Oleh:
ZAHWA EKA DININGRAT
201040200028
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PARAMETER STANDAR MUTU YANG DIGUNAKAN
PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM
KEMASAN PT. TIRTA INTI MANDIRI
Nama : Zahwa Eka Diningrat
NIM : 201040200028
Jurusan : Teknologi Pangan
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PARAMETER STANDAR MUTU YANG DIGUNAKAN
PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM
KEMASAN PT. TIRTA INTI MANDIRI
Telah disetujui:
Dosen Pembimbing,
Nama
NIK
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
ABSTRAK
Parameter Standar Mutu yang Digunakan Pada Proses
Produksi Air Minum Dalam Kemasan PT. Tirta Inti Mandiri
Oleh
Zahwa Eka Diningrat
NIM 201040200028
Air Minum Dalam Kemasan atau yang disebut AMDK
adalah air yang telah diproses, tanpa bahan pangan lainnya dan
bahan tambahan pangan, dikemas, serta aman untuk diminum.
Salah satu perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) adalah PT. Tirta Inti. Air minum yang di
produksi dalam kemasan 220ml, 600ml dan galon. Air minum
yang berupa air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman
diminum mencakup air mineral. Air minum dalam kemasan harus
memenuhi syarat-syarat standar kualitas air. Syarat tersebut
berupa standar fisik, kimia dan mikrobiologi. Diperlukan
pengujian beberapa parameter untuk menjaga kulalitas air agar
aman di konsumsi oleh masyarakat.
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Parameter Standar Kualitas Air Minum ....................... 10
Tabel 2. Jadwal Kegiatan .......................................................... 13
Tabel 3. Hasil Pengujian ........................................................... 26
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan suatu
kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan Praktik
kerja langsung bagi mahasiswa di dunia kerja dan
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
seluruh mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo untuk mendapatkan kelulusan.
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di
perusahaan atau industri yang memiliki tujuan agar
mahasiswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
serta pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya. Salah satu perusahaan yang dipilih
sebagai tempat untuk menerapkan ilmu pada mahasiswa
Program Studi Teknologi Pangan adalah PT. Tirta Inti
Mandiri.
PT. Tirta Inti Mandiri adalah sebuah perusahaan
berbadan hukum yang bergerak di bidang produksi air
minum kemasan. Perusahaan ini memproduksi air
minum dalam berbagai kemasan, terdapat kemasan
220ml, 600ml, dan galon. Perusahaan ini memperluas
produknya ke beberapa daerah untuk pemasarannya.
Menurut Standard Nasional Indonesia 01-3553-2006
Air minum dalam kemasan adalah air baku yang
diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air
1
mineral dan air demineral. Air mineral merupakan air
minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam
jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral sedangkan
air demineral merupakan air minum dalam kemasan
yang diperoleh melalui proses pemurnian secara
destilasi, deionisasi, reverse osmosis atau proses setara.
Air minum dalam kemasan dikemas dalam berbagai
bentuk wadah galon , 1500 ml / 600 ml ( botol ), 240 ml
/220 ml (cup) (Susanti, 2010).
Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik
menggunakan proses pemurnian air (Reverse Osmosis /
Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water treatment
processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan
untuk Air kemasan mineral berasal dari mata air
pengunungan, Untuk Air kemasan Non mineral biasanya
dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah /
mata air pengunungan (Susanti, 2010). Air pegunungan
merupakan sumber air yang terbaik untuk air minum,
karena selain letak sumbernya yang jauh di bawah
permukaan tanah, berlokasi di atas ketinggian
pegunungan yang masih terjaga kealamiannya. Selama
pengaliran air tersebut di dalam tanah, dalam kurun
waktu harian sampai dengan jutaan tahun, maka
terjadilah proses-proses fisika dan kimia. Proses
hidrogeokimia tersebut sangatlah dipengaruhi oleh faktor
komposisi mineral penyusun akuifer (lapisan batuan
pembawa air), proses dan pola pergerakan air tanah serta
waktu tinggal air tanah yang berada di dalam akuifer
2
tersebut. Indonesia mempunyai lebih dari seratus gunung
api aktif maupun non aktif dimana secara geologis
gunung-gunung api tersebut membentuk lapisan-lapisan
batuan yang sangat sempurna sebagai akuifer yang
memberikan kandungan mineral seimbang di dalam air.
3
1.2.Tujuan Umum
Secara umum tujuan kegiatan dari praktek lapangan
adalah :
1.3.Manfaat
Manfaat PKL antara lain:
a. Memperoleh pengetahuan tentang proses
pengolahan air mineral dalam kemasan di PT.
Tirta Inti Mandiri.
b. Melatih keterampilan praktikan sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan.
c. Sebagai sarana untuk memberikan dan/atau
menambah pengalaman, wawasan, pengetahuan
juga mengimplementasikan ilmu bidang
pekerjaan di dunia kerja yang sesungguhnya.
4
d. Bagaimana kondisi serta dinamika yang ada
dan terjadi dalam dunia kerja
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Air
Air merupakan kebutuhan penting bagi
keberlangsungan hidup manusia. Senyawa ini berperan
penting dalam tubuh manusia terutama untuk menjaga
kadar cairan tubuh. Berdasarkan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.
167/1997, AMDK memiliki definisi yang jelas, yaitu air
yang telah diolah dan dikemas serta aman untuk
diminum. AMDK dipilih karena selain praktis dan
higienis, juga bisa diminum sewaktu waktu dan di mana
saja. Selain itu, dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin pesat hal ini akan berbanding lurus dengan
permintaan akan AMDK. Air minum yang merupakan
kebutuhan pokok kemudian dengan jumlah konsumen
yang besar, maka dengan sendirinya akan menciptakan
peluang pasar untuk kebutuhan akan AMDK yang
senantiasa meningkat. Peluang ini harus dimanfaatkan
bagi pelaku usaha terkait untuk memperoleh keuntungan.
6
temperatur, dan kekeruhan. Kekeruhan air dapat
ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan anorganik
yang terkandung di dalam air, seperti lumpur dan bahan
yang berasal dari hasil pembuangan. Kualitas kimia
adalah yang berhubungan dengan ion-ion senyawa
maupun logam yang membahayakan, seperti Hg, Pb, Ag,
Cu, dan Zn. Residu dari senyawa lainnya yag bersifat
racun adalah residu pestisida, yang dapat menyebabkan
perubahan bau, rasa, dan warna air (Pratiwi 2007).
7
karena itu air yang dikonsumsi untuk keperluan
sehari-hari harus bebas dari bakteri patogen.
Bakteri golongan Coli (Coliform) tidak
merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini
merupakan indikator dari pencemaran air oleh
bakteri patogen (Fauziah, 2011).
c. Syarat kimiawi air minum yang baik adalah air
yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-
zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara
lain kesadahan, zat organik (KMnO4), besi (Fe),
mangan (Mn), derajat keasaman (pH), kadmium
(Cd) dan zat-zat kimia lainnya. Kandungan zat
kimia dalam air minum yang dikonsumsi sehari-
hari hendaknya tidak melebihi kadar maksimum
yang diperbolehkan seperti tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum dan Standard
Nasional Indonesia. Penggunaan air yang
mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat
kimia yang melebihi kadar maksimum yang
diperbolehkan berakibat tidak baik bagi
kesehatan dan material yang digunakan manusia.
8
dan paramater tambahan. Parameter wajib
sebagaimana dimaksud merupakan persyaratan
kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh
seluruh penyelenggara air minum. Parameter-
paremeter tersebut dapat dikatakan sebagai baku mutu
air minum yang dapat dilihat di lampiran Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Tabel berikut
merupakan parameter wajib kualitas air minum.
9
penyaringan dengan menggunakan membaran semi
permeable dan banyak digunakan di depot-depot air
minum. Keunggulan teknologi ini adalah dapat
mengolah air menjadi air layak minum rendah
kontaminan.
10
Kesadahan mg/L 500
Khlorida mg/L 250
Mangan mg/L 0,4
pH 6,5 – 8,5
Seng mg/L 3
Sulfat mg/L 250
Tembaga mg/L 2
Ammonia mg/L 1,5
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.2.Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) ini
dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2022 – 06
september 2022.
3.3.Metode Pelaksanaan
Beberapa metode yang dilakukan didalam
pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapang) antara lain:
1. Obeservasi
Observasi dilakukan dengan melakukan
pengamatan (observasi) secara langsung pada
saat pelaksanaan PKL.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai jelas dengan melakukan
tanya jawab dengan pihak-pihak terkait selama
berlangsungnya PKL.
3. Dokumentasi
12
Dokumentasi diperlukan untuk mendukung
beberapa data yang diperoleh pada saat PKL
antar lain: dokumentasi mengenai sejarah
perusahaan, struktur, ketenagakerjaan, diagram
alir proses, dll.
3.4.Kegiatan PKL
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
HARI
TANGGAL KEGIATAN
KE-
13
7 16 Agustus 2022 Mengamati tempat
pengolahan dan
pembuangan limbah
8 17 Agustus 2022 Mengamati proses
produksi bahan baku
menjadi barang jadi di
lapangan
14
16 30 Agustus 2022 Pengecekan sampel di
ruang produksi botol
17 31 Agustus 2022 Pengecekan sampel di
ruang produksi cup
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Profil Perusahaan
PT. Tirta Inti Mandiri adalah sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang pengolahan air minum dalam
kemasan (AMDK) dengan merek “Aila” didirikan
pada tahun 1999 dan mulai diperbaharui tahun 2001.
Lokasi pabriknya berada di Desa Pesanggrahan
Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa
Timur. Lokasi pabrik berada disana karena air
minum yang akan diolah bersumber dari mata air
pegunungan di daerah Pacet. Perusahaan hingga saat
ini baru memproduksi air minum dalam kemasan cup
ukuran 220ml dan botol 600ml dengan kapasitas
produksi 10.000 per bulan. Untuk produk ukuran galon
juga di produksi di perusahaan ini.
16
Gambar 1. Lokasi Perusahaan
(sumber : google maps)
17
Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi
(sumber : PT. Tirta Inti Mandiri)
Air yang berasal dari sumber pegunungan
ditampung pada bak penampung kemudian di pompa dan
dialirkan menuju unit pengolahan air (Water Treatment)
yaitu tangki filtrasi pertama yang berisi pasir silika
18
kemudian tangki filtrasi kedua yang berisi karbon aktif
kemudian masuk ke tangki penampung. Dari tangki
penampung air melalui tangki RO (reverse osmosis) 0,5
µ, 0,3 µ dan 0,1 µ kemudian Ultraviolet, proses
ozonisasi sampai pada akhirnya ditampung di final tank.
Filtrasi awal bertujuan untuk mempermudah proses lebih
lanjut yang akan dilakukan pada proses filtrasi dengan
menggunakan tangki RO (reverse osmosis) 0,5 µ, 0,3 µ
dan 0,1 µ. Selanjutnya air akan dialirkan menuju final
tank. Prosesnya dapat dilihat pada gambar 2.
Mesin RO ( Reverse Osmosis ) adalah mesin
perpindahan air yang melalui satu tahap ke tahap
selanjutnya yaitu bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat. Manusia banyak memanfaatkan teknologi
RO ( Reverse Osmosis ) ini untuk berbagai macam
keperluan, diantaranya untuk teknologi filter air minum.
Ciri utama mesin RO ini adalah dengan adanya membran
( semipermeable membrane ). Membrane semipermeable
tersebut harus dapat ditembus zat pelarut, tapi tidak
dengan zal terlarut.
21
mutu produk jadi. Agar kualitas air tetap terjamin PT.
Tirta Inti Mandiri dilengkapi dengan laboratorium QC
(Quality control) yang cukup memenuhi syarat untuk
melakukan pengujian mutu air, dan secara berkala
dilakukan perbandingan dengan pengujian kembali
dilaboratorium yang sudah terakreditasi. Pengujian pada
laboratorium meliputi uji turbidity (kejernihan), uji TDS,
uji PH, dan uji ozon. Terdapat juga pengujian
organoleptik yang meliputi warna, rasa, dan bau.
22
air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan
digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari
tingkat kekeruhanya. Alat yang digunakan dapat dilihat
pada gambar 3. Prosedur ini berlaku untuk mengontrol
kualitas produk bahan awal /produk yang dihasilkan oleh
PT. Tirta Inti Mandiri dan dilaksanakan oleh bagian
kualiti kontrol perusahaan.
4.3.2 Uji TDS (Total Dissolved Solids)
23
yang digunakan untuk mengukur partikel yang ada pada
larutan air yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
Alat yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.
24
4.3.4 Uji Kadar PH
Gambar 7. pH Meter
(sumber pribadi)
pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu
larutan, menyatakan logaritma negative konsentrasi ion
H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral mempunyai
pH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7. Di
perairan yang tidak tercemar pH di kontrol oleh ion 𝐶𝑂2 ,
Carbonate dan Bicarbonate. Senyawa amonium yang
dapat terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang
memiliki pH rendah. (Budiyono et al. 2013). Sehingga
peran pH pada air minum akan menentukan kualitas air
yang memiliki tingkat toksisitas pada senyawa kimia
yang rendah apabila tingkat kandungan pH yang tinggi,
namun dalam syarat air minum air mineral dan air
demineral yang diperbolehkan yaitu pH 5,0 – 8,5. Maka
dari itu pada produk AMDK perlu di uji kadar pH
25
dengan pH Meter. Alat yang digunakan untuk pengujian
pH meter dapat dilihat pada gambar 6.
26
juga memenuhi standat baku mutu dan layak di
konsumsi oleh masyarakat.
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, S. 2013. Teknik Pengolahan Air. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Byna, S., Krisdiantoro, dan H.S. Nur. 2009. Kajian kualitas air
sungai yang melewati Kecamatan Gambut dan Aluh aluh
Kalimantan Selatan. BIOSCIENTAE 6(1):40-50.
Fauziah, A., 2011, Efektivitas Saringan Pasir dalam Menurunkan
Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan
Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4), Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara,
Medan.
Mandasari, R., 2010, Analisis Kadar Besi (Fe) dalam Air Minum
Kemasan dengan Menggunakan Metode Spektofotometri
Serapan Atom, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Notoatmodjo, S., Metodologi Penelitian Kesehatan,. PT. Rineka
Cipta, Jakarta,1993.
30
LAMPIRAN
Foto kegiatan PKL
Gambar Keterangan
Tempat proses produksi
air minum dalam
kemasan (AMDK).
Laboratorium pengujian
sampel air minum yang
sudah di produksi.
31
Kegiatan audit.
Pengecekan sumber air,
ruang produksi, proses
produksi air minum.
Foto Bersama
pembimbing PKL.
32