Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN Nº 036-2012-MPC/RO/TROL/SRP

KE :
Pengawas kerja

DC :
Wakil Manajer Pembangunan Ekonomi

DARI :
Residen Konstruksi

PERSELINGKUHAN : PERPANJANGAN JANGKA WAKTU Nº 01 SELAMA


60 hari .

REF. : Karya “ PERBAIKAN DAN REHABILITASI SISTEM IRIGASI


MASYARAKAT PETANI PACAJE DI KABUPATEN MACUSANI CARABAYA –
PUNO”

TANGGAL : 18 September 2012.

Berikut ini disajikan laporan yang mendukung permintaan, kuantifikasi dan


dukungan perpanjangan jangka waktu No. 01 Karya sebagai referensi, sehingga Anda
dapat mengevaluasi dan memprosesnya sebagaimana mestinya.

SAYA.- TUJUAN

Tujuan dari dokumen ini adalah untuk meminta, mengukur dan mendukung
Perpanjangan Batas Waktu No. 01, karena alasan yang ditetapkan oleh Art. 258
Peraturan Negara Perundang-undangan Kontraktor dan Akuisisi, yaitu:
“Keterlambatan pemenuhan manfaatnya karena sebab-sebab yang disebabkan oleh
Entitas” yang keadaannya yang menimbulkan sebab tersebut adalah:

1. Keterlambatan kemajuan pelaksanaan fisik pada tiga bulan pertama


pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan berkas teknis.
Ke-2. Keterlambatan pengiriman material ke lokasi oleh kantor suplai dan
logistik pada waktunya.
Ke-3. Karena kondisi cuaca buruk (embun beku dan hujan) di area proyek.
II.- MEMORI DESKRIPTIF

02.01.- DATA PROYEK:

PERBAIKAN DAN REHABILITASI SISTEM IRIGASI DC PACAJE, DIST. MACUSANI,


PROV. CARABAYA-PUNO.
AKTIVITAS : Dimainkan
ENTITAS PELAKSANA : KOTA PROVINSI CARABAYA
TOTAL ANGGARAN KERJA : S/. 1'600,790.67 (tujuan fisik)
KEMAJUAN FISIK EKSEKUTIF AKUM. : S/. 1,120,052.08 (69.97
%)
KEMAJUAN FISIK EKSEKUTIF AKUM. (Biaya langsung) : S/. 936,732.28 (69.97 %)
KEMAJUAN KEUANGAN EKSEKUTIF AKUM. : S/. 1.118.401,20 (69,87%)
KOMITMEN
MODE EKSEKUSI : Administrasi Langsung.
LOKASI KERJA : Macusani
WILAYAH : Tinju.
DEPARTEMEN : Tinju.
PROPINSI : Karabaya.
DAERAH : Macusani
TANGGAL MULAI KERJA : 14/03/12
TANGGAL SELESAI PEKERJAAN : 24/09/12
WAKTU PELAKSANAAN PROG : 6,5 bulan kalender (195 hari)
KERJA PENDUDUK : Bahasa Inggris. Tony Ronald Olvea
Luque
PENGAWAS KERJA : Bahasa Inggris. Cesar Lipa Alvarez

02.02.- DESKRIPSI PROYEK

Inlet : Merupakan bangunan untuk mengalihkan air dari sungai untuk dialirkan
ke saluran utama. Terdiri dari dinding yang ditopang pada medan alami
dengan beton fc=175kg/cm2, dengan baja tulangan untuk menampung jumlah
80 lt/detik.

Perangkap pasir: Pembangunan struktur ini direncanakan pada Km 0+010 CP,


setelah intake; struktur yang telah direncanakan mengingat air yang ditangkap
oleh saluran masuk mengangkut padatan tersuspensi, puing-puing, batu dan
unsur-unsur lain dari sungai sehingga tidak masuk ke saluran yang
diproyeksikan.
Saluran Utama: Dianggap dari 0+010 hingga 2+640 km saluran perpipaan
dan dari 2+640 hingga 36+577.58 km saluran beton dengan f´c=175 Kg/Cm2,
untuk aliran rencana 80 l/s . dengan kemiringan yang bervariasi

Saluran lateral Proyek mengusulkan pemasangan 3+514,87 km. Pengosongan


saluran dengan beton fc = 175 kg/cm2 dianggap, untuk aliran rencana 80 l/s,
dengan kemiringan yang bervariasi.

Perbaikan Saluran Peletakan Batu Proyek ini melibatkan pemasangan 1+800


km. Perbaikan lapisan saluran pasangan batu beton persegi panjang
fc=175kg/cm2 dipertimbangkan, untuk aliran rencana 50 l/s.

KARYA SENI: Jalur Pejalan Kaki, Tembakan Samping, Jembatan Kendaraan,


Air Terjun Vertikal, Kano, Tembok Penahan.

III.-LATAR BELAKANG

1. Diketahui permulaan pekerjaan terjadi pada tanggal 14 Maret 2012, dengan


kegiatan pekerjaan tanah dan pembangunan intake 02 yang diproyeksikan dalam
berkas teknis, dengan Insinyur Walter Suaña Contreras sebagai manajer teknis
sampai dengan tanggal 30 Mei 2012. yang hadir, untuk yang menjadi tanggung
jawab orang saya pada tanggal 11 Juni, harus melakukan laporan status
situasional yang telah dievaluasi kemajuan fisiknya, sampai pada kesimpulan
bahwa ada kemajuan fisik sebesar 17,12%, yaitu penundaan sebesar 25%
dibandingkan menjadi 42% yang dijadwalkan, mengingat 93 hari sudah
terlaksana, sehingga hanya menyisakan 102 hari lagi untuk penyelesaian
pekerjaan, sehingga proyek sudah mengalami penundaan kurang lebih 25%.

Fakta ini telah dicatat dalam entri di log kerja:

RESIDENT SEAT Nº 74 pada 12/06/2012 mencerminkan kondisi proyek saat ini.

RESIDENT SEAT Nº 84 tanggal 21/06/2012, terwujud penundaan yang


diakibatkan pada tiga bulan pertama pelaksanaan proyek, yang berdampak pada
kemajuan saat ini, karena tidak mungkin pulih meskipun ada penjadwalan ulang
yang dipercepat.

SEAT Nº 89 PENGAWAS pada tanggal 23/06/2012, pengawasan menimbulkan


permohonan perpanjangan batas waktu karena adanya keterlambatan pada tiga
bulan pertama.

Ke-2. Pada 19/03/2012 dengan persyaratan No. 00369, persyaratan berbagai bahan
antara lain semen, bahan bakar, perkakas, kayu untuk bekisting, besi, kawat dan
paku telah dibuat dengan manajer teknis sebelumnya, namun demikian, yang
hingga saat ini belum dilayani secara keseluruhan, seperti semen, pipa, dan bahan
bakar yang memerlukan proses kontrak. Perlu disebutkan sebagai referensi untuk
penundaan pesanan pembelian pertama untuk bahan yang paling penting:
a. Semen o/c 644 22/05/2012
b. Saluran pipa o/c 826 14/06/2012
c. Bahan bakar o/c 682 27/06/2012
Tanpa mempertimbangkan pasokan pesanan tersebut belum dipenuhi tepat
waktu, karena terlambat sampai di gudang konstruksi, yang berarti telah terjadi
keterlambatan kontrak bahan-bahan tersebut selama kurang lebih 3 bulan untuk
pasokan.

Selama bulan Juni, Juli dan Agustus, kelanjutan keterlambatan pasokan bahan
telah dicatat dalam jurnal pekerjaan meskipun sudah ada pemasok, yang dicatat
pada jurnal berikut.

KURSI RESIDEN NOMOR 84 pada 19/06/2012 disebabkan kurangnya bahan


bakar di lokasi untuk penggunaan mesin.

KURSI RESIDENT NOMOR 92 pada tanggal 27/06/2012 diwujudkan dengan


kurangnya bahan (aksesoris pipa) untuk memulai pekerjaan perpipaan.

KURSI RESIDEN Nº 111 tanggal 14/07/2012 dinyatakan tentang keterlambatan


penyediaan bahan-bahan yang diminta dengan kebutuhan dan menyebabkan
keterlambatan.

RESIDENT SEAT Nº 128 pada 02/08/2012 diwujudkan dengan kurangnya semen


di gudang pekerjaan yang akan berdampak pada lumpuhnya penuangan beton
sebagai barang yang mempengaruhi jalur kritis proyek.

KURSI RESIDEN NOMOR 129 pada 03/08/2012 disebabkan kekurangan semen


pada gudang pembangunan sehingga menyebabkan lumpuhnya kegiatan
penuangan beton.

SEAT Nº 130 PENGAWAS tanggal 03/08/2012, pengawas membenarkan adanya


kekurangan semen sehingga menghambat pekerjaan penuangan beton dan
menyebabkan tertundanya kemajuan pekerjaan meskipun telah diminta dari kantor
pemasok.

SEAT Nº 131, 132, 135, 136, 139 dan 140 PENDUDUK 134 dan 138
PENGAWAS pada tanggal 02/08/2012 sampai dengan 14/08/2012 tercatat
kekurangan semen di lokasi untuk pekerjaan pengosongan saluran , mengalami
keterlambatan keberangkatan selama 2 minggu yang mempengaruhi rute kritis.

SEAT Nº 142 PENGAWAS tanggal 14/08/2012 kedatangan semen diverifikasi


sebagian, maka dimulailah penuangan, namun belum seluruhnya, sehingga
kekhawatiran yang sama terus berlanjut.

RESIDENT SEAT Nº 152 pada 23/08/2012 sekali lagi diketahui kekurangan


pasokan semen dan kemungkinan penghentian pekerjaan.

SEAT Nº 159 SUPERVISOR pada tanggal 29/08/2012, supervisi memberikan


persetujuan terhadap prosedur perpanjangan batas waktu yang akan dihasilkan
karena kekurangan bahan dan keterlambatan dimulainya pekerjaan.

KURSI PENDUDUK Nº 161 pada 31/08/2012 terjadi kekurangan semen yang


kembali menyebabkan lumpuhnya penuangan beton pada saluran samping.
Ke-3. Karena kondisi cuaca buruk yang terjadi di area tempat proyek dilaksanakan,
seperti embun beku, hujan salju, hujan dan kabut, hal ini menyebabkan pekerjaan
yang berhubungan dengan penuangan beton tidak diperbolehkan, selain itu Demi
keselamatan kesehatan pekerja. personel konstruksi, tidak mungkin bekerja dalam
kondisi curah hujan. Kondisi berikut telah dicatat dalam log kerja:

KURSI RESIDEN NOMOR 86 pada 21/06/2012 disebabkan oleh kondisi cuaca


buruk yang terjadi di proyek tersebut.

RESIDENT SEAT Nº 88 pada 23/06/2012 disebabkan oleh kondisi cuaca buruk


yang terjadi pada proyek, sehingga menyebabkan penundaan.

RESIDENT SEAT Nº 97 pada 03/07/2012 diwujudkan karena kondisi cuaca


buruk seperti embun beku dan kegiatan darurat yang tidak dijadwalkan dalam
arsip teknis harus dilakukan

RESIDENT SEAT Nº 100 pada 07/05/2012 disebabkan oleh cuaca beku yang
terus-menerus di area proyek, sehingga menghalangi pekerjaan di sore hari.

SEAT Nº 102 PENGAWAS tanggal 06/07/2012 pengawas mengapresiasi


rendahnya suhu yang ada di kawasan tersebut sehingga menyebabkan tertundanya
pelaksanaan pengosongan pada sore hari.

KURSI RESIDEN NOMOR 127 pada tanggal 01/08/2012, terjadi embun beku
lanjutan di area proyek sehingga menghalangi pekerjaan pada sore hari dan
mengambil tindakan darurat

IV.- DUKUNGAN TEKNIS:

1. Berdasarkan berkas teknis yang telah disetujui, terdapat rencana pelaksanaan


pekerjaan sesuai dengan jumlah item yang akan dilaksanakan dan pengukuran
item, yang mengarah pada jadwal pelaksanaan pekerjaan dengan item kritis
yang menentukan rute kritis dan di mana menurut dokumen ini setelah tiga
bulan pelaksanaan seharusnya ada kemajuan pelaksanaan pekerjaan sekitar
42%, namun karena keadaan yang tidak berhubungan dengan proyek pada
tanggal 11 Juni telah ada kemajuan sebesar 17,12%, yaitu Artinya, sebuah
keterlambatan pelaksanaan kurang lebih 25%, sehingga sesuai dengan
penundaan tersebut perlu dilakukan penjadwalan ulang barang, dan percepatan
pelaksanaan barang yang tertunda. Di sisi lain, pemulihan penundaan
konstruksi bergantung pada ketersediaan semua material di lokasi, personel
yang sesuai, dan kondisi cuaca yang mendukung, yang tidak tersedia setiap
saat, meskipun demikian telah terjadi kemajuan sekitar 17% per bulan. .

Keterlambatan sebesar 25% pada bulan-bulan pertama menyebabkan


tertundanya penyelesaian proyek, oleh karena itu perpanjangan batas waktu
tersebut dibenarkan dengan alasan-alasan yang didukung.
Ke-2. Menurut manajemen publik di mana perolehan material diatur sesuai
peraturan, persyaratan material telah diminta pada awal pekerjaan dan
menurut sejarah, hal ini memerlukan waktu hingga tiga bulan untuk dipenuhi,
dan khususnya material yang paling banyak mengalami insiden (semen, pipa
dan bahan bakar), antara lain menyebabkan tertundanya pelaksanaan item-item
kritikal yang menyebabkan jalur kritis dari jadwal pekerjaan, meskipun
persyaratan-persyaratan tersebut telah dipenuhi pada bulan Juni, hal-hal
tersebut telah belum sepenuhnya diperhatikan, dilaporkan dalam catatan
pekerjaan dan laporan yang ditujukan ke kantor pemasok dengan permintaan
pasokan yang konstan.

Oleh karena itu, penundaan proyek sebagian besar disebabkan oleh kekurangan
material pada waktu yang tepat, oleh karena itu penundaan pekerjaan dapat
dibenarkan dan meminta perpanjangan yang sesuai.

Ke-3. Pengarsipan teknis telah dilakukan sesuai dengan kinerja bank yang ada
dalam kinerja pelaksanaan item standar di daerah dengan kondisi iklim yang
menguntungkan, namun karena lokasi proyek yang berada lebih dari 4.400,00
meter di atas permukaan laut dan letaknya yang terpencil. daerah perkotaan,
adalah bahwa untuk pelaksanaan batch penuangan beton terdapat kesulitan
akibat embun beku, hujan salju, kabut dan angin dingin, yang belum
dipertimbangkan dalam berkas teknis sebagai tindakan darurat dan
dipertimbangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek mengingat Ini adalah a
proyek besar. Dengan demikian, permintaan perpanjangan tenggat waktu
beralasan karena adanya keterlambatan keberangkatan akibat kondisi cuaca
buruk.

Mengingat hal tersebut di atas, kami berkesimpulan bahwa diperlukan persetujuan


Permohonan Perpanjangan Batas Waktu No. 01, dengan menyatakan bahwa alasan
perpanjangan batas waktu tersebut dibenarkan untuk memenuhi tujuan yang
direncanakan dari proyek tersebut.Kami menekankan apa yang diuraikan dalam Pasal
42. Hukum Kontrak dan Akuisisi Negara.

Dalam entri Nomor 163 Penduduk tanggal 01/09/2012, alasan perpanjangan batas
waktu telah dikonfigurasi dan perpanjangan batas waktu No. 01 selama 60 hari telah
diminta melalui buku kerja, sehingga dipenuhi dalam sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

V.- DUKUNGAN HUKUM:

1. Permohonan Perpanjangan batas waktu didasarkan pada ketentuan hukum berikut


yang membingkai pelaksanaan pekerjaan secara administrasi langsung, mematuhi
standar teknis yang berlaku untuk kasus tersebut dan koordinasi yang dilakukan oleh
Pengawas Pekerjaan dan Entitas. Kontrak ini tunduk pada aturan yang terkandung:
a) D.S. 083-2004-PCM, TUO UU No. 26850- UU Kontrak dan Pengambilalihan
Negara. (selanjutnya disebut UU) dan perubahan peraturan
b) D.S. 084-2004-PCM, Peraturan Negara tentang Kontraktor dan Pengadaan
Barang dan Jasa (selanjutnya disebut peraturan) dan peraturan perubahannya.
c) Demikian pula, prosedur pelaksanaan Pekerjaan akan tunduk pada peraturan
Pengawas Keuangan Republik, Resolusi No. 072-98-CG, Standar Pengendalian
Teknis untuk Sektor Publik, Resolusi No. 036-2001-CG, izin sebelumnya dari
pembayaran tambahan, perpanjangan dan modifikasinya.
d) Begitu pula dengan aturan yang tertuang dalam Undang-undang Tata Usaha
Umum Nomor 27444, juga akan diterapkan secara tambahan.
e) UU No. 28411 – Hukum Umum Sistem Anggaran Nasional
f) File teknis dan semua lampirannya

2. Seni. 06 Undang-undang Kontraktor dan Akuisisi Negara , disetujui dengan DS


083-2004-PCM, yang selanjutnya disebut Undang-undang, menetapkan bahwa:
“Entitas harus memastikan formulasi File Teknis yang memadai untuk
memastikan kualitas teknisnya dan meminimalkan kebutuhan reformulasi karena
kesalahan atau kekurangan teknis yang dampaknya dalam proses pelaksanaan
pekerjaan.”
3. Seni. 250 Peraturan menetapkan fungsi Pengawas dan di antaranya mewajibkan
Kontraktor untuk menuntut kepatuhan terhadap kontrak untuk pelaksanaan pekerjaan
dan tindakannya harus mematuhinya, tidak mempunyai wewenang untuk
mengubahnya.
4. Pasal 251 peraturan tersebut menunjukkan tata cara konsultasi mengenai kejadian
di Tempat Kerja.
5. Karya seni. 258 dan 259 Peraturan menentukan penyebab Perpanjangan dan Batas
Waktu serta prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan persetujuan.
6. Seni. 263 Peraturan menetapkan bahwa hanya jika terjadi penundaan yang tidak
dapat dibenarkan di pihak Kontraktor, prosedur yang ditentukan dalam pasal ini
harus diikuti.
7. Seni. 42° Hukum dan seni. 258° Peraturan, menetapkan hak perpanjangan jangka
waktu dan sebab-sebabnya:

1) Keterlambatan dan/atau penghentian karena sebab-sebab yang bukan


disebabkan oleh Kontraktor;
2) Keterlambatan pemenuhan manfaatnya karena sebab-sebab yang disebabkan
oleh Entitas;
3) Peristiwa yang tidak disengaja atau force majeure yang terbukti.

Berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan, penyebab angka 2) terjadi karena


keadaan sebagai berikut:

 Keterlambatan progres pelaksanaan fisik pada tiga bulan pertama


pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan.
 Keterlambatan pengiriman material ke lokasi oleh kantor suplai dan logistik
pada waktunya.

Dan penyebab butir 3:

 Karena kondisi cuaca buruk (embun beku dan hujan) di area proyek.
VI.- KUANTIFIKASI ISTILAH

PERTAMA: Untuk menghitung keterlambatan karena kemajuan yang ditemukan di


bulan Juni, ada penundaan sekitar 25%, dan menurut file pasti ada kemajuan rata-rata
sebesar:

100 %
Avance promedio ( % ) = =15.38 % /mes
6.5 meses

25 %
Dias de retraso= =1.625 meses=49 días
15.38 % /mes

KEDUA: Untuk menghitung keterlambatan akibat kekurangan bahan, urutan


kejadiannya adalah:

Tanggal mulai persyaratan = 19/03/2012


Tanggal perhatian persyaratan kejadian = 22/05/2012
=========
Berhari-hari penundaan dalam meminta perhatian 65 hari
Hari-hari normal proses perekrutan 15 hari
Hari keterlambatan karena meminta perhatian 50 hari

Penghentian batch penuangan beton karena


kekurangan semen tanggal 2 Agustus s/d 14 Agustus : = 13 hari

Keterlambatan karena kekurangan bahan = 50 hari + 13 hari = 63 hari

KETIGA : Untuk menghitung keterlambatan akibat keadaan cuaca maka


diperhatikan jadwal pekerjaan, dimana penuangan beton saluran samping hanya dapat
dilakukan sampai pukul 15.00, tidak boleh lebih dari pukul tiga sore. adalah,
membatasi diri kita untuk hanya memanfaatkan (6,5 jam / 8 jam = 80%) dari 80%
waktu dalam sehari, itulah sebabnya ada penundaan karena cuaca buruk di daerah
dataran tinggi.

Hari dijadwalkan sesuai file = 59 hari


Persentase keterlambatan per hari yang dimanfaatkan (100% – 80%) =
20%
=========
Hari tertunda karena cuaca 12 hari
Mulai Bekerja
14/03/2012
Masa Kerja
Baru
30/11/2012
Pekerjaan Selesai = 30/09/2012

Akumulasi penundaan 60 hari


karena 3 alasan

Jalur kritis: Permainan pengosongan saluran

Terlambat 49 hari untuk Cuaca terlambat 12 hari


Perpanjangan jangka waktu 60
3 bulan pertama di ketinggian
hari

Keterlambatan 63 hari karena


kekurangan material

VII.- APLIKASI

Seperti yang telah ditunjukkan, penyebab Perpanjangan jangka waktu telah


dikonfigurasi, keadaan telah dicatat dalam buku catatan dan jangka waktu tersebut
didukung dan diukur, oleh karena itu, KAMI MEMINTA PERPANJANGAN
JANGKA WAKTU SEBAGIAN SELAMA 60 HARI KALENDER.

Hanya ini yang saya informasikan kepada Anda untuk pengetahuan Anda dan
tujuan terkait.
Sungguh-sungguh.
________________________
KERJA PENDUDUK

DC. Arsip
S.G. Pertumbuhan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai