Anda di halaman 1dari 2

⁸ Mengenal Tradisi Pernikahan Adat di

Jawa Tengah

Pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin yang dilaksanakan menurut syariat islam antara
seorang laki laki dan seorang perempuan, untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga guna
mendapat keturunan.

Adat pernikahan Jawa Tengah yang dilakukan sebelum hari H.

Dalam tradisi Jawa Tengah. Ada beberapa acara khusus yang dilakukan sebelum hari pernikahan.
Biasanya, acara ini dilakukan satu malam sebelum hari pernikahan.

Siraman

Siraman dilakukan pada siang hari H-1 menuju hari pernikahan. Dalam acara ini, keluarga,
khususnya orang tua, sang pengantin akan memandikan anaknya yang menikah secara simbolik.
Proses siraman ini harus dilakukan oleh 7 orang alias 7 pitu.

Potong Tumpeng

Selanjutnya adalah prosesi potong tumpeng dalam adat pernikahan Jawa tengah. Potong
tumpeng merupakan bentuk pengharapan agar ke calon mempelai bisa diberikan, kelancaran,
kemakmuran dan kesejahteraan dalam membangun rumah tangga.

Dulangan Pangkasan

Ini merupakan sebuah simbolis bahwa orang tua sudah menyelesaikan tanggung jawab
terakhirnya untuk sang anak tanah merambut dan lepas ayah

Selanjutnya ada acara tanam rambut dan lepas pitik atau ayam yang mana merupakan simbolis dari
pembuangan hal buruk.

Midodareni

Terakhir malam proses pernikahan ditutup dengan proses midoderini. Dalam bahasa jawa kata
“midodareni” diambil dari kata “widodari” yang artinya adalah bidadari. Dalam acara ini, pengantin
wanita akan didandani secantik bidadari surga. Konon, pada malam ini akan ada seribu bidadari yang
turun dan menemani sang pengantin tersebut hingga hari pernikahan.

Susunan acara utama dalam adat pernikahan Jawa Tengah setelah acara dimalam sebelumnya
sudah selesai, sekarang kita berlanjut ke acara yang digelar pada hari H pernikahan: upacara panggih
dalam adat pernikahan Jawa Tengah arti utama dari upacara panggih adalah mempertemukan kedua
mempelai sebelum akad nikah diucapkan dan mereka sudah sah secara hukum maupun agama.
Upacara panggih sendiri memiliki banyak susunan acara dengan makna filosofi yang berbeda di
antaranya : minum dengan yang merupakan simbol dari air suci dan air kehidupan, dulangan yang
merupakan simbolis bahwa kedua mempelai akan saling membantu, hidup rukun, saling menyayangi,
ngidam endhog : yang merupakan simbolisasi kesopanan sang istri dengan suami, sinduran : yang
artinya keberanian dalam membangun rumah tangga.

Sungkeman: terakhir saling sungkem dengan kedua orang tua yang telah merawat mereka hingga
hari tersebut.

Sumber :

Htts://www.krajan batik.com

“Baju Adat Pengantin Jawa Tengah”

Jawi Jangkep : baju adat pengantin Jawa Tengah ini memiliki 2 Motif pilihan beskap yang biasa di
kenakan Pengantin jawa tengah yaitu beskap berwarna hitam dan berkap motif merah,biasanya
motif yang di nggunakan adalah motif bunga .kebaya khas jawa tengah untuk kebaya jawa tengah ini
memiliki dua model kebaya kemben(baju tanpa lengan,hanya menutupi tubuh sampai dada saja)
untuk permaisuri raja akan mengenakan baju kebaya tertutup dengan bahan berudru hitam
sedangkan untuk kemben sendiri ,kebanyakan dipakai oleh dayang/para abdi teraton

 Karigaran:ciri khas dari pakaian ini adalah pada songkok yang panjang untuk bawahanya yang
digunakan disebut kampuh /dodotan

Basahan:untuk pengantin wanita menggunakan sanggul bernama paes ageng dan peci dan peci bagi
pengantin laki-laki ,baju adat laki-laki adalah beskap,surja,atau batik sedangkan wanita memakai
kemben

Batik: untuk pria mengenakan kemeja lengan panjang /pendek sedangkan wanita menggenangkan
dalam bentuk dress/baju atasan ,wanita dapat dipadukan dengan memakai rok/celana,pria memakai
sarung .

Sumber

Https://sering jalan.com

Upacara perkawinan juga sering di anggap sebuah ritual yang sakral karena perkawinan adalah
suatu proses dimana seseorang melepaskan dirinya dari keluarganya untuk membuat suatu keluarga
yang baru

Sumber

Https://www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai