBM)
khususnya mata pelajaran IPA (fisika, kimia dan
biologi). Dengan adanya laboratorium diharapkan
proses belajar mengajar yang dilakukan menjadi lebih
bermakna.
Eksistensi laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja
tidak begitu eksis, terlihat dari proses belajar mengajar
yang dilakukan guru mata pelajaran IPA yang
cenderung selalu di kelas. Ini terlepas dari sarana
289
prasarana yang mungkin kurang mendukung. Dalam
hal ini mungkin pengelolaan laboratorium kurang
maksimal serta sumber daya manusia belum
memahami arti pentingnya laboratorium dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan baik dalam hal sarana prasarana dan
fasilitas laboratorium ataupun sumber daya manusia.
1. Faktor Pendukung
Untuk mencapai keberhasilan proses belajar
mengajar IPA perlu ditunjang dengan faktor-faktor yang
mendukung keberhasilannya, diantaranya:
a. Berfungsinya laboratorium yang ada di sekolah;
b. Adanya kesiapan lembaga sekolah untuk
mendukung kelancaran proses belajar mengajar di
laboratorium;
c. Tersedianya potensi sumber daya manusia yang
perlu dikembangkan (guru);
d. Kondisi lingkungan laboratorium yang kondusif
e. Tingkat kinerja, profesionalisme, disiplin SDM
tenaga pengelola laboratorium;
f. Tingkat ketercukupan tenaga pengelola
laboratorium;
g. Tingkat pendidikan (kualifikasi akademik) yang
sesuai bagi tenaga pengelola laboratorium;
h. Input peserta didik (potensi, kemampuan/ intake,
kemauan, motivasi);
i. Tim kerja yang kompak-solid dan dinamis;
j. Tingkat ketercukupan Dana dan Anggaran
Sekolah;
k. Tingkat Dukungan dana dari pemerintah
Kabupaten Kendal;
290
l. Tingkat Dukungan dana pemerintah propinsi Jawa
Tengah;
m. Tingkat Dukungan dana pemerintah pusat
(Kemendiknas);
n. Tingkat Partisipasi masyarakat (Orang Tua Siswa);
o. Tingkat Kelengkapan Sarana Prasarana
laboratorium;
p. Tingkat Variasi model pembelajaran dalam
Pelaksanaan Kurikulum;
q. Keterciptaan budaya organisasi;
r. Sistem akuntabilitas dan kinerja pengelola
laboratorium;
s. Sistem kontrol manajerial.

b. Kondisi laboratorium IPA yang diharapkan


Dengan memperhatikan kondisi pada uraian di
atas, maka pengelola laboratorium IPA di SMA
Negeri 1 Boja dalam menjalankan tugas dan
fungsinya memiliki harapan sebagai berikut :
1. Laboratorium IPA meliputi Laboratorium Fisika,
Kimia dan Biologi sebagai sarana praktik dapat
melakukan praktikum secara individual bagi
semua peserta didik pada tiap mata pelajaran
IPA dengan pengaturan media, sarana dan
jadwal pelaksanaan yang tertib.
2. Ruang Laboratorium IPA tersedia LCD
Proyektor, Komputer dan Internet guna
mendukung pembelajaran berbasis ICT.
3. Sarana laboratorium praktik IPA tersedia
lengkap, peserta didik praktik secara optimal

291
guna mendukung pencapaian kompetensi
secara maksimal.
4. Lingkungan laboratorium IPA bersih, aman,
nyaman dan indah.

292
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN DAN
STRATEGI PROGRAM

3.1 Analisis Lingkungan (SWOT)


Penyelenggaraan proses belajar mengajar yang
bermutu merupakan faktor utama dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Proses belajar mengajar
yang baik memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk melakukan pengkajian terhadap buku-buku
referensi yang tersedia di ruang perpustakaan, dan
melakukan eksperimen di ruang laboratorium. Oleh
karena itu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
di SMA Negeri 1 Boja dibutuhkan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai.
Dalam rangka mengembangkan pengelolaan
laboratorium, maka perlu ditingkatkan sarana
prasarana dan pengelolaannya. Untuk mencapai dan
mewujudkan hal tersebut perlu adanya analisa SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) terhadap
lingkungan laboratorium IPA.

3.1.1 Analisis SWOT Laboratorium IPA SMAN 1 Boja


1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

293
Tabel 3.1
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek
Sumber Daya Manusia (SDM)
No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total
Kekuatan Skor
1. Kualifikasi, keterampilan
kepala laboratorium sesuai 0,1 3 0,3
2. Kompetensi manajerial kepala
laboratorium cukup baik 0,2 4 0,8
3. Kualifikasi, keterampilan
tenaga laboran sesuai 0,1 4 0,4
4. Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA yang baik 0,2 5 1,0
5. Semua guru IPA (fisika, kimia
dan biologi) berkualifikasi
sesuai dengan ketentuan 0,1 3 0,3
yang berlaku
6. Kompetensi semua guru IPA
(fisika, kimia, biologi) sesuai 0,2 4 0,8
dengan bidangnya masing-
masing
7. Tersedianya tenaga pendidik
dan kependidikan yang
mempunyai motivasi, disiplin, 0,1 4 0,4
kinerja dan dedikasi yang
tinggi
Total Skor 1 4,0
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total


Kelemahan Skor
1. Belum adanya
tenaga/sumber daya
manusia yang mengelola 0,3 4 1,2
laboratorium fisika dan
biologi secara khusus
2. Tenaga laboran belum
bersertifikat 0,1 2 0,2
3. Keterampilan tenaga
laboran belum memenuhi 0,2 4 0,8
kompetensinya
4. Kemampuan guru IPA
dalam penggunan 0,2 4 0,8
alat/bahan masih terbatas
5. Kinerja staf pengelola
laboratorium IPA belum 0,2 3 0,6
optimal
Total Skor 1 3,6
Total Skor Akhir
(Kekuatan – Kelemahan) 0,4
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

294
Tabel 3.2
Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
dari Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
No. Faktor –Faktor Bobot Rating Total
Eksternal Skor
Peluang
1. Adanya pelatihan
pengelolaan laboratorium 0,2 4 0,8
oleh Instansi terkait
2. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi 0,2 4 0,8
yang pesat dan semakin
mudah untuk
didapatkan/diakses.
3. Hubungan yang sangat
baik dengan dinas 0,2 3 0,6
pendidikan
kabupaten/propinsi.
4. Tersedianya sumber dana 0,1 4 0,4
5. Hubungan yang baik
dengan komite sekolah 0,1 4 0,4
6. Dukungan komite
sekolah 0,1 4 0,4
7. Adanya kerjasama
dengan perguruan tinggi 0,1 3 0,3
dalam bidang penelitian
Total Skor 1 3,7
Ancaman
1. Ketersediaan sumber 0,3 2 0,6
dana terbatas
2. Kemauan tenaga laboran 0,2 3 0,6
mengikuti
diklat/workshop
3. Kemauan guru IPA 0,2 2 0,4
mengikuti pelatihan
4. Kemauan guru 0,3 3 0,9
menggunakan
laboratorium sebagai
sumber belajar belum
optimal
Total Skor 1 2,5
Total Skor Akhir 1,2
(Peluang – Ancaman)
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

295
2. Aspek Sarana Prasarana
Tabel 3.3
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek Sarana
Prasarana
No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total
Kekuatan Skor
1. Memiliki gedung laboratorium 0,2 4 0,8
IPA (Fisika, Kimia, Biologi)
tersendiri
2. Memiliki luas keseluruhan 0,2 4 0,8
ruang laboratorium IPA yang
sesuai standar
3. Sarana laboratorium IPA yang 0,3 5 1,5
sesuai standar
4. Alat dan bahan praktikum 0,3 5 1,5
IPA yang cukup memadai
Total Skor 1 4,6
Kelemahan
1. Belum tertatanya alat dan 0,2 4 0,8
bahan laboratorium sesuai
dengan ketentuan
2. Alat dan bahan praktikum 0,2 4 0,8
yang dapat melayani minimal
10 kelompok belum
mencukupi
3. Belum lengkapnya POS 0,2 5 1,0
(Prosedur Operasional
Standar) di dalam
laboratorium IPA
4. Belum lengkap format untuk 0,2 4 0,8
pengadministrasian di dalam
laboratorium IPA
5. Belum tertib administrasi 0,2 3 0,6
dalam pelaksanan kegiatan
praktikum
Total Skor 1 4,0
Total Skor Akhir
(Kekuatan – Kelemahan) 0,6
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

296
Tabel 3.4
Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
dari dari Aspek Sarana Prasarana

No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total


Peluang Skor
1. Hubungan yang sangat baik 0,2 2 0,4
dengan dinas pendidikan
kabupaten/propinsi/ pusat
2. Dukungan komite sekolah 0,3 4 1,2
3. Adanya sumber dana 0,3 3 0,9
4. Adanya hubungan 0,2 4 0,8
kerjasama yang baik dengan
pihak ketiga
Total Skor 1 3,3

Ancaman
1. Keterbatasan dana untuk
pengembangan laboratorium 0,3 3 0,9
2. Peran komite sekolah yang 0,4 4 1,6
belum optimal
3. Hubungan kerjasama 0,3 2 0,6
dengan pihak ketiga belum
optimal
Total Skor 1 3,1
Total Skor Akhir
(Peluang – Ancaman) 0,2
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

297
3. Aspek Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium

Tabel 3.5
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
dari Aspek Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total


Kekuatan Skor
1. Adanya program kerja 0,2 5 1,0
laboratorium
2. Adanya jadwal kegiatan di 0,2 4 0,8
laboratorium
3. Struktur kurikulum yang 0,2 4 0,8
diberi keleluasaan untuk
adanya penambahan jam IPA
(fisika, kimia dan biologi)
sesuai dengan prinsip KTSP
untuk kelas XII
4. Struktur kurikulum yang 0,2 4 0,8
memberikan keleluasaan
untuk adanya program lintas
minat sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 untuk kelas
X dan XI
5. Minat siswa mengikuti 0,2 5 1,0
kegiatan praktikum mata
pelajaran IPA (Fisika, kimia
dan biologi) tinggi
Total Skor 1 4,4
Kelemahan
1. Penggunaan laboratorium 0,1 2 0,2
belum sesuai jadwal
2. Pemanfaatan laboratorium 0,2 3 0,6
oleh guru IPA dalam
pembelajaran belum optimal
3. Guru IPA belum optimal 0,2 3 0,6
menggunakan metode
pembelajaran berbasis
laboratorium
4. Adanya alat/bahan 0,2 4 0,8
laboratorium yang rusak
5. Penggunaan laboratorium 0,2 5 1,0
belum sesuai POS
6. Belum adanya penangan 0,1 2 0,2
limbah kimia
Total Skor 1 3,6
Total Skor Akhir
(Kekuatan – Kelemahan) 0,8
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

298
Tabel 3.6
Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
dari dari Aspek Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium

No. Faktor –Faktor Bobot Rating Total


Eksternal Skor
Peluang
1. Tuntutan masyarakat 0,2 3 0,6
terhadap lulusan yang
memiliki kompetensi
keterampilan ilmiah
2. Adanya kompetisi di 0,5 4 2,0
bidang Sains ( OSN
Sains)
3. Adanya gelar inovasi 0,2 2 0,4

Total Skor 1 3,0


Ancaman

1. Sekolah kompetator 0,3 3 0,9


2. Penilaian masyarakat 0,5 2 1,0
terhadap kompetensi
keterampilan ilmiah
3. Keterbatasan kesediaan 0,2 3 0,6
bahan praktikum.
Total Skor 1 2,5
Total Skor Akhir 0,5
(Peluang – Ancaman)
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

299
4. Aspek Dana
Tabel 3.7
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek
Dana
No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total
Kekuatan Skor
1. Tersedianya sumber dana
laboratorium 0,4 4 1,6
2. Pendanaan dilaksanakan
sesuai analisis kebutuhan 0,4 3 1,2
3. Penggunaan dana sesuai
dengan skala prioritas 0,2 4 0,4
Total Skor 1 3,2
Kelemahan
1. Anggaran tidak mencukupi 0,4 3 1,2
2. Tidak sesuainya RAB
dengan dana riil 0,3 3 0,9
3. Penyusunan
administrasi/laporan 0,3 3 0,9
kurang tertib
Total Skor 1 3,0
Total Skor Akhir
(Kekuatan – Kelemahan) 0,2
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

300
Tabel 3.8
Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
dari dari Aspek Dana
No. Faktor –Faktor Bobot Rating Total
Eksternal Skor
Peluang
1. Adanya dana bantuan 0,4 4 1,6
dari pemerintah
2. Adanya kerja sama 0,3 4 2,0
dengan masyarakat
3. Pengumpulan dana dari 0,3 3 0,4
siswa yang kena sanksi
Total Skor 1 3,0
Ancaman
1. Anggaran dana tidak 0,5 3 1,5
sesuai kebutuhan
2. Kerjasama dengan 0,2 3 0,6
masyarakat belum
optimal
3. Adanya kebutuhan yang 0,3 2 0,6
mendesak
Total Skor 1 2,7
Total Skor Akhir 0,3
(Peluang – Ancaman)
Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

3.1.2 Penentuan Strategi Pengembangan


Pengelolaan Laboratorium IPA

1. Strategi Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)


Setelah mengidentifikasi berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
aspek SDM kemudian diberi bobot dan skor maka hasil
perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai
berikut ini:

301
Tabel 3.9 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek SDM
IFAS EFAS
Kategori Total Skor Kategori Total Skor
Kekuatan (S) 4,0 Peluang (O) 3,7
Kelemahan (W) 3,6 Ancaman (T) 2,5

Total (S-W) 0,4 Total (S-T) 1,2

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor


akhir IFAS adalah 0,4 dan total skor akhir EFAS
adalah 1,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan
melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 3.1
Analisis SWOT aspek Sumber Daya Manusia

302
Tabel 3.10
Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Adanya pelatihan
pengelolaan laboratorium
oleh Instansi terkait
Faktor Eksternal 2. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi
yang pesat dan semakin
mudah untuk
didapatkan/diakses.
3. Hubungan yang sangat
baik dengan dinas
pendidikan
kabupaten/propinsi.
4. Tersedianya sumber dana
Faktor Internal 5. Hubungan yang baik
dengan komite sekolah
6. Dukungan Komite sekolah
7. Adanya kerjasama dengan
perguruan tinggi dalam
bidang penelitian
Kekuatan Strategi S-O (Strength -
Opportunity)
Kualifikasi, keterampilan 1. Rekruitmen penambahan
kepala laboratorium sesuai tenaga laboran secara
khusus
Kompetensi manajerial 2. Peningkatan keterampilan
kepala laboratorium cukup tenaga laboran sesuai
baik kompetensinya
Kualifikasi, keterampilan 3. Peningkatan kompetensi
tenaga laboran sesuai Guru IPA
Kinerja staf pengelola 4. Pengembangan organisasi
laboratorium IPA yang baik laboratorium
Semua guru IPA (fisika,
kimia dan biologi)
berkualifikasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Kompetensi semua guru IPA
(fisika, kimia, biologi) sesuai
dengan bidangnya masing-
masing
Tersedianya tenaga pendidik
dan kependidikan yang
mempunyai motivasi,
disiplin, kinerja dan
dedikasi yang tinggi

303
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka
strategi yang perlu dibuat sebagai upaya
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk
aspek SDM di SMAN 1 Boja adalah sebagai berikut: (1)
Rekruitmen penambahan tenaga laboran secara
khusus, yaitu melalui usulan rekruitmen tenaga
laboran biologi dan fisika; (2) Peningkatan keterampilan
tenaga laboran sesuai kompetensinya melalui
mengikutsertakan tenaga laboran dalam kegiatan
pendidikan dan pelatihan/workshop tentang
pengelolaan laboratorium; (3) Peningkatan kompetensi
Guru IPA yaitu melalui pelatihan kemampuan
penggunaan alat/bahan praktikum, pelatihan
mengatasi kecelakaan kerja, studi banding dengan
instansi terkait, dan pelatihan ujicoba alat praktikum
sebelum pembelajaran melalui kegiatan MGMP
sekolah/kabupaten; (4) Pengembangan organisasi
laboratorium melalui menyusun struktur organisasi
laboratorium, memilih personalia yang tepat dalam
struktur organisasi laboratorium, melaksanakan
penyegaran dan penyehatan organisasi, menyusun
mekanisme kerja organisasi, dan mengoptimalkan
kinerja staf pengelola laboratorium IPA.

2. Strategi Aspek Sarana Prasarana


Setelah mengidentifikasi berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
aspek sarana prasarana kemudian diberi bobot dan
skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir
adalah sebagai berikut ini:

304
Tabel 3.11
Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Sarana Prasarana
IFAS EFAS
Kategori Total Skor Kategori Total Skor
Kekuatan (S) 4,6 Peluang (O) 3,3
Kelemahan (W) 4,0 Ancaman (T) 3,1

Total (S-W) 0,6 Total (S-T) 0,2

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor


akhir IFAS adalah 0,6 dan total skor akhir EFAS
adalah 0,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan
melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 3.2
Analisis SWOT aspek Sarana Prasaran

305
Tabel 3.12
Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Hubungan yang sangat
baik dengan dinas
Faktor Eksternal pendidikan
kabupaten/propinsi/
pusat
2. Dukungan komite
sekolah
3. Adanya sumber dana
4. Adanya hubungan
Faktor Internal kerjasama yang baik
dengan pihak ketiga
Kekuatan Strategi S-O (Strength -
Opportunity)
Memiliki gedung 1. Pengadaan Sarana
laboratorium IPA (Fisika, prasarana laboratorium
Kimia, Biologi) tersendiri 2. Penataan dan
Memiliki luas penyimpanan alat dan
keseluruhan ruang bahan praktek mapel IPA
laboratorium IPA yang 3. Mengoptimalkan POS
sesuai standar (Prosedur Operasional
Standar) di dalam
Sarana laboratorium IPA laboratorium IPA
yang sesuai standar 4. Penggunaan dan
Alat dan bahan pemeliharaan alat
praktikum IPA yang 5. Mengoptimalkan
cukup memadai administrasi
laboratorium IPA

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka


strategi yang perlu dibuat sebagai upaya
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk
aspek sarana prasarana laboratorium IPA di SMAN 1
Boja adalah sebagai berikut: (1) Pengadaan Sarana
prasarana laboratorium melalui analisis kebutuhan
alat/bahan keperluan praktek mapel IPA, dan
inventarisasi alat-alat dan bahan keperluan praktek
mapel IPA; (2) Penataan dan penyimpanan alat dan
bahan praktek mapel IPA melalui inventarisasi ulang
semua alat dan bahan yang ada, pembuatan daftar
306
inventaris, pemberian label pada alat dan bahan,
penataan dan penyimpanan alat laboratorium,
penataan dan penyimpanan suku cadang dan perkakas
untuk perawatan dan perbaikan; (3) Mengoptimalkan
POS (Prosedur Operasional Standar) di dalam
laboratorium IPA; (4) Penggunaan dan pemeliharaan
alat melalui optimalisasi petunjuk penggunaan alat
praktikum, dan optimalisasi petunjuk pemeliharaan
alat praktikum, dan (5) mengoptimalkan administrasi
laboratorium melalui penggunaan borang–borang
administrasi kegiatan dalam laboratorium IPA (fisika,
kimia dan biologi).

3. Strategi Aspek Pelaksanaan Kegiatan di


Laboratorium
Setelah mengidentifikasi berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium kemudian
diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk
total skor akhir adalah sebagai berikut ini:
Tabel 3.13
Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Pelaksanaan Kegiatan
di Laboratorium
IFAS EFAS
Kategori Total Skor Kategori Total Skor
Kekuatan (S) 4,4 Peluang (O) 3,0
Kelemahan (W) 3,6 Ancaman (T) 2,5

Total (S-W) 0,8 Total (S-T) 0,5

307
Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor
akhir IFAS adalah 0,8 dan total skor akhir EFAS
adalah 0,5. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan
melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 3.3
Matrik SWOT Aspek Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium

308
Tabel 3.14
Strategi Berdasarkan Hasil Ânalisis SWOT
Peluang
1. Tuntutan masyarakat
Faktor Eksternal terhadap lulusan yang
memiliki kompetensi
keterampilan ilmiah
2. Adanya kompetisi di
Faktor Internal bidang Sains ( OSN
Sains)
3. Adanya gelar inovasi

Kekuatan Strategi S-O (Strength -


Opportunity)
Adanya program kerja 1. Mengoptimalkan
laboratorium program kerja
Adanya jadwal kegiatan
di laboratorium laboratorium
Struktur kurikulum yang 2. Optimalisasi
diberi keleluasaan untuk pemanfaatan
adanya penambahan jam
IPA (fisika, kimia dan laboratorium
biologi) sesuai dengan
prinsip KTSP untuk kelas
XII
Struktur kurikulum yang
memberikan keleluasaan
untuk adanya program
lintas minat sesuai
dengan prinsip
Kurikulum 2013 untuk
kelas X dan XI
Minat siswa mengikuti
kegiatan praktikum mata
pelajaran IPA (Fisika,
kimia dan biologi) tinggi

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka


strategi yang perlu dibuat sebagai upaya
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk
aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium di SMAN 1
Boja adalah sebagai berikut: (1) Mengoptimalkan
program kerja laboratorium melalui penyusunan jadwal
kegiatan di laboratorium, mengoptimalkan tata cara
permohonan praktikum dan pemakaian alat/bahan

309
praktikum, mengoptimalkan form evaluasi dan
mengevaluasi praktikum serta pembuatan laporan
pelaksanaan praktikum, melakukan pemantauan dan
evaluasi kegiatan laboratorium, mengoptimalkan
pedoman petunjuk menjaga keselamatan dan
kesehatan, penyusunan pedoman penanganan limbah
biologi dan kimia; (2) Optimalisasi pemanfaatan
laboratorium melalui kegiatan lomba karya ilmiah yang
berbasis di laboratorium, kegiatan ekstrakurikuler KIR
dan kegiatan pembuatan inovasi alat
peraga/praktikum, serta penelitian.
4. Strategi Aspek Dana
Setelah mengidentifikasi berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
aspek pendanaan kemudian diberi bobot dan skor
maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah
sebagai berikut ini:
Tabel 3.15
Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Dana
IFAS EFAS
Kategori Total Skor Kategori Total Skor
Kekuatan (S) 3,2 Peluang (O) 3,0
Kelemahan (W) 3,0 Ancaman (T) 2,7

Total (S-W) 0,2 Total (S-T) 0,3


Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor
akhir IFAS adalah 0,2 dan total skor akhir EFAS
adalah 0,3. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan
melalui matrik SWOT di bawah ini:

310
Gambar 3.4
Matrik SWOT Aspek Dana
Tabel 3.16
Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Peluang
1. Adanya dana bantuan
dari pemerintah
Faktor Eksternal
2. Adanya kerja sama
dengan masyarakat
3. Pengumpulan dana dari
siswa
Faktor Internal
Kekuatan Strategi S-O (Strength -
Opportunity)
Tersedianya sumber dana Pengembangan sumber dana
laboratorium melalui:
Pendanaan dilaksanakan
sesuai analisis 1. Pemberdayaan Komite
kebutuhan Sekolah
Penggunaan dana sesuai 2. Pengembangan proposal
dengan skala prioritas pengajuan bantuan ke
dinas kabupaten/
propinsi

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka


strategi yang perlu dibuat sebagai upaya
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk
aspek dana laboratorium IPA di SMAN 1 Boja adalah

311
sebagai berikut pengembangan sumber dana
laboratorium melalui: (1) Pemberdayaan Komite
Sekolah; dan (2) Pengembangan proposal pengajuan
bantuan ke dinas kabupaten/propinsi.
Dari hasil analisis SWOT dari aspek Sumber Daya
Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Pelaksanaan
Kegiatan di Laboratorium, dan Dana di atas, dapat
disimpulkan bahwa laboratorium IPA di SMA Negeri 1
Boja berada di Kuadran I (positif, positif). Posisi ini
menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan
untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

3.2 Strategi Program


1. Mengoptimalkan fungsi tim manajemen
laboratorium IPA sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Mengoptimalkan tim manajemen laboratorium IPA
untuk membentuk budaya organisasi.
3. Melakukan pembinaan kepada tim manajemen
laboratorium untuk membangun motivasi dan
komitmen.
4. Mengikutkan tim manajemen laboratorium
pelatihan manajemen laboratorium.
5. Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi atau
instansi lain dalam bidang penelitian.

312
6. Menyusun analisa kebutuhan sarana prasarana
dan fasilitas laboratorium IPA, selanjutnya
dituangkan dalam perencanaan pengadaan sesuai
dengan skala kebutuhan/prioritas.
7. Menyusun inventarisasi sarana prasarana dan
fasilitas laboratorium serta peta kondisi guna
memudahkan perencanaan, perawatan, perbaikan
dan rehabilitasi.
8. Menyusun struktur organisasi laboratorium sesuai
dengan kebutuhan.
9. Mengoptimalkan Prosedur Operasional Standar
(POS) untuk semua kegiatan di laboratorium.

313
BAB IV
PROGRAM DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA

4.1 Program Pengembangan Pengelolaan


Laboratorium IPA
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Rekruitmen penambahan tenaga laboran secara
khusus
b. Peningkatan keterampilan tenaga laboran
sesuai kompetensinya
c. Peningkatan kompetensi Guru IPA
d. Pengembangan organisasi laboratorium

2 Pengembangan Sarana dan Prasarana


a. Pengadaan Sarana prasarana laboratorium
b. Penataan dan penyimpanan alat dan bahan
praktek mapel IPA
c. Mengoptimalkan POS (Prosedur Operasional
Standar) di dalam laboratorium IPA
d. Penggunaan dan pemeliharaan alat
e. Mengoptimalkan administrasi laboratorium

3 Aspek Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium


a. Mengoptimalkan program kerja laboratorium
b. Optimalisasi pemanfaatan laboratorium

314
4 Pengembangan Sumber Dana
a. Pemberdayaan Komite Sekolah
b. Pengembangan proposal pengajuan bantuan ke
dinas kabupaten/propinsi

315
4.2 Implementasi Program Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
Pengembangan 1. Rekruitmen Terealisasainya Kepala Sekolah Komite Bukti fisik V
Sumber Daya penambahan tenaga penambahan Sekolah
Manusia (SDM) laboran rekruitmen
tenaga laboran
2. Peningkatan
keterampilan
tenaga laboran
sesuai
kompetensinya
a. Mengikutsertaka Terealisasinya Kepala Sekolah Komite Sertifikat V
n tenaga laboran keikutsertakan Sekolah Laporan
dalam kegiatan tenaga laboran
pendidikan dan dalam kegiatan
pelatihan/ diklat/workshop
workshop
tentang
pengelolaan
laboratorium.
3. Peningkatan
kompetensi Guru
IPA

316
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
a. Pelatihan Tersusun jadwal Kepala Komite Laporan V
kemampuan kegiatan laboratorium Sekolah kegiatan
penggunaan pelatihan pelatihan
alat/bahan
praktikum
b. Pelatihan Tersusun jadwal Kepala Komite Laporan V
mengatasi kegiatan laboratorium Sekolah kegiatan
kecelakaan kerja pelatihan pelatihan
c. Mengadakan Terealisasinya Kepala Sekolah Komite Laporan V
studi banding kegiatan studi Sekolah kegiatan
dengan instansi banding dengan studi
terkait instansi terkait banding
d. Pelatihan ujicoba Terealisasinya Kepala Sekolah Komite Bukti V V V V
alat praktikum kegiatan Sekolah kegiatan
sebelum pelatihan ujicoba
pembelajaran alat praktikum
melalui MGMP
sekolah
4. Penataan
Organisasi
laboratorium
a. Menyempurna- Tersusunnya Kepala Sekolah Bukti fisik V
kan struktur struktur

317
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
organisasi organisasi
laboratorium laboratorium
yang sesuai
b. Memilih Terpilihnya Kepala Sekolah Bukti fisik V
personalia yang personalia yang
tepat dalam tepat dalam
struktur struktur
organisasi organisasi
laboratorium laboratorium
c. Melaksanakan Terlaksananya Kepala Sekolah Bukti fisik V
penyegaran dan penyegaran dan
penyehatan penyehatan
organisasi organisasi
d. Optimalisasi Terealisasinya Kepala Sekolah Bukti fisik V V V V
kinerja staf kinerja staf
pengelola pengelola
laboratorium laboratorium
secara optimal
Pengembangan 4. Pengadaan Sarana
Sarana prasarana
Prasarana laboratorium
Laboratorium

318
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
a. Menganalisis Terealisasinya Kepala Dana Bukti fisik V V V V
kebutuhan alat/ analisis Laboratorium BOS
bahan keperluan kebutuhan alat/
praktek mapel IPA bahan keperluan
praktek mapel
IPA
b. Inventarisasi alat- Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
alat dan bahan inventaris alat Laboratorium Sekolah
keperluan praktek dan bahan
mapel IPA keperluan
praktek mapel
IPA
5. Penataan dan
penyimpanan alat
dan bahan praktek
mapel IPA
a. Inventarisasi Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
ulang semua alat inventarisasi Laboratorium Sekolah
dan bahan yang ulang alat dan
ada bahan yang ada
b. Pembuatan daftar Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
inventaris daftar inventaris Laboratorium Sekolah
alat dan bahan

319
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
c. Pemberian label Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
pada alat dan pelabelan pada Laboratorium Sekolah
bahan alat dan bahan
yang ada
d. Penataan dan Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
penyimpanan alat tata telak dan Laboratorium Sekolah
laboratorium penyimpanan
alat dan bahan
laboratorium
e. Penataan dan Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
penyimpanan tata telak dan Laboratorium Sekolah
suku cadang dan penyimpanan
perkakas untuk suku cadang dan
perawatan dan perkakas untuk
perbaikan perawatan dan
perbaikan
3. Mengoptimalkan POS Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
di dalam penggunaan POS Laboratorium
laboratorium IPA (Prosedur
Operasional
Standar) di dalam
laboratorium IPA

320
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
4. Penggunaan dan
pemeliharaan alat
a. Mengoptimalkan Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
petunjuk penggunaan Laboratorium Sekolah
penggunaan alat petunjuk
praktikum penggunaan alat
dan bahan
praktikum
b. Mengoptimalkan Terealisasinya Kepala Komite Bukti fisik V V V V
petunjuk penggunaan Laboratorium Sekolah
pemeliharaan alat petunjuk
ptaktikum pemeliharaan
alat dan bahan
praktikum

5. Mengoptimalkan Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V


Administrasi penggunaan Laboratorium
Laboratorium borang-borang
administrasi
kegiatan dalam
laboratorium IPA
(fisika, kimia dan
biologi)

321
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
Pengembangan 1. Mengoptimalkan
kegiatan program kerja
laboratorium laboratorium
IPA
a. Menyusun jadwal Tersusunnya Kepala Bukti fisik V V V V
kegiatan di jadwal kegiatan Laboratorium
laboratorium praktikum
b. Mengoptimalkan Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
tata cara tata cara Laboratorium
permohonan permohonan
praktikum dan praktikum dan
pemakaian alat/ pemakaian alat
bahan praktikum dan bahan
praktikum
c. Mengoptimalkan Terealisasinya Guru mata Bukti fisik V V V V
form evaluasi penggunaan form pelajaran
dan evaluasi dan
mengevaluasi mengevaluasi
praktikum serta praktikum serta
pembuatan laporan
laporan pelaksanaan
pelaksanaan praktikum
praktikum

322
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
d. Melakukan Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
pemantauan dan pemantauan dan Laboratorium rekaman
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan pemantauan
laboratorium laboratorium dan evaluasi
kegiatan
laboratoriu
m, serta
laporan
kegiatan
laboratoriu
m
e. Mengoptimalkan  Terealisasinya Kepala Bukti fisik V V V V
pedoman pelaksanaan Laboratorium
petunjuk pedoman
menjaga keselamatan
keselamatan dan kerja
kesehatan  Terealisasinya
pelaksanaan
pedoman
penggunaan
peralatan
keselamatan
kerja

323
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
f. Menyusun Tersusunnya Kepala Bukti fisik V
pedoman pedoman Laboratorium
penanganan penanganan
limbah biologi limbah biologi
dan kimia dan kimia
3. Optimalisasi
pemanfaatan
laboratorium
a. Mengadakan Terealisasinya Kurikulum Komite Laporan V V V V
kegiatan lomba kegiatan lomba Sekolah kegiatan
karya ilmiah karya ilmiah yang
yang berbasis di berbasis di
laboratorium laboratorium
b. Mengadakan Terealisasinya Wakil kepala Komite Laporan V V V V
kegiatan ekstra kegiatan Kesiswaan Sekolah kegiatan
kurikuler KIR ekstrakurikuler
KIR
c. Mengadakan Terealisasinya Kurikulum Komite Laporan V V V V
kegiatan kegiatan lomba Sekolah kegiatan
pembuatan pembuatan alat
inovasi alat peraga
peraga/praktiku laboratorium
m

324
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER MEKANISME TARGET
KEBERHASILAN JAWAB DANA UMPAN KETERCA-
BALIK PAIAN TAHUN
KE-
1 2 3 4
Pengembangan a. Pemberdayaan Terealisasinya Kepala Sekolah V V V V
sumber dana Komite Sekolah pemberdayaan
Komite Sekolah
b. Pengembangan Terealisasinya Kepala Sekolah V V V V
proposal proposal
pengajuan pengajuan
bantuan ke dinas bantuan ke dinas
kabupaten/ kabupaten/
Propinsi Propinsi

325
4.3 Pengukuran Kinerja dan Evaluasi
Kinerja
Setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
implementasi dari program kerja tahunan atau program
kerja operasional ini hendaknya dapat diukur dan
dievaluasi kinerjanya baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Tanggungjawab pimpinan selaku penentu
kebijakan sangat diperlukan karena ditangannyalah
kelancaran di setiap kegiatan ditentukan sehingga
keberhasilan sekolah sesuai yang dicita-citakan akan
terwujud.
Pengukuran dan evaluasi kinerja dapat dilakukan
oleh pihak dalam maupun luar. Pihak dalam dilakukan
oleh kepala sekolah, sedangkan pihak luar dapat
dilakukan oleh Pengawas Sekolah, dengan azas
kejujuran, keterbukaan dan pembinaan guna
meningkatkan kinerja pengelola laboratorium dalam
pengembangan pengelolaan laboratorium IPA
seutuhnya secara bertanggungjawab.
Evaluasi program laboratorium IPA mulai
dirancang ketika menyusun Rencana Program dan
Kegiatan Pengembangan Pengelolaan laboratorium IPA.
Langkah-langkah dalam Evaluasi keberhasilan
pelaksanaan program laboratorium IPA adalah sebagai
berikut :
1. Penentuan bobot pada semua program dan
kegiatan.
Penentuan bobot program dan kegiatan dilakukan
bersama-sama dengan wakil kepala sekolah dan

326
kepala sekolah. Kegiatan tersebut perlu dinilai agar
didapatkan nilai capaian kegiatan.
2. Penentuan nilai capaian kegiatan dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
a. Membandingkan hasil yang dicapai (realisasi)
dengan target (rencana).
Cara ini akan sangat efektif kalau kegiatan
misalnya menghasilkan sejumlah produk atau
luaran yang bisa dihitung dan jumlahnya
banyak. Misalnya, kegiatan pembuatan
instruksi kerja yang jadi indikator adalah
jumlah instruksi kerja, sehingga nilai capaian
kegiatan (NCK) adalah (jumlah IK yang
terealiasasi/jumlah IK target) x 100 %.
b. Menentukan bobot kualitas kegiatan.
Penilaian ini dilakukan jika suatu kegiatan tidak
mempunyai produk yang bisa dihitung. Contoh
kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh seorang
teknisi, jika dihitung NCK nya dihitung dengan
cara di atas yakni terlaksana atau tidak
terlaksana maka nilainya hanya ada 2 yakni 0
atau 100. Dengan menilai kualitas kegiatan,
misalnya melalui penilaian terhadap evaluasi
pelatihan dan memberikan bobot terhadap
kualitas kegiatan seperti Tabel 1 maka kita
dapat memperoleh NCK untuk suatu pelatihan.

327
Tabel 1.
Contoh bobot kualitas kerja untuk kelompok indikator
kegiatan laboratorium mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan
program laboratorium IPA
No Kualitas Nilai hasil kerja
Kerja (NK)
1 Sangat Baik 80 – 100
2 Baik 70 – 79
3 Cukup 60 – 69
4 Kurang 50 – 59
5 Buruk < 50

4.4 Pelaporan Akuntabilitas Kinerja


Kegiatan dan atau kumpulan kegiatan yang
dilaksanakan oleh semua unsur pengelola laboratorium
IPA harus dilaporkan perkembangannya kepada kepala
sekolah secara akuntabel dan terukur baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk pelaporan dapat
berupa matrik yang kegiatannya disesuaikan dengan
rencana dan pelaksanaan program kerja laboratorium
IPA. Adapun matrik laporan tersebut berisi materi:
1. Judul kegiatan
2. Halaman pengesahan
3. Rencana kegiatan
4. Pelaksanaan kegiatan
5. Hasil
6. Masalah
7. Pemecahan masalah
8. Tindak lanjut
Laporan kegiatan laboratorium IPA merupakan
penentu pengambilan tindak lanjut kegiatan
mendatang. Dengan laporan yang akurat dapat
digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah

328
dilaksanakan, memecahkan masalah yang timbul, serta
langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk masa
mendatang.
Hal ini perlu ditempuh untuk mengetahui sampai
dimana keberhasilan kinerja pengelola laboratorium
dan seberapa jauh tingkat kemajuan pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA.

329
BAB V
PENUTUP

Demikian alternatif strategi pengembangan


pengelolaan laboratorium IPA disusun guna
mengefisiensi dan mengefektifkan laboratorium IPA di
SMA Negeri 1 Boja. Alternatif strategi pengembangan
pengelolaan laboratorium IPA disusun agar pengelolaan
laboratorium lebih optimal. Selain itu, diharapkan
dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait
dengan pengelola dan pengguna laboratorium. Kritik
saran konstruktif kami harapkan untuk kesempurnaan
pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.

330
Lampiran 21 Pernyataan Narasumber

331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
Lampiran 22 Hasil Cek Plagiasi
BAB I

BAB II

343
BAB III

BAB IV

344
BAB V

345

Anda mungkin juga menyukai