Anda di halaman 1dari 3

PENYUNTIKAN YANG AMAN

S No.
O /SOP/PKM-LARA/I2023
P No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas NAMA KAPUS
Lara
1. Pengertian Penyuntikan yang aman adalah penyuntikan yang dilakukan sesuai prinsip
– prinsip penyuntikan yang benar mulai saat persiapan, penyuntikan obat
hingga penanganan alat bekas pakai, sehingga aman untuk pasien dan
petugas dari resiko cedera dan terinfeksi.
Sebagai acuan penerapan Langkah – Langkah
2. Tujuan a. Mencegah cedera dan penyebaran penyakit infeksi pada pasien
maupun petugas Kesehatan
b. Menurunkan atau meminimalkan angka kejadian infeksi ( local
atau sistemik)
3. Kebijakan Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Lara kecamatan karossa Raise
Nomor : . . . . / /PKM-LARA/1/2023. Tentang penunjukkan
penanggung jawab kepemimpinan dan manajemen, upaya Kesehatan
masyarakat, upaya Kesehatan perorangan, program proritas nasional,
peningkatan mutu puskesmas, koorditanor pelayanan dan pelaksana
kegiatan uraian tugas UPT puskesmas Lara
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia nomor 43 tahun
2019 tentang pusksesmas
b. Pedoman teknis PPI di FKTP sebagai tahun 2020
c. Peraturan mentri lingkungan hidup dan kehutanan RI nomor 6
tahun 2021 tentang cara dan persyaratan pengelolaan limbah
bahan dan beracun
5. Prosedur a. Petugas melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur sebelum
dan sesudah melakukan Tindakan
b. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan jelas
c. Petugas memberi tahu pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
d. Petugas meminta pasien untuk mengisi informed consent
e. Petugas menerapkan Teknik aseptic untuk mencegah kontasminasi
alat – alat injeksi
f. Petugas tidak mengunakan spoit yang sama untuk penyuntikan
lebih dari satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti
g. Petugas memilih lokasih penyuntikan yang tepat, pilih vena yang
besar atau jelas
h. Petugas melakukan Teknik aseptic ( dengan alkohol swab) di
daerah penyuntikan
i. Petugas memastikan semua alat suntik yang digunakan satu kali
pakai untuk satu pasien dan prosedur
j. Petugas mengunakan cairan pelarut / flushing ( Nacl /WFI) hanya
untuk satu kali
k. Petugas tidak boleh memberikan obat – obat single dose kepada
lebih dari satu pasien atau mencampur obat – obat sisa dari vial /
ampul untuk pemberian berikutnya
l. Bila harus mengunakan obat – obat multi dose, petugas harus
memastikan alat – alat yang digunakan dalam keadaan steril
m. Petugas harus menyimpan obat – obat multi dose sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik yang membuat
n. Petugas tidak boleh mengunakan cairan pelarut untuk lebih dari
satu pasien.
6. Diagram Alir

Lakukan
Melakukan
kebersihan Pengunaan APD identifikasi
tangan
pasien

Alat suntik satu Terapkan Jelaskan prosedur


kali pakai untuk Teknik aseptik pada pasien
satu orang

Cairan pelarut Obat single dose


Gunakan single dose
hanya satu kali untuk satu
untuk obat injeksi
pakai pasien

Untuk obat – obat


Simpan obat – obat multi dose
multi dose sesuai gunakan alat steril
anjuran pabrik

7. Hal yang Petugas yang menerapkan kewaspadaan standar dan transmisi


perlu di
perhaiakn
8. Unit terkait a. Ruangan Tindakan dan gawat darurat
b. Ruangan Kesehatan ibu dan KB
c. Upaya imunisasi

9. Documen
Terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
hisoris . di berlakukan
perubahan 1. Kebijakan Perubahan SK kepala
puskesmas
2 KOP dan Puskesmas Lara berubah
kebijakan menjadi UPT Puskesmas Lara
3. Referensi PKM 75/2014 Berubah
menjadi PMK 43/2019
4 Unit terkait Perubahan nama dan unit
terkait
5 KOP Pergantian Kepala puskesmas
6 Referensi PMK 27 Tahun 2017 berubah
menjadi pedoman teknis PPI di
FKTP Tahun 2020
7 KOP Pergantian Kepala puskesmas
8 Kebijakan Perubahan SK kepala
Puskesmas
9 Kebijakan Perubahan SK kepala
puskesmas
10 Kebijakan Perubahan SK kepala
puskesmas
11 KOP Pergantian Kepala puskesmas

Anda mungkin juga menyukai