Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK:

KELAS

Teori Pers Soviet (Komunis)


6
Four Theories of The Press:
Soviet Totalitarian Theory
Teori ini dibangun berdasarkan ajaran dari
Karl Marx (
Marxisme
) dan Frederics Engels
dengan penerapan dari Lenin
Leninisme

(Wiryawan, 2007, dan Ardianto, dkk,


2007
Teori ini disebut juga dengan teori Soviet
Soviet Communist

Teori pers soviet atau teori pers komunis adalah alat pemerintah atau partai yang berkuasa dan
bagian integral dari negara sehingga pers tunduk kepada negara. Teori pers disebut juga pula
teori Marxis-Leninis, karena teori pers soviet atau komunis berakar pada Revolusi Rusia tahun
1917 yang berdasarkan dari gagasan Karl Marx dan Freedrich Engels, yang dalam arti sempit
teori pers soviet atau komunis yaitu pers dimiliki oleh negara dan berfungsi melayani
kepentingan kelas pekerja.

Ciri-Ciri Teori Pers Komunis

 Media tidak dimiliki secara pribadi


 Media dibawah kendali kelas pekerja karena pers melayani kelas tersebut
 Masyarakat berhak melakukan sensor.
SISTEM PERS DI KOREA UTARA

Korea Utara merupakan negara yang konsisten memegang teguh ajaran Marxis sebagai
ideologi negaranya. Hal ini menjadikan Korea Utara sebagai negara yang tertutup dari dunia
internasional, juga dengan kontrol dari pemerintahnya yang sangat kuat dan berkuasa
terhadap rakyatnya.
Begitupun dengan kebebasan berekspresi atau mengeluarkan pendapat bagi rakyat
yang juga dikekang habis-habisan. Padahal dalam UU Pers pasal 67 dikatakan masyarakat
memiliki kebebasan berbicara, publikasi, berkumpul, demonstrasi, dan asosiasi. Namun pada
kenyataannya hak kebebasan dalam berpendapat hanya diperbolehkan dalam hal mendukung
pemerintah dan partai yang berkuasa. Orang yang berani mengkritik atau melawan
pemerintah akan dihukum penjara, bahkan hukuman mati.
Pengekangan kebebasan berpendapat dan berekspresi ini berarti pemerintah Korea
Utara sangatlah membelenggu kebebasan pers. Media massa harus selalu tunduk pada
pemerintah karena sebenarnya media yang ada di sana adalah media yang dibentuk oleh
pemerintah sendiri. Pihak swasta tidak diperbolehkan memiliki perusahaan media massa.
Orang-orang yang bisa mengakses berita hanyalah para anggota Partai Buruh. Saluran televisi
dan radio selalu menayangkan acara pemerintah.
Karena penguasaan pemerintah terhadap media massa yang begitu kuat, media massa
yang ada kemudian menjadi alat propaganda untuk menyosialisasikan ajaran komunisme
sebagai ideologi Korea Utara, juga memberitakan prestasi-prestasi pemerintah dalam
usahanya menyejahterakan rakyat atau bahkan tentang program nuklirnya. Dengan begitu,
akan sangat terlihat bahwa media massa yang ada di sana sangatlah mendukung pemerintah.
Korea Utara tidak memperbolehkan media asing masuk ke wilayah negaranya, karena
itu Korea Utara benar-benar terisolasi dari dunia luar. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa
banyak hal-hal asing yang bisa mengganggu stabilitas dalam negeri. Berita-berita yang masuk
ke Korea Utara harus diatur dan melalui seleksi oleh pihak pemerintah, sehingga rakyat tidak
mengetahui berbagai berita terkini dari luar negeri selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-
tahun.
Dalam hal media cetak, Korea Utara memiliki beberapa surat kabar yang diterbitkan
untuk kalangan tertentu. Misalnya untuk kalangan buruh atau pekerja, ada surat kabar
Nodong Simmun (Harian Pekerja) dan K Lloja (The Pekerja). Ada pula surat kabar yang
diterbitkan untuk guru dan tentara. Surat kabar tersebut sengaja dibagikan kepada masyarakat
sebagai alat propaganda pemerintah.
Dari uraian di atas tadi, dapat diketahui bahwa Korea Utara menggunakan sistem pers
soviet komunis. Pers dikuasai pemerintah dan partai dan menjadi sarana propaganda
penyebaran ideologi komunis dan sosialisasi kebijakan pemerintah dan partainya kepada
rakyat dengan berita-berita yang selalu mendukung pemerintah. Hal ini menyebabkan salah
satu fungsi pers yaitu sebagai pengawas dan pengontrol pemerintahan tidak berjalan sama
sekali. Selain itu pers di Korea Utara memiliki prinsip sebagai media yang bebas dan
bertanggung jawab, namun yang dimaksud adalah bebas dari kaum borjuis dan bertanggung
jawab pada partai. (dari berbagai sumber)
Propaganda banyak dilakukan oleh negara-negara yang mengekang kebebasan informasi
seperti negara dengan ideologi fasis maupun sosialis. Negara dengan ideologi sosialis atau
fasis harus terus mengontrol arus informasi yang masuk agar tidak tumbuh paham baru
maupun ideologi baru yang dapat menggerakkan masyarakat untuk menumbangkan rezim
yang ada. Salah satu negara yang masih memegang kuat sosialisme sebagai ideologi negara
adalah Korea Utara. Korea Utara selalu melakukan propaganda baik secara internal (pada
masyarakatnya sendiri) maupun eksternal pada dunia internasional demi mempertahankan
rezimnya. Penggunaan foto di media massa menjadi alat propaganda yang efektif bagi rezim
di Korea Utara. Ini disebabkan media massa masih dianggap mampu mempengaruhi
pandangan masyarakat dalam proses pembangunan opini dan sudut pandang.

Anda mungkin juga menyukai