Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fatimatuzahroh

Kelas : 9B / 14

NOVEL DIA ANGKASA Karya Nurwina Sari

Judul : Dia Angkasa

Penulis : Nurwina sari

Penerbit : Romancious

Kota penerbit : Jakarta

Tahun terbit : 2021

PENDAHULUAN

Novel Dia Angkasa Karya Nur Wyna Bagi kalian yang gemar membaca cerita di
Wattpad, mungkin tidak asing lagi dengan kisah ini atau tidak asing dengan penulisnya. Novel
Dia Angkasa ditulis oleh Nur Wyna, penulis Wattpad bernama asli Nurwina Sari.

Kisah Dia Angkasa sangat populer di kalangan remaja, terutama para pengguna platform
Wattpad. Kepopuleran kisah ini dibuktikan oleh jumlah dibacanya yang hingga saat ini, per bulan
Juni 2022, telah mencapai 8 juta kali dibaca. Kisah Dia Angkasa juga menjadi urutan nomor 2
dalam ranking teenfiction pada tanggal 19 Maret 2021. Maka itu, tak heran jika banyak yang
menantikan kisah ini dituliskan menjadi bentuk novel, dan pada akhirnya dilirik oleh pihak
penerbit. Novel Dia Angkasa pertama kali diterbitkan pada bulan September 2021 oleh penerbit
Romancious. Seperti di platform Wattpad, novel Dia Angkasa juga berhasil meraih kesuksesan
dengan menjadi salah satu novel yang terpajang di rak best seller.

SINOPSIS NOVEL

Saat itu masih pagi, pukul 6 kurang 30 menit. Suasana jalanan di ibu kota cukup
lenggang, beberapa pengendara memanfaatkan waktu seperti ini untuk menghindari macet yang
sebentar lagi pasti akan terjadi di jalanan besar ini. Salah satunya adalah lelaki dengan seragam
SMA yang berantakan, yang memacu motor sport berwarna hitam dengan kecepatan di atas
rata-rata. Lelaki itu tak peduli dengan klakson panas, juga umpatan dari pengendara yang
lainnya. Pandangannya fokus lurus ke depan, bukan sekolah yang menjadi tujuannya berangkat
sepagi ini. Dia Angkasa, Angkasa Naufal Merapi. Lelaki berpostur tubuh tinggi besar dengan
wajah tampan yang melengkapinya, juga mata bagaikan elang. Angkasa dikenal sebagai anak
berandal nomor 1 di SMA Andromeda. Ia juga merupakan ketua geng besar yang terkenalnya
tidak main-main.
Angkasa tidak suka diatur, diusik, diganggu, atau seluruh hal lain yang dianggap
membatasi kebebasannya. Kehidupan Angkasa berpusat pada segala keinginannya. Angkasa
berhenti di pelataran rumah sakit besar yang ada di ibu kota. Tanpa membuang waktu, Angkasa
langsung berjalan cepat menuju kamar nomor 157 yang menjadi ruangan di mana mamanya di
rawat. Sama seperti hari biasanya saat ia berkunjung ke rumah sakit, Angkasa hanya akan berdiri
membeku dengan rahang yang menegang di balik kaca pintu kamar itu, tanpa memiliki niat
untuk masuk dan mendekat ke mamanya. Tiba-tiba saja suara berat dengan nada tinggi
memenuhi ruang di lorong rumah sakit yang masih sepi itu. Adiran Banda Seamora, kakak
kandung Angkasa menegurnya dan menanyakan ingin apa Angkasa datang ke sana.
Angkasa tidak menjawab pertanyaan itu. Lalu, lelaki itu sengaja menabrak pundak
adiknya supaya tidak menghalangi langkahnya untuk masuk ke kamar mama mereka. Emosi
Angkasa langsung melonjak melihat sikap kakaknya itu. Ditambah lagi, sang kakak mengatakan
bahwa mama tidak butuh anak brengsek seperti Angkasa.
Angkasa langsung menarik kerah baju kakaknya itu dengan kasar, kemudian
menyeretnya cukup jauh dari ruangan tadi. Angkasa lantas melayangkan pukulan berulang yang
mengenai rahang kakaknya sendiri. Sedangkan, jauh dari tempat mereka bertengkar, ada seorang
perempuan yang menggunakan seragam yang sama dengan Angkasa sedang menatapnya sampai
tertegun, perasaan terkejut menjalar di sekujur tubuhnya. Perempuan itu memiliki dorongan
untuk menghentikannya, tetapi ia memilih untuk tidak ikut campur dalam masalah pribadi
mereka. Perempuan itu memiliki rambut sepanjang bahu yang dihiasi dengan bando biru
dongker, ia memilih tetap diam di kursi besi rumah sakit sambil menunggu obatnya. Dia
Aurelani Aurora.
Beberapa petugas rumah sakit mulai menghampiri dan melerai mereka, tak ada yang bisa
menghentikan Angkasa hingga Adiran terkapar tak berdaya di lantai rumah sakit. Setelah
lawannya tak berdaya, Angkasa lalu pergi meninggalkan lorong rumah sakit beserta keramaian
yang melihatnya. Begitulah Angkasa dan emosinya. Angkasa memiliki seorang kekasih bernama
Analisa Elara, dia adalah perempuan dengan berbagai keistimewaan. Otak yang cerdas, wajah
yang cantik, serta kekayaan yang setara dengan Angkasa. Perempuan itu dulu juga merupakan
siswa SMA Andromeda, tetapi ia mengikuti program pertukaran pelajar dan akhirnya pergi ke
Milan untuk memenuhi undangan yang membanggakan itu.
Namun, entah apa yang terjadi di antara mereka, hubungan mereka tampak bertahan
hanya untuk menunda perpisahan. Maka itu, pada akhirnya Angkasa mengambil keputusan untuk
mewujudkan perpisahan itu. Aurelani Aurora adalah murid baru di SMA Andromeda. Baru satu
minggu lamanya ia menginjakan kaki di sekolah itu. Aurora masih sibuk mengurusi segala
urusan murid baru. Saat itu, ia pergi ke ruang guru untuk melengkapi berkas, juga mengurus
formulir untuk bergabung di ekskul musik sekolah. Ia baru saja akan meninggalkan ruang guru.
Namun, Bu Dira, guru mata pelajaran Geografi memanggilnya. Bu Dira meminta tolong Aurora
untuk fotocopy tugas sebanyak 7 rangkap, lalu bagikan ke teman-temannya di kelas.
Aurora langsung mengiyakan permintaan gurunya itu, dan langsung berjalan menuju
koperasi, tempat biasa yang ia datangi bersama Vana. Koperasi sekolah saat itu sangat ramai,
karena serang di jam istirahat. Banyak sekali siswa yang berkumpul untuk keperluan tugas atau
membeli alat tulis menulis. Antrian panjang terlihat jelas dari tempat Aurora berdiri.
Dikarenakan Aurora tidak suka menunggu, ia kemudian memilih untuk menyusuri
koridor panjang dan mencari tempat fotocopy lain. Setelah melewati banyak lorong dan koridor,
pandangan Aurora tertuju pada tulisan ‘FOTOCOPY? KUY MERAPAT’. Tempat itu tampak
cukup ramai, tapi tak seramai koperasi sekolah tadi. Tanpa berpikir lama lagi, Aurora langsung
melangkahkan kaki ke tempat itu. Suara tawa sejumlah laki-laki menggelegar di warung itu,
beberapa pasang mata juga mulai memandang ke Aurora. Seorang siswa bernama Alaska
menyambut kedatangan Aurora dengan semangat. Sambutannya itu langsung membuat seluruh
mata yang ada di warung itu menatap Aurora, termasuk juga Angkasa.
Aurora menundukkan kepalanya, ia mulai mempercepat langkahnya. Aurora sebenarnya
tidak takut, tetapi dia tidak suka terjebak dalam lingkungan yang seperti itu. Para siswa itu masih
saja menggoda Aurora, tetapi ia tak menghiraukannya. Setelah selesai fotocopy, Aurora langsung
cepat-cepat membayar. Ia ingin secepat mungkin keluar dari tempat itu. Siswa laki-laki itu terus
menggodanya, tetapi Aurora tetap acuh, dia berjalan melewati kumpulan laki-laki itu. Bahkan
senyum tengil dari mereka pun tidak ada yang digubris. Padahal, hampir seluruh siswi
perempuan SMA Andromeda akan loncat kegirangan jika mendapatkan senyum dari anggota
geng Satrova.
Angkasa yang melihat itu langsung mengatai Aurora bahwa ia sombong padahal dirinya
tidak cantik dengan nada setengah teriak. Bukan hanya Aurora saja yang terkejut mendengar itu,
melainkan teman-teman Angkasa juga merasakan hal yang sama. Mereka sangat kenal dan
mengetahui bagaimana dinginnya sikap Angkasa kepada perempuan, bahkan dengan pacarnya
sendiri. Laki-laki dengan dasi yang diikat di kepalanya itu kemudian bangkit dari tempat
duduknya, lalu bergerak mendekat ke arah Aurora. Tubuh besarnya itu langsung menghalangi
langkah Aurora. Angkasa lalu menegaskan bahwa Aurora berada di wilayahnya sambil menatap
Aurora dengan tajam. Angkasa memang tidak suka kalau ada orang yang datang ke warung itu
selain anggota Satrova.
WAZEB adalah tempat yang telah mereka klaim sebagai milik mereka sejak Satrova ada
di SMANDA. Warung itu adalah tempat bolos paling aman, dan tempat seluruh anak Satrova
yang ada di area SMANDA berkumpul. Seluruh siswa dan siswi sekolah itu juga mengetahui
bahwa seluruh tempat yang ada di sekolah itu boleh mereka datangi, kecuali Warung Zebra yang
ada di belakang gedung baru itu.
Aurora yang tidak mengetahui tentang itu lantas mengatakan yang sebenarnya. Angkasa
tidak percaya akan perkataan Aurora itu dan menganggapnya alesan. Malah, Angkasa berpikir
bahwa Aurora ingin modus dengan datang ke warung itu. Aurora menepis perkataan itu dan
menyatakan bahwa seluruh siswa memiliki hak untuk mengunjungi setiap tempat di sekolah itu.
Aurora dan Angkasa pun berdebat, bahkan hampir bertengkar. Aurora juga sangat
dipenuhi emosi, sampai ia tak kuasa menahan emosinya dan menampar Angkasa. Angkasa
tentunya juga emosi dan menandai Aurora sebagai salah satu murid yang tidak akan merasa
damai ketika berada di SMA Andromeda. Ya, begitulah pertemuan dan kesan pertama mereka
terhadap satu sama lain. Aurelani Aurora, wanita berbandana biru. Wanita yang akhirnya
menjadi pengecualian dalam diri Angkasa, wanita yang akhirnya berhasil meredakan ego dan
sifat keras kepala Angksa, wanita yang dijaga Angkasa dengan baik.

KELEBIHAN NOVEL

1. Bahasa yang mudah di pahami


Nur Wyna menuliskan kisah Dia Angkasa ini menggunakan bahasa sehari-hari ala
remaja. Maka dari itu, kisah ini pastinya sangat mudah untuk dimengerti. Nur Wyna juga
menuliskan kisah ini dengan sangat mengalir, alurnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
lambat.
2. Pemilihan karakter tokoh yang unik
Nur Wyna juga mampu membangun karakter yang kuat, seperti Angkasa yang
emosian dan keras kepala, dan Aurora yang berani. Nur Wyna mampu menggambarkan
karakter itu dengan baik, melalui dialog dan interaksi para tokohnya.
3. Pesan moral yang kuat
Kisah Dia Angkasa ini bukan hanya mengisahkan sebatas percintaan remaja saja,
melainkan memiliki nilai kekeluargaan dan persahabatan. Maka dari itu, kisah ini
memiliki pesan moral yang dapat menjadi pembelajaran bagi para pembaca. Dalam setiap
perjalanan hidup manusia, perjalanan itu tidak akan selalu berjalan mulus.
Setiap orang akan merasakan bagaimana rasanya bahagia, sedih, marah, dan lain
sebagainya. Hal itu adalah hal yang wajar, dan anda harus menerimanya dengan ikhlas.
Sebab, keseluruhan hidup adalah proses untuk belajar. Proses mendewasakan diri dari
waktu ke waktu. Proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hidup ini adalah
masa yang fana atau sementara. Kerap kali kita terlalu memaksakan diri dengan
mengharapkan segala sesuatunya untuk bertahan selamanya. Ubah pola pikir seperti itu
dan hindari ekspektasi berlebih, supaya anda juga terhindar dari rasa kecewa.

KEKURANGAN NOVEL

1. Kesalahan dalam penulisan


Kekurangan novel Dia Angkasa ini adalah masih didapati kesalahan penulisan.
Namun, kesalahan ini adalah minor dan tidak akan mengganggu keseruan kisah ini.
2. Kisah yang cukup klise
Selain itu, beberapa pembaca merasa bahwa kisah Dia Angkasa ini cukup klise,
karena banyak kisah lain yang premis ceritanya sama. Meski begitu, kisah Dia Angkasa
ini sangat menarik untuk diikuti

Anda mungkin juga menyukai