Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN PPN A

Materi : PPN Keluaran


Instruktur : Dwi Probonurtjahjo

Jawablah pertanyaan berikut (catatan semua transaksi belum termasuk PPN, kecuali
diterangkan bahwa nilai transaksi termasuk PPN):
1. PT Fascto Indonesia pada tahun 2016 membukukan omzet sebesar Rp. 3.750.000.000,-.
Mulai Januari 2017, PT Fascto Indonesia melakukan penestrasi pasar secara massive
sehingga pada bulan Mei 2017, omzet Januari – Mei 2017 mencapai Rp. 4.875.000.000,- .
Karena omzet tahun 2017 sudah melebihi Rp. 4.800.000.000,- kapan paling lambat PT
Fascto Indonesia wajib mengajukan sebagai PKP?
(paling lambat PT Fascto Indonesia wajib mengajukan sebagai PKP tanggal 30 Juni
2017)
2. PT Maju Mapan selaku PKP, tanggal 23 Maret 2017 menjual aktiva berupa mobil box
operasional seharga Rp. 120.000.000,- dan menjual mobil sedan Toyota Altis yang dipakai
oleh Direktur Operasional seharga Rp. 250.000.000,- . Apakah penjualan mobil box dan
sedan tersebut terutang PPN ? Klo terutang PPN berapa kode seri Faktur Pajak?
Untuk penjualan mobil box terutang PPN dengan kode seri Faktur Pajak 090
Untuk penjualan mobil sedan tidak terutang PPN
3. Rumah Sakit Ibu dan Anak Fauziah Tulungagung (non PKP) mengimpor mesin rontgen dari
Brunei Darussalam senilai Rp. 500.000.000,- Apakah dikenakan PPN atas impor?
Ya, karena subyek PPN adalah importir
4. Bapak Citra Anuraga pelaku industri sepatu yang sudah dikukuhkan sebagai PKP pada
tanggal 1 Juni 2015. Pada tanggal 18 Agustus 2017, menyerahkan sejumlah sepatu secara
konsinyasi kepada Toko AAA tanpa NPWP senilai Rp. 50.000.000,-. Atas transaksi tersebut,
apakah terutang PPN? Jika terutang kapan faktur pajak diterbitkan dan kode seri faktur pajak
nya?
Terutang saat dilakukan penyerahan yaitu tanggal 18 Agustus 2017, kode seri Faktur
Pajak 010
5. Toko Meubel Jepara Asli selaku PKP, pada tanggal 1 Mei 2017 menyerahkan sejumlah
Furniture senilai Rp. 33.000.000 termasuk PPN kepada Dinas Pertanian Kota Surabaya.
Tanggal 16 Agustus 2017 dibuatkan tagihan kepada Dinas Pertanian Kota Surabaya dan
tanggal 31 Agustus 2017 diterima pembayaran. Apakah transaksi tersebut terutang PPN?
Jika terutang PPN kapan waktu terutang PPN dan Kode seri faktur pajak? Siapa yang
memungut PPN?
Faktur pajak diterbitkan saat dibuatkan nota tagihan tanggal 16 Agustus 2017, kode
020, PPN dipungut oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya
6. PT Bumi Pertiwi PKP, pada tanggal 15 Juli 2017 menyerahkan sebuah laptop senilai Rp.
9.000.000,- dan sebuah Mesin Photocopy senilai Rp. 15.000.000,-, (penjualan dibuat dalam
dua nota tagihan/invoice dan dua faktur pajak) yang berbeda kepada PT. Semen Indonesia
(BUMN). Tagihan dikirimkan 31 Agustus 2017 dan diterima pembayaran tanggal 14
September 2017. Apakah transaksi tersebut terutang PPN? Jika terutang PPN kapan waktu
terutang PPN dan Kode seri faktur pajak? Siapa yang memungut PPN?
Faktur pajak diterbitkan saat dilakukan penyerahan pada tanggal 15 Juli 2017, kode
030, PPN dipungut oleh PT. Semen Indonesia - Mesin Photocopy
010  Laptop , PPN dipungut PT Bumi Pertiwi

7. CV Masdar Ilmu PKP, pada tanggal 5 Agustus 2017 menyerahkan sebuah Toner Refill
Printer seharga Rp. 500.000,- dan barang cetakan dokumen senilai Rp. 10.000.000,- dalam
dua invoice yang berbeda ke Bendahara Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya. Tanggal 15
Agustus 2017 dibuatkan tagihan atas penyerahan tersebut dan tanggal 20 Agustus 2017
diterima pembayaran. Apakah transaksi tersebut terutang PPN? Jika terutang PPN kapan
waktu terutang PPN dan Kode seri faktur pajak? Siapa yang memungut PPN?
Tanggal 5 Agustus 2017 terutang untuk penyerahan Toner Refill Printer DPP Rp.
500.000,- kode 010
Tanggal 15 Agustus 2017 terutang untuk barang cetakan dokumen DPP Rp. 10.000.000,-
kode 020

8. PT Maju Jaya yang sudah terdafatar sebagai wajib pajak dan sudah dikukuhkan sebagai
PKP. Pada masa Agustus 2017 melakukan transaksi sebagai berikut :
- Menyerahkan beberapa unit barang elektronik kepada konsumen akhir (ecer/retail)
senilai Rp. 70.000.000,- (Digunggung)
- Menyerahkan kepada Toko Gembira tidak punya NPWP, sejumlah barang elektronik
senilai Rp. 20.000.000,- (010 DPP 20.000.000)
- Menyerahkan kepada Toko Alse Elektronik (PKP), sejumlah barang elektronik senilai
Rp. 100.000.000,- sebagai barang konsinyasi (010 DPP 100.000.000)
- Menerima uang muka dari Toko Alim Jaya (non PKP) sebesar Rp. 25.000.000,- atas
order pembelian senilai Rp. 100.000.000,- barang belum diserahkan (010 DPP
25.000.000)
- Menyerahkan 2 unit kalkulator kepada Bendahara Puskemas Sawahan senilai Rp.
300.000,- (010 DPP 300.000)
- Menyerahkan sebuah laptop senilai Rp. 9.500.000,- kepada PT. Telkom (BUMN) (030
DPP 9.500.000)
- Menyerahkan sebuah LED TV sebagai donasi/sumbangan kepada Panti Asuhan Amanah
Mulia di Sidoarjo. Harga jual LED TV tersebut Rp. 4.000.000,- yang mana terdapat laba
kotor Rp. 1.100.000,- (040 DPP 2.900.000)
- Menyerahkan sebuah LED TV senilai 4.000.000,- kepada Bendahara Dinas Tenaga
Kerja Kota Surabaya dan nota tagihan belum dibuat. (Belum terutang PPN)
- Mengambil dari persediaan dua buah laptop masing-masing seharga Rp. 5.000.000,-
perbuah dan HPP masing-masing Rp. 4.000.000,-. Laptop tersebut dipakai untuk bagian
Penjualan dan yang satunya dipakai pribadi istri dari Direktur. (untuk yang dipakai oleh
bagian penjualan termasuk tujuan produktif sehingga tidak terutang PPN, sedangkan
yang dipakai pribadi istri Direktur termasuk tujuan konsumtif sehingga terutang PPN
sebesar HPP Rp. 4.000.000,- kode 040)
- Menghadiahkan sejumlah kaos kepada pembeli dalam rangka HUT RI ke 73. Harga beli
kaos tersebut Rp. 10.000.000,- (dibeli dari pedagang non PKP). (Pemberian Cuma-
Cuma, Terutang PPN DPP Rp. 10.000.000,- kode 040)

Hitunglah PPN yang terutang untuk setiap transaksi di atas dan kode seri faktur pajak
yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai