OLEH KELOMPOK 4 :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Feedlot atau Penggemukan yang biasa disebut dengan Fattening adalah
usaha pemeliharaan ternak dengan cara pemberian pakan kepada ternak dalam
(Petersen et al., 2007). Hasil dari studi skala pertanian ini memberikan wawasan
pemberian pakan yang tersedia. Informasi ini sangat penting untuk menentukan
Feedlot atau Penggemukan yang biasa disebut dengan Fattening adalah usaha
pemeliharaan ternak dengan cara pemberian pakan kepada ternak dalam jumlah
dan dry lot fattening. biasanya banyak dilakukan di daerah-daerah tropis dan
subtropis pada musim dingin sebelum salju turun, sapi digemukkan dengan
dan minyak ikan lemuru terproteksi dalam ransum terhadap performa sapi
adalah 9 ekor dengan rata-rata bobot awal 467,55±30,89 kg. Desain penelitian
yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3
ikan lemuru terproteksi dalam ransum tidak berpengaruh terhadap berat awal,
berat akhir, PBB, PBBH, FCR dan FER namun berbeda nyata terhadap konsumsi
penelitian ini adalah penggunaan menir kedelai dan minyak ikan lemuru
produksi dan penerimaan serta income over feed cost penggemukan feedlot sapi
Biological Studies (Performa penggemukan sapi bali pada sistem feedlot yang
bali dalam sistem feedlot yang diberi pakan rumput lokal dan suplementasi
homogen (147,29+8.501 kg) secara acak dibagi menjadi tiga perlakuan pakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan akhir, pertambahan bobot
badan, efisiensi pakan, daya cerna bahan kering dan bahan organik ternak pada
perlakuan kontrol (P0). Suplementasi konsentrat dalam pakan basal rumput asli
tidak berbeda nyata (P>0,05) pada konsumsi pakan. Dapat disimpulkan bahwa
penggemukan sapi Bali dengan sistem feedlot berbasis pakan rumput lapang dapat
pakan sapi di bawah lima estimator berbeda (Data Envelopment Analysis / DEA /,
Free Disposal Hull / FDH /, Order-m, Order-α dan Bootstrap ). Tujuannya adalah
Selain itu, variabel independen yang digunakan dalam sistem tempat pemberian
Hasil penelitian menunjukkan biaya awal ternak, biaya pakan, biaya air,
biaya tenaga kerja, penyusutan, obat-obatan dan biaya menjilat garam berada di
peringkat 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6thdan 7th, masingmasing, dalam hal proporsi
terhadap total biaya. Studi ini menemukan kombinasi antara skala produksi yang
pemanfaatan input yang sepadan dan tepat waktu untuk mencegah pemborosan
penurunan skala hasil (178 tempat pemberian pakan sapi) dan penurunan skala (92
karena respons kinerja biasanya diwujudkan dalam beberapa bulan dan praktis
tidak ada kesempatan rutin untuk menilai dengan cepat. Oleh karena itu, penting
berat badan selama penggemukan. Dapat diasumsikan bahwa tren positif antara
kinerja aktivitas vital dan kesejahteraan hewan yang dijelaskan pada sapi perah
Percobaan dilakukan pada 14 ekor sapi jantan dari jenis Czech Fleckvieh
Simmental dan berlangsung selama 84 hari. Kita dapat menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif antara aktivitas vital (makan dan renungan) dan pertambahan
berat badan harian sapi jantan antara usia 259 dan 343. Aktivitas "makan"
memiliki nilai rata?rata 263,4 menit (sx = ± 46,2 menit, Vx = 17,5%) sedangkan
Feedlot atau Penggemukan yang biasa disebut dengan Fattening adalah usaha
pemeliharaan ternak dengan cara pemberian pakan kepada ternak dalam jumlah
Penggunaan menir kedelai dan minyak ikan lemuru terproteksi sebanyak 15%
penggemukan sapi Bali dengan sistem feedlot berbasis pakan rumput lapang dapat