Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Persepsi Dengan Pengambilan Keputusan Individu

Individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua atau lebih alternatif. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi.
Tetapi cara individu mengambil keputusan dan kualitas pilihanya sangat dipengaruhi oleh
persepsi mereka. Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas suatu masalah yang sedang
dihadapi. Yaitu perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang diinginkan, yang
mengharuskan kita untuk mempertimbangkan alternative-alternatif tindakan yang harus
dilakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut.
Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi yang
kita terima. Pada umumnya, kita menerima data dari berbagai sumber yang perlu kita saring,
proses dan interpretasi. Data mana yang relevan bagi keputusan dan mana yang tidak? Persepsi
kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita juga perlu mengembangkan alternatifalternatif dan
mengevaluasi kekeuatan dan kelemahannya. Sekali lagi, proses perceptual kita akan
mempengaruhi hasil akhir. Selama pengambilan keputuasan, kesalahan perseptual sering kali
muncul sehingga dapat membiaskan analisis dan kesimpulan.
Menurut Badeni (2013: 60) upaya pembuatan keputusan terjadi ketita seseorang menemui
masalah. Suatu kesenjangan terjadi ketika antara seharusnya berbeda dengan kenyataan yang
terjadi. Umpama kendaraan kita rusak sementara kita sangat tergantung dengannya ketika kita
harus pergi ke kantor, kita memiliki masalah yang memerlukan pembuatan keputusan.
Sayangnya tidak semua masalah tertata rapi seperti yang kita harapkan sehingga kita mudah
mengambil keputusan. Sering kali sesuatu itu sudah menjadi masalah bagi kita tapi itu justru
belum merupakan masalah bagi orang lain bahkan ia tenang-tenang saja dan puas saja dengan
apa ia alami dan capai. Sehubungan dengan ini, kesadaran akan masalah yang dirasakan ada dan
keputusan itu perlu dibuat juga suatu persoalan perseptual. Lebih-lebih lagi bahwa setiap
keputusan memerlukan interprestasi dan penilaian informasi.
Data secara khusus diterima dari berbagai sumber dan perlu untuk disaring, diproses dan
diinterpretasi. Data apa yang sesuai untuk mengambil keputusan dan data apa serta data mana
yang tidak sesuai. Persepsi pembuat keputusan akan memberikan jawaban atas masalah yang
dirasakan. Berbagai alternatif perlu dikembangkan dan kekuatan dan kelemahan masing-masing
perlu disaring dan dievaluasi demi pembuatan keputusan, namun hasil sangat tergantung
perseptual pembuatan keputusan. Dengan kata lain persepsi seseorang terhadap masalah yang
dihadapi sangat mendasari keputusan yang dihasilkan.

Daftar Pustaka
Wijaya,Candra. (2017). Perilaku Organisasi. Medan : Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Anda mungkin juga menyukai