Anda di halaman 1dari 13

KISAH-KISAH DALAM AL-QURAN

MAKALAH

Disusun oleh:
Kelompok 10:
Dina Nurhidayah (0704222039)

Dosen Pengampu:
Dr.Fatimah Rahma Rangkuti,M.Pd

Program Studi
Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmad dan hidayah-nya sehingga kami
dapat memenuhi tugas makalah Al – Qur’an yang berjudul “Kisah-Kisah dalam Al-
Quran”.Tanpa pertolongan-Nya kami tentu saja tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat beriringkan salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Al –
Qur’an. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kisah-Kisah dalam
Al-Quran bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi lebih baik lagi.

Medan, 28 November 2022

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A.Deinisi Qashash Dalam Al-Quran............................................................................................5
B.Macam-macam Kisah dalam al-Qur’an...................................................................................6
C.Karakteristik Kisah-Kisah dalam al-Qur’an.............................................................................6
D. Tujuan Kisah-kisah dalam Al-Quran......................................................................................7
E.Hikmah Pengulangan Kisah-kisah dalam Al-Quran................................................................7
F.Kidah Memahami Kisah Dalam Al-Quran...............................................................................9
G.Implikasi Kisah-Kisah Al-Quran.............................................................................................9
H.Analisis Dalam Al-Quran.......................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
A.KESIMPULAN......................................................................................................................12
B.SARAN..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al-Quran adalah sebuah kata (perkataan/ucapan) dengan nilai keajaiban yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW melalui wahyu ilahi. Ditulis dalam mushaf dan ditransmisikan
secara mutawir. Siapa pun yang memberikan gelar lain untuk kata-kata yang dibaca akan
menerima nilai ibadah. Sebagai hasil dari tradisi Arab, Allah telah memberikan nama-
nama ajaib ini pada perkataan mereka, baik secara umum maupun khusus.1
Mengenali narasi Alquran. Peristiwa atau perjumpaan dari kehidupan pengarang, apakah
benar-benar terjadi atau tidak, konsisten dengan emosi dan gagasannya. Menurut
keyakinan umat Islam akan kebenaran mutlak, jika Alquran berisi cerita, maka jelas itu
adalah wahyu dari Allah. Cerita-cerita di dalamnya juga. Dengan demikian, narasi dalam
Alquran memiliki tujuan religius yang luhur dan tidak diragukan lagi mengandung
kebenaran. Akibatnya, narasi Al-Qur'an dapat diapresiasi sebagai karya seni yang tidak
hanya melayani tujuan religius tetapi juga menawarkan kesempatan untuk dinikmati
secara kreatif. Peristiwa yang dijelaskan dalam narasi Alquran benar-benar terjadi. Al-
Qur'an adalah kitab yang sempurna yang berasal dari Allah dan merupakan kompilasi
dari firman-Nya. Alhasil, Al-Qur'an merupakan sebuah kitab yang memiliki tujuan, yaitu
sebagai alat dakwah, dan narasinya merupakan salah satu media yang digunakan untuk
tujuan tersebut.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kisah dalam Al-Quran?
2. Apa saja macam kisah dalam Al-Quran?
3. Apa saja kaidah dan hakikat dalam Al-Quran?
4. Apa saja implikasi dan analisis dalam Al-Quran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kisah dalam Al-Quran
2. Untuk mengetahui apa saja kisah yang ada pada kisah dalam Al-Quran
3. Untuk mengetahui kaidah dan hakikat kisah dalam Al-Quran
4. Untuk mengetahui implikasi dan analisis dalam kisah Al-Quran

1
Sherif Faruq,Al-Quran Menurut Al-Quran,(JAKARTA,Serambi,2001)hlm 59
2
Sayyid Qu B,Al Tawirat L-Fanny fii al-Quran (Dar al syuruq,Beirut,1982),hlm 22

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Qashash Dalam Al-Quran


Menurut etimologinya, kata qashash mengandung arti mencari jejak atau mengikuti jejak,
sedangkan qashas adalah bentuk jamak dari masdar, yang berarti kisah atau cerita
hikayat. Dalam pengertian ini, qashash adalah berita yang berurutan, sebagaimana yang
tercantum dalam wahyu Allah SWT (sebenarnya ini adalah berita yang benar). sQS.Ali
Imran ayat 62).
Kata qashash dalam Al-Qur'an memiliki banyak konotasi linguistik, termasuk urusan,
berita, masalah, dan keadaan. Al-Qur'an adalah pemberitahuan Al-Qur'an tentang urusan
manusia di masa lampau, nubuatan-nubuatan sebelumnya (nabi), dan peristiwa-peristiwa
aktual dalam istilah qashash. Al-Qur'an penuh dengan perincian tentang peristiwa sejarah,
sejarah bangsa, kondisi dunia saat ini, dan kehilangan atau jejak setiap orang. Dia
menyajikan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan menawan.3
Kisah AI-Quran ialah satu hal yang sulit. Kata kisah merupakan kata dasar yang berarti
cerita, atau riwayat. Kisah yang paling pertama adalah kisah di kalangan bangsa Arab
adalah kisah yang di kemukakan didalam Al-Quran terhadap umat umat terdahulu. Kisah
dalam arti leksikal bermakna cerita yaitu salah satu bagian dari kesusastraan dan juga
dapat berarti (melacak jejak).
Menurut beberapa uraian tersebut, kata qashash memiliki dua makna leksikal, yaitu
historis dan melacak jejak. Kedua makna bahasa ini saling bergantung, bahkan sejalan
satu sama lain, karena qashash berarti cerita karena cerita menceritakan tentang suatu
peristiwa. Apakah orang itu pernah ada atau tidak. Begitu juga dengan pengertian
melacak jejak, karena apa yang diceritakan oleh narator dalam sebuah cerita seringkali
merupakan gambaran dari apa yang terjadi di masa lalu. Pekerjaan ini melibatkan
penelusuran orang atau karakter dan peristiwa masa lalu, terutama cerita atau cerita
sejarah.4

unsur-unsur kandungan dalam kisah-kisah Al-Quran antara lain:


1. Keadaan suatu subyek yang dipaparkan. Sekalipun tokoh yang dimaksud
bukanlah pusat atau tujuan cerita, tokoh tersebut terkadang malah tidak
disebutkan.
2. Mengandung unsur waktu sebagai premis lahirnya sejarah
3. Bertujuan untuk keagamaan

3
Badrudin,Ulumul Quran,(Banten, A-Empat,2020),hlm 127
4
Fath Ridwan,Al Islam wa al-maz/bib al-Hadis?ab,(Mesir,Daral mak rif,t,th.2007)hlm 100

5
4. Peristiwa tidak selalu diceritakan pada waktu yang sama tetapi diulang dalam
urutan kronologis. Peristiwa dan hal-hal yang menyerang tujuan cerita dalam Al-
Qur'an adalah gambaran faktual dan masuk akal, bukan cerita rekaan. Kisah-kisah
Al-Quran selalu menyampaikan perasaan imajinasi, kesegaran, kelembutan,
kontemplasi dan pemikiran, kesadaran dan kasih

B. Macam-macam Kisah dalam al-Qur’an


Ada beberapa macam-macam kisah dalam Al-Quran:
1. Kisah Para Nabi
Kisah ini mengandung dakwah mereka kepada kaumnya,mukjizat-mukjizat yang
memperkuat dakwahnya,sikapnya orang-orang yang memusuhinya,tahapan-tahapan
dakwah dan perkembangannya,serta akibat yang di terima orang-orang yang
memercai dan yang mengingkarinya,seperti kisah Nabi Nuh,Nabi Musa,Nabi
Harun,Nabi Isa,dan Nabi Muhammad SAW.
2. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa masa lalu dan oarng-orang
yang tidak di pastikan kenabiannya.
Kisah ini mengandung pelajaran teantang orang biasa(bukan nabiatau rasul)dengan
berbagai peristiwa yang di alaminya ,namun perluh di jadikan pedoman bagi manusia
untuk menata kehidupan pribadi atau masyarakatnya.Misalnya,kisah seorang yang
lari dari kampong halamannya karena takut mati,kisah Thalut dan Jalut,kisah dua
orang pemuda anak Aam,kisah Zulkarin,kisah Qarub,kisah orang-orang yang
menangkap ikan pada hari sabtu (ashabal sabtil),kisah Maryam,kisah Ashab al-
fil,kisah Luqmanul Hakim,dan lain sebagainya.
3. Kisah-kisah yang terjadi pada masa nabi Muhammad SAW.,seperti Perang
Badar,Perang Uhud,Perang Hunain,Perang Tabuk,Perang Ahzab,Hijrah Isra,dan lain
sebagainya. 5

C. Karakteristik Kisah-Kisah dalam al-Qur’an


Kisah-kisah Al-Qur'an menggambarkan suatu peristiwa yang pada akhirnya memberikan
makna positif kepada pembaca atau pendengarnya, atau makna tersebut menyentuh
spiritualitas keimanan mereka atau menjadi way of life dalam kehidupan mereka. Dalam
kitab suci Al-Quran banyak kisah yang disebutkan beberapa kali, bahkan puluhan kali.
Sebuah kisah disebutkan hingga 126 kali seperti kisah nabi Musa, kisah nabi Adam
disebutkan dalam Surah Al-Baqarah, Ali Imran, al Maidah dan lain-lain. Kisah Nabi
Ismail disebutkan hingga 12 kali, Nabi Dawud 16 kali, Nabi Ishaq 17 kali, Nabi Luth 27
kali, Nabi Ibrahim 99 kali dan Nabi Musa 126 kali..6

5
Aladin Koto,Bacaan Itibar ,(Depok,PT.Pajagrafindo Persada.2012),hlm 10-11
6
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu,2000),hlm 304

6
D. Tujuan Kisah-kisah dalam Al-Quran
Segala sesuatu yang Allah tetapkan sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an memiliki
tujuan tertentu sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
1. Menjelaskan dasar pemberitaan Tuhan dan menjelaskan prinsip-prinsip hukum yang
diberikan oleh nabi.
2. Menguatkan hati Rasulullah dan hati manusia tentang agama Allah, menguatkan
keimanan orang-orang mukmin dengan kemenangan dan kebenaran
3. Mempercayai para nabi, memberikan mereka kegembiraan dan melanjutkan jejak
serta warisan mereka
4. Tunjukkan Quran kebenaran Muhammad didalam dakwahnya dengan apa yang telah
diceritakan tentang pekerjaan orang-orang sebelumnya selama berabad-abad dan
generasi.
5. Mengungkapkan kebohongan orang-orang di dalam kitab itu dengan bukti-bukti yang
mengungkapkan informasi dan nasehat yang mereka sembunyikan, dan
membandingkannya dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu diubah ubah
dan ganti.
6. Sejarah adalah genre sastra yang dapat menarik perhatian pendengarnya dan
menentukan pesan yang terkandung dalam jiwanya7.

E. Hikmah Pengulangan Kisah-kisah dalam Al-Quran


1. Cerita dapat mengaktifkan dan membangkitkan kesadaran pembaca atau pendengar
tanpa kelambatan dan penundaan, sehingga setiap pembaca atau pendengar dapat
menggunakan cerita tersebut untuk langsung memikirkan maknanya dan mengikuti
cerita dan tema tokohnya.
2. Memiliki kemampuan mengarahkan emosi, memiliki unsur psikologis untuk
membawa pembaca ke dalam konteks emosi cerita.
3. Lambang kisah al-Quran, model ini dapat mempengaruhi orang lain dengan
mengikuti kepribadian tokoh.
4. Mengandung simpati atau nasehat.8

F. Kidah Memahami Kisah Dalam Al-Quran


Mengingat kaidah as-Sya'rawi, ingin mengajak para pembaca, ulama dan seluruh umat
Islam pada umumnya untuk menganggap kisah al-qur'an sangat penting dalam kehidupan
mereka karena kisah tersebut bukanlah dongeng atau peristiwa masa lampau, melainkan
ada dan terwujud dalam setiap generasi. Pelajaran hidup yang sebenarnya adalah bahwa
mereka yang diberkahi dengan kekuatan dan sihir seperti Dzul Qarnain pasti selamat dan
bermanfaat bagi orang lain. Dan tidak mungkin ada firaun yang begitu kejam dan
sombong di dunia ini dan di masa depan. Pelajaran diambil tidak hanya dari dua kisah ini
tetapi juga dari semua kisah dalam Al-Qur'an dengan pengecualian yang disebutkan.9
7
Mustaqimah,Karakter Maryam dalam Al-Quran,(Makasar,A-Empat,2020),hlm 43-45)
8
Abdullah, Abdurahman Saleh, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran,( Jakarta:
PT. Rineka Cipta.2005),hlm 13
9
Asy-Sya’rowi, M. M.,Tafsir Asy-Sya’rowi.Aceh,UNSYIAH,2020),hlm 294

7
G. Implikasi Kisah-Kisah Al-Quran
Tujuan implikasi menjelaskan kisah-kisah peristiwa dalam Al-Qur'an tidak lain adalah
menjelaskan dasar-dasar dakwah kepada Allah, juga menjelaskan prinsip-prinsip syariah
yang dibawa oleh Nabi dan memenangkan hati Rasulullah dan umat Muhammad untuk
dikuatkan. Agama Allah, yang menguatkan keimanan manusia akan kebenaran sang juara
kesesatan, yang membawa kepada kehancuran. Mengakui para nabi terdahulu, jejak-jejak
pengalaman masa lampau juga dijadikan tolok ukur untuk membentuk kehidupan dan
kehidupan masa depan, selain untuk menunjukkan kebenaran Rasulullah SAW melalui
dakwahnya. Menemukan kebohongan Ahli Kitab menyembunyikan kebenaran dan
petunjuk Al-Qur'an menggantikan prinsip-prinsip Al-Qur'an, seperti contoh Surat Ali
Imran, ayat 93

Dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa kezoliman-kejoliman yang di lakukan oleh
orang –orang Yahudi,menyebabkan munculnya larangan Allah atas mereka untuk
menikmati rezeki-rezeki yang baik dari Allah SWT.Didalam surat Ali Imran ayat 93
Allah menjelaskan bahwa semua nikmat dan makanan pada mulanya di perbolehkan bagi
kaumYahudi kecuali yang mereka tentukan sendiri keharamannya,sebelum Allah
menurunkan hukum-hukum yang terkandung dalam kitab suci Taurat.Kemudian Allah
mengharamkan beberapa macammakanan,yang Allah tegaskan dalam kitan Taurat yang
di turunkan bagi mereka melalui Nabi Musa as. .10
Akan tetapi, ayat-ayat tentang peristiwa-peristiwa penting tersebut di atas juga dapat
dimasukkan ke dalam ayat-ayat Ayyamillah, namun karena ayat-ayat tersebut memuat
penjelasan-penjelasan dimana ayat-ayat tersebut memerlukan pengungkapan riwayat
peristiwa tersebut, maka penulis menempatkannya dalam kelompok tersendiri. Isi ayat-
ayat peristiwa itu adalah perkembangan sistem politik pemerintahan dan pembentukan
undang-undang untuk melaksanakan sistem hukum yang akan dilaksanakan, serta yang
berkaitan dengan mu'âmalah (masyarakat), ibadah atau lembaga sosial lainnya.

H. Analisis Dalam Al-Quran


Dari dua jenis peristiwa di dalam Al-Qur'an, apakah kisah itu sering diulang dalam satu
ayat atau cukup untuk dijelaskan sekali atau dua kali, analisis filosofislah yang
menentukan adalah ercetak tercetak pada substansi peristiwa; sering diulangi karena
peristiwanya diarahkan pada proses kepemimpinan yang sangat bervariasi dari zaman ke

10
Q. S. Ali Imran, 3: 93.

8
zaman, dan menurut tipe masyarakat, sistem gaya kepemimpinan, tujuan pengangkatan
rasul, dan keberadaan rasul. . tujuan tertentu dari Allah agar semua umat-Nya. Setelah itu,
Anda akan terus diingatkan tentang apa yang terjadi, sehingga penyembuhan diri atau
perbaikan lainnya terus dilakukan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik, terutama
saat ini untuk menambah/meningkatkan rasa percaya diri. Dia menyebutkan cerita itu
hanya sekali atau dua kali karena sebagian besar peristiwa pada waktu itu berkaitan
dengan masalah pribadi manusia dan tujuan Tuhan dalam menyatakan kuasa-Nya untuk
membantu manusia memecahkan masalah yang dapat diselesaikan sendiri tidak
melibatkan banyak orang.
Mendamaikan satu fakta dengan yang lain adalah kewajiban yang hasilnya harus
diterapkan dalam praktik karena itu terjadi dari Allah SWT. Digambarkan dalam kritikan
Allah yang tercantum dalam Surat Yusuf ayat 109

Artinya:Dan kami tidak mengutus Muhammad, melainkan laki-laki yang kami beri
wahyu kepadanya antara penduduk negeri.Tidaklah mereka bepergian dibumi lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka(yang mendustakan
rasuk).Dan sungguh,negeri akhirat lebih baik bagi orang yang bertakwa tidaklah kamu
mengerti? Azab dari Allah di dunia sebagaimana yang di jelaskan Al-Quran
Proses mengambil pelajar terhadap akibat yangmunafiq memiliki tujuan agar hati dapat
berpikir.Dengan demikian orang munafiq dapat melihat dengan mata dan mendengar
dengan telingan yang ad di kepala akibat orang yang mendustakan ayat-ayat Allah tetapi
ia tak mampu mengambil pelajaran dari apa yang ia lihat karena mata dan telingan
hatinya tidak berfungsi lagi maka hatinya tidak dapat berpikirkan.11

2. Keistimewaan dan Isi Kisah Dalam Al-Quran


Kita semua telah mengetahui Bahwa tidak akan ada keraguan tentang segala yang
adadalam Al-Qur’an. Kebenarannya sudah tidak dapat lagi disangkal oleh siapapun dari

11
Hussain Solihu Abdul Kabir, “Historicist Approach to the Qur’an: Impact of NineteenthCentury Western
Hermeneutics in the Writings of Two Muslim Scholars, ” Dissertation, (Malaysia,International
Islamic University Malaysia, 2003)hlm 197-198

9
zaman dulu dan sampai kiamat nanti. Kurang lebih seperti itulah yang dapat kita pahami
dari 'aminan kebenaran dan keaabsolutan Al-Qur’an seperti yang Allah firmankan di
dalamnya.Kemukjijatan Al-Qur’an tidak dapat ditandingi oleh kita atau karya apapun di
dunia ini karena juga merupakan bukti kekuasaan Allah yang diwahyukan kepada
panutan kita Nabi Muhammad SA,. Maka apapun yang secara tertulis ada dalam Al-
Qur’an adalah sempurna baik dari segi Bahasa,tata bahasa! dan lain-lain. Begitu 'uga
kisah-kisah yang ada di dalamnya adalah kisah terBaik karena BersumBer dari sang
Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
Berikut ini adalah beberapa kisah dari banyaknya kisah yang ada di dalam Al-Qur’an
yang dapat diambil garis besar kisahnya.
1.Kisah tentang proses kenabian,contohnya seperti dalam kisah Nabi Muhammad, Nabi
Irahim dan Nabi Yusuf
2.kisah tentang asal-usul kelahiran Nabi,seperti dalam kisah Nabi Isa
3.kisah yang mendung ujian kesabaran,seperti kisah Nabi Ismail semasa kecil
4.Kisah kaum yang dihancurkan, contohnya kisah kaum sodom pada masa Nabi Luth dan
kaum Nabi Nuh yang membangkang
5.Kisah orang yang berhasil disesatkan setan, seperti dalam kisah dua anak Adam Qabil
dan Habil
6.Kisah tentang sebuah negeri, seperti kisah Saba’
7.Kisah seseorang yang diselamatkan! seperti kisah seorang pria yang melewati sebuah
negeri yang sudah hancur kemudian ia dimatikan selama seratus tahun dan dihidupkan
kembali
8.Kisah kaum yang diselamatkan, seperti kisah Ashabul kahfi
9.Kisah orang yang diberi hikmah, seperti kisah Luqman
10.Kisah pela'aran untuk berlaku rendah hati, seperti dalam kisah Nabi Khadlir dan Nabi
Musa.12
Wa/!a *.n!an Ki"ah Dalam Al-Qur’an
Setelah memahami beberapa referensi penafsiran kisah dalam Al-Qur’an, maka mungkin
dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kisah dalam Al-Qur’an.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Tema sentral ayat-ayat yang memuat kisah dalam Al-Qur’an adalah kisah nabi dan
umat terdahulu. Akan tetapi,secara perlahan,para pema#a atau pendengar digiring ke

12
Shalah Al-Khalidi!Kisah-isah Al-Qur’an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu Jilid-3/
penerJemah:Setiawan Budi Utomo,Jakarta: Gema Insani,hlm. 57

10
ajaran-ajaran agama yang universal. Hal ini bisa di'adikan bukti atas komitmen kisah-
kisah dalamAl-Qur’an ke dalam tujuan keagamaan.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

11
Qashas adalah bentuk jamak dari bentuk masdar yang artinya cerita, kisah, kata qashash
artinya mencari jejak atau mengikuti jejak. Jadi qashash berarti berita yang berurutan,
sama seperti firman Allah SWT (sesungguhnya ini berita benar). Berbagai kisah dalam
Al Quran: Kisah-kisah tentang para nabi, kisah-kisah yang berkaitan dengan peristiwa
masa lalu dan orang-orang dengan kenabian yang belum pasti, kisah-kisah yang terjadi
pada zaman Nabi Muhammad SAW. seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Hunain,
Perang Tabuk, Perang Ahzab, Hijrah Isra dll. Kisah-kisah Al-Qur'an memiliki karakter,
tujuan, sifat, aturan dan implikasi.

SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan semua orang tidak luput dari salah dan
tidak kesempurnaan tetapi kami sudah melakukannya sesuai dengan kemampuan
semaksimal kami dan kami sadar akan perlunya ditingkatkan lagi dalam pembuatan
makalah. Tentunya kami sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas. Kami
menerima saran dan kritik untuk makalah yang kami kerjakan ini.

DAFTAR PUSTAKA

12
13

Anda mungkin juga menyukai