Anda di halaman 1dari 7

PENEGAKAN HUKUM

BERKEADILAN

APA ITU PENEGAKAN HUKUM BERKEADILAN


Penegakan hukum berkeadilan adalah upaya untuk menjalankan dan
menegakkan hukum dengan adil, setara, dan tanpa diskriminasi. Ini
berarti bahwa setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka, harus
diperlakukan dengan adil di bawah hukum dan memiliki akses yang
sama ke sistem peradilan.
Tujuan dari penegakan hukum berkeadilan adalah untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan berkeadilan di mana hak-hak individu
dihormati dan dilindungi. Ini juga melibatkan transparansi,
akuntabilitas, dan proses hukum yang objektif untuk memastikan bahwa
keputusan yang diambil oleh lembaga hukum sesuai dengan prinsip-
prinsip keadilan.
Penegakan hukum berkeadilan merujuk pada usaha dan proses
menjalankan hukum dengan cara yang adil dan seimbang. Konsep ini
menekankan perlakuan yang sama terhadap semua individu di bawah
hukum tanpa memandang status sosial, ekonomi, ras, agama, atau
faktor lainnya. Penegakan hukum berkeadilan melibatkan beberapa
prinsip penting, antara lain:
1. Kesetaraan di bawah hukum: Semua individu dianggap setara di
mata hukum dan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
perlakuan yang adil.
2. Proses yang adil: Sistem peradilan harus memberikan
kesempatan yang sama bagi semua pihak yang terlibat dalam
proses hukum, termasuk hak untuk memiliki pengacara, hak
untuk didengar, dan hak untuk membela diri.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan aturan: Penegakan hukum yang
berkeadilan memerlukan bahwa pihak yang bertanggung jawab
untuk menjalankan hukum harus patuh terhadap aturan dan
prosedur hukum yang ada.
4. Perlindungan hak asasi manusia: Penegakan hukum yang
berkeadilan harus menghormati dan melindungi hak asasi
manusia yang mendasar, seperti hak atas kebebasan, hak untuk
tidak
disiksa, dan hak atas privasi.
5. Transparansi dan akuntabilitas: Proses penegakan hukum
harus transparan, dan pihak yang bertanggung jawab harus
bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini juga mencakup
pencegahan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
6. Perlakuan yang adil dalam penegakan hukum: Penegakan
hukum yang berkeadilan harus memastikan bahwa individu
tidak mengalami diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil
berdasarkan karakteristik pribadi mereka.
Tujuan utama dari penegakan hukum berkeadilan adalah untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan beradab, di mana hak-hak
individu dihormati, dan pelanggaran hukum dikejar dan dihukum
dengan cara yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini adalah prinsip
dasar dalam sistem peradilan yang berfungsi dengan baik dan penting
dalam menjaga ketertiban dan keamanan dalam suatu negara.
FAKTOR PENYIMPANGAN HUKUM BERKEADILAN
Penyimpangan dalam penegakan hukum berkeadilan dapat disebabkan
oleh berbagai faktor yang kompleks dan beragam. Beberapa faktor
utama yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam penegakan
hukum berkeadilan antara lain:
1. Korupsi: Salah satu faktor utama penyimpangan dalam penegakan
hukum adalah korupsi.
Korupsi bisa melibatkan pejabat penegak hukum yang menerima
suap atau melakukan tindakan ilegal demi keuntungan pribadi. Hal
ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan wewenang dan
pengabaian terhadap prinsip-prinsip keadilan.
2. Diskriminasi: Diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis
kelamin, orientasi seksual, atau faktor lainnya dapat
menyebabkan penegakan hukum yang tidak adil. Penyimpangan
dapat terjadi
ketika individu atau kelompok tertentu diberikan perlakuan yang
lebih buruk atau lebih baik oleh sistem peradilan.
3. Kekurangan sumber daya: Kurangnya sumber daya manusia,
anggaran, atau peralatan dalam sistem peradilan dapat
menghambat kemampuan untuk menjalankan hukum secara
efisien dan efektif. Ini dapat menyebabkan lambatnya
penanganan kasus atau pengabaian terhadap tindakan kriminal
serius.
4. Politik dan tekanan eksternal: Tekanan politik atau eksternal dari
pihak-pihak yang
berkepentingan dapat memengaruhi proses penegakan hukum.
Hal ini dapat mencakup campur tangan politik dalam kasus hukum
atau intervensi oleh pihak-pihak yang kuat secara ekonomi atau
sosial.
5. Ketidakseimbangan kekuasaan: Ketidakseimbangan kekuasaan
dalam sistem peradilan dapat menyebabkan penyimpangan.
Misalnya, ketika pihak yang memiliki kekayaan atau pengaruh
yang besar dapat memanipulasi sistem peradilan untuk
kepentingan mereka sendiri.
6. Ketidaksetaraan akses ke peradilan: Jika individu atau kelompok
tertentu memiliki akses terbatas atau terhambat ke sistem
peradilan, hal ini dapat menghasilkan penegakan hukum yang
tidak
berkeadilan. Faktor-faktor seperti keterbatasan akses ke
pengacara atau peraturan yang diskriminatif dapat menjadi
penyebabnya.
7. Budaya dan norma sosial: Norma-norma sosial atau budaya yang
tidak memprioritaskan keadilan atau yang mendukung tindakan
ilegal juga dapat mempengaruhi penegakan hukum yang tidak
adil.
8. Ketidakmampuan sistem peradilan: Sistem peradilan yang tidak
efisien, rumit, atau lambat dalam menangani kasus-kasus dapat
mengakibatkan penegakan hukum yang tidak berkeadilan. Ini
dapat membuat orang kehilangan kepercayaan pada sistem
peradilan.
Penting untuk diingat bahwa penyimpangan dalam penegakan hukum
bukanlah masalah tunggal, tetapi seringkali merupakan hasil dari
kombinasi beberapa faktor di atas. Untuk memastikan penegakan
hukum yang berkeadilan, diperlukan upaya serius untuk mengatasi dan
mengurangi faktor-faktor penyebab
penyimpangan tersebut.
MENGAPA PENEGAKAN HUKUM BERKEADILAN TERJADI DI INDONESIA
Konsep penegakan hukum berkeadilan adalah prinsip dasar yang ada
dalam hampir semua sistem hukum di dunia, termasuk Indonesia. Ini
karena penegakan hukum berkeadilan dianggap esensial untuk
menciptakan masyarakat yang adil, teratur, dan aman. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa penegakan hukum berkeadilan ada di
Indonesia:
 Kepatuhan terhadap Hukum Internasional: Indonesia
adalah negara yang telah meratifikasi berbagai perjanjian
dan konvensi internasional yang menekankan
pentingnya penegakan hukum berkeadilan, termasuk Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia PBB dan Konvensi tentang Hak-Hak
Sipil dan Politik. Dengan demikian,
Indonesia berkewajiban untuk memastikan bahwa sistem
hukumnya sesuai dengan standar internasional.
 Keharusan Konstitusi: Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
(UUD 1945) menjadi landasan konstitusi yang mengatur hak dan
kewajiban warga negara Indonesia. UUD 1945 menegaskan
prinsip-prinsip keadilan, kebebasan, dan
perlindungan hak asasi manusia, yang mencakup penegakan
hukum berkeadilan.
 Perlindungan Hak Asasi Manusia: Indonesia mengakui
pentingnya melindungi hak asasi manusia dan memastikan
perlindungan terhadap warganya. Ini termasuk hak atas
keadilan, hak untuk tidak disiksa, hak atas privasi, dan hak-hak
lainnya yang terkait dengan penegakan hukum yang berkeadilan.
 Ketertiban Sosial: Penegakan hukum berkeadilan membantu
menjaga ketertiban sosial dan mencegah konflik dalam
masyarakat. Ini berperan penting dalam menciptakan stabilitas
politik dan ekonomi.
 Kepentingan Masyarakat dan Pemerintah: Masyarakat dan
pemerintah Indonesia secara umum mengakui bahwa penegakan
hukum yang berkeadilan adalah prasyarat bagi
pembangunan yang berkelanjutan, investasi, dan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini juga berperan dalam memberikan rasa keadilan
kepada warga negara.
 Reputasi Internasional: Citra dan reputasi Indonesia di mata
masyarakat internasional juga terkait erat dengan sejauh mana
negara ini menjalankan penegakan hukum
berkeadilan. Negara-negara biasanya dinilai berdasarkan standar
keadilan dan kepatuhan terhadap hukum internasional.

BAGAIMANA CARA MENYELESEIKAN MASALAH PENEGAKAN HUKUM


DI INDONESIA

Ada
berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan huku
m diIndonesia yaitu :1.Didalam rangka penyusunan dan peny
empurnaan peraturan perundang-undangan agar lebih mempe
rhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan kepentingan nasiona
l sehingga mendorong adanya kesadaran hukum masyarakat unt
uk mematuhinya.2.Penegak hukum seharusnya berjalan tidak
semata melihat fakta tapi menimbang serta melihat latar bela
kang peristi!a alasan terjadinya kejadian unsur kemanusiaan d
an juga menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan.
"akim di!ajibkan mencari dan menemukan kebenaran materil yang
menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus di!ujudkan dalam pera
dilan pidana. #amun demikian hakikat tugas hakim itu sendiri m
emang seharusnya mencari dan menemukan kebenaran materil u
ntuk me!ujudkan keadilan materiil. Dengan ini diharapkan tidak ad
a keputusan yang kontro$ersial dan memberikan keputusan yang
seadil-adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah tidak terjadi
lagi.%."ukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya
yang paling kaku arogan hitam putih. &api harus berdasarka
n rasa keadilan yang tinggi tidak hanya mengikuti hukum dalam
konteks perundang-undangan hitam putih semata. 'arena hukum
yang ditegakkan yang hanya berdasarkan konteks hitam putih bel
aka hanya akan menghasilkan putusan-putusan yang konto$ersia
l dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.(."akim
sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong
undang-undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-
undangan semata tanpa memperdulikan rasa keadilan. &api haki
m seharusnya mengikuti perundang-undangan dengan mementin
gkan rasa keadilan yang seadil-adilnya. )ehingga keputusannya d
apat memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.*.'omisi +udisial
sebagai komisi yang dibentuk untuk menga!asi perilaku haki
seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada h
akimyang memberikan putusan yang kontro$ersial dan tidak mem
enuhi rasa keadilan juga yang melanggar kode etik. "al ini dikare
nakan tahun ini saja ada , putusan yang dilaporkan pada 'omis
i +udisial dan sekitar , persen dilaporkan masyarakt karena didu
ga tidak memberikan rasa keadilan../eningkatkan pembinaan
integritas kemampuan atau ketrampilan dan ketertiban sert
a kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentangtugas
dan tanggungja!abnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak
hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam
hukum bagi setiap anggota masyarakat.0./encukupi kebutuhan
personal sarana dan prasarana untuk pelaksanaan penega
kan hukum. /eningkatkan kesejahteraan penegak hukum. )ehingg
a tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi../emberikan
pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun infor
mal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang

Anda mungkin juga menyukai