Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)

ISSN : 2087-1333 (Online)

NILAI LAJU ENDAP DARAH (LED) PADA PENDERITA DIABETES


MELITUS TIPE 2

Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) In Patients Type 2 Diabetes Mellitus

Herman1, Nurdin2, Kalma3,Marwah4


1, 2, 3,4
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Makassar

Koresponden: nurdinanalis@gmail, 081222577375

ABSTRACT

Type 2 diabetes mellitus is a metabolic disorder disease characterized by an


increase in blood sugar due to a decrease in insulin secretion by pancreatic beta
cells and or impaired insulin function (insulin resistance). Uncontrolled diabetes
mellitus cancause acute or chronic complications, namely atherosclerosis where
chronicinflammation is characterized by increased levels of fibrinogen so that the
formation of rouleux increases the effect on the value of the erythrocyte sedimentation
rate (ESR). The purpose of thi study was to determine the relationship between blood
sugar levels anderythrocyte sedimentation rate as an indicator of complications in the
body. This researchis an analytic observational with a cross sectional design which
was carried out at thePusar Dr. General Hospital. Wahidin Sudirohusodo on 19
May to 7 June 2022. Thenumber of samples studied were 33 patients with type 2
diabetes mellitus. Data analysis began with univariate analysis which aims to
determine the characteristics of patients with type 2 diabetes mellitus based on gender,
blood sugar levels. in the blood, along with the erythrocyte sedimentation rate,
followed by bivariate analysis using the Chi squaretest. The results of statistical tests
using the Chi square method show a correlation of PValue 0.000. The conclusion of
the study, there is a significant relationship between bloodsugar levels and erythrocyte
sedimentation rate in patients with type 2 diabetes mellitus
Keywords : Blood Glucose , ESR, Type 2 Diabetes Mellitus

ABSTRAK
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat
menimbulkan komplikasi akut atau kronis yaitu aterosklerosis dimana terjadinya
inflamasi kronis ditandai dengan peningkatan kadar fibrinogen sehingga pembentukan
rouleux meningkat berpengaruh terhadap nilai laju endap darah (LED). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah dengan laju
endap darah sebagai indikator terjadinya komplikasi dalam tubuh. Penelitian ini
merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di
Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 19 Mei s/d 7 Juni
2022. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 33 pasien penderita diabetes melitus
tipe 2. Analisisdata dimulai dengan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pada penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin, kadar
gula dalam darah, beserta kadar laju endap darah, kemudian dilanjutkan dengan analisis
bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil uji statistic dengan metode Chi square
menujukan kolerasi sebesar P Value 0,000. Simpulan penelitian, terdapat hubungan

85
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

yang bermaknaantara kadar gula darah dengan laju endap darah pada penderita diabetes
melitus tipe 2.
Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Glukosa Darah, LED

PENDAHULUAN (IDF), terjadi peningkatan kasus DM di


Pemeriksaan laboratorium klinik dunia Pada tahun 2021, dicatat 537 juta
adalah salah satu faktor penunjang yang orang dewasa (umur 20 - 79 tahun) atau 1
penting dalam membantu menegakkan dari 10 orang hidup dengan diabetes di
diagnosa suatu penyakit, salah satunya seluruh dunia. Diabetes juga
pemeriksaan glukosa darah. Glukosa menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1
darah merupakan gula yang berada tiap 5 detik. Indonesia berada di posisi
dalam darah yang terbentuk dari kelima dengan jumlah pengidap diabetes
karbohidrat dalam makanan dan sebanyak 19,47 juta dengan jumlah
disimpan sebagai glikogen di hati dan penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti
otot rangka. Hormon yang prevalensi diabetes di Indonesia sebesar
mempengaruhi kadar glukosa adalah 10,6%.
insulin dan glukagon yang berasal dari Tingginya prevalensi DM yang
pankreas. Nilai rujukan kadar gula darah sebagian besar tergolong dalam DM tipe
dalam serum/plasma 70-110 mg/dl, gula 2 yang disebabkan oleh faktor genetik
dua jam postprandial ≤140 mg/dl/2 jam, dan lingkungan, ini juga sering juga
dan gula darah sewaktu ≤110 mg/dl disebut Diabetes life style karena
(Joyce, 2013). Faktor-faktor yang dapat penyebabnya selain faktor keturunan,
mempengaruhi kadar glukosa darah faktor lingkungan, usia, obesitas,
antara lain, bertambahnya jumlah resistensi insulin, makanan, aktifitas
makanan yang dikonsumsi, fisik, dan gaya hidup penderita yang
meningkatnya stress dan faktor emosi, tidak sehat juga bereperan dalam
pertambahan berat badan dan usia, serta terjadinya diabetes ini (Betteng, 2014).
berolahraga (Harymbawa, 2016). Pada penyakit DM yang tidak
Hasil uji korelasi menunjukkan terkontrol dapat menimbulkan
semakin bertambah umur seseorang komplikasi akut dan kronis yang
maka semakin tinggi juga kadar glukosa berakibat kematian. Komplikasi kronis
darah. Sebaliknya, semakin berat yang sering ditemukan pada penderita
olahraga yang dilakukan maka kadar DM, yaitu komplikasi mikrovaskuler
gula darah semakin menurun (Nur, dkk. seperti retinopati, nefropati, neuropati,
2014). Hiperglikemia merupakan dan komplikasi makrovaskuler seperti
suatu keadaan meningkatnya penyakit jantung koroner (PJK) dan
kadar glukosa darah melebihi normal stroke. Terjadinya komplikasi vaskuler
(Apriani, dkk. 2015). Hipoglikemia pada DM didasari oleh adanya disfungsi
merupakan suatu keadaan saat kadar sel endotel yang kemudian berlanjut
gula darah (glukosa) secara abnormal menjadi aterosklerosis. Aterosklerosis
rendah (Dewi, 2014). adalah proses inflamasi kronis yang
Berdasarkan data dari badan terjadi karena adanya penumpukan
kesehatan dunia World Health lemak pada pembuluh darah. Adanya
Organization (WHO) tahun 2014, nflamasi vaskuler dan disfungsi sel
diketahui penderita DM di dunia saat ini endotel ditandai dengan peningkatan
mencapai 200 juta jiwa dan akan terus kadar fibrinogen. Dengan
meningkat menjadi 350 juta jiwa pada meningkatnya kadar fibrinogen maka
tahun 2020. Sedangkan menurut pembentukan rouleaux juga akan
Internasional Diabetic Federation meningkat atau semakin cepat dan nilai

86
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

LED akan meningkat (Sitepu, 2019). METODE


Pemeriksaan LED atau Desain Penelitian
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) Jenis penelitian yang digunakan
atau Blood Sedimentation Rate (BSR) pada penelitian ini adalah metode
adalah pemeriksaan untuk menentukan observasional deskriptif dengan desain
kecepatan eritrosit mengendap dalam Cross Sectional dimana pengukuran
darah yang tidak membeku (darah berisi variable hanya dilakukan satu kali, secara
antikoagulan) pada suatu tabung simultan pada satu waktu dan tidak ada
vertikal selama satu jam. Faktor-faktor prosedur tindak lanjut atau follow-up
yang mempengaruhi pemeriksaan LED Penelitiaan ini dilaksanakan di
antara lain factor eritrosit, faktor plasma, Laborotorium Rumah Sakit Umum Pusat
dan faktor teknis. Kadar fibrinogen Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar
dalam darah akan meningkat ketika Penelitiaan ini dilaksanakan mulai dari
terjadi peradangan atau infeksi yang tanggal 19 Mei sampai 7 Juni 2022.
menyebabkan sel-sel darah merah lebih Jumlah dan cara pengambilan subjek
mudah membentuk rouleaux atau serta alat dan bahan penelitian.
menggumpal sehingga sel darah merah Populasi dalam penelitian ini adalah
lebih cepat mengendap. LED cenderung seluruh pasien diabetes melitus tipe 2
dikaitkan dengan adanya infeksi atau yang berobat ke poliklinik penyakit
radang. Selain itu, dapat membantu dalam Rumah Sakit Umum Pusat Dr
dalam pemantauan kelainan kekebalan Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
tubuh, diabetes, tuberkulosis, anemia, Sampel penelitian adalah sebagian
bahkan kanker (Nugraha, 2015 ). yang diambil dari keseluruhan objek
Pada jaman sekarang ini ada yang diteliti dan dianggap mewakili
beberapa metode untuk pemeriksaan seluruh populasi yaitu penderita diabetes
LED, akan tetapi yang dianjurkan oleh melitus tipe-2 yang menjalani kontrol
International Committee for rutin, memenuhi kriteria inklusi yang
Standardzation in Haematology ialah diperoleh dari anamnesis dan rekam
metode Westergren. Metode ini medik, serta bersedia ikut penelitian yang
dilakukan dengan cara darah dimasukan dinyatakan secara tertulis dalam
ke dalam sebuah tabung khusus dan informed consent.
didiamkan secara tegak lurus, kemudian Beberapa alat penelitian yang
mengamati endapan yang terbentuk digunakan dalam penelitian ini adalah
setelah satu jam (Nugraha, 2015 ). Alat analyser ESR monitor 100, Tabung
Penelitian yang telah dilakukan vakum (monosed), alat rotator LED,
oleh Sitepu didapatkan hasil jarum, Tourniquet, Holder, Kapas
pemeriksaan LED pada Pasien Alkohol 70 %, Kapas kering, Plester, ,
Penderita DM Tipe 2 yang dirawat inap Alat POCT, Strip gula darah, lancet dan
di RSUP H. Adam Malik dengan Nilai autoclick.
LED yang meningkat pada penderita Bahan yang digunakan dalam
DM tipe 2 sebanyak 12 orang (60 %). penelitian ini adalah urin penderita
Nilai LED dalam batas normal pada diabetes melitus, aquadest, Sodium
penderita Diabetes Melitus tipe 2 citrate 3,8%, sampel darah vena dan
sebanyak 8 orang (40 %) (Sitepu, 2019). darah kapiler pasien penderita diabetes
Adapun Tujuan penelitian ini melitus tipe-2
adalah untuk Menganalisis hubungan Jenis dan Cara Pengumpulan Data
nilai LED dengan kadar glukosa darah serta Langkah Penelitian
pada penderita diabetes melitus Tipe 2. laboratorium
Data penelitian ini adalah data

87
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

sekunder yang mengambil dari data berhenti mengalir lalu kenakan


rekam medik kadar glukosa pada plester. Setelah itu memasukkan
penderita diabetes melitus tipe-2. dan darah kedalam tabung melalui
data primer yaitu data yang diambil dari dinding tabung.
pemeriksaan secara langsung oleh 2. Analitik
peneliti terhadap nilai LED Pemeriksaan LED metode automatic
1. Pra Analitik Menyiapkan instrument pemeriksaan,
a. Menyiapkan alat dan bahan yang selanjutnya identifikasi sampel yang
ingin digunakan ingin di periksa, sesuaikan nama dan ID
b. Pengambilan sampel Laboratorium, lalu sampel di
Setelah menyiapkan alat homogenkan (maxing) dengan alat
dan bahan yang ingin digunakan, rotamix selamat 5 menit dengan
kemudian mencocokkan identitas kecepatan 15-20 rpm, setelah di
pasien dengan lembar permintaan homogenkan kemudian beralih ke alat
pemeriksaan laboratorium dan Analyser ESR Monitor 100, selanjutnya
memverifikasi keadaan pasien memilih pemeriksaan yang dilakukan
seperti puasa, konsumsi obat, dengan menekan tombol “UP” atau
alergi terhadap peralatan “DOWN” lalu memilih menu ESR untuk
phlebotomy mencatat pada lembar meriksaan LED memasukkan ID
permintaan pemeriksaan pasien,sesuai dengan di bagian barcode
laboratorium, setelah itu mengatur tabung vacum, setelah mengisi ID pasien
posisi pasien, pasang tourniquet lalu di layar monitor mencul posisi
dan minta pasien untuk dimana tabung vacum di letakkan,
mengepalkan tangannya. memilih selanjutnya meletakkan (menanam)
vena yang akan ditusuk. tabung dengan posisi yang telah
Bersihkan kulit yang akan disesuaikan di layer monitor dalam
dilakukan penusukan posisi vertical, contoh tabung 1 posisi 1,
menggunakan kapas alkohol 70% setelah itu menekan tombol enter, alat
secara melingkar dari bagian akan bekerja selama 60 menit, dan
dalam hingga keluar lingkaran, maksimal 100 sampel. setelah itu hasil
biarkan kering di udara, akan keluar dalam bentul print out
Kemudian menusuk vena. otomatis.
Lepaskan tourniquet ketika darah a. Pemeriksaan kadar gula darah
mulai mengalir ke dalam tabung. Menyalakan alat dengan
Tourniquet tidak boleh membebat memasang baterai di bagian belakang
lengan lebih dari 1 menit karena alat, kemudian memasukkan chip
akan mengakibatkan dan strip glukosa untuk
hemokonsentrasi dan mengaktifkan alat lalu mencocokkan
mempengaruhi hasil pemeriksaan. kode pada layar dengan kode di botol
Mengarahkan pasien untuk strip, setelah itu memasukkan lancet
membuka kepalan tangan secara di alat autoclick dan dilakukan
perlahan, jika volume darah sudah desinfeksi dengan kapas alkohol
memenuhi untuk bahan 70% pada jari pasien yang akan
pemeriksaan, letakkan kapas diambil darahnya dan dibiarkan
kering di atas tusukan tanpa mengering, selanjutkan menusuk
memberi tekanan, melepaskan area pengambilan darah sedalam
jarum dari lokasi penusukan dan kurang lebih 3 mm dan dibiarkan
berikan tekanan kapas kering pada darah keluar dengan sendirinya, lalu
daerah tusukan hingga darah menghapus darah yang pertama kali

88
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

keluar, setelah itu dimasukkan tetes lebih dulu diberi penjelasan maksud dan
darah berikutnya pada strip di alat tujuan pemeriksaan serta diwajibkan
sampai darah mencukupi ruang strip, menandatangani persetujuan tindakan
setelah itu membersihkan darah di medik sebagai tanda menerima sebagai
jari pasien dengan menggunakan subjek.
kapas kering dan alat akan otomatis Pada tabel Distribusi Frekuensi
membaca kadar glukosa dalam Hasil Pemeriksaan laju endap darah
waktu kurang lebih 10 detik (LED) dan Glukosa darah pada
3. Pasca Analitik. Penderita diabetes Melitus tipe 2
Dilakukan dua pemeriksaan berdasarkan jenis kelamin
laboratorium yaitu pemeriksaan LED menunjukkan bahwa dari 33 (100%)
menggunakan metode automatic dengan sampel dalam penelitian ini, jumlah
alat Analyser ESR Monitor100 dan pasien laki-laki sebanyak 12 orang
pemeriksaan glukosa darah dengan (36%) dan perempuan sebanyak 21
menggunakan alat point of care testing orang (64%). Pada tabel Distribusi
(POCT) pada penderita DM tipe 2 Frekuensi Hasil Pemeriksaan laju endap
Interpretasi hasil : darah (LED) pada Penderita diabetes
a. Laju Endap Darah Nilai Rujukan : Melitus tipe 2 menunjukkan bahwa dari
Perempuan : < 20 mm /1 jam 33 (100%) sampel dalam penelitian ini,
Laki-laki : < 10 mm /1 jam berdasarkan Jenis kelamin perempuan
b. Gula Darah Puasa Nilai Rujukan : terdapat jumlah nilai LED yang normal
Normal : 70 - 110 mg/dl sebanyak 8 orang (24%), dan yang
Pradiabetes : 160 - 125 mg/dl meningkat sebanyak 13 orang (40%).
Diabetes : ≥126 mg/d Jenis kelamin laki-laki terdapat jumlah
Pengolahan dan analisis data LED yang Normal sebanyak 4 orang
Analisis data dalam penelitian ini (12%), dan yang meningkat sebanyak
yaitu data dianalisis dengan 8 orang
menggunakan analisa univariat yang (24%).
dilakukan untuk menggambarkan Pada tabel Distribusi Frekuensi
distribusi frekuensi masing masing Hasil Glukosa darah pada Penderita
variable. Sedangkan analisa bivariat diabetes Melitus tipe 2 menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan uji Chi bahwa dari 33 (100%) sampel dalam
square untuk mengetahui hubungan yang penelitian ini, berdasarkan Jenis
signifikan antar masing masing variabel kelamin perempuan terdapat kadar gula
terikat dengan variabel bebas yaitu LED darah puasa (GDP) tidak ditemukan
dengan gula darah pada penderita DM hasil rendah, yang normal sebanyak 5
tipe 2 yang disajikan dalam tabel dan orang (15%) dan yang meningkat
narasi. sebanyak 16 orang (49%). Jenis
kelamin laki-laki terdapat jumlah kadar
HASIL gula darah puasa (GDP) tidak
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP ditemukan tidak ditemukan hasil rendah
Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota pada penelitian ini, yang normal
Makassar yang dimulai pada tanggal 19 sebanyak 2 orang (6%) dan yang
Mei s/d 7 juni 2022, dengan subjek meningkat sebanyak 10 orang (30%).
penelitian yakni pasien DM Tipe Pada Hasil Analisis hubungan laju
2 yang melakukan pemeriksaan LED endap darah (LED) dengan kadar
dan glukosa darah dengan jumlah glukosa pada penderita diabetes melitus
sampel sebanyak 33. Sebelum tipe 2 menunjukkan bahwa dari 33
dilakukan pengambilan darah, subjek (100%) sampel dalam penelitian ini

89
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

diperoleh data hasil analisis hubungan (2013), dijelaskan bahwa jenis kelamin
LED dengan kadar glukosa pada perempuan lebih banyak menderita DM.
penderita DM tipe 2 yaitu didapatkan Hal ini disebabkan karena perempuan
data sebanyak 3 (25%) yang memiliki cenderung memiliki berat badan lebih
nilai LED dan kadar glukosa yang (obesitas), aktifitas fisik yang kurang,
normal, data sebanyak 4 (19,04) yang serta adanya pengaruh faktor hormonal
memiliki nilai LED meningkat dan yang merupakan faktor terjadinya
kadar glukosa normal, data sebanyak 9 diabetes.
(75) yang memiliki nilai LED normal Menurut penelitian yang dilakukan
dan kadar glukosa meningkat, data 17 Allorerung (2016), dimana pada
(80,95) yang memiliki nilai LED dan perempuan memiliki resiko lebih besar
kadar glukosa darang yang meningkat. untuk menderita DM dibandingkan laki-
Pada penelitian ini didapatkan nilai laki, hal ini berhubungan dengan
p-value 0,000 < 0,05 maka dapat kehamilan yang dapat meningkatkan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan kenaikan berat badan serta secara fisik
yang signifikan antara nilai LED wanita memiliki peluang peningkatan
dengan kadar glukosa darah pada indeks masa tubuh yang lebih besar.dan
penderita DM tipe 2. pada usia lebih dari 40 tahun maka
berisiko terkena DM dikarenakan adanya
PEMBAHASAN intolerasi glukosa dan proses penuaan
Pemeriksaan LED merupakan salah yang, menyebabkan kurangnya sel beta
satu pemeriksaan yang sederhana, pankreas dalam memproduksi insulin,
namun nilainya dapat membantu dalam serta pada usia >45 tahun akan terjadi
mendiagnosis suatu penyakit. LED penurunan fungsi tubuh dalam
meningkat pada semua kondisi ketika memetabolisme glukosa.
ada kerusakan jaringan atau masuknya Berdasarkan hasil penelitian ini,
protein asing ke dalam darah. Penetapan pemeriksaan hasil LED pada penderita
LED berguna untuk memeriksa DM tipe 2 di RSUP Dr Wahidin
kemajuan penyakit. Jika kondisi pasien Sudirohusodo, Kota Makassar sebanyak
meningkat, LED cenderung turun. 33 orang (100%) dengan frekuensi hasil
Sebaliknya, jika kondisi pasien semakin LED yang normal sebanyak 12 orang
parah, LED cenderung naik (Kiswari, (36%), dan hasil LED yang meningkat
2014). sebanyak 21 orang (64%). Hal ini
Pemeriksaan glukosa darah puasa sejalan dengan Masito pada
untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya penelitiannya tahun 2020, nilai LED
kadar gula darah dalam tubuh (GDP) yang meningkat antara lain disebabkan
≥110 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak oleh adanya proses inflamasi atau
ada asupan kalori minimal 8 jam. peradangan, komplikasi akut maupun
Dilakukan pengambilan sampel darah kronis, tingginya kadar protein plasma
untuk tesgula darah puasa setelah pasien terutama fibrinogen dan globulin.
melakukan puasa minimal 8 jam Peningkatan kadar fibrinogen menjadi
(Kemenkes, 2018). salah satu penyebab meningkatnya nilai
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan LED. Kadar fibrinogen yang
LED dan Glukosa darah pada Penderita meningkat akan mempercepat
DM tipe 2 berdasarkan jenis kelamin terbentuknya rouleaux sehingga nilai
sebanyak 33 0rang (100%), jenis kelamin LED juga akan meningkat (Masito,
terdiri atas perempuan 21 orang (64%) 2020).
pasien laki-laki dan 12 orang (36%). Hal Nilai LED pada penderita DM tipe
ini sejalan dengan penelitian Palimbunga 2 tidak selalu meningkat. Berdasarkan

90
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

penelitian yang dilakukan, dari 33 endotel yang kemudian berlanjut


sampel yang diperiksa terdapat 12 orang menjadi aterosklerosis dimana
(36%) yang menunjukkan nilai LED inflamasi kronis yang terjadi karena
dalam batas normal. Hal ini bisa adanya penumpukan lemak pada
disebabkan karena penderita pembuluh darah. Adanya inflamasi
menerapkan pola hidup yang sehat, vaskuler dan disfungsi sel endotel
salah satunya dengan mengubah pola ditandai dengan peningkatan kadar
hidup modern menjadi pola hidup fibrinogen. Dengan meningkatnya
tradisional (Sitepu,2018). kadar fibrinogen maka pembentukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan rouleaux juga akan meningkat atau
laboratorium yaitu kadar gula darah semakin cepat dan nilai LED akan
puasa (GDP) kepada 33 orang (100%) meningkat (Sitepu, 2019).
penderita DM tipe 2, yang kadarnya Keterbatasan pada penelitian ini
diatas nilai normal sebanyak 26 orang adalah adanya ketikmampuan dari
(79%) dan hasil gula darah puasa (GDP) peneliti untuk mengekslusikan faktor
yang normal sebanyak 7 orang (21%). eksternal yang juga turut dapat memicu
Tingginya kadar gula darah pada peningkatan LED diluar penyakit
penderita DM tipe 2 karena adanya diabetes seperti komplikasi penyakit
gangguan metabolisme karbohidrat lainnya. oleh karena itu, diharapkan
yang disebabkan oleh jumlah insulin kepada peneliti selanjutnya untuk dapat
yang kurang atau karena kerja insulin menetapkan kriteria ekslusi dengan
yang tidak optimal, sehingga insulin mempertimbangkan keterbatasan
tidak bisa masuk ke dalam sel dan hanya tersebut.
menumpuk di pembuluh darah (Dewi,
2015). KESIMPULAN
Penyakit DM ditandai dengan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kadar glukosa darah (gula darah) yang dilakukan pada RSUP Dr Wahidin
melebihi normal yaitu kadar gula darah Sudirohusodo, maka di simpulkan:
sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, Terdapat kolerasi yang signifikan antara
dan kadar gula darah puasa di atas atau kadar glukosa dengan laju endap darah
sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, (P Value 0,000)
2016).
Hasil penelitian ini sesuai dengan SARAN
penelitian Yuhelma, et al (2015) 1. Bagi peneliti selanjutnya dapat
menyatakan bahwa penyakit diabetes melakukan pemeriksaan
tidak terkontrol dapat menimbulkan laboratorium petanda inflamasi yang
komplikasi akut dan kronis yang lain untuk mengetahui adanya
berakibat kematian. DM dapat peradangan dalam tubuh.
menyerang hampir seluruh sistem tubuh 2. Untuk penderita diabetes melitus tipe
manusia, mulai darikulit sampai jantung 2 agar selalu mengontrol kadar gula
yang menimbulkan komplikasi. darah dan melakukan pemeriksaan
Sebenarnya kematian pada DM terjadi LED untuk mendeteksi indikasi
tidak secara langsung akibat adanya inflamasi.
hiperglikemianya, tetapi berhubungan
dengan komplikasi yang terjadi. Selain UCAPAN TERIMA KASIH
itu, peneltian yang dilakukan oleh Terima Kasih kepada seluruh pihak
Sitepu (2019) juga mengatakan yang telah membatu peneliti yang tidak
terjadinya komplikasi vaskuler pada DM dapat peneliti sebut satu persatu. Semoga
didasari oleh adanya disfungsi sel Allah swt melimpahkan rahmatnya

91
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

kepada kita semua. Aamiin Endap Darah Pada Penderita


Diabetes Melitus Tipe 2. Politeknik
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kementerian Kesehatan
Allorerung DL, Sekplin A, Wooford BJ. Palembang
2016.”Hubungan Antara Umur, Nur, A., Wilya, V., & Ramadhan, R.
Jenis Kelamin Dan Tingkat (2014). Kebiasaan Aktivitas Fisik
Pendidikan Dengan Kejadian Pasien Diabetes terhadap Kadar
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Gula Darah diRumah Sakit Umum
Puskesmas dr. Fauziah Bireuen. Loka
Apriani, N., Suhartono, E., & Akbar, I. LitbangBiomedis Aceh, 3(2), 41–
Z. (2015). Korelasi Kadar Glukosa 48
Darah denga Kadar Advanced Nugraha, Gilang. 2015. Panduan
Oxidation Protein Products Pemeriksaan Laboratorium
(AOPP) Tulang pada Tikus Putih Hematologi Dasar. Jakarta : CV.
Model Hiperglikemia. Jurnal Trans Info Medika
Kesehatan Masyarakat, 11 (Juli), Sitepu, R. B. R. (2019). Analisa Laju
48–55. Endap Darah pada Penderita
Betteng, R. (2014). Analisis Faktor Diabetes Melitus Tipe 2 yang
Resiko Penyebab Terjadinya Dirawat Inap di RSUP H. Adam
Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Malik Medan
Wanita Usia Produktif World Health Organization (WHO).
Dipuskesmas Wawonasa. Jurnal (2014).Diabetes Mellitus.
E- Biomedik, 2(2). Yuhelma, Yesi H, Fatra AH. 2013.
Dewi, R. K. (2014). Diabetes Bukan Identifikasi Dan Analisis
Untuk Ditakuti Tetap Sehat dengan Komplikasi Makrovaskuler Dan
Pengaturan Pola Makan bagi Mikrovaskuler Pada Pasien Diabetes
Penderita Diabetes Tipe 2. Jakarta: Melitus. Riau
FMedia.
Harymbawa, I. W. A. (2016).
Hubungan Sedentary Lifestyle
Dengan Kadar Glukosa Darah Pada
Orang Dewasa Pekerja Konveksi
Di Kelurahan Genuk Ungaran
Barat. STIKES Ngudi Waluyo.
Artikel.
Internationall Diabetes Federation
(2021) IDF Diabetes Atlas Edition
2021, International Diabetes
Federation. doi:
10.1116/j.diabres.2009.10.007.
Joyce. 2013. Pedoman Pemeriksaan
Laboratorium & Diagnostik Edisi
6. Jakarta : Egc.
Kemenkes RI. 2018. Situasi dan
Analisis Diabetes. Kemenkes Ri:
Jakarta
Kiswari, Rukman. 2014. Hematologi
dan Transfusi. Jakarta : Erlangga
Masito, Siti. 2020 Gambaran Nilai Laju

92
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan lajuendap darah (LED) dan Glukosa
darah pada Penderita diabetesMelitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik FrekuensiN = Presentasi100%


33
Jenis Kelamin :
Laki-Laki 12 36
Perempuan 21 64
Jumlah 33 100
Sumber : Data Primer 2022

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan laju endap darah(LED) pada Penderita
diabetes Melitus tipe 2

Hasil Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi


Pemeriksaan P % L % (N=33) (100%)
Laju Endap
Darah
Normal 8 2 4 1 12 36
4 2
Tinggi 13 4 8 2 21 64
0 4
Jumlah 21 6 1 3 33 100
4 2 6
Sumber : Data Primer 2022
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Hasil Glukosa darah pada Penderitadiabetes Melitus tipe 2

Hasil Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi


Pemeriksaan P % L % (N=33) (100%)
Gula Darah
Puasa
Normal 5 1 2 6 7 21
5
Tinggi 16 4 1 3 26 79
9 0 0
Jumlah 21 6 1 3 33 100
4 2 6
Sumber : Data Primer 2022

93
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Tabel 4
Hasil Analisis hubungan laju endap darah (LED) dengan kadarglukosa pada penderita
diabetes melitus tipe 2
Laju Endap Glukosa Darah Puasa P Value
Darah Normal Tinggi
N % N %
Normal 3 25 9 75 0,000
Tinggi 4 19.04 17 80,95
Sumber : Data Primer 2022

94
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3024

Anda mungkin juga menyukai