Anda di halaman 1dari 10

Rekayasa Ide

“Komunikasi Antar Sel”

Kelompok 6:

Asri Purnama (4193341010)

Chyntia Khairiyah Nasution (4192441001)

Fadhilah Aulia Tribuanadewi (4193341002)

Natasya Ningtyas Nurhadi (4192141001)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan rekayasa
ide ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi Sel . Terima kasih juga
kami ucapkan kepada ibu Dr. Melva Silitonga, Ms selaku dosen mata kuliah Biologi Sel yang
telah memberikan tugas rekayasa ide ini kepada kami sehingga dapat memicu motivasi kami
untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam dan pihak-pihak yang telah
membantu kami menyelesaikan tugas makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tulisan ini di waktu yang akan datang.

Akhir kata kami berharap rekayasa ide ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima Kasih.

Tanjungpinang, 29 September 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

.2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4

A. Latar Belakang ...............................................................................................................4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ .6

A. Pengertian Komunikasi Antar Sel .................................................................................6


B. Penyampaian Komunikasi Sinyal ..................................................................................6
C. Metode Komunikasi Antar Sel ......................................................................................7
D. Transduksi Sinyal ..........................................................................................................7
E. Reseptor Pada Membran Sel.......................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan .................................................................................................................. .9
B. Saran ..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................10

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan
membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi antara satu dengan yang
lain. Miliaran sel penyusun setiap makhluk hidup harus berkomunikasi
untuk mengkoordinasikan aktivitasnya sedemikian rupa sehingga
memungkinkan organisme itu untuk berkembang. Mulai dari sel yang
berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan sistem yang menjalankan
organisme untuk hidup.
Sinyal yang diterima sel, yang berasal dari sel lain atau dari beberapa
perubahan pada lingkungan fisik organisme, bermacam-macam bentuknya. Misalnya,
sel dapat mengindera dan merespon sinyal elektromagnetik, seperti cahaya dan sinyal
mekanis, seperti sentuhan. Akan tetapi sel-sel paling sering berkomunikasi satu sama
lain dengan menggunakan sinyal kimiawi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada
berbagai jaringan maupun organ. Sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem
saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin, atau bahkan sistem saraf bersama-sama
dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem
ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa,sehingga unsur-unsur
saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar sel ?
2. Bagaimana penyampaian komunikasi sinyal ?
3. Bagaimana metode komunikasi antar sel?
4. Bagaimana tranduksi sinyal terjadi?
5. Bagaimana reseptor pada membran sel?

C. Tujuan

4
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi sel.
2. Untuk mengetahui bagaimana penyampaian komunikasi sinyal
3. Untuk mengetahui bagaimana metode komunikasi antar sel
4. Untuk mengetahui bagaimana transduksi sinyal
5. Untuk mengetahui reseptor pada membran sel

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Sel


Komunikasi antar sel berperan untuk pengaturan dan pengendalian kegiatan
sel, jaringan, organ tubuh dan untuk mempertahankan homeostatis. Komunikasi sel
terjadi di antara dua sel yaitu sel komunikator dan sel target, menggunakan sinyal
kimia (chemical signaling). Sel komunikator mensintasis dan melepas signal kimia.
Sel target mengnali, menerima dan merespon sinyal kimia untuk menstimulasi
aktiviras selulernya. Dalam tubuh manusia terdapat dua jenis komunikasi antar sel,
yaitu: wired system (komunikasi melalui saraf atau listrik) dan non-wired
system (komunikasi kimiawi). Sedangkan komunikasi intra sel adalah komunikasi
yang terjadi di dalam sel. Komunikasi intra sel merupakan proses pengubahan sinyal
di dalam sel itu sendiri. Komunikasi antar sel biasnya melewati enam tahap: 1)
sintesis, 2) pelepasan hormon, 3) transpor ke organ target, 4) pengenalan petunjuk
(sering oleh reseptor protein yang spesifik), 5) penerjemahan,6) respons.
Di dalam komunikasi sel terdapat reseptor di sel yang tersusun sebagai protein.
Reseptor ini akan berkaitan dengan pesan kimiawi. Protein reseptor ini bukan
merupakan komponen yang statis di dalam sel, tetapi jumlahnya meningkat dan
menurun sebagai respons terhadap berbagai rangsangan atau stimulus dan sifatnya
berubahubah sesuai perubahan keadaan fisiologis. Apabila hormon dan
neurotransmitter terdapat dalam jumlah berlebihan, jumlah reseptor aktif pada
umumnya menurun (down regulation), sedangkan apabila terjadi defisiensi pesan
kimiawi, maka akan terdapat peningkatan jumlah reseptor aktif (up-regulation).

B. Penyampaian Komunikasi Sinyal


Dalam penyampaian molekul sinyal terdapat empat tipe, yaitu:
1. Endokrin: sel target jauh, mengggunakan mediator hormon. Hormon dibawa
melalui pembuluh darah.
2. Parakrin: mediator lokal. Mempengaruhi sel target tetangga, dirusak oleh suatu
enzim ekstraselular atau diimobilisasi oleh Ekstra Cellular Matriks
3. Autokrin: Sel responsif terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu sendiri

6
4. Sinaptik : penyampaian sinyal dapat dilakukan dengan cara protein dari suatu sel
berikatan langsung dengan protein lain pada sel lain
C. Metode Komunikasi Antar Sel
Dalam tubuh terdapat 3 metode komunikasi antar sel yaitu :
1. Komunikasi langsung adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan. Terjadi
dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui hubungan
yang sangat erat antara sel satu dengan lainnya.
2. Komunikasi local adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang
dilepaskan ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain
yang berdekatan (sinyal parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).
3. Komunikasi jarak jauh adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup
jauh. Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf
dan atau dengan sinyak junua (hormone atau neurohormon) yang dialirkan melalui
darah. Contohnya komunikasi antara hipofisa ke sel gonad.

D. Transduksi Sinyal
Tranduksi sinyal meliputi aktivitas berikut :
1. Pengenalan berbagai sinyal dari luar terhadap reseptor spesifik yang terdapat pada
permukaan membrane sel.
2. Penghantaran sinyal melali membrane sel ke dalam sitoplasma
3. Penghantaran sinyal kepada molekul efektor spesifik pada bagian membrane sel
aau efektor spesifik dalam sitoplasma.
4. Terputusnya rangkaian sinyal. Terjadi apabila rangsangan dari luar mulai
berkurang atau terputus. Terputusnya sinyal juga terjadi apabila terdapat kerusakan
atau tidak aktifnya sebagian atau seluruh molekul penghantar sinyal.

Secara singkat langkah-langkah transduksi sinyal adalah:


1) Sintesis molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal.
2) Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal
3) Transpor sinyal oleh sel target.
4) Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan aktivasi reseptor
tersebut.
5) Inisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel.

7
6) Perubahan spesifik fungsi, metabolisme, atau perkembangan sel.
7) Pembuangan sinyal yang mengakhiri respon sel.
E. Reseptor Pada Membran Sel
Reseptor yang terdapat pada membran sel meliputi:
1. G-protein (GTP-binding protein)-coupled receptors, merupakansuatu reseptor pada
sel membran yang mempunyai tujuh helix transmembran.
2. Reseptor tirosin-kinase (RTK). Reseptor yang terdapat pada membran sel,
terkadang bukan hanya suatu protein yang bekerja sebagai reseptor saja, namun
juga merupakan suatu enzim yang mampu menambah grup posphat kepada residu
tirosin spesifik dari protein itu sendiri
3. Reseptor kinase serin, berperan pada aktivitas kerja dari aktivin, TGF-
beta, mulerianinhibiting substance (MIS), dan bone morphegenic protein (BMP).
4. Integrin. Hubungan antara sel dengan substrat dimediasi dengan adanya integrin
yang merupakan suatu protein transmembran yang mempunyai tempat ikatan
dengan berbagai material ekstra sel seperti fibronektin, kolagen ataupun
proteoglikan.

Setiap reseptor pada membrane sel memiliki protein efektor dan jalur sinyal
tertentu. Efektor berperan dalam amplifikasi (peningkatan) suatu signal yang timbul
akibat adanya ikatan suatu ligan dengan reseptor spesifik pada membran sel.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan
membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi antara satu dengan yang
lain. Sinyal yang diterima sel, yang berasal dari sel lain atau dari beberapa
perubahan pada lingkungan fisik organisme, bermacam-macam bentuknya. Misalnya,
sel dapat mengindera dan merespon sinyal elektromagnetik, seperti cahaya dan sinyal
mekanis, seperti sentuhan. Akan tetapi sel-sel paling sering berkomunikasi satu sama
lain dengan menggunakan sinyal kimiawi. Komunikasi antar sel berperan untuk
pengaturan dan pengendalian kegiatan sel, jaringan, organ tubuh dan untuk
mempertahankan homeostatis.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk
lebih memahami lagi tentang komunikasi antar sel yang teradi dalam tubuh manusia.
Penulis mengetahui masih banyak kekurangan dari tulisan ini dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Demikian Rekayasa Ide
ini disusun, semoga dapat menambah wawasan pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gade, M. (2014). Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi Antar Sel. Jurnal Al Ulun Seri
Saintek. ll (1): 1-9
Sumitro, S, B., Sri, W., Sofi, P. (2017). Biologi Sel: Sebuah Perspektif Memahami Sistem
Kehidupan. Malang: UB Press

10

Anda mungkin juga menyukai