Anda di halaman 1dari 26

Pengelolaan Limbah

Laboratorium
Struktur Isi

1. Definisi Limbah Laboratorium


2. Pengumpulan Limbah
Laboratorium
3. Inkompetibel – Senyawa yang
tidak boleh dicampur

Page 2
Definisi Limbah

Limbah = produk buangan


yang telah dipakai
Limbah bahan kimia =
buangan bahan kimia yang
telah dipakai, campuran
bahan kimia, barang yang
belum dipakai namun
sudah rusak
Page 3
Pembuangan?

™ Hukum alam : tidak ada yang lenyap (nothing


vanishes).
™ Ada kemungkinan mengubah material dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
™ Tapi material asli dan material yang telah diubah
berada di lingkungan kita
™ Manajemen limbah yang baik mengurangi efek
buruk dari material terhadap lingkungan di masa
datang
Page 4
Limbah Laboratorium

Laboratorium
Merupakan salah satu sumber penghasil limbah cair,
padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani
secara benar.
Sumber Limbah
™ Bahan baku kadaluarsa
™ Bahan habis pakai (medium biakan yang tidak terpakai)
™ Produk proses di laboratorium (sisa spesimen)
™ Produk upaya penanganan limbah (jarum suntik sekali
pakai setelah disterilkan) – laboratorium klinik

Page 5
Tanggung Jawab Pembuang
Limbah

Tidak hanya ketentuan hukum, juga pengertian tanggung


jawab pribadi terhadap lingkungan harus ditekankan untuk
mengumpulkan dan secara profesional membuang residu
bahan kimia.

Tidak membuang residu


zat kimia ke saluran
pembuangan air !!!

Page 6
Potensi Polutan Air (WGK)

Merck mencantumkan potensi polutan air terhadap berbagai kelas


(Wassergefaehrdungsklassen (WGK)) berdasarkan bahaya polusi yang
ditimbulkan:
nwg/0 = nicht wassergefaehrdend, tidak berbahaya untuk air
1 = senyawa penyebab polusi ringan
2 = senyawa penyebab polusi
3 = senyawa penyebab polusi berat

WGK 1: WGK 2: WGK 3:


Asam asetat Asetonitril Benzena
Alumunium klorida Klorobenzena Kadmium klorida
Besi klorida Kobal nitrat Kloroform
Magnesium klorida Tembaga(II) sulfat Nikel sulfat
Metanol Timah hitam klorida Kalium kromat
Page 7
ChemDAT® - WGK

WGK 2 – (polluting substance)

Page 8
Pengumpulan
Limbah Laboratorium

Page 9
Definisi Limbah Bahan Kimia
Berbahaya

• Limbah yang mempunyai efek toksik dan berbahaya


terhadap manusia.

• Secara umum, semua limbah yang bertanda di bawah ini


adalah berbahaya.

Page 10
Pembuangan Limbah

Bagaimanapun, limbah harus


dikumpulkan dan dikirim ke
perusahaan pengelola limbah
profesional.

Merck bukan perusahaan


pengelola limbah !

Page 11
Pelarut Organik Bebas Halogen –
Kelas A

• Aliphatic and alicyclic hydrocarbons


• Aromatic hydrocarbons
• Alcohols
• Ketones
• Esters
• Ethers
• Glycol ethers

Page 12
Pelarut Organik mengandung
Halogen – Kelas B

• CFC (chlorinated fluorinated hydrocarbons)


• CHC (chlorinated hydrocarbons)
• HHC (halogenated hydrocarbons)

Beracun dan berbahaya bagi waste water


system (WWS), [German Directive on the Disposal of
Halogenated Spent Solvents, 1989]

Page 13
Pengumpulan Limbah
Laboratorium
™ Limbah laboratorium dikumpulkan
Pembuangan Limbah dan dibuang dalam wadah
terpisah menurut tipe bahan kimia
yang berkaitan
™ Wadah diberi label (A-J)
™ Dengan label A-J dipastikan
bahan kimia yang terkumpul
dalam satu kategori tidak bereaksi
satu sama lain
™ Pengecekan untuk kandungan
asam dan basa, pH indikator (No.
Click me !
Kat. 109535)
™ Sebelum dikumpulkan, lakukan
penetralan. Sediakan larutan
penetral Page 14
Klasifikasi Pengumpulan Limbah
Laboratorium
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan
larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara
terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
Page 15
Wadah untuk Cairan Pelarut
Organik

™ Dapat tahan terhadap bahan kimia yang disimpan


™ Tidak mudah pecah/rusak
™ Anti-bocor dan rapat gas
™ Memiliki sertifikat UN untuk pengangkutan limbah
internasional

™ Wadah harus ditempatkan di ruang berventilasi


baik
™ Wadah harus disimpan tertutup rapat untuk
mencegah penguapan uap berbahaya
™ Pilih wadah yang tepat (mengeliminir
kebocoran)

Page 16
Kemasan untuk Limbah

Kemasan untuk limbah cair organik (pelarut organik bebas halogen) :


Kemasan baja nirkarat, 10 l, No. order 9.43442.1013,
Alat bantu pengumpul, corong, No. order 1.09040.0001

Kemasan untuk limbah cair organik (pelarut organik berhalogen) :


Kemasan kombinasi, 10 l dengan inliner PE, No. order 9.43442.1013,
Alat bantu pengumpul, corong, No. order 1.09041.0001

Kemasan untuk limbah mengandung air dan limbah air terkontaminasi :


Kemasan kombinasi, 10 l dengan inliner PE, No. order 9.43442.1013,
Alat bantu pengumpul, corong, No. order 1.09041.0001 atau kemasan PE No.
order 9.54528.1010, Alat bantu pengumpul, corong, No. order 1.090391.0001

Kemasan untuk limbah kimia yang padat :


Limbah padat dapat dikumpulkan dalam kemasan yang terbuat dari bahan yang
sama- gelas, logam atau plastik- seperti kemasan produksi asal.

Page 17
Kemasan untuk Limbah

Kemasan untuk asam dan basa:


Kemasan kombinasi, 10 l dengan inliner PE, No. order 9.43442.1013
Alat bantu pengumpul, corong, No. Order 1.0904 1.0001 atau
kemasan PE, No. order 9.54528. 1010,
Alat bantu pengumpul, corong, No. order 1.090391.0001

Gambar 37: Corong Gambar 38: Corong Gambar 39: Corong


untuk kemasan baja untuk kemasan untuk kemasan PE
nirkarat Kombinasi
Page 18
Pesyaratan Wadah

™ Harus dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas dari


korosi dan kebocoran.

™ Bentuk, ukuran dan bahan wadah harus sesuai


dengan karakteristik limbah B3 yang hendak
dikemas.

™ Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC),


atau bahan logam (teflon, baja, karbon, SS304,
SS316 atau SS440) dan tidak bereaksi dengan
limbah B3 yang disimpannya.

Page 19
Prinsip Pengemasan
Limbah B3
™ Limbah yang tidak saling cocok, disimpan dalam
kemasan berbeda.
™ Jumlah pengisian volume limbah harus
mempertimbangkan terjadinya pengembangan
volume, pembentukan gas atau kenaikan tekanan
selama penyimpanan.
™ Ganti kemasan yang mengalami kerusakan
permanen (korosi atau bocor) dengan kemasan
lain.
™ Kemasan yang telah berisi limbah ditandai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
™ Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan
pengumpulan harus dilaporkan sebagai bagian
pengelolaan limbah.
Page 20
Inkompatibel –
Senyawa yang tidak
boleh dicampur

Page 21
Inkompatibel

Senyawa Tidak boleh campur dengan Eksplosif atau Menghasilkan gas


menghasilkan toksik, atau tidak
panas, gas atau stabil atau
substansi yang substansi
mudah menyala berbahaya
Asam asetat Alkohol, asam kromat, etilen glikol,asam nitrat, X
asam perklorat, peroksida, permanganat

Asetat anhidrat Asam kromat, etilen glikol, asam nitrat, asam X


perklorat, peroksida, permanganat.
alkohol, air : senyawa yang mengandung
hidroksil

Aseton Campuran asam nitrat / asam sulfat pekat X

Asetilen halogen, tembaga dan alloy nya, silver and X


mercury, garam logam berat

Logam alkali Air, asam, alkohol, halogen, asam halida, X


oksigen udara,garam, hidrokarbon
terhalogenasi, seluruh oksidator, karbon
dioksida Page 22
Inkompatibel

Alkil aluminium Air, udara,alkohol X

Aluminium Air, alkohol, hidrida X


klorida

Bubuk Semua agen oksidator, asam, alkali, X


aluminium hidrokarbon halogenasi, peroksida

Amoniak dan halogen, bubuk logam, asam, X


alkil amina yang merkuri (dari termometer), kalsium
lebih rendah hipoklorit, asam fluorida

Ammonium nitrat Asam, bubuk logam, cairan mudah X


menyala, klorat, nitrat, sulfur,
senyawa organik bercabang atau
material mudah menyala

Senyawa arsenik Senyawa pereduksi X

Page 23
Kesimpulan

• Manajemen limbah yang baik mengurangi efek buruk dari


material terhadap lingkungan
• Jangan buang limbah langsung ke lingkungan atau ke
saluran air (meledak!)
• Limbah juga memberikan potensi polusi terhadap air
• Kelompokan limbah laboratorium berdasarkan
klasifikasinya
• Wadah juga harus dipilih yang sesuai dengan limbah
yang ditampung
• Perhatikan sifat inkompetibelitas tiap zat kimia yang
dibuang. Reaksi eksotermis, bahkan ledakan dapat
timbul!
Page 24
Referensi

• PT. Merck Tbk., ChemDAT: Disposal tips, 2007


• Merck KGaA, Fundamentals of Laboratory Safety, GIT
Verlag GmbH, 2001

Page 25
Terima Kasih

Safety with Merck: Improving Life


and Environment
Page 26

Anda mungkin juga menyukai