Anda di halaman 1dari 2

PRODUKSI TERNAK RUMINASIA PEDAGING (SAPI)

KELOMPOK 2

Usaha ternak potong merupakan usaha yang menitikberatkan pada upaya-upaya


untuk mendapatkan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan ternak sebaik mungkin.
Beberapa faktor saling terkait untuk mencapai hal tersebut, seperti faktor nutrisi,
genetik, lingkungan, konstruksi kandang, serta manajemen dan program kesehatan ternak
yang ketat dan berkelanjutan. Pada persentase kami kelompok 2 akan membahas secara
ringkas keterkaitan faktor-faktor tersebut agar dapat menjadi acuan dan pengingat
bagi pengusaha ternak, pada faktor mana dalam usahanya masih perlu mendapat
perhatian lebih.
Pepatah yang mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati sangat sesuai
dalam usaha peternakan. Dari aspek ekonomis, biaya mencegah ternak terserang penyakit
sudah pasti jauh lebih rendah daripada biaya pengobatan ternak. Kerugian bisa sangat besar
jika ternak terserang penyakit dengan tingkat morbiditas yang tinggi. Sebagai contoh, pada
penghitungan biaya kerugian dan pengendalian PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), biaya
kerugian ternak sakit mencapai 96,77%, sedangkan biaya pencegahan dan pengendalian
hanya sebesar 3,23% dari total biaya (Jemberu et al., 2016).
Penyakit-penyakit yang menghinggapi ternak tetapi tidak menunjukkan
gejala (subklinis) sering terabaikan dalam usaha peternakan. Penimbangan berkala ternak
untuk mengetahui rata-rata pertambahan bobot badan (PBB) harian penting dilakukan
untuk mengetahui apakah PBB ideal tercapai atau tidak. Dalam hasil pengamatan
kami salah satu yang menjadi pengaruh besar terhadap rendahnya nilai produksi ternak
ruminasia pedaging adalah penyakit ternak. Tidak sedikit para pelaku Usaha ternak
ruminsia pedaging mengalami kerugian yang cukup besar. hal ini ditandai seringkali
ternak mendadak mati sehingga pelaku usaha ternak pedaging khususnya ternalk sapi
mengalami kerugian besar baik dari aspek nilai produksi daging ataupun biaya pakan yang
dikeluarkan. Berikut adalah salah satu upaya dalam pengobatan atau pengendalian
penyakit pada ternak ruminasia pedang.
Pengobatan dan pengendalian ternak

Bagi ternak yang telah terinfeksi virus, maka ada beberapa metode alternative
pengobatan dan pengendalian dengan cara berikut ini

a. Pengobatan pada sapi yang terinfeksi

 Melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.


 Kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.
 Melakukan Injeksi intravena preparat sulfadimidine
 Hewan yang terserang penyakit harus karantina yakni dipisahkan dari hewan yang sehat
selama masa pengobatan

b. Pencegahan pada sapi yang sehat

 Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang kering dan dibiarkan
bebas jalan-jalan.
 Berikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan yang
sehat
 Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama satu
minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif
untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.

Anda mungkin juga menyukai