Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGI BABY


SITTER PADA PT. KASIH IBU SEJATI MULIA

Disusun oleh:
Kelompok 5
2PA39
1. Firli Dwi Hastin 10521588

2. Haya Alifia Rohima 10521646

3. Niken Urbaningrum 11521034

4. Zelin Refdiana 11521556

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Babysitter pada PT. Kasih Ibu Sejati”
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 20 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I.............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah................................................................................................................ 5
3. Tujuan .................................................................................................................................. 6
BAB II ............................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN............................................................................................................................. 7
1. Pengertian pelatihan dan pengembangan. ........................................................................... 7
2. Komponen-Komponen Pelatihan dan Pengembangan ........................................................ 8
3. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pelatihan dan Pengembangan ................................................ 8
4. Tahapan-Tahapan Penyusunan Pelatihan dan Pengembangan ............................................ 8
5. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan .................................................................................. 8
6. Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan ..................... 9
7. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan............................................................................ 9
8. Metode Pelatihan ............................................................................................................... 10
9. Session Plan ........................................................................................................................11
BAB III ......................................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................................... 15
Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
Daftar pustaka ............................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelatihan (training) menurut Mathis (2002) adalah suatu proses dimana orang-
orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat
dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para
pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan
yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.

Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan


bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.
Pelatihan biasanya dilakukan dengankurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan
jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang
dengan keterampilan kerja. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan
kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia
(human relation) bagi manajemen tingkat atas dan menengah sedangkan pelatihan
dimaksudkan untuk pegawai tingkat bawah (pelaksana).

Menurut Andrew E. Sikula pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan


jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana
pegawai non- managerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam
tujuan terbatas. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang
yang mempergunakan prosedur sistematis terorganisir dimana pegawai managerial
mempelajari pengetahuankonseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.

Dengan demikian,istilah pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam


rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis,sedangkan
pengembangkan diperuntukkan bagi pegawai tingkat manajerial dalam rangka
meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan
dan memperluas human relation.

Profesi seorang baby sitter sebagai asisten ibu rumah tangga yang memiliki
balita atau anak kecil yang masih memerlukan bimbingan, perawatan dan
4
pengawasan khusus. Terlebih lagi jika seorang ibu memiliki anak balita lebih dari
satu, peran baby sitter dirasakan cukup terasa membantu meringankan pekerjaan ibu
rumah tangga untuk mengasuh anak.

Seorang ibu rumah tangga yang sekaligus berkarir di perusahaan tempat


mereka bekerja, akan sangat sulit membagi peran mereka dalam membagi waktu
sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai wanita karir, mereka akan lebih
terbantu oleh hadirnya baby sitter yang dapat mengurus dan mengasuh buah hati
mereka dengan baik.

Baby sitter yang terlatih serta berpengalaman dapat diandalkan untuk


mengasuh dan merawat anak dengan baik, bahkan ada yang merawat seperti anak
mereka sendiri namun ada batasnya. Salah satu lembaga yang bergerak di bidang
pelatihan dan penempatan tenaga kerja baby sitter yaitu CV. Setia Abadi jaya II
memberikan training/pelatihan untuk para calon baby sitter agar dapat mengasuh
anak orang lain dengan baik dan benar.

Pelatihan dan pendidikan yang diberikan ole penyalur baby sitter tersebut bagi
para calon baby sitter sebelum ditempat antara lain meliputi:
a. Pelatihan etika dan petunjuk kerja
b. Pengenalan kesehatan anak
c. Pertolongan pertama pada kecelakaan
d. Ilmu gizi untuk makanan dan kesehatan anak
e. Pengenalan tahap-tahap perkembangan anak.
f. Pengenalan permainan, lagu dan cerita untuk anak pengenalan kebersihan
lingkungan anak
g. Dan beberapa materi lainnya yang dibutuhkan oleh anak.

2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pelatihan dan pengembangan SDM?
2. Apa saja komponen-komponen pelatihan dan pengembangan?
3. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan pelatihan dan pengembangan?
4. Apa saja tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan?
5. Apa saja tujuan dan petalihan dan pengembangan?
6. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelatihan dan
pengembangan?

5
7. Apa saja kebutuhan pelatihan dan pengembangan?
8. Apa definisi baby sitter profesioanal?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pelatihan dan pengembangan.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen pelatihan dan pengembangan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pelatihan dan pengembangan?
4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan?
5. Untuk mengetahui tujuan dan petalihan dan pengembangan?
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelatihan dan
pengembangan?
7. Untuk mengetahui kebutuhan pelatihan dan pengembangan?
8. Untuk mengetahui definisi dari baby sitter professional.

6
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian pelatihan dan pengembangan.
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja
(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan,
organisasi, lembaga atau instansi pendidikan, Menurut (Hani Handoko:2001:104)
pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan
untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (development)
mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.
(Gomes: 2003:197) Mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah
pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja
pada pekerjaan yang sekarang, sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan
mempunyai skcope yang lebih luas di bandingkan dengan pelatihan.
Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi
yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program
pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi
kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang
akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu
peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi
tanpa direncanakan (unplanned change) atau perubahan yang direncanakan
7
2. Komponen-Komponen Pelatihan dan Pengembangan
Berikut adalah kompinen-komponen pelatihan dan pengembangan:
a. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur
b. Para pelatih (trainer) harus memiliki kualifikasi yang memadai
c. Materi latihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai.
d. Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tingkat kemampuan
pegawaiyang menjadi peserta.
e. Peserta pelatihan dan pengembangan (trainee) harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
3. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pelatihan dan Pengembangan
Mc. Gehee (1979) merumuskan prinsip-prinsip perencanaan pelatihan dan
pengembangansebagai berikut.
a. Materi harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
b. Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c. Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan
dengan serangkaian materi pelajaran.
d. Adanya penguat guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.
e. Menggunakan konsep shaping (pembentukan) perilaku.
4. Tahapan-Tahapan Penyusunan Pelatihan dan Pengembangan
Berikut merupakan tahapan-tahapan pelatihan dan pengembangan:
a. Mengindentifikasikan kebutuhan pelatihan / pengembangan (job study)
b. Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan/pengembangan
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya
d. Menetapkan metode pelatihan/pengembangan
e. Mengadakan percobaan (try out) dan revisi
f. Mengimplementasikan dan mengevaluasi
5. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Berikut merupakan tujuan dari pelatihan dan pengembangan.
a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideology
b. Meningkatkan produktivitas kerja
c. Meningkatkan kualitas kerja
d. Meningkatkan ketet apan perencanaan SDM

8
e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja
f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal
g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
h. Meningkatkan perkembangan pegawai
6. Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan
Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan.
a. Perbedaan individu pegawai
b. Hubungan dengan jabatan analisis

c. Motivasi

d. Partisipasi aktif

e. Seleksi peserta penataran

f. Metode pelatihan dan pengembangan


7. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Dessler (2017) Terdapat lima langkah proses dalam melakukan training atau biasa
di sebuta dengan ADDIE yaitu penjelasanya sebagai berikut:
1. Analyze Training Needs yaitu kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis
kebutuhan pelatihan apa yang dibutuhkan oleh karyawan untuk mengembangkan
pengetahuan secara spesifik sesuai dengan tujuan dari pelatihan.
a. Task Analysis merupakan rincian tentang suatu pekerjaan untuk dapat
mengidentifikasi keterampilan khusus apa yang dibutuhkan.
b. Competency Model meruapakan model grafis atau diagram yang
menggambarkan gabungan dari kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan
dan prilaku seseorang perlu melakukan suatu pekerjaan.
c. Performance Analysis merupakan menganalisis bahwa ada kinerja yang kurang
dan menentukan apakah kekurangan itu harus di perbaiki melalui pelatihan atau
melalui cara lain seperti mentrasfer karyawan.
2. Design the Overall Training Program
3. Develop the Course merupakan mengembangkan konten secara spesifik yang akan
disajikan, memilih metode insturktusional (ceramah, kasus, berbasis web, dan lain
– lain) yang akan digunakan dan melakukan perbaikan jika ada kekurangan dengan
training yang telah di rancang.
4. Implement Training adalah program pelatihan yang sudah dianggap siap untuk
disajikan kepada peserta pelatihan yang membutuhkan.

9
5. Evaluate the Course Effectiveness adalah proses melakukan penilaian dari hasil
kegiatan pelatihan yang telah dijalankan baik oleh pihak manajemen ataupun oleh
peserta pelatihan

8. Metode Pelatihan
Dalam buku Desler (2017) yang berjudul human resource management menyebutkan
bahwa metode yang sering digunakan saat pelatihan adalah sebagai berikut:

a. On The Job Training adalah training yang dilakukan untuk seseorang untuk
mempelajari suatu pekerjaan yang sedang dilakukan.
b. Lecture merupakan proses pelatihan dengan cara cepat dan sederhana untuk
memberitahukan pengetahuan kepada kelompok besar peserta training.
c. Simulated Learning & Gaming merupakan proses pembelajaran yang dilakukan
peserta seperti keadaan yang sebenarnya terjadi.
9. Definisi baby sitter professional
Definisi baby sitter dalam dictionary mengandung makna “(a) a person engaged to
care for one or more children in the temporary absence of parentsor guardians, and (b) a
person who cares for or watches over someone or something that needs attention or
guidance.”
Baby sitter adalah seseorang yang merawat anak untuk sementara ketika orang
tuanya tidak ada, serta baby sitter adalah seseorang yang mengawasi anak yang
membutuhkan perhatian dan bimbingan. Dari pengertian diatas jelas bahwa bahwa harus
mampu memberikan arahan dan bimbingan pada anak.
Pengertian profesional berkaitan erat dengan terminologi profesi, yang secara
etimologis berasal dari kata profession (Inggris) yang menurut kamus Webster Electronic
Dictionary bermakna “a calling requiring specialized knowledge and often long and
intensive academic preparation atau a principal calling, vocation, or employment”,
sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia profesi diartikan sebagai “bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya)
tertentu sehingga mempunyai kompetensi” (1997:789).

10
10. Session Plan
Hari ke 1

Topik : Merawat bayi

Hari/Tanggal : Jumat, 9 Juni 2023

Waktu : 08.00 – 12.30

Waktu Aktivitas Metode Pemandu Alat bantu


08.00- Pendahuluan  Ceramah Panitia  Mirofon
08.10  Sound
08.10- Peralatan dan bahan  Ceramah Trainer system
09.00 untuk memandikan  Demontrasi  Proyektor
bayi  Spidol
09.00- Prosedur  Demontrasi Trainer  Papan
09.45 memandikan bayi  Praktek tulis
sehat  Buku
09.45- Tata cara  Demontrasi/ Trainer catatan
10.30 memandikan bayi Simulasi  Alat tulis
 Praktek  Handuk
10.30- Tata cara  Demontrasi Trainer kecil
11.30 pembersihan BAB  Praktek  Celemek
dan BAK
11.30- Tata cara  Ceramah Trainer
12.30 pembersihan ruang  Praktek
tidur dan ruang
bermain bayi

11
Hari ke-2

Topik : Mengasuh bayi

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Juni 2023

Waktu : 08.00 16.00

Waktu Aktivitas Metode Pemandu Alat bantu


08.00- Pendahuluan  Ceramah Panitia  Microfon
08.10  Sound
08.10- Pengasuhan bayi  Ceramah Trainer system
08.30 sehat  Proyektor
08.30- Tahapan pengasuhan  Ceramah Trainer  Papan
09.00 bayi sehat  Demontrasi tulis
09.00- Sumber – sumber zat  Ceramah Trainer  Spidol
09.20 gizi dan kegunaannya  Demontrasi  Peralatan
bagi tubuh makan
09.20- Kebutuhan asupan  Ceramah Trainer bayi
09.40 gizi pada bayi sehat  Peralatan
09.40- Tahapan tumbuh  Ceramah Trainer minum
10.00 kembang bayi sehat  Demontrasi bayi
10.00- Kelainan-kelainan  Ceramah Trainer  Tempai
10.30 pada tumbuh mainan
kembang bayi  Tabung
10.30- Ice Breaking Games Panitia pemadam
10.45 kebakaran
10.45- Tata cara sterilisasi  Ceramah Trainer  Lap
11.30 peralatan minum dan  Demontrasi kering
makan bayi  Praktek  Sapu
11.30- Teknik penyiapan dan  Ceramah Trainer  Karpet
12.00 pembuatan makan  Praktek lantai
bayi  Sendok
12.30- Istirahat Panitia kecil
13.00

12
13.00- Tata cara pemberian  Ceramah Trainer  Keranjang
13.45 makanan dan  Praktek  Baskom
minuman pada bayi kecil
sehat
13.45- Teknik penyimpanan  Ceramah Trainer
14.30 dan penyiapan susu  Praktek
formula
14.30- Tata cara pemberian  Ceramah Trainer
15.00 susu formula pada  Praktek
bayi
15.00- Pokok-pokok  Ceramah Trainer
15.10 pedoman P3K
15.10- Upaya pencegahan  Ceramah Trainer
15.30 kecelakaan pada bayi
15.30- Pemberian  Ceramah Trainer
15.50 pertolongan pertama  Praktek
pada kecelakaan
sebelum mendapat
pertolongan medis
15.00- Cara menidurkan bayi  Ceramah Trainer
16.00  Praktek

13
Hari ke-3

Topik : Menjaga bayi

Tanggal : Minggu, 11 Juni 2023

Waktu : 08.00-10.30

Waktu Aktivitas Metode Pemandu Alat bantu


08.00-08.10 Pendahuluan Ceramah Panitia  Microfon
08.10-09.00 Pemilihan  Praktek Trainer  Sound
jenis, bahan system
dan tingkat  Proyektor
kekotoran  Keranjang
pakaian bayi  Deterjen
09.00-09.45 Tata cara  Praktek Trainer bayi
pembersihan  Setrika
pakaian bayi  Gantungan
09.45-10.30 Penyetrikaan  Praktek Trainer baju
dan
penyimpanan
pakaian bayi

14
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan
kinerja pegawai. Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi.
Terdapat tiga mode pelatihanyang digunakan: Pertama On The Job Training adalah training
yang dilakukan untuk seseorang untuk mempelajari suatu pekerjaan yang sedang dilakukan;
kedua, Lecture merupakan proses pelatihan dengan cara cepat dan sederhana untuk
memberitahukan pengetahuan kepada kelompok besar peserta training; ketiga, Simulated
Learning & Gaming merupakan proses pembelajaran yang dilakukan peserta seperti keadaan
yang sebenarnya terjadi.
Daftar pustaka

Dessler, G. (2017). Human Resource Management (15th Edition). Boston: pearson.

Widiastuti N., Gunawan A., dan Hernawati E. Rr. 2013. Pelatihan In-Service Terhadap
Kompetensi Baby Sitter. Jurnal Empowerment 2 (1): 21.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Kurikulum Kursus dan Pelatihan Baby
Sitter Jenjang 2. Diakses pada 20 Mei2023 dari
https://repositori.kemdikbud.go.id/607/1/1507151120Kurikulum_Baby_Sitter_jenjan
2_final_paraf.pdf.

16

Anda mungkin juga menyukai