Disampaikan dalam Kegiatan Bedah Peraturan Online Balai Besar POM di Serang
-Jakarta, 21 Maret 2023-
1
OUTLINE
Pendahuluan
2
Cara Distribusi Obat yang Baik
Cara distribusi/ penyaluran obat dan/ atau bahan obat yang bertujuan untuk
DEFINISI* memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan
tujuan penggunaannya
*Sebagaimana tercantum dalam Peraturan BPOM No. 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis CDOB yang telah diubah
dengan Per BPOM No 6 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis CDOB
Menjaga mutu obat yang dihasilkan industri tetap stabil sepanjang jalur distribusi hingga
pasien
FUNGSI
Menjaga jalur distribusi dari masuknya obat illegal dan obat tidak terdiversi ke jalur ilegal
reallygreatsite.com
3
WHO NRA BENCHMARKING
REGULATORY INSPECTION
RI04.07:
The same criteria are used for the in
spection of domestic, foreign, public
and private facilities.
Pemerintah = Swasta
Sebagai National Regulatory Authority (NRA) di bidang Pengawasan Obat dan Makanan, Badan POM tidak
menetapkan standar ganda dalam pengawasan, baik ke fasilitas distribusi swasta maupun pemerintah
WHO NRA Bencmarking menilai apakah regulator suatu negara memiliki kecukupan sistem dalam menjamin obat
berkhualitas, efektif dan aman termasuk menentukan apakah produsen obat termasuk vaksin di Indoensia dapat
mensuplai obat dan vaksin secara global untuk program kesehatan dunia 4
Cara Distribusi Obat yang Baik Kualifikasi pemasok & pelangan,
penerimaan, penyimpanan,
pemusnahan, Penerimaan pesanan,
Organisasi manajemen Manajemen Mutu pengembalian, pengemasan,
& personalia pengiriman,
Keluhan, kembalian,
Operasional Bangunan
diduga palsu, recall
& peralatan
Inspeksi diri
Sarana Distribusi
berdasarkan kontrak
Transportasi
Penjaminan mutu dan integritas Terdapat 3 Bab pengelolaan komoditi Produk Rantai Dingin/Cold Chain
obat melalui penerapan 9 Bab dengan risiko khusus Product (CCP)
mengacu pada Bab khusus
CDOB Narkotika, Psikotropika &
Prekursor Farmasi 6
Ketentuan Produk Rantai Dingin
PRINSIP UMUM
Produk rantai dingin merupakan produk yang sensitive terhadap
perubahan suhu sehingga perlu ditangani secara khusus dengan
memastikan seluruh hal yang terkait dengan:
1. Personil dan Pelatihan
2. Bangunan dan Fasilitas
3. Operasional (penerimaan, penyimpanan, pengiriman)
4. Pemeliharaan
5. Kualifikasi, Kalibrasi dan Validasi
Dapat menjamin mutu produk rantai dingin sampai digunakan kepada
pasien.
TITIK KRITIS (1)
1. Seluruh personil yang terlibat dalam penanganan CCP (seperti: petugas gudang, petugas
keamanan dan pengantar barang) harus mendapatkan pelatihan yang memadai, mencakup
CDOB, prosedur, pelaksanaan monitoring suhu dan dokumentasinya serta respon terhadap
kondisi force majeure.
2. CCP harus dipastikan disimpan dalam ruangan dengan suhu terjaga, cold room/chiller (+2° s/d
+8 °C), freezer room/freezer (-25° s/d -15°C). Suhu minimal dimonitor 3 (tiga) kali sehari
setiap pagi, siang dan sore menggunakan thermometer yang terkalibrasi serta harus
didokumentasikan.
3. Tempat penyimpanan CCP harus dilengkapi dengan generator otomatis atau generator manual
yang dijaga oleh personil khusus selama 24 jam.
4. Pada saat penerimaan CCP, penerima harus melakukan pemeriksaan terhadap nama produk,
jumlah produk, kondisi fisik, nomor bets, tanggal kedaluwarsa, pemantauan suhu dan/atau
VVM.
5. Apabila pada saat penerimaan diketahui adanya penyimpangan suhu, maka CCP tetap disimpan
pada tempat dengan suhu yang dipersyaratkan, namun segera melaporkan penyimpangan
tersebut kepada pengirim produk untuk dilakukan penyelidikan dengan membuat berita acara.
7
TITIK KRITIS (2)
6. Validasi proses pengiriman perlu dilakukan untuk memastikan suhu pengiriman tidak
menyimpang dari yang dipersyaratkan.
7. Pengiriman CCP harus menggunakan kontainer yang sudah tervalidasi atau vaccine carrier
yang memenuhi standar pengiriman vaksin.
• Contingency Plan pengelolaan CCP untuk keadaan force majeure (misal: mati listrik);
a. Hidupkan generator;
b. Jika generator tidak berfungsi dengan baik, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• periksa termometer, pastikan bahwa suhu masih di antara +2°C s/d +8°C untuk chiller/cold
room atau ≥ -15°C untuk freezer/freezer room;
• jika suhu chiller/cold room mendekati +8°C, masukkan cool pack (+2°C s/d +8°C) secukupnya;
• jika suhu freezer/freezer room mendekati -15°C, masukkan cold pack (-20°C ) atau dry ice
secukupnya.
c. Jika keadaan ini berlangsung lebih dari 1 hari, maka CCP harus dievakuasi ke tempat penyimpanan
yang sesuai dengan persyaratan. 9
CONTOH PENYIMPANAN CCP
oC) Cold room / Freezer room/Freezer
chiller (suhu 2-8 (suhu -25oC s/d -15oC)
10
CONTOH ALAT PEMANTAU SUHU
3. Perekam Suhu Kontinyu 4. Alat Pemantau dan Perekam Suhu Kontinyu Jarak Jauh
11
Pemantauan Suhu via Aplikasi SMILE
dengan alat pemantau dan
perekam suhu jarak jauh
(temperature loger berbasis IoT)
12
Perbedaan Alat Pemantau dan Perekam Suhu
Alat Pemantau dan
Perekam Suhu Kontinyu 1) Dapat mengetahui suhu di
dalam tempat penyimpanan 1) Membutuhkan tenaga
secara real time dari jarak khusus dalam instalasi
jauh termasuk alarm yang
muncul jika suhu berada 2) Memerlukan biaya paket
1) Dapat mengetahui suhu diluar kisaran yang data dan biaya operasional
Membutuhkan pelatihan
diluar waktu pengamatan instalasi alat dan penarikan ditentukan
dengan melihat rekaman data rekaman suhu awal 2) Penanganan segara jika
suhu dalam periode tertentu terjadi pelanggaran suhu
→ alat tidak pernah
2) Penanganan jika terjadi digunakan karena sehingga vaksin tidak rusak
pelanggaran suhu ketidakpahaman petugas, akibat paparan suhu beku
khususnya paparan suhu tidak pernah diambil data atau panas yang berlebihan
beku (shake test jika rekaman suhu
diperlukan)
Alat Pemantau dan
Perekam Suhu Jarak Jauh
13
Alat Pembawa Produk CCP
Alat indikator yang ditempatkan dalam Alat pemantau paparan suhu panas yang digunakan
sarana penyimpanan vaksin yang dapat dalam program imunisasi adalah VVM (Vaccine Vial
menampilkan indikator tertentu jika vaksin Monitor). VVM biasanya tercantum dalam label
terpapar suhu beku. kemasan vaksin.
15