Anda di halaman 1dari 3

Ide pokok dari cerpen kupu-kupu ibu adalah seorang anak ( Ning ) yang bercerita kepada

ayahnya tentang sebuah kupu-kupu dan seorang perempuan yang selalu duduk di dekat taman
sekolahnya. Ning sepulang sekolah selalu menemuui perempuan itu. dan pada suatu hari Ning
tidak bertemu perempuan itu lagi dan kupu-kupu itu. dan pada suatu hari lagi, ayahnya
menunjukkan di depan rumah terdapat kupu-kupu baru yang lebih indah, tetapi Ning tidak mau.
Ning hanya ingin bertemu perempuan itu saja.

Cerita pendek dapat menyebabkan adanya rasa senang, gembira, serta dapat menghibur para
penikmat atau pembacanya. Cerita pendek juga dapat memberi pengarahan dan pendidikan
karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Selain hal itu, cerita
pendek berisi keindahan dan nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat
mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinya. Cerita pendek dapat berisi ajaran agama
atau ajaran lainnya yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.

Kupu-Kupu Ibu adalah cerpen yang dikarang oleh Komang Ira Puspitaningsih, yang diterbitkan
pada 26 November 2006, melalui Media Indonesia di Yogyakarta. Komang Ira Puspitaningsih
adalah penulis wanita asal Yogyakarta. Dia adalah penulis muda yang. terkenal. Karyanya adalah
karya emas di Indonesia. Komang Ira Puspitaningsih telah mengarang berbagai puisi dan cerpen.
Contoh puisi-puisi karangannya ialah Gandum-Gandum Ranum, Kau Bukan Perawan Suci yang
Tersedu, Kerikil Berjatuhan dari Langit, Puisi dan bermacam-macam puisi lainnya. Salah satu
cerpen karangannya yang terkenal ialah Kupu-Kupu Ibu.

Ringkasan Kupu-Kupu Ibu

Pada suatu hari Ning mengejar dua ekor Kupu-kupu yang indah hingga bertemu seorang
perempuan yang sedang duduk di sebuah taman. Perempuan itu adalah perempuan yang pernah
diceritakan oleh ayahnya. Tetapi, perempuan itu tidak seperti apa yang di ceritakan ayahnya.
Ayahnya menceritakan bahwa perempuan itu adalah perempuan bisu dan seperti penyihir.
Namun, pada kenyataannya perempuan itu adalah perempuan yang cantik dan baik.

Setelah Ning bertemu Perempuan itu, ia pulang menceritakan kejadian itu kepada Ayahnya.
Setelah mendengar yang diceritakan anaknya, Ayah Ning memberi alasan mengapa ia berkata
bahwa Perempuan misterius itu adalah Perempuan yang bisu dan seperti penyihir. Orang-orang
banyak menyebutnya bisu karena ia tidak pernah bicara kepada seorangpun di taman itu, hanya
mengangguk tersenyum. Ayahnya berkata bahwa itu ia sengaja menceritakan itu ke Ning agar ia
tidak pergi ke taman dekat sekolah setiap senja.

Ternyata Ning kembali menemui perempuan tersebut, di keesokan harinya setelah pulang
sekolah. Perempuan itu pun memerintahkan Ning untuk pulang agar tidak dimarahi oleh
ayahnya. Perempuan itu berkata bahwa dia hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering
menemaninya dan ia juga berkata bahwa Ning bisa bermain dengan Kupu-kupu lain yang lebih
cantik dari Kupu-kupu di taman itu. Perempuan itu tidak mau Ning dijauhi oleh orang-orang
karena pernah mengunjunginya.

Pada hari selanjutnya, ia pergi ke taman itu lagi untuk menemui perempuan tersebut, namun
perempuan itu tidak ada di sana. Ia pulang dan menceritakan ke ayahnya. Ning takut kalau
Perempuan itu marah kepadanya. Namun, Ning yakin Perempuan itu tidak mau bertemu
dengannya karena alasan yang lain. Ia juga meminta ayahnya untuk mengantarkannya ke taman
itu karena ia merindukan Perempuan itu dan kedua Kupu-kupu yang selalu menemaninya.

Ayah Ning berkata bahwa Ning tidak perlu ke taman untuk melihat Kupu-kupu yang cantik
karena di rumah Ning banyak juga Kupu-kupu cantik yang datang. Ayahnya menyuruh Ning
untuk bermain Kupu-kupu yang ada di rumahnya saja. Ning berkata pada ayahnya bahwa ia
tidak ingin bermain Kupu-kupu lain, ia hanya ingin main dengan perempuan itu, ia hanya ingin
ibunya.

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Setelah membaca teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu”, dapatkah menyebutkan tokoh-
tokohnya?(Ning, Ayah Ning, Perempuan Misterius)
2. Di manakah tempat cerita itu berlangsung? (Taman, Halaman sekolah)
3. Bagaimana susunan peristiwa dalam cerita pendek itu?(Menggunakan alur maju)
4. Dapatkah kamu menuliskan ide pokok cerita pendek itu yang diyakini dan dijadikan
sumber cerita? (Aku hanya ingin ibuku)
5. Cobalah identifikasi bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat, atau kejadian yang
merupakan awal cerita! (waktu sore, tempat halaman rumah, dan taman )
6. Dapatkah kamu menandai bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku
cerita?(Paragraf terakhir)
7. Dapatkah kamu mengidentifikasi puncak ketegangan atau klimaks dalam cerita itu yang
menggambarkan masalah dalam cerita sudah sangat gawat atau konflik telah memuncak?
(Ayah Ning melarang Ning pergi ke taman lagi)
8. Bagaimanakah masalah dalam cerita itu diatasi atau diselesaikan? (Ayah Ning membuat
taman di halaman rumah)
9. Dapatkah kamu mengenali tokoh dari dialog atau penjelasan tentang tokoh? (Ning yang
mempunyai sifat keingintahuan yang besar tentang sesuatu yang selalu ayahnya
bicarakan. sedangkan sang ayah adalah seorang yang bijak dan berwibawa namun juga
seorang penghasut yang handal, terbukti dari ia menghasut Ning dengan cerita wanita
sihir si teman kupu-kupu dalam cerita ini)
10. Coba kamu tuliskan pesan atau nasihat apa yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita tersebut! (Pertemanan tidak melihat seberapa buruk orang itu di mata orang lain)
11. Pernahkah kamu mendengar riwayat pengarang cerita pendek tersebut? (Komang Ira
Puspitaningsih adalah penulis wanita asal Yogyakarta)

Ide Pokok

1. Ning melihat perempuan yang ayahnya ceritakan padanya di dekat taman.


2. Ning takjub dan mengejar kupu kupu yang menghampiri seorang perempuan.
3. Ning sadar dan tak menyangka bahwa perempuan itu tidak seperti yang ayahnya
ceritakan.
4. Ayah Ning menceritakan masa kecil Ning.
5. Ayah Ning rindu menceritakan dongeng untuk mengenang masa kecil Ning.
6. Setiap senja selalu ada seseorang yang duduk di sudut taman.
7. Orang-orang sekitar yang tidak mengenali dan berbicara pada perempuan itu.
8. Bagi Ning tidak ada yang mengherankan sama seperti dirinya mencintai kupu kupu.
9. Orang orang mulai curiga dengan keberadaan peempuan itu.
10. Ayah menceritakan perempuan yang ada di taman.
11. Ning mendatangi perempuan itu di taman.
12. Perempuan itu menyuruh Ning pulang karena sudah hampir malam.
13. Pada saat senja Ning tidak melihat kupu kupu di taman.
14. Ning tidak melihat perempuan itu di taman.
15. Ning bercerita pada ayahnya saat perempuan itu melarang Ning datang ke taman lagi.
16. Ning rindu bertemu kedua kupu kupu dan ingin bertemu perempuan itu.
17. Di halaman rumah Ning penuh dengan kupu kupu.
18. Mata Ning berkaca kaca melihat kupu kupu yang indah.
19. Ning ingin ibunya..

Anda mungkin juga menyukai