GENIUS LOCI PADA ALUN ALUN SEBAGAI BENTUK AKULTURASI
KOLONIAL BELANDA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
Studi kasus : Alun alun Kota Garut
Tita Cardiah
RINGKASAN
Morfologi Alun-alun sebagai pusat kegiatan masyarakat untuk bersosialisasi,
wisata hingga keagamaan. Secara tata ruang dan arsitektural alun alun memiliki konsep dan bentuk yang tidak lepas dari pengaruh budaya setempat termasuk budaya kolonial. Genius Loci pada kawasan alun-alun merupakan jiwa dari nilai nilai arsitektural suatu bangunan dan kawasan yang mencakup bentuk ruang dan waktu. Proses sejarah serta morfologi yang dilalui alun-alun sebagai kawasan publik merupakan bagian yang membentuk jiwa dari tempat tersebut. Masa kolonial sebagai bagian dari asimilasi, akulturasi, daikronik dan sinkronik mengciptakan Genius loci pada alun-alun yang merefleksikan wujud dari keunikan dan karakter suatu ruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganilis dan memetakan bagaimana genius loci pada alun-alun sebagai poses sejarah yang mengalami akulturasi komponen maupun elemen budaya kolonial, Sasaran penelitian adalah untuk menghasilkan rekomendasi bagaimana Genius Loci menjadi konsep penting pada alun-alun melalui integrasi dan implementasi kebudayaan kolonial bisa bersinergi dengan konsep budaya lokal. Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah identifikasi melalui survey, wawancara dan dokumentasi. Analisa dan pembahasan menggunakan metoda identifikasi, komparasi data dan deskriptif kualitatif. Hipotesa penelitian bahwa keberadaan dan kehadiran budaya kolonial dalam lingkungan kawasan alun-alun berupa bentuk arsitektural, komponen dan elemen ruang hingga kosmologi dan mitologi bentuk tangibel dan intengibel. Secara konsep arsitektural Kolonial memiliki peranan penting dalam proses sejarah dan morfologi alun-alun. Secara konsep administratif maupun tradisi alun-alun adalah implementasi dalam bentuk sacral dan profan. Outcome penelitian adalah pemetaan elemen budaya lokal dan kolonial yang diimplemntasikan dalam kawasan alun-alun baik yang memiliki nilai sacral maupun profan, dengan objek alun-alun di Jawa Barat.
Keywords: Alun-alun, Genius loci, akulturasi, masa Kolonial