Anda di halaman 1dari 36

PENETAPAN TUJUAN

Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG


Periode Penerapan : 2022

No Strategi/ Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Permasalahan


1 2 3 4 5

Kurangnya Kuantitas SDM untuk mendukung tugas dan fungsi


Pengamanan
Kurangnya Kompetensi SDM untuk mendukung tugas dan
fungsi Pengamanan
Persentase kepatuhan dan disiplin terhadap tata tertib oleh
kurangnya Integritas pegawai
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku gangguan kamtib
Kurangnya kemampuan dan pemahaman petugas keamanan
dalam pemeriksaan barang terlarang
Kurangnya kerjasama keamanan dengan steakholder
Kurangnya sarana dan prasarana keamanan
Tidak adanya tenaga pengajar
Persentase narapidana yang mendapatkan hak Pendidikan
Tidak adanya kerjasama dengan steakholder terkait
Kurangnya tenaga petugas wali/pamong dan assessor untuk
melakukan pendampingan dan pembinaan
Kurangnya standarnya blok hunian untuk maksimum sekuriti
Persentase Narapidana resiko tinggi yang berubah dalam penanganan narapidana teroris
perilakunya menjadi Sadar, Patuh dan Dispilin
Kegiatan pembinaan kepribadian narapidana teroris yang
dilakukan belum standar
Tidak adanya ruang konseling bagi napi resiko tinggi
Persentase Tahanan/Narapidana/Anak yang mengalami Tidak adanya petugas yang memiliki latar belakang Psikolog
gangguan mental dapat tertangani atau Psikiater sesuai Standar Pelayanan Kesehatan Mental/Jiwa

- Melaksanakan dan Meningkatkan Persentase tahanan/narapidana dan lansia yang Kurangnya tenaga medis dokter dan perawat
Kualitas Layanan Pembinaan mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar
Narapidana Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan
- Melaksanakan dan Tidak adanya kerjasama atau lembaga yang peduli dengan
Program Penegakan dan
1 Meningkatkan Kualitas Layanan pembinaan pelatihan keterampilan
Pelayanan Hukum
Perawatan Narapidana Kurangnya Sarana dan Prasarana dalam kegiatan kemandirian
- Melaksanakan dan Meningkatkan serta pembinaan pelatihan keterampilan
Kualitas Layanan Keamanan dan Persentase narapidana yang bekerja dan produktif
Kualitas produk masih kurang sempurna dan kalah dengan
Ketertiban
produk luar
Kurang kerjasama dengan mitra dalam meningkatkan standar
kualitas dan pemasaran produk
Pelayanan pemberian hak integrasi (PB,CB,CMB dan Remisi)
tidak tepat waktu.
Akses SDP Fitur Integrasi Pusat sangat lambat.
Raport pembinaan tidak berjalan dengan baik
Prosentase Pembinaan Kepribadian Dan Layanan Integrasi
Narapidana Wali Pemasyarakatan tidak berjalan
Terjadinya overpopulasi / overkapasitas sehingga pembinaan
kepribadian tidak berjalan dengan baik
Kurangnya Sosialisasi mengenai hak-hak integrasi bagi WBP

Persentase tahanan/narapidana/anak berkebutuhan khusus Tidak adanya sarana dan prasarana disabilitas sesuai standar
(Disabilitas) yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai
standar Kurangnya pemahaman petugas dalam memberikan pelayanan
disabilitas
Belum adanya anggaran khusus
Persentase keberhasilan penanganan penyakit menular HIV-
dalam penanggulangan HIV-AIDS bagi Narapidana, Tahanan
AIDS (ditekan jumlah virusnya) dan TB Positif (berhasil
dan Anak sehingga masih sangat tergantung kepada dukungan
sembuh)
donor.
Persentase perubahan kualitas hidup
Pelaksanaan rehabilitasi medis dan sosial kurang optimal
pecandu/penyalahguna/korban penyalahgunaan narkotika

Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Kurangnya kapasitas SDM dalam menyusun dokumen rencana
Pemasyarakatan dan pelaporan yang akuntabel tepat waktu kerja, anggaran dan pelaporan yang sesuai standar.

Data pengeloalaan BMN tidak terdokumentasi dengan baik


Tersusunnya dokumen pengelolaan BMN dan Kerumah
tanggaan Kurangnya kapasitas SDM dalam menyusun dokumen BMN
yang sesuai standar.
Sering terjadinnya ganguan arus listrik
- Melaksanakan dan Meningkatkan Terpenuhi dan terpelihara Jaringan elektronik dan Jaringan Kurangnya SDM yang memahami TI dan Jaringan Data
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
2 Program Dukungan Manajemen Kualitas Layanan Dukungan Komunikasi
Manjemen Satker
- Melaksanakan dan meningkatkan Kurangnya SDM yang mengikuti diklat teknis
kualitas layanan perkantoran Terpenuhinya data peningkatan kompetensi, kinerja dan
disiplin pegawai pemasyarakatan Rendahnya kemauan pegawai untuk mengisi Jurnal harian
Usulan pegawai untuk diklat hanya terealisasi sedikit
Pimpinan tidak dilibatkan dalam pelaksanaan anggaran
Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan laporan
Kurang transparasi dalam pengelolaan anggaran
keuangan yang akuntabel dan tepat waktu
Kurangnya kopentensi SDM dalam pengelolaan Keuangan
Kurang terpeliharanya sarana dan prasarana
Terselengaranya Layanan Perkantoran
Penataan administrasi perkantoran kurang optimal

Kepala
Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Palembang

YULIUS SAHRUZAH, Bc. IP. SH.,MH


NIP. 19690717 199303 1 001
DAFTAR RISIKO
Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG
Periode Penerapan : 2022

Risiko Penyebab Dampak


No Indikator Kinerja Permasalahan Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Uraian Sumber C/U Uraian Pihak yang Terkena
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12

Pemasangan CCTV, memaksimalkan


kurangnya petugas pengamanan dalam
Pengawasan penegakan kepatuhan dan pengunaan alat radio komunikasi dan Pengawasan penegakan kepatuhan dan disiplin
pengawasan penegakan,kepatuhan dan internal C UPT/Satker
disiplin WBP tidak optimal mengajukan penambahan petugas ke WBP tidak optimal
Kurangnya Kuantitas SDM untuk disiplin WBP Kondisi lingkungan lapas tidak aman dan kantor wilayah
mendukung tugas dan fungsi tertib
Pengamanan
Sosialisasi dan penegakan peraturan Pelaksanaan sosialisasi ke seluruh WBP
Masih adanya pelanggaran disiplin WBP internal C Pelanggaran disiplin WBP sering terjadi UPT/Satker Masih adanya pelanggaran disiplin WBP
dan tataertib bagi WBP masih rendah secara continues/berkelanjutan

Pemahaman administrasi petugas laporan kegiatan pengamanan tidak Memberikan pelatihan melalui coach, Masih adanya maladministrasi dalam pelaksanaan
internal C UPT/Satker
Masih adanya maladministrasi dalam keamanan masih rendah update dan tidak akuntabel mentoring kepada petugas pengamanan tugas pengamanan
pelaksanaan tugas pengamanan

Kurangnya Kompetensi SDM Monitoring dan sosialisasi pelaksanaan


Pegawai / petugas kurang memahami tugas Pegawai / petugas tidak melaksanakan Pelaksanaan tugas tidak berjalan sesuai
untuk mendukung tugas dan internal C UPT/Satker tugas pengamanan sesuai permenkumham Pegawai / petugas kurang memahami tugas dan
dan fungsi pekerjaanya tugasnya dengan baik dengan aturan yang ada fungsi pekerjaanya
fungsi Pengamanan no 33/2015 oleh Pejabat struktural

Masih adanya penyimpangan standar pemahaman standar operasional Sosialisasi rutin pelaksanaan standar Masih adanya penyimpangan standar prosedur
pelayanan penegakan disiplin dan
prosedur pelaksanaan tugas pengamanan prosedur pelaksanan tugas pengamanan internal C UPT/Satker operasional prosedur oleh Kabid Kamtib pelaksanaan tugas pengamanan dan penegakan
keamanan cenderung ala kadarnya
dan penegakan disiplin WBP masih kurang dan KA KPLP disiplin WBP
Persentase kepatuhan dan
disiplin terhadap tata tertib oleh
1 integritas dan pemahaman aturan Penegakan integritas dan nilai etika,
Tahanan/Narapidana/Anak terjadinya diskriminasi dan hilangnya
pelaku gangguan kamtib kurangnya Integritas pegawai Masih adanya pungli oleh petugas perlaksanaan tugas pengaman masih internal C DIRJEN_PAS komitmen terhadap kompetensi, Masih adanya pungli oleh petugas
kepercayaan masyarakat terhadap lapas
kurang kepemimpinan yang kondusif

Pelatihan pengeledahan dan


Masih adanya penyelundupan barang pengeledahan orang,barang yang masuk Beredarnya barang - barang terlarang Masih adanya penyelundupan barang terlarang
internal U DIRJEN_PAS mengoptimalkan peralatan keamanan (x-
terlarang kedalam blok hunian kedalam lapas masih belum optimal didalam blok hunian kedalam blok hunian
ray,metal detektor dll)
Kurangnya kemampuan dan
pemahaman petugas keamanan
dalam pemeriksaan barang - maraknya penyimpangan pengunaan
terlarang pengeledahan orang,barang yang masuk alat komunikasi dan narkonba mengoptimalkan pengeledahan orang dan Terjadinya peredaran HP dan penyalahgunaan
Terjadinya peredaran HP dan internal U DIRJEN_PAS
kedalam lapas dan pengeledahan blok - Rusaknya citra lembaga barang pada setiap pos lingkungan
penyalahgunaan narkoba narkoba
kamar hunian masih belum optimal pemasyarakatan di mata masyarakat,

Kurang dukungan dari lembaga-lembaga


Kurangnya kerjasama keamanan luar dalam penegakan kedisiplinan, Kurang dukungan dari lembaga-lembaga luar
Koordinasi dengan instasi terkait masih internal C konflik kepentingan antar instansi UPT/Satker Membentuk forum jejaring antar instansi
dengan steakholder dalam penegakan kedisiplinan, pengamanan dan
pengamanan dan penanggulangan kurang
penanggulangan ganguang KAMTIB.
ganguang KAMTIB.

Pelaksanaan penegakan kedisiplinan, pelaksanaan penegakan disiplin dan Mengajukan penambahan sarana dan Pelaksanaan penegakan kedisiplinan,
Kurangnya sarana dan prasarana terbatasnya sarana-dan prasarana internal C KANWIL
pengamanan dan penanggulangan keamanan bagi WBP tidak optimal prasarana keamanan pengamanan dan penanggulangan ganguang
keamanan keamanan
ganguang KAMTIB masih belum optimal KAMTIB masih belum optimal

Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa internal U tidak adnya penyelengaraan pendidikan UPT/Satker Mengajukan SDM tenaga pendidikan Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa
Tidak adanya tenaga pengajar Tidak adanya SDM pendidikan
diselengarakan bagi WBP diselengarakan
Persentase narapidana yang
2 mendapatkan hak Pendidikan
Tidak adanya kerjasama dengan Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa Tidak adanya koordinasi dengan instansi internal U Penyelengaraan pendidikan belum bisa UPT/Satker mengajukan kerjasama denga Dinas Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa
steakholder terkait diselengarakan penyelengara pendidikan dilaksanakan Pendidikan Daerah diselengarakan

Kurangnya tenaga petugas


wali/pamong dan assessor untuk Petugas wali / pamong tidak internal proses deradikalisasi akan memakan UPT/Satker mengajukan permohanan penambahan
tidak optimalnya proses deradikalisasi C tidak optimalnya proses deradikalisasi
melakukan pendampingan dan melaksanakan tugas secara maksimal waktu yang lama pegawai
pembinaan
Kurangnya standarnya blok
Ruang gerak Narapidana teroris bisa proses perubahan perilaku atau
Persentase Narapidana resiko hunian untuk maksimum sekuriti
mudah berinteraksi dengan sesama
Narapidana teroris Tidak ada batas internal C penurunan resiko dari napi teroris tidak UPT/Satker Mengajukan peningkatan sarana untuk Ruang gerak Narapidana teroris bisa mudah
tinggi yang berubah perilakunya dalam penanganan narapidana
narapidana teroris
dalam interaksi
berjalan
menangulani narapidana teroris/resiko tinggi berinteraksi dengan sesama narapidana teroris
3 menjadi Sadar, Patuh dan teroris
Dispilin Kegiatan pembinaan kepribadian Rehabilitasi dan Reedukasi Narapidana meningkatkan kerjasama stakeholder
kurangnya pemahaman wali/pamong internal Rehabilitasi dan Reedukasi narapidana KANWIL Rehabilitasi dan Reedukasi Narapidana Tindak
narapidana teroris yang dilakukan Tindak Pidana Terorisme tidak terlaksana C (kepolisian dan BNPT) dalam kegiatan
dalam penanganan teroris teroris tidak berjalan Pidana Terorisme tidak terlaksana dengan baik
belum standar dengan baik pembinaan dan deradikalisasi

Tidak adanya ruang konseling Kegiatan konseling kepada napi resiko tinggi tidak adanya tempat untuk kegiatan internal Kegiatan konseling bagi narapidana UPT/Satker Mengajukan penambahan sarana dan Kegiatan konseling kepada napi resiko tinggi akan
C
bagi napi resiko tinggi akan sulit dilaksanakan. konseling teroris tidak berjalan prasarana keamanan sulit dilaksanakan.

Persentase Tidak adanya petugas yang


Tahanan/Narapidana/Anak yang memiliki latar belakang Psikolog
narapidana ganguan mental tidak bisa internal narapidana dengan ganguan jiwa tidak UPT/Satker
4 mengalami gangguan mental atau Psikiater sesuai Standar SDM psikolo/psikiater tidak tersedia C bekerjasama dengan ruamah sakit jiwa narapidana ganguan mental tidak bisa direhabilitasi
direhabilitasi bisa ditangani
dapat tertangani Pelayanan Kesehatan
Mental/Jiwa

- petugas medis yang tersedia datang


Kurangnya tenaga medis dokter internal pelayanan kesehatan bagi narapidana UPT/Satker langsung ke blok hunian (layanan
Persentase tahanan/narapidana dan perawat pelayanan kesehatan kurang optimal kurangnya SDM tenaga medis C pelayanan kesehatan kurang optimal
dan lansia tidak berjalan kesehatan menemuimu)
dan lansia yang mendapatkan - Bekerjasama dengan puskesmas terdekat
5 layanan kesehatan sesuai
standar
Kurangnya sarana dan prasarana penangan pasien narapidana tidak bisa internal pasien yang tidak bisa ditangani UPT/Satker - kerjasama dengan rumahsakit terdekat
tidak tersedianya sarana kesehatan C penangan pasien narapidana tidak bisa ditangani
kesehatan ditangani maksimal bisa menyebabkan kematian - mengajukan sarana prasarana kesehatan

Tidak adanya kerjasama atau


lembaga yang peduli dengan pelaksananan kegiatan kemandirian bagi tidak adanya mitra kerjasama yang internal pelaksananaan pembinaan kemandirian UPT/Satker kerjasama dengan balai latihan kerja pelaksananan kegiatan kemandirian bagi
C
pembinaan pelatihan narapidana tidak berjalan memadai tidak berjalan /lembaga ketrampilan sertifikasi narapidana tidak berjalan
keterampilan
Kurangnya Sarana dan
mengajukan sarana prasarana dan
Prasarana dalam kegiatan Pelaksanaan kegiatan pelatihan kemandirian Sarana dan prasarana pembinaan internal UPT/Satker Pelaksanaan kegiatan pelatihan kemandirian tidak
C produktifitas narapidana tidak berjalan bekerjasama dengan pihak lembaga
kemandirian serta pembinaan tidak berjalan optimal kemandirian kurang berjalan optimal
keterampilan
Persentase narapidana yang pelatihan keterampilan
6 bekerja dan produktif
Persentase narapidana yang
6 bekerja dan produktif Kualitas produk masih kurang
internal Hasil produksi belum diminati oleh UPT/Satker
sempurna dan kalah dengan Hasil produksi masih kurang berkualitas kualitas hasil produksi kurang sempurna C meningkatkan quality control hasil produksi Hasil produksi masih kurang berkualitas
masyarakat
produk luar

- produksi hasil kegiatan kemandirian - kerjasama dengan pihak ke tiga untuk


Kurang kerjasama dengan mitra tidak standar pemasaran,
dalam meningkatkan standar hasil produksi tidak laku internal C target PNBP tidak tercapai DIRJEN_PAS - pemasaran melalui e commerce, hasil produksi tidak laku
- Stigma negatif narapidana masih
kualitas dan pemasaran produk melekat di masyarakat - melaksanakan pameran produk kegiatan
kerja

- Persyaratan pengusulan yang belum - melaksanakan sosialisasi kepada


lengkap narapidana dan keluarga tentang
Adanya keterlambatan dalam pemberian hak internal DIRJEN_PAS Adanya keterlambatan dalam pemberian hak
- Data penjamin tidak ada C Narapidana tidak bisa bebas tepat waktu pemberian hak -hak integrasi
integrasi integrasi
- Input data pengusulan PB/ CB/CMB - memasang poster/pamflet standar
Pelayanan pemberian hak tertunda prosedur pemberian hak integrasi
integrasi (PB,CB,CMB dan
Remisi) tidak tepat waktu.

- memberikan sosialisai pemberian hak


integrasi dan layanan pemasyarakatan tidak
Adanya pungli dalam pemberian hak internal tingkat kepercayaan masyarakat dalam KEMENKUMHAM dipungut biaya,
adanya diskriminasi pelayanan integrasi C Adanya pungli dalam pemberian hak integrasi
integrasi proses pembinaan menurun - memberiak sanksi tegas ke oknum
Prosentase Pembinaan pegawai/petugas yang terbukti melakukan
7 Kepribadian Dan Layanan pungli
Integrasi Narapidana
Akses SDP Fitur Integrasi Pusat Transparasi pemberian hak melalui fitul self layanan self service bagi narapidana dan internal narapidana dan keluarga tidak bisa DIRJEN_PAS Transparasi pemberian hak melalui fitul self service
C melakukan permohonan asistensi fitur SDP
sangat lambat. service tidak berjalan masyarakat tidak berjalan melihat proses pembinaan tidak berjalan

perkembangan pembinaan, perubahan - mengaktifkan kembali fungsi peran wali


Tidak berjalanya wali dan pelaksanaan Proses perkembangan pembinaan dan perkembangan pembinaan, perubahan perilaku
Raport pembinaan tidak berjalan perilaku yang positif, serta ketaatan internal UPT/Satker pemasyarakatan,
penilai pembinaan narapidana tidak C pemberian hak integrasi bagi narapidan yang positif, serta ketaatan terhadap tata tertib
dengan baik terhadap tata tertib selama menjalani - mengoptimalkan fitur raport pembinaan di
berjalan dan pelaksanaan TPP tidak optimal selama menjalani pembinaan
pembinaan SDP
Hubungan dengan keluarga dan masyarakat Proses pembinaan
Wali Pemasyarakatan tidak tidak berjalanya peran wali internal UPT/Satker Hubungan dengan keluarga dan masyarakat serta
serta Minat dan bakat Narapidana kurang C kepribadian,kemandirian dan pemberian membentuk tim wali pemasyarakatan
berjalan pemasyarakatan Minat dan bakat Narapidana kurang tergali
tergali hak integrasi tidak optimal
Terjadinya overpopulasi /
- meningkatnya jumlah kriminalitas - Proses pembinaan
overkapasitas sehingga internal DIRJEN_PAS - mempercepat proses asimilasi
proses pembinan tidak berjalan - Perbandingan Narapidana dengan U kepribadian,kemandirian tidak berjalan, proses pembinan tidak berjalan
pembinaan kepribadian tidak - memberikan hak integrasi tepat waktu
petugas tidak ideal - Rawan terjadinya ganguan KAMTIB
berjalan dengan baik

Kurangnya Sosialisasi mengenai Narapidana tidak mengerti hak dan kurangnya pemahaman hukum dan internal Narapidana tidak melaksanakan proses UPT/Satker melakukan sosialisasi secara continiuce
C Narapidana tidak mengerti hak dan kewajibanya
hak-hak integrasi bagi WBP kewajibanya sosialisasi hak narapidana pembinaan tentak hak- hak narapidana

Persentase Tidak adanya sarana dan


narapidana berkebutuhan khusu tidak bisa tidak adannya saran prasarana internal pelayanan disabilitas bagi narapidana UPT/Satker melengkapi sarana disabilitas bagi narapidana berkebutuhan khusu tidak bisa dilayani
tahanan/narapidana/anak prasarana disabilitas sesuai C
dilayani dengan baik disabilitas tidak sesuai standar narapidana dengan baik
berkebutuhan khusus standar
8 (Disabilitas) yang mendapatkan Kurangnya pemahaman petugas memberikan pelatihan melalui coach,
layanan kesehatan sesuai petugas kurang memahami layan internal pelayanan disabilitas bagi narapidana UPT/Satker
dalam memberikan pelayanan pelayanan disabilitas tidak sesuai standar C mentoring kepada petugas mengenai pelayanan disabilitas tidak sesuai standar
standar disabilitas tidak berjalan
disabilitas layanan disabilitas

Belum adanya anggaran khusus


Persentase keberhasilan
penanganan penyakit menular dalam penanggulangan HIV-AIDS
tidak tersedianya anggaran
HIV-AIDS (ditekan jumlah bagi Narapidana, Tahanan dan Penangualangan narapidana HIV AIDS internal Narapidana penderita HIV AIDS tidak UPT/Satker Bekerjasama dengan ruamah sakit dan Penangualangan narapidana HIV AIDS masih
9 penangulangan narapidana penderita C
virusnya) dan TB Positif (berhasil Anak sehingga masih sangat masih tergantung pihak donor bisa ditangani dinas kesehatan tergantung pihak donor
HIV AIDS
sembuh) tergantung kepada dukungan
donor.

Persentase perubahan kualitas - pengawasan rutin bagi narapidana yang


hidup Kepercayaan masyarakatan dalam
Pelaksanaan rehabilitasi medis Pelaksanaan rahabilitasi medis dan sosial Adanya narapidana peserta rehabilitasi internal UPT/Satker mendapatkan rehab Pelaksanaan rahabilitasi medis dan sosial tidak
10 pecandu/penyalahguna/korban dan sosial kurang optimal C pelaksanaan rehabilitasi Narkonba
tidak optimal yang masih mengkonsumsi narkoba - Kerjasama dengan steakholder yang optimal
penyalahgunaan narkotika dilapas menurun
menangani rehabilitasi

Tersusunnya dokumen rencana Kurangnya kapasitas SDM dalam


kerja, anggaran UPT Pemahaman petugas dalam Pendampingan pimpinan dalam
menyusun dokumen rencana Niliai Akuntabilitas Kinerja internal UPT/Satker Niliai Akuntabilitas Kinerja
11 Pemasyarakatan dan pelaporan implementasi Kinerja Organisasi masih C Capain kinerja organisasi rendah penyusunan target kinerja, realisasi kinerja
kerja, anggaran dan pelaporan (LAKIP,IKPA,SMART)kurang baik (LAKIP,IKPA,SMART)kurang baik
yang akuntabel tepat waktu rendah dan realisasi anggaran
yang sesuai standar.

Barang BMN rentan terhadap


1. Pencurian - menyusun ulang daftar inventari barang
Data pengeloalaan BMN tidak internal KEMENKUMHAM
Adanya penyelewengan aset BMN BMN tidak terinventarisasi dengan baik C 2. Pengeluaran Fiktif dan penguna/penangung jawab BMN Adanya penyelewengan aset BMN
Tersusunnya dokumen terdokumentasi dengan baik
3. Penggelapan - mencatat keluar masuknya barang
12 pengelolaan BMN dan Kerumah 4. Penyalahgunaan BMN
tanggaan
Kurangnya kapasitas SDM dalam
SDM pengelola BMN tidak menguasai internal KEMENKUMHAM meningkatkan kapasitas sdm pengolahan
menyusun dokumen BMN yang terjadi kesalahan dalam input data aset BMN C Nilai aset BMN tidak valid terjadi kesalahan dalam input data aset BMN
pengelolaan BMN aset BMN dengan mengikutkan pelatihan
sesuai standar.
Sering terjadinnya ganguan arus Barang elektronik rusak dan bisa internal KEMENKUMHAM - perbaikan instalasi jaringan listrik Barang elektronik rusak dan bisa menyebabkan
Terpenuhi dan terpelihara Kurangnya daya listrik C Kebakaran jaringan instalasi listrik
listrik menyebabkan kebakaran - mengajukan penambahan daya listrik kebakaran
Jaringan elektronik dan Jaringan
13 Perangkat Pengolah Data dan Kurangnya SDM yang memahami Instalasi jaringan data komunikasi tidak internal komunikasi jaringan data internet sering UPT/Satker - Menunjuk SDM penangung jawab
Komunikasi SDM pengelola jaringan tidak ada C Instalasi jaringan data komunikasi tidak tertata rapi
TI dan Jaringan Data Komunikasi tertata rapi bermasalah pengelola data jaringan Internet

mengajukan diklat pegawai dan bekerja


Kurangnya SDM yang mengikuti Pemahaman SDM terkai tugas dan fungsi Kurangnya SDM yang mendapatkan internal Pegawai
C tidak profesional dalam bekerja sama dengan pihak steakholder dalam Pemahaman SDM terkai tugas dan fungsi rendah
diklat teknis rendah pelatihan
peningkatan kapasitas pegawai
Terpenuhinya data peningkatan - hak pemberian tunjangan kinerja dikurangi
14 kompetensi, kinerja dan disiplin Rendahnya kemauan pegawai Masih ada pegawai yang tidak membuat internal Pegawai sesuai ketentuan,
Penilaian Kinerja pegawai rendah C kualitas kinerja pegawai rendah Penilaian Kinerja pegawai rendah
pegawai pemasyarakatan untuk mengisi Jurnal harian SKP dan Jurnal Harian - memangil,memeriksa dan memberikan
sanksi sesuai ketentuan
Usulan pegawai untuk diklat Kualitas dan kapasitas pegawai tidak Pegawai yang diajukan diklat tidak internal pelaksanaan tugas dan kinerja pegawai Pegawai
C mengajukan pegawai untuk diklat Kualitas dan kapasitas pegawai tidak terupdate
hanya terealisasi sedikit terupdate terealisasi sesuai usulan rendah
pimpinan tidak mengetahui secara update Seluruh pejabat setruktural dilibatkan dalam
Pimpinan tidak dilibatkan dalam Terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pimpinan tidak dilibatkan dalam internal KEMENKUMHAM Terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kinerja dan
C pelaksaan target kinerja dan realisasi penyusunan renja,tarja dan realisai
pelaksanaan anggaran kinerja dan realisasi anggaran pengelolaan dan pelaksanaan anggaran realisasi anggaran
Tersusunnya Dokumen anggaran anggaran
Pelaksanaan Anggaran dan
15 laporan keuangan yang
akuntabel dan tepat waktu
Tersusunnya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dan Kurang transparasi dalam Pertangung jawaban keuangan tidak Tidak adanya keterbukaan dalam laporan pertangung jawaban keuangan Dibuatkan papan kontrol dan publikasi
15 internal C KEMENKUMHAM Pertangung jawaban keuangan tidak akuntabel
laporan keuangan yang pengelolaan anggaran akuntabel pengelolaan anggaran tidak akuntabel melalui media sosial dan web site
akuntabel dan tepat waktu
Kurangnya kopentensi SDM terjadi kesalahan dalam pencatatan internal data keuangan tidak akurat, terjadi selisih KEMENKUMHAM mengirimkan pegawai untuk mengikuti
Pencatatan keuangan tidak akuntabel C Pencatatan keuangan tidak akuntabel
dalam pengelolaan Keuangan keuangan pencatatan pada saat rekonsiliasi pelatihan pengelolaan keuangan

Kurang terpeliharanya sarana sarana prasarana tidak dirawat secara internal sarana prasarana perkantoran tidak bisa UPT/Satker Melakukan pemeliharan rutin serta
sarana prasarana perkantoran rusak C sarana prasarana perkantoran rusak
dan prasarana rutin digunakan melaksanakan monitoring dan evaluasi
Terselengaranya Layanan
16 Perkantoran Melakukan penataan persuratan melalui
Penataan administrasi terjadi maladmintrasi dan arsip dokumen pegawai kurang memahami tata naskah internal UPT/Satker terjadi maladmintrasi dan arsip dokumen
C terjadinya surat hilang dan tidak ada arsip digital (sumaker) serta rutin melaksanakan
perkantoran kurang optimal berantakan dinas dan kearsipan berantakan
monitoring dan evaluasi
PETA RISIKO
Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG
Periode Penerapan : 2022

No Kemungkinan Dampak
Sisa Risiko Tingkat Risiko Profil Risiko
Uraian Nilai Uraian Nilai
1 2 3 4 5 6 7=4x6 8
Pengawasan penegakan kepatuhan dan
1 KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
disiplin WBP tidak optimal
HAMPIR
2 Masih adanya pelanggaran disiplin WBP 4 UPT/Satker 2 8 RENDAH
PASTI
Masih adanya maladministrasi dalam SANGAT
3 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
pelaksanaan tugas pengamanan KECIL
Pegawai / petugas kurang memahami tugas SANGAT
4 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
dan fungsi pekerjaanya KECIL

Masih adanya penyimpangan standar


5 prosedur pelaksanaan tugas pengamanan KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
dan penegakan disiplin WBP

6 Masih adanya pungli oleh petugas MODERAT 3 DIRJEN_PAS 4 12 SEDANG


Masih adanya penyelundupan barang HAMPIR
7 4 DIRJEN_PAS 4 16 TINGGI
terlarang kedalam blok hunian PASTI
Terjadinya peredaran HP dan HAMPIR
8 4 DIRJEN_PAS 4 16 TINGGI
penyalahgunaan narkoba PASTI
Kurang dukungan dari lembaga-lembaga
luar dalam penegakan kedisiplinan,
9 KECIL 2 UPT/Satker 1 2 SANGAT RENDAH
pengamanan dan penanggulangan
ganguang KAMTIB.
Pelaksanaan penegakan kedisiplinan,
SANGAT
10 pengamanan dan penanggulangan 1 KANWIL 3 3 SANGAT RENDAH
KECIL
ganguang KAMTIB masih belum optimal
Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa SANGAT
11 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
diselengarakan KECIL
Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa SANGAT
12 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
diselengarakan KECIL
13 tidak optimalnya proses deradikalisasi KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
Ruang gerak Narapidana teroris bisa
14 mudah berinteraksi dengan sesama MODERAT 3 UPT/Satker 2 6 RENDAH
narapidana teroris
Rehabilitasi dan Reedukasi Narapidana
SANGAT
15 Tindak Pidana Terorisme tidak terlaksana 1 KANWIL 3 3 SANGAT RENDAH
KECIL
dengan baik
Kegiatan konseling kepada napi resiko tinggi SANGAT
16 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
akan sulit dilaksanakan. KECIL
narapidana ganguan mental tidak bisa SANGAT
17 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
direhabilitasi KECIL
SANGAT
18 pelayanan kesehatan kurang optimal 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
KECIL
penangan pasien narapidana tidak bisa SANGAT
19 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
ditangani KECIL
pelaksananan kegiatan kemandirian bagi
20 KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
narapidana tidak berjalan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kemandirian
21 KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
tidak berjalan optimal
22 Hasil produksi masih kurang berkualitas KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
23 hasil produksi tidak laku MODERAT 3 DIRJEN_PAS 4 12 SEDANG
Adanya keterlambatan dalam pemberian hak
24 MODERAT 3 DIRJEN_PAS 4 12 SEDANG
integrasi
Adanya pungli dalam pemberian hak KEMENKUMHA
25 MODERAT 3 5 15 SEDANG
integrasi M
Transparasi pemberian hak melalui fitul self
26 KECIL 2 DIRJEN_PAS 4 8 RENDAH
service tidak berjalan
perkembangan pembinaan, perubahan
perilaku yang positif, serta ketaatan
27 MODERAT 3 UPT/Satker 2 6 RENDAH
terhadap tata tertib selama menjalani
pembinaan
Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
SANGAT
28 serta Minat dan bakat Narapidana kurang 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
KECIL
tergali

29 proses pembinan tidak berjalan MODERAT 3 DIRJEN_PAS 4 12 SEDANG


Narapidana tidak mengerti hak dan SANGAT
30 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
kewajibanya KECIL
narapidana berkebutuhan khusu tidak bisa SANGAT
31 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
dilayani dengan baik KECIL
SANGAT
32 pelayanan disabilitas tidak sesuai standar 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
KECIL
Penangualangan narapidana HIV AIDS SANGAT
33 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
masih tergantung pihak donor KECIL
Pelaksanaan rahabilitasi medis dan sosial
34 KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
tidak optimal
Niliai Akuntabilitas Kinerja
35 MODERAT 3 UPT/Satker 2 6 RENDAH
(LAKIP,IKPA,SMART)kurang baik
SANGAT KEMENKUMHA
36 Adanya penyelewengan aset BMN 1 5 5 SANGAT RENDAH
KECIL M
SANGAT KEMENKUMHA
37 terjadi kesalahan dalam input data aset BMN 1 5 5 SANGAT RENDAH
KECIL M
Barang elektronik rusak dan bisa SANGAT KEMENKUMHA
38 1 5 5 SANGAT RENDAH
menyebabkan kebakaran KECIL M
Instalasi jaringan data komunikasi tidak
39 KECIL 2 UPT/Satker 2 4 SANGAT RENDAH
tertata rapi
Pemahaman SDM terkai tugas dan fungsi SANGAT
40 1 Pegawai 1 1 SANGAT RENDAH
rendah KECIL
SANGAT
41 Penilaian Kinerja pegawai rendah 1 Pegawai 1 1 SANGAT RENDAH
KECIL
Kualitas dan kapasitas pegawai tidak SANGAT
42 1 Pegawai 1 1 SANGAT RENDAH
terupdate KECIL
Terjadi kesalahan dalam pelaksanaan KEMENKUMHA
43 MODERAT 3 5 15 SEDANG
kinerja dan realisasi anggaran M
Pertangung jawaban keuangan tidak SANGAT KEMENKUMHA
44 1 5 5 SANGAT RENDAH
akuntabel KECIL M
KEMENKUMHA
45 Pencatatan keuangan tidak akuntabel KECIL 2 5 10 RENDAH
M
SANGAT
46 sarana prasarana perkantoran rusak 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
KECIL
terjadi maladmintrasi dan arsip dokumen SANGAT
47 1 UPT/Satker 2 2 SANGAT RENDAH
berantakan KECIL
INDIKATOR RISIKO

Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG


Periode Penerapan : 2022

Indikator Risiko
No Sisa Risiko Tingkat Risiko Prioritas Risiko Toleransi Risiko Batas Aman
Indikasi
1 2 3 4 5 6 7
Masih adanya penyelundupan barang terlarang kedalam blok hunian 16 16 2 pengeledahan orang,barang yang masuk kedalam lapas masih belum optimal 18
1
2 pengeledahan orang,barang yang masuk kedalam lapas dan pengeledahan
Terjadinya peredaran HP dan penyalahgunaan narkoba 16 16 2 18
blok kamar hunian masih belum optimal
3 Adanya pungli dalam pemberian hak integrasi 15 15 2 adanya diskriminasi pelayanan integrasi 17
4
Terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kinerja dan realisasi anggaran 15 15 2 pimpinan tidak dilibatkan dalam pengelolaan dan pelaksanaan anggaran 17

Masih adanya pungli oleh petugas 12 12 2 integritas dan pemahaman aturan perlaksanaan tugas pengaman masih kurang 14
5
6 - produksi hasil kegiatan kemandirian tidak standar
hasil produksi tidak laku 12 12 2 14
- Stigma negatif narapidana masih melekat di masyarakat
- Persyaratan pengusulan yang belum lengkap
Adanya keterlambatan dalam pemberian hak integrasi 12 12 2 - Data penjamin tidak ada 14
7 - Input data pengusulan PB/ CB/CMB tertunda
8 - meningkatnya jumlah kriminalitas
proses pembinan tidak berjalan 12 12 2 14
- Perbandingan Narapidana dengan petugas tidak ideal
9 Pencatatan keuangan tidak akuntabel 10 10 2 terjadi kesalahan dalam pencatatan keuangan 12
10
Masih adanya pelanggaran disiplin WBP 8 8 2 Sosialisasi dan penegakan peraturan dan tataertib bagi WBP masih rendah 10
11 Transparasi pemberian hak melalui fitul self service tidak berjalan 8 8 2 layanan self service bagi narapidana dan masyarakat tidak berjalan 10
12 Ruang gerak Narapidana teroris bisa mudah berinteraksi dengan
6 6 2 Narapidana teroris Tidak ada batas dalam interaksi 8
sesama narapidana teroris
perkembangan pembinaan, perubahan perilaku yang positif, serta Tidak berjalanya wali dan pelaksanaan penilai pembinaan narapidana tidak
6 6 2 8
13 ketaatan terhadap tata tertib selama menjalani pembinaan berjalan
14
Niliai Akuntabilitas Kinerja (LAKIP,IKPA,SMART)kurang baik 6 6 2 Pemahaman petugas dalam implementasi Kinerja Organisasi masih rendah 8
15 Adanya penyelewengan aset BMN 5 5 2 BMN tidak terinventarisasi dengan baik 7
16 terjadi kesalahan dalam input data aset BMN 5 5 2 SDM pengelola BMN tidak menguasai pengelolaan BMN 7
17 Barang elektronik rusak dan bisa menyebabkan kebakaran 5 5 2 Kurangnya daya listrik 7
18 Pertangung jawaban keuangan tidak akuntabel 5 5 2 Tidak adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran 7
kurangnya petugas pengamanan dalam pengawasan penegakan,kepatuhan
Pengawasan penegakan kepatuhan dan disiplin WBP tidak optimal 4 4 2 6
19 dan disiplin WBP
20 Masih adanya penyimpangan standar prosedur pelaksanaan tugas pemahaman standar operasional prosedur pelaksanan tugas pengamanan
4 4 2 6
pengamanan dan penegakan disiplin WBP masih kurang
21 tidak optimalnya proses deradikalisasi 4 4 2 Petugas wali / pamong tidak melaksanakan tugas secara maksimal 6
22 pelaksananan kegiatan kemandirian bagi narapidana tidak berjalan 4 4 2 tidak adanya mitra kerjasama yang memadai 6
23 Pelaksanaan kegiatan pelatihan kemandirian tidak berjalan optimal 4 4 2 Sarana dan prasarana pembinaan kemandirian kurang 6
24 Hasil produksi masih kurang berkualitas 4 4 2 kualitas hasil produksi kurang sempurna 6

Pelaksanaan rahabilitasi medis dan sosial tidak optimal 4 4 2 Adanya narapidana peserta rehabilitasi yang masih mengkonsumsi narkoba 6
25
26 Instalasi jaringan data komunikasi tidak tertata rapi 4 4 2 SDM pengelola jaringan tidak ada 6
Pelaksanaan penegakan kedisiplinan, pengamanan dan
3 3 2 terbatasnya sarana-dan prasarana keamanan 5
27 penanggulangan ganguang KAMTIB masih belum optimal
28 Rehabilitasi dan Reedukasi Narapidana Tindak Pidana Terorisme tidak
3 3 2 kurangnya pemahaman wali/pamong dalam penanganan teroris 5
terlaksana dengan baik
Masih adanya maladministrasi dalam pelaksanaan tugas pengamanan 2 2 2 Pemahaman administrasi petugas keamanan masih rendah 4
29
30
Pegawai / petugas kurang memahami tugas dan fungsi pekerjaanya 2 2 2 Pegawai / petugas tidak melaksanakan tugasnya dengan baik 4
Kurang dukungan dari lembaga-lembaga luar dalam penegakan
2 2 2 Koordinasi dengan instasi terkait masih kurang 4
31 kedisiplinan, pengamanan dan penanggulangan ganguang KAMTIB.
32 Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa diselengarakan 2 2 2 Tidak adanya SDM pendidikan 4
33 Pelaksanaan kegiatan pendidikan tidak bisa diselengarakan 2 2 2 Tidak adanya koordinasi dengan instansi penyelengara pendidikan 4
34
Kegiatan konseling kepada napi resiko tinggi akan sulit dilaksanakan. 2 2 2 tidak adanya tempat untuk kegiatan konseling 4
35 narapidana ganguan mental tidak bisa direhabilitasi 2 2 2 SDM psikolo/psikiater tidak tersedia 4
36 pelayanan kesehatan kurang optimal 2 2 2 kurangnya SDM tenaga medis 4
37 penangan pasien narapidana tidak bisa ditangani 2 2 2 tidak tersedianya sarana kesehatan 4
38 Hubungan dengan keluarga dan masyarakat serta Minat dan bakat
2 2 2 tidak berjalanya peran wali pemasyarakatan 4
Narapidana kurang tergali
39 Narapidana tidak mengerti hak dan kewajibanya 2 2 2 kurangnya pemahaman hukum dan sosialisasi hak narapidana 4
40 narapidana berkebutuhan khusu tidak bisa dilayani dengan baik 2 2 2 tidak adannya saran prasarana disabilitas 4
41 pelayanan disabilitas tidak sesuai standar 2 2 2 petugas kurang memahami layan disabilitas 4
42
Penangualangan narapidana HIV AIDS masih tergantung pihak donor 2 2 2 tidak tersedianya anggaran penangulangan narapidana penderita HIV AIDS 4
43 sarana prasarana perkantoran rusak 2 2 2 sarana prasarana tidak dirawat secara rutin 4
44 terjadi maladmintrasi dan arsip dokumen berantakan 2 2 2 pegawai kurang memahami tata naskah dinas dan kearsipan 4
45 Pemahaman SDM terkai tugas dan fungsi rendah 1 1 2 Kurangnya SDM yang mendapatkan pelatihan 3
46 Penilaian Kinerja pegawai rendah 1 1 2 Masih ada pegawai yang tidak membuat SKP dan Jurnal Harian 3
47 Kualitas dan kapasitas pegawai tidak terupdate 1 1 2 Pegawai yang diajukan diklat tidak terealisasi sesuai usulan 3
RENCANA

Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG


Periode Penerapan : 2022

Indikator Risiko
No Opsi Penanganan
Indikasi Batas Aman
1 2 3 4

pengeledahan orang,barang yang masuk


1 18 Mengurangi Risiko
kedalam lapas masih belum optimal

pengeledahan orang,barang yang masuk


2 kedalam lapas dan pengeledahan blok kamar 18 Mengurangi Risiko
hunian masih belum optimal

3 adanya diskriminasi pelayanan integrasi 17 Mengurangi Risiko

pimpinan tidak dilibatkan dalam pengelolaan dan


4 17 Mengurangi Risiko
pelaksanaan anggaran

integritas dan pemahaman aturan perlaksanaan


5 14 Mengurangi Risiko
tugas pengaman masih kurang

- produksi hasil kegiatan kemandirian tidak


standar
6 14 Mengurangi Risiko
- Stigma negatif narapidana masih melekat di
masyarakat

- Persyaratan pengusulan yang belum lengkap


7 - Data penjamin tidak ada 14 Mengurangi Risiko
- Input data pengusulan PB/ CB/CMB tertunda

- meningkatnya jumlah kriminalitas


8 - Perbandingan Narapidana dengan petugas 14 Mengurangi Risiko
tidak ideal
9 terjadi kesalahan dalam pencatatan keuangan 12 Mengurangi Risiko

Sosialisasi dan penegakan peraturan dan


10 10 Mengurangi Risiko
tataertib bagi WBP masih rendah

layanan self service bagi narapidana dan


11 10 Mengurangi Risiko
masyarakat tidak berjalan

Narapidana teroris Tidak ada batas dalam


12 8 Mengurangi Risiko
interaksi

Tidak berjalanya wali dan pelaksanaan penilai


13 8 Mengurangi Risiko
pembinaan narapidana tidak berjalan

Pemahaman petugas dalam implementasi Kinerja


14 8 Mengurangi Risiko
Organisasi masih rendah

15 BMN tidak terinventarisasi dengan baik 7 Mengurangi Risiko

SDM pengelola BMN tidak menguasai


16 7 Mengurangi Risiko
pengelolaan BMN

17 Kurangnya daya listrik 7 Mengurangi Risiko

Tidak adanya keterbukaan dalam pengelolaan


18 7 Mengurangi Risiko
anggaran

kurangnya petugas pengamanan dalam


19 pengawasan penegakan,kepatuhan dan disiplin 6 Mengurangi Risiko
WBP

pemahaman standar operasional prosedur


20 6 Mengurangi Risiko
pelaksanan tugas pengamanan masih kurang
Petugas wali / pamong tidak melaksanakan tugas
21 6 Mengurangi Risiko
secara maksimal

22 tidak adanya mitra kerjasama yang memadai 6 Mengurangi Risiko

Sarana dan prasarana pembinaan kemandirian


23 6 Mengurangi Risiko
kurang

24 kualitas hasil produksi kurang sempurna 6 Mengurangi Risiko

Adanya narapidana peserta rehabilitasi yang


25 6 Mengurangi Risiko
masih mengkonsumsi narkoba

26 SDM pengelola jaringan tidak ada 6 Mengurangi Risiko

27 terbatasnya sarana-dan prasarana keamanan 5 Mengurangi Risiko

kurangnya pemahaman wali/pamong dalam


28 5 Mengurangi Risiko
penanganan teroris

Pemahaman administrasi petugas keamanan


29 4 Mengurangi Risiko
masih rendah

Pegawai / petugas tidak melaksanakan tugasnya


30 4 Mengurangi Risiko
dengan baik

31 Koordinasi dengan instasi terkait masih kurang 4 Mengurangi Risiko

32 Tidak adanya SDM pendidikan 4 Mengurangi Risiko

Tidak adanya koordinasi dengan instansi


33 4 Mengurangi Risiko
penyelengara pendidikan

34 tidak adanya tempat untuk kegiatan konseling 4 Mengurangi Risiko


35 SDM psikolo/psikiater tidak tersedia 4 Mengurangi Risiko

36 kurangnya SDM tenaga medis 4 Mengurangi Risiko

37 tidak tersedianya sarana kesehatan 4 Mengurangi Risiko

38 tidak berjalanya peran wali pemasyarakatan 4 Mengurangi Risiko

kurangnya pemahaman hukum dan sosialisasi


39 4 Mengurangi Risiko
hak narapidana

40 tidak adannya saran prasarana disabilitas 4 Mengurangi Risiko

41 petugas kurang memahami layan disabilitas 4 Mengurangi Risiko

tidak tersedianya anggaran penangulangan


42 4 Mengurangi Risiko
narapidana penderita HIV AIDS

43 sarana prasarana tidak dirawat secara rutin 4 Mengurangi Risiko

pegawai kurang memahami tata naskah dinas


44 4 Mengurangi Risiko
dan kearsipan

45 Kurangnya SDM yang mendapatkan pelatihan 3 Mengurangi Risiko


Masih ada pegawai yang tidak membuat SKP
46 3 Mengurangi Risiko
dan Jurnal Harian

Pegawai yang diajukan diklat tidak terealisasi


47 3 Mengurangi Risiko
sesuai usulan
RENCANA AKSI PENANGANAN RISIKO

AKATAN KELAS I PALEMBANG

Indikator Pengendalian
Kegiatan Pengendalian
Output Target
5 6 7

Persentase kepatuhan dan


disiplin terhadap tata tertib
Pelatihan pengeledahan dan mengoptimalkan oleh 95
peralatan keamanan (x-ray,metal detektor dll) Tahanan/Narapidana/Anak
pelaku gangguan kamtib

Persentase kepatuhan dan


disiplin terhadap tata tertib
mengoptimalkan pengeledahan orang dan barang oleh 95
pada setiap pos lingkungan Tahanan/Narapidana/Anak
pelaku gangguan kamtib

- memberikan sosialisai pemberian hak integrasi Prosentase Pembinaan


dan layanan pemasyarakatan tidak dipungut biaya, Kepribadian Dan Layanan 95
- memberiak sanksi tegas ke oknum Integrasi Narapidana
pegawai/petugas yang terbukti melakukan pungli

Tersusunnya Dokumen
Seluruh pejabat setruktural dilibatkan dalam Pelaksanaan Anggaran dan
95
penyusunan renja,tarja dan realisai anggaran laporan keuangan yang
akuntabel dan tepat waktu

Persentase kepatuhan dan


disiplin terhadap tata tertib
Penegakan integritas dan nilai etika, komitmen oleh 95
terhadap kompetensi, kepemimpinan yang kondusif Tahanan/Narapidana/Anak
pelaku gangguan kamtib

- kerjasama dengan pihak ke tiga untuk pemasaran, Persentase narapidana yang


- pemasaran melalui e commerce, 95
bekerja dan produktif
- melaksanakan pameran produk kegiatan kerja

- melaksanakan sosialisasi kepada narapidana dan Prosentase Pembinaan


keluarga tentang pemberian hak -hak integrasi Kepribadian Dan Layanan 95
- memasang poster/pamflet standar prosedur Integrasi Narapidana
pemberian hak integrasi

Prosentase Pembinaan
- mempercepat proses asimilasi Kepribadian Dan Layanan 95
- memberikan hak integrasi tepat waktu Integrasi Narapidana
Tersusunnya Dokumen
mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan Pelaksanaan Anggaran dan
95
pengelolaan keuangan laporan keuangan yang
akuntabel dan tepat waktu

Prosentase Pembinaan
Pelaksanaan sosialisasi ke seluruh WBP secara Kepribadian Dan Layanan 95
continues/berkelanjutan Integrasi Narapidana

Prosentase Pembinaan
melakukan permohonan asistensi fitur SDP Kepribadian Dan Layanan 95
Integrasi Narapidana

Prosentase Pembinaan
Mengajukan peningkatan sarana untuk Kepribadian Dan Layanan 95
menangulani narapidana teroris/resiko tinggi Integrasi Narapidana

- mengaktifkan kembali fungsi peran wali Prosentase Pembinaan


pemasyarakatan, Kepribadian Dan Layanan 95
- mengoptimalkan fitur raport pembinaan di SDP Integrasi Narapidana

Tersusunnya Dokumen
Pendampingan pimpinan dalam penyusunan target Pelaksanaan Anggaran dan 95
kinerja, realisasi kinerja dan realisasi anggaran laporan keuangan yang
akuntabel dan tepat waktu

- menyusun ulang daftar inventari barang dan Tersusunnya dokumen


penguna/penangung jawab BMN pengelolaan BMN dan 95
- mencatat keluar masuknya barang Kerumah tanggaan

Tersusunnya dokumen
meningkatkan kapasitas sdm pengolahan aset pengelolaan BMN dan 95
BMN dengan mengikutkan pelatihan Kerumah tanggaan

Terpenuhi dan terpelihara


- perbaikan instalasi jaringan listrik Jaringan elektronik dan
95
- mengajukan penambahan daya listrik Jaringan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi

Tersusunnya Dokumen
Dibuatkan papan kontrol dan publikasi melalui Pelaksanaan Anggaran dan
95
media sosial dan web site laporan keuangan yang
akuntabel dan tepat waktu

Persentase kepatuhan dan


Pemasangan CCTV, memaksimalkan pengunaan disiplin terhadap tata tertib
alat radio komunikasi dan mengajukan oleh 95
penambahan petugas ke kantor wilayah Tahanan/Narapidana/Anak
pelaku gangguan kamtib

Persentase kepatuhan dan


disiplin terhadap tata tertib
Sosialisasi rutin pelaksanaan standar operasional oleh 95
prosedur oleh Kabid Kamtib dan KA KPLP Tahanan/Narapidana/Anak
pelaku gangguan kamtib
Melaksanakan dan
mengajukan permohanan penambahan pegawai meningkatkan kualitas 95
layanan perkantoran
kerjasama dengan balai latihan kerja /lembaga Persentase narapidana yang
95
ketrampilan sertifikasi bekerja dan produktif
mengajukan sarana prasarana dan bekerjasama Persentase narapidana yang
95
dengan pihak lembaga keterampilan bekerja dan produktif
Persentase narapidana yang
meningkatkan quality control hasil produksi 95
bekerja dan produktif

- pengawasan rutin bagi narapidana yang


perubahan kualitas hidup
mendapatkan rehab
pecandu/penyalahguna/korba 95
- Kerjasama dengan steakholder yang menangani
n penyalahgunaan narkotika
rehabilitasi

Terpenuhi dan terpelihara


- Menunjuk SDM penangung jawab pengelola data Jaringan elektronik dan
95
jaringan Internet Jaringan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi

Persentase Narapidana resiko


Mengajukan penambahan sarana dan prasarana tinggi yang berubah
95
keamanan perilakunya menjadi Sadar,
Patuh dan Dispilin

Persentase Narapidana resiko


meningkatkan kerjasama stakeholder (kepolisian
tinggi yang berubah
dan BNPT) dalam kegiatan pembinaan dan 95
perilakunya menjadi Sadar,
deradikalisasi
Patuh dan Dispilin

Persentase Narapidana resiko


Memberikan pelatihan melalui coach, mentoring tinggi yang berubah
95
kepada petugas pengamanan perilakunya menjadi Sadar,
Patuh dan Dispilin

Monitoring dan sosialisasi pelaksanaan tugas Meningkatkan Kualitas


pengamanan sesuai permenkumham no 33/2015 Layanan Keamanan dan 95
oleh Pejabat struktural Ketertiban

Persentase narapidana yang


Membentuk forum jejaring antar instansi 95
mendapatkan hak Pendidikan

Persentase narapidana yang


Mengajukan SDM tenaga pendidikan 95
mendapatkan hak Pendidikan

mengajukan kerjasama denga Dinas Pendidikan Persentase narapidana yang


95
Daerah mendapatkan hak Pendidikan

Meningkatkan Kualitas
Mengajukan penambahan sarana dan prasarana
Layanan Keamanan dan 95
keamanan
Ketertiban
Persentase
tahanan/narapidana dan
bekerjasama dengan ruamah sakit jiwa lansia yang mendapatkan 95
layanan kesehatan sesuai
standar

Persentase
- petugas medis yang tersedia datang langsung ke tahanan/narapidana dan
blok hunian (layanan kesehatan menemuimu) lansia yang mendapatkan 95
- Bekerjasama dengan puskesmas terdekat layanan kesehatan sesuai
standar

Persentase
tahanan/narapidana dan
- kerjasama dengan rumahsakit terdekat
lansia yang mendapatkan 95
- mengajukan sarana prasarana kesehatan
layanan kesehatan sesuai
standar

Prosentase Pembinaan
membentuk tim wali pemasyarakatan Kepribadian Dan Layanan 95
Integrasi Narapidana

Prosentase Pembinaan
melakukan sosialisasi secara continiuce tentak hak-
Kepribadian Dan Layanan 95
hak narapidana
Integrasi Narapidana

Persentase
tahanan/narapidana dan
melengkapi sarana disabilitas bagi narapidana lansia yang mendapatkan 95
layanan kesehatan sesuai
standar

Persentase
tahanan/narapidana dan
memberikan pelatihan melalui coach, mentoring
lansia yang mendapatkan 95
kepada petugas mengenai layanan disabilitas
layanan kesehatan sesuai
standar

Persentase
tahanan/narapidana dan
Bekerjasama dengan ruamah sakit dan dinas
lansia yang mendapatkan 95
kesehatan
layanan kesehatan sesuai
standar

Melakukan pemeliharan rutin serta melaksanakan Terselengaranya Layanan


95
monitoring dan evaluasi Perkantoran
Melakukan penataan persuratan melalui digital
Terselengaranya Layanan
(sumaker) serta rutin melaksanakan monitoring 95
Perkantoran
dan evaluasi

Terpenuhinya data
mengajukan diklat pegawai dan bekerja sama
peningkatan kompetensi,
dengan pihak steakholder dalam peningkatan 95
kinerja dan disiplin pegawai
kapasitas pegawai
pemasyarakatan
- hak pemberian tunjangan kinerja dikurangi sesuai Terpenuhinya data
ketentuan, peningkatan kompetensi,
95
- memangil,memeriksa dan memberikan sanksi kinerja dan disiplin pegawai
sesuai ketentuan pemasyarakatan

Terpenuhinya data
peningkatan kompetensi,
mengajukan pegawai untuk diklat 95
kinerja dan disiplin pegawai
pemasyarakatan
Jadwal Penanggung Jawab Cadangan Risiko (Rp)

8 9 10

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas
Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas
Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas
Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas
Januari-Desember Kalapas

Januari-Desember Kalapas
PEMANTAUAN RISIKO

Unit Pemilik Risiko : LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG


Periode Penerapan : 2022

Indikator Pengendalian
No Kegiatan pengendalian
Output Target Realisasi
1 2 3 4 5

Pelatihan pengeledahan dan Persentase kepatuhan dan disiplin


mengoptimalkan peralatan terhadap tata tertib oleh
1 95 97
keamanan (x-ray,metal Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
detektor dll) gangguan kamtib

mengoptimalkan Persentase kepatuhan dan disiplin


pengeledahan orang dan terhadap tata tertib oleh
95 97
barang pada setiap pos Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
lingkungan gangguan kamtib

- memberikan sosialisai
pemberian hak integrasi dan
layanan pemasyarakatan
Prosentase Pembinaan Kepribadian
tidak dipungut biaya, 95 97
Dan Layanan Integrasi Narapidana
- memberiak sanksi tegas ke
oknum pegawai/petugas yang
terbukti melakukan pungli

Seluruh pejabat setruktural


Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
dilibatkan dalam penyusunan
Anggaran dan laporan keuangan 95 97
renja,tarja dan realisai
yang akuntabel dan tepat waktu
anggaran

Penegakan integritas dan nilai Persentase kepatuhan dan disiplin


etika, komitmen terhadap terhadap tata tertib oleh
95 97
kompetensi, kepemimpinan Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
yang kondusif gangguan kamtib
- kerjasama dengan pihak ke
tiga untuk pemasaran,
- pemasaran melalui e Persentase narapidana yang bekerja
95 97
commerce, dan produktif
- melaksanakan pameran
produk kegiatan kerja

- melaksanakan sosialisasi
kepada narapidana dan
keluarga tentang pemberian
Prosentase Pembinaan Kepribadian
hak -hak integrasi 95 97
Dan Layanan Integrasi Narapidana
- memasang poster/pamflet
standar prosedur pemberian
hak integrasi

- mempercepat proses
asimilasi Prosentase Pembinaan Kepribadian
95 97
- memberikan hak integrasi Dan Layanan Integrasi Narapidana
tepat waktu

mengirimkan pegawai untuk Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan


mengikuti pelatihan Anggaran dan laporan keuangan 95 97
pengelolaan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu

Pelaksanaan sosialisasi ke
Prosentase Pembinaan Kepribadian
seluruh WBP secara 95 97
Dan Layanan Integrasi Narapidana
continues/berkelanjutan

melakukan permohonan Prosentase Pembinaan Kepribadian


95 97
asistensi fitur SDP Dan Layanan Integrasi Narapidana
Mengajukan peningkatan
sarana untuk menangulani Prosentase Pembinaan Kepribadian
95 97
narapidana teroris/resiko Dan Layanan Integrasi Narapidana
tinggi

- mengaktifkan kembali fungsi


peran wali pemasyarakatan, Prosentase Pembinaan Kepribadian
95 97
- mengoptimalkan fitur raport Dan Layanan Integrasi Narapidana
pembinaan di SDP

Pendampingan pimpinan
Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
dalam penyusunan target
Anggaran dan laporan keuangan 95 97
kinerja, realisasi kinerja dan
yang akuntabel dan tepat waktu
realisasi anggaran

- menyusun ulang daftar


inventari barang dan
penguna/penangung jawab Tersusunnya dokumen pengelolaan
95 97
BMN BMN dan Kerumah tanggaan
- mencatat keluar masuknya
barang

meningkatkan kapasitas sdm


Tersusunnya dokumen pengelolaan
pengolahan aset BMN dengan 95 97
BMN dan Kerumah tanggaan
mengikutkan pelatihan

- perbaikan instalasi jaringan


Terpenuhi dan terpelihara Jaringan
listrik
elektronik dan Jaringan Perangkat 95 97
- mengajukan penambahan
Pengolah Data dan Komunikasi
daya listrik

Dibuatkan papan kontrol dan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan


publikasi melalui media sosial Anggaran dan laporan keuangan 95 97
dan web site yang akuntabel dan tepat waktu

Pemasangan CCTV,
Persentase kepatuhan dan disiplin
memaksimalkan pengunaan
terhadap tata tertib oleh
alat radio komunikasi dan 95 97
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
mengajukan penambahan
gangguan kamtib
petugas ke kantor wilayah
Sosialisasi rutin pelaksanaan Persentase kepatuhan dan disiplin
standar operasional prosedur terhadap tata tertib oleh
95 97
oleh Kabid Kamtib dan KA Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
KPLP gangguan kamtib

mengajukan permohanan Melaksanakan dan meningkatkan


95 97
penambahan pegawai kualitas layanan perkantoran

kerjasama dengan balai


Persentase narapidana yang bekerja
latihan kerja /lembaga 95 97
dan produktif
ketrampilan sertifikasi

mengajukan sarana prasarana


Persentase narapidana yang bekerja
dan bekerjasama dengan 95 97
dan produktif
pihak lembaga keterampilan

meningkatkan quality control Persentase narapidana yang bekerja


95 97
hasil produksi dan produktif

- pengawasan rutin bagi


narapidana yang
perubahan kualitas hidup
mendapatkan rehab
pecandu/penyalahguna/korban 95 97
- Kerjasama dengan
penyalahgunaan narkotika
steakholder yang menangani
rehabilitasi

- Menunjuk SDM penangung Terpenuhi dan terpelihara Jaringan


jawab pengelola data jaringan elektronik dan Jaringan Perangkat 95 97
Internet Pengolah Data dan Komunikasi

Mengajukan penambahan Persentase Narapidana resiko tinggi


sarana dan prasarana yang berubah perilakunya menjadi 95 97
keamanan Sadar, Patuh dan Dispilin

meningkatkan kerjasama
Persentase Narapidana resiko tinggi
stakeholder (kepolisian dan
yang berubah perilakunya menjadi 95 97
BNPT) dalam kegiatan
Sadar, Patuh dan Dispilin
pembinaan dan deradikalisasi
Memberikan pelatihan Persentase Narapidana resiko tinggi
melalui coach, mentoring yang berubah perilakunya menjadi 95 97
kepada petugas pengamanan Sadar, Patuh dan Dispilin

Monitoring dan sosialisasi


pelaksanaan tugas
Meningkatkan Kualitas Layanan
pengamanan sesuai 95 97
Keamanan dan Ketertiban
permenkumham no 33/2015
oleh Pejabat struktural

Membentuk forum jejaring Persentase narapidana yang


95 97
antar instansi mendapatkan hak Pendidikan

Mengajukan SDM tenaga Persentase narapidana yang


95 97
pendidikan mendapatkan hak Pendidikan

mengajukan kerjasama denga Persentase narapidana yang


95 97
Dinas Pendidikan Daerah mendapatkan hak Pendidikan

Mengajukan penambahan
Meningkatkan Kualitas Layanan
sarana dan prasarana 95 97
Keamanan dan Ketertiban
keamanan

Persentase tahanan/narapidana dan


bekerjasama dengan ruamah
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
sakit jiwa
kesehatan sesuai standar

- petugas medis yang tersedia


datang langsung ke blok
Persentase tahanan/narapidana dan
hunian (layanan kesehatan
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
menemuimu)
kesehatan sesuai standar
- Bekerjasama dengan
puskesmas terdekat

- kerjasama dengan
Persentase tahanan/narapidana dan
rumahsakit terdekat
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
- mengajukan sarana
kesehatan sesuai standar
prasarana kesehatan

membentuk tim wali Prosentase Pembinaan Kepribadian


95 97
pemasyarakatan Dan Layanan Integrasi Narapidana
melakukan sosialisasi secara
Prosentase Pembinaan Kepribadian
continiuce tentak hak- hak 95 97
Dan Layanan Integrasi Narapidana
narapidana

Persentase tahanan/narapidana dan


melengkapi sarana disabilitas
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
bagi narapidana
kesehatan sesuai standar

memberikan pelatihan
Persentase tahanan/narapidana dan
melalui coach, mentoring
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
kepada petugas mengenai
kesehatan sesuai standar
layanan disabilitas

Persentase tahanan/narapidana dan


Bekerjasama dengan ruamah
lansia yang mendapatkan layanan 95 97
sakit dan dinas kesehatan
kesehatan sesuai standar

Melakukan pemeliharan rutin


Terselengaranya Layanan
serta melaksanakan 95 97
Perkantoran
monitoring dan evaluasi

Melakukan penataan
persuratan melalui digital
Terselengaranya Layanan
(sumaker) serta rutin 95 97
Perkantoran
melaksanakan monitoring
dan evaluasi

mengajukan diklat pegawai


dan bekerja sama dengan Terpenuhinya data peningkatan
pihak steakholder dalam kompetensi, kinerja dan disiplin 95 97
peningkatan kapasitas pegawai pemasyarakatan
pegawai

- hak pemberian tunjangan


kinerja dikurangi sesuai
Terpenuhinya data peningkatan
ketentuan,
kompetensi, kinerja dan disiplin 95 97
- memangil,memeriksa dan
pegawai pemasyarakatan
memberikan sanksi sesuai
ketentuan

Terpenuhinya data peningkatan


mengajukan pegawai untuk
kompetensi, kinerja dan disiplin 95 97
diklat
pegawai pemasyarakatan
PEMANTAUAN RISIKO

LEMBANG

Indikator Risiko
Batas Risiko Residu Keterangan
% Indikasi Realisasi %
Aman
6=(5/4)x100 7 8 9 10=(9/8)x100 11 12
pengeledahan
orang,barang
yang masuk
102.11 18 8 44.44 88.9
kedalam lapas
masih belum
optimal

pengeledahan
orang,barang
yang masuk
kedalam lapas
102.11 dan 18 8 44.44 88.9
pengeledahan
blok kamar
hunian masih
belum optimal

adanya
diskriminasi 17
102.11 8 47.06 94.1
pelayanan
integrasi

pimpinan tidak
dilibatkan
dalam
102.11 pengelolaan 17 8 47.06 94.1
dan
pelaksanaan
anggaran

integritas dan
pemahaman
aturan
102.11 perlaksanaan 14 7 50.00 100.0
tugas
pengaman
masih kurang
- produksi hasil
kegiatan
kemandirian
tidak standar 14
102.11 7 50.00 100.0
- Stigma negatif
narapidana
masih melekat
di masyarakat

- Persyaratan
pengusulan
yang belum
lengkap
- Data penjamin 14
102.11 7 50.00 100.0
tidak ada
- Input data
pengusulan
PB/ CB/CMB
tertunda

- meningkatnya
jumlah
kriminalitas
- Perbandingan 14
102.11 7 50.00 100.0
Narapidana
dengan
petugas tidak
ideal

terjadi
kesalahan
102.11 dalam 12 5 41.67 83.3
pencatatan
keuangan

Sosialisasi dan
penegakan
peraturan dan 10
102.11 5 50.00 100.0
tataertib bagi
WBP masih
rendah

layanan self
service bagi
102.11 narapidana dan 10 5 50.00 100.0
masyarakat
tidak berjalan
Narapidana
teroris Tidak 8
102.11 4 50.00 100.0
ada batas
dalam interaksi

Tidak
berjalanya wali
dan
pelaksanaan 8
102.11 4 50.00 100.0
penilai
pembinaan
narapidana
tidak berjalan

Pemahaman
petugas dalam
implementasi 8
102.11 4 50.00 100.0
Kinerja
Organisasi
masih rendah

BMN tidak
102.11 terinventarisasi 7 3 48.57 97.1
dengan baik

SDM pengelola
BMN tidak
102.11 menguasai 7 4 57.14 114.3
pengelolaan
BMN

Kurangnya 7
102.11 4 57.14 114.3
daya listrik

Tidak adanya
keterbukaan
102.11 dalam 7 4 57.14 114.3
pengelolaan
anggaran

kurangnya
petugas
pengamanan
dalam 6
102.11 4 66.67 133.3
pengawasan
penegakan,kep
atuhan dan
disiplin WBP
pemahaman
standar
operasional
prosedur 6
102.11 4 66.67 133.3
pelaksanan
tugas
pengamanan
masih kurang

Petugas wali /
pamong tidak
102.11 melaksanakan 6 4 66.67 133.3
tugas secara
maksimal

tidak adanya
mitra 6
102.11 4 66.67 133.3
kerjasama yang
memadai

Sarana dan
prasarana
102.11 pembinaan 6 4 66.67 133.3
kemandirian
kurang

kualitas hasil
produksi 6
102.11 4 66.67 133.3
kurang
sempurna

Adanya
narapidana
peserta
102.11 rehabilitasi 6 4 66.67 133.3
yang masih
mengkonsumsi
narkoba

SDM pengelola
102.11 jaringan tidak 6 4 66.67 133.3
ada

terbatasnya
sarana-dan 5 5
102.11 100.00 200.0
prasarana
keamanan

kurangnya
pemahaman
wali/pamong 5 5
102.11 100.00 200.0
dalam
penanganan
teroris
Pemahaman
administrasi
102.11 petugas 4 2 50.00 100.0
keamanan
masih rendah

Pegawai /
petugas tidak
102.11 melaksanakan 4 2 50.00 100.0
tugasnya
dengan baik

Koordinasi
dengan instasi 4 2
102.11 50.00 100.0
terkait masih
kurang
Tidak adanya
102.11 SDM 4 2 50.00 100.0
pendidikan

Tidak adanya
koordinasi
102.11 dengan instansi 4 2 50.00 100.0
penyelengara
pendidikan

tidak adanya
tempat untuk 4 2
102.11 50.00 100.0
kegiatan
konseling

SDM
102.11 psikolo/psikiate 4 2 50.00 100.0
r tidak tersedia

kurangnya
102.11 SDM tenaga 4 2 50.00 100.0
medis

tidak
tersedianya 4 2
102.11 50.00 100.0
sarana
kesehatan

tidak berjalanya
peran wali 4 2
102.11 50.00 100.0
pemasyarakata
n
kurangnya
pemahaman
102.11 hukum dan 4 2 50.00 100.0
sosialisasi hak
narapidana

tidak adannya
saran 4 2
102.11 50.00 100.0
prasarana
disabilitas

petugas kurang
102.11 memahami 4 2 50.00 100.0
layan disabilitas

tidak
tersedianya
anggaran
102.11 penangulangan 4 2 50.00 100.0
narapidana
penderita HIV
AIDS
sarana
prasarana tidak 4 2
102.11 50.00 100.0
dirawat secara
rutin

pegawai kurang
memahami tata 4 2
102.11 50.00 100.0
naskah dinas
dan kearsipan

Kurangnya
SDM yang 3 2
102.11 66.67 133.3
mendapatkan
pelatihan

Masih ada
pegawai yang
102.11 tidak membuat 3 2 66.67 133.3
SKP dan Jurnal
Harian

Pegawai yang
diajukan diklat 3 2
102.11 66.67 133.3
tidak terealisasi
sesuai usulan
KRITERIA DAN SKALA KEMUNGKINAN TERJADINYA RISIKO

No Kriteria Kemungkinan Definisi Kriteria Kemungkinan Skala Nilai


1 Sangat Kecil Sangat kecil kemungkinan terjadi dalam periode 1 tahun 1
2 Kecil Kecil kemungkinan terjadi dalam periode 1 tahun 2
3 Moderat Kemungkinan terjadi 50/50 dalam periode 1 tahun 3
4 Hampir Pasti Hampir Pasti terjadi dalam periode 1 tahun 4
5 Pasti Pasti terjadi dalam periode 1 tahun 5

KRITERIA DAN SKALA DAMPAK TERJADINYA RISIKO

No Kriteria Dampak Definisi Kriteria Dampak Skala Nilai


1 Individu Berdampak terhadap Individu Pejabat/ Pegawai atau berkaitan dengan Risiko Kepatuhan 1
2 Satuan Kerja/ UPT Berdampak terhadap Satuan Kerja/ UPT atau berkaitan dengan Risiko Pelaporan 2
3 Kantor Wilayah/ Unit Eselon Berdampak terhadap Kantor Wilayah atau berkaitan dengan Risiko Operasional 3
II
4 Berdampak terhadap Unit Eselon I atau berkaitan dengan Risiko Keuangan dan Risiko Hukum 4
Unit Eselon I
5 Berdampak terhadap Kementerian atau berkaitan dengan Risiko Reputasi dan Risiko Kebijakan 5
Kementerian

Anda mungkin juga menyukai