SGD 25 - MODUL 1 LBM Aditya Rizko
SGD 25 - MODUL 1 LBM Aditya Rizko
LBM KE-2
KELOMPOK SGD 25
Skenario :
Seorang mahasiswa sedang mencermati umpan balik tertulis dari tutor terkait laporan jawaban
learning issue yang ia kumpulkan. Tutor mengapresiasi sumber belajar yang ia rujuk sebagian b
esar sudah memenuhi kriteria layak rujuk dan variasinya cukup. Namun demikian, masih ada ha
l yang harus diperbaiki lagi yaitu ia harus mempertimbangkan lagi/ berhati-hati terhadap inform
asi yang diperoleh dari sumber belajar di website, web blog, repository maupun media sosial lai
n, dan memparafrase karya yang dirujuk serta memperbaiki cara penulisan referensi di daftar p
ustaka. Tutor mengingatkan kebiasaan copy paste akan menghambat proses active learning dan
merupakan salah satu academic misconduct, sehingga sebaiknya mahasiswa memperhatikan eti
ka merujuk sumber belajar. Penulisan referensi menggunakan reference management software
akan sangat membantu. Selain itu tutor juga mengingatkan bahwa pengalaman yang diperoleh
saat pembelajaran di laboratorium maupun di lapangan dapat menjadi sumber belajar.
STEP 1
1. Repository : penyimpanan digital (alya)
Kumpulan karya tulis (aurel)
Kesimpulan : penyimpanan digital yang berisi kumpulan karya tulis
2. Academic misconduct :
suatu perilaku yang memakai cara tidak sah untuk mencapai keberhasilan akademik
(cahya)
Perilaku mahasiswa tidak jujur yang mengakibatkan pelanggaran akademik (zulfa)
Masalah yang terjadi di lingkungan akademik (aurora)
Kesimpulan : perilaku tidak jujur yang mengakibatkan pelanggaran akademik
3. Active learning :
Metode pembelajaran yang menekankan keaktifan pada mahasiswa (qikan) Tidak hanya
mendengar atau membaca tapi mahasiswa terlibat dalam kegiatan yang perlu pemikiran
analisis dan interaksi aktif (rizko)
STEP 2
1. Apa saja strategi aktif learning ? (aurora)
2. Apa saja kriteria sumber belajar yang layak rujuk (Fiona)
3. Selain yang ada di scenario hal apa lagi yang termasuk dalam akademik miscounduct
(razan)
4. Bagaimana cara memparafrase suatu tulisan dengan baik dan benar (cahya)
5. Bagaimana cara penulisan referensi menggunakan reference management software?
(alya)
6. Apa saja dampak jika mahasiswa melakukan academic miscounduct sejara terus
menerus (Rangga)
7. Mengapa paraphrase sangat penting dalam proses merujuk sumber belajar? (Zulfa)
8. Bagaimana etika yang seharusnya diterapkan dalam merujuk sumber belajar?(aurora)
9. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan informasi dari sumber belajar?
(qikan)
10. Mengapa copy paste dapat menghambat active learning? (alya)
11. Mengapa kita harus berhati hati terhadap sumber belajar yang ada di web blog dan
website? (razan)
12. Mengapa active learning merupakan metode yang baik dalam proses pembelajaran?
(aurel)
STEP 3
1. Mengapa active learning merupakan metode yang baik dalam proses pembelajaran bagi
mahasiswa? (aurel)
Karena dalam active learning siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, tidak hanya
mendengar atau membaca materi namun terlibat dalam hal yang memerlukan pemikiran
analisis dan interaksi aktif yang biasanya dituangkan dalam bentuk diskusi kelompok,
simulasi, studi kasus, eksperimen,dan lain lain sehingga diharapkan meningkatkan
kemampuan berfuikir kritis, dan problem solving. (rizko) Keberanian dalam
mengungkapkan pendapat dan mengekspresikan gagasannya (alya)
Kriteria metode pembelajaran yang baik yaitu:
- Berfokus pada siswa (rizko)
- Dapat menumbuhkan kreatifitas pelajar (aurora)
- Mendorong secara mandiri mahasiswa menentukan proses belajarnya (rizko)
- Dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk mengemukakan pendapat (fiona)
- Melatih kemampuan berfikir kritis (razan)
Kesimpulan : Karena active learning memenuhi kriteria metode pembelajaran yang baik
5. Mengapa kita harus berhati hati terhadap sumber belajar yang ada di web blog dan
website? (razan)
Karena bisa saja penulis blog tersebut bukan orang yang kompeten (aurel)
Karena bisa saja sumber belajar tersebut mengandung plagiat dan perubahan sumber
penelitian (qikan)
Karena sebagian besar isi dari website dan web blog merupakan opini
Karena website dan web blog merupakan platform dimana semua orang dapat
mengunggah apapun yang mereka inginkan tanpa ada regulasi yang baik (razan)
Kesimpulan :
Agar tidak mengalami miss information sehingga ilmu yang kita dapat bermanfaat (Fiona)
7. Mengapa paraphrase sangat penting dalam proses merujuk sumber belajar? (Zulfa)
Karena kita bisa menjadi lebih aktif dan kreatif saat mengulang suatu ide atau pendapat
dengan kata atau pemikiran kita sendiri (qikan)
Untuk menghindari terjadinya plagiarisme (razan)
8. Bagaimana cara memparafrase suatu tulisan dengan baik dan benar (cahya)
Membaca dan memahami isi teks, tulis konsep utama, tulis kembali teks dengan kalimat
kita sendiri,bandingkan dengan teks asli, cantumkan sumber (aurora)
10. Mengapa copy paste dapat menghambat proses active learning? (alya)
Menyebabkan mahasiswa menjadi malas dan tidak mau berfikir kritis dan menyebabkan
mahasiswa tidak kreatif. Sehingga membuat mahasiswa tidak aktif dalam pembelajaran,
dan menghambat terjadinya active learning. (Fiona)
Step 4
Mind Map
Step 5
Learning Issue
Step 6
1. Mengapa active learning merupakan metode yang baik dalam proses pembelajaran bagi
mahasiswa? (aurel)
Karena mahasiswa kedokteran merupakan seorang remaja tahap akhir yang memasuki fase
dewasa,maka konsep belajar mandiri harus diterapkan sehingga bisa mengetahui hal-hal apa
yang dibutuhkan dalam proses belajarnya sendiri.
Sumber: Lisiswanti, Rika, dan Drisnaf S I. (2021). Active Learning di Pendidikan Kedokteran. Lampung.
JK Unila | Volume 5 | Nomor 1. http://repository.lppm.unila.ac.id/43329/1/Active%20learning%20JK
%20Unila.pdf
Pelajar dituntut aktif untuk memahami materi belajar dengan penekanan nilai tanggung
jawab,tidak hanya mengetahui,namun bisa mempraktikan bahkan membuktikan teori
yang dipelajari.
Peserta didik memiliki hak untuk menerima atau menolak materi pelajaran berdasarkan
relevansinya dengan pandangan hidup mereka.
Penekanan berfikir kritis pada pelajar,pelajar dituntut mengidentifikasi dan
mengevaluasi pembelajaran dari pada hanya menerima teori dan menghafalnya.
Pembelajaran yang berfokus pada dialog dan diskusi, siswa akan lebih cepat
mendapatkan umpan balik dan berpartisipasi aktif. Pendekatan pembelajaran seperti ini
juga membantu membentuk karakter siswa yang lebih demokratis, terbuka, menghargai
perbedaan, dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.
https://eprints.umm.ac.id/38849/3/BAB%20II.pdf
Dalam memilih sumber belajar yang bagus, ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan:
1. **Relevan**: Pastikan sumber belajar cocok dengan apa yang harus dipelajari sesuai
dengan kurikulum.
Sumber: Muji, M., Muti’ah, A., & Widjajanti, A. (2019). KEARIFAN LOKAL
SUMBER BELAJAR MENUMBUHKAN BERFIKIR KRITIS KREATIF
INOVATIF. FKIP e-PROCEEDING, 177-194.
-Sumber resmi
Jika dari buku teks perhatikan isbn dan tahun terbit
Jika dari artikel online perhatikan alamat
situsnya, dari institusi pendidikan
organisasi atau provider jurnal ilmiah
5. Mengapa kita harus berhati hati terhadap sumber belajar yang ada di web blog dan
website? (razan)
Kita harus berhati-hati terhadap sumber belajar yang ada di web blog dan website
karena tidak semua sumber belajar yang ada di internet dapat diandalkan
kebenarannya. Beberapa website atau blog mungkin tidak memiliki informasi yang
akurat atau objektif, dan dapat memuat informasi yang salah atau menyesatkan. Selain
itu, tidak semua website atau blog memiliki penanggung jawab yang jelas atau informasi
yang terverifikasi. Oleh karena itu, sebelum menggunakan sumber belajar dari web blog
atau website, perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai keakuratan dan
keandalannya.
4. **Menghindari sumber yang tidak sah**: Hindari menggunakan sumber belajar yang
tidak sah, seperti situs web yang tidak terverifikasi atau sumber yang tidak memiliki
kredibilitas yang baik.
7. Mengapa paraphrase sangat penting dalam proses merujuk sumber belajar? (Zulfa)
Plagiarisme dalam kegiatan menulis dapat dihilangkan dengan teknik parafrase. Parafrase
adalah penyajian kembali atas sebuah karya dengan bahasa lain tanpa menghilangkan makna
sesengguhnya dari karya tersebut.
Sumber: Strategi dan Teknis Paraphrase dalam Academic Writing: Reformulasi Isi Tanpa
Reduksi
9. Apakah boleh menggunakan AI sebagai sumber belajar?
Penggunaan artificial intelligence (AI) dalam interaksi manusia-AI adalah solusi yang
dapat membantu manusia di berbagai bidang, termasuk pendidikan (Xhaferi & Xhaferi,
2011). Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan teknologi AI dalam pendidikan untuk
mendorong siswa dan guru menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar.
Di zaman ini, kita memerlukan lebih banyak inovasi teknologi dalam pendidikan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bisa bersaing di tingkat global. Untuk
mencapai ini, lembaga pendidikan dan guru perlu menjadi lebih maju, kreatif, dan inovatif
dalam metode pembelajaran mereka.
10. Mengapa copy paste dapat menghambat proses active learning? (alya)
1. Pilih perangkat lunak manajemen referensi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Beberapa pilihan populer termasuk Mendeley, Zotero, EndNote, RefWorks, Citavi,
PaperPile, JabRef, Papers, dan Docear[2].
3. Buat akun dan atur perpustakaan Anda. Anda dapat mengimpor referensi dari
berbagai sumber, seperti basis data online, PDF, dan situs web.
5. Gunakan perangkat lunak tersebut untuk menghasilkan kutipan dan daftar pustaka
dalam gaya kutipan yang Anda pilih, seperti APA, MLA, atau Chicago.
8. Periksa kembali dokumen Anda untuk memastikan bahwa semua referensi diformat
dan dikutip dengan benar.
Secara keseluruhan, perangkat lunak manajemen referensi dapat menghemat waktu
dan usaha dalam mengelola referensi dan kutipan, dan dapat membantu menghindari
kesalahan dan plagiarisme dalam penulisan akademik[2][4][6].
https://www.semanticscholar.org/paper/PEMANFAATAN-REFERENCE-MANAGEMENT-
SOFTWARE-(RMS)-DI-Mufid/f66898cd127dc3268a430a19af285214bc9075c8
12. Apa saja dampak jika mahasiswa melakukan academic miscounduct sejara terus
menerus?
Tindakan tidak terpuji dalam akademik yang terus-menerus oleh mahasiswa dapat
memiliki dampak negatif beberapa, termasuk:
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami seriusnya pelanggaran akademik
dan berkomitmen untuk menjalankan praktik akademik yang etis dan bertanggung
jawab[1][2][6].
https://doi.org/10.1080/2194587X.2021.2017978