Anda di halaman 1dari 54

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN

KESEHATAN SEMARANG
DINAH NOUVAL TAOPIK MIJIL MAYLA

AS KELOMPOK
TUG 08

ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERKEMIHAN
Sadar Prihandana, S.Kep, Ns, M.Kep Sp Kep MB
Anggota Kelompok

Safitri Dinah Maeningrum P1337421023059


Nouval Hafidzinisha S. P1337421023077
Taopik Ramdan Nugraha P1337421023090
Mayla Kurnia Maharani P1337421023121
Mijil Satriajati P1337421023125
SISTEM
PERKEMIHAN
Sistem urinaria atau perkemihan merupakan sistem
ekskresi utama dan terdiri atas 2 ginjal (untuk
menyekresi urine), 2 ureter (mengalirkan urine dari
ginjal ke kandung kemih), kandung kemih (tempat
urine dikumpulkan dan disimpan sementara), dan
uretra (mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar
tubuh).
sistem ini secara kontinu membuang dan mereabsorbsi
air dan substansi terlarut dalam darah, serta
mengeliminasi setiap substansi yang tidak dibutuhkan
dalam tubuh.
FUNGSI SISTEM
PERKEMIHAN
Meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan
mengeluarkan sejumlah cairan ke dalam urin dan
melepaskan eritropoietin, serta melepas renin
melakukan kontribusi stabilisasi pH darah dengan
mengontrol jumlah keluarnya ion hydrogen dan ion
bikarbonat ke dalam urine
menghemat pengeluaran nutrisi dengan memelihara
ekskresi pengeluaran nutrisi tersebut pada saat proses
eliminasi produk sisa, terutama pada saat pembuangan
nitrogen seperti urea dan asam urat
membantu organ hati dalam mendetoksikasi racun selama
kelaparan, deaminasi asam amino yang dapat merusak
jaringan
KOMPONEN
SISTEM
PERKEMIHAN
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
GINJAL
ginjal dilapisi oleh
luar : capsula adiposa
dalam : capsula renalis
organ berbentuk kacang, terletak dikedua sisi kolumna
vertebrae (T 12 sampai L 3)
retroperitoneal (dibelakang abdomen dan peritoneum)
didepan dua kostae terakhir & tiga otot besar (transversus
abdominis, kuadratus lumborum, dan psoas mayor)
dipertahankan posisinya oleh bantalan lemak tebal
ren dextra sedikit lebih rendah > hepar
panjang 11-13 cm, lebar 5-7cm, tebal 2-3 cm
berat: orang dewasa kurang lebih 150 gr
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
GINJAL
lapisan ginjal : korteks (luar),
medulla (tengah), pelvis (dalam)
melalui hilus, masuk arteri &
vena renalis, saraf dan getah
bening
ginjal terdiri dari masa tubulus
mikroskopis
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
VASKULARISASI GINJAL
ginjal mendapat darah dari A. renalis merupakan cabang dari
aorta abdominalis
sebelum memasuki ginjal A. renalis bercabang menjadi 2 yaitu:
ramus anterior
ramus poterior
Ramus bercabang menjadi 5:
A. Segmentalis yang memvascularisasi satu segmen ginjal
A. Segmentalis memberi cabang A. Interlobaris dan
memberi cabang A. Arcuata
A. Arcuata memberi cabang dalam korteks ginjal disebut A.
Interlobularis
A. Interlobularis bercang-cabnag menjadi Arteriole Efferent
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
VASKULARISASI GINJAL
arteriolle afferent menuju capsula bowmani dan bercang-
cabang berupa capiler. capiler-capiler ini bersatu menjadi
Arteriolae efferent
capiler - capiler pada capsula bowmani disebut
glomerolus
arteriollae efferent membentuk anyaman pembuluh darah
pada tubulus contortus dan tubulus henle, sebagian
memberi cabang ke pelvis renalis disebut A. Recta
A. recta memvaskularisasi tubulus henle dan tubulus
colectivus membentuk anyaman pembuluh darah menjadi
V. recta
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
FISIOLOGI GINJAL
mengekskresikan produk akhir metabolisme tubuh (sisa
metabolisme),
mengontrol sekresi hormon-hormon aldosteron dan ADH
dalam mengatur jumlah cairan tubuh,
mengatur metabolisme ion kalsium serta vitamin D,
mempertahankan pH plasma yaitu 7,4 dengan
mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk kembali
HCO3
Mengatur volume darah dengan konservasi atau ekskresi
air
Mengatur konservasi mineral dalam darah
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
URETER
ureter membentuk cekungan di medial pelvis renalis pda
hilus ginjal
biasanya sepanjang 25-35 cm di orang dewasa, ureter
terletak dijaringan penghubung ekstraperitoneal dan
memanjang secara vertikal sepanjang otot psoas menuju ke
pelvis
setelah masuk ke rongga pelvis, ureter memanjang ke
anterior untuk bergabung dengan kandung kemih dibagian
posterolateral
pada setiap sudut ureterovesika, ureter terletak secara oblik
melalui dinding kandung kemih sepanjang 1,5 -2 cm
sebelum masuk ke ruangan kandung kemih
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
URETER
ureter mempunyai 3 penyempitan sepanjang
perjalanan, yaitu :
ditempat pelvis renalis berhubungan dengan ureter
ditempat ureter melengkung pada waktu menyilang
apertura pelvis superior
ditempat ureter menembus dinding vesica urinaria
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
FISIOLOGI URETER
menyalurkan urine dari ginjal ke vesica urinaria
ureter mamasuki dinding vesica urinaria secara
serong, sehingga ketika vesica urinaria terisi,
urine tidak kembali
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
VESICA URINARIA (KANDUNG KEMIH)
berbentuk seperti buah pir/kendi, terdiri dari
fundus & bladder neck
terletak dalam panggul dibelakang simphisis
pubis
dindingnya terdiri dari lapisan serosa otot,
mukosa & transisional
memiliki 3 muara disebut TRIGONE
terdapat 2 spinter : spinter interna dan
eksterna
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
FISIOLOGI KANDUNG KEMIH

tempat menampung urine sebelum


dikeluarkan dari tubuh
dengan terisinya kandung kemih sampai
500 cc otot detrusor rileks, otot polos
spinter interna berkontraksi >
mempertahankan kontinen
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
URETRA

Merupakan saluran membranosa sempit


yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan urine keluar
tubuh
lubang tempat keluar urin disebut meatus
uretra, terdiri atas serabut otot yang
melingkar membentuk sfingter uretra
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
URETRA PADA PRIA
berjalan berkelok-kelok melalui tengah - tengah prostate
kemudian menembus lapisan fibrosa ke bagian penis
digunakan sebagai tempat pengaliran urin dan sistem
reproduksi
uretra pada pria terdiri dari :
uretra prostatika
uretra membranosa
uretra kavernosa
lapisan uretra pria terdiri dari :
lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
lapisan submukosa
panjang 17-22,5 cm
KOMPONEN SISTEM
PERKEMIHAN
URETRA PADA WANITA
terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan
miring sedikit kearah atas
hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan
urin
lapisan uretra wanita terdiri dari:
tunika muskularis (lapisan seblah luar)
lapisan spongeosa
lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
panjang 2,5 - 3,5 cm
NEPHRON
Dan
FUNGSINYA
NEPHRON
Secara mikroskopis ginjal terdiri dari nephron
berjumlah kurang lebih 2,4 juta
nefron terdiri dari
glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi
tubulus, dimana cairan filtrasi diubah
menjadi urine
secara morfologis ada 2 macam nephron
nephron cortical, terdapat di 2/3 bagian luar
korteks, kurang lebih 85% jumlah nephron
mempunyai loop henle pendek dikelilingi
kapiler disebut peritubuler kapiler
nephron juxta medullary, dekat kearah
medulla kurang lebih 15% dari nephron,
glomerolus lebih besar, loop henle lebih
panjang dikleilingi kapiler peritubulus
disebut vasa retca
GLOMEROLUS
A. Renalis memvascularisasi ginjal setelah
bercabang - cabang akhirnya menuju
masing-masing nephron dalam bentuk
arteriolle afferent dan memasuki tubulus
yang mengalami invaginasi yang disebut
capsula bowmani dan membentuk kapiler
capsula bowmani dan kapiler ini disebut
glomerolus
kapiler ini meninggalkan glomerolus dan
membentuk arteriolle efferent, arteriolle
efferent ini membentuk kapiler yang
mengelilingi tubulus
TUBULUS GINJAL
setelah mengalami filtrasi, cairan akan
ditampung dan mengalami berbagai
proses ditubulus ginjal
tubulus proximalis, menampung hasil
filtrasi glomerolus, berkelo-kelok disebut
tubulus contortus proximalis
loop of henle, kelanjutan tubulus
proximalis tidak berkelok, terdir dari:
pars descenden, dibagi bagian tebal
dan tipis
pars ascenden, dibagi 2: bagian tebal
dan tipis
angsa henle, pertemuan pars ascenden
dan pars descenden berupa
lengkungan
KONSENTRASI
URINE
KONSENTRASI URINE

Urin atau air seni merupakan produk akhir dari


sistem saluran kemih (tractus urinarius) yang
terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih (vesica
urinarius) dan uretra, melalui proses filtrasi oleh
glomerulus, sekresi dan absorpsi oleh tubuli. Urin
merupakan cairan terkonsentrasi yang
mengandung sedikit air dan berbagai produk sisa
metabolisme untuk dibuang dari tubuh melalui
urinasi. Urin di dalam tubuh apabila tidak
dikeluarkan, maka produk sisa metabolism akan
menumpuk selanjutnya akan menyebabkan
disfungsi sistem tubuh.
KOMPOSISI URINE

Urin terdiri atas 95% air yang mengandung zat terlarut sebagai berikut;
Zat buangan nitrogen, meliputi urea dari protein, asam urat dari katabolisme
asam nukleat, dan kreatinin fosfat dalam jaringan otot.
Asam hipurat (asam Kristal), merupakan suatu produk sampingan pencernaan
sayuran dan buah-buahan.
Badan Keton (atom karbon), dihasilkan dalam metabolism lemak adalah
konstituen (unsur pendukung) normal dalam jumlah kecil.
Elektrolit, meliputi ion natrium, klor, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium,
dan magnesium.
Hormon (catabolic hormone), terdapat secara normal dalam urin.
Berbagai jenis toksinatau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secara
normal ditemukan dalam jumlah kecil.
Konstituen abnormal, meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah
besar badan keton
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PH URINE

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sifat derajat keasaman (pH) urin:


derajat keasaman urine bersifat asam
Faktor yang menyebabkan urin bersifat asam antara lain:

Diet (mengkomsumsi buah cranberry,daging tinggi protein)


Infeksi saluran kemih oleh Eschericia coli
Asidosis respiratorik (misalnya; emfisema, penyakit paru-paru kronis)
Asidosis metabolik (misalnya, ketoasidosis diabetes, kelaparan, diare berat,
uremia)
Pengaruh obat-obatan; asam mandelat atau metenamin mandelat
(Mandelamine), fosfomisin trometamin, ammonium klorida, asam askorbat,
methionine.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PH URINE

Derajat keasaman urin bersifat basa


Faktor yang menyebabkan urin bersifat basa antara lain:
Diet ( mengkomsumsi vegetarian, jeruk, buah-buahan,rendah karbohidrat). Urin
cenderung menjadi sedikit lebih basa setelah makan.
Alkalosis metabolik (misalnya; muntah berat, kuras lambung). Keadaan ini
menyebabkan kadar bikarbonat urin lebih tinggi, dan produksi ammonia menurun.
Ginjal dapat menghasilkan urin dengan pH 7,8
Alkalosis respiratorik (misalnya; heperventilasi). Keadaan ini menyebabkan terjadi
peningkatan ekskresi bikarbonat.
Pengaruh obat-obatan; antibiotik (kanamisis, neomisin, streptomisin),
sulfonamide, kelebihan salisilat (aspirin), asetazolmid (Diamox), kalium sitrat,
natrium bikarbonat.
Spesimen basi (disimpan terlalu lama). pH sangat tinggi dan bau seperti
amoniak mengisyaratkan adanya poliferase bakteri. Urine alkali dapat
memberikan hasil negative atau tidak memadai terhadap pengujian albuminuria,
dan unsur- unsur mikroskopis sedimen urin (eritrosit, silinder) akan mengalami
FILTRASI (PENYARINGAN)

kapsula bowman dari badan malpighi menyaring


darah dalam glomerolus yang mengandung air,
garam, gula, urea, dan zat bermolekul besar
(protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
glomerulus (urine primer). di dalam filtrat ini
terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh
maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal
glukosa, asam amino, dan garam-garam.
REABSORBSI (PENYERAPAN KEMBALI) EKSKRESI (PENGELUARAN)

dalam tubulus kontortus distal,


dalam tubulus kontortus
pembuluh darah menambahkan
proksimal zat dalam urine
zat lain yang tidak digunakan
primer yang masih berguna
dan terjadi reabsorbi aktif ion
akan direabsorbsi yang
Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan
dihasilkan filtrat tubulus (urine
K+. Ditempat sudah terbentuk
sekunder) dengan kadar urea
urine yang sesungguhnya yang
tinggi
tidak terdapat glukosa dan
protein lagi, selanjutnya akan
disalurkan ke tubulus
kolektifus ke pelvis renalis
KESEIMBANGAN
ASAM BASA
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana konsentrasi
ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion
hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan
keseimbangan asam pada tingkat molecular umumnya berhubungan
dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat
konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah.
Keseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen.
Walaupun produksi akan terus menghasilkan ion hidrogen dalam
jumlah sangat banyak, ternyata konsentrasi ion hidrogen
dipertahankan pada kadar rendah pH 7,4.
Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua
sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan
(eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah:
Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan
alkalosis bila pH > 7.45
CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam. CO2 juga merupakan komponen
respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmHg.
HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan
disebut juga sebagai komponen metabolik. Nilai normalnya
adalah 24 mEq/L.
Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau
berkurangnya jumlah komponen basa.
Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau
berkurangnya jumlah komponen asam.
MIKTURISI
MIKTURISI
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah
tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di
pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria
dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter
interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot
detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
(normal: tidak nyeri).
FISIOLOGI MIKTURISI
Berkemih adalah refleks spinal yang difasilitasi dan dihambat oleh pusat-pusat otak yang
lebih tinggi
seperti buang air besar, fasilitasi, dan penghambatannya terjadi secara sadar
urin memasuki kandung kemih tanpa menghasilkan banyak peningkatan tekanan intravesical
sampai viskus terisi dengan baik
selain itu, seperti jenis otot polos, kandung kemih memiliki properti plastisitas; ketika ditarik,
ketegangan awalnya diproduksi tidak dipertahankan
hubungan antara tekanan intravesical dan volume dapat diketahui dengan memasukkan
kateter dan mengosongkan kandung kemih, dan merekam tekanannya sementara kandung
kemih diisi dengan 50mL air atau udara
dorongan pertama yang dapat dirasakan di kandung kemih volume sekitar 150 mL, dan rasa
penuh ditandai disekitar 400 mL
Saat berkemih, otot-otot perineum dan sfingter uretra eksternal relaksasi, kontraksi otot
detrusor, dan urin melewati keluar melalui uretra
otot polos pada kedua sisi uretra tampaknya memainkan peran dalam berkemih, dan fungsi
utama mereka pada laki-laki diyakini pencegahan refluks sperma ke dalam kandung kemih
selama ejakulasi
FISIOLOGI MIKTURISI

otot - otot perineum dan sfingter eksternal dapat dikontraksikan


secara sadar, untuk mencegah aliran urin dari uretra atau
mengganggu aliran setelah buang air kecil telah dimulai
dengan adanya pembelajaran yang mengakibatkan sfingter
eksternal dalam keadaan dikontraksi secara sadar sehingga orang
dewasa dapat menunda buang air kecil sampai kesempatan untuk
membatalkan proses berkemih itu sendiri
setelah buang air kecil, urin yang tersisa di uretra laki-laki dapat
dikeluarkan oleh beberapa kontraksi dari otot bulbokavernosus
PENGATURAN
KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT DALAM
TUBUH
DISTRIBUSI AIR DALAM TUBUH

cairan intraseluler (CIS)


cairan ekstraseluler (CES)
Cairan interstitial (CIT)
Cairan intravaskuler (CIV)
Cairan transseluler (CTS)
cairan tubuh terdiri :
1. air (sebagai pelarut). pada pria dewasa 60% dan wanita 55%
faktor yang mempengaruhi:
Sel-sel lemak : mengandung sedikit air
usia : air tubuh menurun dengan peningkatan usia
jenis kelamin : wanita mempunyai air tubuh yang kurang,
karena lebih banyak mengandung lemak tubuh
DISTRIBUSI AIR DALAM TUBUH

2. solut : elektrolit dan non elektrolit


elektrolit
kation : ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan
kation ekstraseluler pertama adalah natrium (Na+), sedangkan kation
intraseluler utama adalah (K+).
sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar
anion: ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. anion
ekstraseluler utama adalah klorida (Cl-), sedangkan anion intraseluler utam
adalah ion fosfat (PO4-)
Non elektrolit
substansi seperti glukosa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan
dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100ml )
non elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan
bilirubin
DISTRIBUSI AIR DALAM TUBUH

faktor - faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut :


membran
setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran permeabel selektif
yang memungkinkan gerakan air dan bebrapa zat terlarut
meskipun molekul kecil seperti urea dan air bergerak dengan bebas diantara
semua kompartemen
substansi tertentu sedikit bergerak
permeabilitas membran yang selektif membantu untuk mempertahankan
komposisi unik dari setiap kompartemen sementara memungkinkan gerakan
nutrien dari plasma ke sel-sel dan gerakan produk sisa ke luar dari sel dan
akhirnya ke dalam plasma
KONSENTRASI CAIRAN

osmosis : pergerakan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi


yang lebih tinggi
bila jumlah zat terlarut dalam darah meningkat maka akan terjadi
peningkatan osmolaritas
peningkatan osmolaritas akan merangsang pengeluaran ADH
bila kita mendapat infus cairan yang bersifat isotonis,tidak akan
terjadi perubahan osmolaritas
bila mendapat infus cairan hipotonis, osmolaritas menurun, maka
akan terjadi perpindahan air dari kapiler ke jaringan interstisiel
sehingga terjadi odem dan sel membengkak
bila mendapat infus hipertonis, osmolaritas meningkat, sehingga
terjadi penarikan air ke dalam pembuluh darah dan sel akan
mengkerut
KESEIMBANGAN CAIRAN

mekanisme pengaturan keseimbangan cairan intake dan


output melalui mekanisme feedback negatif yang
melibatkan sistem endokrine dan sisten saraf autonomik
total cairan tubuh orang dewasa sehat adalah 40 liter
atau 60% BB. jumlah ini akan selalu di atur dalam
kondisi konstan
mekanisme pengaturan keseimbangan cairan intake dan
output melalui :
ADH
mekanisme haus
aldosteron
saraf simpatis
KESEIMBANGAN CAIRAN
PENGATURAN ELEKTROLIT
Pengaturan Natrium (Na)
lon natrium terlibat dalam mempertahankan
keseimbangan air, mentransmisi impuls saraf, dan
kontraksi otot. Nilai laboratorium normal untuk natrium
serum adalah 135 sampai 145 mEq/L.

Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron, dan


keluaran urin. Sumber utama natrium adalah garam
dapur, daging olahan, makanan ringan, dan makanan
kaleng.
Individu yang memiliki fungsi renal yang normal,
dapat meningkatkan ekskresi natrium
PENGATURAN ELEKTROLIT
PENGATURAN KALIUM (K) Kalium membantu pengaturan
Kalium merupakan kation intrasel keseimbangan asam-basa karena ion
utama, yang mengatur eksitabilitas kalium dapat ditukar dengan ion
(rangsangan) neuromuskuler dan hydrogen.
kontraksi otot. Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu
kondisi yang menurunkan haluaran urine
Sumber kalium terdapat pada
akan menurunkan ekskresi kalium.
gandum utuh, daging, polong-
Seiring dengan peningkatan sekresi
polongan, buah-buahan, dan sayur- aldosteron, kalium yang diekskresikan
mayur. melalui urine akan lebih banyak
Kalium dibutuhkan untuk sehingga kadar kalium serum menurun.
pembentukan glikogen, sintesis Mekanisme pengaturan lain adalah
protein, dan upaya memperbaiki dengan pertukaran ion kalium dengan
asam- basa. ion natrium di tubulus ginjal. Apabila
Nilai laboratorium normal kalium natrium dipertahankan, kalium akan
serum adalah 3,5 sampai 5,3 mEq/L. diekskresi..
PENGATURAN ELEKTROLIT

PENGATURAN KALSIUM
a.Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas
dan struktur membran sel, konduksi jantung
yang adekuat, koagulasi (pembekuan) darah.
pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan
relaksasi otot.
b.Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram
kalsium.
c.Nilai laboratorium normal kalium serum adalah
4 sampai s mEq/L.
PENGATURAN ELEKTROLIT
PENGATURAN MAGNESIUM
a.Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam cairan
intrasel dan sangat penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, dan
eksitabilitas otot.
b.Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5 sampai
2,5 mEq/L.
c.Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat dan
protein, dan juga penting untuk konduksi syaraf.
d.Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal.
Perubahan kadar magnesium sering dihubungkan dengan
penyakit serius dan menghasilkan gejala-gejala yang
mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuskuler dan
kardiovaskler.
PENGATURAN ELEKTROLIT
PENGATURAN KLORIDA
a.Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
b.Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan
makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal.
c.Nilai laboratorium normal klorida serum adalah 100sampai
106 mEq/L.
d.Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan
makanan.
e.Klorida diasorbsi di usus halus dan disekresikan di dalam
keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di angkut di
dalam darah dan limfe akibat kerja jantung dan otot rangka.
PENGATURAN ELEKTROLIT
PENGATURAN BIKARBONAT
a.Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion
bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
b.Nilai laboratorium normal bikarbonat arteri adalah 22 sampai 26
mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan
karbon dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah
24 sampai 30 mEq/L.
c.Bikarbonat diatur oleh ginjal.
d.Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan merabsorsi
bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan dikembalikan ke
ekstrasel.
e.lon bikarbonat merupakan komponen paling penting dalam system
buffer asam karbonat- bikarbonat yang penting berperan dalam
keseimbangan asam-basa.
PENGATURAN ELEKTROLIT
PENGATURAN FOSFAT
a.Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrsel dan ekstrasel.
b.Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan memelihara
tulang dan gigi.
c.Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler normal, berpartisipasi
dalam metabolisme karbohidrat, dan membantu pengaturan asam-basa.
d.Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5 sampai 4,5 mg/100
ml.
e.Konsentrasi fosfat serum diatur oleh ginjal, hormon paratiroid, dan
vitamin D teraktivasi.
f.Fosfat secara normal diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal.
g.Kalsium dan fosfat berbanding terbalik secara proporsional.
h.Jika salah satunya meningkat, maka yang lainnya akan turun.
PENGUKURAN BERAT
JENIS URINE
BERAT JENIS URINE

Berat jenis urine di ukur dengan urinometer


urinometer: suatu hidrometer, mengukur jenis larutan, alat
mengapung dalam air murni. semakin bertambah berat jenis alat
semakin mengapung
Rumus Perhitungan berat jenis urine :
= skala + (suhu urine-suhu tera/3) x 0,001
suhu tera alat 15°C, setiap perubahan suhu 3°C berat jenis akan
berubah 0,001
contoh : bila suhu kamar 27°C
berat jenis urin terbaca 1,020
angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001 = 0,004
berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020 + 0,004 = 1,024
THANK YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai