Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intan Nur Isnaeni XI IPS

Zidane Hamzan itu adalah namanya. Seorang pemuda yang memiliki paras yang
tampan dan privallage yang tidak semua orang memilikinya,ya dia berasal dari keluarga
pembisnis,memiliki keluarga yang harmonis dan tinggal di sebuah penthouse. Ketika semua
orang mendengar latar belakang dirinya akan selalu iri dengan hidup yang dijalani oleh
Zidane. Saat ini ia tengah duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah khusus laki laki sebelum
nya ia bersekolah di sekolah umum tetapi ia memutuskan pindah ke sekolah khusus laki laki,
karena saat ia selepas pulang sekolah pastinya banyak sekali anak perempuan dari sekolah
lain yang berkunjung ke sekolahnya hanya untuk melihat betapa tampannya dirinya.
Di suatu hari selepas Zidane pulang sekolah bersama dengan temannya tiba tiba saja
datang seorang laki- laki yang belum berumur bukan juga seorang pemuda, laki-laki itu
memberi sebuah kartu. Ya kartu itu adalah sebuah kartu perusahaan manajemen artis sebut
saja perusahaan SM, Zidane yang diberi Kartu itu pun kaget dengan maksud dari tujuan si
pemberi kartu. Lalu ia pun menolak tawar dengan dalih bahwa ia tidak berencana menjadi
seorang artis. Hingga sampai suatu hari saat ia tengah hangout bersama dengan teman -
temannya di datangi kembali oleh seorang manajemen dari perusahaan Waiji kali ini dia
memberanikan bertanya kepada sang manajer tersebut. “mengapa paman tetap sekali gigih
untuk menawari saya menjadi seorang artis? saya tidak memiliki bakat dibidang seni " kata
Zidane
sang manajer pun menjawab "kamu memiliki paras yang tampan sekali dan wajahmu cocok
untuk menjadi seorang artis untuk bakat itu bisa diasah ketika kamu bergabung ke sebuah
perusahaan." “Baiklah saya akan menerima kartu perusahaan dan akan pikirkan ulang ketika
saya tiba dirumah.” Jawab Zidane “Baiklah akan saya tunggu telefon dari mu berharap kamu
akan menerima tawaran nya sampai jumpa kembali” lalu sang manajer pun pergi
meninggalkan Zidane dan teman nya. “
“wow aku fikir kamu akan sekolah bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahmu seperti
Kaka mu” ujar sang teman.“iya awalnya aku berfikir untuk sekolah bisnis tetapi saat
beberapa kali ada seorang manajer yang menawari untuk menjadi seorang artis aku selalu
berfikir jalan apa yang in aku tempuh? Aku tidak ingin memiliki jalan yang sama dengan
Kaka ku yang sekolah bisnis,tetapi jika aku menjadi seorang trainee aku sama sekali tidak
memiliki bakat seperti menyanyi,dance ataupun acting jadi aku masih bimbang.” Jawab
Zidane. “kenapa tidak kamu mencoba saja jika nanti kamu merasa ada passion menjadi
seorang artis kamu lanjut tetapi jika kamu merasa tidak cocok dan merasa kesusahan
dibidang tersebut kamu mundur, sebenernya aku percaya kamu memiliki bakat menjadi
seorang bintang Zidane” ujar sang teman. Nanti akan aku fikirkan kembali setelah aku pulang
ke rumah dan bertanya mengenai pendapat orang tua ku.” “baiklah sehabis ini kita ingin
pergi kemana lagi?” “hm gimana kalo kita pergi ke cafe mencoba minuman yang sedang
populer itu.” “boleh ayo kita pergi ke cafe itu
Setiba nya Zidane dirumah lantas ia langsung pergi bertanya ke orang tunya “pah bu
Zidane dari beberapa bulan yang lalu sehabis pulang sekolah pasti selalu mendapat kartu
tawaran dari perusahaan menjadi seorang artis tapi aku ragu karna aku harus meneruskan
bisnis papah belum lagi aku tidak memiliki bakat menjadi seorang artis terus bagaimana jika
aku gagal dan tidak kuat untuk bertahan? Aku tidak ingin mengecewakan kalian.” Jawab
Zidane dengan raut muka yang lesu dan bimbang. Orang tua nya pun tersenyum “mengapa
tidak? Kamu bisa mencoba nya Zidane kamu bahkan belum melakukannya kenapa bisa
berfikiran bahwa kamu akan gagal? Kalaupun gagal pasti ada jalan yang lain bukan? Gagal
bukan berarti kamu harus berhenti melainkan kamu harus tetap jalan dan menghadapi nya.”
Jawab sang ayah “ibu percaya kok kalau kamu bisa menghadapi nya sayang,jangan takut
akan sebuah hal yang belum pasti ayah sama ibu selalu mendukung keputusan yang kamu
buat jadi kejar impian yang kamu mau.” Sambung si ibu.
Tidak ingin terlalu lama dalam memutuskan lantas ia pun segera menelfon salah satu dari
kartu tawaran kali ia memilih dari perusahaan Waiji. Telefon pun tersambung dan sepertinya
staf sana pun merasa senang sekaligus bahagia bahwa seseorang yang mereka tawarkan mau
menerima tawarannya, staf pun menjelaskan mengenai langkah selanjutnya yang harus
ditempuh dan berkata bahwa Jeje harus datang ke perusahaan untuk tandatangan kontrak
menjadi seorang trainee.
Tidak perlu waktu terlalu lama besoknya ia segera pergi ke perusahaan dan setibanya di
sana staf pun menghampiri dan mengajak nya untuk masuk ke sebuah ruangan Mereka pun
menjelaskan mengenai kegiatan,aturan aturan yang dilarang maupun diperbolehkan dan
evaluasi bulanan saat menjadi seorang artis lalu ia pun menanda tangani kontrak tersebut.
Selepas dari itu ia pun diajak oleh seorang staf menuju sebuah ruangan ketika tiba diruangan
tersebut ia kaget melihat banyak sekali anak muda lainnya yang seumuran dengannya ada
juga yang lebih muda darinya,staf pun memperkenalkan Jeje ke anak pemuda lainnya bahwa
Jeje akan trainee bersama dengan mereka. Mereka menganggukkan kepala secara bersamaan
dengan maksud mengiyakan dari perkataan seorang staf. Jeje yang canggung selepas
ditinggal staf dan harus berlatih bersama dengan yang lainnya ia pun berinisiatif berkenalan
dengan mereka agar tidak terlalu canggung latihan pun dimulai dengan latihan dance.
Hari pertama latihan iia masih belum bisa menyeimbangi nya dengan yg lain hari kedua
pun masih sama dan seterusnya hingga ada seorang trainee yang berucap
“huf dia menyusahkan saja sudah tidak bisa dance bernyanyi pun suaranya tidak begitu bagus
aku yakin sekali dia tidak akan bisa masuk ke line up debut.” “sepertinya dia hanya
mengandalkan wajah nya saja.” Ujar trainee lainnya sambil tertawa merendahkan Zidane
Dia mendengar perkataan mereka pun sakit hati dan dia segera kembali ke ruangan latihan
untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi artis. Hingga tak terasa bahwa dia telah menjadi
seorang trainee selama 6 bulan selama itu pula ia selalu dipandang rendah oleh rekannya
yang lain hingga tiba waktunya perusahaan akan membuat acara survival dimana setiap traine
akan bersaing secara individu maupun kelompok tanpa tahu siapa lawannya trainee lainnya
pun kaget ketika mendengar berita tersebut bahkan ada yang lebih mengejutkan bahwa
perusahaan akan mendebutkan hanya 7 dari 24 trainee perbandingan yang sangat
mencengangkan. Di acara survival ia sering kali kalah dan terus tergeser ranking nya pernah
sekali ia berfikir untuk menyerah tetapi ia mengingat mimpi nya masih sangat jauh ia pun
terus berusaha hingga ia berhasil lolos masuk ke line up debut dan membuat semua orang
tercegang ketika namanya disebut bahwa ia akan debut bersama dengan 7 orang lainnya. Ya
iya berhasil membuktikan ke semua orang bahwa ia pantas menjadi seorang artis dan
perjuangannya selama menjadi trainee tidak sia-sia

Anda mungkin juga menyukai