Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KESENJANGAN BAHASA DI KABUPATEN JEMBER TERHADAP PARA


MAHASISWA AKIBAT KEBERAGAMAN SUKU BERDASARKAN
DOMISILI MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER

Disusun oleh:
Komaruddin (220210101042)
Rangga Fajar Adiguna (220210101043)
Ninin Febi Yulianti (220210101044)
Faza Khoirani Widi Albalagh (220210101045)
Imel Maulidia Yusila (220210101046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022/2023
BAB 1. ANALISIS KASUS

1.1 Pengertian suku


Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang mengidentifikasi dirinya
dengan sesama berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama dengan merujuk ciri
khas seperti: budaya, bangsa, bahasa, agama dan perilaku. Suku bangsa adalah
golongan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya, karena
mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal
usul, tempat asal, serta kebudayaannya.
1.2 Pokok permasalahan
Seperti yang diketahui, menurut sensus BPS tahun 2010, jumlah suku di
Indonesia mencapai 1.340 suku bangsa dan suku Jawa adalah kelompok terbesar di
Indonesia yang jumlahnya dalam persentase mencapai angka 41%. Keberagaman
suku di Indonesia ini tentu banyak mengalami kesenjangan, mengingat suatu
perbedaan sangat rentan akan timbulnya suatu permasalahan.
Permasalahan yang paling umum dijumpai adalah kesenjangan bahasa,
mengingat bahasa adalah suatu faktor utama terjadinya interaksi sosial. Permasalahan
ini terjadi ketika suatu daerah ditempati warga yang berasal dari bermacam-macam
suku. Seperti yang kita ketahui bahwa jika beda suku, maka akan ada perbedaan
dalam bahasa yang digunakannya. Hal ini biasanya terjadi di daerah yang memiliki
universitas ataupun instansi yang terkenal, seperti yang akan dibahas yaitu pada
lingkungan Kabupaten Jember, khususnya sekitar Universitas Jember.
1.2.1 Bahasa Pandhalungan sebagai bahasa komunikasi di Jember
Bahasa Pandhalungan merupakan percampuran antara Bahasa Madura dan
Bahasa Jawa. Jember erat kaitannya dengan Bahasa Madura sehingga Jawa-Madura
dijadikan bahan komunikasi oleh warga Jember. Hal ini menjadi pokok permasalahan
bagi warga luar Jember yang saat ini bertempat tinggal di Jember, khususnya yang
tidak bisa berbahasa Madura dan berbahasa Jawa. Kebanyakan warga luar adalah
mahasiswa Universitas Jember.
1.2.2 Survei terhadap mahasiswa Universitas Jember
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 23 mahaiswa Universitas
Jember, 17 diantaranya adalah mahasiswa berdomisili dari luar Jember, dan sisanya
dari Jember. Berdasarkan data, terdapat mahasiswa yang kesehariannya
menggunakan Bahasa Jawa, Madura, dan Bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia,
mayoritas mengatakan tidak paham dengan bahasa yang digunakan di Jember, yaitu
bahasa Pandhalungan. Untuk mahasiswa yang berada di wilayah Besuki Raya,
mereka kesusahan saat menggunakan Bahasa Jawa, sementara untuk mahasiswa yang
berasal dari luar wilayah Besuki Raya kesusahan saat menggunakan Bahasa Madura.
Terdapat 1 mahasiswa yang sudah lama di Jember mengatakan bahwa saat awal
memang susah menggunakan Bahasa Pandhalungan, akan tetapi lambat laun akan
terbiasa. Hal ini membuktikan bahwa terjadinya kesenjangan bahasa di Kabupaten
Jember akibat penggunaan berbagai macam bahasa dari berbagai macam suku
bangsa.
1.3 Dampak positif adanya perbedaan penggunaan bahasa
Seperti yang sudah diketahui bahwa terjadi kesenjangan bahasa, hal ini
merupakan dampak negatif dari perbedaan suku bangsa yang menggunakan bahasa
berbeda-beda, namun tidak hanya dampak negatif yang dihasilkan dari perbedaan ini.
Terdapat beberapa dampak positif, antara lain:
- Warga luar Jember menjadi bisa bahasa lain, khususnya para mahasiswa yang
menjadi belajar tentang penggunaan Bahasa Pandhalungan sehingga menambah
penguasaan tentang macam-macam bahasa yang ada di Indonesia.
- Menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya yang ada di Indonesia.
- Tumbuhnya sikap saling menghargai antar suku.
- Menambah kedekatan antar individu, saat satu individu tidak paham mengenai
bahasa yang digunakan, maka individu ini akan bertanya tentang bahasa yang tidak
dipahami. Hal ini menambah kedekatan antar individu, sehingga relasi antar individu
akan semakin rekat.
1.4 Kesimpulan analisis kasus
Keanekaragaman domisili juga menunjukkan keanekaragaman suku juga,
karena setiap daerah pasti memiliki suku dan ciri khas yang berbeda. Tiap suku pasti
memiliki bahasa khas tersendiri. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan
bahasa, salah satunya pada penggunaan Bahasa Pandhalungan di Jember.
Berdasarkan data, Bahasa Pandhalungan menjadi bahasa yang susah bagi warga luar
Jember, khususnya para mahasiswa. Hasil survei menunjukkan bahwa tidak hanya
dampak negatif yang muncul akibat adanya kesenjangan ini, melainkan terdapat
dampak positif yang bisa menjadi hikmah dibalik permasalahan kesenjangan bahasa
ini.

Rekomendasi Solusi
Permasalahan pada penelitian ini adalah adanya kesenjangan bahasa antar mahasiswa
di Universitas Jember karena banyaknya mahasiswa yang merantau dan berasal dari
daerah yang berbeda-beda. Survei yang dilakukan terhadap 23 mahasiswa Universitas
Jember, 74% berasal dari luar Jember, dan 26% berasal dari Jember. Dari hasil
tersebut, berikut beberapa solusi yang direkomendasikan:
Daerah asal Bahasa yang Permasalahan Solusi
responden digunakan
Jember - Jawa, Indonesia, 1. Sebagai 1. Meminta bantuan
Jatim Jawa logat mahasiswa kepada orang
madura universitas Jember yang paham
khususnya yang tentang bahasa
berasal dari pendhalungan
Jember sudah tidak biasanya orang
asing lagi dengan jember asli agar
penggunaan bahsa tidak timbul
pendhalungan. kesalahpahaman
2. Tidak ada masalah 2. Saling
karena belum menghargai dan
menemukan menggunakan
mahasiswa yang bahasa Indonesia
menggunakan sebagai bahasa
bahasa pemersatu untuk
pandhalungan di meminimalisir
UNEJ. kesalah pahaman.
3. Tidak masalah,
tidak memahami
bahasa Madura
tetapi sambil blajar
4. Tidak masalah
5. Tidak masalah,
Bahasa
pandhalungan
bukanlah suatu
penghambat antar
masyarakat
6. Harus beradaptasi
degan belajar
bahasa Jawa karena
masih kaku.

Probolinggo Madura, 1. Bingung 1. Menggunakan


- Jatim Indonesia terhadap bahasa Indonesia
Jawa penggunaan untuk
bahasa berkomunikasi
pandhalungan. dengan orang
2. Sulit untuk lain.
memahami dan 2. Menanyakan kata
berkomunikasi atau kalimat yang
dengan orang kurang dipahami
lain. kepada orang
3. Masih bisa yang lebih paham
dipahami bahasa
4. Senang dengan pandhalungan.
bahasa 3. Dengan
pandhalungan, mengurangi
yang berarti penggunaan
tidak ada bahasa
masalah. pendhalungan di
Namun kurang acara formal, dan
setuju jika memberikan
penggunaannya pemahaman
digunakan saat tentang bahasa
acara formal. pendhalungan
pada orang yang
belum
mengetahui.
Jombang - Jawa Setelah kuliah di Tanya maksud dari
Jatim Jember, bingung saat kata atau kalimat
mengobrol dengan yang dikatakan lawan
orang lain ataupun bicara ketika kita
teman bahasa apa tidak paham. Selain
yang harus digunakan. itu, kita pun harus
mempelajari bahasa
daerah lawan bicara
kita.
Mojokerto - Jawa, Indonesia Tidak terdapat masalah Menggunakan bahasa
Jatim indonesia agar tidak
terjadi
kesalahanpahaman.
Jika tidak mengerti
dapat ditanyakan
langsung artinya
dibanding harus
menebak hal yang
tidak kita pahami.
Banyuwangi Madura 1. Tidak terdapat 1. Memperbanyak
- Jatim Jawa dan osing masalah, karena referensi
(bahasa sudah terbiasa mengenai makna
Banyuwangi) berada di atau istilah yang
lingkungan yang mungkin bisa saja
menggunakan berbeda dengan
bahasa Jawa dan istilah yang kita
Madura. gunakan dalam
2. Terdengar aneh kehidupan sehari-
namun unik. hari.
2. Apabila tidak
mengetahui, maka
dapat bertanya
kosakata yang
tidak dikenal atau
asing bagi kita.
3. Menanyakan kata
yang tidak
diketahui harus
digunakan kapan
dan di mana,
sehingga dapat
diimplementasikan
dalam kehidupan
dehari-hari untuk
beradaptasi.
Pasuruan Jawa, Indonesia Awalnya bingung, tapi Menggunakan bahasa
Jatim sudah mulai Indonesia
beradaptasi.
Madiun - Jawa Aneh, dan sulit Menggunakan bahasa
Jatim dimengerti. Indonesia yang baik
dan benar.
Malang- Jawa Asing dan tidak Menanyakan kata
Jatim mengerti bahasanya. yang asing dan
mengulangi apa yang
dikatakan oleh orang
lain.
Kediri – Jawa, Indonesia 1. Tidak terlalu 1. Menggunakan
Jatim paham dengan bahasa Indonesia
bahasa dan menjelaskan
pandhalungan, maksud yang kita
tetapi mengingat tuju saat dirasa
Jember adalah lawan bicara
kabupaten yang kurang mengerti
memang banyak atau salah paham
orang madura yang dengan ucapan
berimigrasi, kita.
sebagai mahasiswa 2. Menanyakan arti
seharusnya cepat kata yang kurang
untuk beradaptasi. dipahami
2. Sedikit tidak
paham tetapi ada
beberapa kata yang
diketahui.
Nganjuk - Jawa Tidak terlalu masalah 1. Bertanya pada
Jatim karena tidak banyak pembicara apa arti
yang menggunakan kalimat yang
bahasa pandhalungan . dibicarakan
Umumnya di kampus 2. Meminta agar
menggunakan bahasa menggunakan
Jawa dan bahasa bahasa Indonesia
Indonesia
Blitar - Jawa ngoko lugu, Paham beberapa kata- 1. Bertanya arti dari
Jatim Jawa halus kata karena asih kata yang
memiliki unsur bahasa diucapkan orang
Jawa. lain jika tidak
paham.
2. Menggunakan
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa
utama dalam
berkomunikasi.
Sidoarjo - Jawa, Indonesia Awalnya asing, namun Menggunakan bahasa
Jatim mulai mengerti dan nasional yaitu bahasa
bisa beradaptasi Indonesia.
Tangerang - Indonesia Tidak mengerti dan Bertanya.
Banten membuat sulit untuk
berkomunikasi.

Dari tabel hasil survey di atas, permasalahan para responden tentang penggunaan
bahasa pandhalungan di daerah Jember dapat diselesaikan dengan berbagai solusi,
yaitu menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi, bertanya apabila
tidak memahami maksud dari perkataan orang lain, mengulangi perkataan yang
diucapkan orang lain, belajar bahasa pandhalungan, mencari referensi, dan tidak lupa
untuk saling menghargai bahasa satu dengan yang lain. Pemecahan masalah
mahasiswa UNEJ terhadap kesenjangan bahasa di Jember memiliki solusi yang nyaris
sama. Sehingga, mahasiswa UNEJ khususnya yang berdomisili di luar Jember tetap
bisa berkomunikasi dengan mahasaiswa dari daerah yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Menurut Para Ahli, http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-


suku-bangsa-secara-umum/ Diakses hari Rabu tanggal 26 Oktober pukul 19.47 WIB

Farhan Aziz Lubis, Pengertian Suku Bangsa Lengkap,


http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-suku-bangsa-secaraumum.html/
. Diakses hari Rabu tanggal 26 Oktober pukul 20.22 WIB

Portal Informasi Indonesia, Suku Bangsa,


https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa/ Diakses hari
Rabu tanggal 26 Oktober pukul 20.58 WIB

Anda mungkin juga menyukai