Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI SEL MOLEKULER

Peranan inti sel, membaran sel, dan organ sel dalam komunikasi antar sel

OLEH:

WAHYU AZIZAH

2001086

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas karinia Allah SWT. Atas izin-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan makalh ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan salawat serta salah
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Penulisan malakah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel Molekuller berjudul “ peranan intisel, membrane sel
dan organ sel dalam komunikasi sel “

Dalam penyelesain makalah ini penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu seidah sepantasnya kami ucapkan banyak terimakasih kepada :

1. apt. Adriani Susanty, M. Farm, selaku dosen mata kulia Biologi Sel Molekuller.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirul kalam, kami menyadari nahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makah di masa
mendatang. Harapam kami semoga makalah ini bermanfaat untuk semua. Amin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan..............................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan pembahasan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHSAN
A. KOMUNIKASI ANTAR SEL...................................................................................................2
1. Komunikasi listrik.................................................................................................................2
2. Komunikasi kimiawi..............................................................................................................2
3. Sinaps....................................................................................................................................3
B. PENYAMPAIAN MOLEKUL SINYAL...................................................................................3
C. METODE KOMUNIKASI ANTAR SEL..................................................................................4
1. Komunikasi langsung............................................................................................................4
2. Komunikasi local...................................................................................................................4
3. Komunikasi jarak jauh...........................................................................................................4
D. TRANSDUKSI SINYAL..........................................................................................................4
E. RESEPTOR PADA MEMBRAN SEL......................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Komunikasi antar sel berperan penting untuyk pengaturan dan pengendalian kegiatan sel,
yaitu : wired system (komunikasi melalui sarag atau listrik) san non-wired system
(komunikasi kimiawi). Sedangkan komunikasi intra sel adalah komunikasi yang terjadi dalam
sel. Komunikasi intra sel merupakan proses pengubahan sinyal di dalam system itu sendiri.
Komunikasi anatar sel biasanya melewati 6 tahap :
1. Sintesis
2. Pelepasan hormone
3. Transport keorgan target
4. Pengenalan petunjuk
5. Penerjemahan
6. Respon
Komunikasi antar sel berpern penting dalam menyelenggarakan hemostatis karena tubuh
harus senantiasa memantau adanya perubahan-perubahn nila parameter, lalu
mengkoordinasikan nilai yang sesuai sehingga perubahn yang terjadi dapat diredam. Untuk
itu sel dalam tubuh haris mempunyai komunikasi satu sama lain.

B. Rumusan masalah
1. Komunikasi antar sel
2. Penyampaian molekul sinyal
3. Motode komunikasi antar sel
4. Transduksi sinyal
5. Reseptor pada membrane sel

C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui komunikasi antar sel
2. Mengetahui penyampaian molekul sinyal
3. Mengetahui metode komunikasi antar sel
4. Mengetahui transduksi sinyal
5. Mengetahui resptor pada membrane sel

1
BAB II

PEMBAHSAN
A. KOMUNIKASI ANTAR SEL

Komunikasi antar sel berperan penting untuyk pengaturan dan pengendalian kegiatan sel,
yaitu : wired system (komunikasi melalui sarag atau listrik) san non-wired system
(komunikasi kimiawi).

1. Komunikasi listrik
 Komunikasi cepat dengan hitungan mil/detil
 Informasi yang dihantarkan sepanjang syaraf berbentuk potensial aksi
 Penghataran informasi dari sel syaraf ke sel target berlangsung melalui sinaps

2. Komunikasi kimiawi
 Waktu lebih lambat
 Efeknya lebih lama
Komunikasi kimiawi dan komunikasi listrik dapat terjadi secara tumpeng
tindih

Sedangkan komunikasi intra sel adalah komunikasi yang terjadi dalam sel. Komunikasi
intra sel merupakan proses pengubahan sinyal di dalam system itu sendiri. Komunikasi anatar
sel biasanya melewati 6 tahap :
1. Sintesis
2. Pelepasan hormone
3. Transport keorgan target
4. Pengenalan petunjuk
5. Penerjemahan
6. Respon

Informasi yang dihantarkan sepanjang sel saraf berbentuk potensial aksi. Penghantaran
informasi dari sel saraf ke sel target berlangsung memlali sinaps, yang dikenal sebagai
transmisi sinaps.

2
3. Sinaps
 Pemindahan impuls dari satu sel saraf ke sel saraf lain yang terjadi melalui
tempat khusus.
 Terbentuk dari komponen ujung sel saraf sebelum sinaps
 Antara sel saraf presinaps dengan sel saraf pasca sinaps terdapat celah sinaps
yang berisi cairan ekstra sel dan merupakan tnt dilepaskannya
neirotransmitex dari ujung sel sarag presinaps
 Penghantaran sinyal melalui sinap disebut transmisi sinaps
 Transmisi sinapsis dapat terjadi secara listrik yang dikenal dangan:
a. Sinaps listrik
b. Sinaps kimia

Komunikasi antar sel berpern penting dalam menyelenggarakan hemostatis karena


tubuh harus senantiasa memantau adanya perubahan-perubahn nila parameter, lalu
mengkoordinasikan nilai yang sesuai sehingga perubahn yang terjadi dapat diredam. Untuk
itu sel dalam tubuh haris mempunyai komunikasi satu sama lain.
Komunikasi antar sel murupakan media yang menopang pengedalian sela tau organ
tubuh. Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara local yaitu dengan komunikasi antar
sel yang berdekatan. Pengendaliam jarak jauh , komunikasi antar sel yang mempunya jarak
yang cukup jauh, berlangsung melalui sinyal listrik yang di hantarkan sel saraf dan dengan
sinyal kimia yang dihantarkan melalui darah dan dimungkinkan melalui reflex yang dapat
melibatkan system saraf maupun system endokrin.

B. PENYAMPAIAN MOLEKUL SINYAL

Dalam penyampaian molekul sinyal ada 4 tipe yaitu :


1. Endokrin :
Sel target jauh, menggunakan mediator hormone, hormone dibawa melalui darah
2. Parakrin :
mediator local mempengaruhi sel trget tetangga, di risak oleh suatu enzim ekstraseluler
atau diimobolisasi oleh ekstra cellular matriks.
3. Autrokrin :
Sel responsive terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu sendiri
4. Sinaptik :
penyampai sinyal dapat dilakukan dengan cara protein dari suatu sel berikatan langsung
dengan protein lain pasa sel lain.

3
C. METODE KOMUNIKASI ANTAR SEL

Di dalam tubuh terdapat 3 motode komunikasi antar sel, yaitu :

1. Komunikasi langsung
Adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan. Komunikasi ini terjadi degan
mentransfer sinyal listrik atau sinyal kimia melalui hubungan yang sangat era tantara sel
satu dengan sel lainnya. Gup junction merupakan protein saluran khusus yang di bentuk
oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya aliran ion-ion dan
molekul-molekul kecil.

2. Komunikasi local
Komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang di lepaskan ke cairan ekstrasel untuk
berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan atau sel itu sendiri.

3. Komunikasi jarak jauh


Adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak yang cukup jauh. Komunikasi ini
berlangsung melalui sinyal listrik yang di hantrkan sel saraf dan sinyal kimia (hormone
atau neorohormon) yang di alirkan melalui darah.

D. TRANSDUKSI SINYAL
Transduksi sinyal mencakup pengubahan sinyal dari satu bentuk ke bentuk lain dalam
sel. Akhirnya, responterjadi sebagai hasil sinyal awal. Sinyal-sinyal kinmia dapat berupa
protein, asam amino, petida, nukleotidak, steroid, dan gas. Sebagian besar sonyal bersifat
hidrofilik sehingga tidak dapat melewati membaran. Beberapa sinyal bersifat hidrofobik dan
mampu melalui membrane untuk memulai respon. Sinyal-sinyal tersebut diproduksi oleh
signal cell dan di deteksi oleh prot in reseptor pada cell target.
Transduksi sinyal meliputi aktifitas sebagai berikut :
1. Pengenalan sinyal dari luar terhadap reseptor spesifik yang terdapat pada permukaan
membrane cell.
2. Penghataran sinyal memlalui membrane sel kedalam sitoplasma.
3. Penghantaran sinyal kepada molekul efektor spesifik pada bagian membrane sela tau
efektor spesifik dalam sitoplasma. Hantaran sinyal ini lemudian akan menimbulkan
respon soesifik terhadap sinyal tersebut. Respon spesifik yang timbul tergantung pada
jenis sinyal yang diterima. Respon dapat berupa peningkatan atau penurunan aktifitas
enzim-enzim metabolic, rekomfigurasi sitoskeleton, perubahan permabilitas membrane
sel, aktifasi sintesa DNA, perubahn ekspresi genetic atauprogram apoptosis.
4. Terputusnya rangkaian sinyal.

4
Terjadi apabila rangsangan dari luar mulai berkurang atau terputus. Terputusnya sinyal
juga terjadi apabila terdapat kerusakan atau tidak aktifnya Sebagian atau seluruh molekul
penghantar sinyal. Informasi yang terjadi yang terjadi akan melewati jalur rangsangan
yang terdiri dari berbagai protein berbeda tau molekul tertentu seperti berbagai ion dan
kanalnya. Kanal ion, berperan untuk mengatur pergerakan keluar masuknya ion
menembus membrane sel.
Ada 3 type kanal :
 Resting/ passive ion channels terdapat diseluruh membrane sel saraf.
 Chemestically activated (chemically-gatted) terdapat khususnya pada dendrit dan
soma.
 Voltage-activated (voltage-gated) ion channels
-bertanggung jawab untuk pembentukan dan pengantaran potensi aksi
-terdapat pada dindrit, akson dan soma.

Berbagai factor transkripsi, atau berbagai tipe sububit regulator. Setiapa protein yang
terlibat di jalur ini mampu menghambat atau mengaktifasi protein yang ada di bawah
pengaruhnya. Ptotein pertama yang terlibat dalam jalur rangsang pada umumnya adalah
kinase dan phosphatase, yang beberapa diantaranya merupakan protein yang terdapat/
larut dalam sitoplasma. Kedua protein ini mampu melepaskan atau menerima grup
phospat dan protein lain sehingga proses penghantaran taua penghentian sinyal dapat
berlangsung.
Secara singkat Langkah-langkah transduksi sinyal adalah :
1. Sintesis molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal
2. Pelepasan molekul sinyak oleh sel yang memberi sinyal
3. Transport sinyal oleh sel target
4. Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan aktivasi reseptor tersebut
5. Inisiasisatu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel
6. Perubahan spesifik fungsi, metabolisme atau perkembangan sel.
7. Perubahan sinyal yang mengakhiri respon sel

Perubahan sel dalam kanal dapat terjadi sebagai berikut :

1. Sinyal molekul ekstra sel berikatan dan mengaktifkan protein atau glikoprotein
membrane sel, molekul protein yang diikat membrane sel akan mengaktifkan.
a) Protein kinase
b) Enzim penguat yang menggiatkan second massengers
2. Second massengers berperan :
a) Mengubah kegiatan enzim, khususnya protein kinase

5
b) Meningkatkan ion kalsium intrasel
c) Menggiatkan kanal ion tertentu

E. RESEPTOR PADA MEMBRAN SEL


Reseptor pada memran sel meliputi :
1. G-protein (gpt-binding protein)-coupled receptors, merupakan suatu reseptor pada sel
membrane yang mempunyai tujuh helix transmembrane. Penyaluran sinyal yang timbul
setelah g-protein coupled receptors berikatan dengan ligan, baru mungkin terjadi bila g-
protein ikut berperan aktif untuk mempengaruhi repseptor yang berada di bawah
pengaruhnya.
2. Reseptor tirosin-kinase (RTK)
Reseptor yang terdapat pada merman sel. Terdapat 2 macam tirosin kinase yaitu :
a) RTK yang merupakan protein trans membrane yang memiliki domain di luar
membrane sel yang mampu berikatan dengan ligan serta domain didalam
membrane sel yang merupakan suatu ketalitik kinase.
b) N0n-RTK yang tidak memiliki protein transmembrane serta terdapat dalam
sitoplasma, inti dan bagian dalam dari membrane sel, inti dan bagian dalam dari
embran sel. Pada g-proteincuopled receptors terdapat 7 helix transmembrane,
sedangkan resptor tirosin kinase hanya mempunyai satu segmen transmembrane
mwskipun reseptor tipe ini dapat berupa monometer, dimmer ataupun tetamer.
3. Reseptor kinase serin, berperan pada aktivitas kerja dari activin, TGF-beta, mulerianing
habiting substance dan bone morphegenic protein. Sebagai efektor dari resptor kinase
serin adalah kinase serin sendiri. Keluarga dari reseptor ini meneruskan signal melalui
satu protein yang di sebut sebgai samads. Ptorein ini dapat berperan ganda, baik berperan
sebagai penerus sugnal maupun sebagai factor trnaskripsi.
4. Integrin, hubugan antara sel dengan substrat dimediasi dengan adanya integrin yang
merupakan satu protein transmembrane yang mempunya tempat ikatan dengan berbagai
materi ekstra sel seperti fibrinektin, kolagen ataupun proteoglikan. Pada proses inflamasi
makrofag maupun fibroblast akan mensintesa fibronectin yang merupakan matriks protein
yang besar. Fibronectin mempunyai fungsi sebagi chemotractant dan fungsi motogenik
untuk fibrolast. Untuk menjalankan fungsi tersebut perlu adanya ikatan fibronectin
dengan reseptor integrin pada sel mononuclear maupun fibrolast.

6
Setiap reseptor pada membrean sel memiliki protein efektor dan jalur sinyal tertentu.
Efektor berperan dalam amplifikasi suatu signal yang timbul akibat adanya reseptor
spesifik pada membrane sel.

7
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komuniksi antar sek merupakan bagian penting dalam fungsi sel, jaringan dan organ
tubuh dan untuk mempertahankan hemeostartis. Terdapat dua jenis komunikasi yaitu
komunikasi saraf atau listrik yang berlangsung sangat cepat dana komunikasi kimiawi yang
berlangsung lebih lambat karena harus melalui proses kimiawi yang memerlukan waktu. Pada
sel saraf komunikasi juga dipengaruhi hubungan sel saraf satu dengan saraf lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Molecular Cell Biology by Harvey Lodish, Arnold Berk, Paul Matsudaira, Chris A. Kaiser, Monty
Krieger, Matthew P. Scott, Lawrence Zipursky, James Darnell (z-lib.org)

https://yuliafitrimuchtarblog.wordpress.com/2012/11/13/komunikasi-antar-sel/

https://www.slideshare.net/mobile/birosmsFAunbrah/komunikasi-sel1-modul-sel-dan-genetika

Anda mungkin juga menyukai