Anda di halaman 1dari 4

A).

Background :
Kehamilan pada usia remaja menjadi permasalahan yang terjadi di seluruh dunia. Salah satu
resikonya adalah anemia. Pasien wanita usia remaja hamil anak pertama usia kandungan 27
minggu dengan keluhan badan terasa lemas, mual, tidak nafsu makan dan pusing yang dirasakan
sejak awal kehamilan. Asupan makanan selama hamil berkurang karena sering merasa mual dan
muntah dan hanya bisa mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil dan frekuensi yang tidak teratur.
Pada pasien juga ditemukan adanya konjungtiva anemis. Kadar hemoglobin (Hb) pasien yaitu 9
g/dL yang tergolong rendah untuk trimester II. Oleh karena itu, keadaan anemia pada kehamilan
usia remaja memerlukan penanganan secara holistik meliputi keadaan fisik dan psikologis pasien.
Kehamilan pada remaja merupakan permasalahan global yang terjadi di seluruh dunia baik
pada negara maju maupun berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), kehamilan
remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita yang berusia 11–19 tahun. Setidaknya terdapat
10 juta kejadian kehamilan tidak diinginkan (unintended pregnancies) setiap tahunnya pada remaja
perempuan usia 15–19 tahun di negara berkembang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2017 bahwa 16,4% remaja perempuan 15–19 tahun pernah mengalami kehamilan
tidak diinginkan. Dari data tersebut disebutkan 7% remaja perempuan sudah menjadi ibu, 5% sudah
pernah melahirkan dan 2% sedang hamil anak pertama. Hasil survei pada perempuan usia 15–49
tahun diketahui bahwa 54% hamil pertama kali pada usia diatas 20 tahun (usia ideal kehamilan).
Sisanya sebesar 23,79% hamil pertama kali ada usia 19-20 tahun, 15,99% pada usia 17-18 tahun,
dan 6,21% pada usia 16 tahun ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa setengah dari perempuan
yang pernah hamil di Indonesia mengalami hamil pertama pada usia muda atau remaja.
Kehamilan pada remaja mempunyai konsekuensi besar terhadap kesehatan ibu dan anak.
Komplikasi pada saat kehamilan dan proses kelahiran pada kehamilan remaja merupakan pernyebab
utama kematian remaja perempuan usia 15–19 tahun di dunia dan menyumbang 99% kematian pada
ibu hamil dalam rentang usia 15–49 tahun. Risiko yang dapat terjadi pada kehamilan remaja salah
satunya adalah anemia. Selain itu, menimbulkan berbagai konsekuensi psikososial seperti putus
sekolah, rasa rendah diri dan kawin muda. Pernikahan remaja dua kali lebih mungkin untuk
berakhir dengan perceraian.

B). Research question :


 Rumusan Masalah :
1. Bagaimana penatalaksanaan holistik ibu hamil usia remaja dengan anemia ?
 Tujuan :
1. Untuk mengetahui penatalaksanaan holistik ibu hamil remaja dengan anemia

C). Study design :


Dengan satu ilustrasi kasus klinis

D). Instruments :
Kuesioner, Rekam medis

E). Procedure : tahap 1, 2, 3


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Diagnosis kondisi pasien
5. Intervensi : kunjugan ke rumah pasien untuk memberikan terapi medis dan non-medis
Intervensi : patient center, fam focus, communication oriented
6. Evaluasi

F). Data analysis : Hasil dari researh( sebelm conclusion)


Aspek Data holistik awal (setelah Intervensi Data holistik akhir
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan (setelah intervensi)
penunjang)

Personal - Alasan kedatangan : keluhan badan Px center : - Keluhan berkurang


- Kekhawatiran : takut pengaruh ke Non-med : - Px kontrol emosi,
janin - Penjelasan penyakit khawatir kurang
- Persepsi : tertekan - Edu nutrisi hamil
- Harapan : keluhan berkurang - Edu kontrol hamil

Klinik - Hamil tak ingin - Edu kesiapan - Hamil tak ingin


- G1P0A0 - Edu efek rokok - G1P0A0
- Anemia Fe - Anemia Fe
- Stres Medi: - Stres
Fe, As. Folat, B12
Risiko - Tak siap nikah dan hamil - Kesiapan nikah dan
internal - Murung hamil usia sangat muda
Fam focus :
- Kurang pengetahuan - Psikologis px
- Edu anemia
- Gaya hidup membaik
- Edu dukungan
- Sulit menyesuaikan diri - Berusaha berhenti
- Edu menemani
merokok, hindari
paparan
Community oriented:
- Pengetahuan naik
- Edu px gabung kel
- Perhatian makanan
bumil posyandu
- Adaptasi lingkungan
- Penyuluhan PKPR
Risiko - Kurang perhatian - Bina konseling - Hubungan terbina
eksternal - Tak ada suami - Ikut pengajian - Suami muncul
dan - Kurang motivasi ortu lingkungan - Keluarga optimal
psikososi - Ortu cerai - Px mulai lupa
al - Kurang pengawasan ortu - Pengawasan lebih
- Tak ada pengawasan kehamilan baik
- Kurang pengetahuan - Dukung gizi
- Kemarahan ortu - Tingkatkan gizi
- Stigma masyarakat

Derajat - Fisik : 4 Fisik : 4


fungsiona - Feeling : 4 Feeling : 3
l - Aktivitas harian : 1 Aktivitas harian : 1
- Aktivitas sosial : 4 Aktivitas sosial : 3
- Perubahan kesehatan : 4 Perubahan kesehatan :
2

G) Discussion :
Anemia adalah kondisi dengan kadar Hb dalam darah kurang dari 12 g/dL. Sedangkan
anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 g/dL pada
trimester I dan III atau kadar < 10,5 g/dL pada trimester II. Gejala anemia yang sering timbul antara
lain cepat lelah, sering pusing, mata berkunang- kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun
(anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih
hebat pada hamil muda.
Anemia defisiensi besi (ADB) dan anemia megaloblastik adalah tipe anemia yang paling
sering terjadi pada kehamilan, terutama kehamilan pada ibu usia muda. Keadaan ini lebih parah
pada remaja karena remaja masih membutuhkan asupan besi untuk proses pertumbuhan remaja
tersebut.Selain itu ibu hamil usia remaja mempunyai risiko tinggi adanya defisiensi nutrisi
dikarenakan kebiasaan makan yang buruk sehingga memperparah keadaan anemia
Tatalaksana non farmakologi diberikan treatment mengenai pengetahuan terhadap anemia
meliputi definisi, penyebab dan gejala penyakit, faktor risiko serta komplikasi penyakit pasien
terhadap kesehatan pasien dan bayi nya serta pencegahannya, dilakukan menggunakan media
penunjang seperti poster dan lembar balik. Pasien dianjurkan memperbaiki pola makan dengan
mengkonsumsi daging, kacang-kacangan, dan sayuran hijau tua. Pasien juga danjurkan makan buah
yang mengandung vitamin C. Kolaborasikan dengan keluarga untuk memanajemen kepada pasien
mengenai faktor yang menyebabkan penyakit berhubungan dengan perilaku keluarga

H). Comments :
- Diagnosis anemia hamil remaja melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang
- Disebabkan faktor fisiologis dan psikologis, perlu tatalaksana holistik
- Peran dokter keluarga
l) . Limitation of the study:
- Penelitian hanya dilakukan pada satu objek ; Px Ny.D, 15 tahun hamil anak pertama dengan usia
kandungan sudah masuk 27 minggu

J). Citation
Saba, Ramadirga Thio .,Larasati, TA . (2020). Penatalaksanaan Holistik Ibu Hamil Usia Remaja
dengan Anemia Melalui Pendekatan Dokter Keluarga . Universitas Lampung. Volume 9, Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai