PENDAHULUAN
yang dapat dijadikan alternatif bagi perusahaan yaitu dengan melakukan ekpansi.
Ekspansi terdiri dari dua jenis, yaitu ekspansi internal perusahaan dan
ingin memulai bisnis baru dengan cara membangun usahanya dari nol atau awal
bisnis baru dapat dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada tanpa
harus memulai bisnis baru, misalnya dengan merger dan akuisisi. (Agustin &
perusahaan baik yang mengambilalih maupun yang diambilalih dimana masih tetap
beroperasi sebagai badan hukum yang terpisah. Sedangkan bentuk lain dari
berdiri dan beroperasi secara independen tetapi telah terjadi pengalihan dan
pengendalian dari pihak akuisisi. Hal ini dapat dilihat pada kendali pisah
1
2
biasanya ditunjukkan atas kepemilikan lebih dari 50 persen saham berhak atas suara
tersebut.
adalah karena akuisisi dianggap jalan cepat dalam mewujudkan tujuan perusahaan
dimana perusahaan tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Akuisisi pun
kontek keilmuwan, akuisisi bisa didekati dari dua perpektif yaitu dari ilmu disiplin
yang harus di investigasi dan dianalisis dari segi kelayakan bisnisnya. Sementara
itu dari perspektif manajemen strategi, akuisisi menjadi salah-satu alternatif dalam
perspektif ini maka tujuan akuisisi tidak lain adalah untuk membangun keunggulan
pemegang saham.
maupun Bank Umum Syariah (BUS), semakin meningkat seiring dengan intensnya
akuisisi menunjukkan pada skala peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke
tahun, sementara itu pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan
terjadi krisis moneter 1998 (sebelum pakto 1998) dimana terjadi peningkatan
jumlah perbankan dari 111 bank menjadi 240 bank, peningkatan tersebut terjadi
masuknya modal asing melewati pembelian saham bank umum baik perorangan
maupun badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun masyarakat asing yang
(yanuarsi, 2020).
oleh bank asing melalui proses pembelian saham sehingga terjadi perubahan nama
bank baik pada bank umum yang diakuisisi maupun pada bank umum syariah.
Selain itu bank syariah yang ada masih memiliki kesulitan dalam memberikan
pembiayaan dalam skala besar yang disebabkan oleh modal yang terbatas, Sehingga
perbankan syariah dimana memberikan izin kepada asing untuk memiliki saham
bank nasional dengan maksimal mencapai 90%. Selain itu Kebijakan pemerintah
Tabel 1.1
Daftar pengakuisisi Bank Umum Syariah di Indonesia
Kepemilikan
No Nama Bank Perusahaan Akuisisi
saham
1 PT Bank Panin Dubai Syariah Dubai Islamic Bank 25,10%
Tbk. PJSC
2 Bank KB Bukopin Syariah Kookmin Bank Co.Ltd 66.88%
Tbk
3 Bank BTPN Syariah Tbk Sumitomo Mitsui 92,43%
Financial Group
Sumber: Laporan keuangan bank
Daftar panjang tindakan akusisi bank asing kepada bank umum serta syariah
tersebut menghasilkan cerminan kiprah bank asing pada perusahaan jasa perbankan
menginginkan suntikan dana segar selaku modal untuk mampu bertahan serta
pada prinsip- prinsip akuntansi yang bisa diperoleh secara umum mengenai status
keuangan individu, asosiasi, serta organisasi bisnis. Laporan keuangan terdiri atas
5
akuisisi menjadi lebih baik, maka keputusan akuisisi dianggap tepat. Namun jika
bagaimana keberhasilan akuisisi yang dilakukan dapat dilihat dari kinerja keuangan
diantaranya rasio profitabilitas, rasio pasar, rasio aktivitas, rasio likuiditas dan rasio
Laba adalah salah- satu aspek yang berguna pada perbankan. Keuntungan
sebaliknya laba merupakan perolehan atas pendapatan yang telah dikurangi biaya-
biaya pengurang yang diperbolehkan. Jika dilihat dalam teori tersebut maka
kemampuan suatu bank konvensional ataupun bank syariah bisa diamati dari
rentabilitas lah yang wajib memperoleh perhatian lebih dalam kegiatan usaha pada
perihal ini ialah kegiatan perbankan syariah, Sehingga salah-satu tujuan dari
lembaga keuangan syariah serupa dengan pada perusahaan pada umumnya ialah
terutama laporan keuanga neraca serta laba rugi (kasmir, 2009). Adapun Semakin
besar kemampuan sebuah perusahaan dalam mengatur aset produktif maka akan
menghasilkan laba. Net Operating Margin juga dapat diartikan sebagai rasio
rata-rata aktiva produksi. (Ihsan, 2013). Bank akan selalu mengusahakan agar Net
Operating Margin positif, karena apabila rasio NOM negatif menunjukkan bahwa
biaya investasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang merugi. Apabila hal
tersebut dikaitkan dengan rasio rentabilitas maka NOM harus dijaga kestabilannya
keuntungan yang diperoleh oleh bank semakin kecil khususnya bersumber dari
laba yang akan diterima oleh bank. Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan
7
rasio yang menggambarkan penyaluran pembiayaan bank syariah. Jika nilai rasio
Financing to Deposit Ratio menurun, maka dana yang dihimpun bank akan menjadi
tidak produktif karena bank akan mengalami kelebihan likuiditas yang akan
dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah dana yang berhasil dihimpun
terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan. Semakin tinggi aset perbankan, maka
sehingga Financing to Deposit Ratio (FDR) akan meningkat yang berimbas pada
maka bahwa bank tidak dapat mengelola dana pihak ketiga secara optimal. Akan
tetapi semakin tinggi rasio ini juga dapat menggambarkan likuiditas bank menurun
(Somantri & Sukmana, 2019). Oleh karena itu, perlu adanya suatu prinsip kehati-
suatu bank. Rasio NPF mempunyai pengaruh yang negatif terhadap NOM. Semakin
8
tinggi Rasio NPF maka semakin rendah rasio NOM. Sebaliknya, semakin rendah
Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap Net Operating Margin. Dan Non
(NOM). Semakin tinggi tingkat rasio Financing to Deposit (FDR) maka semakin
tinggi tingkat rasio Net Operating Margin (NOM). Sebaliknya jika tingkat rasio
semakin tinggi tingkat risiko kredit pada bank yang mengakibatkan rasio Net
Menurut data OJK pada Januari 2021 populasi bank umum syariah di
bahwa terdapat 3 Bank Umum Syariah yang diakuisisi oleh Bank asing untuk
ukur Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variable X1 dan Non Performing
Financing (NPF) sebagai variable X2, Net Operating Margin (NOM) sebagai
Tabel 1.2
Data Pergerakan Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing
Financing (NPF) dan Net Operating Margin (NOM) Studi Akuisisi Bank
Asing Terhadap Bank Umum Syariah Periode 2020-2023
Bank Umum Tahun Triwulan Financing to Non Net
Syariah Akuisisi Deposit Ratio Performing Operating
(FDR) Financing Margin
(NPF) (NOM)
Bank Panin Dubai 2020 I 98,21% 2,90% 1,79%
Syariah
9
Keterangan
↑ = Mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
↓ = Mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
Warna Merah = periode tersebut mengalami masalah
Warna Hitam = periode tersebut tidak bermasalah
Dari data tabel diatas maka dapat dilihat bahwa data pada rasio Financing
to Deposit Ratio (FDR), Non Perfoming Financing (NPF) dan Net Operating
turunnya nilai pada laporan triwulan hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:
Grafik 1. 1
Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) pada akuisisi bank asing
terhadap Bank Umum Syariah periode 2020-2023
Financing to Deposit Ratio (FDR)
250
200
150
100
50
0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
Bank Panin Dubai Syariah Bank KB Bukopin Syariah Bank BTPN Syariah
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada setiap bank dan setiap
Pada Bank Panin Dubai Syariah di tahun 2020 dimana FDR mengalami
penurunan terjadi pada triwulan III sebesar 93,87%. Kemudian pada tahun 2021
peningkatan terjadi kembali di triwulan I dan III yaitu peningkatan rasio FDR
11
sebesar 117,45% dan 118,94% peningkatan tersebut diikuti dengan penurunan rasio
FDR pada triwulan II dan IV sebesar 111,41% dan 107,56%. Kemudian pada tahun
2022 terjadi penurunan rasio FDR pada triwulan I,II dan III yaitu dengan penurunan
sebesar 99,11% pada triwulan I, 93,47% pada triwulan II dan 89,20% pada triwulan
III, kemudian Bank Panin Dubai Syariah mengalami kenaikan pada rasio FDR pada
triwulan IV sebesar 97,32%. Dan pada tahun 2023 triwulan I rasio FDR mengalami
hingga 2023 mengalami peningkatan pada tahun 2020 dimana pada triwulan I rasio
FDR sebesar 109,87 dan terus meningkat hingga kuartal IV sebesar 196,73%.
Sedangkan pada tahun 2021 pada rasio FDR sepanjang triwulan I hingga IV
mengalami penurunan yang signifikan di mana pada triwulan I rasio FDR sebesar
179,97% menurun dibandingkan dengan tahun lalu dan terus menurun hingga
triwulan IV sebesar 92,97%. Kemudian pada tahun 2022 pada triwulan I rasio FDR
pada triwulan II sebesar 85,98% dan kembali mengalami kenaikan pada triwulan
III dan IV dengan kenaikan rasio FDR sebesar 87,17% dan 92,47%. Kemudian pada
Kemudian pada PT Bank BTPN Syariah pada rentang waktu 2020 hingga
penurunan pada triwulan II dimana rasio FDR sebesar 92,37%, selanjutnya pada
triwulan III mengalami kenaikan rasio FDR sebesar 98,48% dan kembali
12
mengalami penurunan pada rasio FDR sebesar 97,37%. Kemudian pada tahun 2021
rasio FDR masih mengalami penurunan dimana pada kuartal I penurunan pada rasio
FDR sebesar 92,16%, dan pada triwulan II dan III mengalami kenaikan dengan
mengalami penurunan rasio FDR sebesar 95,00%. Sedangkan pada tahun 2022
pada triwulan I rasio FDR mengalami kenaikan sebesar 96,24%, kemudian pada
triwulan II mengalami penurunan sebesar 93,98%, dan pada triwulan III dan IV
95,67%. Kemudian pada tahun 2023 pada triwulan I rasio FDR mengalami
Grafik 1.2
Perkembangan Non Performing Financing (NPF) pada akuisisi bank asing
terhadap Bank Umum Syariah periode 2020-2023
Non Performing Financing (NPF)
6
5
4
3
2
1
0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
Bank Panin Dubai Syariah Bank KB Bukopin Syariah Bank BTPN Syariah
cukup signifikan pada setiap triwulan dalam rentang waktu 2020-2021. Pada Bank
Panin Dubai Syariah rasio NPF pada tahun 2020 mengalami penurunan pada
triwulan II dengan rasio NPF sebesar 2,49%, kemudian pada triwulan III rasio NPF
mengalami kenaikan sebesar 2,62% dan pada triwulan IV rasio NPF mengalami
13
penurunan sebesar 2,45%. Sedangkan pada tahun 2021 Bank Panin Dubai Syariah
pada rasio NPF mengalami kenaikan pada triwulan I sebesar 3,53%, kemudian pada
triwulan II dan III rasio NPF mengalami penurunan dengan rasio NPF sebesar
3,24% dan 3,16% dan kembali mengalami penurunan pada kuartal IV sebesar
0,94%. Kemudian pada tahun 2022 rasio NPF pada triwulan I masih mengalami
penuran pada rasio NPF sebesar 0,89%, kemudian pada triwulan II dan III rasio
2,11% dan 2,44%, dan pada triwulan IV rasio NPF kembali mengalami penurunan
rasio sebesar 1,91%. Dan ditahun 2023 rasio NPF mengalami kenaikan sebesar
2,17%.
Kemudian pada Bank KB Bukopin Syariah, rasio NPF pada tahun 2020
III mengalami penurunan dengan nilai rasio sebesar 4,92% dan kembali mengalami
peningkatan sebesar 4,95%. Kemudian pada tahun 2021 rasio NPF mengalami
penurunan pada triwulan I sebesar 4,94% dan terus menurun hingga kuartal IV
sebesar 4,66%. Di tahun 2022 rasio NPF masih menunjukkan penurunan dimana
pada triwulan I penurunan terjadi sebesar 3,78% lebih rendah dibandingkan pada
menunjukkan peningkatan dengan nilai rasio sebesar 4,14% dan kembali meningkat
pada triwulan III sebesar 4,22%, kemudian pada triwulan berikutnya yakni triwulan
14
IV mengalami penurunan dengan rasio NPF sebesar 3,81% dan pada tahun 2023
Selanjutnya pada Bank BTPN Syariah, pergerakan rasio NPF pada taun
triwulan III menunjukkan rasio NPF yang stagnan dengan triwulan sebelumnya
dengan rasio 0,00%, dan pada triwulan IV rasio NPF mengalami peningkatan
sebesar 0,02%. Pada tahun 2021 rasio NPF pada triwulan I hingga triwulan III
mengalami stagnan dengan rasio NPF bertahan di angka 0,01%, dan kembali
2022 rasio NPF pada triwulan I mengalami penurunan sebesar 0,14%, kemudian
pada triwulan II rasio NPF mengalami kenaikan dengan rasio 0,19%, selanjutnya
pada triwulan III terjadi penurunan pada rasio NPF sebesar 0,13%, kemudian pada
triwuan IV terjadi peningkatan sebesar 0,34%. Selanjutnya pada tahun 2023 pada
Grafik 1.3
Perkembangan Net Operating Margin (NOM) pada akuisisi bank asing
terhadap Bank Umum Syariah periode 2020-2023
Net Operating Margin (NOM)
100
80
60
40
20
0
-20 I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
Bank Panin Dubai Syariah Bank KB Bukopin Syariah Bank BTPN Syariah
Sumber: Laporan Keuangan triwulan bank umum syariah akuisisi
15
Berdasarkan pada grafik diatas terlihat bahwa setiap bank dan setiap
signifikan pada setiap triwulannya. Pada Bank Panin Dubai Syariah, pada
sepanjang tahun 2020 rasio NOM mengalami Penurunan, dimana pada triwulan II
rasio Nom sebesar 1,54%, kemudian pada triwulan III mengalami penurunan
kembali sebesar 1,30%, dan pada triwulan IV rasio NOM sebesar 1,19%. Kemudian
pada tahun 2021 rasio NOM mengalami peningkatan selama triwulan I sampai
dengan triwulan III dimana pada triwulan I peningkatan pada rasio NOM sebesar
sebesar 3,29%, serta pada triwulan III rasio NOM kembali meningkat sebesar
3,30%. Pada tahun 2022 pada triwulan I rasio NOM masih mengalami penurunan
dimana penurunan terjadi sebesar 1,33%, selanjutnya pada triwulan II dan III terjadi
Peningkatan pada rasio NOM sebesar 2,11% dan 2,18%, kemudian pada triwulan
IV rasio NOM mengalami penurunan sebesar 1,92%. Kemudian pada tahun 2023
rasio NOM pada Bank Panin Dubai Syariah masih menunjukkan penurunan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pada tahun 2022 dimana rasio NOM
sebesar 2,06% pada triwulan II dan 1,91% pada triwulan III, kemudian pada
tahun 2021 rasio NOM menunjukkan peningkatan pada triwulan I dan II dimana
16
peningkatan rasio tersebut sebesar 2,38% pada triwulan I dan 2,91% pada triwulan
II, kemudian pada triwulan berikutnya yakni triwulan III dan IV sama-sama
mengalami penurunan rasio NOM yaitu sebesar 2,55% pada triwulan III dan 1,66%
pada triwulan IV. Kemudian pada tahun 2022, pada triwulan I hingga triwulan III
terjadi penurunan yang sangat drastis hingga menyentuh minus dimana pada rasio
NOM penurunan sebesar -0,51% pada triwulan I, -0,42% pada triwulan II dan -
0,30% pada triwulan III, selanjutnya pada triwulan IV terjadi peningkatan di mana
rasio NOM meningkat sebesar -1,79%. Di tahun 2023 pada triwulan I rasio NOM
Kemudian pada Bank BTPN Syariah, pada tahun 2020 rasio NOM
menunjukkan penurunan yang sama pada triwulan II dan III dimana pada rasio
NOM terjadi penurunan sebesar 7,53% pada triwulan II dan 6,20% pada triwulan
III kemudian pada triwulan IV terjadi peningkatan rasio NOM sebesar 7,68%.
Selanjutnya pada tahun 2021 rasio NOM pada triwulan I dan II menunjukkan
peningkatan dimana pada rasio NOM terjadi peningkatan sebesar 12,28% pada
triwulan I dan 12,58% pada triwulan II, kemudian terjadi penurunan rasio NOM
pada triwulan III dan IV sebesar 11,74% pada triwulan III dan 11,54% pada
triwulan IV. Selanjutnya pada tahun 2022 selama triwulan I hingga triwulan III
terjadi kenaikan rasio NOM, dimana peningkatan rasio NOM 11,72% pada triwulan
I, kemudian 12,03% pada triwulan II dan 12,17% pada triwulan III, kemudian pada
12,03% dan pada tahun 2023 rasio NOM juga mengalami penurunan pada kuartal
I sebesar 10,25%.
17
Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Net Operating
Margin (NOM) pada Bank Umum Syariah yang diakuisisi Bank Asing dan
cenderung tidak stabil dari tahun ke tahun. Secara teoritis meningkatnya Financing
to Deposit Ratio (FDR) akan berpengaruh positif pada Net Operating Margin
menurunnya Financing to Deposit Ratio (FDR) akan berpengaruh negatif pada Net
akan berpengaruh positif terhadap Net Operating Margin (NOM) yang dimiliki
perusahaan.
dan data dilapangan. Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa tidak selalu
(NPF) tidak diikuti dengan meningkatnya Net Operating Margin (NOM), begitu
pula sebaliknya.
bank. Hanya ada beberapa triwulan saja yang menunjukkan kesesuaian antara data
dan teori. Seperti pada Bank Panin Dubai Syariah paada tahun 2020 pada triwulan
III rasio FDR menurun dan diikuti dengan peningkatan rasio NPF serta penurunan
rasio NOM, tahun 2021 pada triwulan III rasio FDR meningkat dan diikuti dengan
penurunan rasio NPF serta peningkatan rasio NOM dan pada tahun 2023 pada
18
triwulan ke III rasio FDR menurun dan diikuti dengan peningkatan rasio NPF serta
penurunan rasio NOM Sedangkan pada Bank KB Bukopin Syariah pada tahun 2022
pada triwulan II rasio FDR menurun dan diikuti dengan peningkatan rasio NPF
serta penurunan rasio NOM dan triwulan IV FDR meningkat dan diikuti dengan
penurunan rasio NPF serta peningkatan rasio NOM serta tahun 2023 triwulan I FDR
meningkat dan diikuti dengan penurunan rasio NPF serta peningkatan rasio NOM.
Kemudian pada Bank BTPN Syariah pada tahun 2021 triwulan I FDR meningkat
dan diikuti dengan penurunan rasio NPF serta peningkatan rasio NOM dan triwulan
III FDR meningkat dan diikuti dengan penurunan rasio NPF serta peningkatan rasio
NOM serta Pada tahun 2023 triwulan I III rasio FDR menurun dan diikuti dengan
Setelah melihat dari data tabel dan grafik PT Bank Panin dubai Syariah Tbk,
Bank KB Bukopin Syariah Tbk, dan PT Bank BTPN Syariah Tbk periode 2020-
2023 diatas. Terlihat bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing
Financing (NPF) dan Net Operating Margin (NOM) sangat fluktuatif dan tidak
adanya kesesuaian antara teori dengan data yang disajikan. Maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih mendetail terkait dengan perkembangan Rasio FDR,NPF dan
NOM pada Bank Umum Syariah Akuisisi Bank Asing dengan judul: Pengaruh
terhadap Net Operating Margin (NOM) pada Studi Akuisisi Bank Asing
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dijadikan sebagai fokus dalam sebuah
penelitian ini, dan juga didasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan
Net Operating Margin (NOM) pada Studi Akuisisi Bank Asing Terhadap Bank
pada Studi Akuisisi Bank Asing Terhadap Bank Umum Syariah Periode 2020-
2023?
Financing (NPF) secara simultan terhadap Net Operating Margin (NOM) pada
pada Studi Akuisisi Bank Asing Terhadap Bank Umum Syariah Periode 2020-
2023?
C. Tujuan Penelitian
terhadap Net Operating Margin (NOM) pada Studi Akuisisi Bank Asing
terhadap Net Operating Margin (NOM) pada Studi Akuisisi Bank Asing
(NOM) pada Studi Akuisisi Bank Asing Terhadap Bank Umum Syariah
Periode 2020-2023
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari adanya penelitian ini baik berupa manfaat teoritis maupun
1. Kegunaan Teoritis
2. Keguanaan Praktis
serta informasi ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas khususnya terkait
Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan Net Operating Margin
21
(NOM) Serta bagi pihak-pihak yang terkait khususnya terhadap Bank Umum
diakuisisi;
e. bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai