Pra-nikah
1. Nontoni
Proses nontoni ini dilakukan oleh pihak
keluarga pria. Tujuan dari nontoni adalah
untuk mengetahui status gadis yang akan
dinikahkan dengan anaknya, apakah masih
legan (sendiri) atau telah memiliki pilihan
sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar
jangan sampai terjadi benturan dengan pihak
lain yang juga menghendaki si gadis menjadi
menantunya. Bila dalam nontoni terdapat
kecocokan dan juga mendapat ‘lampu hijau’
dari pihak gadis, maka orang tua, keluarga
besar beserta calon mempelai pria berkunjung
ke rumah calon mempelai wanita untuk saling
“dipertontonkan”.
https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/
Repositorys/pengantin_adat/
gb_pengantin_adat/5.jpg
2. Melamar
Dalam melamar seorang gadis yang akan
dijadikan jodoh, biasanya dilakukan sendiri
oleh pihak pria disertai keluarga seperlunya.
Tetapi bagian ini bisa juga diwakilkan kepada
sesepuh atau orang yang dipercaya disertai
beberapa orang teman sebagai saksi. Setelah
pihak pria menyampaikan maksud
kedatangannya, orangtua gadis tidak langsung
menjawab boleh atau tidak putrinya diperistri.
Untuk menjaga tata trapsila, jawaban yang
disampaikan kepada keluarga laki-laki akan
ditanyakan dahulu kepada sang putri. Untuk
itu pihak pria dimohon bersabar. Jawaban ini
tentu saja dimaksudkan agat tidak mendahului
kehendak yang akan menjalankan, yaitu sang
gadis, juga agar taj menurunkan wibawa pihak
keluarganya. Biasanya mereka akan meminta
waktu untuk memberikan jawaban sekitar
sepasar atau 5 hari. Namun, pada zaman
sekarang ini, proses melamar ini sudah
dianggap sangat biasa sehingga bias langsung
dijawab dan tidak perlu menunggu jawaban
selama 5 hari.
http://i2.wp.com/thebridedept.com/wp-
content/uploads/2016/01/0742-
1452848984.jpg?fit=2121%2C1414
https://undanganpro.files.wordpress.com/
2012/02/hantaran-pernikahan0.jpg
4. Pengajian
Biasanya pada zaman sekarang, adat
pernikahan yang dilakukan sudah tidak
sekental dulu, karena zaman sekarang proses
yang dilakukan lebih mengarah ke agama
masing-masing, contohnya agama islam
dengan mengadakan pengajian pada siang hari
sehari sebelum hari jadi. Kalau mengikuti adat
yang sebenarnya, setelah paningset itu ada
acara Sowan Luhur yaitu seperti ziarah ke
makam leluhur untuk meminta doa restu,
dilanjutkan dengan beberapa proses yang
mengarah ke persembahan untuk leluhur yang
pada zaman sekarang jarang dilakukan karena
ada yang beranggapan tidak sesuai dengan
syariat Islam dan tidak praktis.
https://i.ytimg.com/vi/OM6vm-EgmnQ/
maxresdefault.jpg
Foto asli
Setelah proses siraman, ada suap-suapan
tumpeng yang dilakukan orangtua mempelai
wanita, maknanya ini adalah suapan terakhir
sebelum sang anak menjadi milik orang lain.
http://2.bp.blogspot.com/-K_K5vAerRow/
UvBRvhpTCcI/AAAAAAAAAP0/
htdbxYK5sP0/s1600/DSC_3753.JPG
6. Midodareni
Malam menjelang dilaksanakan ijab dan
panggih disebur malam midodareni.
Midodareni berasal dari kata widodari.
Masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa
pada malam tersebut, para bidadari dari
kayangan akan turun ke bumi dan bertandang
ke kediaman calon pengantin wanita, untuk
menyempurnakan dan mepercantik pengantin
wanita. Calon pengantin wanita sendiri tidak
diperkenankan keluar dari kamar pengantin
dan tidak boleh bertemu dengan calon
pengantin pria. Biasanya, dari pihak teman-
teman dan kerabat pengantin wanita yang akan
menemani didalam kamar sampai akhir acara.
Prosesi yang dilakukan:
-Datangnya calon pengantin ke tempat calon
mertua. ‘Njonggol’ diartikan sebagai
menampakkan diri. Tujuannya untuk
menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan
sehat dan selamat, dan hatinya telah mantap
untuk menikahi putri mereka. Selama berada
di rumah calon pengantin wanita, calon
pengantin pria menunggu di beranda dan
hanya disuguhi air putih. (jarang dilakukan)
-Kedua orangtua mendatangi calon pengantin
wanita di dalam kamar, menanyakan
kemantapan hatinya untuk berumah tangga.
Maka calon pengantin wanita akan
menyatakan ia ikhlas menyerahkan
sepenuhnya kepada orangtua, tetapi
mengajukan permintaan kepada sang ayah
untuk mencarikan ‘kembar mayang’ sebagai
isyarat perkawinan.
-Turunnya kembar mayang merupakan saat
sepasang kembar mayang dibuat. Kembar
mayang ini milik para dewa yang menjadi
persyaratan, yaitu sebagai sarana calon
pengantin perempuan berumah tangga. Dalam
kepercayaan Jawa, kembar mayang hanya
dipinjam dari dewa, sehingga apabila sudah
selesai dikembalikan lagi ke bumi atau
dilabuh melalui air. Dua kembar mayang
tersebut dinamakan Dewandaru dan
Kalpandaru. Dewandaru mempunyai arti
wahyu pengayoman. Maknanya adalah agar
pengantin pria dapat memberikan
pengayoman lahir dan batin kepada
keluarganya. Sedangkan Kalpandaru, berasal
dari kata kalpa yang artinya langgeng dan
daru yang berarti wahyu. Maksudnya adalah
wahyu kelanggengan, yaitu agar kehidupan
rumah tangga dapat abadi selamanya.
Kembar Mayang ini sudah sangat jarang sekali
dilakukan, karena waktu yang harus dilakukan
adalah tengah malam sehingga sangat tidak
praktis. Selain itu, prosesi ini lebih mengarah
ke para leluhur dan para dewa sehingga lebih
baik tidak dilakukan untuk mengindari
anggapan musyrik bagi agama islam.
Foto Asli
Acara Nikahan
1. Ijab Panikah
Pelaksanaan ijab panikah ini mengacu pada
agama yang dianut oleh pengantin. Dalam
tata cara Keraton, saat ijab panikah
dilaksanakan oleh penghulu, tempat duduk
penghulu maupun mempelai diatur sebagai
berikut :
• Pengantin laki-laki menghadap barat
• Naib di sebelah barat menghadap timur
• Wali menghadap ke selatan, dan para saksi
bisa menyesuaikan
Dalam kepercayaan agama islam yang
sebenarnya, saat prosesi Ijab, pengantin
wanita tidak diperkenankan bersanding
dengan pengantin pria, karena dianggap
belum sah secara agama. Pengantin wanita
biasanya menunggu diruangan lain dan
mendengarkan.
Saat prosesi ijab selesai dan sudah sah
secara agama dan hukum dengan
menandatangani berkas-berkas KUA, sang
peghulu dan saksi akan mendatangi ruangan
pengantin wanita untuk menandatangani
berkas-berkas KUA.
Setelah semuanya selesai, pengantin wanita
akan keluar menuju tempat Ijab didampingi
dua orang sesepuh keluarga (diwajibkan
wanita yang sudah menikah)
Saat sampai di tempat Ijab, sang pengantin
biasanya saling bertukar cincin dan
menyerahkan mas kawin atau mahar.
http://griyapernikahan.files.wordpress.com/
2014/05/indah-n-taufan-lhf-15.jpg
https://sandraproject.files.wordpress.com/
2012/04/b3cde-panggih-03-scaled1000.jpg
https://sandraproject.files.wordpress.com/
2012/04/3b823-panggih-06-scaled1000.jpg?
w=500&h=175
Inilah beberapa informasi yang saya dapat
tentang Penikahan Adat Yogyakarta, saya
mendapat informasi sebagian dari internet
dan menanyakan secara langsung pada saat
acara pernikahan tante saya di Yogyakarta
pada 23-24 September 2016 kemarin. Saya
sendiri tidak banyak memiliki dokumentasi
lengkap karena saya sendiri baru datang
pada sore hari sebelum Prosesi Midodareni,
dan saya sendiri cukup sibuk membantu
jalannya acara sehingga tidak sempat
mengabadikan semua prosesi.
Sumber-sumber:
http://sanggarriasshella.blogspot.co.id/2013/
10/tata-urutan-upacara-pengantin-jawa.html
https://sandraproject.wordpress.com/
2012/04/15/upacara-panggih-dalam-
pernikahan-adat-jawa/
.
http://atyasekar31.blogspot.co.id/2016/09/tata-cara-
pernikahan-adat-yogyakarta_29.html