KEBIDANAN KOMUNITAS

PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu:

Ni Ketut Erawati.,S.Kep.,Ns.,M.Pd.

Oleh :

Gusti Ayu Arlin Kania

1906091029

IIA

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten X pada tahun 2019 50/1000 KH. Menurut
beberapa hasil survei dan riset yang dilakukan, ternyata masih banyak ibu bersalin yang
ditolong oleh Tenaga Non Kesehatan (Dukun). Perilaku Ibu dalam memilih pertolongan
persalinan pada dukun ternyata dipengaruhi anggapan bahwa tenaga kesehatan (bidan) masih
sangat muda belum berpengalaman.

Pertanyaan soal :

Apa strategi yang harus dilakukan agar ibu memilih pertolongan persalinan ke tenaga
kesehatan? (sesuaikan dengan prinsip-prinsip promkes)

Opini :

Menurut saya, strategi yang dapat dilakukan Bidan agar ibu memilih pertolongan persalinan
ke tenaga kesehatan yaitu :

1. Melakukan pendekatan pada masyarakat dan dukun bayi dengan memberikan

pemahaman bahwa persalinan yang aman membutuhkan alat-alat steril dan juga obat-
obatan.
2. Mengadakan sosialisasi di daerah Kabupaten X bahwa ibu bersalin sebaiknya
melakukan persalinan di tenaga kesehatan yaitu Bidan, dengan menjelaskan kepada
masyarakat bahwa ibu bersalin harus dibantu sesuai dengan standar yang sudah ada,
dimana hal ini bertujuan untuk keselamatan ibu dan juga bayi. Bidan juga
memberikan pesan-pesan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, untuk mengajak
ibu hamil bersalin di Bidan dan pemberian jaminan kesehatan.
3. Memberikan pelayanan 24 jam kepada masyarakat.
4. Mengadakan kunjungan rutin kerumah-rumah dari ujung desa ke ujung desa untuk
melakukan pemeriksaan rutin pada ibu hamil, karena biasanya masyarakat akan malas
untuk datang ke pelayanan kesehatan dengan alasan jarak yang jauh dan kurangnya
biaya.
5. Membuat poster yang isinya mengajak masyarakat khususnya ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara rutin ke tenaga kesehatan yaitu
Bidan, dan mengajak masyarakat agar ibu hamil melakukan persalinan di tenaga
kesehatan demi keselamatan ibu dan bayinya.
6. Bekerjasama dengan Pemerintah daerah setempat agar lebih memperhatikan sarana
dan prasarana yang terbatas dan kendala-kendala lainnya, serta mengawasi jalannya
sosialisasi (pengenalan tenaga kesehatan kepada masyarakat) antara Bidan dan
masyarakat.