ANALISIS SITUASI
RSUD Taman Husada Bontang terletak di Jl. Letjen S. Parman No.1, Belimbing, Kec.
Bontang Barat,Kota Bontang, Kalimantan Timur . RSUD Taman Husada Bontang sebagai
rumah sakit umum tipe B milik pemerintah kota Bontang dan merupakan rumah sakit
1. Visi RSUD Taman Husada Bontang yaitu ” MENJADI RUMAH SAKIT TERBAIK
2. Misi
Sejarah berdirinya RSUD Taman Husada Bontang berawal dari diresmikannya sebagai
salah satu sarana kesehatan pemerintah kota bontang, Perubahan status dari puskesmas
Rawat Inap Bontang baru menjadi Rumah Sakit Umum Tipe C berdasarkan Keputusan
Walikota bontang Nomor 519 Tahun 2002, secara legalitas formal,RSUD Taman Husada
Bontang baru tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 16 Tahun 2003
Tentang membentukan organisasi dan tata Kerja Rumah Sakit Umun Daerah berdasarkan
peraturan Daerah kota Bontang, peresmian gedung baru dilakukan pada 13 Desember 2006
oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mulai di fungsikan sejak tanggal 22 januari 2007 untuk
kegiatan rawat jalan dan rawat darurat, pada tanggal 4 april 2007 difungsikan secara penuh
sesuai dengan pelayanan yang tersedia RSUD Taman Husada Bontan,tanggal 25 november
Menkes/SK/XI/2009 RSUD Taman Husada Bontang berubah menjadi Rumah Sakit Tipe
B.
Peluncuran ‘’ Patien Safety’’ pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RSUD
visi,misi,Motto Rumah Sakit Umum Daerah kota Bontang berdasarkan surat keputusan
walikota bontang Nomor 527 Tahun 2014.RSUD Taman Husada Bontang menjadi Rumah
Penyesuaian Kelas Rumah Sakit dan Hasil Review Kelas Rumah Sakit , tanggal 25 Oktober
Taman Husada Bontang menjadi Rumah Sakit Tipe B, berdasarkan keputusan Kepala Dinas
8 februaru 2021 dan pada tanggal 17 januari 2022 pelantikan Direktur kelima RSUD Taman
RSUD Taman Husada Bontang memiliki unit hemodialisis dimana berfungsi sebagai
hemodialisis. Dengan kunjungan pasien setiap shift rata-rata 10 pasien. Jam pelayanan
rawat jalan hemodialisis mulai dari hari Senin s/d Minggu, Pukul 06.00 - 19.00 Wita,
mL/menit, dengan durasi HD umum 4-5 jam, menggunakan dializer reuse dan perubahan
Hemodialisa
Setelah dilakukan pengkajian pada 1 kasus yang dijelaskan pada BAB sebelumnya,
didapatkan data subjektif dan data objetif yang mengarah pada masalah keperwatan. Tidak
semua masalah keperawatan yang ada pada teori yang dialami oleh klien. Masalah
keperawatan yang muncul pada klien salah satunya adalah nyeri akut.
Pada Ny. S dari hasil pengkajian data didapatkan beberapa diagnosa keperawatan adalah
jantung berhubungan dengan preload karena dua diagnose tersebut memiliki Batasan
karakteristik yang terjadi pada pasien saat ini. Sedangkan diagnosa yang muncul selama
klien menjalani hemodialisis adalah Nyeri akut berhubungan dengan agens pencedera
Fisiologis
prioritas masalah yang perlu penanganan khusus yaitu hemodialisis. Dimana program
pembatasan cairan sangatlah penting bagi pasien yang menjalani hemodialisis. Jumlah
cairan yang dikonsumsi penderita penyakit ginjal kronik harus dibatasi dan dipatuhi.
Parameter yang efektif agar bisa terkontrol dengan berat badan pasien itu sendiri. Jika
lainnya dan juga membuat edema pada tubuh. Aturan yang dipakai untuk menentukan
asupan cairan adalah produksi urine yang dikeluarkan selama 24 jam terakhir+500 ml
(IWL). Asupan cairan ini membutuhkan pengaturan yang harus dijaga dan dipatuhi,
karena pada pasien CKD sering merasakan rasa haus dan mulut yang terasa kering.
Kenaikan dan penurunan berat badan perhari dengan cepat biasanya berhubungan
dengan perubahan volume cairan. Peningkatan berat badan lebih dari 2, 2 kg/hari (1
lb/hari) diduga ada retensi cairan. Secara umum pedoman yang dipakai adalah 473 ml
(1 pt) cairan menggambarkan 0,5 kg (1,1 lb) dari peningkatan berat badan (Morton et
al, 2012).
terasa kering
Pada pasien Ny S. mengeluh merasa sesak dan tekanan darah meningkat dengan nilai
170/90 mmHg. Menurut Wilkinson & Ahem (2012) penurunan curah jantung
merupakan suatu keadaan dimana pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk
mencapai kebutuhan metabolisme tubuh. Penurunan curah jantung ini disebabkan
Ny.S mengeluh Nyeri kepala sampai setiap kali menjalani hemodialisa rutin.
hipoksia, emboli udara, dan kram otot (Callaghan, C.O., 2009 dalam jurnal Gede
Salah satu diagnosa keperawatan pada kasus adalah nyeri akut berhubungan dengan
agens pencedera fisik dan pada intervensi dilakukan pemantauan tekanan darah dan
melakukan inovasi untuk menurunkan tekanan darah pada Ny.S intervensi inovasi yang
dilakukan adalah Murottal Al-Quran, Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot Massage
Terapi inovasi Murottal Al-Quran, Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot
Massage sangat efektif untuk mengurangi nyeri kepala pada pasien saat hemodialisa.
Dengan lantunan ayat suci al-quran dapat membangkitkan spiritualitas dalam diri sehingga
menimbulkan rasa cinta Kecintaan kepada Tuhan , dan dapat semangat dalam
(2001) dalam Faradisi (2009)),selain itu jga mampu memberikan efek rilexsasi(Desi
Rahmatika ,Indhit Tri Utami ,Janu Purwono 2020), serta melancarkan peredaran darah
(Sulistyowati, 2014).
Setelah dilakukan implementasi inovasi pada klien hasil dari penelitian yang
dilakukan pada pasien Ny. S pada hari pertama sebelum dilakukan inovasi skala nyeri 7
(nyeri berat) setelah dilakukan inovasi skala nyeri 2(nyeri ringan) pada hari kedua sebelum
dilakukan inovasi didapatkan Skala nyeri 7 (nyeri berat) dan sesudah terapi didapatkan hasil
Skala nyeri 2(nyeri ringan) pada hari ketiga didapatkan sebelum terapi adalah skala nyeri 7
(nyeri berat) dan sesudah terapi Skala nyeri 2(nyeri ringan) . Sedangkan pada saat
pengkajian didapatkan data bahwa tekanan pada pasien control hari pertama tanggal 1 juni
2022 adalah pada hari Ke- 1 didapatkan skala nyeri 5 (nyeri sedang) kemudian didapatkan
skala nyeri 5 (nyeri sedang), pada hari ke-2 tanggal 04 juni 2022 didapatkan skala nyeri 6
(nyeri sedang)sejam kemudian skala nyeri 5 (nyeri sedang), pada hari ke-3 tanggal 08 juni
2022 didapatkan skala nyeri 6 (nyeri sedang sejam kemudian skala nyeri 5 (nyeri sedang),
dari perbandingan pada 2 kelompok pasien tersebut dapat di simpulkan bahwa terapi inovasi
Murottal Al-Quran, Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot Massage efektif
Menurut penelitian (Bella Ayunda Rahmawati dan Padoli 2017) didapatkan bahwa
Kejadian komplikasi intradialisis klien CKD sebagian besar (58,9%) sakit kepala, (51,2%)
kram otot, hampir setengahnya (48,7%) gatal-gatal, (35,8%) hipertensi, sebagian kecil
(2,56%) hipotensi, (7,69%) mual dan muntah, (12,8%) nyeri dada, dan (100%) tidak ada
Terapi musik klasik, selain itu terapi musik juga merupakan salah satu tindakan mandiri
perawat dalam manajemen nyeri, dikarenkan musik klasik memiliki tempo yang berkisar
antara 60-80 beats per menit selaras dengan detak jantung manusia (Suherman, 2010)
Pursed Lips Breathing exercise penelitian (Aniska Indah etall 2018) bahwa pemberian
Pursed Lips Breathing exercise adalah teknik penyembuhan yang alami dan merupakan
bagian dari strategi holistic self-care untuk mengatasi berbagai keluhan seperti fatigue,
Jannet Ferdisa dan Ernawati Ernawati 2021) terapi Otot Progresif Terapi relaksasi yang