Anda di halaman 1dari 90

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PESAN MORAL DALAM


FILM SYAMIL DAN DODO EPISODE
”ALAM KUBUR”

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

Oleh:

WAFIQ AZIZAH NUR AGUSTIAN


Nim : 520219011

FAKULTAS DAKWAH DAN SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SORONG
2023

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wafiq Azizah Nur Agustian

NIM : 520219011

Tempat/Tgl. Lahir : Sorong, 27 Januari 200

Fakultas : Syariah dan Dakwah

Prodi : Komunikasi Penyiaran Islam

Judul Skripsi :.Analisis Pesan Moral Dalam Film Syamil Dan Dodo

Episode”Alam Kubur”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan

hasil penelitian, pemikiran, pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya

orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

terdapat ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sorong, 19 Juli 2023

Peneliti,

Wafiq Azizah Nur Agustian

NIM. Dak.520219011

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Wafiq Azizah Nur Agustian, NIM:

Dak.520219011, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Dakwah Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Sorong. Setelah dengan seksama meneliti dan

mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “Analisis Pesan Moral

Dalam Film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur” memandang bahwa

skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui ke sidang

munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut

Sorong, 19 Juli 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Fatma Sari, M. Pd. I Nurfitriani, S. Sos, M. Si

NIP.198901162015032003 NIP.

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan segala

rahmat, karunia, dan petunjuk nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul“ANALISIS PESAN MORAL DALAM FILM SYAMIL DAN

DODO EPISODE “ALAM KUBUR”.” ini dengan baik. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan

masukan dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Kepada orang tua atas doa, bimbingan serta kasih sayang yang selalu

tercurah selama ini.

2. Bapak Prof. Dr. Hamzah, M.Ag. selaku rektor Institut Agama Islam

Negeri Sorong

3. Ibu Fatma Sari, M. Pd.I selaku dosen pembimbing 1 skripsi

4. Bapak Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I selaku wakil rektor I dan

bapak Drs. H. Umar Sulaiman, M.M. selaku wakil rektor III.

5. Ibu Dwi Iin Kahitnah, S.Sos.I. selaku Kaprodi Komunikasi Penyiaran

Islam.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Dakwah, khususnya prodi

Komunikasi Penyiaran Islam

iv
7. Nurfitriani, S.Sos M.Si. Selaku pembimbing II yang telah berkenan

memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi dengan penuh

kesabaran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Rabiudin, M.Pd. selaku kepala perpustakaan IAIN Sorong yang

telah membantu peneliti

9. Ibu Irfa Kaharuddin, SE. selaku penanggung jawab Lab. Terpadu IAIN

Sorong.

10. Teman-teman KKN Posko 11 Kelurahan Majener yang selalu

memberikan dukungan hingga hari ini.

11. Teman-teman KPI Angkatan 2019 yang telah menemani peneliti dalam

menempuh perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu baik secara

langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan moril

ataupun materil demi terlaksananya skripsi ini.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan.Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya.

Sorong, ….Januari 2023

Wafiq Azizah Nur Agustian


Nim : 520219011

v
ABSTRAK

Nama : Wafiq Azizah Nur Agustian


NIM : Dak. 520219011
Judul Skripsi : Analisis Pesan Moral dalam Film Syamil dan Dodo
Episode “Alam Kubur”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral dan bentuk-


bentuk pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam
Kubur”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan teknik simak libat cakap dan teknik
simak bebas cakap yang kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis
data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Syamil dan Dodo mempunyai
nilai-nilai positif yang di dalamnya mengajarkan pengetahuan mengenai ajaran
agama islam yang berisikan bahwa tidak dianjurkan untuk berbuat curang, tidak
dianjurkan untuk membalas dendam,dan pentingnya mengetahui alam sesudah
kematian. Film syamil dan Dodo mengandung edukasi penyampaian pesan moral
yang terkandung dalam ajaran agama islam yang dapat membimbing, membina,
dan menumbuhkan moral anak menjadi baik. Membimbing untuk berperilaku
yang baik seperti mempunyai rasa takut untuk melakukan perbuatan yang tidak
disukai Allah SWT, membina untuk menumbuhkan rasa iman dan kecintaan
terhadap Allah SWT, membina dalam beribadah, membina untuk memiliki
perilaku akhlakul karimah. Bentuk-bentuk Pesan moral yang terkandung dalam
film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur” mengangkat perilaku akhlaq baik
dan buruk yang berhubungan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan
orang lain dan dengan dirinya sendiri guna meningkatkan rasa takut anak terhadap
kematian, sehingga pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo ini
menjadikan dasar kepada anak-anak untuk ditanamkan sejak dini dan diharapkan
dapat tertanam dalam pikiran anak-anak sehingga ada rasa takut dikemudian hari.

vi
Kata kunci: Syamil dan Dodo, Pesan moral.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...............................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................iv
ABSTRAK ...............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................vii
BAB I.........................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Fokus Penelitian........................................................................7
C. Rumusan Masalah.....................................................................7
D. Tujuan Penelitian.......................................................................7
E. Manfaat Penelitian.....................................................................8
F. Definisi Istilah...........................................................................8
G. Kajian Terdahulu....................................................................10
BAB II......................................................................................................14
TINJAUAN TEORITIS.........................................................................14
A. Analisis....................................................................................14
1. Pengertian Analisis.......................................................14
2. Analisis Isi....................................................................14
3. Kartun dan Film............................................................15
4. Jenis- jenis Kartun........................................................18
5. Pesan Moral..................................................................20
6. Manfaat Pesan Moral....................................................24
7. Pengertian Perilaku.......................................................25
8. Psikologi Komunikasi...................................................27
9. Akidah..........................................................................28
10. Akhlaq..........................................................................28
11. Indikator Perilaku Baik dan Buruk...............................29
12. Perilaku Baik dan Buruk dalam Perspektif Islam.........31

vii
13. Sejarah Film Animasi di Indonesia..............................33
B. Film sebagai Media Dakwah...................................................35
BAB III....................................................................................................39
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................39
A. Jenis penelitian........................................................................39
B. Pendekatan Penelitian..............................................................39
C. Fokus Penelitian......................................................................40
D. Subjek dan Objek Penelitian...................................................40
E. Teknik Simak Libat Cakap......................................................40
G. Teknik Analisis Data...............................................................41
BAB IV....................................................................................................42
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................42
A. Latar Belakang Film Kartun Syamil dan Dodo.......................42
1. Sinopsis Film Kartun Syamil dan Dodo.............................45
2. Karakter Pemeran Film Kartun Syamil dan Dodo.............47
3. Proses Produksi Film..........................................................53
4. PT. Nada Cipta Raya, NCR Production.............................54
B.Pesan Moral Yang Terdapat Dalam Film Syamil dan Dodo
Episode “Alam Kubur”...........................................................56
C.Bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam Film
Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”..............................64
BAB V......................................................................................................67
PENUTUP...............................................................................................67
A. Kesimpulan............................................................................67
B. Saran.......................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................71

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pemeluk Agama Islam mempunyai tugas yang mulia

untuk menyampaikan dakwah sebagai penyeru, mengajak kepada umat

untuk melaksanakan amal ma’ruf nahi munkar, melaksanakan kebaikan dan

menjauhi larangan. Tugas dan keajaiban tertera jelas dalam Al-Quran surah

Ali-Imran Ayat 104 yang berbunyi :

Terjemahnya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali-Imran/3:104)1

Ayat tersebut menerangkan bahwa manusia dengan segala

kemampuannya adalah dinamis dan akan terus bergerak maka tugas dari

para pemeluk Agama Islam untuk selalu menjaga supaya pergerakan

tersebut bisa di arahkan pada arah positif dengan cara berdakwah.

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yang akan memperhatikan proses

dan maknanya.

Media dakwah sifatnya fleksibel dan bisa disesuaikan dengan

perkembangan zaman. Hal itu erat kaitannya dengan bagaimana caranya

1
Al-Quran Dan Terjemah Kementrian Agama Republik Indonesia,(2006), hal.79

1
dakwah yang dilakukan bisa menarik minat mereka yang menjadi sasaran.

Salah satu upaya yang bisa diterapkan sekarang ini misalnya dengan

menggunakan perkembangan tekhnologi untuk menopang dakwah

contohnya dengan menggunakan media film.

Jika dibandingkan dengan media lainnya seperti brosur, buku,

ataupun majalah film merupakan salah satu media dakwah yang bisa

dikatakan paling efektif. Hal itu disebabkan terutama oleh penyajiannya

berupa audio visual sehingga berpotensi memberikan daya tarik melalui

aspek hiburannya. Di samping aspek hiburan inilah kemudian bisa

ditemukan kandungan lain dalam sebuah film termasuk fungsi informatif,

edukatif, dan persuasive. Hal ini sesuai dengan misi perfilman bahwa film

bisa di gunakan sebagai media edukatif untuk pembinaan-pembinaan

edukasi muda.2

Hal tersebut memiliki kesesuaian dengan defisnisi dakwah, bahwa

dakwah merupakan komunikasi antar umat manusia yang berisi pesan-

pesan ajaran Islam, seperti ajakan,seruan, nasihat kepada yang ma’ruf dan

menjauhi yang munkar. Seorang dai atau komunikator agar mencapai hasil

sesuai dengan apa yang direncanakan perlu memiliki pengetahuan

komunikasi.3

Aktualisasi peran dakwah setiap muslim menjadi terbuka yaitu

dengan memanfaatkan wahana dakwah, kesibukan dan mobilitas yang

2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, (Cet. II;Bandung,Citra
Aditya Bakti 2000),hal. 212
3
Arifin Anwar, Komunikasi Politik; Paradikma Teori Aplikasi Strategi Komunikasi,
(Jakarta Balai Pustaka 1986), hal.4

2
tinggi serta perubahan sosial yang ada tidak memungkinkan dakwah

konvensional mampu menjangkau masyarakat secara efektif. Dakwah

dengan menggunakan multimedia jawaban bagi masyarakat dengan kondisi

dan tatanan seperti sekarang. Film bisa memberikan manfaat utama yaitu

memberikan pesan dakwah tanpa memberikan rasa digurui pada pemirsa.

Hal itu memberikan kemungkinan lebih besar bahwa pesan tersebut

mengena pada sasarannya.

Film kartun adalah film yang mengandung gambar-gambar yang

dilukis dan disusun secara berangkai, sehingga apabila proyeksi kepada

media akan menimbulkan citra hidup dan membentuk sebuah kisah cerita

atau film yang dibuat dengan menggambar setiap frame, merupakan

gambar dengan posisi yang berbeda, sehingga kalau diserikan akan

menimbulkan kesan bergerak.4

Bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan

pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan atau pendidikan kini

banyak digunakan film sebagai alat pembantu untuk memberikan

penjelasan.5 Film juga merupakan salah satu media komunikasi dan sarana

yang dinilai efektif dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan.

Menurut Wawan Kuswandi dalam bukunya Komunikasi Massa

Sebuah Analisis Isi Media Televisi persoalan yang saat ini ditakuti

beberapa kalangan dan tokoh masyarakat mengenai film anak yang dinilai

antisosial, anak akan mencitrakan diri seperti tokoh dalam film tersebut,

4
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, hal.217
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, hal. 209.

3
misalnya tokoh Ksatria Baja Hitam yang mewabah ke dalam kepribadian

anak. Tokoh dalam film anak tersebut membela kebenaran dan melawan

kejahatan dengan cara tidak nalar bahkan terkesan sadis.6

Dari sekian banyak film kartun yang masuk dan tayang di

Indonesia, hanya beberapa film yang mengandung edukasi dan

pengetahuan mengenai Agama. Misalnya stasiun televisi swasta, yaitu

RCTI, program unggulan pada jenis kartun animasi: Crayon Shinchan,

Doraemon, Larva dan Kiko. Kebanyakan kartun tersebut hanya

mengandung unsur hiburan, kecuali film kiko mengandung edukasi tetapi

tidak ada pengetahuan agama di dalamnya. Selain itu di MNC TV terdapat

film kartun Sopo Jarwo dan Upin dan Ipin kedua film tersebut lebih

banyak memberikan pengetahuan moral, begitu juga dengan film kartun

Keluarga Somad di Indosiar.

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi

Film memberikan pengaruh yang besar terhadap jiwa manusia. Hal ini

berhubungan dengan ilmu jiwa sosial tentang gejala “identifikasi

psikologi” yaitu orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan

sehingga ia ikut merasa apa yang dirasakan tokoh tersebut. 7 Film bersifat

6
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi,
(Cet.I;Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), hal. 63.
7
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, (Bandung; Remaja Rosda
Karya, 2005), h. 236.

4
audio visual yaitu gambar dan suara, film mampu menceritakan banyak hal

dalam waktu singkat. Ketika penonton menonton film tersebut seakan-akan

menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan

bahkan dapat memengaruhi audiens.

Miskinnya film-film kartun animasi yang bertemakan pendidikan

islam membuat orang tua (muslim) bingung. Ingin melarang anak nonton

film, tetapi orang tua tidak memiliki alternatif tayangan yang positif. Film

kartun Syamil dan Dodo merupakan film kartun anak-anak yang di

dalamnya mengajarkan pengetahuan mengenai Agama Islam. Tokoh utama

dalam film tersebut adalah Syamil yang dikenal sebagai anak yang baik

dan Dodo (sahabat Syamil) yang sedikit nakal.

Kisah dalam serial Syamil dan Dodo sederhana, diangkat

berdasarkan kisah sehari-hari tapi dikemas menarik dengan adegan dan

cerita lucu yang membuat anak-anak tertawa. Hal yang lebih penting

adalah membantu anak-anak memahami Islam lebih mudah dan indah.8

Analisis pesan moral dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

juga mengangkat perilaku akhlak dan juga meningkatkan rasa takut anak

terhadap kematian.

Kehadiran keberagaman media komunikasi adalah salah satu yang

dapat dimanfaatkan oleh umat Islam sebagai sarana peningkatan iman dan

takwa. Media komunikasi juga dapat digunakan untuk penyampaian pesan

moral yang terkandung dalam Islam.

8
Sinopsis Syamil dan Dodo diakses pada 26 Juni 2015 pukul 11.07 WIB dari
http://www.rtv.co.id/program/detail/124syamil-dan-dodo

5
Rajawali Televisi atau disingkat RTV sebelumnya bernama B-

Channel, adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional asal Jakarta,

Indonesia. yang dimiliki perusahaan oleh Rajawali Corpora. RTV resmi

mengudara pada tanggal 1 November 2009 di Jakarta dengan nama B-

Channel. Saat ini, program RTV lebih difokuskan pada acara hiburan,

soft news, dan variety show untuk keluarga. Pada tanggal 3 Mei 2014, B-

Channel berganti nama menjadi “RTV (Rajawali Televisi)” pada saat acara

Grand Launching Langit Rajawali. Dengan visi ingin berbagi nilai positif

melalui produksi hiburan dan informasi untuk memajukan masyarakat

Indonesia dan misi menjadi media televisi nasional yang menayangkan

program berkualitas yang kreatif, menghibur sekaligus mencerdaskan

pemirsa Indonesia.9

Film Kartun Syamil dan Dodo menyajikan tayangan yang mencerdaskan

dan menghibur, Kartun Syamil dan Dodo ini ditayangkan di RTV sepanjang

bulan ramadhan sejak tahun 2013 sampai dengan ramadhan tahun 2016. Pada

tahun 2014, Film Kartun Syamil dan Dodo berhasil menjadi nominasi pada

kategori Program Anak dalam Anugerah KPI 2014 yang ditayangkan di

Indosiar.10 Hal ini sangat menggembirakan bagi para orangtua dengan adanya

tayangan anak yang bernuansa islami yang dikemas dalam bentuk film kartun

atau animasi, tentu saja akan mempermudah proses penyampaian mengenai

pengetahuan keagamaan. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama

9
Rudi Biantoro,Syamil dan Dodo diakses pada 25 Juni 2016 pukul 21:15 WIB dari
http://www.rtv.co.id/info
10
Nominasi Program Televisi Terbaik Versi Anugerah KPI 2014 diakses pada 27
Oktober 2015, pukul 18:00 WIB dari http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/14/nominasi-
program-televisi-terbaik-versi-anugerah-kpi-2014

6
Islam.

Dari hasil penelitian penyimakan yang peneliti lakukan dalam film

Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”, peneliti mendapatkan bahwa

film tersebut mempunyai nilai-nilai positif yang di dalamnya mengajarkan

pengetahuan mengenai ajaran Agama Islam. Film Syamil dan Dodo ini

juga mengandung edukasi penyampaian pesan moral yang terkandung

dalam ajaran Islam yang dapat membimbing moral anak menjadi baik.

Pesan moral yang terkandung dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam

Kubur” juga mengangkat perilaku akhlak baik dan buruk serta

meningkatkan rasa takut anak terhadap kematian. Sehingga pesan moral

yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo ini menjadikan dasar kepada

anak-anak untuk ditanamkan sejak dini dan diharapkan bisa tertanam dalam

pikiran anak-anak sehingga akan ada rasa takut di kemudian hari.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti dalam

bentuk skripsi yang berjudul Analisis Pesan Moral dalam Film Syamil dan

Dodo Episode “Alam Kubur”.

B. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis hasil skripsi, maka

skripsi ini berfokus pada pesan moral dalam film Syamil dan Dodo Episode

“Alam Kubur”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini ialah sebagai berikut;

7
1. Bagaimana pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo Episode

“Alam Kubur”?

2. Bagaimanakah Bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam Syamil

dan Dodo Episode “Alam Kubur”?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam Skripsi ini yaitu;

1. Untuk mengetahui pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo

Episode “Alam Kubur”.

2. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam Syamil

dan Dodo Episode “Alam Kubur”.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut, proposal ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a) Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya khazanah ilmu pengetahuan

terutama dalam bidang ilmu komunikasi massa melalui media film.

b) Memberikan pemahaman kepada penonton dan pembaca bahwa film

sebagai media massa bisa dijadikan sebagai salah satu media yang memuat

pesan dakwah.

2. Manfaat Praktis

a) Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi para tim

8
produksi, sutradara, dan akademisi yang mengambil bidang dakwah dan

komunikasi Islam, khususnya yang beminat di dunia perfilman.

b) Menambah wacana keilmuan di bidang komunikasi penyiaran Islam

bahwa film bisa dijadikan sebagai salah satu media dakwah yang efektif.

F. Definisi Istilah

Agar pembahasan dalam rencana penelitian ini mengarah dan

fokus pada permasalahan yang akan dibahas, sekaligus untuk

menghindari persepsi lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka

perlu penjelasan mengenai definisi istilah. Hal ini diperlukan agar

tidak ada kesamaan dalam penafsiran dan terhindar dari kesalahan

pengertian pada pokok pembahasan ini. Berdasarkan judul yang

ada, yaitu ”Analisis Pesan Moral Dalam Film Syamil dan Dodo

Episode “Alam Kubur”.” maka dapat didefinisikan sebagai

berikut:

1. Analisis, merupakan aktivitas mengamati objek dengan cara mendeskripsikan

komposisi objek dan menyusun komponennya untuk dikaji agar mengetahui

keadaan yang sebenarnya.11

2. Pesan, Pesan adalah informasi yang dikomunikasikan oleh sumber atau

pengirim kepada penerimanya yang didalamnya terdapat informasi yang bisa

berupa kata atau simbol-simbol tertentu yang disebut dengan pesan. Pesan

diabagi menjadi dua yaitu pesan verbal (lisan) dan non verbal (non lisan),

pesan verbal merupakan pesan yang berupa kata-kata yang diungkapkan

11
Fira Husaini, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Anak Hebat
Indonesia, 2020). hal. 92

9
langsung tanpa menggunakan simbol-simbol tertentu, sedangkan pesan non

verbal merupakan pesan yang disampaikan menggunakan simbol-simbol

tertentu seperti gerakan fisik (gesture), ekspresi wajah, gerak mata, sikap

badan, gerakan tangan atau jari atau juga bisa berupa isyarat seperti

menunjuk warna atau menunjuk benda.12

3. Moral, merupakan bentuk nilai terhadap batasan aktivitas manusia yang

menentukan baik dan buruk, benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan moral berupa perilaku baik dan buruk yang disampaikan oleh pembuat

pesan kepada penerima pesan yang bertujuan untuk memberikan suatu

pembelajaran yang bermanfaat. Yang Pada dasarnya setiap manusia pasti

mempunyai perasaan takut atau khawatir. Alasan mendasar mengapa manusia

takut ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Hal inilah yang

mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sebisa mungkin menghindar

kontak dengan suatu hal dirinya selalu meninggalkan perintah dan mendekati

larangannya.13

4. Film, film video berawal dari film yang menggunakan pita seluloid, yaitu

suatu bentuk penangkapan gambar secara tunggal. Pada awalnya orang-orang

mengenal film dengan bahan seluloid yang sangat mudah terbakar.

Perkembangan jenis bidang itu pada akhirnya mengarah pada bidang

fotografi. Sementara perkembangan dalam bentuk video berkaitan dengan

12
Veni Hadju. Pesan Dakwah Seorang Profesor (Yogyakarta: PT Penerbit IPB Press,
2017). hal. 32
13
Veni Hadju. Pesan Dakwah Seorang Profesor (Yogyakarta: PT Penerbit IPB Press,
2017). hal. 32

10
penangkapan beberapa gambar atau beberapa film dan menggabungkannya

dikenal dengan istilah sinematografi.

G. Kajian Terdahulu

Dalam penelitian mengenai judul Analisis Pesan Moral Dalam

Film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur” telah banyak dilakukan

sebelumnya, dengan latar belakang dan lokasi dan pembahasan yang

berbeda di dalamnya, Adapun penelitian yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

a) Penelitian dengan judul ”Analisis Pesan Dakwah Dalam Film

Kartun Upin dan Ipin Tema Ramadhan”. Judul skripsi tersebut

disusun oleh Moh. Supriyadi pada tahun 2018 dari Universitas

Muhammadiyah Sumatra Utara. Penelitian ini menjelaskan bahwa

dalam film Upin dan Ipin pada episode tema ramadhan terdapat

pesan dakwah yang terkandung didalamnya yaitu pesan dakwah

tentang beribadah, meliputi ibadah mahdhah yaitu shalat, puasa

dan zakat. Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan

penelitian penulis ialah Sama-sama membahas analisis pesan

dakwah. perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian

penulis ialah penulis membahas Analisis Pesan Moral Dalam Film

Syamil dan Dodo sedangkan penelitian terdahulu membahas

tentang Analisis Pesan Dakwah Dalam Film Kartun Upin dan Ipin

Pada Episode Tema Ramadhan.

b) Penelitian dengan judul “Nilai-nilai Akhlak dalam Film Kartun

11
Dodo dan Syamil”. Skripsi tersebut disusun oleh Sitria Fitri pada

tahun 2017 dari UIN Raden Intan Lampung”. Penelitian ini

dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif. Hasil penelitian

Sitria Fitri menjelaskan bahwa nilai pendidikan akhlak dalam

penelitian ini adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan lewat

media komunikasi massa khususnya dalam hal ini film kartun

Syamil dan Dodo kepada masyarakat atau anak-anak yang tentu

saja bermanfaat bagi manusia. Adapun Persamaan dari penelitian

terdahulu dengan penelitian penulis yaitu Sama-sama membahas

tentang Film syamil dan Dodo. Perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian penulis yaitu penulis membahas pesan

moral dalam film Syamil dan Dodo sedangkan penelitian

terdahulu membahas tentang nilai pendidikan akhlak.

c) Penelitian dengan judul “Pesan Dakwah dalam serial kartun “Upin

& Ipin‟ Episode Azam Puasa (Analisis Wacana: Teun Van Dijk)”.

Skripsi tersebut disusun oleh Nurani Ahda pada tahun 2018 dari

fakultas Ilmu komunikasi Sumatra Selatan. Penelitian ini

dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif Hasil dari

penelitian ini menjelaskan bahwa pesan dakwah yang terdapat

dalam film Upin & Ipin adalah bahwa menjelang bulan puasa yang

sarat akan aktifitas ibadah seperti terawih, tadarus, dan shalat

malam perlu dilakukan sebuah persiapan agar kita tidak lupa

bahwa kita berada dalam bulan puasa. Adapun persamaan dari

12
penelitian terdahulu dengan penelitian penulis ialah sama-sama

meneliti analisis wacana. Perbedaan antara penelitian penulis

dengan peneliti terdahulu ialah penulis membahas tentang pesan

moral Syamil dan Dodo sedangkan penelitian terdahulu membahas

tentang pesan dakwah dalam film Upin dan ipin.

d) Penelitian dengan judul ” Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam

Film Kartun Syamil Dan Dodo Serta Relevansinya Dengan Materi

Fiqih Di Madrasah Ibtidayah”. Skripsi tersebut disusun oleh

Agustin Wulansari pada tahun 2018 dari Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa ada nilai-nilai pendidikan Islam dalam film kartun Syamil

dan Dodo serta memiliki relevansi dengan pembelajaran Fiqih di

Madrasah Ibtidaiyah. Adapun Persamaan dari penelitian terdahulu

dengan penelitian penulis yaitu terletak pada subjek penelitian,

yaitu sama-sama meneliti terkait film Syamil dan Dodo, serta

terletak pada pendekatan penelitian dan metode analisisnya. Yaitu

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dan metode

analisis isi. Perbedaan antara penulis dengan peneliti terdahulu

yaitu terletak pada objek penelitian. Penelitian terdahulu meneliti

nilai-nilai pendidikan Islam, sedangkan penulis meneliti tentang

analisis wacana pesan moral.

e) Penelitian dengan judul “Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam

Film “Assalamualaikum Beijing”. Judul tersebut disusun oleh

13
mahasiswa bernama Risrianty, dari Jurusan Komunikasi dan

penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, adab dan dakwah, IAIN

Parepare, pada tahun 2020. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat

pesan dakwah yang terjadi antar tokoh dalam film. Banyak adegan

yang jelas menunjukan pesan dakwah terutama tentang beda

keyakinan. juga terdapat Pesan dakwah dalam film tersebut antara

lain pesan Aqidah, Akhlak, dan Syariat. Adapun persamaan dari

penelitian terdahulu dengan penelitian penulis yaitu sama-sama

meneliti tentang analisis wacana. Perbedaan antara penelitian

penulis dengan peneliti terdahulu yaitu penulis menggunkan

metode deskriptif sedangkan penelitian terdahulu menggunakan

metode analisis semiotika Roland Barthes.

14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Analisis

1. Pengertian Analisis
Analisis pada dasarnya merupakan teknik yang sistematis

guna mengurai dan mengolah pesan. Analisis dapat juga

dipandang sebagai alat untuk mengamati dan mengurai tindak

komunikasi yang terbuka dari komunikator terpilih. Artinya

dimana periset berinteraksi dengan objek-objek dokumentasi

atau bahkan melakukan wawancara secara mendalam sehingga

pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dapat diletakkan pada

konteks yang tepat untuk dianalisis.

2. Analisis Isi
Analisis isi dalam komunikasi adalah salah satu metode

utama dari ilmu komunikasi, dalam penelitian ini penulis

menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif, analisis isi

deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk

menggambarkan secara detail suatu pesan,atau suatu teks

tertentu. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan

aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan.

15
Analisis isi dalam komunikasi adalah salah satu metode

utama dari ilmu komunikasi. Penelitian yang mempelajari isi

media (surat kabar, radio, film dan televisi) menggunakan

analisis isi, seperti salah satu penelitian yang dilakukan oleh

penulis penelitian ini.

Kata analisis terdapat dalam beberapa pengertian yakni;

1. Kata analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu

peristiwa (karangan, perbuatan, sebagainya) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya.

2. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan bagian

itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

3. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.14

3. Kartun dan Film


Media di Indonesia banyak yang memanfaatkan kartun

baik sebagai hiburan khususnya kartun untuk anak maupun

kartun yang bersifat kritik sosial yang ditunjukkan dalam

kehidupan politik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

kartun adalah film yang dapat menciptakan sebuah khayalan

menjadi gerak seperti hidup dari hasil pemotretan rangkaian

gambar-gambar yang terlukis dan dapat berubah posisinya,

14
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,2005),hal. 43.

16
kartun juga merupakan gambar yang mempunyai penampilan

lucu dan berkaitan dengan keadaan.15

Kata kartun berasal dari bahasa Italia, yaitu cartone yang

berarti “kertas”. Menurut I Dewa Putu Wijana, kartun merupakan

sebuah permainan bahasa. Pemilihan kata-kata pada teks kartun

sangatlah memengaruhi nilai humor kartun tersebut.16 Kartun

merupakan suatu gambar yang menggunakan simbol-simbol

untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau

sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian

tertentu.

Film kartun adalah film yang mengandung gambar-gambar

yang dilukis dan disusun secara berangkai, sehingga apabila

proyeksi kepada media akan menimbulkan citra hidup dan

membentuk sebuah kisah cerita atau film yang dibuat dengan

menggambar setiap frame, merupakan gambar dengan posisi

yang berbeda, sehingga kalau diserikan akan menimbulkan kesan

bergerak.17

Kartun adalah film yang dapat menciptakan sebuah

khayalan menjadi gerak seperti hidup dari hasil pemotretan

rangkaian gambar-gambar yang terlukis dan dapat berubah

posisinya, kartun juga merupakan gambar yang mempunyai

15
Kartun, artikel diakses pada 16 Juli 2016, pukul 13:30 WIB dari
http://www.kbbi.web.id/kartun.
16
I Dewa Putu Wijaya, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, (Yogyakarta:
Ombak, 2000), hal. 6.
17
Ibid. h. 215

17
penampilan lucu dan berkaitan dengan keadaan.18

Secara sederhana “kartun bisa dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu kartun verbal dan nonverbal. Kartun verbal adalah

kartun yang memanfaatkan unsur verbal seperti kata, frasa,

kalimat, wacana di samping gambar-gambar jenaka yang

digunakan untuk memancing tawa para pembacanya.19

Sementara itu, “kartun nonverbal adalah kartun yang

semata- mata memanfaatkan gambar-gambar atau visualisasi

jenaka untuk menjalankan tugas itu. Adapun gambar yang

disajikan pada jenis kartun yang kedua ini adalah gambar-

gambar yang memutar balikkan logika.20

Kata kartun pun mulai mengalami perluasan makna saat

media massa baik elektronik maupun media cetak hadir di

tengah-tengah masyarakat. Pada media cetak, kartun kartun lebih

dikenal dengan istilah kartun modern yang terdiri dari kartun

politik, kartun opini, kartun humor, dan komik. Sedangkan pada

media elektronik seperti televisi, kartun lebih dikenal sebagai

kartun animasi yang sering ditayangkan ditelevisi yang pada

umumnya disenangi oleh anak-anak.21 Salah satu jenis kartun

animasi adalah film kartun anak Syamil dan Dodo.


18
Elfinaro, Kartun dan Animasi, (Jakarta: 2004) hal. 137
19
I Dewa Putu Wijaya, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, (Yogyakarta:
Ombak, 2004), hal. 8.
20
Ibid, hal. 8
21
I Dewa Putu Wijaya, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, (Yogyakarta:
Ombak, 2004), hal. 11.

18
Banyaknya minat menonton anak terhadap film-film kartun

membuat hampir setiap stasiun televisi mempunyai film kartun

yang dapat dijadikan salah satu program unggulan bahkan film

kartun ditayangkan setiap hari, menurut Morissan, salah satu

produk dari komunikasi massa yang sangat berpengaruh adalah

film. Film cara kerjanya dapat diibaratkan seperti jarum

hipodermik atau sebuah peluru, yaitu prosesnya kegiatan

mengirimkan pesan sama seperti kegiatan menyuntikkan obat

yang dapat langsung merasuk ke dalam jiwa menerima pesan.22

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu,

Teori dan Filsafat Komunikasi, “Film kartun timbul karena

adanya gagasan dari para seniman pelukis untuk menciptakan

film kartun ini.” Bagi dia, ditemukannya cinematography telah

menimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan

gambar-gambar yang mereka lukis. Dan lukisan-lukisan itu bisa

menimbulkan hal yang lucu dan menarik. Serta menghibur

karena inti dari tujuan film kartun adalah menghibur. 23 Bahkan

saat ini film kartun juga mengandung edukasi baik dari segi

moral atau agama.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

film kartun atau film animasi adalah film berupa serial gambar

yang difilmkan satu persatu dengan memperhatikan


22
Morrisan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Tangerang; Ramdina Prakarsa, 2005), hal. 12.
23
Ibid, 215

19
kesinambungan gerak sehingga muncul sebagai satu gerakan

dalam film kemudian disusun sesuai dengan cerita atau synopsis

sehingga menghasilkan satu film animasi yang utuh.

4. Jenis- jenis Kartun


Terdapat lima jenis kartun yang biasanya digunakan dalam

media cetak, yaitu : 24

a) Kartun Murni ( gags cartoon)

Kartun yang dimaksud adalah gambar lucu untuk

mengolok-olok namun tidak bermaksud untuk membahas

sebuah permasalahan.

b) Kartun Animasi

Kartun yang seperti hidup, kartun ini terdiri atas susunan

gambar yang direkam dan ditayangkan di televisi atau layar

film, disebut juga film kartun.

c) Kartun Komik

Kartun yang berbentuk persegi atau kotak-kotak yang di

dalamnya terdapat sebuah jalan cerita. Perpaduan antara seni

dan gambar sastra komik terbentuk dari rangkaian gambar

yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita pada

tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi dengan

tokoh atau karakter yang mudah dikenal.

d) Kartun Editorial (Editorial Cartoon)

24
I Dewa Putu Wijaya, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta:
Ombak, 2004), hal. 11.

20
Kartun yang mengarah pada kritik dan yang merupakan

visualisasi editorial/ tajuk rencana sebuah media cetak,

kartun editorial merupkan bagian dari opini media yang

dituangkan dalam gambar-gambar khusus.

e) Kartun Politik (Political Cartoon)

Kartun yang lebih memfokuskan pada masalah-maslaah

yang berhubungan dengan politik.

f) Kartun Sosial

Kartun yang dalam penggunaannya digunakan untuk

menentang atau menjatuhkan oknum atau golongan yang

berbeda pendapat.

g) Kartun Informasi

Kartun yang berisi ajakan, himbauan, informasi, slogan,

peringatan ataupun perintah.

h) Kartun psikologi

Kartun yang digunakan untuk menyindir individu melalui

kelemahan-kelemahannya.

Dari kedelapan jenis kartun di atas, penulis

menyimpulkan bahwa film kartun Syamil dan Dodo adalah

salah satu jenis kartun animasi dan informasi. Lewat kartun

animasi dan informasi, film kartun Syamil dan Dodo ingin

21
menyampaikan pesan moral melalui media kartun animasi.

5. Pesan Moral

Moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores

yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di

dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral

adalah penentuan baik buruk terhadap kelakuan dan

perbuatan. Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari

sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang

secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, buruk.

Moral merupakan penentuan baik buruk terhadap

kelakuan dan perbuatan seseorang. Adapun Pesan moral yang

berisikan tentang ajaran-ajaran, wejangan, lisan maupun

tulisan.perihal bagaimana mnusia harus hidup dan

bertindak,agar menjadi manusia yang baik. Sumber langsung

ajaran adalah tradisi-tradisi dan adat istiadat, ajaran agama,

atau ideology tertentu. moral adalah istilah yang di gunakan

untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan

nilai ketentuan baik atau buruk,benar atau salah. Jika dalam

kehidupan sehari hari dikatakan orang tersebut bermoral,

maka yang di maksudkan adalah bahwa orang tersebut

tingkah lakunya baik.

Moral dalam kajian islam adalah terjemahan dari akhlak

22
baik didasarkan kemampuan orang untuk dapat berpikir lurus

untuk mencapai suatu tujuan serta menjaga keseimbangan

nafsu amarah dalam diri. Menurut Al-Ghazali,berakhlak

mulia atau terpuji artinya menghasilkan semua kebiasaan

yang tercela yang telah digariskan dalam islam,kemudian

membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang baik melakukan dan

mencintainya.

Merujuk pada pendapat Burhan Nugiyantoro, bahwa

sebagian besar persoalan yang ada pada hidup manusia

menyangkut nilai-nilai agama, nilai kepahlawanan, nilai

budaya dan nilai moral. Nilai moral sendiri menyangkut pada

hubungan manusia terhadap 3 kategori sebagai berikut:

1. Moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan, Dalam moral

hubungan manusia dengan Tuhan menjelaskan bahwa manusia

pada dasarnya ialah makhluk yang beragama, yakni manusia selalu

berhubungan dengan Sang Pencipta, sehingga inilah yang

menjadikan manusia selalu berhubungan dengan Tuhan. Adapun

indikator moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan berupa:

bersyukur.

2. Moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, Nilai moral

yang terkandung dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri

ada pada masalah seperti percaya diri, eksistensi diri, harga diri,

23
takut, malu, rindu, dendam, kesepian, ketrombang-ambingan antara

beberapa pilihan dan lai-lain yang bersifat ke dalam diri dan

kejiwaan seorang individu. Indikator yang dapat mempengaruhi

berupa: Tanggung jawab dan sabar.

3. Moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain, Manusia

merupakan makhluk individu yang bersifat sosial, maksudnya

memiliki keinginan pribadi untuk meraih kepuasan dan ketenangan

hidup dengan cara hidup berdampingan dan menjalin hubungan

silahturahmi dengan manusia yang lain, sebab pada kodratnya

manusia merupakan makhluk sosial yang tentu saja membutuhkan

keberadaan ataupun hubungan dengan orang lain. Indikator moral

dalam hubungan manusia dengan manusia lain berupa: kasih

sayang dan tolong menolong.

Pesan moral hanya sebatas tentang ajaran baik-buruk

perbuatan (akhlak) secara spontan dan mudah dipahami tanpa

dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran serta berkaitan

dengan perihal perasaan, emosi, dan kecenderungan yang

dilakukan manusia. Sedang nilai-nilai moral diartikan sebagai

berfikir, berkata, dan bertindak baik.

Maka pesan moral yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah di mana tampilan setiap tayangan gambar dan bahasa

yang disampaikan dalam film yang terdapat penyampaian pesan

moral di dalamnya.

24
Agar manusia dijauhkan dari sifat yang merugikan diri

sendiri ataupun orang lain tentunya setiap manusia harus

memiliki moral atau akhlak. Kajian tentang moral adalah ajaran

utama yang akan diteliti pada penelitian ini. Pesan moral yang

ingin dikaji dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

ini yaitu merujuk pada hubungan manusia dengan manusia lain

dalam lingkup kehidupan sosial yaitu bijaksana, tanggung jawab,

empati, berbakti, bersahabat. Lalu hubungan manusia dengan diri

sendiri yaitu harga diri. Serta hubungan manusia dengan tuhan

yaitu beriman kepada tuhan. Semua pesan moral tersebut akan

dijabarkan sebagai berikut:

a) Bijaksana

Bijaksana adalah hal-hal yang selalu menggunakan akal

budinya, pandai, mahir atau selalu menggunakan pengalaman

atau pengetahuannya dalam mengambil keputusan.

b) Harga Diri

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KKBI), harga diri

merupakan kepercayaan dari diri seseorang ataupun

kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri

sendiri.

c) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang

25
seharusnya dia lakukan. Hal yang paling penting dalam

tanggung jawab adalah sesuatu yang dilakukan secara

sukarela karena merupakan respon spontan dalam diri untuk

kebutuhan orang lain.

d) Empati

Empati atau juga sama dengan kepedulian merupakan sebuah

karakter dalam diri seseorang untuk memperhatikan dalam

arti positif. Dimana mengembangkan sifat saling membantu,

menolong dan berbagi pada sesama manusia.

e) Berbakti

Berbakti bisa juga disebut sebagai patuh adalah hal kebaikan

yang terhubung pada norma sosial untuk menciptakan sebuah

harmoni yang baik, misalnya dalam antar kelompok.

f) Bersahabat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), bersahabat

adalah berteman. Bersahabat merupakan suatu pertemanan

yang lebih akrab bahkan terkadang seorang sahabat seperti

saudara sendiri.

g) Beriman

Beriman merupakan hal yang berhubungan dengan tuhan

pengetahuan agama dan mempunyai keyakinan bahwa semua

yang dialam semesta merupakan bukti adanya tuhan.

26
6. Manfaat Pesan Moral

Moral menurut pandangan Nurgiyantoro merupakan

media pembelajaran dan suatu pandangan dalam setiap kejadian

yang biasa menggambarkan sifat tentang keluhuran dan

kesusilaan. Tentunya manfaat dari moral adalah untuk membantu

membagikan suatu pesan yang biasanya di letakkan dalam setiap

karya film. Dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

yang peneliti analisis ada contoh manfaat dari pesan moral yaitu

memperkuat sisi religious dan rasa keakraban kepada sesama

teman.

7. Pengertian Perilaku

Perilaku dalam bahasa Inggris disebut dengan ‘behavior’

yang memiliki arti kelakuan. Dan perilaku juga terdiri dari dua

kata peri dan laku, peri yang artinya sekeliling, dekat dan

melingkup. Sedangkan laku artinya tingah laku, tindak tanduk

dan perbuatan. Sedangkan secara terminologis perilaku artinya

tindakan manusia yang dapat dilihat. Jadi perilaku adalah

tindakan atau kelakuan seseorang dalam lingkungan

sekelilingnya.25

Perilaku biasanya diasumsikan timbul dari sikap, tetapi

bagaimanakah konsekuensi kedua hal tersebut satu sama lain.

Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diketahui pengertian


25
Wenny Hulukati, “Peran Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan
Anak,” Musawa 7, no. 2 (2015), h. 275

27
sikap itu sendiri. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan

sikap menetukan bagaimana bereaksi terhadap situasi serta

menentukan apa yang dicari seseorang dalam kehidupannya.26

Di dalam sebuah buku psikologi pendidikan karya M.

Alisuf Sabri mengemukakan bahwa “sikap diartikan sebagai

suatu kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu hal,

mengenai orang maupun sebuah benda dengan suka, tidak suka

ataupun acuh tak acuh”. Sikap dapat tumbuh dan berkembang

seperti halnya pola-pola perilaku jiwa dan emosi.27

Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas

dari pada manusia itu sendiri, perilaku adalah apa yang

dikerjakan oleh manusia tersebut, baik dapat diamati secara

langsung atau tidak langsung dan hal ini berarti bahwa perilaku

terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

reaksi yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu

rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi perilaku tertentu.28

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala

kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan

sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian

terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor

internal yaitu dalam diri seseorang dan sebagian lagi terletak di


26
0Lilis Karlina, “Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja,” Edukasi
Nonformal 1, no. 2 (2020), h. 154.
27
Hilmi, “Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Dan Pengaruhnya
Terhadap Perilaku Anak.” (2008), h. 33
28
Sukidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hal. 114.

28
luar dirinya atau di sebut dengan faktor eksternal yaitu faktor

lingkungan.29

Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati

dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi, dan tujuan baik

disadari maupun tidak. Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor

yang saling berinteraksi. Perilaku juga salah satu bagian dari ciri

pribadi. Adapun ciri pribadi tersebut meliputi hal-hal seperti

perilaku, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan,

kecenderungan, potensi, nilai-nilai, dan pola-pola pemikiran.30

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa

perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap

rangsangan dari luar. Perilaku manusia tidak lepas dari

keadaan manusia itu sendiri dan lingkungannya.

Perilaku juga didorong oleh motif tertentu

sehingga manusia bertingkah laku.

8. Psikologi Komunikasi

Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” berarti

jiwa dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Secara

etimologi, psikologi merupakan ilmu yang mempelejari tentang

jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya

maupun latar belakangnya (Ahmadi, 2002:1). Komunikasi


29
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2004), hal. 21.
30
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 54.

29
berupa suatu proses pemberian signal menurut aturan tertentu,

sehingga suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.

Signal maksudnya merupakan kegiatan verbal dan non verbal

yang mempunyai aturan tertentu.

Pengertian di atas menunjukkan bahwa komunikasi yang

digunakan dalam dunia psikologi merupakan komunikasi yang

mempunyai makna luas, meliputi segala penyampaian.

Komunikasi dipergunakan sebagai proses, pesan, pengaruh, atau

secara khusus sebagai pesan. Artinya psikologi menyebut

komunikasi pada penyampaian energi dan alat-alat indera ke

otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada

proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri

organisme dan di antara organisme.

9. Akidah
Secara terminology terdapat pengertian aqidah secara

umum dan khusus, secara umum yaitu pemahaman yang benar

seperti ketauhidan dan keimanan kepada Allah, iman kepada

malaikat, Rasul, kitab-kitab Allah, qadha dan qadhar serta hari

akhir. Secara khusus aqidah bersifat bathiniyah yang mencakup

rukun iman, tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada

masalah yang wajib diimani tetapi juga masalah yang dilarang

dalam Islam.31

31
Indriansyah Syukir, Akhlak Islamiyah, (Jakarta: Parameter, 1998), h. 5.

30
10. Akhlaq

Akhlak secara etimologis berasal dari bahasa Arab

berasal dari kata khuluq yang artinya budi pekerti, perangai,

tingkah laku, sikap. Menurut M Alib Aziz mengutip pendapat

Al-Ghozali mengartikan akhlak sebagai suatu sifat yang tetap

pada seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan

yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran.32 Akhlak

juga meliputi akhlak terpuji (mahmudah) dan akhlak tercela

(mazmumah).

Materi mengenai akhlak mencakup akhlak terhadap

Allah, pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.

Akhlak terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, tetangga

dan masyarakat lainnya. Dan akhlak terhadap lingkungan,

terhadap flora dan fauna.33

11. Indikator Perilaku Baik dan Buruk

Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak

digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan

seseorang. Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu

yang menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan,

penyesuaian, dan seterusnya. Dengan demikian yang dikatakan

32
M Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 118.
33
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2010), h. 102

31
buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik,

dan tidak disukai kehadiran oleh manusia.34

Berbagai bentuk perilaku seseorang pada dasarnya

merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati

ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam

kehidupan berkelompok, kecenderungan perilaku seseorang yang

menjadi anggota kelompok akan terlihat jelas diantara anggota

kelompok lainnya. Perilaku baik dan buruk seseorang dapat

dilihat dari sifat-sifat seseorang.35

a) Indikator Perilaku Baik

Menurut Dodon indikator perilaku baik adalah36.

1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan tidak berbohong.

2) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia

lakukan, menepati janji, tidak menyalahkan orang lain untuk

kesalahan tindakan sendiri, meminta maaf atas kesalahan dan

mengakui perbuatan, menerima resiko dari tindakan yang

dilakukan.

3) Santun dan sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik


34
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), hal. 104-105.
35
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : Teraju, 2004),
hal.161.
36
Dodon, “Labtek IXA Bandung: Indikator dan Perilaku Masyarakat di
Pemukiman Padat Penduduk”, Jurnal Perencanaan dan Wilayah Kota (Online), VOL.24,
No. 2, Agustus (2013), email:dodonyamin@gmail.com.

32
dalam bahasa maupun bertingkah laku,

4) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuan sendiri

untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

b) Indikator Perilaku Buruk.

Menurut Dian Komasari indicator perilaku buruk adalah37.

1) Pembangkangan, yaitu perilaku seseorang yang sifatnya

melawan atau menentang perintah.

2) Perilaku berkuasa, yaitu perilaku yang memilki kuasa atau alih

tangan atau merasa hebat.

3) Egois, yaitu perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa

sikap dan perilaku tokoh pemain dalam film Syamil dan Dodo

yang baik patut dicontoh dan yang kurang baik tentunya tidak

patut dicontoh, untuk menghindari perilaku yang kurang baik

harus berpedoman kepada agama, dari agama kita belajar mana

yang dilarang dan mana yang tidak dilarang.

12. Perilaku Baik dan Buruk dalam Perspektif Islam

Dalam kacamata Islam, Akhlak merupakan implikasi

akidah yang akan berjalan secara seimbang. Dalam arti, bila

akidah seseorang telah benar, semestinya tercermin dalam

perilakunya yang baik dan terpuji. Sebaliknya jika pertumbuhan

akidah kurang sehat maka tampilan perilaku dan kehidupan juga


37
Dian Komasari, “Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Pada
Remaja”, Jurnal Psikologi (Online), VOL.2, No. 1, (2000).

33
kurang menggembirakan. Akan tetapi, sebaliknya tidak secara

otomatis. Dalam arti, tidak semua orang berperilaku yang baik,

dalam waktu yang sama mempunyai gambaran tentang akidah

yang baik dan benar.

Selain itu, konotasi akhlak dalam Islam tidak hanya

sebatas dimensi horizontal (kemanusiaan), tetapi mencakup

akhlak kepada Allah (dimensi vertikal). Dua cakupan ini

merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak dapat dipisah-

pisahkan satu dengan yang lain. Kekeliruan banyak orang ketika

membatasi pengertian akhlak hanya pada dataran horizontal saja

dan langsung menjadikannya sebagai parameter untuk mengukur

baik atau tidak baik.

Dalam Islam tolak ukur yang dipakai adalah benar atau

tidak benar. Sesuatu yang tidak benar betapapun performance-

nya simpatik, rasa sosialnya menakjubkan, ia dengan serta merta

akan jatuh tanpa dinilai. Dan yang nilai benar eksteriornya pun

harus tampil dengan baik dan simpatik.38

Dalam ajaran Islam terdapat tiga jenis nilai-nilai ajaran Islam,

yaitu nilai-nilai aqidah, nilai-nilai ibadah, dan nilai-nilai akhlak.

Nilai-nilai aqidah mengajarkan manusia untuk percaya akan

adanya Allah Yang Maha Esa dan Kuasa sebagai Sang Pencipta

Alam Semesta, yang akan senantiasa mengawasi dan

38
Daud Rasyid, Islam Dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta: Germa Insani, 1998),
hal. 46-47.

34
memperhitungkan segala perbuatan manusia di dunia. Nilai-nilai

ibadah mengajarkan pada manusia agar setiap perbuatannya

senantiasa dilandasi hati yang ikhlas guna mencapai ridha Allah.

Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan melahirkan manusia-

manusia yang adil, jujur, dan suka membantu sesamanya. Nilai-

nilai akhlak mengajarkan kepda manusia untuk bersikap dan

berperilaku yang baik sesuai norma atau adab yang benar dan

baik, sehingga akan membawa pada kehidupan manusia yang

tentram, damai, harmonis, dan seimbang.39

Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu

Allah, al-Qurán yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadis

Nabi Muhammad. Masalah akhlak dalam ajaran Islam sangat

mendapatkan perhatian yang begitu besar. Menurut ajaran Islam

penentuan baik dan buruk harus di dasarkan pada petunjuk al-

Qurán dan hadis. Jika kita perhatikan al-Qurán dan hadis dapat

dijumpai berbagai istilah yang mengacu kepada baik, ada pula

yang mengacu kepada yang buruk.40

Menurut Abuddin Nata kata Al-khair digunakan untuk

menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia,

seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang

bermanfaat. Lawannya adalah al-syarr41. Al-syarr menunjukkan

39
Lukman Hakim, “Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan
Sikap dan Perilaku Siswa”, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim (Online), VOL.1, No.
1, (2012).
40
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 119-120
41
Ibid., hal. 121.

35
pengertian segala sesuatu yang dibenci. Seseorang yang buruk

adalah yang terpanggil pada keburukan, dan kaum yang baru

dinisbatkan kepada keburukannya.42

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

perbuatan itu dapat diberi nilai baik atau buruk karena dilihat

dari niat orang yang melakukannya, tidak dilihat dari hasil

sebagai akibat dari perbuatannya itu. Maka perbuatan yang

disertai niat baik, bernilai baik, meskipun mengakibatkan

keburukan. Dan perbuatan dengan nilai buruk, tetap bernilai

buruk meskipun menghasilkan kebaikan.

13. Sejarah Film Animasi di Indonesia


Sejak tahun 1933, Indonesia menjadi pasar film animasi.

Saat itu koran-koran lokal telah memuat iklan-klan film animasi

produksi Walt Disney. Tahun 1955, Bung Karno pernah

mengirim seorang seniman, yakni Dukut Hendronoto atau

dipanggil Pak Ooq untuk mempelajari ilmu animasi di studio

Disney. Pada tahun 1995, lahirlah “Si Doel Memilih” sebagai

film animasi pertama di Indonesia yang masih dalam format

hitam-putih.43

Era tahun 1970an

Orang asal Amerika mendirikan sebuah studio animasi di

Jakarta yaitu Anima Indah. Anima Indah turut sebagai studio

42
Abuddin Nata, Akhlak.., hal. 121.
43
Ibid. h. 4-5

36
yang memelopori berkembangnya animasi di Indonesia. Darinya

munculah nama Dwi Koen atau Dwi Koendoro pada era ini. Dwi

Koen bersama I Santosa dan kartunis Pramono membuat

animasi dengan judul “Baru Setahun” pada tahun 1974. Pada

tahun yang bersamaan muncul nama Suyadi atau dikenal sebagai

Pak Raden (seorang animator Indonesia sejak tahun 1974 bekerja

full time sebagai animator). Beliau menjadi sutradara animasi

dengan judul “Timun Mas” yang berdurasi 15 menit, diproduksi

oleh PPFN (Pusat Produksi Film Negara).44

Era tahun 1980-1990an

Pusat Produksi Film Negara atau disingkat PPFN

memproduksi film animasi 2D berdurasi 11 menit, dengan judul

“Si Huma”. Setelah itu lahirlah studio-studio animasi seperti

Asiana Wang Animation (bekerja sama dengan Wang Film

Animation, Taiwan), Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red

Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di

Yogyakarta, dan Tegal Kartun yang berbasis di Tegal.45

TV Swasta di tahun 1990an

Lahirnya stasiun TV Swasta, membuat prduksi animasi

lokal menjadi terdorong, walapun hanya untuk kebutuhan iklan.

Film animasi 3D pertama yaitu serial film “Hela Heli Halo” yang

ditayangkan oleh TPI. Tahun 1997 Departeman Kebudayaan &

44
Ibid., h.4-5.
45
Echi Suci, Artikel PT.NCR Production, (selayan pandang: 2003) h. 4-5

37
Pariwisata menggelar event Pekan Komik dan Animasi Nasional

atau PKAN. Untuk yang kedua kalinya ajang ini digelar di

Jakarta pada bulan Februari 1998 dan menunjukkan karya-karya

animasi dari beberapa studio animasi seperti Red Rocket

Animation, Animagic Studio, Denny Animation, Dwi Koen

Studio, dan Studio MOCA. Pada era 90an banyak juga dari

beberapa animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari

Jepang seperti Doraemon.46

Era tahun 2000an

Semakin banyak berguguran studio animasi era 90an,

yang diimbangi dengan lahirnya studio animasi baru. Baik

2D maupun 3D. Disisi lain perkembangan industri animasi

disokong kurikulum di sekolah menengah kejuruan. Dan pada

era ini NCR Production lahir sebagai studio yang paling

kontinue dan konsisten dalam memproduksi film-film animasi

2D. Bahkan mampu semakin eksisi sejak tahun 2003.47

Animasi dibentuk melalui simulasi gerakan yang dibuat

dengan memutar serangkaian gambar atau frame. Kartun-kartun

ditelevisi merupakan salah satu jenis animasi.48 Film kartun

Syamil dan Dodo termasuk dalam jenis kartun animasi 2D.

B. Film sebagai Media Dakwah

46
Ibid., h. 4.5.
47
Echi Suci, Artikel PT.NCR Production, (selayan pandang: 2003) h. 5-6
48
International Design School, Memahami Definisi Animasi, artikel diakses pada
25 Juni 2016 pukul 14:57 WIB dari http://www.idseducation.com/articles/memahami-
definisi-animasi/

38
Sebagai komunikasi massa, film dapat memainkan perannya

sebagai saluran menarik yang dapat menyampaikan pesan-pesan

tertentu dari dan untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan

yang lazimnya disebut dengan dakwah.49 Dengan begitu film juga

dapat berfungsi sebagai media dakwah yang efektif.

Film mempunyai kelebihan pada sisi emosional, film

memiliki pengaruh yang kuat tanpa memerlukan daya fikir aktif.

Hal ini dikarenakan film adalah sajian siap untuk dinikmati

sehingga penonton film cukup bersifat pasif. Film menjadi penting

sebagai media yang dapat menyampaikan gambaran mengenai

budaya muslim.50

Dikarenakan dampak yang ditimbulkan lewat acara-acara film

begitu besar maka sungguh pas dan tepat jika proses dakwah pun

dilakukan melalui film-film yang bertemakan dakwah. Film sebagai

media dakwah tentunya dengan kelebihan-kelebihan tersendiri

dibandingkan dengan media lainnya.

Dengan kelebihan itulah, film dapat dikatakan menjadi media

yang efektif, dimana pesan dakwah melalui film disampaikan

dengan halus dan menyentuh sehingga tanpa sadar orang yang

49
Miftah Faridl, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi,
(Bandung; Pusdai Press, 2000), Cet. Ke-1, h. 93.
50
Aep Kusnawan, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung; Benang Merah Press,
2004), h 49.

39
melihat film tidak merasa digurui. Sesuai dengan ajaran Allah

SWT, bahwa untuk mengkomunikasikan pesan, hendaknya

dilakukan secara qawlan sadidan, yaitu pesan yang

mengkomunikasikan dengan benar, menyentuh, dan membekas

dalam hati.51 Film merupakan adegan dan dialog yang direkayasa,

tetapi dibuat seperti realita kehidupan yang dapat menyentuh hati

penonton.

Pada zaman modern saat ini, dakwah tidak cukup hanya

melalui lisan atau dari mimbar ke mimbar saja. Diikuti dengan

kecanggihan teknologi, penyampaian dakwah saat ini kian

berkembang, dengan kecanggihan teknologi saat ini berbagai

kalangan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi canggih untuk

dijadikan media komunikasi massa salah satunya sebagai media

penyampaian dakwah. Tidak hanya menjadi fungsi komunikasi,

hiburan dan pendidikan, kini film juga berfungsi sebagai media

penyampaian pesan dakwah.

Wardi Bachtiar mengatakan, “media sebagai teknologi yang

dapat digunakan untuk pengajaran.52 Media dakwah adalah hal,

keadaan, benda, yang dapat digunakan sebagai perantara untuk

melaksanakan dakwah yang digunakan oleh juru dakwah untuk

51
Widjaja, Ilmu Komunikasi dan Pengantar Studi, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,
2000),h. 79.
52
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h.
35

40
menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad’u.53. Media juga

dapat dikatakan sebagai perantara, wadah atau tempat yang

menghubungkan antara Da’I sebagai penyampai pesan dan mad’u

sebagai penerima pesan.

Media yaitu segala sesuatu yang dapat membantu juru dakwah

dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien.

Menurut Slamet Muhaemin Abda yang dikutip oleh Hasanuddin

dalam bukunya Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam

Berdakwah di Indonesia, media dakwah dilihat dari instrumennya,

maka dapat dilihat dari empat sifat, yaitu yang bersifat visual,

auditif, audio visual dan cetak.54

1. Media visual yaitu media yang dioperasikan untuk

menyampaikan dakwah dengan melalui indera penglihat seperti

film, slide, transparansi, overhead projector, gambar, foto dan

lain-lain.

2. Media auditif yaitu media yang dioperasikan sebagai sarana

penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera

pendengaran, seperti radio, tape recorder, telepon, telegram dan

sebagainya.

3. Media audio visual yaitu media dakwah yang dapat didengar

53
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,
1983), h. 163
54
Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di
Indonesia,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 42-44

41
juga sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi,

video dan sebagainya.

4. Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar

sebagai pelengkap informasi tulis, seperti buku, surat kabar,

majalah, bulletin, booklet, leaflet dan sebagainya.

42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban

sistematis dan akurat. Oleh karena itu, diperlukan adanya metode yang

digunakan dalam melakukan penelitian, untuk memecahkan dan

mendapatkan jawaban atas persoalan yang ada. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan

metode penelitian sebagai berikut:

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berusaha

menghasilkan data deskriptif, gambaran yang sistematik, dan

faktual. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah.55

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan

untuk menganalisis data deskriptif untuk mencari tahu pesan moral

yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo Episode “Alam

Kubur’’.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yang akan

memperhatikan proses dan maknanya. penelitian ini menggunakan

metode pendekatan kualitatif yang berusaha mengumpulkan dan

menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan

55
Zuchi Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, ed. Patta Rapanna, pertama,
vol. 59 (Makassar, 2021), h. 81.

43
perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha

menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang sudah

diperoleh.56. Analisis deskriptif adalah melaporkan data dengan

cara memberi gambaran, menerangkan, dan mengualifikasikan

serta menginterpretasikan data yang sudah terkumpul apa adanya

dan setelah itu baru disimpulkan. Adapun metode pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi

yang dimaksud di sini adalah bagaimana memahami peristiwa

komunikasi dengan menganalisa keadaan internal. Dengan

mempelajari tingkah laku dan watak dari film Syamil dan Dodo

episode “Alam Kubur”.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus untuk mengetahui pesan moral dalam film

Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Film Kartun Syamil dan Dodo,

sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah potongan gambar atau

visual yang berupa pesan moral pada episode Alam kubur dalam film

Syamil dan Dodo.

E. Teknik Simak Libat Cakap

Teknik ini dilaksanakan melalui pelibatan diri peneliti dalam

56
Ahmad Saebani Beni, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Pustaka
Setia, 2012). hal. 35

44
percakapan yang dilakukan oleh sumber data. Dengan demikian, peneliti

termasuk peserta komunikasi baik secara aktif maupun pasif. Ketika peneliti

terlibat dalam percakapan prinsip peneliti adalah melakukan penyimakan

dengan cara menyadap penggunaan bahasa (tuturan).57

F. Teknik Simak Bebas Cakap

Teknik ini peneliti sama sekali tidak terlibat dalam percakapan yang

menjadi fokus kajian. Pada pelaksanaan teknik ini peneliti betul-betul hanya

melakukan penyimakan dan penyadapan terhadap tuturan yang digunakan

oleh pelaku komunikasi.58

G. Teknik Analisis Data

Sifat analisis dalam penelitian kualitatif adalah penguraian apa

adanya fenomena yang terjadi (deskriptif) disertai penafsiran terhadap arti

yang terkandung dibalik tampak (interpretif). Analisa data yang digunakan

dalam skripsi ini yaitu menggunakan analisis deskriptif, dimana tujuan dari

analisis ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki. Analisa dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini terkumpul. Data yang didapat mengenai pesan moral dalam

film Syamil dan Dodo Episode ”Alam Kubur”.

57
Hendaryan, Ekspresi Kesantunan Dalam Tuturan Bahasa Indonesia
Dwibahasawan (Bandung: 2015) h.69
58
Hendaryan, Ekspresi Kesantunan Dalam Tuturan Bahasa Indonesia
Dwibahasawan (Bandung: 2015) h.70

45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM FILM KARTUN SYAMIL DAN DODO

A. Latar Belakang Film Kartun Syamil dan Dodo

Film kartun yang hanya menceritakan kehidupan sehari-

hari saja dirasa tidak cukup, maka NCR Production

menggabungkan dari cerita kehidupan sehari-hari dengan

penyampaian pesan dakwah, sehingga nilai dakwah Islam bisa

melekat dan menyentuh pada anak-anak. Karena dirasa penting

menenamkan edukasi nilai-nilai agama pada anak sejak dini.

Tahun 2004 NCR Production memproduksi film kartun

2D yaitu Syamil dan Dodo, saat itu serbuan film kartun animasi

begitu deras, banyaknya kartun buatan luar yang mulai masuk di

Indonesia menjadikan alasan pihak NCR Production membuat

46
film kartun Syamil dan Dodo.

Selain itu juga, film kartun yang ditujukan untuk anak-

anak banyak yang hanya mengandung hiburan. Alur cerita yang

mengangkat kehidupan sehari-hari namun tidak ada sisi edukasi

apalagi edukasi mengenai nilai-nilai ke-Islam an59.

Sejak peluncurannya melalui pemasaran ritel berupa

VCD, film kartun Syamil dan Dodo mendapat respon positif dari

masyarakat, orang tua saat ini tidak perlu khawatir dengan

tayangan anak yang minim unsur edukasi khususnya edukasi

mengenai agama, film kartun Syamil dan Dodo hadir dengan

tema-tema pendidikan didalamnya, khususnya tema dakwah

Islam.

Berita yang dilansir oleh Tribunnews.com, Film kartun

Syamil dan Dodo yang ditayangkan oleh RTV, masuk sebagai

nominasi program anak dalam perhelatan Anugerah KPI 2014

yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia dengan

mengambil tema “Terbaik untuk Indonesia, Persembahan dari

Hati”. Ini merupakan wujud apresiasi KPI terhadap usaha yang

dilakukan lembaga penyiaran dalam menghadirkan siaran yang

terbaik dan mencerdaskan ke tengah masyarakat60.

59
Eko Sucianto, artikel diakses pada 09 juni 2016 pukul 14.00 WIB dari
hhtp://www.rtv.co.id/program/detail/124syamil-dan-dodo
60
Nominasi Program Televisi Terbaik Versi Anugerah KPI 2014, artikel
diakses pada 27 Oktober 2015, pukul 18:00 WIB dari

47
Peniliaian terhadap kategori-kategori tersebut dilakukan

oleh komisioner KPI Pusat serta dewan juri independen yang

diketuai oleh Kak Seto Mulyadi dengan anggota antara lain,

Anjasmara (artis), Arie Junaedi (Pengamat Komunikasi),

Kasandra Putranto (Psikolog), dan Imam Prihandiyoko

(Jurnalis). KPI menerima 150 program yang dilombakan, terdiri

atas 106 tayangan dari televisi dan 44 program dari radio. Dari

seleksi yang dilakukan oleh KPI atas program-program siaran

yang diajukan lembaga penyiaran untuk ikut dilombakan dalam

Anugerah KPI 2014 kali ini menghasilkan tiga nominasi untuk

masing-masing kategori. Pada kategori program anak terpilih

tiga nominasi yaitu, Hafidz Episode #25 (RCTI), Si Bolang

"Cerita dari Sasak Bayan” (Trans 7) dan film kartun Syamil dan

Dodo “Alam Kubur” (RTV).61

Serial kartun Syamil dan Dodo merupakan animasi yang

di dalamnya mengandung pesan pelajaran maupun pesan moral

dengan pengetahuan Agama Islam. Kisah yang sederhana

diangkat dari kejadian sehari-hari namun dikemas dengan dialog

adegan dengan cerita lucu yang bisa membuat anak-anak tertawa

http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/14/nominasi- program-televisi-terbaik-
versi-anugerah-kpi-2014

61
Nominasi Program Televisi Terbaik Versi Anugerah KPI 2014, artikel
diakses pada 27 Oktober 2015, pukul 18:00 WIB dari
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/14/nominasi- program-televisi-terbaik-
versi-anugerah-kpi-2014

48
dan senang. Paling utama dari kartun ini adalah membantu anak-

anak memahami islam dengan mudah. Fim Syamil dan Dodo ini

telah beredar dalam bentuk DVD, namun episodenya juga dapat

ditonton lewat youtube.

Berdasarkan penjelasan di atas, pendidikan pesan moral

menjadi acuan setiap program tayangan yang akan diberikan

kepada khalayak. Pesan moral yang disebarkan melalui karakter

peranan media massa sangat efektif karena jangkauannya yang

luas. Letak geografis tidak menjadi kendala dalam penyebaran

film bernuansa islami melalui media massa. Media massa salah

satunya televisi sangat diminati masyarakat luas karena bersifat

audio visual. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah

masyarakat yang mempunyai televisi dari tahun ke tahun, maka

peneliti berpendapat bahwa masyarakat mempunyai ketertarikan

yang besar untuk memiliki televisi sebagai media hiburan dan

salah satu sumber informasi.

1. Sinopsis Film Kartun Syamil dan Dodo

Film Syamil dan Dodo merupakan film kartun atau

animasi yang bergenre drama informasi mengenai pengetahuan

Islam dengan durasi 6-10 menit setiap judul cerita yang

diproduksi oleh PT. Nada Cipta Raya (NCR Production). Syamil

dan Dodo adalah program kartun anak-anak yang mengajarkan

49
tentang agama Islam dengan tokoh utamanya Syamil dan Dodo.

Dodo digambarkan sebagai anak yang sedikit nakal, sementara

Syamil sebaliknya. Walaupun begitu, mereka berdua bersahabat.

Kisah dalam serial Syamil & Dodo sederhana, diangkat

berdasarkan kisah sehari-hari tapi dikemas menarik dengan

adegan dan cerita lucu yang membuat anak-anak tertawa. Hal

yang lebih penting adalah dapat membantu anak-anak

memahami Islam dengan baik dan mudah.

Dalam Film Kartun Syamil dan Dodo selain

menyampaikan pesan dakwah melalui dialog juga terdapat pesan

moral di dalamnya, Adapun pesan dakwahnya seperti menaati

perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, dan pesan moralnya

seperti tidak dianjurkan untuk berbuat curang karena itu

merupakan sifat tercela yang tidak disukai Allah. Dalam

penyampaian pesan dakwah dan moral pada film Syamil dan

Dodo, lagu menjadi salah satu media untuk menyampaikan

informasi atau pesan dakwah tersebut. Sehingga anak tidak

mudah bosan dan secara tidak langsung dapat menghafal dan

memahami pesan yang disampaikan oleh film tersebut. Karena

disamping menonton film, anak-anak dapat menyanyikan dan

memperagakan pesan yang disampaikan dalam film Syamil dan

dodo.

Konsep cerita dari Film Kartun Syamil dan Dodo

50
bermula dari peristiwa yang menggambarkan kecurangan yang

dilakukan oleh Dodo ketika sedang bermain sembunyi-

sembunyian yang di mana Dodo mendapat tugas untuk menjaga

benteng dengan menutup kedua mata lalu kemudian Dodo

mencari kawan-kawannya namun Dodo tidak kunjung

mendapatkan. Dodo merasa kesal sehingga Dodo berpura-pura

menangis dan kemudian kawan-kawan Dodo keluar dari tempat

persembunyian sehingga Dodo dapat memenangkan permainan

tersebut. Pada episode Alam Kubur yang berperan untuk

memberikan penjelasan adalah Pak Ustadz yaitu pak Somad

Guru Ngaji Syamil dan Dodo, dari situlah penyampaian pesan

Moral diungkap. Setelah diberikan penjelasan oleh Pak Ustadz

Somad, konflik dan kesalahpahaman antara Syamil dan Dodo

beserta kawan-kawan pun selesai.

Alur cerita dari film Syamil dan Dodo diambil dari

literatur pendidikan agama islam yang bersumber dari Al-

Qur’an, Hadist, dan Sejarah Islam, ditambah dengan sumber lain

yang relevan. Konten film yang disampaikan dapat diterima dan

disukai melalui keunikan karakter dalam berperilaku dan

memahami ilmu pengetahuan Islam. Konten pada tiap-tiap

episodenya, merupakan ensiklopedi anak muslim yang lengkap

dan saling melengkapi.62

62
Konsep Penyampaian Film Kartun Syamil dan Dodo, artikel diakses pada 20
Januari 2016, pukul 09:42 WIB dari http://www.ncrproduction.com/sat/

51
2. Karakter Pemeran Film Kartun Syamil dan Dodo

Karakter merupakan usaha sengaja atau sadar untuk

mewujudkan kebaikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik

secara objektif, bukan hanya baik untuk perseorangan individu,

tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. 63 Karakter

yang dimiliki oleh Syamil sebagai sikap dan perilaku yang patuh

dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut.

Tokoh adalah suatu cerita, orang yang berperan atau

terlibat dalam sebuah cerita dalam buku atau drama dalam film,

Tokoh merupakan individu atau rekaan yang mengalami

peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam

cerita, tokoh adalah pemegang peran atau tokoh utama.

Syamil dan Dodo adalah pemeran utama dalam film

kartun tersebut,, dimana kedua pemeran ini memiliki karakter

yang berbeda. Berikut peneliti deskripsikan karakter pemeran

dalam film Syamil dan Dodo:

a. Syamil

63
Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012, cet.2) hlm. 15

52
Syamil adalah seorang anak laki-laki berperawakan sedang.

Memiliki rambut yang keriting, berkulit hitam manis suka

memakai peci ketika hendak keluar rumah, Syamil merupakan

seseorang yang setia kawan, jujur, dan amanah. Namun Syamil

agak cengeng saat berdebat atau membela diri. Dalam film

kartun ini Syamil adalah karakter utama. Berbeda dengan

sahabatnya yaitu Dodo, karakter Syamil lebih memahami ilmu

agama, walaupun ilmu agama yang dimilikinya masih terbatas.

b. Dodo

53
Dodo adalah Seorang anak laki-laki berperawakan gembul.

Memiliki kepala yang botak, dan rambut yang sedikit dan

memiliki kulit yang hitam manis. Dodo dikenal Periang, lucu,

namun sembrono dan nakal. Dodo adalah karakter utama yang

mendampingi Syamil. Dodo suka iseng dan menjahili binatang,

kepercayaan diri yang tinggi membuat Dodo menjadi sombong

bahkan dalam memahami ilmu agama, seringkali sikap percaya

dirinya yang dianggapnya tindakan benar, cenderung asal dan

sebenarnya salah kaprah. Walaupun memiliki karakter yang

berbeda dengan Syamil, kehadiran Dodo dalam film ini

membuat jalan cerita menjadi menarik karena lugu dan

minimnya ilmu pengatahuan agama Dodo membuat tingkah

lakunya menjadi salah.

54
c. Pak Ustadz Somad

Pak Ustadz Somad adalah guru ngaji Syamil dan Dodo yang

berperawakan tinggi dan tegap, selalu memakai baju koko ketika

hendak keluar rumah dan memiliki rambut yang lurus. Pak

Somad dikenal sebagai Tokoh agama yang berada di lingkungan

tempat tinggal Syamil dan Dodo, Pak Ustadz Somad Mempunyai

karakter penceramah yang gaya ceramahnya yaitu langsung

ditujukan secara halus kepada yang bersangkutan. Dirinya

merupakan seorang Ustad yang memberitahu tentang arti makna

Alam Kubur dan perbuatan yang bisa menjerumuskan ke neraka

dan surga.

55
d. Nadia

Nadia adalah kakak perempuan dari Syamil yang

berperawakan sedang, memiliki kulit yang putih, tahi lalat di

bawah mata, muka yang bulat, berpakaian yang menutup aurat

dan memakai hijab ketika hendak keluar rumah. Tidak hanya

menjadi kakak dari Syamil, Nadia juga bisa menjadi teman untuk

Syamil dan kawan-kawan Syamil. Nadia memiliki sikap karakter

yang dewasa, kalem, pandai bergaul dan taat agama.

56
e. Andi

Andi adalah anak laki-laki yang berperawakan sedang,

Andi memiliki wajah yang bulat, berkulit putih, rambut yang

berwarna merah kecoklatan. Andi memiliki karakter yang pandai

bergaul dan suka menolong. Andi merupakan kawan dari Syamil

dan Dodo.

f. Amir

57
Amir adalah anak laki-laki yang berperawakan pendek,

memiliki kulit yang hitam manis, wajah yang oval dan suka

memakai topi kemanapun dia bermain. Amir merupakan kawan

dari Syamil dan Dodo.

g. Anto

Anto adalah anak laki-laki yang berperawakan sedang,

memiliki rambut yang bergelombang dan kulit yang hitam. Anto

merupakan kawan dari Syamil dan Dodo.

3. Proses Produksi Film

Film kartun Syamil dan Dodo dalam proses produksi 2D meliputi:

1) Pra Produksi

a) Pembuatan Desain Produksi: Konsep, pewarnaan, tampilan, desain

58
karakter, design lingkungan.

b) Pembuatan Cerita: Ide cerita, naskah cerita, naskah scenario,

naskah pengisi suara.

c) Proses QC (Pengawasan Kualitas)

2) Produksi Audio

a) Pembuatan lagu

b) Pembuatan Ilustrasi

c) Pengisian Suara

d) Proses QC (Pengawasan Kualitas) dan revisi hasil produksi audio.

3) Produksi Visual

a) Pembuatan Papan Cerita (Storyboard)

b) Pembuatan animatic (penentuan durasi dan proses revisi)

c) Proses Pembuatan lay out, key dan IB.

d) Clean up, Scanning dan coloring.

e) Proses Pembuatan background

f) Proses compossing (menyatukan gambar gerakan)

g) Proses QC (pengawasan kualitas) dan revisi hasil

4) Pasca Produksi

a) Editing

b) Proses QC

c) Mastering (rendering hasil editing)

59
4. PT. Nada Cipta Raya, NCR Production

NCR Production adalah brand utama dari PT. Nada Cipta

Raya, perusahaan yang bergerak di bidang produk animasi ini

berskala nasional. NCR memiliki dua perusahaan terintergasi,

yaitu PT. Rumah Animasi Indonesia sebagai perusahaan kreatif

animasi, dengan brand Rais Pictures, dan PT. Cipta Makmur

Sejahtera, dengan brand CMS Distribusi sebagai perusahaan

yang bergerak di bidang distribusi dan pemasaran. Hadir sebagai

perusahaan yang mendukung pembangunan serta pengembangan

industri bidang animasi di Indonesia.

Sesuai dengan visi dan misi NCR Production, yaitu

menjadi perusahaan produksi karya film animasi 2D terbesar di

Indonesia dan mendukung pencerdasan bangsa Indonesia

khususnya melalui film animasi, membangun kemitraan yang

strategis bersama dengan penyedia SDM profesional dan lini

produksi film animasi di Indonesia, memproduksi karya film

animasi berbasis hiburan serta edukasi.

Pada tahun 2001, NCR Production hadir sebagai

perusahaan yang memproduksi film yang mengandung hiburan

serta edukasi didalamnya. NCR Production awalnya

memproduksi karya film dokumenter berlisensi internasional

(Turki); Seri Harun Yahya. Barulah NCR Production

60
memproduksi film animasi 2D mix dokumenter untuk anak-anak

yang berbasis Seri Harun Yahya, bertajuk Seri Petualangan Tupi

dan PingPing ditahun 2013, dan di 2014 kembali memproduksi

film animasi musikal bertajuk Cinta Allah Cinta Islam dan

menembus angka satu juta lebih pemirsa.

NCR Production semakin berkembang dengan

mendirikan perusahaan distribusi PT. Cipta Makmur Sejahtera

(CMS Distribusi), untuk memperkokoh jaringan produksi dan

pemasaran film pad tahun 2005, setahun kemudian NCR

Production mendirikan perusahaan kreatif animasi 2D, dan

perusahaan inilah yang menjadi ujung tombak penyedia jasa dan

produksi film animasi, konten, dan produk-produk multimedia

yaitu, PT. Rumah Animasi Indonesia (Rais Pictures).

NCR Production menjalin kemitraan berskala animasi

dan multimedia dengan perusahaan dan lembaga antara lain

Kementerian Pertanian, PT. Toyota Astra Motor, Institut

Pertanian Bogor, dll. NCR Production juga menjalin kerjasama

dengan perusaahan broadcasting antara lain Astro TV, Trans

TV, Global TV, dan Rajawali Televisi (RTV).64

B. Pesan Moral Yang Terdapat Dalam Film Syamil dan Dodo


Episode “Alam Kubur”

64
NCR Production Animasi, artikel diakses pada 20 Januari 2016, pukul 09:50
WIB dari http://www.ncrproduction.com/sat/index.php/desainkarakter

61
Kepribadian muslim adalah kepribadian yang mempunyai

corak khusus menurut ajaran Islam yang tercermin dalam sifat

dan tingkah laku, serta pengabdian kepada Allah sebagai

landasannya.65 Maka kisah-kisah yang berdasarkan atas al-

Qur’an maupun al- Hadist sebenarnya mengajak kepada

pendengar dan pembacanya menuju pembentukan kepribadian

islami.

Moral merupakan bentuk nilai terhadap batasan aktivitas

manusia yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah

dalam kehidupan sehari-hari. Pesan moral berupa perilaku baik

dan buruk yang disampaikan oleh pembuat pesan kepada

penerima pesan yang bertujuan untuk memberikan suatu

pembelajaran yang bermanfaat. Yang Pada dasarnya setiap

manusia pasti mempunyai perasaan takut atau khawatir. Alasan

mendasar mengapa manusia takut ialah karena manusia memiliki

hati dan perasaan. Hal inilah yang mendorong individu untuk

menjauhi sesuatu dan sebisa mungkin menghindar kontak

dengan suatu hal dirinya selalu meninggalkan perintah dan

mendekati larangannya.66

Adapun pesan moral yang terdapat dalam Film Syamil

65
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung; Remaja
Rosdakarya, 2001), h 24
66
Veni Hadju. Pesan Dakwah Seorang Profesor (Yogyakarta: PT Penerbit IPB
Press, 2017). hal. 32

62
dan Dodo ialah tidak dianjurkan untuk berbuat curang, tidak

dianjurkan untuk membalas dendam dan takut kepada kematian.

Sumber: Film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

Adegan ketika Syamil, Dodo, Anto, Nadia, Andi, Amir,

hendak bermain sembunyi-sembunyian, dengan memilih siapa

yang akan menjaga benteng dengan menutup kedua mata dan

siapa yang akan bersembunyi dan setelah mereka melakukan

pemilihan dengan hompimpa, Dodo yang mendapat tugas untuk

menjaga benteng dengan menutup kedua mata, kemudian

Syamil, Anto, Nadia, Andi, Amir berlari untuk mencari tempat

persembunyian setelah itu Dodo membuka mata dan mencari

Syamil, Amir, Anto, Nadia dan Andi namun Dodo tidak kunjung

mendapatkan. Dodo merasa kesal sehingga Dodo melakukan

kecurangan dalam bermain dengan berpura-pura menangis agar

Syamil, Anto, Nadia, Andi, Amir keluar dari tempat

persembunyian. Setelah Syamil, Anto, Andi, Amir dan Nadia

63
keluar dari tempat persembunyian Syamil dan Nadia

menanyakan keadaan Dodo. Berikut potongan dialog yang

menggambarkan awal mula kecurangan Dodo.

Dodo : Dooo…. Ada apa dengan kamu Doo?

Nadia : iya Do kamu kenapa? (dengan perasaan cemas)

Dodo : (berhenti berpura-pura menangis) Haaaa kena

kalian

Anto, Nadia, Syamil, Andi Amir Hahahahahaha

(tertawa terbahak-bahak sambil berlari menuju

benteng) Happ tengko.

Andi : (merasa kesal) Hah Dodo curang

Anto : iya Dodo curang

Dodo : pokoknya Dodo menang, Anto jaga… Anto jaga.

(dengan perasaan puas)

Anto : kok jadi begini (memegang kepala)

Dodo : Ayo Anto giliran kamu yang jaga hahahaha

Anto : yaudah sembunyi sana

Pesan moral di atas menggambarkan sikap curang yang

di lakukan Dodo yang membuat Anto dan Andi merasa kesal.

Sikap Dodo merupakan sifat tercela yang seharusnya tidak baik

untuk ditiru.

64
Sumber: Film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

Adegan ketika Anto yang menjaga benteng dengan

menutup kedua mata dan Anto berhasil menemukan Syamil,

Andi, Amir, dan Nadia tapi Anto tidak berhasil menemukan

Dodo. Syamil, Anto, Amir, Andi, dan Nadia merasa bingung

sebenarnya Dodo bersembunyi dimana kemudian mereka

mencarinya.

Syamil, Nadia, Anto, Amir, Andi : Do… kamu di mana

Dooo?

Ayo keluar Dooo…

Dodooo

(bersorak mencari Dodo)

Dodo : Capek-capek deh kamu mencari belum tau berurusan

sama siapa…. Dodo (dengan perasaan bangga)

Terdengar suara Ambulan yang menuju ke liang kubur

tempat di mana Dodo bersembunyi.

65
Dodo : (Dengan rasa percaya diri) Pasti Anto tuu ahh

sembunyiii..

(dengan perasaan kaget dan takut) Huaaa sepertinya

keranda mayat tuu…

Dodo tersadar bahwa tempat untuk dia bersembunyi

ternyata adalah liang kubur yang di mana tempat sesorang yang

telah wafat untuk dikuburkan. Dan kemudian Dodo meminta

tolong akan tetapi warga mengira jenazah yang di bawanya telah

hidup kembali karena suara Dodo yang meminta tolong sehingga

membuat warga berlarian dan merasa ketakutan. Kemudian

datanglah pak ustadz

Pak Ustadz : Tenang-tenang Bapak-bapak ada apa ini?.kenapa

kelihatannya ketakutan sekali..Ada apa?(dengan

perasaan bingung)

Warga : (berbicara terbata-bata) Anu-anu pak ustadz

mayatnya teriak meminta tolong pak

Pak Ustadz : Mayat teriak minta tolong? Wah Bapak-bapak

ini

ada ada saja

Warga : Pak Ustadz ini kalau gak percaya lihat sendiri

pak

Pak Ustadz : (menuju ke arah liang kubur tempat di mana

Dodo bersembunyi) Astagfirullah kenapa

66
ada Dodo di dalam sini

Dodo : Tolong…. tolong pak cepat..cepat keluarkan

Dodo dari sini Dodo takut pak (dengan perasaan takut)

Dikeluarkanlah Dodo dari liang kubur dan bertemulah

dengan Syamil, Nadia, Andi, Anto, dan Amir. Kemudian Nadia

menanyakan keadaan Dodo dan menanyakan sebenarnya

bersembunyi dimana dan Dodo menjawab di sini dengan

perasaan malu merasa malu dan menunjuk kedalam liang kubur

tempat di mana Dodo bersembunyi

Sumber: Film Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

Adegan pak ustadz menjelaskan kepada Dodo dan

Syamil, Nadia, Amir, Anto, dan Andi tentang Alam kubur.

Pak Ustadz : Kamu tau tidak Do itu tempat apa? Itu namanya

liang

kubur tempat mayat di semayamkan.

Dodo : Mereka tidur di sana ya Pak

67
Pak Ustadz : Menurut kita yang hidup mereka tidur tetapi

mereka hidup di alamnya.

Amir : Alam apa itu Pak Ustadz?

Nadia : Yaaa alam kubur dong Mir.. iyakan Pak Ustadz?

Pak Ustadz : Betul, Alam kubur disebut juga alam Barzah.

Alam setelah alam dunia, di alam kubur setiap

manusia ditanya segala amal apa yang dia

lakukan di dunia oleh malaikat Munkar dan

Nakir. Bagi mereka yang beramal shaleh maka

kuburannya menjadi tempat yang nikmat

untuknya sementara bagi yang tidak beriman dan

berbuat jahat maka kuburan menjadi tempat

siksaan yang menyedihkan.

Dodo : Apa Saja perbuatan yang akan yang akan

mendapatkan

siksa kubur pak Ustadz

Pak Ustadz : Kata Rasulullah SAW Ada 3 hal; 1. Mereka

yang tidak bersuci setelah buang air kecil. 2. Mereka

yang suka mengadu domba 3. Mereka yang suka

bergunjing.

Syamil : Lalu perbuatan apa yang menjadikan kuburan

itu tempat yang nikmat pak Ustadz.

68
Pak Ustadz : Banyak, di antaranya 1. Suka membaca dan

belajar Al- Qur’an. 2. Selalu sholat 5 waktu. 3. Taat

pada orang tua dan guru. 4. suka bersedekah. Setiap orang

yang meninggal ruhnya dalam

genggaman Allah dan mereka

mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Adapun pesan moral yang terdapat dalam potongan

adegan dialog dalam film Syamil dan Dodo di atas ialah

pentingnya mengetahui Alam sesudah kematian, rasa takut akan

siksaan alam kubur dan pengetahuan bahwa kehidupan bukan

hanya ada di dunia saja akan tetapi di akhirat juga yang kita

sendiri akan mempertanggung jawabkan perbuatan yang sudah

kita lakukan di dunia.

Film kartun Syamil dan Dodo ini adalah film kartun yang

dikemas dengan pesan dakwah dengan nilai moral Islam yang

menghibur untuk anak-anak, meng-edukasi ke Islaman,

penyampaian dakwah yang tidak terlalu berat agar anak-anak

mudah menangkap cerita dan pesan dakwah serta moral yang

ada didalam film ini. Banyak film-film kartun buatan luar yang

justru malah mengandung unsur kekerasan, percintaan, dan

bahasa yang dinilai tidak pantas untuk anak-anak.

Tujuan dari NCR Production melalui film Syamil dan

69
Dodo agar penyampaian nilai-nilai ke Islam-an lebih mudah

diterima dan dipahami oleh anak. Dengan pendekatan karakter

Syamil dan Dodo penyampaian dakwah Islam untuk anak-anak

dinilai lebih mengesankan, menghibur karena jalan cerita yang

mengangkat kehidupan sehari-hari.

Melalui pendekatan karakter, film Syamil dan Dodo lebih

menghibur, lekat dengan keseharian anak-anak. Film bertema

keseharian saja tidak cukup, namun tema tersebut bisa menjadi

pedoman bagi masuknya nilai-nilai pesan moral dakwah Islam,

sehingga pesan moral bernuansa islami bisa lebih lekat dan

berkesan di dalam diri anak-anak.

C. Bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam Film


Syamil dan Dodo Episode “Alam Kubur”

Adapun Pesan moral yang terdapat dalam film Syamil

dan Dodo berisikan tentang ajaran-ajaran, wejangan, lisan

maupun tulisan.perihal bagaimana manusia harus hidup dan

bertindak agar menjadi manusia yang baik. Sumber langsung

ajaran adalah tradisi-tradisi dan adat istiadat, ajaran agama, atau

ideology tertentu. Moral adalah istilah yang digunakan untuk

memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai

ketentuan baik atau buruk,benar atau salah. Jika dalam

kehidupan sehari hari dikatakan orang tersebut bermoral, maka

yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya

70
baik.

Pengertian moral secara umum merupakan pelajaran

tentang baik buruknya seseorang terhadap perbuatannya yang

mana bisa diterima secara umum mengenai perbuatan dan lain

sebagainya. Film juga merupakan sebuah sikap yang ada dalam

kehidupan sosial masyarakat yang diterapkannya dalam

perbuatan dan sikap para tokoh yang berhubungan dengan

pandangannya tentang moral.

Bentuk pesan moral sendiri menyangkut pada hubungan manusia

terhadap 3 kategori sebagai berikut:

1. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan, Dalam moral

hubungan manusia dengan Tuhan menjelaskan bahwa manusia pada

dasarnya ialah makhluk yang beragama, yakni manusia selalu

berhubungan dengan Sang Pencipta, sehingga inilah yang menjadikan

manusia selalu berhubungan dengan Tuhan. Adapun indikator moral

dalam hubungan manusia dengan Tuhan yang terdapat dalam film

Syamil dan Dodo berupa: Menaati aturan Allah dan menjauhi larangan

Allah. Pesan moral dalam film Syamil dan Dodo terkait dalam wujud

pesan pada kategori ini tampak pada sosok Syamil yang masih

mempertahankan keimanan di tengah pergaulan yang tidak semua

memiliki akhlaq yang baik. Pesan moral melalui gambaran sang tokoh

ustadz yang senantiasa menasehati dan memberikan petuah agama

tentang pentingnya untuk selalu menjalankan sesuatu sesuai syariat

71
agama kepada Syamil dan Dodo serta Kawan-kawan untuk selalu

mengingat Allah dan takut terhadap adzab Allah.

2. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, dalam

hubungan manusia dengan diri sendiri, manusia mempunyai kebebasan

pribadi, yaitu kemampuan untuk menetukan tindakan dirinya sendiri,

dalam hal ini peneliti akan membahas pesan dalam film Syamil dan

Dodo episode “Alam Kubur” yang berhubungan dengan diri sendiri,

yaitu: keinginan, suara hati, tekad moral yang bersifat ke dalam diri

dan kejiwaan seorang individu. Adapun pesan moral yang

mengandung kategori hubungan manusia dengan diri sendiri yang

terdapat dalam film Syamil dan Dodo yang terkait dalam wujud pesan

pada kategori ini yaitu tampak pada sosok Dodo yang berlaku curang

sehingga kecurangan yang diperbuat Dodo berbalik kepada dirinya

sendiri. Bila dikaitkan kepada nilai-nilai agama islam maka apa yang

dilakukan Dodo tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT yang sudah

melakukan perbuatan tercela yang merugikan diri sendiri dan

mendatangkan kemurkaan Allah. Seseorang tidakboleh melakukan

sesuatu yang akibatnya akan menghancurkan dirinya sendiri. Selain

berdosa juga akan membawa dirinya sendiri ke jurang kehancuran.

3. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam

lingkungan sosial, yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan

manusia lainnya antara lain dapat berwujud persahabatan, kesetiaan,

pengkhianatan, hubungan lainnya yang melibatkan interaksi antar

72
manusia. Manusia adalah makhluk individu yang bersifat sosial yang

tentu saja membutuhkan keberadaan ataupun hubungan dengan orang

lain. pesan moral terkait kategori ini diangkat melalui sosok Syamil

yang tidak pernah membeda-bedakan dalam ruang lingkup pertemanan

maupun sekitar. Sosok Syamil bisa menghargai persamaan derajat

sesama manusia.

Pesan moral hanya sebatas tentang ajaran baik-buruk perbuatan (akhlak)

secara spontan dan mudah dipahami tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan

pemikiran serta berkaitan dengan perihal perasaan, emosi, dan kecenderungan

yang dilakukan manusia. Sedang nilai-nilai moral diartikan sebagai berfikir,

berkata, dan bertindak baik.

Maka pesan moral yang dimaksud dalam penelitian ini adalah di mana

tampilan setiap tayangan gambar dan bahasa yang disampaikan dalam film

menyampaikan pesan moral di dalamnya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo

Episode “Alam Kubur” dalam film tersebut mempunyai Pesan

moral yang berupa perilaku baik dan buruk yang disampaikan

oleh pembuat pesan kepada penerima pesan yang bertujuan

untuk memberikan suatu pembelajaran yang bermanfaat.

73
Yang pada dasarnya setiap manusia pasti mempunyai

perasaan takut atau khawatir, perasaan takut itu sendiri

tumbuh karena manusia memiliki hati dan perasaan. Adapun

pesan moral yang terdapat dalam Film Syamil dan Dodo ialah

tidak di anjurkan untuk berbuat curang, tidak di anjurkan

untuk membalas dendam dan takut akan adanya kematian.

Pesan moral yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo ini

menggambarkan sikap curang yang di lakukan Dodo yang

membuat Anto dan Andi merasa kesal. Sikap Dodo

merupakan sifat tercela yang tidak seharusnya untuk ditiru.

Dalam film syamil dan Dodo juga memberikan pesan bahwa

pentingnya mengetahui Alam sesudah kematian, rasa takut

akan siksaan alam kubur dan pengetahuan bahwa kehidupan

bukan hanya ada di dunia saja akan tetapi di akhirat juga yang

kita sendiri akan mempertanggung jawabkan perbuatan yang

sudah kita lakukan di dunia.

2. Bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam film Syamil dan

Dodo Episode “Alam kubur” sendiri menyangkut pada hubungan

manusia diantaranya ada 3 hal:

a. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan,

Dalam moral hubungan manusia dengan Tuhan

menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya ialah

makhluk yang beragama, yakni manusia selalu

74
berhubungan dengan Sang Pencipta, sehingga inilah yang

menjadikan manusia selalu berhubungan dengan Tuhan.

Adapun indikator moral dalam hubungan manusia dengan

Tuhan yang terdapat dalam film Syamil dan Dodo

berupa: Menaati aturan Allah dan menjauhi larangan

Allah. Pesan moral dalam film Syamil dan Dodo terkait

dalam wujud pesan pada kategori ini tampak pada sosok

Syamil yang masih mempertahankan keimanan di tengah

pergaulan yang tidak semua memiliki akhlaq yang baik.

Pesan moral melalui gambaran sang tokoh ustadz yang

senantiasa menasehati dan memberikan petuah agama

tentang pentingnya untuk selalu menjalankan sesuatu

sesuai syariat agama kepada Syamil dan Dodo serta

Kawan-kawan untuk selalu mengingat Allah dan takut

adanya adzab Allah.

b. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan diri

sendiri, dalam hubungan manusia dengan diri sendiri,

manusia mempunyai kebebasan pribadi, yaitu

kemampuan untuk menetukan tindakan dirinya sendiri,

dalam hal ini peneliti akan membahas pesan dalam film

Syamil dan Dodo episode “Alam Kubur” yang

berhubungan dengan diri sndiri, yaitu: keinginan, suara

hati, tekad moral yang bersifat ke dalam diri dan kejiwaan

75
seorang individu. Adapun pesan moral yang mengandung

kategori hubungan manusia dengan diri sendiri yang

terdapat dalam film Syamil dan Dodo yang terkait dalam

wujud pesan pada kategori ini yaitu tampak pada sosok

Dodo yang berlaku curang sehingga kecurangan yang

diperbuat Dodo berbalik kepada dirinya sendiri. Bila

dikaitkan kepada nilai-nilai agama islam maka apa yang

dilakukan Dodo tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT

yang sudah melakukan perbuatan tercela yang merugikan

diri sendiri dan mendatangkan kemurkaan Allah.

Seseorang tidakboleh melakukan sesuatu yang akibatnya

akan menghancurkan dirinya sendiri. Selain berdosa juga

akan membawa dirinya sendiri ke jurang kehancuran.

c. Kategori moral dalam hubungan manusia dengan manusia

lain dalam lingkungan sosial, yang berkaitan dengan

hubungan manusia dengan manusia lainnya antara lain

dapat berwujud persahabatan, kesetiaan, pengkhianatan,

hubungan lainnya yang melibatkan interaksi antar

manusia. Manusia adalah makhluk individu yang bersifat

sosial yang tentu saja membutuhkan keberadaan ataupun

hubungan dengan orang lain. pesan moral terkait kategori

ini diangkat melalui sosok Syamil yang tidak pernah

membeda-bedakan dalam ruang lingkup pertemanan

76
maupun sekitar. Sosok Syamil bisa menghargai

persamaan derajat sesama manusia.

B. Saran

Setelah melakukan research dari berbagai sumber dan

temuan dalam menyimak film, maka peneliti mempunyai

berbagai saran diantaranya:

1. Karya yang baik adalah karya yang isinya bermutu, tidak asal menulis,

harus ada pengetahuan yang mengajak kepada kebenaran juga dapat

dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat kelak.

2. Dengan adanya film buatan anak negeri ini, semoga menjadi

terinspirasi dalam membuat film kartun yang mengandung edukasi dan

kian berkembang siap bersaing dengan derasnya kartun buatan luar

negeri yang masuk ke Indonesia, menjadi inspirasi untuk

menyampaikan pesan-pesan religius melalui film.

3. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi khalayak

untuk terus membongkar dan mengkaji setiap pesan dalam sebuah

film.

77
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad Zuchi, Metode Penelitian Kualitatif, (Makassar, 2021).

Al-Quran Dan Terjemah Kementrian Agama Republik Indonesia, 2006.

Anwar, Arifin, Komunikasi Politik; Paradikma Teori Aplikasi Strategi


Komunikasi,(Jakarta Balai Pustaka 1986).

Azhari Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : Teraju, 2004),


hal.161.

Aziz Ali M, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 118.

Bachtiar Wardhi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h.


35.

Beni, Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Pustaka


Setia, 2012).

DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).

Dian Andayani dan Abdul Madjid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,


(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 54.

Dodon, “Labtek IXA Bandung: Indikator dan Perilaku Masyarakat di Pemukiman


Padat Penduduk”, Jurnal Perencanaan dan Wilayah Kota (Online),
VOL.24, No. 2, Agustus (2013), email:dodonyamin@gmail.com.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung,Citra


Aditya Bakti,2000).

Elfinaro, Kartun dan Animasi, (Jakarta: 2004) hal. 137

Faridl Miftah, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi,


(Bandung; Pusdai Press, 2000),

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di


Indonesia,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 42-44

Hadju Veni. Pesan Dakwah Seorang Profesor (Yogyakarta: PT Penerbit IPB


Press, 2017).

Hendaryan, Ekspresi Kesantunan Dalam Tuturan Bahasa Indonesia


Dwibahsawan (Bandung: 2015) h.69

Hendaryan, Ekspresi Kesantunan Dalam Tuturan Bahasa Indonesia


Dwibahsawan (Bandung: 2015) h.70

79
Hilmi, “Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Dan Pengaruhnya
Terhadap Perilaku Anak.” (2008).

Hulukati Wenny, “Peran Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Anak,”


Musawa 7, no. 2 (2015).

Husaini Fira, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Anak


Hebat Indonesia, 2020).

Ilaihi Wahyu, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010),
h. 102

International Design School, Memahami Definisi Animasi, artikel diakses pada 25


Juni 2016 pukul 14:57 WIB dari
http://www.idseducation.com/articles/memahami-definisi-animasi/

Karlina Lilis, “Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja,” Edukasi Nonformal 1,


no. 2 (2020)

Kartun, artikel diakses pada 16 Juli, pukul 13:30 WIB dari


http://www.kbbi.web.id/kartun.2016

Komasari Dian, “Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Pada Remaja”,


Jurnal Psikologi (Online), VOL.2, No. 1, (2000).

Konsep Penyampaian Film Kartun Syamil dan Dodo, artikel diakses pada 20
Januari 2016, pukul 09:42 WIB dari http://www.ncrproduction.com/sat/

Kuswandy,Wawani, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi,


(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996).

Kusnawan Aep, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung; Benang Merah Press,


2004).

Morrisan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang;


Ramdina Prakarsa, 2005).

Nata Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), hal. 104-105.

NCR Production Animasi, artikel diakses pada 20 Januari 2016, pukul 09:50 WIB
dari http://www.ncrproduction.com/sat/index.php/desainkarakter

Nominasi Program Televisi Terbaik Versi Anugerah KPI, artikel diakses pada 27
Oktober pukul 18:00 WIB dari
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/14/nominasi-program-
televisi terbaik-versi-anugerah-kpi-2014-2015.

80
Notoatmodjo Sukidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hal. 114.

Rasyid Daud, Islam Dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta: Germa Insani, 1998), hal.
46-47.

Rudi Biantoro,Syamil dan Dodo diakses pada 25 Juni pukul 21:15 WIB dari
http://www.rtv.co.id/info. 2016.

Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, (Bandung; Remaja


Rosda Karya, 2005), h. 236.

Suci Echi, PT.NCR Production, (selayan pandang:2004) h. 4-5

Sucianto Eko, artikel diakses pada 09 juni 2016 pukul 14.00 WIB dari
hhtp://www.rtv.co.id/program/detail/124syamil-dan-dodo

Sinopsis Syamil dan Dodo, artikel diakses pada 26 Juni pukul 11.07 WIB dari
http://www.rtv.co.id/program/detail/124syamil-dan-dodo.2015.

Syukir Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,


1983), h. 163

Syukir Indriansyah, Akhlak Islamiyah, (Jakarta: Parameter, 1998), h. 5.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung; Remaja


Rosdakarya, 2001)

Wijaya, I Dewa Putu. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, (Yogyakarta:


Ombak, 2004).

Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2004), hal. 21.

Widjaja, Ilmu Komunikasi dan Pengantar Studi, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000),

Zubaedi, “Desain Pendidikan Karakter”. (Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2012, cet.2) hlm. 15

81

Anda mungkin juga menyukai