AKSK Pertemuan 2
AKSK Pertemuan 2
PROFESI AUDITOR
ORGANISASI PROFESI
STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK
AUDITOR INTERNAL
• Bekerja sebagai karyawan perusahaan tersebut
• Melakukan audit di perusahaan tempatnya
bekerja
• Jenis Audit: Compliance Audit dan Operational
Audit
Akuntan Publik sebagai Auditor Independen
Profesi Akuntan Publik diatur Kantor Akuntan Publik (KAP)
dalam UU Akuntan Publik atau adalah badan usaha yang didirikan
UU Nomor 5 Tahun 2011 oleh satu atau lebih Akuntan
Publik berdasarkan peraturan
Akuntan Publik adalah seseorang perundang-undangan dan
yang telah memperoleh ijin untuk mendapatkan ijin usaha
memberikan jasa asurans yang berdasarkan UU Akuntan Publik.
diatur dalam undang-undang.
Bentuk badan usaha KAP dapat
berupa:
• Usaha Perseorangan
• Persekutuan Perdata
• Firma
• Bentuk usaha lain sesuai karakteristik
profesi AP yang diatur dalam Undang-
Undang.
PERBEDAAN SERTIFIKASI AUDITOR DI BEBERAPA
NEGARA
• Perizinan
• Pembinaan
• Pengawasan
IAPI
• Standar Profesi
• Ujian Sertifikasi Profesi
• PPL
• Reviu mutu
Asosiasi Profesi Auditor
ASOSIASI PROFESI AUDITOR
Auditor Internal
(Satuan Pengawasan Internal – SPI)
WEWENANG: LINGKUP:
• Menyusun dan menetapkan Asosiasi Profesi Akuntan adalah
SPAP (Standar Profesional organisasi profesi Akuntan yang
Akuntan Publik) bersifat nasional.
• Menyelenggarakan ujian
profesi akuntan publik
• Menyelenggarakan
pendidikan profesional
berkelanjutan
• Melakukan reviu mutu bagi
anggotanya
STANDAR TERUS
MENGALAMI
PERUBAHAN
Standar dalamAudit
Standar Audit berkaitan dengan
ukuran mutu atau kriteria suatu
kinerja audit, dan berkaitan
dengan tujuan yang hendak
dicapai dengan menggunakan
prosedur yang ada.
STANDAR YANG BERLAKU DI INDONESIA
Auditor Internal
(Satuan Pengawasan Internal – SPI)
Berisi:
• Prinsip Dasar Etika
• Kerangka Kerja Konseptual
• Aturan Benturan Kepentingan
• Independensi
• Konsekuensi Pelanggaran Kode Etik
KODE ETIK PROFESI
PRINSIP DASAR
• Integritas;
• Objektivitas;
• Kompetensiprofesional kdan Kehati-hatian;
• Kerahasiaan; dan
• Perilaku profesional
INTEGRITAS
BERSIKAP LURUS DAN JUJUR DALAM SEMUA
HUBUNGAN PROFESIONAL DAN BISNIS
OBJEKTIVITAS
TIDAK BIAS, TIDAK TERJADI BENTURAN
KEPENTINGAN ATAU PENGARUH DARI PIHAK
LAIN TIDAK MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN
PROFESIONAL
KOMPETENSI PROFESIONAL
DAN KEHATI-HATIAN
• intimidasi.
PENCEGAHAN
• Dibuat oleh profesi, perundang-undangan
atau peraturan.
• Dalam lingkungan kerja
LARANGAN
JIKA PENCEGAHAN TIDAK DAPAT
MENGATASI
STOP
AKUNTAN PROFESIONAL DALAM
PRAKTIK PUBLIK
• Penunjukan profesional
• Benturan kepentingan
• Pendapat kedua (second opinion)
• Imbalan jasa dan remunerasi lainnya
• Pemasaran jasa profesional
• Hadiah dan keramah tamahan
• Penyimpananan aset klien
• Objektivitas – Semua jasa
PENUNJUKAN PROFESIONAL
Penerimaan klien:
• Perikatan yang berulang: keputusan untuk menerima harus ditelaah secara
berkala
Penerimaan perikatan
• Memperhatikan kompetensi yang dimiliki.
• Tidak diperkenankan melaksanakan perikatan yang sama yang telah dilakukan
oleh Praktisi lain sebelumnya, dengan pengecualian tertentu.
Perubahan dalam penunjukan
• Komunikasi antara Praktisi Pengganti dengan Praktisi Pendahulu.
• Prinsip kerahasiaan oleh Praktisi Pendahulu.
• Persetujuan klien.
BENTURAN KEPENTINGAN
Ancaman:
• Persaingan secara langsung antara Praktisi
dengan klien.
• Kerjasama usaha atau kerjasama sejenis
lainnya dengan pesaing utama klien.
• Pemberian jasa profesional untuk klien-klien
yang kepentingannya saling berbenturan
atau kepada klien-klien yang sedang saling
berselisih.
PENCEGAHAN UTAMA
• Pengungkapan (termasuk atas pemberian jasa secara tidak ekslusif)
PENCEGAHAN kepada klien (termasuk klien-klien yang kepentingannya saling
berbenturan) dan persetujuan dari klien
PENCEGAHAN TAMBAHAN
• Penggunaan tim perikatan yang terpisah untuk klien-klien yang
kepentingannya saling berbenturan,
• Penetapan prosedur untuk mencegah akses informasi oleh pihak yang
tidak berhak,
• Penetapan prosedur atas keamanan dan kerahasiaan data,
• Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh setiap rekan
dan staf KAP atau Jaringan KAP, dan
• Penelaahan secara berkala atas penerapan pencegahan oleh pejabat
senior KAP atau Jaringan KAP yang tidak terlibat dalam perikatan.
Pendapat Kedua
Ancaman:
• Fakta yang tidak sama.
• Bukti yang tidak memadai.
Pencegahan:
• Meminta persetujuan dari klien untuk
menghubungi Praktisi yang memberikan
pendapat pertama,
• Menjelaskan mengenai keterbatasan pendapat
yang diberikan kepada klien, dan
• Memberikan salinan pendapat kepada Praktisi
yang memberikan pendapat pertama.
IMBALAN JASA PROFESIONAL DAN BENTUK
REMUNERASI LAINNYA
• Bersikap jujur.
• Tidak boleh:
(i) mendiskreditkan profesi, (ii) membuat pernyataan yang berlebihan atas
jasa profesional yang dapat diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau
pengalaman yang telah diperoleh, (iii) membuat pernyataaan yang
merendahkan atau melakukan perbandingan yang tidak didukung bukti
terhadap hasil pekerjaan Praktisi lain.
• Jika tidak jelas, konsultasi dengan organisasi profesi.
PENERIMAAN HADIAH ATAU BENTUK
KERAMAH-TAMAHAN LAINNYA
Hanya diperbolehkan jika pemberian tersebut disimpulkan oleh pihak
ketiga (yang rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua
informasi yang relevan) sebagai pemberian yang secara-jelas-tidak-
signifikan
PENYIMPANAN ASET MILIK KLIEN
Pertanyaan:
• Apakah tindakan Budiman tersebut melanggar Kode Etik? Apabila ya, langkah apa yang
perlu dilakukan?
• Jika Budiman hanya merupakan staf junior dari tim perikatan, apakah tindakan Budiman
tersebut melanggar Kode Etik? Ga boleh. Itu jumlahnya material. Bisa mempengaruhi independensi Budiman.