LED Pada DM Tipe2
LED Pada DM Tipe2
ABSTRACT
ABSTRAK
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat
menimbulkan komplikasi akut atau kronis yaitu aterosklerosis dimana terjadinya
inflamasi kronis ditandai dengan peningkatan kadar fibrinogen sehingga pembentukan
rouleux meningkat berpengaruh terhadap nilai laju endap darah (LED). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah dengan laju
endap darah sebagai indikator terjadinya komplikasi dalam tubuh. Penelitian ini
merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di
Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 19 Mei s/d 7 Juni
2022. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 33 pasien penderita diabetes melitus
tipe 2. Analisisdata dimulai dengan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pada penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin, kadar
gula dalam darah, beserta kadar laju endap darah, kemudian dilanjutkan dengan analisis
bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil uji statistic dengan metode Chi square
menujukan kolerasi sebesar P Value 0,000. Simpulan penelitian, terdapat hubungan
85
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
yang bermaknaantara kadar gula darah dengan laju endap darah pada penderita diabetes
melitus tipe 2.
Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Glukosa Darah, LED
86
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
87
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
88
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
keluar, setelah itu dimasukkan tetes lebih dulu diberi penjelasan maksud dan
darah berikutnya pada strip di alat tujuan pemeriksaan serta diwajibkan
sampai darah mencukupi ruang strip, menandatangani persetujuan tindakan
setelah itu membersihkan darah di medik sebagai tanda menerima sebagai
jari pasien dengan menggunakan subjek.
kapas kering dan alat akan otomatis Pada tabel Distribusi Frekuensi
membaca kadar glukosa dalam Hasil Pemeriksaan laju endap darah
waktu kurang lebih 10 detik (LED) dan Glukosa darah pada
3. Pasca Analitik. Penderita diabetes Melitus tipe 2
Dilakukan dua pemeriksaan berdasarkan jenis kelamin
laboratorium yaitu pemeriksaan LED menunjukkan bahwa dari 33 (100%)
menggunakan metode automatic dengan sampel dalam penelitian ini, jumlah
alat Analyser ESR Monitor100 dan pasien laki-laki sebanyak 12 orang
pemeriksaan glukosa darah dengan (36%) dan perempuan sebanyak 21
menggunakan alat point of care testing orang (64%). Pada tabel Distribusi
(POCT) pada penderita DM tipe 2 Frekuensi Hasil Pemeriksaan laju endap
Interpretasi hasil : darah (LED) pada Penderita diabetes
a. Laju Endap Darah Nilai Rujukan : Melitus tipe 2 menunjukkan bahwa dari
Perempuan : < 20 mm /1 jam 33 (100%) sampel dalam penelitian ini,
Laki-laki : < 10 mm /1 jam berdasarkan Jenis kelamin perempuan
b. Gula Darah Puasa Nilai Rujukan : terdapat jumlah nilai LED yang normal
Normal : 70 - 110 mg/dl sebanyak 8 orang (24%), dan yang
Pradiabetes : 160 - 125 mg/dl meningkat sebanyak 13 orang (40%).
Diabetes : ≥126 mg/d Jenis kelamin laki-laki terdapat jumlah
Pengolahan dan analisis data LED yang Normal sebanyak 4 orang
Analisis data dalam penelitian ini (12%), dan yang meningkat sebanyak
yaitu data dianalisis dengan 8 orang
menggunakan analisa univariat yang (24%).
dilakukan untuk menggambarkan Pada tabel Distribusi Frekuensi
distribusi frekuensi masing masing Hasil Glukosa darah pada Penderita
variable. Sedangkan analisa bivariat diabetes Melitus tipe 2 menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan uji Chi bahwa dari 33 (100%) sampel dalam
square untuk mengetahui hubungan yang penelitian ini, berdasarkan Jenis
signifikan antar masing masing variabel kelamin perempuan terdapat kadar gula
terikat dengan variabel bebas yaitu LED darah puasa (GDP) tidak ditemukan
dengan gula darah pada penderita DM hasil rendah, yang normal sebanyak 5
tipe 2 yang disajikan dalam tabel dan orang (15%) dan yang meningkat
narasi. sebanyak 16 orang (49%). Jenis
kelamin laki-laki terdapat jumlah kadar
HASIL gula darah puasa (GDP) tidak
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP ditemukan tidak ditemukan hasil rendah
Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota pada penelitian ini, yang normal
Makassar yang dimulai pada tanggal 19 sebanyak 2 orang (6%) dan yang
Mei s/d 7 juni 2022, dengan subjek meningkat sebanyak 10 orang (30%).
penelitian yakni pasien DM Tipe Pada Hasil Analisis hubungan laju
2 yang melakukan pemeriksaan LED endap darah (LED) dengan kadar
dan glukosa darah dengan jumlah glukosa pada penderita diabetes melitus
sampel sebanyak 33. Sebelum tipe 2 menunjukkan bahwa dari 33
dilakukan pengambilan darah, subjek (100%) sampel dalam penelitian ini
89
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
diperoleh data hasil analisis hubungan (2013), dijelaskan bahwa jenis kelamin
LED dengan kadar glukosa pada perempuan lebih banyak menderita DM.
penderita DM tipe 2 yaitu didapatkan Hal ini disebabkan karena perempuan
data sebanyak 3 (25%) yang memiliki cenderung memiliki berat badan lebih
nilai LED dan kadar glukosa yang (obesitas), aktifitas fisik yang kurang,
normal, data sebanyak 4 (19,04) yang serta adanya pengaruh faktor hormonal
memiliki nilai LED meningkat dan yang merupakan faktor terjadinya
kadar glukosa normal, data sebanyak 9 diabetes.
(75) yang memiliki nilai LED normal Menurut penelitian yang dilakukan
dan kadar glukosa meningkat, data 17 Allorerung (2016), dimana pada
(80,95) yang memiliki nilai LED dan perempuan memiliki resiko lebih besar
kadar glukosa darang yang meningkat. untuk menderita DM dibandingkan laki-
Pada penelitian ini didapatkan nilai laki, hal ini berhubungan dengan
p-value 0,000 < 0,05 maka dapat kehamilan yang dapat meningkatkan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan kenaikan berat badan serta secara fisik
yang signifikan antara nilai LED wanita memiliki peluang peningkatan
dengan kadar glukosa darah pada indeks masa tubuh yang lebih besar.dan
penderita DM tipe 2. pada usia lebih dari 40 tahun maka
berisiko terkena DM dikarenakan adanya
PEMBAHASAN intolerasi glukosa dan proses penuaan
Pemeriksaan LED merupakan salah yang, menyebabkan kurangnya sel beta
satu pemeriksaan yang sederhana, pankreas dalam memproduksi insulin,
namun nilainya dapat membantu dalam serta pada usia >45 tahun akan terjadi
mendiagnosis suatu penyakit. LED penurunan fungsi tubuh dalam
meningkat pada semua kondisi ketika memetabolisme glukosa.
ada kerusakan jaringan atau masuknya Berdasarkan hasil penelitian ini,
protein asing ke dalam darah. Penetapan pemeriksaan hasil LED pada penderita
LED berguna untuk memeriksa DM tipe 2 di RSUP Dr Wahidin
kemajuan penyakit. Jika kondisi pasien Sudirohusodo, Kota Makassar sebanyak
meningkat, LED cenderung turun. 33 orang (100%) dengan frekuensi hasil
Sebaliknya, jika kondisi pasien semakin LED yang normal sebanyak 12 orang
parah, LED cenderung naik (Kiswari, (36%), dan hasil LED yang meningkat
2014). sebanyak 21 orang (64%). Hal ini
Pemeriksaan glukosa darah puasa sejalan dengan Masito pada
untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya penelitiannya tahun 2020, nilai LED
kadar gula darah dalam tubuh (GDP) yang meningkat antara lain disebabkan
≥110 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak oleh adanya proses inflamasi atau
ada asupan kalori minimal 8 jam. peradangan, komplikasi akut maupun
Dilakukan pengambilan sampel darah kronis, tingginya kadar protein plasma
untuk tesgula darah puasa setelah pasien terutama fibrinogen dan globulin.
melakukan puasa minimal 8 jam Peningkatan kadar fibrinogen menjadi
(Kemenkes, 2018). salah satu penyebab meningkatnya nilai
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan LED. Kadar fibrinogen yang
LED dan Glukosa darah pada Penderita meningkat akan mempercepat
DM tipe 2 berdasarkan jenis kelamin terbentuknya rouleaux sehingga nilai
sebanyak 33 0rang (100%), jenis kelamin LED juga akan meningkat (Masito,
terdiri atas perempuan 21 orang (64%) 2020).
pasien laki-laki dan 12 orang (36%). Hal Nilai LED pada penderita DM tipe
ini sejalan dengan penelitian Palimbunga 2 tidak selalu meningkat. Berdasarkan
90
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
91
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
92
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan lajuendap darah (LED) dan Glukosa
darah pada Penderita diabetesMelitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan laju endap darah(LED) pada Penderita
diabetes Melitus tipe 2
93
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
Tabel 4
Hasil Analisis hubungan laju endap darah (LED) dengan kadarglukosa pada penderita
diabetes melitus tipe 2
Laju Endap Glukosa Darah Puasa P Value
Darah Normal Tinggi
N % N %
Normal 3 25 9 75 0,000
Tinggi 4 19.04 17 80,95
Sumber : Data Primer 2022
94
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024