Anda di halaman 1dari 45

PENULISAN PROPOSAL PADA

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK


TAHUN 2023
Kelompok Inovasi KIPP Tahun
2023
KELOMPOK UMUM KELOMPOK KHUSUS
1. belum pernah mengikuti KIPP periode 1. merupakan Top Terpuji KIPP 2014 sampai
sebelumnya; dengan 2021 Kelompok Umum; dan
2. sudah pernah mengikuti KIPP periode 2. belum pernah menerima penghargaan
sebelumnya namun belum pernah sebagai Top 15 Kelompok Khusus sebanyak
mendapat penghargaan; 2 (dua) kali; atau
3. belum pernah menerima penghargaan 3. bukan merupakan 5 Pemenang
sebagai Top 99 sebanyak 2 (dua) kali; atau Outstanding Achievement of Public Service
4. bukan merupakan Top Terpuji periode Innovation 2020 sampai dengan 2022.
sebelumnya.
No Aspek Bobot
1 *Ringkasan 0%
2 Latar Belakang dan Tujuan 10%
3 Kebaruan/Nilai Tambah 15%
KELOMPOK UMUM 4 Implementasi Inovasi 5%
5 Signifikansi 30%
6 Adaptabilitas 20%
7 Sumber daya 5%
8 Strategi keberlanjutan 15
*Catatan: Tidak Wajib melampirkan data pendukung
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-1

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan meliputi seluruh aspek
pertanyaan.
Ringkasan (0%)
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban
Inovasi “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah menjadi Uang) dikembangkan karena keadaan DARURAT SAMPAH
Ringkasan di awal 2018. Penyebabnya 2 dari 3 TPA yang ada didemo dan ditutup warga karena mencemari lingkungan.
Sementara 1,78 juta penduduk Kabupaten Banyumas setiap hari terus memproduksi 143 truk sampah. Melalui
inovasi SUMPAH BERUANG permasalahan sampah di Banyumas terselesaikan.

Inovasi Sumpah beruang melalui 3 tahapan yaitu:

1. Mengubah pengolahan manual menjadi mekanis, sehingga prosesnya lebih cepat.

2. Mengubah sampah plastik menjadi barang ekonomis antara lain paving dan genteng, sedangkan sampah organik
menjadi pakan magot dan kompos.

3. Sisa/residu dimasukan mesin pembakar pyrolisis non dioxin dan non furan.

Di tingkat rumah tangga disediakan aplikasi SALINMAS untuk sampah organik dan JEKNYONG untuk sampah non
organik. Dengan Implementasi Inovasi Sumpah Beruang bisa mempekerjakan sekitar 650 orang. Sampah berkurang
sebanyak 90% dan biaya operasional pengelolaan sampah berkurang sebesar 50%. Semua hasil pengolahan
sampah/limbah padat merupakan produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Hal yang terpenting inovasi berhasil
mewujudkan Banyumas menuju Zero Waste and Zero Operational Costs.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-2
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Uraikan latar belakang dan tujuan yang memuat:
• Rumusan masalah yang menggambarkan kondisi awal sebelum
implementasi inovasi
• Kelompok sasaran masyarakat yang terdampak permasalahan
Latar Belakang dan Tujuan • Tujuan Inovasi dilengkapi dengan target yang terukur
(10%)
Lampirkan uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang
relevan.

Maksimal 300 kata


Contoh Jawaban

Banyumas memiliki penduduk 1,78 juta jiwa (Sensus penduduk 2020), menghasilkan sampah 143 truk perhari, yang
latar belakang setara dengan 1.650-1800 m3 sampah. Sampah tersebut dengan sendirinya menimbulkan banyak permasalahan.
dan rumusan Pengelolaan sampah yang konvensional tidak menyelesaikan masalah tetapi justru menimbulkan banyak
masalah permasalahan. TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) menjadi cepat penuh dan membutuhkan lahan yang lebih luas. Di
sekeliling TPA timbul berbagai permasalahan lingkungan seperti polusi udara/bau menyengat sampah kiloan meter,
pencemaran sumur warga bahkan meluas ke areal pertanian. Kondisi lingkungan pun menjadi kotor, jorok, kumuh dan
semrawut. Kondisi di atas diperparah dengan kurangnya peran serta masyarakat.

kondisi awal Pada awal tahun 2018 terjadi darurat sampah di Banyumas karena 2 dari 3 TPA di Banyumas ditutup karena didemo
sebelum masyarakat. Tahun 2016 TPA Gunung Tugel ditutup, disusul TPA Kaliori di tahun 2017. Sementara TPA Tipar Kidul tahun
2018 hanya diperuntukan wilayah Banyumas Barat. Masyarakat sekitar TPA menuntut/mendemo penutupan TPA karena
implementasi mencemari lingkungan.

Berangkat dari latar belakang tersebut Inovasi SUMPAH BERUANG digagas, diinisiasi dan diterapkan di tengah
tujuan dan masyarakat. Inovasi bertujuan menangani masalah sampah secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Sampah
kelompok ditangani mulai dari tempat produksi sampah yaitu rumah tangga. Dengan demikian ancaman masalah lingkungan
sasaran dari serbuan sampah dapat terhidar dan terselamatkan mulai dari sumber sampah. Pengelolaan sampah dimulai dari
rumah tangga yang dapat mengurangi produksi sampah hingga 30%. Ditingkat rumah tangga sampah dipilah
masyarakat menjadi 2, organik dan non organik. Pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dikelola oleh KSM.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-3

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Jelaskan ide/gagasan dan keunggulan (keunikan/nilai tambah/kebaruan) dari
inovasi ini.
Kebaruan/Nilai Tambah (15%)
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban

Keunikan inovasi SUMPAH BERUANG adalah penggunaan aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG. Penggunaan aplikasi
Kebaruan/Nilai SALINMAS (Sampah Online Banyumas), digunakan untuk pengelolaan sampah organik. Masyarakat yang memilah
Tambah sampah organik diberi reward Rp 100/kg dan KSM Rp 300/Kg melalui penggunaan aplikasi SALINMAS. Sementara
aplikasi JEKNYONG dipergunakan untuk sampah anorganik. Masyarakat yang memilah sampah anorganik diberi
reward sesuai jenis sampahnya. Untuk sampah plastik botol air mineral dihargai Rp 1.500/kg.

Penggunaan aplikasi memudahkan pemantauan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan sampah. Inovasi ini
mengurangi sampah 25% tahun 2018, 40% tahun 2019, 60% tahun 2020 dan 90% tahun 2021. Tahun 2022 produksi
sampah Banyumas sudah mencapai 143 Truk Sampah. Sampah tersebut dikelola oleh 23 pusat pengelolaan sampah
(Hanggar TPST/ PDU). Jumlah tersebut masih menyisakan 15 Truk Residu (90 m3) yang di buang ke TPA Darurat.
Pengolahan sampah saat ini didukung dengan alat pyrolisis untuk mewujudkan “pengolahan sampah secara paripurna”.
Banyumas membutuhkan 11 pyrolisis , Sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit pyrolysis yang akan dipenuhi di tahun
2022. Dengan demikian paling lambat di akhir 2022, 100% sampah dipastikan tertangani semua.

Kebaruan/nilai tambah inovasi selain mengelola sampah secara komperhensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, yang
terpenting dari inovasi ini adalah mengelola sampah menuju Zero Waste and Zero Operational Costs. Kelebihan
tersebut menjadi keunggulan terbesar inovasi ini. Sampah diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga
dapat membiayai operasional pengolahan.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-4

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Uraikan implementasi inovasi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang


Implementasi Inovasi (5%)
relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Inovasi SUMPAH BERUANG awalnya diimplementasikan dengan mengoperasikan 5 hanggar di tahun 2018.
Implementasi
Inovasi Pengelolaan masih manual didukung tenaga kerja 50 orang tiap hangar. Sampah baru terpilah 20% dan sisanya 80%
dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 15% operasional. Tahun 2019 pengelolaan sampah
ditambah 12 PDU (Pusat Daur Ulang) dengan tenaga kerja 25 orang tiap PDU. Pengolahan sampah didukung
menggunakan Mesin Pemilah dan Conveyor Belt. Sampah 40% dapat dipilah dan sisanya 60% dibuang ke TPA darurat.
Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 25% operasional. Tahun 2020 dilakukan penambahan 6 TPST(Tempat
Pengelolaan Sampah Terpadu) dan 2 TPST mandiri dengan tenaga kerja 25 orang tiap TPST. Sampah 60% dapat
dipilah dan sisanya 40% dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 30% operasional. Tahun 2021
pengelolaan sampah didukung penggunaan 6 pyrolysis dengan biaya operasional sampai 50%. Di awal tahun 2022,
sampah 90% dapat dipilah dan sisa 10% dibuang ke TPA darurat. Untuk mewujudkan “Zero Waste” dibutuhkan 11
Pyrolisis. Saat ini sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit Pyrolysis. Untuk memastikan “zero waste dan zero
operational costs ” terealisasi, kekurangan pyrolisis akan dipenuhi di tahun ini(2022).
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-5
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
• Uraikan dampak inovasi (bandingkan kondisi sebelum dan sesudah inovasi
diimplementasikan)
• Jelaskan metode yang digunakan untuk mengukur dampak inovasi.

Signifikansi (30%) Lengkapi uraian tersebut dengan melampirkan data dukung berupa laporan
hasil evaluasi inovasi baik dari eksternal maupun internal yang memuat data
sebelum dan sesudah implementasi inovasi (kualitatif dan kuantitatif).

Maksimal 600 kata.


Contoh Jawaban

Program SUMPAH BERUANG berhasil mengolah sampah 20% (28 truk/hari dari 143 truk/hari) di tahun 2018. Tahun
Dampak
Inovasi 2019 meningkat menjadi 40% sampah dapat dipilah. Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 60% sampah dapat
dipilah. Secara gradual setiap tahun meningkat dan di awal tahun 2022 berhasil mengolah 90% sampah (128 truk
sampah/hari) setara 768 m3 sampah. Sampah terpilah menjadi 4 kelompok:
1. Rongsok (terjual pada pedagang rongsok besi tua). Jumlah rongsok terpilah 18% dari volume sampah dan dapat
terjual Rp.300.000/hari;
2. Plastik (terjual sebagai bahan RDF/refuse derived fuel dan juga campuran aspal hotmix). Rata-rata volume plastik
dihasilkan 3.500 Kg/hari dengan nilai Rp. 1.050.000;
3. Plastor/Plastik Organik (diselesaikan menggunakan extruder plastik yang menghasilkan bahan untuk pembuatan
pavingblok, genteng, pot bunga, dsb). Nilai barang yang dihasilkan senilai Rp. 900.000.000/tahun;
4. Bubur sampah/organik (bahan pakan magot untuk pembesaran magot dan kompos). Magot terjual sebagai pakan
ternak dengan volume 1.000 kg/bulan dengan nilai Rp. 6.000.000/Bulan. Kompos terjual sebagai pupuk dengan
volume 700 kg/bulan.
Contoh Jawaban

Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi SUMPAH BERUANG dilakukan penilaian/asesmen melalui
Metode untuk monitoring/evaluasi. Kegiatan evaluasi/monitoring dilaksanakan secara internal maupun eksternal.
mengukur Monitoring/evaluasi internal dilakukan 2 Tim. Tim pertama adalah tim monitoring/evaluasi teknis pengelolaan sampah
dampak inovasi dan tim kedua adalah tim monitoring manajemen keuangan. Tim pertama terdiri dari DLH, Bappedalitbang, Dinkominfo
dan Bagian Administrasi Pembangunan Setda. Sedangkan Tim kedua digawangi Inspektorat Daerah untuk menjaga
akuntabilitas publik. Monitoring/evaluasi teknis pengolahan sampah menggunakan sistem skoring:
1. Kinerja terhadap semua fasilitas Hangar/TPST/PDU beserta sarana prasarana;
2. Keterlibatan jumlah tenaga kerja dan kelompok masyarakat;
3. Evaluasi pencapaian target volume sampah yang dapat dikelola/diolah;
4. Nilai ekonomi sampah yang dihasilkan;
5. Kelembagaan pengeloaan sampah.

Sistem penilaian/asesmen dilakukan berkala setiap semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan. Penilaian/asesmen
dengan kunjungan lapangan dan analisa data transaksi sampah melalui aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG.
Monitoring/evaluasi manajemen keuangan dilakukan berkala setiap tahun anggaran. Ini dilakukan untuk menjaga marwah
Kabupaten Banyumas yang telah meraih WTP 10 kali berturut-turut. Hasilnya dari 25 (Hanggar/TPST/PDU) sejumlah 12
Unit Pengelolaan Sampah berkinerja baik. 11 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja sedang dan 2 Unit Pengelolaan
Sampah berkinerja kurang baik. Hasil evaluasi menunjukan total keterlibatan tenaga kerja adalah 650 orang. Jumlah
tersebut terbagi menjadi 40 KSM yang merupakan wujud keterlibatan masyarakat.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-6
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Apakah inovasi ini sudah direplikasi?
• Sudah
• Belum

Jika sudah, sebutkan UPP dan/atau Instansi yang mereplikasi inovasi.


Adaptabilitas (20%) Maksimal 100 kata.

Jelaskan potensi inovasi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan


populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada
daerah lain.
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban

Inovasi SUMPAH BERUANG telah direplikasi/ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Jawa maupun di luar Jawa.
Apakah inovasi
sudah di Dianta beberapa Kabupaten/Kota, yang telah berkunjung ke Banyumas melakukan replikasi/studi tiru adalah:
replikasi? 1. Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Prov. Jawa Barat
2. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Prov. Jawa Barat Kota Serang
3. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah
4. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sragen Prov. Jawa Tengah
5. Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Prov. Jawa Tengah
6. PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
7. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah
8. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purworejo Prov. Jawa Tengah
9. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
10. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo
11. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Brebes Prov. Jawa Tengah
12. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magetan Prov. Jatim
13. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan
Contoh Jawaban

Inovasi ini mudah direplikasi walaupun inovasi ini cukup besar untuk ukuran tingkat Kabupaten/Kota. Besar dari segi
Potensi inovasi
untuk modal/sumber daya yang harus dikeluarkan. Besar dari segi pemangku kepentingan dan masyarakat yang harus terlibat.
direplikasi Besar dari personil yang mengelola. Besar juga dari keterlibatan peralatan maupun teknologi yang digunakan. Mudah
direplikasi karena dapat direplikasi perbagian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki
oleh Kabupaten/Kota pereplikasi. Inovasi dapat direplikasi bagian-perbaian tidak harus langsung secara keseluruhan.
Replikasi bisa dilakukan aplikasinya saja. Bisa dari bagian teknik pengolahan sampahnya. Bisa dari produk olahan
sampahnya. Atau bisa juga dari pemberdayaan kelompok masyarakat yang terlibat dan sebagainya. Terpenting yang
memudahkan replikasi inovasi adalah semua Kabupaten/Kota memiliki masalah persampahan yang hampir sama.
Semua Kabupaten/kota mempunyai masalah kesulitan mencari lahan TPA. Apalagi untuk daerah perkotaan. Hampir
semua Kabupaten/Kota mengalami kesulitan untuk melibatkan masyarakat dalam pengolahan sampah. Tidak semua
Kabupaten/Kota mempunyai konsep dan teknologi pengolahan sampah yang komprehensif. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa masyarakat kita mempunyai kesadaran, kepedulian dan kedisiplinan yang masih relatif rendah terhadap
masalah persampahan.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-7
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan sumber daya yang digunakan, yang terdiri dari:
• sumber daya keuangan;
• sumber daya manusia;
• metode;
• peralatan atau material.
Sumber Daya (5%)
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang
relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Sumber daya Sumber daya keuangan yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari APBD dan APBN. APBD
yang digunakan tahun 2018 Rp. 3.500.000.000, 2019 Rp. 4.000.000.000, 2020 Rp. 3.000.000.000, 2021 Rp. 8.000.000.000
dan 2022 Rp. 11.000.000.000, APBD Provinsi Rp. 125.000.000, APBN Rp. 48.000.000.000.

Sumber daya manusia meliputi ide/gagasan Bupati Banyumas, ASN perencana BAPPEDALITBANG,
Kebijakan di Setda Bagian Administrasi Pembangunan, Pelaksana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan
berbagai kelompok masyarakat. Jumlah SDM yang terlibat berkisar 1.500 Orang.

Metode yang digunakan adalah kolaborasi yang terintegrasi dari semua unit dari hulu hingga hilir. Adapun
material menggunakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah khususnya DLH.
KELOMPOK UMUM
Pertanyaan
ke-7
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan strategi keberlanjutan inovasi, yang terdiri dari:
• strategi institusional berupa regulasi atau dasar hukum implementasi
dan/atau pemberlakuan Inovasi;
• strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM, kinerja organisasi,
penjaminan kualitas dan/atau pemberlakuan SOP;
• strategi sosial berupa partisipasi/kolaborasi pemangku kepentingan yang
Strategi Keberlanjutan (15%)
terlibat dan peran masing-masing pihak

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang


relevan.

Maksimal 500 kata.


Contoh Jawaban

Tiga strategi terpenting untuk menjaga keberlajutan inovasi:


1. Strategi institusional berupa kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah, komitmen anggaran dan komitmen
Strategi unsur pimpinan Daerah. Starategi ini dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan berupa a) Perbup Nomor 45 tahun
Keberlanjutan 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Banyumas dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga. b) SE Bupati Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas
No.660.1/7776/2018, SE Bupati Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam
No.658.1/486/2022.

2. Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Keterlibatan dilakukan mulai dari paling hulu timbulnya permasalahan sampah. Peran rumah tangga sebagai
penghasil/pemroduksi sampah memberikan kontribusi yang luar biasa. Mengoptimalkan KSM sebagai kelompak
terkecil di masyarakat lebih aktif dan berperan. Ada sejumlah 40 KSM yang terlibat. Ini penting karena akar
permasalahan sampah berasal dari kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah.

3. Strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses pengolahan sampah berjalan optimal.
Memastikan seluruh komponen unit pengolahan sampah dari KSM, PDU, TPST dan Hanggar dapat berjalan
maksimal. Peningkatan kapasitas SDM pengelola sampah ditingkatkan dengan mengikuti berbagai diklat. Diantaranya
Workshop operator pyrolisis diselenggarakan oleh PT.INDOPOWER. Dari sisi SP-SOP dilakukan kepastian menjamin
berjalannya proses bisnis. Inovasi juga didukung dengan menerapkan aplikasi yang selalu dikembangkan. Aplikasi
yang digunakan meliputi aplikasi SALINMAS dan aplikasi JEKNYONG. Aplikasi dibuat untuk mempermudah,
mengatasi hambatan ruang dan waktu, menghemat biaya, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Terpenting
bahwa aplikasi berfungsi untuk merekayasa permasalahan dan tantangan agar teratasi.
No Aspek Bobot
1 Ringkasan 0%
2 Deskripsi Awal Inovasi 5%
KELOMPOK KHUSUS 3 Pembaruan/Peningkatan Inovasi 15%
4 Dampak 30%
5 Adaptabilitas 20%
6 Penguatan Sumber Daya 10%
7 Strategi Keberlanjutan 20%

Setiap Aspek diminta untuk melampirkan data pendukung yang


relevan
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-1

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan meliputi seluruh aspek
pertanyaan.
Ringkasan (0%)

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Kondisi yang nyata di Kecamatan Gucialit bahwa setiap tahun masih ada kematian bayi dan setiap tahun ada 500
Ringkasan pasangan muda yang perlu penanganan intensif selama masa kehamilan dan persalinannya. Kondisi ini bukan
hanya menjadi tanggung jawab calon ibu, tetapi menjadi peran penting suami dalam mendukung kesehatan istri pada
masa kehamilan serta persalinan, serta pada masa penting pengasuhan bayi saat usia awal 2 tahun masa
pertumbuhannya.
Inovasi Gebrakan Susi Pasti terus melakukan peningkatan antara lain, menurunkan angka stunting dari 28,34%
menjadi 12,8%; Perluasan target sasaran (mulai remaja putri sampai ibu dengan balita usia 0-2 tahun); Keterpaduan lintas
program dan 11 lintas sektor : Puskesmas, Kecamatan, Tim Penggerak PKK, Kader Posyandu, Desa, Koramil, Polsek,
KUA, Sekolah, UPT Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan; Mempercepat penerbitan akta kelahiran dan kartu keluarga
(2 jam); Peningkatan kualitas sarana diagnostik berupa USG dan Pendampingan budidaya ikan, sayuran dan
pengolahannya.
Inovasi ini telah direplikasi oleh seluruh Puskesmas di Kabupaten Lumajang. Tidak hanya itu, Inovasi Gebrakan
SUSI juga direkomendasikan tahun 2018 oleh UNICEF Indonesia, Dirjen Kesmas, ADB Kinerja-OGP, KOMPAK juga
dipresentasikan di forum UNPSF (United Nations Public Services Forum) yang digelar PBB di Republik Azerbaijan tahun
2019.
Dalam rangka mendukung keberlanjutan inovasi, telah dilakukan berbagai strategi yang meliputi strategi
keberlanjutan institusional berupa penguatan melalui regulasi, strategi keberlanjutan sosial melalui kolaborasi lintas
sektor, dan strategi managerial melalui penerapan SOP, pelatihan SDM, hingga monitoring dan evaluasi.
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-2

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Jelaskan latar belakang, tujuan, ide/gagasan dan implementasi sebelum inovasi
ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji.
Deskripsi awal inovasi (5%)
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban

Pada tahun 2011 di Puskesmas Gucialit masyarakat masih sulit di anjurkan untuk periksa kehamilan ke puskesmas maupun ke
Deskripsi Awal tempat pelayanan kesehatan yang lainnya. Kondisi yang nyata di Kecamatan Gucialit bahwa setiap tahun masih ada kematian bayi
Inovasi
dan setiap tahun ada 500 pasangan muda yang perlu penanganan intensif selama masa kehamilan dan persalinannya. Kondisi ini
bukan hanya menjadi tanggung jawab calon ibu, tetapi menjadi peran penting suami dalam mendukung kesehatan istri pada masa
kehamilan serta persalinan, serta pada masa penting pengasuhan bayi saat usia awal 2 tahun masa pertumbuhannya. Sehingga perlu
dilakukan pembinaan khusus yang dibutuhkan tidak saja bagi seorang istri tetapi juga pada suaminya, guna mengurangi resiko
kematian ibu pada masa persalinan serta kematian bayi pada awal kehidupannya.

Dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya di Puskesmas serta keterlibatan peran serta masyarakat termasuk lintas sektor dan
lintas program digagaslah sebuah ide yang terpadu dan dilakukan oleh semua program yang ada di Puskesmas mulai dari program
Kesehatan Ibu dan anak, Keluarga Berencan (KB), Imunisasi, Program Gizi Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan untuk
menciptakan GEBRAKAN SUSI, TURUNKAN AKI dan AKB !!
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-3
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Pembaruan/ Peningkatan Inovasi Jelaskan pembaruan atau peningkatan dari implementasi inovasi ini setelah
(15%) ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Pembaruan/ Pembaruan/peningkatan inovasi Gebrakan SUSI PASTI setelah ditetapkan sebagai Top Inovasi
Peningkatan Terpuji, antara lain:
Inovasi
1. Menurunkan angka stunting dari 28,34% menjadi 12,8%.
2. Perluasan target sasaran (mulai remaja putri sampai ibu dengan balita usia 0-2 tahun)
3. Keterpaduan lintas program dan 11 lintas sektor : Puskesmas, Kecamatan, Tim Penggerak PKK, Kader
Posyandu, Desa, Koramil, Polsek, KUA, Sekolah, UPT Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan.
4. Mempercepat penerbitan akta kelahiran dan kartu keluarga (2 jam)
5. Peningkatan kualitas sarana diagnostik berupa USG
6. Pendampingan budidaya ikan, sayuran dan pengolahannya
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-4
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
• Bandingkan dampak inovasi sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Top Inovasi
Terpuji
• Jelaskan metode yang digunakan untuk mengukur dampak inovasi.

Dampak (30%) Lengkapi uraian tersebut dengan melampirkan data dukung berupa laporan hasil
evaluasi inovasi baik dari eksternal maupun internal yang memuat data sebelum dan
sesudah dilakukan pembaruan/peningkatan inovasi (kualitatif dan kuantitatif).

Maksimal 500 kata.


Contoh Jawaban

Dampak Inovasi Gebrakan SUSI PASTI memberikan dampak/manfaat signifikan diantaranya:


Inovasi 1. Persiapan kehamilan dan persalinan lebih matang, kemudahan penyiapan dokumen Akta Kelahiran,
Kartu Keluarga dan Asuransi Kesehatan.
2. Kenaikan anggaran dana desa untuk kesehatan.
3. Penurunan kasus pernikahan dini, pencegahan anemia, persalinan aman, gizi ibu dan bayi, sanitasi
keluarga.
4. Pelayanan kehamilanmelalui Antenatal Care Terpadu dilengkapi Ultrasonografi, serta program
persalinan gratis
5. Gucialit tidak termasuk lokus stunting tahun 2022.
6. Masyarakat lebih berdaya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Contoh Jawaban

Metode yang
Sebelum Sesudah
digunakan No Indikator Diukur dengan Tindaklanjut
2012 2017
untuk
mengukur 1 Angka Stunting Capaian Stunting 28,34% 12,8% Monev & Kendali Mutu
dampak Jamban Permanen Capaian Jamban Akselerasi Jamban
2 32% 62%
Permanen Sehat
ASI Eksklusif Capaian ASI Kelompok Peduli
3 59,5% 86,1%
Eksklusif ASI
Imunisasi Dasar Capaian Imunisasi
4 92,08% 94,2%
Lengkap Dasar Lengkap
Pendampingan
5 K4 Capaian K4 74% 84,1%
Program Posyandu
Linakes di Faskes Capaian Linakes di
6 82,3% 100%
Faskes
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-4
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan peningkatan replikasi/adaptasi/ scaling up inovasi.

Lengkapi uraian dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah ditetapkan


sebagai Top Inovasi Terpuji.

Maksimal 200 kata.


Adaptabilitas (20%)
Jelaskan potensi inovasi untuk diadaptasi/direplikasi dengan menggambarkan
luasan populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah
lain.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI telah direplikasi oleh semua Puskesmas di Kabupaten Lumajang
Adaptabilitas antara lain:
• Puskesmas Yosowilangun-Pelita Hati (Peduli Ibu Hamil Balita Resiko Tinggi)
• Puskesmas Pasirian-Mahkota Bumil (Masyarakat Kooperatif Terhadap Ibu Hamil),
• Puskesmas Klakah-Gerdu Kopi Hati (Gerakan Terpadu Komunitas Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi),
• Puskesmas Pasrujambe-Anisa (Ayo Nikah Sehat dan Aman),
• Puskesmas Ranuyoso-ORASI BU SAMAN (Orangtua Siaga Ibu Bersalin Aman),
• Puskesmas Gesang-Grebeg Istri (Gerakan Bersama Pendampingan Ibu Resti) dan
• Puskesmas Bades-Gertak Kasi (Gerakan Serentak Keluarga Siaga).

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI direkomendasikan tahun 2018 oleh UNICEF Indonesia, Dirjen Kesmas,
ADB Kinerja-OGP, KOMPAK juga dipresentasikan di forum UNPSF (United Nations Public Services Forum)
yang digelar PBB di Republik Azerbaijan tahun 2019.

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI juga dikaji dalam jurnal penelitian, skripsi dan tesis dari peneliti maupun
mahasiswa perguruan tinggi (UNAIR, UNIBRAW, UNEJ dan UPN “Veteran”). Inovasi Gebrakan SUSI
PASTI dan perkembangannya telah dimuat dalam media elektronik dan media cetak nasional (Jawa Pos).
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-4
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan penguatan sumber daya yang digunakan setelah ditetapkan sebagai top
inovasi terpuji, yang terdiri dari:
• sumber daya keuangan;
• sumber daya manusia;
• metode;
Penguatan Sumber Daya (10%) • peralatan atau material.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Penguatan Beberapa langkah strategis telah dilakukan dalam rangka penguatan sumber daya, antara lain meliputi:
Sumber Daya
• SOP (Standart Operting Procedure);
• Penguatan kelembagaan kelompok kerja (tim inovasi kecamatan dan kabupaten);
• Peningkatan kapasitas SDM Tim Gebrakan SUSI PASTI melalui Training of Trainer (TOT);
• Tersedia SUSI KIT, Amanah Persalinan, Checklist Administrasi Kependudukan, media pembelajaran,
serta modul partisipatif;
• Monitoring dan evaluasi.
KELOMPOK KHUSUS
Pertanyaan
ke-4
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan strategi penguatan keberlanjutan inovasi, yang terdiri dari:
• strategi institusional berupa penguatan regulasi atau dasar hukum implementasi
dan/atau pemberlakuan Inovasi;
• strategi manajerial berupa penguatan peningkatan kapasitas SDM,
kinerja organisasi, penjaminan kualitas, dan/atau pemberlakuan SOP;
Strategi Penguatan Keberlanjutan • strategi sosial berupa penguatan partisipasi/kolaborasi pemangku kepentingan
(20%) yang terlibat dan peran masing-masing pihak.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 300 kata.


Contoh Jawaban

1. Strategi keberlanjutan institusional inovasi Gebrakan SUSI PASTI dengan beberapa regulasi yang telah diterbitkan
Strategi untuk menjamin keberlanjutan inovasi:
• Perda No 15 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;
Penguatan • Perbup Lumajang Nomor 50 Tahun 2017 tentang Persalinan Aman;
Keberlanjutan • Perbup Lumajang Nomor 8 Tahun 2018 tentang Stop Buang Air Besar Sembarangan;
• Keputusan Bupati Nomor 188.45/296/427.12/2018 tentang Pembebasan Biaya Pertolongan Persalinan;
• Keputusan Bupati Nomor 188.45/415/427.12/2020 tentang Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan
Stunting Terintegrasi;
• Keputusan Bupati Nomor 188.45/138.427.12/2021 Desa Lokasi Fokus Stunting Tahun 2022;
• SE Kadinkes Kabupaten Lumajang Nomor 441/5379/427.55/2018 tentang Informasi Program Kesehatan yang
Bisa Dianggarkan pada Dana Desa;
• Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gucialit Nomor 445/2394/427.55.22/2019 tentang Inovasi Pelayanan
Publik UPT Puskesmas Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang
2. Strategi keberlanjutan sosial
• Peningkatan deteksi dini misalnya dalam pelayanan Emergency Obstetry dan Neonatal telah dilengkapi alat
diagnostik Ultrasonografi
• Optimalisasi kegiatan (ANCT) Ante Natal Care Terpadu
• Optimalisasi peranan Desa baik dari segi Anggaran maupun layanan ambulan desa dalam transportasi dan
rujukan Ibu hamil dan melahirkan.
• “Rembug Stunting” sebagai sarana monitoring evaluasi berkelanjutan
• Komitmen dan Mou Lintas Sektor untuk keberlangsungan inovasi
Dokumen Pendukung Wajib

• Pada setiap Aspek, wajib mengungah data dukung berupa dokumen dalam bentuk pdf, maks ukuran 1 MB (satu
megabyte) yang diunggah pada kolom yang disediakan di sinovik (tidak boleh kosong, kecuali untuk aspek
Ringkasan)

• Tautan video singkat berdurasi maksimal 5 menit yang menggambarkan inovasi. Video disimpan dalam
penyimpanan awan (cloud sharing system) atau youtube yang dapat diakses secara bebas tanpa login.

• Mengunggah Surat Pernyataan Implementasi Inovasi, Surat Pernyataan Inovator Perorangan atau Tim,
Surat Pernyataan Kesediaan Replikasi (dalam bentuk pdf) sebagaimana format terlampir dalam Lampiran
Pedoman Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik Tahun 2023
Konsistensi Penulisan Proposal

Permasalahan

Strategi/
Unsur Inovasi

Penerapan

Dampak

Keberlanjutan
Kelemahan Umum dalam
Penulisan Proposal

1. Tidak lengkap/ lemah dalam menjelaskan substansi


2. Inkonsistensi antara Permasalahan, Strategi/ Inovasi dan Hasil yang dicapai
3. Data pendukung lemah
 tidak memiliki data baseline (dasar) dan achievement (keberhasilan)
 menggunakan data kualitatif yang tidak memperlihatkan progres
perubahan/pencapaian
 data pendukung kurang
4. Nilai marketing/ packaging lemah
5. Kualitas bahasa penulisan:
 menggunakan bahasa lisan
 banyak “kembang” dari pada hal pokok
Tim Penulis Proposal

▪ Siapa penulis Inisiatif/Inovasi?


Seseorang yang:
▪ Mengetahui betul A-Z inisiatif
▪ Memiliki passion/ kecintaan pada inisiatif
▪ Memiliki kemampuan menulis yang sangat bagus
▪ Memiliki waktu yang memadai
▪ Anda dapat merekrut penulis khusus dari pihak luar namun harus bermitra
dengan seseorang yang paham betul mengenai inisiatif tersebut.
Tim Reviewer – Admin Lokal

▪ Melakukan seleksi awal inovasi yang akan diajukan ke dalam Sinovik


▪ Memastikan inovasi yang diajukan sudah matang dan memenuhi
persyaratan
▪ Memastikan semua pertanyaan sudah dijawab lengkap (tidak ada yang
terlewatkan)
▪ Review terhadap Proposal Inovasi dan Dokumen Pendukung
▪ Mendapatkan Second Opinion
▪ Meningkatkan kualitas penulisan
▪ Mencegah kesalahan (typo, dll) yang dapat berakibat fatal
KESIMPULAN

▪ Review-Revise-Rewrite
▪ Tidak menggunakan Sistem Kebut Semalam (SKS)
▪ Check and Re-Check sebelum mengunggah
▪ Konsisten, konsisten dan konsisten.
Tutorial Sinovik akan kami sampaikan Youtube
Sinovik dan linknya akan disampaikan melalui WA
Group pada saat pengajuan proposal pada
Sinovik dibuka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai